Matakuliah Tahun : L0044/Psikologi Faal : 2009/2010 SISTEM SARAF PUSAT Pertemuan 11 • Tanggungjawab & mekanisme sebagian besar fungsi otak manusia masih belum banyak dimengerti. • Disebabkan karena kompleksitas otak. • Otak adalah organ yang paling rumit, misterius, dan mengagumkan di seluruh dunia. • Sejak lahir otak bekerja dan berfungsi dengan memilih sendiri caranya berkembang. • Otak manusia ibarat kaset lagu. Dari luar tampak sama, tapi kita baru mengenal siapa seseorang setelah kaset di kepalanya diputar. • Tiap orang punya lagu yang berbeda-beda. • Martabat seseorang ditentukan oleh isi lagu di otaknya. • Penganut materialis, Sigmund Freud mengatakan bahwa otak manusia adalah segala-galanya. • Ia merefleksikan jiwa, cermin kepribadian, konon tempat roh kita bermukim. • Jiwa (mind) berinteraksi dengan otak (brain-mind). • Namun roh (soul) hanya berinteraksi dengan jiwa. • Itu sebabnya jiwa bergantung pada raga (otak), sedang roh tidak. • Jiwa menjadi tiada jika raga tiada. • Roh tetap ada setelah jiwa tiada. • Kita belum tahu letak tepatnya lokasi roh dalam otak. • Ada yang mengatakan di bagian otak pineal body, dekat persilangan pusat saraf mata (chiasma opticus). • Selebihnya pengetahuan tentang roh menjadi bagian yang kita serahkan ke wilayah alam religi. • Otak menentukan niat, pikiran, emosi, dan tingkahlaku kita. • Apa yang kita pikir, rasa, dan putuskan merupakan hasil kerja miliaran sel otak, jutaan rangkaian kabel, dan terminal-terminal listrik yang menyusunnya. • Sakit jiwa atau hilang ingatan bukanlah peristiwa abstrak sebagaimana dahulu orang lazim mempersepsikannya terhadap konsep jiwa. • Gangguan jiwa merupakan manifestasi gangguan neuron atau sel otak yang wujud dan kerjanya kelihatan dan terukur. • Jika oleh suatu sebab kerja sel otak terganggu, orang bisa berhalusinasi, berdelusi, merasa depresi, cemas, rancu baik proses, arus, maupun aliran pikirannya, serta muncul beberapa keabnormalan lainnya. • Otak yang rusak juga mengganggu kepribadian. • Kepribadian orang pascastroke bisa berubah, sebagaimana terjadi pada kebanyakan petinju yang sering mengalami gangguan kepribadian menahun (‘Punch drunk’); bukti lain bahwa kepribadian bukan sesuatu yang abstrak. • Normal, otak berisi 100 miliar sel neuron. • Setiap neuron saling berhubungan dengan 100 ribu neuron lain lewat jutaan kabel dan terminal yang membentuk organ otak. • Terjadi peristiwa kimiawi dan listrik di antara miliaran sel otak. • Beratnya 1,5 kg. • Kendati berat otak hanya seperempatpuluh berat tubuh, kebutuhan zat asamnya mencapai seperlima seluruh kebutuhan tubuh, jauh melebihi kebutuhan zat asam semua organ tubuh lainnya. • Ini membuktikan bahwa organ otak tergolong amat vital. Perkembangan Otak OTAK Terdiri atas : 1. Cerebrum 2. Cerebellum 3. Batang otak / brainstem (midbrain, pons & medulla oblongata) Source: Carlson, N. R. (2007). Physiology of behavior (9th ed.). Boston: Pearson. • Pengurutan komponen ini umumnya mencerminkan lokasi anatomis dan kompleksitas serta kecanggihan fungsi, dari tingkat yang paling tua dan sedikit mengalami spesialisasi sampai ke tingkat yang paling baru dan canggih. • Sistem saraf primitif terdiri dari antarneuron yang berada di antara neuron aferen dan eferen yang jumlahnya relatif sedikit. • Selama perkembangan evolusi, komponen antarneuron secara progresif meluas, membentuk interkoneksi yang lebih rumit, dan terlokalisasi di ujung depan sistem saraf, membentuk otak. • Lapisan2 yg lebih baru dan canggih ditambahkan ke lapisan2 lama yang lebih primitif. Batang Otak • Daerah paling tua dan paling kecil di otak bersambungan dengan korda spinalis. • Asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer. • Pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi, dan pencernaan. • Pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur. • Penerimaan dan integrasi semua masukan sinaps dari korda spinalis; keadaan terjaga dan pengaktifan korteks serebrum. • Pusat tidur. Medula Spinalis • Potongan melintang terdiri atas Subt. Alba (sebelah luar) dan Subt. Grisea (sebelah dalam) berbentuk huruf H atau kupu-kupu. • Bagian tengah terdapat kanalis sentralis. • Subt. Alba berisi akson dengan fungsi khusus yaitu motorik & sensorik yang disebut funikulus. Ada 3 funikulus: dorsal, ventral, lateral. • Subt. Grisea berisi perikarion, banyak terdapat sinaps neuron. • Sel saraf motorik merupakan sel saraf multipolar. Neuron motorik • Neuron motorik multipolar. • Terdapat di kornu anterior medula spinalis. • Sel sarafnya : – Dendrit mengandung substansia Nissl. – Akson tidak mengandung substansia Nissl akson hilock. • Inti & anak inti jelas, besar. Serebelum • Letak dibagian atas-belakang dari batang otak. • Berkenaan dengan pemeliharaan posisi tubuh dalam ruang yang sesuai dan koordinasi bawahsadar aktivitas motorik (gerakan). – Memelihara keseimbangan. – Peningkatan tonus otot. – Koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunter yang terlatih. Serebelum • Korteks serebelum terdiri atas 3 lapisan, dari luar ke dalam yaitu: – Lap. Molekular – Lap.Ganglioner / Sel Purkinye – Lap. Granular Sel-sel di Serebelum 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sel Stellata Sel Basket Sel Purkinye Sel Granula Sel Stellata Sel Solitarius Serebrum • Bentuknya yang semakin lama semakin besar dan lebih berlekuk-lekuk sesuai tingkat kemajuan evolusi spesies yang bersangkutan. • Merupakan bagian yang paling berkembang pada manusia, yang meliputi 80% berat total otak. • Korteks serebrum berperan penting dalam sebagian besar fungsi tercanggih saraf, misalnya inisiasi volunter gerakan, persepsi sensorik akhir, berpikir sadar, bahasa, sifat kepribadian, mengingat membuat keputusan, kreativitas, kesadaran diri dan faktor lain yang berhubungan dengan pikiran atau intelektual Serebrum • • • Dibagi menjadi hemisfer kanan & kiri. Secara histologis terdiri atas 6 lapisan yaitu : 1. Lap. Molekuler 2. Lap. Granular Luar 3. Lap. Sel-sel Piramid 4. Lap. Granular Dalam 5. Lap. Piramid / Ganglioner 6. Lap. Sel-sel multiform atau polimorf Semua lapisan tidak mempunyai batas yang tegas dan semua berisi neuroglia. Lap. Molekular Lap. Granular Luar Lap. Sel-sel Piramid Lap. Granular Dalam Lap. Piramid/Ganglioner Lap. Sel-sel Multiform/polimorf • Menjadi 6 lapisan berbatas tegas berdasarkan distribusi badan sel yang bervariasi dan serat2 terkait lain dari beberapa jenis sel tertentu. • Tersusun menjadi kolom vertikal fungsional, yang berjalan tegak lurus dari permukaan ke bawah menelusuri kedalaman korteks sampai ke substansia alba yang mendasarinya. • Neuron2 di dalam kolom tertentu diyakini berfungsi sebagai satu “tim”, dengan setiap sel terlibat dalam berbagai aspek berbeda dari aktivitas spesifik yang sama • Contoh daerah korteks yang bertanggungjawab terhadap persepsi indera2 memiliki lapisan 4 yang berkembang, suatu lapisan yang kaya akan sel Stelata, yang berperan dalam pengolahan awal masukan sensorik ke korteks. • Sebaliknya, daerah yang mengontrol keluaran ke otot rangka mengalami lapisan 5 yang menebal, yang sangat banyak mengandung sel Piramida besar. Perlu diketahui bahwa walaupun aktivitas tertentu pada akhirnya dikaitkan dengan daerah tertentu di otak, tidak ada bagian otak yang berfungsi sendirian. Lobus Oksipitalis dan Temporalis • Lobus Oksipitalis, terletak disebelah posterior, bertanggungjawab untuk pengolahan awal masukan penglihatan. • Sensasi suara mula2 diterima oleh lobus temporalis, yang terletak di sebelah lateral. Lobus Parietalis • Terutama bertanggungjawab untuk menerima & mengolah masukan sensorik seperti sentuhan, panas, dingin, dan nyeri dari permukaan tubuh sensasi somestetik (perasaan tubuh). • Perasaan kesadaran mengenai posisi tubuh propriosepsi. • Tempat pengolahan kortikal awal masukan somestetik dan proprioseptif ini terletak tepat di belakang sulkus sentralis Korteks Somatosensorik. • Setiap daerah di dalam korteks somatosensorik menerima masukan sensorik dari daerah tertentu di tubuh homonkulus Korteks Somatosensorik • Korteks tsb tiap2 sisi otak sebagian besar menerima masukan sensorik dari sisi tubuh yang berlawanan. • Korteks somatosensorik menentukan lokasi sumber masukan sensorik dan merasakan tingkat intensitas rangsangan. • Mampu melakukan diskriminasi spatial (ruang), sehingga korteks mampu mengetahui bentuk suatu benda yang sedang dipegang dan dapat membedakan perbedaan ringan antara benda2 serupa yang berkontak dengan kulit. • Kemudian, korteks tsb memproyeksikan masukan sensorik ini melalui serat2 substansia alba ke daerah2 sensorik yang lebih tinggi di dekatnya untuk elaborasi, analisis, dan integrasi lebih lanjut informasi sensorik tsb. • Daerah yg lbh tinggi ini penting untuk persepsi pola2 kompleks simulasi somatosensorik• sebagai contoh, apresiasi simultan mengenai tekstur, kepadatan, suhu, bentuk, posisi, dan letak suatu benda yang sedang Anda Peta Somatotopik Korteks Somatosensorik (a) Hemisfer serebrum tampak dari atas (b) Homonkulus sensorik memperlihatkan distribusi masukan sensorik ke korteks somatosensorik dari berbagai bagian tubuh. Peta Somatotopik Korteks Motorik Primer (a) Hemisfer serebrum tampak dari atas (b) Homonkulus motorik memperlihatkan distribusi keluaran motorik ke berbagai berbagai bagian tubuh yang berbeda. Lobus Frontalis • Terletak di korteks bagian depan, bertanggungjawab terhadap tida fungsi utama: 1. Aktivitas motorik volunter. 2. Kemampuan berbicara. 3. Elaborasi pikiran. • Di belakangnya, tepat di depan sulkus sentralis dan dekat dengan korteks somatosensorik adalah korteks motorik primer, yang memberikan kontrol volunter atas gerakan yang dihasilkan otot-otot rangka. Peta Somatotopik sedikit bervariasi antara individu & bersifat dinamis, bukan statis. • Walaupun pola organisasi somatotopik sensorik dan motorik korteks serupa pada semua orang, namun distribusi rinci bersifat khas bagi tiap-tiap individu. (pemetaan tsb pd tiap individu tidak “terpahat di batu”) • Namun terjadi modifikasi samar yang berlangsung terus menerus berdasarkan penggunaan. • Walau pola umum ditentukan oleh proses genetik dan perkembangan, tetapi arsitektur korteks individu tampaknya dapat dipengaruhi oleh kompetisi dependentpenggunaan untuk ruang korteks. • Contoh: • Orang yang lahir tanpa lengan mampu melakukan “keterampilan” yang luar biasa dengan kaki mereka hampir seperti tangan untuk makan dan melakukan berbagai keterampilan lain yang memerlukan tingkat kontrol atas otot2 jari2 kaki yang jauh lebih halus daripada yang dimiliki oleh sebagian besar orang. • Arsitektur otak Anda yang agak plastis akan terus dipengaruhi oleh serangkaian unik • Namun perlu disadari bahwa apa yang anda perbuat dan tidak perbuat tidak dapat secara total membentuk organisasi korteks anda. • Terdapat batasan yang telah ditentukan secara genetis. • Juga terdapat keterbatasan perkembangan seberapa luas suatu pembentukan dapat dipengaruhi oleh pola pemakaian. • Sebagian aktivitas korteks mempertahankan plastisitas mereka seumur hidup, terutama kemampuan untuk menambah simpanan ingatan baru dan belajar. Contoh: DVD He Ahh Lee • Kemampuan berbahasa adalah salah satu contoh yang sangat baik mengenai plastisitas korteks dini digabungkan dengan sifat menetap kemudian. • Kemampuan bahasa hanya dijumpai di satu hemisferhemisfer kiri pada sebagian besar populasi. • Jika seorang anak berusia kurang 2 tahun menderita kerusakan di hemisfer kiri, fungsi bahasa dipindahkan ke hemisfer kanan tanpa penundaan perkembangan bahasa, tetapi dengan mengorbankan beberapa kemampuan nonverbal yang kurang jelas yang biasanya menjadi tanggungjawab hemisfer kanan. • Sampai usia sekitar 10 tahun setelah kerusakan, kemampuan biasanya dapat dibentuk kembali di hemisfer kanan setelah periode gangguan sementara. • Namun jika terjadi setelah usia awal belasan tahun, kemampuan berbahasa akan terganggu secara permanen, walaupun perbaikan terbatas masih memungkinkan. • Daerah2 otak yang bertanggungjawab dalam pemahaman dan ekspresi bahasa tampaknya secara tetap telah ditentukan sebelum masa dewasa. • Daerah primer spesialisasi kortikal untuk bahasa adalah daerah Broca dan daerah Wernicke. • Daerah Broca bertanggungjawab untuk kemampuan berbicara, terletak di lobus frontalis kiri dan berkaitan erat dengan daerah motorik korteks yang mengontrol otot2 yang penting untuk artikulasi. • Daerah Wernicke berperan penting dalam pemahaman bahasa tulis maupun lisan. Terletak di korteks kiri pada pertemuan lobus parietalis, temporalis, dan oksipitalis. • Kerusakan D. Broca menyebabkan kegagalan pembentukan kata, walaupun pasien masih dapat mengerti kata lisan dan tertulis. • Individu tsb mengetahui apa yang hendak mereka katakan tapi tidak mampu mengekspresikan diri mereka, perintah artikulasi kata yang diinginkan tidak tepat. • Kerusakan D. Wernicke, tidak dapat mengerti kata2 yang mereka dengar atau lihat. • Mampu berbicara secara lancar, walaupun kata2 yang mereka ucapkan dengan sempurna tersebut tidak memiliki arti. • Mereka tidak dapat mengaitkan arti dengan kata atau memilih kata2 yang tepat untuk menyampaikan pikiran mereka. • Gangguan bahasa semacam ini disebabkan oleh kerusakan daerah korteks spesifik dan dikenal sebagai afasia, yang sebagian besar disebabkan oleh stroke. • Daerah motorik, sensorik dan bahasa menyusun hanya sekitar separuh dari luas korteks serebrum keseluruhan. • Daerah sisanya Daerah Asosiasi, yang berperan dalam fungsi-fungsi yang lebih tinggi (fungsi luhur). • Terdapat 3 daerah asosiasi: – Korteks asosiasi prafrontalis. – Korteks asosiasi parietalis-temporalis-oksipitalis. – Korteks asosiasi limbik. Korteks asosiasi prafrontalis • Bagian depan dari lobus frontalis tepat di anterior korteks motorik. • Peran yang diperkirakan berkaitan dengan: – Perencanaan aktivitas volunter; – Pertimbangan konsekuensi2 tindakan mendatang dan penentuan bermacam-macam pilihan untuk berbagai situasi sosial atau fisik; – Sifat-sifat kepribadian • Situasi daerah ini tidak menimbulkan efek yang dapat diamati, tetapi defisit di daerah ini menimbulkan perubahan kepribadian dan perilaku sosial. Korteks asosiasi parietalis-temporalisoksipitalis • Dijumpai pada pertemua tiga lobus. • Di lokasi ini dikumpulkan dan diintergrasikan sensasi2 somatik, auditorik, dan visual yang berasal dari ketiga lobus tersebut untuk pengolahan persepsi yang kompleks. • Daerah ini memungkinkan kita “mendapatkan gambaran lengkap” mengenai hubungan berbagai bagian tubuh kita dengan dunia luar. • Contoh: menyadari sebuah botol berdiri tegak walaupun sudut pandang Anda berubah-ubah. • Daerah ini juga berperan dalam jalur bahasa, menghubungkan daerah Wernicke ke korteks penglihatan dan pendengaran. Korteks asosiasi limbik • Sebagian besar terletak di bawah dan di bagian dalam antara kedua lobus temporal. • Daerah ini terutama berkaitan dengan motivasi dan emosi serta terlibat secara ekstensif dengan ingatan. Spesialisasi Hemisfer Serebrum • Sisi kiri biasanya merupakan hemisfer dominan untuk kontrol motorik halus. • Dengan demikian, sebagian besar orang bersifat kanan, karena sisi kiri otak mengontrol sisi kanan tubuh. • Hemisfer kiri unggul dalam hal: – Melaksanakan tugas logis, analitis, sekuensial dan verbal, misalnya matematika, pembentukan bahasa, dan filsafat. • Hemisfer kanan unggul dalam hal: – Keterampilan non bahasa, terutama persepsi spastial, kemampuan artistik dan musik. • Hemisfer kiri cenderung mengolah informasi dalam cara fragmenter, hemisfer kanan memandang dunia secara holistik. • Dalam keadaan normal, di antara kedua hemisfer terjadi pertukaran informasi yang luas, sehingga mereka saling melengkapi, tetapi pada banyak orang keterampilan yang berkaitan dengan salah satu hemisfer tampaknya berkembang lebih kuat. • Dominasi hemisfer serebrum kiri cenderung dikaitkan dengan “pemikir”. • Sedangkan dominasi hemisfer kanan dikaitkan dengan “pencipta”. References Carlson, N. R. (2007). Physiology of behavior (9th ed.). Boston: Pearson. Lesson, T. S., Leeson, C. R., Paparo, A. A. (1988). Text/atlas of histology. Philadelphia: W. B. Saunders. Pinel, J. P. J. (2006). Biopsychology (6th ed.). Boston: Pearson. Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont, CA: Thomson. Taugada, J. (2003). Memahami otak. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Young, B., & Heath, J. W. (2005). Wheather’s Functional Histology. Churchill Livingstone. THANKS