jasa raharja

advertisement
PT. JASA RAHARJA (PERSERO)
Utama dalam perlindungan, prima dalam pelayanan
UNDANG-UNDANG
NO. 33 DAN 34 TAHUN 1964
DAN
SMS ON LINE
0812.10.500.500
URUSAN HUMAS
KANTOR PUSAT
Daftar Isi
Asuransi…
Tugas, Visi dan Misi PT. Jasa Raharja (Persero)…
Undang-Undang No. 33 Tahun 1964…
Undang-Undang No. 34 Tahun 1964…
Tidak Terjamin Undang-Undang No. 33 dan 34 Tahun 1964…
Klaim Santunan Jasa Raharja…
Corporate Responsibility Social PT Jasa Raharja (Persero)…
PT. JASA RAHARJA (PERSERO)
Pengelola
PROGRAM ASURANSI SOSIAL
Mengelola
UU. NO. 33 THN 1964 JO PP. NO 17 THN 1965
UU. NO. 34 THN 1964 JO PP. NO 18 THN 1965
Visi
Menjadi Perusahaan Terkemuka di Bidang Asuransi Dengan Mengutamakan
Penyelenggaraan Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib Sejalan
Dengan Kebutuhan masyarakat
Misi
Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja
1.
Bakti Kepada Masyarakat,
dengan mengutamakan perlindungan dasar
dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
2.
Bakti Kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara
program asuransi sosial dan asuransi wajib serta badan usaha milik negara.
3.
Bakti Kepada Perusahaan,
dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan
agar produktivitas dapat tercapai secara optimal
demi kesinambungan perusahaan.
4.
Bakti Kepada Lingkungan,
dengan memberdayakan potensi sumber daya
bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Tugas PT. JASA RAHARJA (BUMN)
1.Memberikan Santunan, kepada masyarakat
yang mengalami kecelakaan lalu lintas sesuai
dengan ketentuan UU. No. 33 dan 34 Tahun
1964, sebagai Perlindungan Dasar
Pelaksanaan Samsat Keliling
Pembayaran Santunan
di Kediaman Ahli Waris
2. Menghimpun Dan Mengelola Dana, dari
masyarakat guna memenuhi pemberian hak
masyarakat atas santunan
UNDANG-UNDANG NO. 33 TAHUN 1964
tentang “Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang”
Junto
PERATURAN PEMERINTAH NO. 17 TAHUN 1965
tentang “Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib
Kecelakaan Penumpang”
Penumpang Kereta Api Ekonomi
(Terjamin oleh Jasa Raharja)
Kecelakaan Kapal Laut Penumpang
(Terjamin oleh Jasa Raharja)
Kecelakaan Pesawat Udara
(Terjamin oleh Jasa Raharja)
alat ANGKUTAN PENUMPANG UMUM
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
“ Setiap kendaraan bermotor, kereta api termasuk kereta
api listrik, kapal dari perusahaan pelayaran Nasional dan
pesawat terbang milik perusahaan penerbangan Nasional,
yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan
dipungut bayaran “.
Moda Alat Angkutan
Penumpang Umum
SUMBER PEMBIAYAAN (Iuran Wajib)
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
Penumpang alat angkutan umum
Angkutan Darat
Kendaraan Bermotor Plat Kuning
Kendaraan ParIwisata yang berplat hitam (Izin Dishub)
Penumpang Bus Umum
Penumpang alat angkutan umum
Angkutan Udara
Pesawat udara ( Penumpang Umum/Orang)
Penumpang Pesawat Udara
Penumpang alat angkutan umum
Angkutan Laut
Kapal, Ferry, kapal penyeberangan, danau dan sungai
Penumpang Kapal Laut
RUANG LINGKUP JAMINAN ATAU DALAM PERLINDUNGAN
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO 17 TAHUN 1965
1.
SETIAP PENUMPANG YANG SAH Dari Alat Angkutan Umum Baik Darat, Laut,
Maupun Udara.
2.
SETIAP PENUMPANG YANG SAH Dari Alat Angkutan Umum Trayek Tidak Tetap
(Kendaraan Dalam Trayek Insidentil).
3.
KORBAN YANG MAYATNYA TIDAK DIKETEMUKAN.
4.
PENUMPANG UMUM DALAM JAMINAN GANDA, diberikan kepada kendaraan
bermotor umum (bis/non bis) yang berada dalam kapal penyeberangan.
JAMINAN GANDA
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO 17 TAHUN 1965
Penumpang menggunakan 2 (dua) moda alat angkutan penumpang
umum, darat dan laut penyeberangan, yang masing-masing telah melunasi
Iuran Wajib dana pertanggungan Kecelakaan.
Contoh :
Kasus kecelakaan bis/non bis selama dalam pelayaran karena :
1. Kapal ferry tenggelam
2. Bis tenggelam
3. Mengalami kecelakaan di dalam/atas badan kapal.
Penumpang Bus Lintas Pulau
JANGKA WAKTU PERTANGGUNGAN
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
1.
ANGKUTAN DARAT, dimulai pada saat penumpang naik bis/non bis/kereta api yang
2.
ANGKUTAN LAUT/SUNGAI/DANAU, dimulai pada saat penumpang naik kapal laut
3.
ANGKUTAN UDARA, dimulai pada saat penumpang yang bersangkutan naik ke pesawat
bersangkutan di tempat pemberangkatan dan berakhir pada saat penumpang yang
bersangkutan turun dari angkutan umum di tempat tujuan.
di
dermaga/pelabuhan pemberangkatan dan berakhir pada saat penumpang yang
bersangkutan
turun di dermaga/pelabuhan
tujuan (pelabuhan tujuan dan
pemberangkatan dalam negeri).
udara di tempat pemberangkatan dan berakhir
bersangkutan turun dari pesawat tempat tujuan.
pada saat penumpang yang
KEWAJIBAN MASYARAKAT
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
Penumpang Busway
KEWAJIBAN MASYARAKAT
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
Kunjungan Pengurus PO Sahabat dan
PO Garuda Mas di Kantor Jasa Raharja Cirebon
MEKANISME PENGUTIPAN PREMI
UU. NO. 33 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 TAHUN 1965
PENUMPANG : DARAT, LAUT DAN UDARA
IURAN WAJIB DIBAYAR BERSAMAAN
DENGAN PEMBAYARAN ONGKOS
Karcis Kendaraan
Bus Umum
PENGUSAHA ATAU
OPERATOR
PT. JASA RAHARJA (PERSERO)
Tiket Kereta Api
BESARAN IURAN WAJIB
PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI
NO. 36 & 37/PMK.010/2008 TANGGAL 26 PEBRUARI 2009
No
1
2
3
4
Uraian
Iuran Wajib
Iuran Wajib bagi penumpang alat angkutan umum di darat
- Bis, Non Bis
- Kereta Api
Rp
Rp
Iuran Wajib bagi penumpang alat angkutan umum di
sungai/danau
- Biaya angkut s.d.
Rp. 2.500,00
- Biaya angkut di atas
Rp. 2.500,00
Rp 100.00
Rp 200.00
Iuran Wajib bagi penumpang alat angkutan ferry/penyebrangan dan laut
- Biaya angkut s.d.
Rp. 2.500,00
- Biaya angkut di atas
Rp. 2.500,00
- Biaya angkut di atas
Rp. 5.000,00 s.d. Rp. 10.000,00
- Biaya angkut di atas
Rp. 10.000,00 s.d. Rp. 25.000,00
- Biaya angkut di atas
Rp. 25.000,00
Rp 100.00
Rp 200.00
Rp 400.00
Rp 800.00
Rp 2,000.00
Iuran wajib bagi yang menggunakan alat angkutan
penumpang umum di udara
60.00
120.00
Rp 5,000.00
PT. JASA RAHARJA
(PERSERO)
UNDANG-UNDANG NO 34 TAHUN 1964
tentang
“Dana Kecelakaan lalu Lintas Jalan”
Juncto
PP. NO. 18 TAHUN 1965
tentang
Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas.
PENGERTIAN PERTANGGUNGAN
UU. NO. 34 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 18 TAHUN 1965
“ Merupakan
asuransi tanggung
gugat dengan ruang lingkup
terbatas, dimana dalam pelaksanaannya pemilik kendaraan bermotor
mengalihkan risiko yang dihadapinya kepada penanggung dalam hal ini
PT. Jasa Raharja (Persero) dengan membayar sejumlah premi “.
RUANG LINGKUP JAMINAN
UU. NO. 34 TAHUN 1964 JO PP. NO. 18 TAHUN 1965
Pasal 10
Setiap orang yang berada diluar alat kendaraan angkutan lalu lintas jalan,
yang menimbulkan kecelakaan yang menjadi korban akibat kecelakaan
dari penggunaan alat angkutan lalu lintas jalan tersebut.
Contoh :
Pejalan kaki/sejenis ditabrak kendaraan bermotor, kereta api.
Korban tabrakan dua kendaraan bermotor atau lebih yang berada
diluar kendaraan penyebab terjadinya kecelakaan.
Korban tabrak lari, terlebih dahulu dilakukan penelitian dan
kebenaran kejadian.
Pengecualian kecelakaan tunggal (out of control)
KEWAJIBAN MASYARAKAT
UU. NO. 34 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 18 TAHUN 1965
Pemilik Kendaraan Wajib
Melunasi SWDKLLJ
MEKANISME PENGUTIPAN PREMI
UU. NO. 34 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 18 TAHUN 1965
PEMILIK KENDARAAN :
RODA DUA
RODA EMPAT
JASA RAHARJA
KANTOR BERSAMA (SAMSAT)
POLRI – DISPENDA - JASA RAHARJA
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-Lintas Jalan
(SWDKLLJ)
PT. JASA RAHARJA (Persero)
BESARAN SUMBANGAN WAJIB
PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI
NO. 36 & 37/PMK.010/2008 TANGGAL 26 PEBRUARI 2009
GOL
JENIS KENDARAAN
SWDKLLJ &
KD/SERTIFIKAT
A
Sepeda Motor 50 cc kebawah, Mobil Jenazah, Mobil Ambulance dan Mobil kebakaran
Rp.
B
Forklift, Buldozer, Traktor, Crane, Mobil Derek, Excavator dan sejenisnya
Rp. 23.000,-
C1
Sepeda motor, Sepeda Kumbang dan Scooter diatas 50 cc s/d 250 cc dan kendaraan Bermotor
Roda Tiga
Rp. 35.000,-
C2
Sepeda motor dan scooter diatas 250 cc
Rp. 83.000,-
DP
Pick Up/Mobil Barang sampai dengan 2.400 cc, Sedan, Jeep dan mobil Penumpang Bukan Angkutan
Umum
Rp. 143.000,-
DU
Mobil Penumpang Angkutan Umum
Rp.
EP
Bus, Micro Bus Bukan Angkutan Umum
Rp. 153.000,-
EU
Bus dan Micro Bus Angkutan Umum serta mobil Penumpang Angkutan Umum lainnya diatas 1.600 cc
Rp.
F
Truck, mobil Tangki, Mobil Gandengan, Mobil Barang diatas 2400 cc, Truck Container dan
sejenisnya.
Rp. 163.000,-
3.000,-
73.000,-
90.000,-
TIDAK TERJAMIN
UU. NO. 33 DAN 34 TAHUN 1964 JO. PP. NO. 17 DAN
18 TAHUN 1965
TIDAK TERJAMIN
1. KECELAKAAN PENUMPANG UMUM LALU LINTAS JALAN
- Jika korban atau ahli warisnya telah memperoleh jaminan berdasarkan UU No. 33 atau
34 Tahun 1964.
- Bunuh diri, percobaan bunuh diri.
- Mabuk, atau tak sadar, melakukan perbuatan kejahatan, ataupun diakibatkan oleh atau
terjadi karena korban memiliki cacat badan atau keadaan badaniah atau rohaniah
biasa lain.
2. KECELAKAAN YANG TERJADI TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN DENGAN RISIKO KECELAKAAN
PENUMPANG UMUM /LALU LINTAS
- Perlombaan Kecepatan (Balapan)
- Kecelakaan yang terjadi akibat gempa bumi atau letusan gunung berapi, angin
puyuh atau sesuatu gejala geologi atau metereologi lain.
- Kecelakaan akibat dari sebab langsung atau tidak langsung mempunyai hubungan
dengan bencana perang, kerusuhan, dll.
Kecelakaan yang terjadi akibat
Perlombaan kecepatan Tidak Dijamin Oleh Jasa Raharja
KLAIM Santunan
Hak Masyarakat Bersyarat
TIDAK ADA POTONGAN DALAM PENGURUSAN
SANTUNAN JASA RAHARJA…!!!
KONDISI KORBAN KECELAKAAN PENUMPANG UMUM
DAN LALU LINTAS JALAN
1. KORBAN MENINGGAL DUNIA DI TKP
2. KORBAN LUKA-LUKA
3. KORBAN LUKA - LUKA KEMUDIAN MENINGGAL DUNIA.
4. KORBAN LUKA - LUKA KEMUDIAN CACAT TETAP.
PROSEDUR PENGAJUAN
SANTUNAN
1. Menghubungi Kantor Jasa Raharja
terdekat untuk memperoleh informasi
awal santunan
2. Melaporkan kejadian kecelakaan
tersebut untuk mendapatkan laporan
polisi
3. Mengajukan santunan ke Kantor Jasa
Raharja dengan melengkapi persyaratan
sebagai berikut : Dokumen Dasar dan
Dokumen Pendukung
PERSYARATAN PENGAJUAN PERMOHONAN SANTUNAN
A. DOKUMEN DASAR
1. Formulir Pengajuan Santunan
2. Formulir Keterangan Singkat Kecelakaan.
3. Formulir Kesehatan Korban
4. Keterangan Ahli Waris Jika Korban Meninggal Dunia.
Disediakan Secara Cuma-Cuma Oleh Jasa Raharja…!!!
DOKUMEN DASAR
Keterangan Kesehatan Korban Akibat Kecelakaan
Diisi, Ditandatangani dan Distempel
oleh Dokter atau Pejabat RS yang Berwenang
DOKUMEN DASAR
Keterangan Ahli Waris
Ditandatangani dan distempel
oleh Pejabat Pamong Praja Setempat
(Kelurahan / Desa)
PERSYARATAN PERMOHONAN SANTUNAN
DOKUMEN PENDUKUNG
KORBAN MENINGGAL DUNIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LAPORAN POLISI BERIKUT SKETSA TKP ATAU LAPORAN KECELAKAAN PIHAK
BERWENANG LAINNYA.
SURAT KEMATIAN DARI RUMAH SAKIT/SURAT KEMATIAN DARI PAMONG PRAJA SETEMPAT
JIKA KORBAN TIDAK DIBAWA KE RUMAH SAKIT
FOTO COPY KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) KORBAN DAN AHLIWARIS YANG BERLAKU
FOTO COPY KARTU KELUARGA (KK)
FOTO COPY SURAT NIKAH BAGI KORBAN YANG TELAH MENIKAH
FOTO COPY AKTE KELAHIRAN BAGI KORBAN YANG BELUM MENIKAH
Sketsa Korban MDTKP
Kecelakaan Mobil terbalik yang menimbulkan Korban MDTKP
DOKUMEN PENDUKUNG
Laporan Polisi
Laporan Polisi dari Kepolisian (Unit Laka lantas)
Telegram / Berita Acara Kecelakaan dari Perumka
Untuk Kecelakaan Kereta Api
Berita Acara Kecelakaan dari Syahbandar / Pejabat
Lain yang berwenang unutk kecelakaan kapal laut,
Sungai dan Pesawat udara
PERSYARATAN PERMOHONAN SANTUAN
DOKUMEN PENDUKUNG
KORBAN LUKA-LUKA (DIRAWAT)
1.
2.
3.
4.
5.
LAPORAN POLISI BERIKUT SKETSA TKP ATAU LAPORAN KECELAKAAN PIHAK
BERWENANG LAINNYA.
ASLI DAN SAH KUITANSI-KUITANSI BIAYA RAWATAN YANG DIKELUARKAN RUMAH SAKIT
YANG MERAWAT KORBAN DAN KUITANSI-KUITANSI OBAT-OBATAN DARI APOTIK
FOTO COPY KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) KORBAN DAN AHLIWARIS YANG BERLAKU
SURAT KUASA DARI KORBAN KEPADA PENERIMA SANTUNAN (BILA DIKUASAKAN)
DILENGAKAPI DENGAN FOTO COPY KTP KORBAN DAN PENERIMA SANTUNAN .
Demikian juga Kuitansi biaya perawatan atas nama orang lain/PO (Yang membiayai
perawatan korban). Sedangkan, tagihan biaya rawatan dari Rumah Sakit harus ada
surat penagihan resmi.
FOTO COPY SURAT RUJUKAN (APABILA KORBAN PINDAH RAWAT KE RUMAH SAKIT LAIN)
DOKUMEN PENDUKUNG
Kuitansi Biaya Perawatan Rumah Sakit
Dokumen yang dilampirkan…
- Kuitansi Sah Biaya Rawatan yang telah di
stempel dan ditanda tangan oleh petugas
yang berwenang serta diketahui oleh Kabag
Keuangan / Pejabat RS lainnya yang
berwenang.
- Rincian Total Biaya Perawatan
- Foto Copy Resep Apotek
- Kuitansi di atas Rp. 250.000,00 distempel
dan dibubuhi materai Rp. 3.000.00
- Kuitansi di atas Rp. 1.000.000,00 distempel
dan dibubuhi materai Rp. 6.000.00
PERSYARATAN PERMOHONAN SANTUAN
DOKUMEN PENDUKUNG
KORBAN LUKA-LUKA KEMUDIAN MENINGGAL DUNIA
1. LAPORAN POLISI BERIKUT SKETSA TKP ATAU LAPORAN KECELAKAAN PIHAK BERWENANG
LAINNYA.
2. SURAT KEMATIAN DARI RUMAH SAKIT/SURAT KEMATIAN DARI PAMONG PRAJA SETEMPAT
JIKA KORBAN TIDAK DIBAWA KE RUMAH SAKIT
3. FOTO COPY KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) KORBAN DAN AHLI WARIS YANG MASIH
BERLAKU
4. FOTO COPY KARTU KELUARGA (KK)
5. FOTO COPY SURAT NIKAH BAGI KORBAN YANG TELAH MENIKAH
6. FOTO COPY AKTE KELAHIRAN ATAU AKTE KENAL LAHIR BAGI KORBAN YANG BELUM MENIKAH
7. ASLI DAN SAH KUITANSI-KUITANSI BIAYA RAWATAN YANG DIKELUARKAN RUMAH SAKIT YANG
MERAWAT KORBAN DAN KUITANSI-KUITANSI OBAT-OBATAN DARI APOTIK
8. FOTO COPY SURAT RUJUKAN APABILA KORBAN PINDAH RAWAT KE RUMAH SAKIT LAIN
PERSYARATAN PERMOHONAN SANTUAN
DOKUMEN PENDUKUNG
KORBAN CACAT TETAP
1. LAPORAN POLISI BERIKUT SKETSA TKP ATAU LAPORAN KECELAKAAN PIHAK BERWENANG
LAINNYA.
2. KETERANGAN CACAT TETAP DARI DOKTER YANG MERAWAT KORBAN
Santunan cacat tetap diterimakan langsung kepada korban yang bersangkutan.
3. FOTO COPY KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) KORBAN YANG MASIH BERLAKU
4. FOTO DIRI YANG MENUNJUKAN KONDISI CACAT TETAP
Bila sesuatu anggota badan hilang atau tidak
dapat
dipergunakan sama sekali, atau berkurang fungsi dan tidak
dapat sembuh / pulih untuk selama-lamanya, yang terjadi
dalam jangka waktu 365 hari setelah terjadinya kecelakaan.
Besar dan jumlah santunan Cacat Tetap didasarkan
kepada persentase tingkat Cacat Tetap sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Prosentase CACAT TETAP
PERATURAN PEMERINTAH. NO. 17 DAN 18 TAHUN 1965
Anggota Badan
Kedua lengan atau kedua kaki
Satu lengan atau satu kaki
Penglihatan kedua mata
Akal budi seluruhnya dan tidak dapat sembuh yang menyebabkan tidak dapat melakukan suatu
pekerjaan
Lengan
dari sendi bahu
Lengan dari atau diatas siku
Tangan dari atau diatas sendi pergelangan
Satu Kaki
Penglihatan satu mata
Ibu Jari tangan
Telunjuk tangan
Kelingking tangan
Jari tengah atau jari manis tangan
Tiap-tiap jari kaki
Kanan
Kiri
100%
100%
100%
100%
70%
65%
60%
50%
30%
25%
15%
10%
10%
5%
60%
55%
50%
50%
30%
20%
10%
5%
5%
5%
BIAYA PERAWATAN
1.
HONOR DOKTER.
2.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
3.
BIAYA AMBULANCE DARI TKP KE RS TEMPAT PERTAMA DIRAWAT, DIBAYARKAN SESUAI YANG
DITETAPKAN JASA RAHARJA.
4.
RAWAT INAP SELAMA DI RUMAH SAKIT.
5.
BIAYA FOTO RONTGEN.
6.
PEMBEDAHAN/OPERASI
7.
OBAT DENGAN RESEP DOKTER
8.
RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT/PUSKESMAS /DOKTER SEPANJANG ADA RUJUKAN ATAU
PERSETUJUAN DARI RUMAH SAKIT /PUSKESMAS /DOKTER YANG MERAWAT KORBAN.
9.
PEMERIKSAAN DOKTER SPESIALIS DENGAN INDIKASI YANG TEPAT UNTUK PENYEMBUHAN KORBAN.
10.
BIAYA MATERAI.
BIAYA PERAWATAN YANG TIDAK BISA DIBAYAR
1.
KAWAT GIGI
2.
KAKI/TANGAN BUATAN
3.
BOLA MATA BUATAN
4.
GENERAL CHECKUP
5.
PENUNGGU PASIEN
6.
ADM. BIAYA MAKAN
YANG BERHAK MENDAPATKAN SANTUNAN
(PASAL 1.g.) UU No.33 dan 34 1964 yo 12 PP. NO. 17 & 18 TAHUN 1965
KORBAN MENINGGAL DUNIA
Santunan Diberikan Kepada Ahliwaris Sesuai dengan Skala Prioritas sebagai
Berikut :
1.
2.
3.
4.
Janda atau Dudanya Yang Sah
Anak-anaknya Yang Sah
Orang Tuanya Yang Sah
Apabila Tidak Ada ketigany, maka diberikan
Penggantian Biaya penguburan.
KORBAN LUKA-LUKA
Korban sendiri, atau orang yang membiayai selama
penyembuhan yang diakibatkan kecelakaan lalu-lintas.
KADALUARSA HAK SANTUNAN MENJADI
GUGUR JIKA…
Permintaan diajukan dalam waktu 6 (enam) bulan sejak
terjadinya kecelakaan
Tidak dilakukan penagihan dalam waktu 3 bulan setelah hal
dimaksud disetujui oleh Jasa Raharja.
PRINSIP TEPAT PELAYANAN SANTUNAN
1.
Tepat Infromasi
Diperolehnya informasi yang akurat tentang Kecelakaan alat angkutan umum dan lalulintas sedini mungkin serta diberitahukan kepada korban tentang haknya dengan tepat
dan jelas.
2.
Tepat jaminan
Pemberian santunan kepada korban atau ahli waris korban dipastikan sesuai dengan
ketentuan dan ruang lingkup serta nilai jaminan.
3.
Tepat Subyek
Penerima santunan adalah korban atau ahli waris korban yang benar-benar berhak.
4.
Tepat Waktu
Pelayanan penyelesaian santunan mulai dari proses pengajuan sampai dengan
penyerahan dilakukan dalam batasan waktu yang tepat serta menepati waktu yang
dijanjikan.
5.
Tepat Tempat
Pembayaran santunan dibayarkan sedekat mungkin dengan domisili korban dan atau
ahli waris korban.
BESARAN SANTUNAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI
NO. 36 & 37/PMK.010/2008 TANGGAL 26 FEBRUARI 2009
SIFAT CEDERA
UU. NO. 33
UU. NO. 34
PESAWAT UDARA
MENINGGAL DUNIA
Rp. 25.000.000,-
Rp. 25.000.000,-
Rp. 50.000.000,-
LUKA-LUKA(MAX)
Rp. 10.000.000,-
Rp. 10.000.000,-
Rp. 25.000.000,-
CACAT TETAP(max)
Rp. 25.000.000,-
Rp. 25.000.000,-
Rp. 50.000.000,-
PENGUBURAN*
Rp. 2.000.000,-
Rp. 2.000.000,-
Rp. 2.000.000,-
PELAYANAN TERPADU TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
KESEPAKATAN BERSAMA
NO.POL: KEP/43/XI/2008, NOMOR :HK.06.01/11/3997/2008, NOMOR : SKEP/13/2008
KEPALA BADAN PEMBINAAN KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA .
DAN
DIREKTUR JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDOENSIA
DAN
DIREKTUR UTAMA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)
TENTANG
PENANGANAN DAN PENYELESAIAN SANTUNAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
SECARA TERPADU.
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK
(Psl 4)
KEPOLISIAN (UNIT LAKA LANTAS)
Berwenang dan bertanggung jawab atas kecepatan penanganan korban, pengamanan TKP
dan melakukan tindakan pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) Kecelakaan Lalulintas.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Menginformasikan kepada Jasa Raharja setempat tentang adanya korban
kecelakaan
Melaksanakan prosedur penerimaan laporan tentang kejadian kecelakaan
Melaksanakan prosedur pengamanan Tempat Kejadian Perkara dan Penanganan
Korban Kecelakaan
Mengantarkan korban ke fasilitas pelayanan kesehatan dan atau menyerahkan
korban kepada dokter/paramedis yang menangani korban
Membuat Laporan polisi
Bila diperlukan meminta Visum Et Repertum kepada dokter yang merawat korban
Meminta Foto Copy Keterangan kesehatan kepada Rumah Sakit melalui Instalasi
Gawat Darurat
Menyelenggarakan Filling/Kearsipan tentang penanganan korban kecelakaan lalulintas jalan
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK
(Psl 4)
DEPARTEMEN KESEHATAN/RUMAH SAKIT
Berwenang dan bertanggung jawab atas penanganan korban melalui tindakan gawat
darurat di TKP, Pelayanan Kesehatan dan rujukan selanjutnya
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan baik di TKP maupun di Rumah
Sakit
Menginformasikan kepada POLRI/Satuan lalu lintas setempat tentang adanya
korban kecelakaan yang diantarkan oleh masyarakat ke Rumah Sakit
Menyerahkan foto copy keterangan kondisi korban yang telah diisi dan
ditandatangani petugas kesehatan kepada Satlantas Kepolisian dan Petugas Jasa
Raharja
Menerima dan melakukan penanganan medis korban kecelakaan lalu-lintas, baik
yang diantar masyarakat, Petugas Satlantas ataupun Jasa Raharja
Melakukan rujukan pasien sesuai dengan kondisi pasien
Menyelenggarakan penata-usahaan biaya perawatan dan rujukan pasien
Menagih pembayaran biaya perawatan korban termasuk biaya evakuasi pasien dari
TKP ke Rumah Sakit kepada Kantor Cabang/Perwakilan Jasa Raharja setempat
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK
(Psl 4)
PT. JASA RAHARJA (Persero)
Berwenang dan bertanggung jawab untuk menentukan kepastian jaminan korban
kecelakaan lalu lintas berdasarkan Undang-undang No. 33 dan 34 Tahun 1964 dan
memberikan kemudahan penyelesaian santunan kepada korban atau ahli waris korban
kecelakaan lalu lintas
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Menyelenggarakan pengadaan formulir pengajuan santunan
Memastikan atau menetapkan bahwa korban kecelakaan tersebut berada di dalam
ruang lingkup jaminan sebagaimana diatur dalam UU. No. 33 dan 34 Tahun 1964
JO. PP. 17 dan 18 Tahun 1965
Menerima tagihan biaya perawatan korban/fasilitas kesehatan
Melakukan verifikasi kebenaran kecelakaan lalu-lintas, identitas korba, maupun
ahli waris korban serta menunda atau menolak pembayran santunan sebelum ada
kepastian jaminan
Membayar biaya perawatan korban ke fasilitas kesehatan sesuai ketentuan yang
berlaku
Menyelenggarakan registrasi/pendataan kecelakaan lalu-lintas
Menyelenggarakan sistem informasi dan pembukuan penyelesaian dana santunan
korban kecelakaan lalu-lintas jalan
PROSES PENGAJUAN KLAIM DARI RUMAH SAKIT
A. SURAT
PERNYATAAN DAN
MENANGGUNG BIAYA.
KUASA
DARI KORBAN
KEPADA
RUMAH SAKIT
YANG
B. SURAT PENAGIHAN DARI RUMAH SAKIT YANG MERAWAT KORBAN.
C. SURAT KETERANGAN KESEHATAN KORBAN AKIBAT KECELAKAAN SECARA LENGKAP
UNTUK KORBAN MENINGGAL DUNIA, DAPAT DITANDA TANGANI OLEH PEJABAT
/INSTANSI YANG BERWENANG, SEDANGKAN KORBAN LUKA-LUKA DAN DIRAWAT
DITANDATANGANI OLEH DOKTER YANG MENANGANI.
D. KUITANSI ASLI BIAYA PERAWATAN DAN KUITANSI OBAT.
Jasa Raharja Cirebon
Di RS Mitra Plumbon dalam Rangka
Sosialisasi UU.33 dan 34 Tahun 1964
Dan Pelayanan Terpadu
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
PT. JASA RAHARJA (PERSERO)
1. MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS KEPADA MASYARAKAT, DI TERMINAL
ANGKUTAN DARAT, LAUT DAN UDARA.
2. MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBINAAN KEMITRAAAN BINA LINGKUNGAN (PKBL)
3. MELAKUKAN PELATIHAN KETERTIBAN BERLALU LINTAS KEPADA PARA PENGEMUDI
ANGKUTAN UMUM BAIK BUS DAN NON BUS.
4. MELAKUKAN PELATIHAN MANAJEMEN KEPADA PENGUSAHA KECIL DAN KOPERASI
KEPADA MITRA BINAAN JASA RAHARJA
5. MEMASANG BILLBOARD ATAU PAPAN PERINGATAN DI TEMPAT TITIK –TITIK RAWAN
KECELAKAAN.
6. MEMBERIKAN BEA SISWA KEPADA ANAK KURANG MAMPU DARI TINGKAT SEKOLAH
DASAR SAMPAI TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS.
7. Dll.
REKAP PEMBAYARAN SANTUNAN
UU. NO. 33 & NO. 34 TAHUN 1964
SAMPAI DENGAN SEPTEMBER 2015 DAN SEPTEMBER 2016
MENINGGAL DUNIA
LUKA - LUKA
CACAT TETAP PENGUBURAN
JUMLAH
TAHUN
KORBAN
SANTUNAN
(Rp)
KORBAN
SANTUNAN
(Rp)
2015
330
8.414.500.000
2.540
18.329.336.770
2016
379
9.437.500.000
3.161
SELISIH
49
1.023.000.000
AKT
14.85%
12,16%
KORB
AN
SANTUNAN
(Rp)
KORBAN
SANTUNAN
(Rp)
KORBAN
SANTUNAN
(Rp)
0
113.750.000
1
14.000.000
2.871
26.871.586.770
23.925.871.635
1
108.125.000
10
21.000.000
3.551
33.492.496.635
621
5.596.534.865
1
-5.625.000
9
7.000.000
680
6.620.909.865
24,45%
30,53%
-4,95%
900%
50,00%
23,69%
24,64%
49
REKAP PENYELESAIAN SANTUNAN
UU. NO. 33 & NO. 34 TAHUN 1964
SAMPAI DENGAN SEPTEMBER 2015 DAN SEPTEMBER 2016
MENINGGAL
DUNIA
LUKA - LUKA
CACAT TETAP
PENGUBURAN
JUMLAH
TAHUN
KORBAN
SANTUNAN
(Rp)
KORBAN
SANTUNAN
(Rp)
KORBAN
SANTUNAN
(Rp)
KORBAN
SANTUNAN
(Rp)
KORBAN
SANTUNAN
(Rp)
2015
568
13.691.500.000
3.649
29.788.800.904
0
168.750.000
1
16.000.000
4.218
43.665.050.904
2016
682
16.625.000.000
4.883
41.885.244.773
1
160.625.000
14
29.000.000
5.580
58.699.869.773
SELISIH
114
2.933.500.000
1.234
1
-8.125.000
13
13.000.000
1.362
15.034.818.869
AKT
20,07%
21,43%
33,82%
-4,81%
1300%
81.25%
32,29%
34,43%
12.096.443.869
40,61%
50
Salinan
PP
PERATURAN PRESIDEN RI
NOMOR 111 TAHUN 2013
“ JAMINAN KESEHATAN ”
51
PERATURAN PRESIDEN RI
NOMOR 111 TAHUN 2013
Salinan
PP
PASAL 25 – AYAT D
52
IMPLENTASI PP RI NO. 111 TH. 2013
KOORDINASI MANFAAT (COB)
JASA RAHARJA dengan BPJS KESEHATAN
NO.P/42.1/SP/2013 dan NO.382/III.2/KTR/1113
Salinan
MOU
53
IMPLENTASI PP RI NO. 111 TH. 2013
KOORDINASI MANFAAT (COB)
JASA RAHARJA dengan BPJS KETENAGAKERJAAN
NO.P/42.1/SP/2013 dan NO.382/III.2/KTR/1113
Salinan
MOU
54
LOUNCHING & PENANDATANGAN
KESEPAKATAN BERSAMA
Antara JASA RAHARJA dengan RUMAH SAKIT
dengan KEPOLISIAN dengan BPJS dan DINAS KESEHATAN
DIROPS PT. JASA RAHARJA
(PERSERO)
GUBERNUR DIY, KAPOLDA DIY
DIRLANTAS POLDA DIY, KA. JR DIY,
KA. DINKES DIY, KA. BPJS DIY,
DIRUT RS SARDJITO
55
KESEPAKATAN BERSAMA
Antara JASA RAHARJA dengan RUMAH SAKIT
dengan KEPOLISIAN dengan BPJS dan DINAS KESEHATAN
56
PELAYANAN TERPADU
JAMINAN KESEHATAN
KORBAN AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN
DAN PENUMPANG UMUM
57
ALUR
SURAT JAMINAN BIAYA PERAWATAN
“ GUARANTEE LATTER
1
(GL) “
PENDATAAN PASIEN KORBAN LAKA LANTAS
3
2
SURAT JAMINAN BIAYA PERAWATAN
KUNJUNGAN PASIEN KORBAN LAKA LANTAS
58
ALUR
SANTUNAN MENINGGAL DUNIA
1
3
KOORDINASI JASA RAHARJA DAN KEPOLISIAN
BELASUNGKAWA DAN JEMPUT BOLA PENGURUSAN SANTUNAN
2
PENYERAHAN SANTUNAN DI RUMAH AHLI WARIS
59
Terima Kasih
PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PERWAKILAN CIREBON JL. DR. WAHIDIN S. NO. 32TELP. / FAX (0231) 209382
Download