1 Bab 1 PENDAHULUAN A. DEFINISI ILMU EKONOMI EKONOMI DAN PRINSIP Definisi ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk konsumsi sekarang dan masa datang, pada pelaku ekonomi. Sedangkan prinsip ilmu ekonomi adalah memikirkan pilihan yang terbaik dalam penggunaan sumber daya yang ada. B. KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKU EKONOMI Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan seseorang, perusahaan atau masyarakat untuk memproduksi suatu barang dan jasa serta mengkonsumsi atau menggunakan barang dan jasa tersebut. Pelaku ekonomi diantaranya adalah: 1. Rumah Tangga 2 Menyediakan faktor produksi (tanah, modal, tenaga) untuk ditawarkan kepada sektor perusahaan dan memperoleh upah, bunga sewa atas penggunaan faktor produksi. Pendapatan akan digunakan untuk konsumsi barang dan jasa serta kepentingan penduduk dan perusahaan. 2. Perusahaan Berfungsi sebagai suatu unit yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan cara mengakoordinasi faktor produksi dari rumah tangga. Tujuan memproduksi bukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tetapi adalah mencari keuntungan. 3. Pemerintah Berfungsi untuk memperlancar dan mengawasi kegiatan rumah tangga dan perusahaan supaya melakukan kegiatan ekonomi dengan cara yang wajar dan saling merugikan. 4. Luar Negeri Masyarakat luar negeri sangat mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor dan impor baik dengan atau dari negara luar negeri dapat menghasilkan devisa sebagai alat pembayaran luar negeri. C. MASALAH EKONOMI DAN PERSOALAN ILMU EKONOMI 1. Masalah-masalah pokok dalam perekonomian Kegiatan ekonomi di dalam suatu perekonomian modern adalah sangat kompleks. Kegiatan tersebut meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan. Oleh karena corak kegiatan yang sangat kompleks tersebut banyak orang mungkin berpendapat bahwa membuat gambaran mengenai masalah ekonomi yang dihadapi 3 masyarakat adalah tidak mungkin dilakukan. Pandangan seperti ini adalah tidak tepat! Berdasarkan kepada corak analisis di dalam ilmu ekonomi, ahli-ahli ekonomi telah dapat membagikan berbagai masalah ekonomi yang dihadapi suatu masyarakat pada tiga persoalan pokok, yaitu: a. Apakah barang dan jasa yang harus diproduksi? b. Bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa tersebut? c. Untuk apakah barang dan jasa tersebut diproduksikan? a. Apakah barang dan jasa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya? Persoalan ini adalah persoalan yang sangat penting karena ia merupakan faktor yang utama yang akan menentukan corak penggunaan faktor-faktor produksi. Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian adalah sangat banyak jenisnya, yaitu dari barang yng sangt sederhana (misalnya tape dan beras) pada barang yang sangat kompleks (misalnya pesawat terbang). Setiap tahun suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang dan jasa yang diperlukan perekonomian yang akan diproduksikan dan berapakah jumlah produksi dari barang dan jasa tersebut. b. Dengan cara bagaimana barang-barang diproduksikan? Biasanya terdapat beberapa cara untuk menghasilkan suatu barang. Adanya beberapa kemungkinan untuk menghasilkan suatu barang dapat dengan jelas dilihat, misalnya dalam kegiatan pertanian. Dalam sektor pertanian sejumlah produksi tertentu dapat dihasilkan dengan menggunakan tanah yang luas. Atau ia dapat pula dicapai dengan menggunakan modal dan teknologi yang lebih tinggi. Di dalam menghadapi pilihan semacam itu, yaitu menggunakan lebih banyak tanah atau menggunakan lebih banyak modal dan teknologi modern, cara yang manakah yang lebih 4 sesuai? Masalah efisiensi merupakan salah satu faktor yang akan dijadikan dasar dalam melakukan pemilihan tersebut. Yang akan dipilih adalah yang mampu untuk menciptakan barang-barang tersebut dengan cara yang paling efisien. c. Untuk siapa barang-barang diproduksikan? Masalah selanjutnya yang harus dipikirkan masyarakat adalah bagaimanakah pendapatan keseluruhan masyarakat didistribusikan kepada berbagai golongan dan individu dalam masyarakat itu? Untuk menjawab persoalan ini, yang pertama-tama harus dibuat adalah menentukan cara-cara pendapatan dari faktorfaktor produksi ditentukan, yaitu bagaimana caranya upah tenaga kerja, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan para pengusaha ditentukan. Analisa ini akan memberikan jawaban kepada persoalan bagimana pendapatan keseluruhan masyarakat didistribusikan. Di dalam memikirkan masalah: “Untuk siapa barang-barang diproduksikan?”, bukan saja harus dipikirkan tentang bagaimana pendapatan masyarakat didistribusikan?, tetapi juga adakah distribusi itu sesuai dengan kepentingan keseluruhan masyarakat? Untuk memperoleh jawaban pada persoalan yang paling akhir ditanyakan ini dua persoalan berikut harus dianalisis. Haruskah distribusi pendapatan ditentukan berdasarkan pada pendapatan faktor-faktor produksi di dalam kegiatan memproduksi? Atau, adakah ia didistribusikan secara sedemikian rupa sehingga perataan penadapatan yang optimum akan tercapai? 2. Pengangguran, penghamburan dan tingkat produksi yang tidak tercapai a. Pengangguran Di dalam perekonomian keadaan dimana faktor-faktor produksi sepenuhnya digunakan bukanlah keadaan yang selalu 5 berlaku. Maka untuk membuat gambaran mengenai kegiatan memproduksi yang lebih mendekati kenyataan perlulah digunakan pemisalan yang berbeda dengan yang dibuat di dalam permulaan bagian ini mengenai penggunaan faktor-faktor produksi. Sekarang perlulah dimisalkan bahwa ada tenaga kerja yang menganggur dan faktor-faktor produksi lainnya tidak sepenuhya digunakan. Dengan pemisalan yang baru ini bagaimanakah tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai digambarkan? Apabila terdapat pengangguran tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lainnya, gabungan barang-barang yang diproduksikan tidak akan mencapai gabungan yang maksimum. b. Penghamburan Di samping menggambarkan bahwa faktor-faktor produksi tidak sepenuhnya digunakan, titik G (dan titik-titik lain di dalam OAF) dapat pula digunakan untuk menggambarkan bahwa faktor-faktor produksi digunakan sepenuhnya tetapi tidak efisien. Kalau petani diharuskan bekerja di kantor, para pegawai harus menjadi petani dan para dokter mengurus administrasi pemerintahan maka penggunaan faktor-faktor produksi tidak akan mencapai efisiensi yang maksimum. Seorang petani tidak dapat menjadi pegawai yang baik dan sebaliknya pula pegawai-pegawai kantor tidak dapat menjadi petani yang baik. Dengan demikian menempatkan pekerjapekerja yang tidak sesuai dengan keahlian mereka menimbulkan inefisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi dan tingkat produksi tidak akan mencapai tingkat yang maksimum. Keadaan semacam itu dapat dipandang sebagai penghamburan di dalam menggunakan faktor-faktor produksi. c. Tingkat produksi yang tak tercapai Pada gambar 1.1, Dapat dilihat bahwa titik H berada di luar OAF. Titik H (dan titik-titik lain di luar OAF) menggambarkan gabungan produksi barang dan industri dan barang pertanian yang 6 lebih besar daripada yang maksimum yang dapat diciptakan oleh perekonomian tersebut. Titik H menggambarkan gabungan dari 4 unit barang industri dan 12 unit barang pertanian. Barang Industri (unit) 6 5 4 3 2 1 Barang Pertanian (unit) 0 0 5 10 15 20 Gambar 1.1. Pengangguran, penghamburan dan keadaan yang tidak tercapai . 3. Pertumbuhan Ekonomi a. Pertambahan faktor produksi Pemisalan bahwa faktor-faktor produksi jumlahnya tidak dapat ditambah dan teknologi tidak mengalami perubahan hanya benar apabila analisis yang dibuat adalah atas keadaan di dalam jangka pendek. Di dalam jangka panjang mereka akan mengalami perubahan, yaitu jumlah faktor-faktor produksi akan bertambah dan tingkat teknologi yang digunakan akan menjadi semakin canggih. Bagaimanakah akibat dari perubahan-perubahan tersebut pada batas kemungkinan produksi? Dengan faktor produksi yang lebih 7 banyak dan tingkat teknologi yang lebih baik, produksi maksimum masyarakat dapat dinaikkan. Barang Pertanian P R A C D E T F 0 B Q Barang Industri Gambar 1.2. Kurva kemungkinan produksi dan pertumbuhan ekonomi Oleh karena itu kurva kemungkinan produksi akan menjadi bertambah menjauhi titik O. Gambar 1.2 menunjukkan perubahan kurva kemungkinan produksi sebagai akibat daripada pertambahan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi. Misalkan pada tahun 1990 kurva kemungkinan produksi adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva AB. Ini berarti tingkat produksi maksimum adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik-titik A atau B atau C atau D atau E atau F dan titik-titik lain pada kurva tersebut. Pada tahun 1994 dapatlah diharapkan bahwa faktor-faktor produksi akan bertambah jumlahnya dan tingkat teknologi bertambah tinggi. Maka batas kemungkinan produksi akan berpindah ke atas, yaitu misalnya ke PQ. Dengan demikian tingkat produksi dapat mencapai titik-titik pada kurva 8 tersebut, yaitu misalnya pada titik P atau R atau T atau Q dan titiktitik lain pada kurva PQ. b. Kemajuan teknologi yang tak seimbang Biasanya kemajuan teknologi tidak sama pesatnya di berbagai sektor. Perkembangan teknologi di sektor industri selalu lebih pesat daripada perkembangan teknologi di sektor pertanian. Apabila keadaan seperti ini berlaku, kurva batas kemungkinan produksi mengalami perubahan yang berbeda dengan yang digambarkan dalam gambar 1.3. Dimisalkan pada mulanya kurva AB adalah kurva batas kemungkinan produksi di suatu negara. Ini menunjukkan batas maksimum kombinasi produksi barang pertanian dan barang industri yang dapat dihasilkan di negara tersebut. Kemajuan teknologi berlaku di sektor industri dan pertanian, kemajuan di sektor industri lebih pesat dari sektor pertanian. Perkembangan teknologi yang tidak sama pesatnya digambarkan oleh perpindahan kurva batas kemungkinan produksi dari AB menjadi PQ dimana AP lebih kecil dari BQ. Barang Pertanian (unit) P A 0 B Gambar 1.3. Kemajuan Teknologi Q Barang Industri (unit) 9 4. Masalah pertumbuhan ekonomi yang lesu Dari satu periode ke periode lainnya faktor-faktor produksi akan bertambah dan teknologi berkembang. Bagaimana perubahan ini akan mempengaruhi kurva kemungkinan produksi telah diterangkan sebelum ini, yaitu kurva tersebut semakin menjauhi titik O. Dalam gambar 1.4 dimisalkan pada mulanya kurva kemungkinan produksi adalah AB. Pertambahan faktor-faktor produksi dan perkembangan teknologi memindahkan kurva tersebut menjadi PQ. Dalam perekonomian keadaan yang paling ideal adalah perekonomian mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dalam jangke pendek maupun jangka panjang. Dengan kata lain, setiap perekonomian selalu mengharapkan agar tingkat pertumbuhan ekonomi selalu teguh sehingga penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain secara sepenuhnya selalu akan dicapai dari satu periode ke periode lainnya. Dalam gambar 1.4, keadaan yang ideal ini digambarkan sebagai pergerakan dari satu titik dari kurva Ab ke kurva PQ dan sebagai contohnya digambarkan pergerakan dari titik R ke titik S. Barang Konsumsi (unit) P S A R D C 0 B Q Barang Modal (unit) Gambar 1.4. Kemajuan potensi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang dicapai 10 Keadaan yang ideal di atas tidak selalu tercapai dalam perekonomian. Seringkali pada mulanya perekonomian telah menghadapi masalah pengangguran dan dalam jangka panjang msalah ini tidak dapat diatasi dan ada kalanya masalah tersebut menjadi semakin buruk. Keadaan seperti ini berarti (i) pada mulanya tingkat produksi masyarakat belum mencapai maksimum dan (ii) dalam periode selanjutnya tingkat produksi masyarakat tetap tidak mencapai keadaan yang ideal tersebut. Pergerakan dari titik C menjadi titik D menggambarkan pertumbuhan kegiatan ekonomi yang kepesatannya adalah di bawah dari pertambahan kemampuan dari faktor-faktor produksi dan teknologi untuk menaikkan produksi di dalam jangka panjang. Dengan demikian pergerakan dari titik C ke titik D menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang lesu. 5. Sirkulasi aliran pendapatan Untuk memberi gambaran yang lebih jelas lagi mengenai corak kegiatan ekonomi yang wujud dalam suatu perekonomian ahli-ahli ekonomi biasanya membuat suatu diagram yang dinamakan sirkulasi aliran pendapatan. Ia memberikan gambaran tentang aliran-aliran faktor-faktor produksi, pendapatan, barang-barang dan pengeluaran di antara sektor-sektor yang melakukan kegiatan ekonomi. Di dalam sirkulasi aliran pendapatan yang sederhana dimisalkan bahwa pemerintah tidak wujud dan tidak melakukan campur tangan dalam kegiatan perekonomian. Dengan demikian sirkulasi aliran pendapatan biasanya hanyalah menunjukkan bentuk aliran faktor produksi, pendapatan, barang dan pengeluaran di antara sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Jenis-jenis aliran yang wujud Kalau dimisalkan pemerintah tidak melakukan kegiatan ekonomi dan tidak melakukan campur tangan apapun dalam kegiatan ekonomi, aliran faktor produksi, pendapatan, barang dan pengeluaran di dalam 11 suatu perekonomian dapatlah digambarkan seperti pada gambar 1.5. Perekonomian cukuplah dibedakan dalam dua sektor, yaitu sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor-faktor produksi. Sektor ini akan menawarkan sumbersumber daya kepada para pengusaha dan para pengusaha akan menyambut tawaran tersebut karena mereka memerlukan faktor-faktor produksi untuk memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa. Penawaran dan penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan mewujudkan dua macam aliran, satu merupakan aliran benda dan yang lainnya adalah aliran uang. Kedua-duanya terdapat pada bagian atas dari diagram yang ditunjukkan dalam gambar 1.5. Dapat dilihat bahwa sektor rumah tangga mengalirkan sumber-sumber daya ke sektor perusahaan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan kepada sektor perusahaan. Sektor perusahaan akan memberikan pendapatan kepada berbagai jenis sumber daya ini, yaitu tenaga kerja mendapat upah dan gaji, tanah mendapat sewa, modal mendapat bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Aliran dari berbagai jenis pendapatan ini adalah aliran dalam bentuk uang. Sewa Gaji Bunga Keuntungan Tanah Tenaga Kerja Modal Skill Rumah Tangga Konsumsi Rumah Tangga Perusahaan Barang dan Jasa Uang Gambar 1.5. Sirkulasi Pendapatan 12 Telah diterangkan bahwa kegiatan para pengusaha memproduksikan barang dan jasa bukanlah untuk memenuhi kebutuhan mereka, tetapi dengan tujuan untuk dijual dan mencari untung. Rumah tangga adalah pembeli-pembeli dari barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan sektor perusahaan. Berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga akan mereka gunakan untuk memperoleh barang dan jasa yang mereka butuhkan. Kecenderungan ini menyebabkan di dalam perekonomian akan timbul dua aliran lain, yaitu seperti yang ditunjukkan di bagian bawah diagram pada gambar. Aliran yang pertama adalah pengeluaran konsumsi dari sektor rumah tangga ke sektor perusahaan. Aliran ini adalah aliran dalam bentuk uang. Aliran lainnya adalah benda, yaitu aliran barang dan jasa dari sektor perusahaan ke sektor rumah tangga. 13 STRUKTUR PASAR TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat: 1. Mendeskripsikan karakteristik dari pasar 2. Mendeskripsikan kebaikan dan keburukan dari berbagai jenis pasar 3. Memberikan contoh-contoh campur tangan pemerintah dalam mekanisme harga pasar PENGERTIAN PASAR Pasar, dalam pikiran kita, seringkali diasosiasikan dengan pasarpasar tradisional yang merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi. Pasar dengan demikian diartikan secara sempit atau tempat di mana pada umumnya barang atau jasa diperjualbelikan. Akan tetapi, pasar tidak sebatas itu. Ada pula pasar yang tidak mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung, seperti pasar saham. Oleh karena itu, pasar juga dapat diartikan secara luas, sebagai proses di mana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk menentukan atau menetapkan harga keseimbangan. Untuk merangkum kedua arti ini, maka secara umum, pasar adalah keseluruhan permintaan dan penawaran barang, jasa, atau faktor produksi tertentu. Pada pasar, ada barang yang dijual atau diproduksi oleh sekian banyak penjual atau produsen, ada pula yang hanya diproduksi oleh beberapa penjual atau produsen tertentu. Demikian pula dengan pembeli, ada barang yang dibeli oleh banyak pembeli, ada pula yang hanya dibeli oleh seorang pembeli atau beberapa pembeli saja. Dengan mengetahui jumlah pembeli dan penjual, serta barang atau jasa yang diperjualbelikan, maka dapat diketahui tingkat persaingan yang terjadi 14 dalam pasar. Tingkat persaingan atau derajat persaingan inilah yang akan menentukan bentuk-bentuk atau susunan pasar. Pada pasar, menurut pengertian pasar secara luas, sebuah perusahaan penghasil barang atau jasa tertentu dapat mempunyai skala yang sangat besar dan jumlah pesaingnya sedikit sehingga mampu mempengaruhi pasar barang atau jasa tersebut. Sebaliknya, sebuah perusahaan dapat pula mempunyai skala yang kecil dan mempunyai banyak pesaing, sehingga tidak dapat mempengaruhi pasar. Jumlah dan besarnya skala kegiatan berbagai perusahaan di suatu negara tertentu dapat dikatakan sebagai struktur pasar atau pasar saja. Struktur pasar di suatu negara dapat bergerak mulai dari struktur pasar persaingan sempurna sampai dengan monopoli monopoli. Pada bab ini akan dibahas lebih lanjut bentuk struktur pasar ini serta besarnya kekuatan pasar dari perusahaan-perusahaan yang berada di dalamnya. Pembahasan akan dibagi ke dalam dua bagian besar, pasar persaingan sempurna dan pasar bukan persaingan sempurna sempurna, antara lain mencakup monopoli, oligopoli, dan persaingan monopolistis. Namun, sebelumnya akan dibahas pengertian mengenai struktur pasar itu sendiri. STRUKTUR PASAR Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, antara lain jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, dan jenis produksi. Suatu struktur pasar dikatakan kompetitif jika perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga dan jumlah barang di pasar. Semakin lemah kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi pasar, semakin kompetitif struktur pasarnya. Demikian pula sebaliknya. Contoh sederhana dapat kita lihat pada pasar listrik di Indonesia. Pasar listrik di Indonesia dapat dikatakan tidak kompetitif karena Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai satu-satunya perusahaan besar dalam produksi listrik, dapat menaikkan dan menurunkan harga maupun kuantitas listrik di Indonesia. Sebaliknya jika kita melihat penjual cabai yang ada di pasar-pasar tradisional, pasar cabai itu memiliki struktur pasar yang kompetitif, karena secara individu, masing-masing penjual cabai tidak mampu mengubah harga maupun kuantitias cabai Indonesia secara signifikan. 15 Struktur pasar kompetitif berbeda dengan tingkah laku komkompetitif petitif petitif. Tingkah laku kompetitif adalah kondisi di mana perusahaan harus bersaing secara aktif dengan perusahaan lain. Tingkah laku persaingan aktif menunjukkan bahwa pasar tidak bersaing secara sempurna. Sebagai contoh, penerbit majalah mingguan, agar majalahnya laku terjual, penerbit harus aktif bersaing dengan penerbit sejenis. Sebaliknya dengan petani, mereka tidak perlu bersaing karena tidak dapat mempengaruhi pasar. Dari sini, kita dapat memilah-milah struktur pasar dari persaingan sempurna sampai dengan monopoli, di mana setiap struktur pasar memiliki karakteristik yang berbeda-beda. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pada pasar ini, kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Pada bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa (pertukangan, kerajinan). Berikut adalah ciri-ciri pasar persaingan sempurna. 1. Jumlah Pembeli dan Penjual Banyak. Pada pasar persaingan sempurna, pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar, atau dengan kata lain, masingmasing pembeli dan penjual menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat diubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Begitu pula dengan penjual, sehingga jika penjual menurunkan harga, ia akan rugi sendiri, sementara jika ia menaikkan harga, maka pembeli akan lari kepada penjual lainnya. 2. Barang dan Jasa yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen. Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen. Dalam hal ini, konsumen menganggap bahwa barang yang 16 diperjualbelikan sama mutunya, atau paling tidak, konsumen tidak dapat membedakan antara barang satu dengan barang lainnya. Meskipun demikian, dalam kenyataan, barang atau jasa yang benarbenar homogen itu tidak mungkin ada, yang ada hanyalah barang atau jasa yang mendekati homogen, seperti beras Cianjur, dukuh Palembang, daging, dan gula. PERAGA 5.1. Pasar Tradisional 3. Faktor Produksi Bebas Bergerak. Faktor produksi, seperti bahan baku ataupun tenaga modal bebas bergerak, bebas berpindah pindah dari suatu tempat ke tempat lain, yang lebih menguntungkan. Tidak ada yang menghalangi, baik kendala peraturan maupun kendala teknik. 4. Pembeli dan Penjual Mengetahui Keadaan Pasar Pasar. Pembeli dan penjual satu sama lain saling mengetahui dalam hal biaya, harga, mutu, tempat dan waktu barang-barang yang diperjualbelikan. 5. Produsen Bebas Keluar Masuk Pasar Pasar. Ada kebebasan untuk masuk dan keluar dari pasar. Perusahaan yang mampu memproduksi barang dapat masuk secara bebas ke dalam industri, tidak ada yang dapat menahannya. Setiap perusahaan juga bebas keluar dari pasar jika diinginkan. 6. Bebas dari Campur Tangan Pemerintah. Bebas dari campur tangan pemerintah. Pada pasar persaingan sempurna ini, tidak ada campur tangan pemerintah dalam menentukan harga. Sebagai akibatnya, harga barang atau jasa benar-benar terjadi sebagai akibat interaksi antara permintaan dan penawaran di pasar. 17 Pembentukan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna Pembentukan harga pada pasar persaingan sempurna ditentukan oleh kekuatan tarik-menarik antara permintaan dan penawaran di pasar. Interaksi antara permintaan dan penawaran akan membentuk keseimbangan, atau harga dan jumlah keseimbangan. Kondisi keseimbangan itu menunjukkan kepuasan maksimum konsumen dan keuntungan produsen. Perhatikan Peraga 5.1(a). Peraga tersebut menggambarkan permintaan seluruh konsumen ( market demand) dan penawaran seluruh produsen ( market supply) terhadap barang atau jasa tertentu dalam pasar. Pada Peraga tersebut, kurva permintaan (DD) berbentuk miring negatif, dan kurva penawaran ( SS) berbentuk miring positif. Sekarang perhatikan Peraga 5.1(b). Peraga tersebut menggambarkan permintaan dan penawaran perusahaan secara individu pada pasar persaingan sempurna. Bagi perusahaan, bentuk kurva pada Peraga tersebut dilatari oleh kapasitas produksi perusahaan yang relatif kecil dibandingkan dengan produksi pasar, sehingga harga diterima sebagai sesuatu yang baku, yang tidak dapat diubah begitu saja. Sebagai akibatnya, kondisi permintaan cenderung elastis sempurna sehingga kurva permintaan yang terbentuk merupakan suatu garis lurus mendatar yang sejajar sumbu Q. Secara individu, masing-masing penjual dalam pasar persaingan sempurna, tidak mampu mempengaruhi harga. Tetapi penjual secara bersama-sama 18 dalam satu pasar tentu akan bisa mempengaruhi harga, sehingga makin tinggi harga makin sedikit yang dibeli dan semakin rendah harga semakin banyak yang dibeli ( SS). Artinya, para penjual secara bersama-sama mampu menaikkan atau menurunkan harga. Tentu saja, sebagai akibatnya, jumlah permintaan juga akan naik turun. Itulah mengapa kurva permintaan dan penawaran pasar menjadi berbentuk miring. Secara riil, bentuk pasar persaingan sempurna itu tidak ada, yang ada hanyalah kecenderungan ke bentuk pasar persaingan sempurna. Salah satu contoh paling jelas adalah pasar barang-barang makanan pokok, seperti pasar beras. Pada pasar macam ini, dinamika hubungan antara petani produsen, sebagai penjual, dengan pedagang, sebagai pembeli, mendekati bentuk pasar persaingan sempurna. Mari kita telusuri ciri-ciri pasar beras lebih lanjut! Coba perhatikan, dalam pasar beras, jumlah produsen (petani) sedemikian banyaknya. Masing-masing dari mereka menjual beras dalam jumlah yang relatif kecil sehingga masing-masing petani tidak mampu mempengaruhi harga yang sudah terbentuk. Jika sang petani menjual di bawah harga pasar, maka ia akan rugi. Tetapi jika ia menjual di atas harga pasar, ia pun akan ditinggalkan oleh pembeli. Kalau demikian, permintaan beras oleh pedagang kepada petani mendekati garis lurus mendatar. Lebih jauh lagi, beras sebagai barang dagang mempunyai sifat hampir homogen. Dikatakan hampir homogen karena beras ternyata juga memiliki perbedaan rasa dan mutu yang berakibat pada perbedaan harga. Selama petani (produsen beras) itu bersaing satu sama lain, selama itu pula mereka tidak mampu mempengaruhi harga. Mereka hanya menerima saja harga yang ditetapkan di pasar, atau dengan kata lain, mereka akan tetap kekurangan daya tawarmenawar saat menghadapi pembeli. Penjual/produsen agar mampu mempengaruhi harga dan agar daya tawar menawarnya jadi bertambah, mereka harus bergabung, paling tidak dalam pemasaran hasil produksi, antara lain melalui koperasi. Intisari pasar persaingan sempurna, sebagaimana telah dijelaskan di atas, telah dikemukakan sebelumnya oleh Adam Smith Smith. Ia mengatakan, kalau setiap warga masyarakat diberi kebebasan ekonomi secara penuh untuk mengejar kepentingan pribadinya, maka kepentingan masyarakat pun secara otomatis terpenuhi pula. Selin itu, perlu kita ketahui pula, meskipun hasil kajian mengenai pasar 19 persaingan sempurna itu merupakan teori, kesimpulan-kesimpulan dari teori tersebut bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk mencapai kondisi perekonomian yang ideal. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA Pasar persaingan sempurna jarang kita jumpai, yang seringkali kita jumpai adalah pasar persaingan tidak sempurna ( imperfect competition market). Pada pasar persaingan tidak sempurna, kegiatan tertentu seperti dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan besar. Distribusi pelayanan telepon oleh PT TELKOM, misalnya. Selain itu, pada pasar ini juga dapat kita temui penjualan barang-barang meskipun sama tetapi dibedakan berdasarkan merek, kemasan, aroma, warna, atau ukuran saja. Lalu apakah yang dimaksud dengan pasar persaingan tidak sempurna itu? Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana terdapat satu atau beberapa penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar atau harga. Jika suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga pasar, maka pasar tempat perusahaan itu menjual produknya digolongkan sebagai pasar persaingan yang tidak sempurna. Keberadaan sejumlah pihak yang menguasai pasar atau harga akan melahirkan keberagaman bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Secara umum, bentukbentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagaimana akan dibahas berikut ini. Monopoli Kata monopoli berasal dari bahasa Yunani, mono, yang artinya satu, dan poli, yang artinya penjual. Dari dua kata tersebut maka monopoli menunjuk pada suatu kondisi di mana dalam suatu pasar hanya ada satu penjual, sehingga tidak ada pihak lain yang menyaingi. Dalam monopoli, penjual tersebut adalah satu-satunya produsen dalam industri, dan tidak ada industri lain yang memproduksi barang subtitusinya. Seorang monopolis dapat bertindak sebagai penentu harga (price maker). Jika ia ingin menaikkan harga, maka ia pun dapat melakukannya dengan cara mengurangi jumlah produknya. Sekarang ini, perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang kita temui. Mungkin hanya beberapa produksi jasa saja, seperti telekomunikasi, gas, air, dan listrik yang benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal. 20 Di Indonesia, jasa-jasa yang baru saja disebut dikuasai oleh perusahaan negara, antara lain PAM, PLN, dan PT. TELKOM. Sebenarnya, sulit sekali kita untuk mendapatkan contoh pasar yang benar-benar bersifat monopoli ini, karena pada kenyataannya, di dalam pasar selalu saja ada persaingan. Sebagai contoh, Perusahaan Kereta Api Indonesia (PT KAI) tampaknya tidak mempunyai pesaing, karena perusahaan inilah satu-satunya perusahaan kereta api di tanah air kita, yang juga dimiliki oleh negara. Padahal, angkutan kereta api harus selalu siap bersaing dengan sekian banyak perusahaan bus dan berbagai jenis angkutan darat lainnya. Kenyataan semakin dipercantiknya akomodasi kereta api kiranya menyiratkan adanya persaingan itu. Pasar monopoli sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk sebagai berikut berdasarkan sumbernya. 1. Monopoli alamiah. Monopoli alamiah timbul karena keadaan alam yang khas. Sebagai contoh, Palembang terkenal dengan buah dukuhnya sehingga buah tersebut cenderung memonopoli pasar. Begitu juga dengan apel hijau dari Malang, atau intan dari Martapura. 2. Monopoli masyarakat. Monopoli masyarakat terjadi akibat tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap suatu hasil produksi. Sebagai contoh, kecap merek X memonopoli pasar karena kecap merek tersebut sudah menjadi favorit masyarakat, sehingga sulit beralih ke kecap merek Gambar 5.2 Perusahaan Listrik Negara (PLN) lain. 3. Monopoli undangundang. Monopoli undang-undang muncul karena pemberlakuan secara hukum, kebijakan, atau peraturan tertentu. Monopoli undangundang ini antara lain berupa pemberian hak paten, pembatasan Perusahaan Listrik Negara (PLN) termasuk salah satu contoh pemegang hak monopoli oleh karena ada undang-undang yang mengaturnya. Sumber: Dokumen Penerbit 21 masuknya barang-barang baku dalam industri, dan pembatasan perdagangan luar negeri dalam bentuk tarif dan kuota oleh pemerintah. Hak paten merupakan bentuk khusus dari monopoli undangundang untuk memasuki suatu industri. Hak paten ini diberikan kepada seorang penemu berupa hak eksklusif (monopoli). Sebagai contoh, karena perlindungan hak paten ini, perusahaan sepeda olah raga merek “T” memegang monopoli absolut terhadap pemasaran jenis sepeda yang bersangkutan. Hak paten ini diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk merangsang penemuanpenemuan baru, terutama bagi perusahaan kecil dan individu. Oligopoli Jika pada pa Perusahaan Listrik Negara (PLN) Perusahaan Listrik Negara (PLN)sar monopoli hanya terdapat satu penjual, maka pasar yang memiliki beberapa penjual disebut oligopoli. Pada pasar oligopoli, masing-masing perusahaan memproduksi dan menjual produk yang serupa atau hampir serupa. Sebagai contoh, produk batu baterai, pasta gigi, sabun mandi, air minum mineral, sepeda motor, accu, dan ban mobil/sepeda motor. Strategi yang biasa ditempuh oleh perusahaanperusahaan oligopoli dalam menguasai dan menarik konsumen adalah dengan membuat model serta memberikan merek tertentu pada produk yang dijual. Model, dan terutama, merek ini sudah tentu harus berkesan di benak konsumen. Secara umum, konsumen yang sudah terikat pada produk merek tertentu akan sulit berpindah ke produk yang lain, meskipun produk merek ini sudah ganti model. Contoh yang paling kentara adalah produk elektronik dan obatobatan. Jika kalian sakit, umumnya kalian memakai obat dengan merek yang sama, bukan? Demikian pula dengan barang elektronik, antara lain televisi, radio kaset, lemari es, dan lain-lain. Seorang bapak, misalnya, akan cenderung untuk membeli televisi berwarna terbaru yang bermerek sama dengan televisi hitam putihnya dulu. Monopsoni Pasar monopsoni serupa dengan pasar monopoli. Hanya saja, pasar ini dilihat dari sisi pembeli. Monopsoni menunjuk pada kondisi permintaan dan pasar yang dikuasai oleh pembeli tunggal. Kondisi ini lebih sering terdapat di kalangan produsen dan jarang di kalangan konsumen. Sebuah pabrik teh merek “G”, misalnya. Untuk menghasilkan 22 produk bermutu, perusahaan ini membeli teh langsung dari para petani. Lantas, perusahaan ini melakukan pendekatan secara monopsoni terhadap petani teh di wilayah tertentu. Artinya, perusahaan itu sendirilah yang menentukan harga teh. Dalam kasus ini, tampak bahwa harga produk ditentukan oleh pihak pembeli. Kedudukan sebagai price maker dalam hal pembelian tersebut, tidak bisa berlaku dalam penjualan. Perusahaan teh tadi tidak bisa begitu saja menentukan harga jual produknya, mengingat masih ada perusahaan lain yang meluncurkan produk sejenis. Oligopsoni Oligopsoni merujuk pada suatu kondisi pasar di mana terdapat beberapa pembeli. Ciri-ciri pasar oligopsoni secara umum sama dengan pasar oligopoli. Hanya saja, pasar ini dilihat dari sudut pandang pembeli/konsumen. Setiap pembeli memiliki peran cukup besar untuk mempengaruhi harga barang yang dibelinya. Pasar Persaingan Monopolistik Suatu pasar dikatakan memiliki bentuk pasar persaingan monopolistik jika pada pasar tersebut terdiri dari beberapa penjual/produsen dan pembeli. Gambar 5.3 Selain itu, pada barang atau jasa tersebut, baik kualitas, bentuk, dan ukuran, saling berlainan, atau sering diistilahkan sebagai product differentiation (pembedaan produk). Pada pasar persaingan monopolistik dapat kita temukan unsur-unsur monopoli sekaligus unsur-unsur persaingan. Produkproduk pada pasar persaingan monopolistik adalah homogen atau sejenis, antara lain sabun cuci, sabun mandi, minyak goreng, air mineral, dan beras. Barang-barang semacam itu dibuat oleh beberapa pabrik (lebih dari satu pabrik) dan pada masingmasing barang 23 tersebut memiliki merek atau cap dagang sendirisendiri. Lebih jauh, hak paten untuk tiap merek memperlihatkan unsur monopoli dalam pasar tersebut. Merek dagang yang sudah ada tidak boleh ditiru oleh produsen lain, meskipun produk yang dijual sama. Sementara un ur persaingannya terlihat dari adanya keberagaman merek, kemasan, cita rasa, bahkan juga harga untuk jenis produk yang sama. Bagaimanakah kondisi penentuan harga dalam pasar persaingan monopolistik? Dalam pasar ini, para produsen atau penjual mempunyai sedikit kebebasan untuk menentukan harga jual produknya sendiri. Lebih bebas daripada pasar persaingan sempurna, tetapi tidak sebebas pada pasar monopoli. Alasannya, kalau harga produknya terlalu mahal, maka konsumen akan beralih ke produk lain yang sejenis. Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan menghasilkan berbagai produk yang homogen (identik, standar), sementara dalam pasar persaingan monopolistik produk yang dihasilkan berbeda (didiferensiasikan). Akibatnya, dalam pasar ini, banyak perusahaan menjual produk yang serupa tapi tak sama, seperti bensin ( premium, super, premix), minuman ringan dengan berbagai rasa serta kemasan, sabun mandi berbagai aroma, dan kemeja dengan berbagai model serta ukuran. Mari kita beralih pada contoh lain. Pedagang kopi, misalnya. Kopi yang diperjualbelikan sama sifatnya, tetapi komoditi tersebut dapat kita bedakan dari segi mutu, ukuran, bungkus, dan merek, sehingga perusahaan bisa membuat kebijakan harga sendiri tanpa takut akan kehilangan konsumen. Akan tetapi, sudah tentu ia tidak akan menaikkan harga terlalu tinggi dibandingkan dengan harga kopi merek lain. la pun tidak akan menurunkan harga. Kalian tahu sebabnya, bukan? Sejumlah faktor dapat mengubah bentuk pasar persaingan bebas menjadi pasar persaingan monopolistik. Selain disebabkan oleh diferensiasi produk, perubahan itu juga dilatari oleh intensifikasi dari pihak produsen untuk menarik hati konsumen, seperti pemberian pelayanan yang memuaskan, undian berhadiah, diskon, dan sebagainya. Secara singkat, keberagaman produk, dalam rangka mengimbangi keberagaman kebutuhan konsumen, membuat pasar persaingan sempurna menggelincir menjadi pasar persaingan monopolistik. Secara umum, ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut. 24 1. Jumlah penjual atau produsen cukup banyak, namun tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna. 2. Masing-masing penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga, meskipun tidak mutlak. 3. Barang yang diperjualbelikan tidak homogen sekali, melainkan ada perbedaan ( product differentiation), meskipun perbedaan tersebut hanya pada warna, merek, mutu, dan ukuran. 4. Ada pembatasan dalam pendirian perusahaan, meskipun tidak sesulit pada monopoli dan tidak semudah pada pasar persaingan sempurna. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN BERBAGAI JENIS PASAR Telah kita bahas bersama berbagai jenis pasar berdasarkan strukturnya. Pada bagian ini akan dibahas berbagai kebaikan dan keburukan beberapa jenis pasar (pasar persaingan sempurna, monopoli, dan oligopoli) terutama bila dikaitkan dengan keadaan Indonesia saat ini. Mari kita mulai dari pasar persaingan sempurna. Pasar Persaingan Sempurna Jika kita perhatikan beberapa ciri pada pasar persaingan sempurna, maka ada sebagian dari ciri-ciri tersebut merupakan kebaikan atau keburukan jika dihubungkan dengan keadaan di Indonesia. 1. Jumlah Pembeli dan Penjual Banyak. Jika melihat kondisi perekonomian Indonesia yang terpuruk saat ini, banyaknya jumlah pembeli dan penjual tentu saja memberikan dampak yang sangat positif, sebab dengan demikian berbagai sektor ekonomi di negeri ini kembali bergerak dengan bertambahnya jumlah para pelaku ekonomi. Menggeliatnya sektor perekonomian tentu akan memberikan dampak domino bagi sektor-sektor lainnya. Penerimaan pajak dari sektor ini semakin besar, dan pemerintah dapat menggunakannya untuk berbagai kepentingan pembangunan negara seperti penyediaan lapangan pekerjaan, perbaikan berbagai fasilitas umum, peningkatan mutu pendidikan melalui pendirian sekolah-sekolah bermutu, serta peningkatan gaji para guru. Namun semua itu tentu dapat terlaksana apabila ada aturan yang jelas dan tegas yang dipatuhi oleh semua pelaku ekonomi yang ada. 25 2. Barang dan Jasa yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen. Jika kita hubungkan dengan keadaan di Indonesia, ciri ini tidak memberikan kebaikan bagi kita. Hal ini terutama karena sebagai sebuah negara berkembang, kita memerlukan berbagai inovasi dan kreasi yang beragam dari berbagai barang dan jasa yang diproduksi, sebab dengan begitu akan muncul kompetisi yang ketat di antara berbagai pelaku ekonomi untuk menawarkan barang atau jasa yang terbaik bagi konsumen. 3. Sumber Produksi Bebas Bergerak. Perpindahan sumber atau faktorfaktor produksi tentu saja sangat penting bagi keadaan Indonesia saat ini. Negara kita yang begitu luas dan dipisahkan oleh lautan sangat memerlukan mobilitas yang tinggi dari semua faktor produksi yang ada. Namun hal ini hanya dapat terlaksana apabila infrastruktur atau prasarana yang mendukungnya juga tersedia. 4. Pembeli dan Penjual Mengetahui Keadaan Pasar. Informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan keadaan pasar tentu sangat dibutuhkan bagi para pelaku ekonomi di Indonesia. Hal ini akan menciptakan kondisi kompetisi yang sehat bagi para pelaku ekonomi di Indonesia. 5. Produsen Bebas Keluar Masuk Pasar. Kebebasan bagi para pelaku ekonomi untuk masuk keluar pasar di satu sisi sangat baik bagi keadaan perekonomian Indonesia saat ini. Hal ini akan “memaksa” para pelaku ekonomi untuk hanya mengambil keputusan ekonomi yang terbaik baginya. Ia dengan demikian diberi kesempatan untuk mencoba berbagai sektor usaha dalam perekonomian. Namun, di sisi lain, kondisi ini kurang menguntungkan karena apabila para pelaku ekonomi dapat sebebasbebasnya masuk dan keluar dalam berbagai sektor ekonomi, pada umumnya mereka tidak betul-betul menguasai satu sektor ekonomi pun. Padahal, kondisi ekonomi suatu negara kuat apabila negara itu memiliki banyak perusahaanperusahaan yang memang betul-betul menguasai bidangnya. 6. Bebas Dari Campur Tangan Pemerintah. Campur tangan pemerintah yang berlebihan tentu tidak menguntungkan berbagai sektor ekonomi di Indonesia. Namun demikian, campur tangan ini masih dibutuhkan dalam berbagai bidang usaha yang masih perlu dilindungi. Terutama yang harus dilindungi dan didukung penuh oleh pemerintah adalah sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang jumlahnya cukup banyak di Indonesia. Perlindungan di sini bukan 26 berarti membuat mereka tidak bisa bersaing dengan perusahaanperusahaan besar, tetapi justru mempersiapkan mereka dengan bekal dan pengetahuan yang memadai, antara lain pengetahuan manajemen dan teknologi, untuk bersaing dengan pelaku-pelaku ekonomi raksasa di Indonesia. Pasar Persaingan Tidak Sempurna Bagaimana dengan pasar persaingan tidak sempurna, seperti monopoli, pasar persaingan monopolistik, serta oligopoli? Apakah jenisjenis pasar ini juga memiliki kebaikan dan keburukannya bila dikaitkan dengan keadaan di Indonesia? Pasar monopoli, di mana hanya ada satu perusahaan yang menguasai pasar, masih diperlukan di Indonesia. Namun, keberadaannya hanya untuk sektor-sektor yang penting bagi rakyat banyak, dan monopoli ini harus dilakukan oleh pemerintah dengan diawasi oleh DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. Sementara itu, pasar persaingan monopolistik yang memiliki ciriciri yang mirip dengan pasar persaingan sempurna tentu masih dibutuhkan di Indonesia, walau demikian pemerintah harus berani mengeluarkan kebijakan ekonomi yang semakin memperluas kesempatan para pelaku ekonomi untuk ikut serta dalam sektor-sektor ekonomi yang masih didominasi oleh para pelaku ekonomi dalam pasar jenis ini. Begitu pula dengan pasar oligopoli, sepanjang tidak merugikan atau justru mematikan pelaku-pelaku ekonomi lainnya yang menghasilkan produk sejenis, pasar oligopoli masih diperlukan di Indonesia, karena dalam jangka waktu tertentu para pelaku ekonomi dalam pasar ini dapat memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi pembangunan Indonesia. Namun tentu saja pemerintah harus terus mengawasi para produsen yang ada dalam pasar ini agar para pelaku ekonomi lainnya terutama Usaha dan Kecil Menengah (UKM) tidak malah tersisih karena persaingan yang tidak sehat di antara mereka. Pemerintah pun harus mendorong para pelaku ekonomi dalam pasar oligopoli untuk mentransfer keahlian dan kemajuan teknologi usaha mereka kepada para pelaku ekonomi di sektor UKM. CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM MEKANISME HARGA PASAR 27 Telah disebutkan bagaimana pemerintah masih memegang peran yang sangat penting guna menata perekonomian bangsa agar semua pelaku ekonomi diperlakukan dengan adil. Selain memajukan unit-unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pemerintah pun dapat ikut berperan dalam penentuan harga di pasar. Harga pasar itu sendiri merupakan harga yang terbentuk sebagai hasil interaksi antara permintaan dan penawaran secara bebas di pasar. Meskipun demikian, pemerintah kadang kala harus campur tangan dalam penentuan harga suatu hasil produksi. Jika persaingan menjadi tidak terkontrol maka harga-harga akan berakhir menjadi tidak terkendali. Tentu saja dampak ini akan merugikan pihak konsumen. Selain itu, produsen yang tidak mampu bersaing pun akan tergusur pula. Melalui campur tangan pemerintah, hargaharga barang dan jasa dapat dikendalikan. Kasus itu muncul terutama terhadap hargaharga bahan kebutuhan pokok. Campur tangan pemerintah itu antara lain melalui penetapan harga eceran, subsidi, atau penetapan pajak. Penetapan Harga Eceran Untuk melindungi konsumen terhadap harga barang atau jasa yang terlalu tinggi, pemerintah dapat menetapkan harga eceran tertinggi (HET). Melalui ketentuan harga eceran tertinggi ini, produsen dilarang menjual harga barang di atas harga yang ditetapkan pemerintah tersebut. Begitu pula sebaliknya. Guna melindungi produsen karena harga pasar suatu barang atau jasa terlalu rendah, pemerintah, dalam hal ini, juga dapat menetapkan harga eceran terendah (harga dasar). Pada Peraga 5.2(a) terlihat bahwa harga keseimbangan semula antara penawaran dan permintaan adalah Rp 3.000. Harga dipandang terlalu tinggi sehingga dianggap merugikan masyarakat. Pemerintah oleh karena itu menetapkan HET sebesar Rp 2.000 di bawah keseimbangan, agar barang terbeli oleh masyarakat. Masalah baru yang 28 akan muncul jika HET diberlakukan terlalu rendah adalah munculnya pasar gelap. Pada HET yang ditetapkan, barang yang ditawarkan adalah 15 unit, sementara permintaan adalah sebesar 30 unit, sehingga kekurangan penawaran adalah 15 unit. Untuk mengatasi kekurangan penawaran tersebut, pemerintah dapat melakukan upaya mendorong produksi atau mengimpor barang. Pada kasus lain dapat pula harga pasar menjadi terlalu rendah sehingga merugikan produsen. Seperti pada Peraga 5.2(b), harga keseimbangan pasar hanya tercapai pada harga Rp 200. Harga ini terlalu rendah dan dianggap merugikan produsen. Pemerintah oleh karena itu menetapkan harga terendah Rp 300. Pada harga Rp 300 ini akan terjadi surplus penawaran, dan harus dibeli oleh pemerintah sebagai stok nasional atau pun diekspor, sehingga produsen tidak dirugikan. Penetapan Pajak 29 Campur tangan pemerintah dalam menentukan harga barang atau jasa juga dapat dilakukan dengan jalan mengenakan pajak. Pajak untuk setiap komoditi tidaklah sama, atau dengan kata lain, berbedabeda untuk beberapa komoditi. Sebagai contoh, tarif pajak pada barangbarang mewah adalah tinggi. Sementara itu, tarif pajak pada barangbarang impor, sebagaimana digunakan untuk bahan baku industri, adalah rendah atau bahkan nol. Pada Peraga 5.3(a) dapat kita lihat bahwa harga keseimbangan awal adalah Rp 500. Pemerintah kemudian membebankan pajak sebesar Rp 300 kepada produsen, tetapi pajak tersebut oleh produsen dibebankan kepada pembeli, sehingga harga jual menjadi lebih tinggi, Rp 800. Karena harga naik, konsumen mengurangi permintaannya dari 40 menjadi 25 unit sehingga harga keseimbangan baru menjadi Rp 700. Konsumen dalam hal ini menanggung pajak sebesar Rp 200 dan produsen menanggung Rp 100. Pemberian Subsidi Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada suatu unit usaha, terutama jika unit usaha itu menghasilkan barang-barang kebutuhan pokok, atau dapat juga diberikan kepada suatu perusahaan agar perusahaan tersebut mampu bersaing terhadap barang-barang impor. Langkah-langkah ini ditempuh oleh pemerintah dalam rangka pengendalian harga untuk melindungi produsen dan konsumen, sekaligus dipergunakan untuk mengendalikan inflasi. Perhatikan Peraga 5.3(b). Tanpa campur tangan pemerintah, harga beras tercapai pada titik E, dengan harga pasar, P, dan jumlah 30 barang, Q. Harga ini terlalu rendah bagi petani. Untuk melindungi petani pemerintah menetapkan harga jaminan sebesar P2. Sebagai akibatnya, penawaran bertambah dari Q menjadi Q1, dan kurva penawaran berubah menjadi S1 S1, sehingga keseimbangan baru berubah menjadi E1. Besar subsidi pemerintah dalam hal ini adalah sebesar P1 E1 E2 P2 dan petani menerima pendapatan sebesar 0Q1 E2 P2. Di Indonesia, di samping penetapan harga, pajak, dan pemberian subsidi, pemerintah juga menjalankan operasi pasar ( market operation), terutama untuk sembilan barang kebutuhan pokok (SEMBAKO), antara lain beras, gula, dan minyak goreng, melalui BULOG. Pada saat panen raya, harga komoditi pertanian cenderung menjadi murah. Untuk melindungi produsen, BULOG ikut membeli barang hasil panen dengan harga relatif tinggi, sehingga harga barang tidak jatuh. Sementara pada saat paceklik, harga barang cenderung mahal. Untuk melindungi konsumen, BULOG melakukan penjualan barang dengan harga murah, sehingga harga barang dijamin akan stabil. 31 32 LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program Materi. : : : : EKONOMI Universitas X ( SEPULUH ) STRUKTUR PASAR 1. Tempat pertemuan permintaan dan penawaran kredit adalah pengertian dari …. A. Bank B. Bursa C. Pasar modal D. Pasar uang E. Pasar kredit 2. Perhatikan matrik dibawah yang merupakan pasar abstrak adalah …. A B 1. Bursa komodity internasional 1. Pasar ikan 2. Pasar mobil 2. Bursa valu asing 3. Pasar modal 3. Pasar tenaga kerja A3 dan B3 B. A2, A3 dan B3 C. A3, B2 dan B3 D. A1, B2 dan B3 E. A2, B1 dan B3 A. A 1 , 3. Bentuk atau susunan pasar ditentukan oleh . . . . A. pemerintah B. pembeli C. derajat persaingan D. penjual E. harga 4. Suatu kondisi dimana pada suatu pasar terdapat barang-barang yang bersifat homogen, kondisi ini merupakan ciri-ciri …. A. pasar persaingan sempurna 33 B. C. D. E. pasar oligopoli pasar persaingan murni pasar abstrak pasar monopsoni 5. Suatu model pasar yang terdiri dari banyak penjual, barang yang dijual homogen, tetapi dapat dibedakan dalam hal rasa, corak, mutu dan kemasan disebut pasar …. A. Persaingan sempurna B. Persaingan monopolistik C. Oligopoli D. Monopsoni E. Monopoli 6. Kurva seperti pada gambar menunjukkan kurva permintaan pada …. A. pasar persaingan sempurna B. pasar monopolistik C. pasar oligopoli D. pasar monopoli E. pasar monopsoni 7. Berikut ini adalah ciri-ciri pasar : 1. terdapat satu penjual 2. baik produsen maupun konsumen mengetahui keadaan pasar 3. benda yang diperdagangkan menjadi bersifat homogen 4. masing-masing penjual menjadi price taker Yang merupakan ciri pasar persaingan sempurna adalah …. A. 1, 2 dan 3 B. 2, 3 dan 4 C. 1, 3 dan 4 D. 1, 2 dan 4 E. 1, 2, 3 dan 4 8. Berikut ini adalah ciri-ciri pasar persaingan sempurna dan pasar oligopoli 1. Barang yang diperdagangkan homogen 2. Pembeli dan penjual bebas masuk pasar 34 3. Beberapa penjual dominan dalam menentukan harga 4. Jumlah pembeli dan penjual banyak 5. Terdapat ciri khusus yang membedakan diantara barang sejenis yang diperdagangkan Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah …. A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 2, dan 5 D. 2, 3, dan 4 E. 2, 4, dan 5 9. Berikut ini adalah pasar persaingan tidak sempurna, kecuali A. Monopoli B. Duopoli C. Monopolistik D. Oligopoli E. Monopsoni 10. Perusahaan pos dan giro di Indonesia adalah contoh perusahaan . . .. A. persaingan monopolistik B. oligopoli C. persaingan sempurna D. persaingan sempurna E. monopoli 11. Kita mengenal berbagai merek air minum mineral yang beredar di pasar, misalnya Aqua dan Ades. Semua produk tersebut sebetulnya sama hanya berbeda rasa, corak, mutu dan kemasan saja.. Pasar yang ditandai oleh produk semacam itu dinamakan . . . . A. persaingan sempurna B. persaingan monopolistik C. monopsoni D. monopoli E. oligopoli 12. Perusahaan Pabrik gula mengusai dan menentukan harga. bagi petani tebu. Bentuk pasar yang terjadi antara perusahaan gula dan 35 petani tembakau adalah pasar…. A. Monopoli B. Monopolistik C. Monopsoni D. Oligopoli E. Duopoli 13. 11. Apabila pasar dikuasai oleh seorang pembeli tunggal, maka pasar tersebut dinamakan …. A. Monopoli B. Monopsoni C. Persaingan sempuma D. Persaingan monopolistik E. Oligopoli 14. 12. Jika suatu pasar hanya dikuasai oleh beberapa pembeli saja disebut pasar …. A. Monopoli B. Oligopsoni C. Monopsoni D. Oligopoli E. Duopsoni 15. 13. Di bawah ini yang merupakan salah satu syarat terjadinya pasar monopoli adalah …. A. Hanya ada satu produsen B. Hanya ada satu pembeli C. Tidak ada barang substitusi D. Adanya campur tangan pemermntah E. Barang yang diperdagangkan bersifat homogen 16. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli, kecuali A. memiliki modal dalam jumlah besar B. menguasai factor-faktor alam C. Undang-undang D. memiliki tenaga kerja ahli E. menjadi inovator dibidangnya 36 17. Timbulnya pasar monopoli biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut …. A. adanya barang subtitusi B. keadaan alam dan daya beli masyarakat C. adanya campur tangan pemerintah dan keadaan alam D. kemungkinan timbulnya perusahaan saingan baru E. adanya trend dalam masyarakat 18. Monopoli dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut, kecuali . . . . A. pemberian hak paten pada setiap produk B. hak eksklusif C. produsen menguasai bahan baku strategis D. adanya kesamaan produksi E. tidak ada yang benar 19. Jika pasar dikuasai oleh pembeli tunggal, maka pasar tersebut dinamakan . A. monopoli B. persaingan sempurna C. oligopofi D. monopsoni E. tidak ada yang benar 20. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri pasar monopoli adalah . . . . A. B. C. D. E. harga barang ditentukan oleh pasar barang yang ditawarkan bersifat homogen tidak ada campur tangan pemerintah laba perusahaan dapat ditetapkan sendiri penjual dan pembeli mengetahui keadaan pasar 21. Price leader terjadi pada pasar …. A. Monopoli B. Monopsoni C. Persaingan sempuma D. Persaingan Monopolistik 37 E. Oligopsoni 22. Salah satu contoh pasar oligopoli dalam kehidupan sehari-hari adalah A. Pasar barang basil pertanian B. Pasar produk elektronik dan obat-obatan C. Pasar barang kebutuhan pokok D. Pasar produk pertambangan E. Pasar telekomunikasi, gas dan air 23. Telkom Tbk merupakan salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang berbentuk Suatu model pasar yang terdiri dari banyak penjual, barang dapat dibedakan (diferensiasi produk) dan produsen bebas keluar masuk pasar disebut…. A. Pasar monopoli B. Pasar persaingan sempurna C. Pasar monopsoni D. Pasar persaingan monopolistik E. Pasar oligopoli 24. Berikut ini kebaikan pasar monopoli dan pasar monopsoni, 1. Produsen dominan menentukan harga 2. Harga barang sudah pasti 3. Berapapun produsen memproduksi barang akan laku dijual dan memperoleh laba 4. Pembeli sebagai price maker Yang termasuk kebaikan pasar monopoli adalah …. A. 1 dan 2 B. 4 dan 2 C. 2 dan 3 D. 4 dan 3 E. 3 dan 4 25. Jika suatu pasar dikuasai dua penjual disebut pasar …. A. Oligopoli B. Duopoli C. Monopsoni D. Oligopsoni E. Duopsoni 38 26. Berdasarkan tabel dibawah ini, yang termasuk pasar persaingan sempurna adalah pasar…. Wilayah Penjual Pembeli A 100 2000 B 5 1000 C 200 5 D 60 1 E 1 150 27. Pasar yang terdapat beberapa produsen yang menguasai pasar, sehingga sangat dominan dalam menentukan harga pasar adalah pasar …. A. Monopoli B. Oligopsoni C. Monopsoni D. Persaingan monopolistik E. Oligopoli 28. Suatu model pasar yang terdiri dari banyak penjual, barang dapat dibedakan (diferensiasi produk) dan produsen bebas keluar masuk pasar disebut…. A. Pasar monopoli B. Pasar persaingan sempurna C. Pasar monopsoni D. Pasar persaingan monopolistik E. Pasar oligopoli 29. Berikut ini kebaikan pasar monopoli dan pasar monopsoni, 1. Produsen dominan menentukan harga 2. Harga barang sudah pasti 3. Berapapun produsen memproduksi barang akan laku dijual dan memperoleh laba 4. Pembeli sebagai price maker Yang termasuk kebaikan pasar monopoli adalah …. A. 1 dan 2 B. 4 dan 2 C. 2 dan 3 39 D. 4 dan 3 E. 3 dan 4 30. Jika suatu pasar dikuasai dua penjual disebut pasar …. A. Oligopoli B. Duopoli C. Monopsoni D. Oligopsoni E. Duopsoni 31. Berdasarkan tabel di atas, yang termasuk persaingan oligopsoni adalah pasar... A. A B. B C. C D. D E. E 32. Pasar yang terdapat beberapa produsen yang menguasai pasar, sehingga sangat dominan dalam menentukan harga pasar adalah pasar …. A. Monopoli B. Oligopsoni C. Monopsoni D. Persaingan monopolistik E. Oligopoli 33. Berikut ini kebaikan pasar persaingan sempuma dan pasar monopoli, 1. Harga relatif standar 2. Konsumen bebas menentukan tempat belanja 3. Produsen bebas menentukan harga sendiri 4. Kwalitas produk terjamin 5. Beberapa produsen memproduksi barang akan laku dijual dan mendapatkan untung Kebaikan pasar persaingan sempurna adalah …. A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 40 C. 1, 2, dan 5 D. 2, 3, dan 4 E. 2, 4, dan 5 34. Berikut ini keburukan pasar persaingan tidak sempuma dan pasar monopoli 1. Harga ditentukan sepihak oleh produsen 2. Harga barang relatif rendah karena penjual tidak mampu mempengaruhi barang 3. Penjual dengan mudah menaikkan harga., sehingga relatif mahal 4. Apabila muncul pesaing baru, hak memonopolinya berkurang 5. Keburukan pasar monopoli adalah : A. 1, 2 dan 3 B. 2, 3 dan 4 C. 3, 4 dan 1 D. 4, 1 dan 2 E. 4, 1 dan 3 35. Untuk sektor yang penting bagi rakyat banyak harus dikelola oleh pemerintah dengan diawasi oleh DPR merupakan salah satu kebaikan dari…. A. Pasar monopoli B. Pasar oligopoli C. Pasar persaingan monopolistik D. Pasar monopsoni E. Pasar persaingan sempuma 36. Untuk mengatasi dampak negatif dari monopoli, pemerintah mengambil tindakan-tindakan berikut ini, kecuali . . . . A. penetapan harga eceran B. subsidi C. pajak D. market operation E. melarang hasil produksi monopoli untuk dipasarkan 37. Tindakan pemerintah untuk mempengaruhi dilaksanakan antara lain dengan cara.... A. melarang pemasaran produk monopoli pasar monopoli 41 B. C. D. E. menetapkan harga maksimum atau minimum menutup perusahaan-perusahaan monopoli mendirikan perusahaan-perusahaan negara menciptakan undang-undang monopoli 38. Campur tangan pemerintah bertujuan untuk …. A. melindungi produsen dan konsumen B. menaikan pendapatan nasional C. menjaga stabilitas moneter D. mewujudkan keadilan E. proteksi 39. Penetapan harga dasar gabah oleh pemerintah bertujuan untuk …. A. menjaga stabilitas pengadaan beras B. menjaga stabilitas harga C. melindungi produsen D. mengendalikan perekonomian nasional E. melindungi konsumen 40. Kebijaksanaan pemerintah untuk melindungi konsumen dapat dilakukan dengan cara menetapkan ….. A. Harga Eceran Terendah B. Harga Eceran Tertinggi C. Harga Eceran Marginal D. Harga Eceran Rata-rata E. Harga Eceran Minimal