OPEN ENDED OSN-PERTAMINA 2012 KIMIA Pilihlah satu dari tiga topik berikut ini: 1. Organologam untuk Energi Senyawa Organologam (Organometallic) telah dikenal sejak awal abad 18, yaitu ketika pada tahun 1760, Louis Claude Cadet de Gassicourt seorang kimiawan Perancis pertama kali mensintesa senyawa organologam “Cacodyl” [(CH3)2As— As(CH3)2] dari reaksi kalium asetat dengan arsen trioksida. Sejak itu banyak bermunculan senyawa organologam lainnya seperti garam Zeise, K[PtCl3(C2H4)]·H2O (1827), dan yang paling terkenal adalah pereaksi Grignard (1899), R-MgX karena banyak digunakan pada reaksi senyawa organik. Seluruh aktivitas manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi, dan sampai saat ini minyak bumi mempunyai peranan yang sangat besar, sedangkan ketersediaan minyak bumi semakin menipis, sehingga kita dihadapkan pada krisis energi. Masalah krisis energi telah mendorong berbagai saintis diseluruh dunia berusaha mencari energi alternatif atau ‘renewable energy”. Termasuk ahli organologam yang berusaha mensintesa material pintar bermanfaat yang dapat melakukan perubahan energi, dimana material tersebut dapat merubah cahaya menjadi listrik atau sebaliknya. Senyawa organik yang mengandung logam ini dapat digunakan untuk menghasilkan energi (solar cells) dan menyimpan energi (OLEDs). Jadi kimia organologam dapat memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap masalah energi global/dunia. Solar Sell OLEDs Gambar. 1. Hubungan perubahan energi antara solar sel dan dioda emisi cahaya organik (The interplay in energy conversion between solar cells and organic light emitting diodes). Perubahan cahaya menjadi listrik (pembentukan energi listrik pada sel fotovoltaik (photovoltaic cells) dan perubahan listrik menjadi cahaya atau pembentukan cahaya didalam diode emisi cahaya (light-emitting diodes) merupakan dua area penting yang berhubungan satu sama dan cukup menarik perhatian para peneliti saat ini. Senyawa organologam untuk keperluan transformasi energi telah banyak ditemukan dan diteliti, dan senyawa kompleks logam dan polimer ini sangat memegang peranan penting dalam melakukan transformasi, menyimpan dan menjaga efisiensi produksi energi. Sifat fisika dan kimia material organologam ini mudah sekali diatur (fined- tuned) dengan melakukan variasi struktur kimianya untuk menghasilkan material terbaik yang dapat digunakan untuk mengkonversi energi yang tertentu. - Buatlah artikel lmiah yang memuat: a. Pendahuluan, yang menjelaskan: latar belakang, tujuan dan pentingnya senyawa organologam. b. Hasil studi pustaka/penelusuran literatur. c. Pendapat dan pembahasan untuk menjelaskan/ menyelesaikan permasalahan d. Kesimpulan e. Daftar Pustaka, diutamakan berupa referensi primer dari jurnal internasional. - Artkel harus menjelaskan: a. Pengertian organologam dan OLEDs b. Bagaimana sistem kerja dari OLEDs, apa manfaat OLEDs dan bagaimana kaitannya dengan solar sel c. Senyawa organologam apa saja yang dapat dipakai untuk OLEDs, dan bagaimana cara kerja nya? d. Bagaimana dampak dari produk OLEDs terhadap kehidupan masyarakat luas? e. Bagaimana cara kerja Solar Sel dan senyawa organologam apa yang dapat dijadikan Solar Sel? f. Apakah Solar Sel dan OLEDs tersebut mempunyai masa aktif dan apakah keduanya dapat diregenerasi kembali? g. Selain OLEDs adakah sel lain yang dapat dibentuk dari senyawa organologam? h. Dapatkah satu senyawa organologam memiliki dua fungsi sebagai Solar Sel dan OLEds i. Pembahasan harus fokus pada salah satu contoh senyawa yang langsung terkait dengan penghasil energi 2. Mineral Tanah Jarang Indonesia sebagai Sumber Energi Selain diberkahi keindahan alam, Indonesia juga dianugerahi kandungan sumber daya alam yang kaya seperti gas alam, minyak bumi, batubara, panas bumi, serta mineral-mineral berharga seperti emas, tembaga, dan lainnya serta mineral tanah jarang. Melihat dari sisi hilir, mineral tanah jarang memiliki prospek yang sangat strategis sehingga menjadi perhatian dunia dewasa ini. Hal ini karena keunggulan mineral tanah jarang sehingga dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti sistem elektronik, magnet, deteksi nuklir, dan bahkan dalam bidang energi. Namun, pengelolaan dan pemanfaatan mineral tanah jarang di Indonesia sepertinya belum mendapat perhatian serius dari pihak-pihak yang terlibat. Padahal cadangan mineral tanah jarang yang dimiliki Indonesia tidaklah sedikit. Bahkan, yang terjadi saat ini justru penjualan ilegal mineral berharga tersebut dalam bentuk mentahnya. Tentu hal ini sangat merugikan karena harga mentah mineral tersebut berpuluh kali lipat lebih murah dibandingkan hasil olahannya. Salah satu penyebab sekaligus kendala utama yang dihadapi adalah sistem pengelolaan yang belum dimiliki Indonesia. Padahal pemerintah sudah mencoba mengatur penjualan mineral dalam bentuk olahannya melalui UU No. 4 Tahun 2009 (tentang Pertambangan Mineral dan Batubara), walaupun mungkin belum teraplikasikan dengan baik sehingga masih banyak pelanggaran yang terjadi. a. Melihat permasalahan di atas, sebagai saintis kimia muda, apa yang dapat dilakukan untuk menawarkan solusi pengelolaan mineral tanah jarang sehingga dapat meningkatkan nilai tambahnya? b. Melihat dari sisi saintifik, masalah ‘pengelolaan’ seperti apa yang sebenarnya dihadapi Indonesia? c. Dalam penjelasan di atas disebutkan bahwa mineral tanah jarang memiliki potensi untuk diaplikasikan di bidang energi. Melihat kondisi Indonesia saat ini yang sedang dilanda krisis energi, solusi apa yang dapat ditawarkan oleh mineral tanah jarang untuk mengatasi krisis energi di Indonesia? d. Jawablah ketiga pertanyaan tersebut dalam bentuk artikel ilmiah yang memuat latar belakang, kajian pustaka, metodologi, serta hasil dan pembahasan atas masalah yang ingin diselesaikan (a, b, c), yang di dalamnya mencakup: i. Analisis kualitatif dan kuantitatif unsur-unsur yang terkandung dalam mineral tanah jarang ii. Metode yang digunakan dan optimasi pengolahannya iii. Mekanisme reaksi kimia yang terjadi dalam proses pengolahan iv. Metode penanganan limbah (jika ada) yang dihasilkan disertai dengan kesimpulan e. Referensi artikel ilmiah diutamakan berupa referensi primer dari jurnal internasional. 3. Kimia Antarmuka dalam Pengembangan Energi Perkembangan terkini kimia antarmuka dalam pengembangan energi telah banyak dilakukan, demikian juga pengembangan formula dan metoda pengukuran langsung dan tak langsung untuk reaksi kimia antarmuka. Studi reaksi spesifik pada antarmuka menjelaskan model penting dari reaksi antarmuka, termasuk adsorpsi dan desorpsi. Peran antarmuka dua fasa sangat penting dalam proses katalitik, sensor, metoda deteksi, pemisahan material untuk pengembangan energi, sehingga karakter dan perilaku molekul-molekul yang bereaksi sangat ditentukan oleh faktor sistem tersebut. Kinetika difusi molekul yang bereaksi, adsorpsi, proses reaksi dan desorpsi hasil reaksi berupa produk pada antarmuka dapat dipelajari. Kemampuan pengenalan molekul berupa partikel logam, molekul organik, anorganik, dan biomolekul pada antarmuka sistem dua fasa juga telah dikembangkan. Studi spektroskopi pada kinetika dan dinamika molekul berbasis rotasi, vibrasi, eksitasi, ionisasi, dimana molekul dapat mengabsorpsi, emisi, transmisi dan refleksi mempunyai perhatian khusus. Molekul tunggal, kompleks dan makromolekul pada antarmuka juga dibahas. Penggunaan simulasi dinamika molekul diperlihatkan dalam membahas struktur, perilaku molekul yang bereaksi dan hasil reaksi di daerah antarmuka pada daerah kinetika dan kesetimbangan, yang lebih jauh dapat mempelajari kestabilan molekul aktif pada antarmuka, sehingga pengembangan energi lebih optimal dan terkontrol. - Dari penjelasan diatas, didefinisikan bahwa kimia antarmuka adalah sistem kimia yang terjadi pada antar fasa, diantara fasa gas, cair dan padat, kecuali antarmuka gas-gas. - - - Buatlah artikel ilmiah yang menggambarkan peran kimia antarmuka dalam bidang katalis, sensor, metoda deteksi dan pemisahan yang diaplikasikan pada bidang energi Artikel harus menggambarkan fenomena, reaksi yang terjadi pada antarmuka, adsorpsi-desorpsi, kinetika reaksi, mekanisme reaksi, dan dinamika molekul yang terjadi pada antamuka. Pembahasan kimia antarmuka tidak lepas dari karakter material yang dinamakan zat aktif permukaan (surfactant = surface active agent) Pengembangan instrumentasi dalam karakterisasi material antarmuka baik secara spektroskopi maupun mikroskopi yang mendukung tema di atas Artikel tersebut harus menggambarkan keseluruhan problem diatas, terdiri dari: - Pendahuluan: latar belakang, state of the art bidang kimia antarmuka untuk energi, tujuan, dan urgensi artikel - Fenomena, aplikasi kimia antarmuka dalam bidang katalis, sensor, metoda deteksi dan pemisahan yang mendukung pengembangan energi - Hasil dan pembahasan keseluruhan problem yang disebutkan di atas - Kesimpulan - Daftar pustaka, diutamakan dari referensi primer seperti Jurnal Internasional.