HAK ATAS KEADILAN

advertisement
HAK ATAS KEADILAN
Surastini Fitriasih
Eva Achjani Zulfa
2011
HUKUM dan HAM (1)
Permasalahan HAM mencuat manakala dalam
kehidupan bermasyarakat terjadi pelanggaranpelanggaran yang menyebabkan hak-hak
seseorang atau sekelompok orang tidak dapat
terpenuhi atau terganggu ----- hal demikian
akan menyebabkan terjadinya konflik
HUKUM dan HAM (2)
Diperlukan lembaga yang bertugas dan
memiliki wewenang untuk menyelesaikan
konflik.
SALAH SATUNYA ADALAH LEMBAGA
PENGADILAN
Tidak semua pelanggaran HAM merupakan
Pelanggaran Hukum
PELANGGARAN
HAM
PELANGGARAN
HUKUM
Hukum dan HAM
Hukum
• Kewajiban individu
terhadap individu lain dan
masyarakat
HAM
• Individu mempunyai
kewajiban terhadap individu
lain dan masyarakatnya.
• Penegakan Hukum
• Berkewajiban untuk
mengupayakan kemajuan
dan ketaatan terhadap HAM
• Pemenuhan HAM
Perumusan dan Penyelesaian
Hukum
HAM
• Universal
• Universal
• Mekanisme nasional
pembentukan hukum
• Mekanisme
internasional sangat
kuat
• Mekanisme
penyelesaian tidak
selalu melalui hukum
• Kejelasan mekanisme
penyelesaian
Kebijakan untuk melakukan penegakan
hak asasi manusia selayaknya
dituangkan oleh para pembentuk hukum
dalam ketentuan perundang-undangan,
sebagai jaminan atas upaya penegakan
HAM
Sehingga
SETIAP PELANGGARAN HAM DAPAT
DIKATAGORIKAN PELANGGARAN HUKUM
MUKADIMAH DUHAM
Butir .3
Sangat penting untuk melindungi Hak
Asasi manusia dengan peraturan
hukum, agar orang tidak merasa
terpaksa memilih jalan
pemberontakan sebagai usaha
terakhir guna menentang tirani dan
penindasan.
Pasal 1 angka 6 UU 39/1999
Pelanggaran HAM adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara, baik disengaja maupun
tidak disengaja atau kelalaian secara melawan
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan
atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
sekelompok orang yang dijamin oleh undangundang ini, dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.
Ubi Jus Ibi Remedium
Dimana ada hak, maka selalu harus ada
kemungkinan untuk menuntut,
memperolehnya atau memperbaikinya
bilamana hak tersebut dilanggar
Hak Atas Keadilan
Jenis Hak
DUHAM
ICCPR
Peraturan Nasional
Equality before the
Law
Psl 6 & 7 Psl 14 (1); 16
Psl 5(1) UU 4/2004
Penjelasan UU 8/1981
Psl 17 UU 39/1999
Presumption of
Innocence
Psl 10
Psl.9
Psl 14
Psl 7 UU 4/2004
Psl 24-25, 29 UU 8/1981
Psl 18 ayat (1) UU 39/1999
Non Retroactive
Psl 11
Psl 15, 22, 24
ICC (statuta
Roma)
Psl 28 I (1) UUD 1945
Psl 1 (1) KUHP
Psl 4, Psl 18 ayat (2) UU
39/1999
Jenis Hak
DUHAM
ICCPR
Peraturan
Nasional
Bantuan Hukum
Psl 14 (3)
Psl 56,62,71,72
KUHAP
Psl 37-39 UU.
4/2004
Psl 22 UU No.
18/2003
Pasal 18 ayat (4)
UU HAM
Ne Bis In Idem
Psl 14 (7)
Psl 76 KUHP
Pasal 18 ayat (5)
UU HAM
Hak untuk tidak
dirampas harta
benda secara
semena-mena
Psl.17 (2)
Larangan
Gijzeling
Psl.9
Psl.19 (1) UU HAM
Psl.11
Psl.19 (2) UU
HAM
HAK ATAS KEADILAN
Hak-hak tersangka/terdakwa
Karena dalam proses peradilan pidana
kemerdekaan warga negara sangat terancam
dari kemungkinan penyalahgunaan
kewenangan yang diberikan undang-undang
kepada aparat penegak hukum
FAIR TRIAL/DUE PROCESS OF LAW
( Perlindungan terhadap hak kemerdekaan setiap
warga negara dalam negara hukum)
Equality Before The Law
Presumption of Innocent
Non Retroactive
Right To Counsel
Ne Bis in Idem
Larangan Penahanan sewenang-wenang
Larangan Perampasan Barang
Semena-mena
Hak
Atas Peradilan
yang adil
dan tidak memihak
Proses Hukum yang Adil
Due Process Of Law
 constitutional guaranty… that no person will be deprived
of life, liberty or property for reason that are arbitrary…
Protect the citizen against arbitrary actions of the
government (Tobias & Peterson)
 Magna Charta (1215) menyatakan perlunya suatu proses
hukum yang adil yang bukan hanya secara keliru dikaitkan
dengan adanya peraturan perundang-undangan,
mekanisme yang ditetapkan dalam hukum acara pidana
yang menjamin adanya suatu proses hukum yang adil,
akan tetapi lebih penting adalah bagaimana perilaku
para pelaksana di lapangan sehingga mekanisme yang
telah ditetapkan secara formal dalam peraturan
perundang-undangan tidak menjadi suatu hal yang
percuma
HAK ATAS PENGADILAN YANG ADIL DAN TIDAK
MEMIHAK (1)
Psl 17 UU.39/1999 tentang HAM
“Setiap orang tanpa diskriminasi, berhak untuk
memperoleh keadilan dengan mengajukan
permohonan, pengaduan dan gugatan, baik dalam
perkara pidana, perdata, maupun administrasi serta
diadili melalui peradilan yang bebas dan tidak
memihak, sesuai dengan hukum acara yang menjamin
pemeriksaan yang obyektif oleh hakim yang jujur dan
adil untuk memperoleh putusan yang adil dan benar.”
Perlakuan yang Sama di muka Hukum Tanpa
Diskriminasi Apapun
Diskriminasi :
“segala bentuk perbedaan, pengecualian,
pembatasan atau pilihan yang berdasarkan pada
ras, warna kulit, keturunan, atau asal negara atau
bangsa yang memiliki tujuan atau pengaruh
menghilangkan atau merusak pengakuan,
kesenangan atau pelaksanaan pada dasar
persamaan, hak asasi manusia dan kebebasan
yang hakiki di bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya dan bidang lain dari kehidupan
masyarakat”
Pasal 5 Konvensi Internasional tentang
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial
“Negara-negara peserta melarang dan menghapuskan segala
bentuk diskriminasi ras dan menjamin hak bagi setiap
orang, tanpa melihat ras, warna kulit, atau asal bangsa
atau suku, untuk diperlakukan sama di dalam hukum,
khususnya dalam menikmati hak-hak di bawah ini:
 hak untuk diperlakukan sama di hadapan hukum,
pengadilan dan di hadapan badan-badan administratif
keadilan lainnya
 hak untuk rasa aman dan perlindungan dari negara
terhadap kekerasan atau kerusakan fisik, baik yang
disebabkan oleh aparatur pemerintah atau oleh
perorangan, kelompok, atau lembaga tertentu
HAK ATAS SUATU PENGADILAN YANG ADIL DAN
TIDAK MEMIHAK
Hak atas suatu pengadilan yang adil
menjadi hal yang penting sebagai fondasi
penegakan hak asasi manusia dalam
berbagai sistem hukum.
Hal ini melingkupi:
a. judicial procedure
b. the organization of the judiciary
Tindak Pidana
Peradilan
NON RETROACTIVE
NE BIS IN IDEM
JUDICIARY PROCEDURE
• Praduga tak bersalah
• Hak untuk diberitahu mengenai persangkaan atau
pendakwaan bagi seorang terdakwa
• Hak untuk didengar keterangannya secara bebas
• Hak atas kehadiran terdakwa dimuka pengadilan
• Hak atas bantuan hukum
• Hak atas peradilan yang bebas, sederhana dan tidak
memihak
JUDICIARY PROCEDURE
• Hak atas pengadilan yang terbuka untuk
umum
• Hak untuk memperoleh gantirugi dan
kompensasi
• Pelanggaran atas hak-hak warga (seperti
penggeledahan dan penyitaan) harus
didasarkan pada undang-undang
• Pelaksanaan putusan pengadilan
Penangkapan/Penahanan
• Lawfullness of detention (Setiap bentuk
penahanan harus didasarkan pada alasan
hukum yang cukup)
• The right to be informed of the grounds for
arrest ( hak untuk mengetahui alasan
dilakukannya penangkapan atas diri
seseorang).
• The right to judicial control of arrest and
detention (Hak atas suatu kontrol terhadap
jalannya penangkapan dan penahanan).
• Prohibition of arbitrary exile (Larangan
pengasingan secara sewenang-wenang).
Penangkapan/Penahanan
Semena-mena
• Pemasungan (hukum adat)
• Gijzeling
THE ORGANIZATION OF JUDICIARY
• FAIR TRIAL
• LEMBAGA PENGADILAN YANG MERDEKA
• MEKANISME KONTROL TERHADAP SISTEM
PERADILAN
TRIAL BY THE PRESS
•
Sebagai suatu mekanisme kontrol,
publisitas dibutuhkan sebagai
alat bagi masyarakat untuk
memantau jalannya proses
peradilan yang adil dan tidak
memihak.
• Yang terjadi justru Trial by the
press yang melanggar asas
presumption of innocence dan
mempengaruhi keberpihakan
pengadilan.
• Fungsi pers adalah sebagai
mekanisme
kontrol
bagi
masyarakat terhadap jaminan
suatu
pengadilan
yang
merdeka dan tidak berpihak.
Perlindungan Saksi
Equality before the Law
dalam SPP
Tersangka terdakwa
Penuntut Umum
Saksi/Saksi Korban
Apakah Sudah terwakili ???
International Criminal Court
Mengapa dianggap perlu ???
1. Subyek Hukum Pidana
a. perkembangan subyek hukum pidana yang
bukan hanya individu tapi korporasi dan negara
b. pertanggungjawaban pidana
2. International Crime/Tindak Pidana Internasional
- Locus Delicti
- Korban
- Akibat
ICC
• Genosida
• Crimes Against Humanity
• Agressi
• War Crime
UNWILLING or UNABLE
UU Pengadilan HAM No.26/2000
A dan B
KASUS
• Siapapun tak ada yang menyangka kalau ulah Nas yang
menendang meteran telepon dan memungutnya akan
berakhir dengan peristiwa kematiannya. Tindakan iseng Nas
dilihat oleh petugas telekom (ES) hingga timbul percekcokan
antara keduanya. Setelah Nas sempat memukul ES dengan
gitar yang dibawanya, mereka sepakat untuk menyelesaikan
urusan itu di kantor polisi.
• Tiba di kantor polisi, ES menyerahkan Nas sambil berkata “ini
maling”. Polisi yang saat itu bertugas (MS) menyuruh Nas
membuka baju dan celana, lalu disiksa dan disuruh mengaku
bahwa ia benar-benar maling.
Lanjutan KASUS….
• Sikap Nas yang tak mau mengaku membuatnya terus
mengalami siksaan. Jeritan Nas yang berteriak minta ampun
didengar oleh tahanan lain, antara lain MG dan BK. Bahkan
ada yang melihat Nas lebih disiksa lagi karena tidak mau
menandatangani surat pernyataan yang mengakui bahwa
dirinya telah mencuri.
• Akibat penyiksaan yang dialaminya Nas akhirnya meninggal
dunia.
• Peristiwa ini juga menyeret MG dan BK, meskipun mereka
sudah tak berstatus tahanan polisi lagi. BK didatangi oleh
polisi untuk menanda-tangani surat yang menyatakan bahwa
“seolah-olah melihat “ pemukulan terhadap Nas dan bersedia
menjadi saksi karena dibayar oleh keluarga NAS. Begitu juga
dengan MG; bahkan ia sempat “diambil” oleh aparat.
Download