“Terapi al-Fatihah” untuk Mengatasi Gangguan Psikologis

advertisement
Oleh : Saktiyono B. Purwoko, M.Psi
Membaca al-Quran

 Prof. DR. H. Mukhsin An-Syadzili, M.A
mengatakan bahwa membaca al-Quran adalah
sangat dianjurkan khususnya bagi mereka yang
menjalankan ibadah puasa di bulan suci
Ramadan.
 Karena al-Quran diturunkan untuk dibaca,
direnungkan dan dipahami maknanya, serta
dipatuhi perintah dan larangannya kemudian
diamalkan isinya (ramadan.pikiran-rakyat.com).
Tadabur al-Quran

 DR. Khalid Abdul Karim al-Lahim (2006), salah satu
guru besar al-Quran dan Ulumul Quran,
menyatakan bahwa tadabur al-Quran adalah upaya
memikirkan dan merenungi ayat-ayat al-Quran
agar bisa memahaminya dan mengungkap makna,
hikmah, serta maksud yang dikehendakinya.
 Dengan mentadaburi al-Quran, maka individu
dapat mengambil pelajaran, perasaannya menjadi
tenteram, sehingga menghasilkan efek yang positif
terhadap psikologis (Shad: 29 & az-Zumar: 23).
Penyembuh Penyakit

 Tidak hanya itu, al-Quran juga bisa menjadi
penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada
dalam dada, atau dengan kata lain al-Quran bisa
mengatasi gangguan psikologis.
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman” (Yunus : 57).
Gangguan Psikologis

 Model kognitif mengemukakan bahwa pikiran negatif
(disfungsional) yang mempengaruhi perasaan dan
perilaku individu adalah hal umum untuk semua
gangguan psikologis. Mengubah pikiran negatif dapat
menghasilkan perbaikan pada perasaan dan perilaku
individu (Beck, 1995).
 Dengan demikian, tadabur al-Quran bisa dijadikan upaya
untuk mengatasi gangguan psikologis. Yaitu, dengan
memikirkan dan merenungi ayat-ayat al-Quran, agar
individu dapat mengambil pelajaran darinya, dalam
rangka mengubah pikiran negatifnya, sehingga
perasaannya menjadi tenteram.
Pandangan Psikolog

 P. Scott Richards, PhD dan Allen E. Bergin, PhD dari
American Psychological Association mengemukakan bahwa
ayat-ayat dalam kitab suci sudah digunakan psikoterapis
untuk membantu klien mengubah pikiran negatifnya.
 Aisha Hamdan, PhD adalah contoh psikoterapis muslim
yang telah menggunakan ayat-ayat al-Quran untuk
mengubah pikiran negatif kliennya dengan
restrukturisasi kognitif.
 Restrukturisasi kognitif adalah metode dimana pikiran
negatif diganti dengan yang lebih konstruktif atau
realistis, sehingga mengurangi penilaian individu akan
ancaman atau bahaya (Sarafino & Smith, 2011).
Surat al-Fatihah

 Nama-nama lain surat al-Fatihah adalah asy-Syâfiyah
(penyembuh), al-Kâfiyah (yang mencukupi), al-Wâqiyah
(yang melindungi), dan ar-Ruqyah (mantera) (Shihab,
2004).
 Dari nama-nama tersebut dapat disimpulkan bahwa surat
al-Fatihah memiliki potensi terapeutik (penyembuhan).
 Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziah, surat al-Fatihah
mengandung penawar buat qalbu. Adapun menurut M.
Quraish Shihab, surat al-Fatihah bisa mencukupi manusia
dalam mengatasi segala keresahan, serta melindunginya
dari segala keburukan, dan menjadi mantera dalam
menghadapi segala kesulitan.
Kandungan Surat al-Fatihah

 Berdasarkan penafsiran surat al-Fatihah dari berbagai
sumber tafsir al-Quran yang berkaitan dengan proses
mental dan proses perilaku, kandungan surat alFatihah bisa mempengaruhi pikiran, perasaan, hingga
perilaku individu (muslim).
 Misal, “Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn”, pikiran yang
dihasilkan adalah “Cobaan dan malapetaka itu tidak
lagi berarti dibandingkan dengan besar dan banyaknya
karunia Allah selama ini” atau pikiran “Ada hikmah di
balik cobaan ini”, kemudian menghasilkan perasaan
tenang, dan mengucap “Alhamdulillâh”.
“Terapi al-Fatihah”

 Dalam istilah psikologi, “Terapi al-Fatihah” disebut
dengan : Restrukturisasi Kognitif melalui alFatihah, yang artinya upaya mengubah pikiran dan
keyakinan negatif (disfungsional) individu melalui
tadabur (memikirkan dan merenungi) ayat-ayat alFatihah (Purwoko, 2012).
 Singkatnya, restrukturisasi kognitif melalui alFatihah dilakukan dengan cara mengganti pikiran
dan keyakinan negatif mengenai diri, orang lain,
dan dunia dengan yang lebih positif dari
kandungan ayat-ayat al-Fatihah.
Kelebihan Surat al-Fatihah

 Bacaan surat al-Fatihah relatif pendek dan hampir
setiap muslim mengetahui artinya.
 Bisa dihayati kapan saja, meskipun individu sedang
berhalangan (misal, mengalami menstruasi).
 Merupakan induk dari al-Quran yang
kandungannya bisa ditawarkan sebagai penjelasan
alternatif atau melawan pikiran negatif individu.
 Paling sedikit dibaca 17 kali dalam shalat wajib,
sehingga diharapkan memudahkan individu dalam
mengubah pikiran negatifnya.
Surat yg Dijawab Allah

 Bagi yang membaca surat al-Fatihah, setiap ayat
yang dibaca itu langsung dijawab oleh Allah,
sebagaimana termuat dalam hadits berikut ini.
 Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Nabi saw
bersabda : “Allah Azza wa Jalla berfirman, „Aku
telah membagi shalat itu menjadi dua bagian, antaraKu dengan hamba-Ku, dan terserah-Ku apa yang ia
minta‟. Maka jika membaca,’Alhamdulillâhi rabbil
‘âlamîn‟. Jawab Allah, „Hamba-Ku telah memuji-Ku‟
(Hamba-Ku bersyukur pada-Ku) ….. (HR. Muslim).
Hasil Penelitian

 Subjek merupakan penderita gangguan psikofisiologis
yang diberikan restrukturisasi kognitif melalui alFatihah selama 6 sesi (3 minggu).
 Penelitian ini menyimpulkan bahwa restrukturisasi
kognitif melalui al-Fatihah terbukti efektif dalam
menurunkan derajat stres pada subjek.
 Tidak hanya itu, subjek juga melaporkan bahwa ia
merasa seolah-olah sedang “berdialog langsung”
dengan Allah, merasa lebih tenteram perasaannya,
lebih sehat, dan tidak mudah sakit saat melakukan
banyak aktivitas (Purwoko, 2012).
Download