Kode Etik Perusahaan

advertisement
CIMB NIAGA
A.11.03
KEBIJAKAN
KODE ETIK PERUSAHAAN
Versi 01.03.2010
KATA PENGANTAR
Kesuksesan Bank CIMB Niaga sebagai salah satu Bank Swasta terkemuka di
Indonesia merupakan prestasi yang membanggakan yang hanya dapat dicapai
melalui kerja keras segenap insan Bank CIMB Niaga, oleh karenanya perlu terus
ditumbuhkembangkan dan dipertahankan. Bank CIMB Niaga berupaya agar
prestasi dan image positif yang terbentuk tidak saja diukur dengan angka-angka
dan rasio keuangan, pangsa pasar dan mutu nasabahnya, namun juga
memperhatikan pencapaian prestasi tersebut melalui integritas kepemimpinan,
contoh-contoh perilaku yang tepat dan beretika. Dengan tekad senantiasa
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai dasar perusahaan, seluruh karyawan
diharapkan dapat memenuhi harapan Perusahaan untuk bersama-sama
mengembangkan dan menjaga image yang baik dan mampu memberikan yang
terbaik demi kemajuan bersama.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri perbankan, Bank CIMB Niaga
kini telah memiliki cabang-cabang yang tersebar di kota-kota di Indonesia, dan
akan bertambah lagi. Perkembangan tersebut memungkinkan Karyawan berasal
dari beragam lingkup budaya. Akibatnya bisa muncul perbedaan persepsi antar
individu dalam menanggapi suatu peristiwa. Untuk itu diperlukan suatu pedoman
yang berisikan tatacara perilaku dan kerjasama yang mampu mengarahkan
seluruh Karyawan menghadapi suatu kejadian. Diharapkan nantinya Karyawan
siap dalam menghadapi hal-hal yang menyangkut aspek-aspek standar etika.
Tindakan yang telah diputuskan sebagai penyimpangan etika dianggap sebagai
usaha-usaha menodai nama baik dan integritas Bank CIMB Niaga sehingga dapat
menjadi alasan bagi suatu tindakan pemutusan hubungan kerja.
Oleh karena itu, Direksi berharap agar Kode Etik ini diketahui, dipahami, dihayati,
dan diamalkan seluruh Karyawan, termasuk jajaran Komisaris dan Direksi demi
kepentingan bersama dan kemajuan serta reputasi Perusahaan.
Jakarta, 01 Maret 2010.
Arwin Rasyid
Presiden Direktur
Rita Mas’Oen
Direktur HR
PERNYATAAN KOMITMEN KARYAWAN
Kode Etika Karyawan menuntut komitmen segenap karyawan Perusahaan.
Buku ini diberikan untuk dimiliki karyawan dan diberikan sekali pada saat ia
menjalin ikatan kerja dengan Perusahaan. Karyawan perlu mempelajari dan
memahami dengan sungguh-sungguh isi buku ini sebelum membubuhkan tanda
tangan persetujuan pada formulir persetujuan yang terdapat di bagian akhir
buku ini dan disimpan di Personnel File Karyawan. Supervisor atau pejabat
yang ditunjuk wajib memberikan penjelasan kepada Karyawan bilamana
dibutuhkan.
Setiap
awal
tahun,
pejabat
pimpinan
di
Group/Area/Cabang
wajib
mendiskusikan kembali kebijakan etika yang berlaku kepada seluruh bawahannya
dan kemudian bersama-sama membubuhkan tanda tangan di lembar persetujuan
bersama. Perubahan Kode Etika Karyawan akan diinformasikan kepada seluruh
karyawan dan karyawan diminta untuk memberikan pernyataan pada lembar yang
sudah disediakan.
PERNYATAAN KOMITMEN KARYAWAN
DAFTAR ISI
1. Kebijakan Umum..........................................................................................................................
1.1. Pendahuluan.......................................................................................................................
1.2. Tujuan Kebijakan................................................................................................................
1.3. Ruang Lingkup Kebijakan...................................................................................................
1.4. Referensi.............................................................................................................................
1
1
1
1
2
2. Daftar Istilah dan Definisi………………………………………………………………………………
3
3. Hubungan dengan Sesama Karyawan………………………………………………………………
3.1. Kerjasama Antar Karyawan……………………………………………………………………...
3.2. Keadilan Perlakuan dan Obyektivitas Keputusan...............................................................
3.3. Larangan Pelecehan dan Intimidasi....................................................................................
4
4
4
5
4. Hubungan dengan Perusahaan..................................................................................................
4.1. Status Kepegawaian...........................................................................................................
4.2. Benturan Kepentingan........................................................................................................
4.3. Disiplin Waktu Kerja............................................................................................................
4.4. Penampilan dan Cara Berpakaian......................................................................................
4.5. Lingkungan dan Keselamatan Kerja...................................................................................
4.6. Akses Informasi..................................................................................................................
4.7. Investasi Pribadi..................................................................................................................
4.8. Media, Publikasi, Penampilan di Muka Umum....................................................................
4.9. Aktivitas di Luar Perusahaan..............................................................................................
4.10. Aktivitas Politik....................................................................................................................
4.11. Penanganan Informasi........................................................................................................
4.12. Perlindungan Hak Cipta Informasi......................................................................................
6
6
6
7
7
7
8
8
9
10
11
11
13
5. Hubungan dengan Nasabah.......................................................................................................
5.1. Hubungan dengan Nasabah...............................................................................................
5.2. Penjualan dan Pengiklanan Produk....................................................................................
5.3. Pemberian dan Penerimaan Hadiah/Bingkisan/Hiburan (Entertainment)...........................
5.4. Larangan Atas Tindakan Penyuapan..................................................................................
14
14
14
15
16
6. Hubungan dengan Pemasok (Supplier), Vendor (termasuk Outsourcing) dan
Konsultan.....................................................................................................................................
6.1. Evaluasi yang Objektif dalam Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Perusahaan.......
6.2. Larangan Penerimaan Kompensasi dari Pemasok (Supplier), Vendor (termasuk
Outsourcing) dan Konsultan...............................................................................................
6.3. Kepatuhan Pemasok (Supplier), Vendor (termasuk Outsourcing), dan Konsultan
Terhadap Kode Etika..........................................................................................................
6.4. Konsultasi dan Lobi dengan Pemasok (Supplier), Vendor (termasuk Outsourcing) dan
Konsultan............................................................................................................................
17
17
17
18
18
7. Hubungan dengan Pemegang Saham.......................................................................................
7.1. Perlindungan terhadap Aset Perusahaan...........................................................................
7.2. Keakuratan Laporan dan Informasi Perusahaan................................................................
19
19
20
8. Hubungan dengan Pesaing (Competitor)..................................................................................
21
9. Hubungan dengan Otoritas.........................................................................................................
9.1. Kerjasama dengan Otoritas................................................................................................
9.2. Kepatuhan Terhadap Ketentuan/Peraturan Terkait............................................................
9.3. Kebijakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Fraud...................................................
9.4. Pembayaran Pajak dan Retribusi Resmi……………………………………………………….
9.5. Kontrol Lalu Lintas Devisa..................................................................................................
22
22
22
23
23
23
10. Hubungan dengan Stakeholder Lainnya...................................................................................
10.1. Kebijakan Anti Monopoli dan Perlindungan Konsumen......................................................
10.2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.................................................................................
10.3. Donasi.................................................................................................................................
10.4. Lingkungan Hidup...............................................................................................................
24
24
24
24
25
11. Pelaporan Atas Pelanggaran atau Potensi Pelanggaran.........................................................
26
LAMPIRAN
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.01 Kebijakan Umum
1. KEBIJAKAN UMUM
1.1 Pendahuluan
Kode Etik merupakan dasar sikap dan tindakan etis yang berlaku bagi seluruh karyawan
dengan prinsip-prinsip dasar mengacu kepada Visi, Misi, dan nilai-nilai Perusahaan.
Dengan nilai-nilai Perusahaan diantaranya Integrity is Everything, maka selaku
karyawan, kita harus menjadi orang-orang yang dapat dan layak dipercaya dengan
menghindari adanya pertentangan kepentingan pribadi dengan kepentingan
perusahaan, membuat keputusan berdasarkan profesionalisme yang tidak dipengaruhi
oleh kepentingan pribadi karyawan.
Sangat penting bagi kita untuk bekerja dengan nilai-nilai dasar. Pada suatu saat, kita
mungkin menghadapi situasi dimana keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan kita
didasarkan pada dan diuji terhadap nilai-nilai ini. Sebagai konsekuensi, keputusankeputusan kita secara langsung akan berdampak kepada reputasi Perusahaan.
Untuk menunjang tercapainya kesamaan dan kesesuaian nilai-nilai yang dianut
karyawan CIMB Niaga, adalah penting untuk memahami kebijakan Kode Etik.
1.2 Tujuan Kebijakan
Tujuan dari Kebijakan Kode Etik adalah:
• Sebagai pedoman dalam penyusunan kebijakan, prosedur maupun praktek-praktek
manajemen yang ada di Perusahaan.
• Sebagai pedoman dasar sikap dan tindakan karyawan dalam menjalankan tugas
dan pengambilan keputusan.
• Memberikan pemahaman kepada karyawan mengenai kepatutan karyawan dalam
menjalin hubungan dengan sesama karyawan, hubungan dengan perusahaan,
hubungan dengan nasabah, hubungan dengan pesaing, hubungan dengan otoritas
atau hubungan dengan stakeholder lainnya.
• Memastikan adanya kesamaan dan konsistensi sikap maupun tindakan dalam
implementasi operasional sehari-hari.
1.3 Ruang Lingkup Kebijakan
Kebijakan ini berlaku untuk seluruh karyawan Perusahaan yang mempunyai hubungan
kerja langsung baik karyawan tetap maupun kontrak, termasuk Direksi dan Komisaris.
1
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.01 Kebijakan Umum
1.4 Referensi
Referensi yang digunakan dalam kebijakan ini adalah:
1. PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
2. PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
Umum.
3. PBI No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum.
4. Kebijakan Internal mengenai Whistle Blowing.
2
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.02 Daftar Istilah dan Definisi
2. DAFTAR ISTILAH DAN DEFINISI
Beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Kebijakan Kode Etik Perusahaan ini
sebagai berikut:
1.
Perusahaan adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”).
2.
Manajemen adalah Direksi Perusahaan atau orang yang diberi kuasa oleh Direksi
Perusahaan untuk bertindak atas nama Direksi Perusahaan.
3.
Karyawan adalah orang yang mempunyai hubungan kerja langsung dengan
Perusahaan melalui penandatanganan perjanjian kerja (waktu tertentu/tidak
tertentu) dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
3
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.03 Hubungan dengan Sesama Karyawan
3. HUBUNGAN DENGAN SESAMA KARYAWAN
3.1 Kerjasama Antar Karyawan
Hubungan karyawan dengan rekan sekerja, bawahan ataupun atasan didasarkan
kepada pengakuan pentingnya ketergantungan satu sama lain, bekerja dengan penuh
kemenangan, penuh kepercayaan dan saling menghormati dalam lingkungan
persaingan yang sehat dengan komitmen akan kesuksesan Perusahaan.
3.1.1 Hubungan antar Sesama Karyawan atau Rekan Kerja
Hubungan karyawan dengan para rekan sekerja haruslah sebagai anggota sebuah tim
yang unggul dan bersaing secara sehat. Karyawan harus memberi contoh perilaku yang
baik, adil dan jujur dalam berhubungan dengan orang lain.
3.1.2 Hubungan dengan Bawahan
Pemimpin/Supervisor/Officer bertanggung jawab untuk mendefinisikan bakuan kinerja
secara jelas dan menciptakan Iingkungan kerja yang kondusif bagi pencapaian tujuan
unit kerja. Bawahan diberikan kebebasan yang mereka perlukan dalam melakukan
tugas-tugas mereka serta saran/masukan agar bawahan dapat terus meningkatkan
kinerja masing-masing. Pemimpin perlu memperhatikan pengembangan kompetensi
bawahan melalui pendidikan dan pelatihan.
3.1.3 Hubungan dengan Atasan
Hubungan Karyawan dengan atasan harus merupakan suatu hubungan yang
didasarkan pada saling percaya dan saling menghargai. Sebagaimana atasan,
Karyawan juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa komunikasi terlaksana
secara jujur dan terbuka. Karyawan dan atasan adalah bagian dari satu tim dengan
tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai sasaran kerja unit selaras dengan tujuan
Perusahaan.
3.2. Keadilan Perlakuan dan Obyektivitas Keputusan
Perusahaan menghargai persamaan hak karyawan dan tidak mentolerir praktek-praktek
diskriminatif terhadap ras, suku, jenis kelamin, agama, asal usul dan kewarganegaraan
dalam pekerjaan dengan alasan apapun.
Perusahaan mewajibkan pengambilan keputusan di setiap lini organisasi dilakukan secara
obyektif, didasari pada fakta-fakta dan/atau informasi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan serta dilakukan secara profesional. Pengambilan keputusan
yang mengandung benturan kepentingan wajib dihindari. Perusahaan mewajibkan
karyawan untuk mengungkapkan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
4
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.03 Hubungan dengan Sesama Karyawan
3.3 Larangan Pelecehan dan Intimidasi
Perusahaan melarang segala bentuk pelecehan dan intimidasi termasuk ikut aksi
yang ilegal, baik yang dilakukan terhadap atasan, bawahan, rekan sekerja, nasabah,
rekanan atau relasi Perusahaan. Pelecehan tersebut berupa berbagai sikap
meremehkan / memandang rendah yang didasari perbedaan suku bangsa, agama,
warna kulit, jenis kelamin, usia, asal-usul ataupun ketidakmampuan pribadi baik
dilakukan melalui komentar, gurauan dan/atau tindakan semacamnya.
Intimidasi berupa perilaku yang akan menyebabkan seseorang pada umumnya
merasakan tertekan secara psikologis atau berbahaya.
Perusahaan memberi kesempatan karyawan untuk melaporkan tindakan diskriminatif,
pelecehan dan intimidasi kepada atasan, atasan yang lebih tinggi maupun Human
Resources serta jalur komunikasi yang ditentukan.
5
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.04 Hubungan dengan Perusahaan
4. HUBUNGAN DENGAN PERUSAHAAN
4.1 Status Kepegawaian
Perusahaan menggolongkan status kepegawaian Karyawan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Perusahaan melarang karyawan terikat perjanjian kerja
dengan pemberi kerja lain selama jam kerja. Apabila terikat perjanjian kerja dengan
pemberi kerja lain di luar jam kerja harus menginformasikan dan mendapat ijin terlebih
dahulu dari Direksi terkait.
Perusahaan dapat menugaskan karyawan untuk bekerja di luar Perusahaan sebagai
wakil Perusahaan. Perusahaan memberikan kesempatan karyawan untuk menjadi anggota
asosiasi profesi perbankan/keuangan atau kegiatan lain yang bermanfaat untuk
meningkatkan reputasi Perusahaan dengan mendapatkan ijin terlebih dahulu.
4.2 Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan terjadi karena perbedaan antara kepentingan ekonomis
Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi karyawan. Perusahaan mewajibkan
karyawan menghindarkan diri dari pengambilan suatu keputusan dalam situasi dan
kondisi ada benturan kepentingan. Apabila keputusan tetap harus diambil maka pihakpihak yang dimaksud wajib mengutamakan kepentingan ekonomis Perusahaan dan
menghindarkan Perusahaan dari kerugian yang mungkin timbul atau kemungkinan
berkurangnya keuntungan Perusahaan serta wajib mengungkapkan kondisi benturan
kepentingan tersebut dalam setiap keputusan.
Setiap Karyawan harus menghindari situasi yang menyebabkan terjadinya benturan
atau berpotensi menjadi benturan antara kepentingan pribadi/keluarga/kelompok
dengan kepentingan Perusahaan, termasuk hal-hal sebagai berikut:
•
Sejak awal menghindari kondisi yang membuat diri kita sendiri masuk dalam situasi
konflik.
•
Jika hal ini tidak dapat dilakukan, kenalilah benturan atau potensi benturan dan
sampaikanlah kepada atasan dan Compliance Unit. Selanjutnya, bekerja sama
dengan mereka untuk menyelesaikan konflik tersebut.
•
Karyawan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi untuk pekerjaan / kedudukan
di luar Perusahaan atas penunjukan dari Perusahaan.
•
Karyawan dilarang menyalahgunakan nama, fasilitas atau hubungan baik
Perusahaan untuk kepentingan pribadi dalam bentuk apapun, termasuk uang,
barang dan fasilitas dari pihak-pihak tertentu atau nasabah dari Manajemen atau
unit organisasi terkait. Penggunaan nama Perusahaan untuk kegiatan kemanusiaan
harus mendapatkan ijin dari Manajemen atau unit organisasi terkait.
•
Bila Karyawan melakukan investasi pribadi di perusahaan lain dan kemudian akibat
investasi tersebut disinyalir akan mengganggu pengambilan keputusan oleh Karyawan
6
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
•
•
•
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.04 Hubungan dengan Perusahaan
yang mewakili kepentingan Perusahaan, maka Karyawan yang bersangkutan
dilarang membuat keputusan yang terkait dengan investasi pribadi Karyawan di
perusahaan tersebut. Jika Karyawan melakukan investasi sebelum bergabung dengan
Perusahaan, yang bersangkutan diminta membuat laporan formal kepada atasan atau
pihak yang berkepentingan dengan hal ini.
Karyawan harus memberitahu dan mendapat ijin tertulis dari Manajemen jika
Karyawan atau anggota keluarga Karyawan memiliki saham atau andil yang
berarti di perusahaan yang dibeli atau disewa oleh Perusahaan.
Karyawan wajib melapor kepada atasan langsung atau pimpinan Perusahaan untuk
setiap hubungan bisnis atau transaksi yang terjadi dengan perusahaan lain dimana
Karyawan terlibat mewakili Bank, sementara Karyawan atau anggota keluarga
Karyawan memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung, atau Karyawan dan
anggota keluarga Karyawan akan memperoleh suatu keuntungan dari hubungan
bisnis tersebut.
Para Komisaris dan Direksi harus menyatakan hubungan bisnis mereka di luar CIMB
Niaga. Pernyataan tersebut akan disimpan untuk dokumentasi perusahaan oleh
Corporate Affairs dan Compliance Director.
4.3 Disiplin Waktu Kerja
Karyawan wajib datang dan bekerja tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang
ditentukan Perusahaan. Pemanfaatan jam kerja secara optimal wajib dilakukan demi
kepentingan Perusahaan. Keterlambatan dan ketidakhadiran Karyawan di tempat kerja
harus dengan ijin atasan.
4.4 Penampilan dan Cara Berpakaian
Karyawan harus berpakaian dan berpenampilan rapi, sopan, dengan memperhatikan
norma sosial yang berlaku, memperhatikan kedudukan atau pekerjaannya serta
menjaga citra Perusahaan dan mengikuti ketentuan cara berpakaian.
4.5 Lingkungan dan Keselamatan Kerja
Perusahaan berupaya untuk menyediakan lingkungan kerja yang mendukung untuk
meraih potensi tertinggi yang bebas dari berbagai gangguan atau perilaku yang tidak
kondusif untuk pencapaian tujuan bersama.
Oleh karena itu, karyawan wajib menciptakan dan menjaga kebersihan, keamanan
dan kenyamanan lingkungan fisik kerja dan/atau tidak melakukan aktivitas-aktivitas
yang dapat mengganggu konsentrasi kerja individu lainnya. Lingkungan kerja diupayakan
bebas dari segala bentuk polusi (suara, udara, polusi) dan penyalahgunaan
narkotika dan obat-obatan terlarang.
7
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.04 Hubungan dengan Perusahaan
Kesehatan dan keselamatan kerja seluruh Karyawan menjadi perhatian utama
Perusahaan. Setiap Karyawan harus mematuhi kebijakan dan ketentuan yang
berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja.
4.6 Akses Informasi
Perusahaan menyediakan akses informasi melalui jaringan intranet maupun jaringan
teknologi informasi lainnya. Karyawan diberikan akses untuk mencari informasi melalui
teknologi informasi agar dapat mendukung pekerjaannya. Perusahaan memberikan
sanksi terhadap pelanggaran penggunaan informasi teknologi yang digunakan tidak
untuk mendukung pekerjaan, termasuk dan tidak terbatas, diantaranya akses terhadap
situs yang bertentangan dengan norma susila atau agama. Penggunaan perangkat
lunak yang melanggar hak cipta menjadi tanggung jawab karyawan.
4.7 Investasi Pribadi
4.7.1 Informasi Orang Dalam (Insiders Information)
Insider trading (atau insider dealing) adalah kejahatan kriminal. Contoh hal ini bisa
terjadi namun tidak terbatas pada seseorang membeli atau menjual surat berharga
(seperti saham) atau foreign exchange (forex) sementara yang bersangkutan memiliki
informasi orang dalam/intemal, dalam hal ini informasi yang bersifat (a) non-publik, dan
(b) sensitif terhadap harga.
Karyawan tidak boleh melakukan transaksi surat berharga/saham/forex apabila ia
memiliki informasi orang dalam tentang hal tersebut. Istilah 'dealing' (atau 'trading') tidak
hanya dalam hal pembelian, penjualan dan untuk melaksanakan opsi (exercising
options) rekening sendiri, tapi juga untuk keluarga, teman, dan orang lain.
4.7.2 Ketentuan untuk Transaksi Saham Perusahaan
Setiap karyawan harus tunduk pada seluruh hukum, ketentuan dan peraturan yang
terkait dengan perdagangan surat berharga/saham Perusahaan dan surat
berharga/saham perusahaan lain yang dapat terpengaruh oleh kegiatan bisnis
Perusahaan.
Karyawan tidak boleh menggunakan posisi sebagai karyawan untuk memperoleh
perlakuan istimewa dalam membeli atau menjual surat berharga/saham/forex untuk
kepentingan sendiri atau keluarga, kecuali ditetapkan lain oleh Perusahaan.
Investasi Karyawan terhadap surat-surat berharga Perusahaan harus diarahkan secara
jangka panjang. Karyawan dilarang melakukan spekulasi terhadap surat-surat berharga
dalam jangka pendek.
8
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.04 Hubungan dengan Perusahaan
Sebagai tambahan atas kebijakan umum yang disinggung sebelumnya, seluruh
Karyawan juga tunduk kepada ketentuan yang diatur terpisah mengenai perdagangan
surat-surat berharga Perusahaan untuk kepentingan Pribadi, termasuk Pimpinan
Perusahaan.
Bila Karyawan rnemiliki pertanyaan yang berkaitan dengan investasi pribadi ini, harap
menghubungi Compliance Officer, HRBP atau unit terkait lain.
4.8 Media, Publikasi, Penampilan di Muka Umum
4.8.1 Pertanyaan dari Media Massa dan Pihak Luar Lainnya
Dalam menjawab pertanyaan dari media massa dan pihak luar lainnya, penting sekali
bahwa tidak seorangpun boleh menjawab sendiri, karena tanggapan yang tidak tepat
atau tidak akurat, penyangkalan atau pengingkaran informasi, dapat mengakibatkan
publikasi yang tidak baik dan secara serius dapat mempengaruhi reputasi dan/atau
posisi Bank secara hukum.
Corporate Affairs melalui Corporate Communication Group bertanggung jawab untuk
merumuskan dan mengarahkan kebijakan tentang hubungan dengan media massa dan
bertugas untuk menjaga posisi Perusahaan dan mengelola komunikasi Perusahaan
dengan publik. Corporate Communication Group akan membantu setiap unit bisnis
dalam berinteraksi dengan media mengenai hal-hal yang secara jelas termasuk dalam
lingkup bisnis mereka.
Hal tersebut di atas sesuai dengan kebijakan tentang "Hubungan dengan Media Massa"
sebagai berikut:
•
Perusahaan akan menerapkan One Window Policy melalui Corporate
Communication Group untuk penyebaran informasi pada tingkat perusahaan dan
permintaan untuk wawancara.
•
Mekanisme hubungan eksternal akan dikoordinasikan dengan Corporate
Communication Group. Hal ini termasuk rekomendasi untuk seleksi terhadap media
massa yang akan digunakan dan koordinasi yang diperlukan untuk selalu menjaga
integritas perusahaan dalam konteks informasi yang akan diungkapkan/dipaparkan
kepada publik.
•
Setiap penerbitan press release Perusahaan harus ditelaah dan disetujui terlebih
dahulu oleh Presiden Direktur dan/atau Direktur terkait.
9
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.04 Hubungan dengan Perusahaan
Hubungan media massa dilakukan dengan efektif dengan memperhatikan:
•
Menjaga bakuan kredibilitas dan profesionalisme yang tinggi dalam berhubungan
dengan perwakilan media massa.
•
Hubungan jangka panjang sebaiknya jangan dibahayakan oleh manfaat sesaat.
4.8.2 Penanganan Pengaduan
Keluhan dihadapi dengan ramah, efisien dan tepat waktu, serta mengacu pada
ketentuan dan kebijakan Perusahaan dalam menghadapi keluhan. Kegagalan dalam
melakukan hal ini dapat mengakibatkan rusaknya reputasi Perusahaan, kemungkinan
tuntutan hukum dan penalti oleh regulator, termasuk denda.
Apabila hal yang dikeluhkan tersebut ternyata benar, maka harus segera diambil
tindakan perbaikan. Pendekatan yang tanggap akan memberikan kesan baik dari
nasabah dan meningkatkan persepsi mereka terhadap Perusahaan.
Senantiasa libatkan Compliance dan Legal Unit jika keluhan merupakan tuduhan
ketidaksahan atau tindakan tidak etis atau jika ada tuntutan ganti rugi (kompensasi).
Contoh: salah satu nasabah kita, melaporkan keluhan kepada BI terlebih dahulu, dan
tidak melaporkan keluhannya Iangsung kepada kita, sehingga BI sekarang meminta kita
memberikan penjelasannya. Bagaimana seharusnya kita menangani hal ini?
Agar reputasi perusahaan tetap terjaga dengan baik, kita harus berupaya semaksimal
mungkin untuk menyelesaikan permasalahan ini. Segera libatkan unit terkait termasuk
bantuan Legal dan Compliance Unit untuk untuk mengatasi masalah ini.
4.9 Aktivitas di Luar Perusahaan
Aktivitas di luar Perusahaan dilaksanakan untuk menunjang pelaksanaan tugas
pekerjaan Karyawan seperti misalnya keanggotaan dalam asosiasi. Perusahaan
memberikan kesempatan kepada Karyawan untuk mengaktualisasikan diri di luar aktivitasaktivitas pekerjaan di Perusahaan. Yang digolongkan sebagai aktivitas di luar Perusahaan
dalam hal ini adalah aktivitas di dalam organisasi profesi, sosial kemasyarakatan, olahraga,
kerohanian, dan lain sebagainya yang tidak berhubungan langsung dengan
pelaksanaan tugas pekerjaan.
Perusahaan melarang Karyawan melakukan aktivitas di luar Perusahaan dan/atau menjadi
anggota perkumpulan/klub/organisasi di luar Perusahaan apabila:
•
Perkumpulan/klub/organisasi tersebut tidak diakui pemerintah dan/atau menganut
nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut Perusahaan;
•
Karyawan menyalahgunakan fasilitas Perusahaan untuk melakukan kegiatan dalam
perkumpulan/klub/organisasi tersebut;
10
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
•
•
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.04 Hubungan dengan Perusahaan
Aktivitas-aktivitas tersebut berpengaruh terhadap pengurangan jam kerja
dan/atau konsentrasi kerja Karyawan serta tidak memprioritaskan tugas dan
tanggung jawab sebagai Karyawan;
Dilakukan di luar tujuan pengembangan diri dan/atau pengisian waktu luang.
4.10 Aktivitas Politik
Tidak ada dana atau aset Perusahaan yang boleh digunakan untuk keperluan kontribusi
untuk suatu kegiatan politik.
Perusahaan tidak memberikan kompensasi atau penggantian biaya yang berkaitan
dengan aktivitas politik baik langsung atau tidak langsung.
4.11 Penanganan Informasi
Karyawan harus memelihara segala bentuk informasi Perusahaan agar dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan demi kepentingan Perusahaan.
Yang tergolong sebagai informasi Perusahaan adalah semua data-data milik
Perusahaan (berdasarkan hak cipta atau bukan hak cipta) berkaitan dengan Perusahaan
dan stakeholder dan dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif, dalam bentuk tiket, file,
disket, microfilm, foto, informasi nasabah dan proyek, laporan pembukuan dan keuangan
laporan, surat/memorandum, manual, kebijakan, prosedur dan program-program serta
rencana-rencana dan lain-lain.
4.11.1 Keterbukaan Informasi dan Penjagaan Kerahasiaan Informasi
Kerahasiaan
informasi
meliputi
inside
information
dan
information.
proprietary
Inside information adalah semua informasi non-publik, baik tertulis atau lisan yang
diterima dari nasabah, calon nasabah atau pihak ketiga lainnya dengan maksud agar
informasi tersebut dirahasiakan dan digunakan hanya untuk tujuan bisnis Perusahaan.
Proprietary information seperti strategi bisnis, penelitian bisnis, rencana-rencana produk
baru, informasi keuangan atau harga yang tidak dipublikasikan, kebiasaan-kebiasaan
dan rencana-rencana bisnis, dan lain-lain, yang bila diungkapkan kepada pihak luar
dapat merusak kepentingan Perusahaan, haruslah dirahasiakan.
Karyawan
harus
menjaga
kerahasiaan
semua
informasi
bisnis
yang
konfidensial, termasuk inside information dan proprietary information, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
•
Setiap unit kerja memastikan akses ruang kerja dan komputer telah terlindungi
dengan baik.
11
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
•
•
•
•
•
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.04 Hubungan dengan Perusahaan
Karyawan wajib merahasiakan password dan User ID yang dimiliki untuk akses ke
dalam sistem dan menggantinya secara berkala.
Karyawan harus memeriksa bahwa setiap kertas kerja dan dokumen yang dibuat,
difotokopi, difax, disimpan dan dibuang telah mempertimbangkan risiko akan
kemungkinan pihak yang tidak berwenang memiliki akses terhadap kerahasiaan
informasi tersebut.
Karyawan wajib menghapus informasi yang tertulis pada papan tulis dan PC di ruang
rapat setelah ruang rapat tidak digunakan. Hal ini dapat menyebabkan bocornya
informasi kepada pihak yang tidak berkepentingan.
Karyawan tidak diperkenankan mendiskusikan informasi rahasia di tempat- tempat
umum yang biasanya terbuka untuk karyawan.
Apabila sudah tidak bekerja lagi di Perusahaan, mantan karyawan wajib melindungi
inside information dan proprietary information sampai informasi tersebut menjadi
informasi public/tersedia bagi public. Apabila mantan karyawan mengungkapkan
informasi tersebut, maka yang bersangkutan dapat dituntut sesuai dengah ketentuan
hukum yang berlaku.
4.11.2 Kerahasiaan Nasabah dan Data Pribadi
Kerahasiaan Nasabah
Mengungkapkan informasi nasabah kepada pihak di luar Perusahaan merupakan
pelanggaran hukum yang serius dan Karyawan tidak boleh melakukannya. Pelanggaran
tersebut dapat mengakibatkan penerapan penalti oleh otoritas, tuntutan hukum oleh
nasabah, maupun tuntutan hukum dari aparat penegak hukum kepada karyawan secara
pribadi.
Pengungkapan informasi nasabah kepada pihak ketiga bisa dilakukan apabila:
•
Nasabah telah mengijinkan untuk mengungkapkannya dan Perusahaan telah diberi
wewenang secara tertulis, khususnya untuk dokumentasi pembukaan rekening, atau
•
CIMB Niaga secara hukum diharuskan mengungkapkan informasi tersebut
(misalnya, atas permintaan pengadilan, kepolisian dan/atau otoritas sebagaimana
telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku), atau
•
CIMB Niaga harus melindungi asetnya (seperti, dalam kasus fraud atau
pengembalian hutang)
12
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.04 Hubungan dengan Perusahaan
Data Pribadi
Cakupan informasi yang disimpan Perusahaan bertambah banyak, yaitu meliputi
berbagai informasi tentang individu-individu, misalnya nasabah, calon nasabah, staff,
pemasok dan pihak ketiga lainnya. Sebagian dari data ini bersifat sensitif dan pribadi –
misalnya yang berkaitan dengan kronologi kredit, kesehatan atau masalah-masalah
keluarga.
Sebagai karyawan CIMB Niaga, kita harus selalu menghargai hak pihak-pihak tersebut.
Sehubungan dengan data mereka, kita harus:
•
menyimpan data yang memadai dan relevan saja, dan tidak menyimpan data yang
berlebihan dan tidak dibutuhkan,
•
menahan untuk tidak mendistribusikan secara tidak perlu,
•
hanya mengungkapkannya kepada pihak lain jika ijin telah diperoleh atau ada alasan
bisnis/hukum yang sah.
•
Informasi terkait data karyawan yang bersifat sensitif dan pribadi sehingga hanya
dapat diberikan/diinformasikan atas persetujuan karyawan yang bersangkutan.
Karyawan harus mengikuti hukum dan kebijakan tentang perlindungan data. Compliance
Officer selanjutnya dapat membantu Karyawan untuk hal ini.
4.12 Perlindungan Hak Cipta Informasi
Setiap bentuk hasil karya cipta yang berkaitan dengan tugas pekerjaan Karyawan diakui
sebagai produk atau milik Perusahaan, yaitu berupa hasil rancangan produk, sistem,
manual, strategi bisnis atau strategi pelayanan dan sebagainya baik dalam bentuk hard
copy maupun soft copy. Segala bentuk tindakan mengutip, mengubah, menambah,
mengurangi atau menggandakan karya cipta tanpa ijin tertulis dari pihak Manajemen
dianggap sebagai tindakan yang merugikan Perusahaan dan melanggar
ketentuan/hukum yang berlaku.
13
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.05 Hubungan dengan Nasabah
5. HUBUNGAN DENGAN NASABAH
5.1 Hubungan dengan Nasabah
Karyawan wajib memperhatikan kebutuhan setiap nasabah serta menjalin hubungan yang
berkelanjutan sesuai visi Perusahaan. Pelayanan nasabah dilakukan secara profesional
dengan sikap sopan, ramah dan wajar. Bilamana Karyawan secara sengaja atau tidak
sengaja (karena sebab-sebab lain berdasarkan alasan pribadi) tidak memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada nasabah, dimana pada batas tertentu tindakan Karyawan
tersebut dapat merugikan dan membahayakan kelangsungan hidup Perusahaan, maka
Perusahaan dapat memberikan sanksi kepada Karyawan.
5.2 Penjualan dan Pengiklanan Produk
Produk dan jasa keuangan semakin canggih dan kompleks. Oleh karena itu, penjualan
produk membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan pertimbangan tersendiri.
Hal-hal yang harus diperhatikan Karyawan dalam menjual produk adalah:
•
Penjualan produk hanya untuk produk-produk Perusahaan dan produk-produk sah
Iainnya yang telah disetujui oleh Direksi.
•
Karyawan harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai produk yang dijual,
dan mengenai nasabah (misalnya, pilihan risiko/risk appetite, sasaran, kondisi
keuangan dan keadaan perorangan dari nasabah tersebut) untuk memutuskan
dampak dari produk-produk tersebut, dan apakah produk tersebut sesuai dengan
kebutuhan nasabah.
•
Karyawan harus mengkomunikasikan produk secara jelas dan melakukan cukup
upaya untuk memastikan bahwa nasabah mengerti sepenuhnya tentang produk dan
risiko-risikonya, khususnya produk yang kompleks.
•
Ketentuan khusus berlaku pada produk-produk investasi dan bahwa kemungkinan
diperlukan nasihat investasi, serta kemungkinan kebebasan untuk menentukan /
memilih penasihat tersebut. Untuk itu, Karyawan dapat berkonsultasi dengan Legal
Officer atau Compliance Officer.
Periklanan, melalui media, internet, presentasi-presentasi dan konferensi adalah salah
satu cara yang paling kuat untuk memaparkan gambaran tentang Perusahaan dan
memasarkan produk-produknya. Namun bila tidak ditangani dengan baik, dapat
berpotensi menyebabkan kerugian besar.
Perusahaan harus menjalankan iklan yang layak dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perlu dipastikan bahwa setiap iklan yang ada memperhatikan hal-hal berikut:
•
akurat (yaitu tidak menyesatkan) dan layak (yaitu tidak menyinggung orang).
•
memaparkan risiko-risiko yang terkandung dalam iklan tersebut.
14
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
•
•
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.05 Hubungan dengan Nasabah
jelas dan mudah dipahami.
menghargai adanya kepekaan-kepekaan akibat budaya yang berbeda.
Corporate Communication Group dan unit kerja terkait harus memastikan bahwa semua
iklan sudah ditelaah dari sisi hukum dan kepatuhan sebelum diluncurkan.
5.3 Pemberian dan Penerimaan Hadiah/Bingkisan/Hiburan (Entertainment)
5.3.1 Penerimaan Hadiah/Bingkisan/Hiburan (Entertainment)
Karyawan, termasuk anggota keluarganya, dilarang menerima segala macam bingkisan,
hadiah, pelayanan, hiburan atau bentuk perlakukan khusus lainnya dari pihak manapun,
nasabah, relasi dan rekanan yang mengharapkan kompensasi bisnis ataupun
mempengaruhi pengambilan keputusan pada saat ini dan di kemudian hari dengan
Perusahaan.
Pada prinsipnya, Perusahaan tidak menghendaki Karyawan menerima segala bentuk
hiburan (entertainment) yang ditawarkan pihak-pihak lain. Bilamana dengan alasan
tertentu tawaran tersebut tidak mungkin ditolak, Karyawan atas nama Perusahaan,
berkewajiban membalasnya dengan hiburan serupa kepada pihak lain tersebut dengan
sepengetahuan Manajemen.
Dalam situasi dimana penolakan atau pengembalian bingkisan dikhawatirkan akan
mempengaruhi hubungan baik, bingkisan dapat diterima untuk selanjutnya dibagikan
ke sesama Karyawan atau disumbangkan kepada lembaga/panti sosial dengan
persetujuan Atasan minimal 1 level dibawah Direksi. Tanpa menghiraukan wujud dan
nilainya, semua bingkisan yang diterima harus dilaporkan secara tertulis kepada Atasan
minimal 1 level dibawah Direksi dengan salinan kepada Compliance Officer.
5.3.2 Pemberian Hadiah/Bingkisan/Hiburan (Entertainment)
Perusahaan menghindari pemberian bingkisan atau hiburan sehingga mempengaruhi /
menimbulkan benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam batas wajar
melalui pertimbangan bisnis yang saling menguntungkan (arm’s length transaction)
Perusahaan dapat memberikan bingkisan makanan pada hari-hari raya keagamaan dan
bertindak sebagai sponsor kegiatan nasabah dengan persetujuan dari Direksi terkait.
Karyawan dilarang menjanjikan uang, hadiah, pinjaman atau bentuk lainnya kepada
pihak luar yang dapat dikategorikan sebagai bentuk gratifikasi. Guna meyakinkan
kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku, setiap bingkisan
untuk pihak luar harus diklarifikasikan kepada Direksi terkait.
15
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.05 Hubungan dengan Nasabah
Ketentuan berikut harus diperhatikan dalam menerima dan/atau menawarkan hiburan
dari/kepada pihak lain:
•
Pemberian hiburan hanya dilakukan bila hubungan kerja sama antara Perusahaan
dan pihak-pihak lain tersebut diantisipasi akan memberikan prospek yang baik bagi
Perusahaan.
•
Pemberian hiburan hanya terbatas pada makan/minum di tempat layak, tidak dalam
bentuk hiburan bercitra negatif serta posisi/kedudukan pihak lain tersebut.
•
Jamuan makan minum yang diselenggarakan di rumah Karyawan sedapat
mungkin dihindari, dan hanya dapat diadakan dalam kondisi tertentu dengan ijin
dari Supervisor.
•
Hadiah dan cindera mata yang diberikan kepada nasabah dan pihak lainnya harus
memiliki cita rasa, nilainya tidak berlebihan dan sesuai dengan pedoman Corporate
Identity CIMB Niaga.
5.4 Larangan Atas Tindakan Penyuapan
Penyuapan adalah usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak lain kepada Karyawan
dan/atau sebaliknya dengan tujuan mempengaruhi pengambilan keputusan dan
dilakukan semata-mata demi kepentingan/keuntungan pribadi kedua belah pihak.
Yang digolongkan sebagai penyuapan adalah penerimaan maupun pemberian imbalan
atau janji yang tidak seharusnya dalam arti seluas-luasnya, baik berupa uang, barang,
jasa, fasifitas-fasilitas atau kemudahan-kemudahan lainnya, dengan dan/atau tanpa
melalaikan prosedur dan hukum yang berlaku dalam penyelesaian suatu urusan.
Demi menjaga citra Perusahaan dan menjamin obyektivitas pengambilan
keputusan, Perusahaan tidak menyetujui segala bentuk penyuapan. Untuk mendukung
hal tersebut, karyawan dilarang untuk:
•
menawarkan atau menyediakan pembayaran atau manfaat dalam bentuk apapun
yang tidak resmi atau tidak lazim kepada pihak lain yang berwenang dalam
pengambilan keputusan terhadap urusan Perusahaan;
•
menawarkan imbalan kepada karyawan nasabah atau calon nasabah agar mereka
berbisnis dengan Perusahaan;
•
menerima pembayaran atau manfaat dalam bentuk apapun yang tidak resmi atau
tidak lazim termasuk mendapatkan uang tunai sebagai bagian program "corporate
client reward" pihak lain.
Karyawan harus segera melaporkan kepada Compliance Officer pendekatan apapun
yang dilakukan oleh seseorang, perusahaan atau nasabah yang diduga mungkin
bermaksud meminta atau menawarkan imbalan secara pribadi atau suatu kemudahan
khusus lainnya.
16
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.06 Hubungan dengan Pemasok
(Suppliers, Vendor (Termasuk Outsourcing) dan
Konsultan
6 HUBUNGAN DENGAN PEMASOK (SUPPLIERS), VENDOR (TERMASUK
OUTSOURCING) DAN KONSULTAN
6.1 Evaluasi yang Obyektif dalam Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan
Perusahaan
Pengambilan keputusan atas pengadaan perlengkapan dan peralatan Perusahaan
(penyediaan, perbaikan, perawatan, pembangunan sarana, perlengkapan dan peralatan
Perusahaan) harus didasari atas penilaian mutu, harga, pelayanan purna jual serta
kemudahan/keuntungan lain yang diperoleh Perusahaan dari transaksi tersebut.
Ketentuan yang harus diperhatikan antara lain:
a. Informasi Harga Penawaran
Transaksi antara Perusahaan dengan rekanan dilakukan secara tender dengan
tujuan untuk mendapatkan tingkat mutu barang atau jasa serta efisiensi
pembelian yang optimal melalui perbandingan mutu dan tingkat harga yang
ditawarkan rekanan-rekanan Perusahaan. Kerahasiaan harga harus benarbenar dijamin.
b. Potongan Harga/Diskon/Komisi
Semua potongan harga/diskon/komisi yang diberikan oleh rekanan
Perusahaan, baik yang tercatat atas nama Karyawan maupun Perusahaan harus
dibukukan untuk keuntungan Perusahaan dan bukan untuk kepentingan
pribadi Karyawan atau pribad-pribadi dalam Unit Kerja Karyawan yang
bersangkutan.
Kebijakan Perusahaan dalam berhubungan dengan rekanan atau pemasok adalah
melakukan pembelian setiap barang dan jasa untuk keperluan Perusahaan berdasarkan
kepatutan dan obyektivitas di bidang standar harga, kualitas, ketersediaan,
persyaratan dan pelayanan yang diberikan oleh rekanan/pemasok.
6.2
Larangan Penerimaan Kompensasi dari Pemasok (Suppliers), Vendor
(termasuk Outsourcing) dan Konsultan
Setiap Karyawan Perusahaan dilarang meminta atau menerima kompensasi finansial
dan non finansial untuk kepentingan pribadi dari rekanan. Penerimaan
bingkisan/hadiah yang tidak bisa dihindari wajib dilaporkan ke Perusahaan melalui
supervisor untuk kemudian diserahkan ke yayasan sosial.
17
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.06 Hubungan dengan Pemasok
(Suppliers, Vendor (Termasuk Outsourcing) dan
Konsultan
6.3
Kepatuhan Pemasok (Suppliers), Vendor (termasuk Outsourcing) dan
Konsultan Terhadap Kode Etika
Setiap rekanan dianjurkan untuk memahami dan mengikuti kebijakan dan ketentuan
Perusahaan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa dari pihak eksternal,
termasuk kode etik yang berlaku. Sebagai contoh, rekanan yang mencetak dokumen
Perusahaan harus mengikuti dan mengindahkan standar dan menjaga kerahasiaan yang
telah disepakati bersama.
6.4
Konsultasi dan Lobi Dengan Pemasok (Suppliers), Vendor (termasuk
Outsourcing) dan Konsultan
Kegiatan konsultasi dan lobi dengan rekanan harus dilakukan dengan mengacu kepada
prinsip dan kriteria yang obyektif. Konsultasi, lobi dan negosiasi oleh pihak Perusahaan
harus dilakukan dengan pihak resmi yang ditunjuk atau mewakili kepentingan
rekanan/pemasok. Deal dengan pihak ketiga di luar kepentingan rekanan tidak
diperkenankan dengan dalih "atas kebaikan" dari rekanan.
18
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.07 Hubungan dengan Pemegang Sagam
7. HUBUNGAN DENGAN PEMEGANG SAHAM
Dalam menjalankan perusahaan, para pemegang saham telah menunjuk Dewan
Komisaris yang secara mayoritas terdiri dari Komisaris Independen, Direksi yang
berpengalaman, yang dibantu oleh komite-komite lndependen pada jenjang Komisaris,
yang mengawasi audit, pengendalian risiko, kompensasi dan tata kelola perusahaan
dan pedoman-pedoman terbaru serta pedoman yang secara jelas mendefinisikan peran
dan tanggung jawab komite dan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan.
Setiap tahun para pemegang saham diundang untuk menghadiri Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan perusahaan dimana perkembangan Perusahaan tahun
sebelumnya dikaji dan pemegang saham memiliki kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
7.1 Perlindungan Terhadap Aset Perusahaan
Penggunaan aset, fasilitas, atau jasa Perusahaan hanya untuk tujuan yang sah menurut
hukum, tepat dan sesuai persetujuan/wewenang, bukan untuk kepentingan pribadi. Kita
harus menjaga keamanan aset Perusahaan dan aset nasabah (baik yang berwujud
maupun yang tak berwujud) dan memastikan adanya kerahasiaan tempat kerja dan
peralatan. Aset yang dimaksudkan di sini adalah termasuk namun tidak terbatas pada
rencana bisnis/kerja, informasi nasabah, karya intelektual (program komputer, model
dan sebagainya), bangunan fisik, fasilitas kantor, Aset Yang Diambil Alih (AYDA), dan
pelayanan lainnya.
Information Technology (IT) dan semua yang berhubungan dengannya adalah milik
Perusahaan, hal tersebut mencakup informasi yang dihasilkan, disimpan, atau
ditransmisikan dengan menggunakan IT resources Perusahaan, seperti halnya
peralatan komputer, telepon, mesin fax atau sistem lainnya, dan informasi yang
diperoleh atau di download dari dan atau disebarkan melalui internet. Semua ini harus
digunakan hanya untuk kepentingan bisnis Perusahaan saja.
Karyawan harus mewaspadai semua situasi atau insiden yang dapat menimbulkan
kerugian, penyalahgunaan atau pencurian aset Perusahaan.
Karyawan dilarang menggunakan, mengambil, atau menjual aset perusahaan untuk
kepentingan pribadi yang telah dikategorikan untuk dimusnahkan atau dilelang.
Karyawan dilarang melakukan penggandaan, penjualan, dan pendistribusian informasi,
perangkat lunak dan bentuk karya intelektual lainnya yang menjadi millk Perusahaan.
19
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.07 Hubungan dengan Pemegang Sagam
7.2 Keakuratan Laporan dan Informasi Perusahaan
Setiap Karyawan bertanggung jawab atas kebenaran dan keabsahan informasi,
laporan serta catatan di bawah pengawasannya. Penyampaian informasi yang keliru,
tidak akurat dan tidak tepat waktu kepada pihak manapun, baik auditor internal dan
eksternal, unit organisasi di lingkungan Perusahaan atau Otoritas Moneter dapat
diancam tuntutan perdata maupun pidana yang akan membawa konsekuensi denda dan
sanksi lainnya.
20
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.08 Hubungan dengan Pesaing
(Competitor)
8. HUBUNGAN DENGAN PESAING (COMPETITOR)
Dalam pelaksanaan bisnis dan operasional sehari-hari, hubungan dengan pesaing
menjadi sesuatu yang sulit dihindari baik dalam persaingan bisnis maupun dalam
suatu kerjasama atau pertukaran informasi. Untuk itu perlu dibuat suatu pedoman
dalam berhubungan dengan pesaing, sebagai berikut:
•
Untuk tidak melakukan komunikasi dengan pesaing kecuali bila memiliki alasan yang
dinilai baik dan tepat sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang tidak
menguntungkan secara internal dan eksternal.
•
Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan etika berkomunikasi yang baik.
•
Tidak membuat perbandingan yang tidak wajar dengan pesaing.
•
Tidak mencemarkan nama baik seseorang, Perusahaan, organisasi lain atau
negara.
21
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.09 Hubungan dengan Otoritas
9. HUBUNGAN DENGAN OTORITAS
9.1 Kerjasama Dengan Otoritas
Keterbukaan dan transparansi merupakan prinsip yang dianut dalam berhubungan
dengan otoritas. Karyawan diharapkan memberikan kerjasama penuh kepada para
regulator setiap saat. Apabila ada pertanyaan tentang perlakuan/penanganan terhadap
permintaan keterangan oleh dan/atau hubungan dengan regulator, Karyawan harus
rnenghubungi Compliance Officer. Demikian juga apabila diketahui adanya pelanggaran
aturan regulator di suatu unit kerja agar segera melaporkan hal tersebut melalui Atasan
kepada Compliance Officer sehingga dapat dipertimbangkan pendekatan terbaik yang
diperlukan. Dalam kerjasama dengan otoritas, hanya ada satu hal yang Iebih buruk
dibandingkan dengan tidak mengungkapkan masalah kepada otoritas, yaitu dengan
menutupi-nutupinya.
9.2 Kepatuhan Terhadap Ketentuan/Peraturan Terkait
Demi menunjang kelancaran kegiatan operasional Perusahaan, Perusahaan
memberlakukan berbagai ketentuan, kebijakan atau peraturan eksternal maupun
internal yang wajib ditaati oleh Karyawan.
Yang tergolong sebagai peraturan internal Perusahaan adalah semua ketentuan,
kebijakan dan peraturan Perusahaan baik di bidang operasional Perusahaan
maupun bidang Sumber Daya Manusia (Peraturan Kepegawaian). Karyawan wajib
mempelajari, memahami dan mentaati setiap ketentuan, kebijakan atau peraturan
yang berlaku dan/atau semua petunjuk/perintah sehubungan dengan jabatan/posisinya
dalam hierarki organisasi.
Selain itu, Karyawan bertanggung jawab untuk mengetahui dan patuh pada hukum dan
peraturan perundangan yang berlaku. Dalam hal ini, Compliance Unit dapat membantu
untuk menyusun daftar undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi
kegiatan Perusahaan di Indonesia.
Karyawan juga harus menyadari untuk tidak bekerja sama dengan nasabah/pihak ketiga
yang melanggar hukum dan merusak lingkungan hidup. Penyimpangan, kelalaian atau
pelanggaran terhadap ketentuan, kebijakan, dan peraturan eksternal maupun internal
dikenakan sanksi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
22
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.09 Hubungan dengan Otoritas
9.3. Kebijakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Fraud
9.3.1 Pencucian Uang (Money Laundering)
Pencucian uang (money laundering) adalah perbuatan kriminal yang dilakukan untuk
menutupi asal usul dana hasil kejahatan yang ditransfer ke Perusahan sehingga dana
tersebut terlihat sah.
Setiap Karyawan berkewajiban untuk tetap mewaspadai risiko pencucian uang dan
melaporkan setiap transaksi yang diduga merupakan kegiatan pencucian uang kepada
UKPN (Unit Kerja Prinsip Pengenalan Nasabah). Karyawan wajib untuk tidak
menginformasikan kepada nasabah ataupun pihak lain yang tidak mempunyai
kepentingan (anti-tipping off), bila terdapat. transaksi yang mencurigakan.
9.3.2 Fraud
Fraud didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum, peraturan dan perundangan
lainnya yang sengaja dilakukan dengan niat untuk berbuat curang/menipu untuk
memperoleh uang atau keuntungan / manfaat lain, demi kepentingan pribadi atau pihak
lain dimana pelaku tidak berhak atas keuntungan / manfaat tersebut sehingga dapat
mengakibatkan kerugian perusahaan baik finansial maupun non finansial (termasuk
yang berpotensi menimbulkan kerugian).
Karyawan harus tetap mewaspadai risiko fraud dan membantu usaha Perusahaan untuk
memberantas fraud. Penjelasan lebih detail dapat dilihat dalam Kebijakan Anti-Fraud.
9.4 Pembayaran Pajak dan Retribusi Resmi
Berkaitan dengan upaya Perusahaan untuk menjadi warga negara yang baik (good
corporate citizen) maka Perusahaan mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
Perusahaan mendorong nasabah untuk memenuhi kewajiban yang berkaitan dengan
pajak dan dengan tegas menolak usaha untuk menghindari kewajiban yang berkaitan
dengan pajak. Karyawan diwajibkan mendukung upaya tersebut.
9.5 Kontrol Lalu Lintas Devisa
Perusahaan harus senantiasa mendukung upaya Bank Indonesia dalam hal
pemantauan kegiatan lalu lintas devisa dan mengkomunikasikannya dengan baik
kepada para nasabah, misalnya tentang latar belakang, tujuan dan prosedur teknis yang
diatur dalam ketentuan tersebut.
23
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.10 Hubungan dengan Stakeholder
Lainnya
10. HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDER LAINNYA
10.1 Kebijakan Anti Monopoli dan Perlindungan Konsumen
Perusahaan menghormati dan mentaati undang-undang tentang anti monopoli yang
mendukung iklim persaingan bisnis yang sehat dan kompetitif serta selalu melindungi
kepentingan nasabah dari segala praktek dan perlakuan bisnis yang tidak wajar.
10.2 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dalam rangka memenuhi hak-hak stakeholders serta peraturan perundangan/kode
etik/konvensi bidang tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility),
maka perusahaan turut bertanggung jawab dalam meningkatkan pengembangan dan
kesejahteraan komunitas dimana perusahaan berada melalui penyelenggaraan
program-program pengembangan sosial tertentu.
Dengan demikian, tanggung jawab sosial bagi perusahaan merupakan suatu usaha
dalam menciptakan nilai tambah dan manfaat bagi stakeholders serta perusahaan
melalui penyelenggaraan kegiatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Tujuan perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial secara baik, benar dan
berkesinambungan adalah untuk menjamin bisnis perusahaan yang berkelanjutan serta
bermanfaat bagi bangsa dan stakeholders.
Prioritas utama dari perusahaan dalam mengembangkan komunitas adalah pada dunia
pendidikan secara luas. Sedangkan bidang lain yang menjadi prioritas adalah
kesejahteraan sosial, kesehatan, keagamaan dan terutama dalam membantu komunitas
yang sedang mengalami musibah/bencana.
10.3 Donasi
Donasi merupakan sumbangan atau partisipasi perusahaan, baik atas inisiatif sendiri
ataupun permintaan pihak lain, yang dapat berupa dana, barang/natura atau program
sosial bersama dan diberikan khususnya kepada komunitas di sekitar lokasi kantor
perusahaan, organisasi, lembaga atau pihak lainnya.
Tujuan pemberian donasi sebagai wujud kepedulian dan/atau tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap situasi dan kondisi sosial masyarakat yang membutuhkan.
Prioritas donasi perusahaan khususnya diberikan kepada bidang atau kegiatan
pendidikan, bencana alam, kesehatan, keagamaan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebaliknya, perusahaan tidak akan terlibat pada bidang atau kegiatan politik praktis dan
diskriminasi (kecenderungan berpihak pada suatu suku, agama, ras dan antar golongan
tertentu saja), termasuk didalamnya pemberian donasi untuk partai politik, calon
legislatif, dan / atau kegiatan politik praktis lainnya, baik di tingkat pusat maupun daerah.
24
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.10 Hubungan dengan Stakeholder
Lainnya
Faktor penilaian dalam pemberian donasi perusahaan adalah:
• Harus selektif dan dievaluasi secara ketat, antara lain tujuan, reputasi pihak yang
mengajukan proposal, dan pengelola organisasi/lembaga tersebut.
• Harus tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.
• Koordinasi/komunikasi dengan unit-unit kerja lain di perusahaan sehingga tidak
terjadi tumpang tindih.
• Kesesuaian dengan budget.
Kebijakan perusahaan dalam memberikan donasi adalah:
1. Setiap permintaan donasi dikoordinasikan dengan Corporate Affairs.
2. Permintaan donasi dari komunitas di sekitar lokasi kantor perusahaan, dievaluasi
dan diputuskan oleh perusahaan. Dalam situasi tertentu, jika ada unit kerja lain
yang akan memberikan donasi di wilayah yang sama, maka akan dilakukan
koordinasi dengan Corporate Affairs.
3. Jika permintaan donasi berasal dari wilayah yang lebih luas seperti propinsi dan
nasional dari organisasi, lembaga dan/atau individu, maka Corporate Affairs akan
melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait serta diinformasikan kepada
Direktur terkait.
4. Sebagai bahan utama evaluasi kegiatan donasi berikutnya, maka permintaan dan
realisasi kegiatan donasi harus diadministrasikan secara baik.
10.4 Lingkungan Hidup
Perusahaan senantiasa mendukung segala bentuk tindakan
melindungi, mengembangkan dan melestarikan lingkungan hidup.
dalam
upaya
25
CIMB NIAGA
Nama Kebijakan
Nama Bab
Versi : 01.03.2010
: Kebijakan Kode Etik Perusahaan
: A.11.03.11 Pelaporan Atas Pelanggaran atau
Potensi Pelanggaran
11. PELAPORAN ATAS PELANGGARAN ATAU POTENSI PELANGGARAN
Setiap Karyawan wajib mengkomunikasikan dan mengingatkan sesama Karyawan agar
mematuhi ketentuan yang berlaku dalam pedoman Kode Etika Karyawan.
Bila seorang Karyawan menduga adanya suatu kemungkinan pelanggaran atas
undang-undang, peraturan atau Kode Etika Perusahaan, atau bila seorang Karyawan
diminta untuk melakukan sesuatu yang tidak patut dan di luar hukum, maka Karyawan
dimaksud diminta segera melaporkan pelanggaran tersebut kepada atasan langsung
atau staf Human Resource atau Compliance Officer atau unit organisasi lainnya yang
terkait dengan masalah ini.
Perusahaan melaksanakan kebijakan 'Komunikasi Terbuka' untuk mendukung karyawan
yang melaporkan pelanggaran, sebagai berikut:
•
Jika mengungkapkan sebuah perbuatan yang salah, maka masalah tersebut akan
diinvestigasi.
•
Laporan akan diperlakukan secara hati-hati dan dilindungi kerahasiannya.
•
Karyawan tersebut akan diberitahu hasil investigasi yang dilakukan.
•
Karyawan harus melaporkan kejadian kepada atasan kita, namun apabila kita
merasa tidak nyaman untuk melakukannya maka dapat melaporkannya melalui
Whistle Blowing.
Hal-hal yang dilaporkan sesuai kebijakan 'Komunikasi Terbuka' ini antara lain berupa
pelanggaran terhadap hukum dan ketentuan Perusahaan, fraud, suap, korupsi atau
tindakan kriminal dan kejadian serius sejenisnya. Juga isu-isu yang kita percaya dapat
menimbulkan risiko reputasi bagi Perusahaan, bila isu tersebut diketahui publik. Kita
seharusnya TIDAK menggunakan kebijakan ini untuk berkeluh kesah, atau dengan niat
tidak baik sebagai senjata untuk menyerang teman sejawat.
26
Download