PROSEDUR TETAP TENTANG PENGGUNAAN RADIO BASE STATION RADIO MOBIL DAN H T DILINGKUNGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG Pendahuluan 1 Umum. Prosedur Tetap tentang Penggunaan HT/Radio merupakan ketentuan yang mengatur tata cara penggunaan HT/Radio di Pengadilan Agama Padang dalam komunikasi sehari-hari sesuai dengan kepentingan tugas masingmasing sehingga tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien. 2 Prosedur Tetap tentang Penggunaan HT/Radio di Pengadilan Agama Padang dapat digunakan sebagai pedoman agar tercapai keseragaman, ketertiban dan pemahaman dalam pelaksanaan komunikasi melalui HT/Radio. 3 Maksud dan Tujuan. Maksud disusunnya Protap tentang penggunaan HT/Radio agar terdapat aturan yang baku tentang tata cara berkomunikasi dengan tujuan agar komunikasi yang terjadi terlaksana dengan baik dan memenuhi sasaran yang diharapkan. 4 Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup Prosedur Tetap ini meliputi Ejaan Huruf, Pejabat Pemegang HT/Radio. Tata Cara Berkomunikasi dengan HT/Radio, Kewajiban Pemegang HT/Radio, Apel Radio yang disusun dengan tata urut sebagai berikut: a. Pendahuluan b. Tata Cara Berkomunikasi c. Kewajiban Pemegang HT/Radio. d. Penutup 5 Jenis HT dan radio yang digunakan adalah TRX VHF dengan ketentuan : a. Channel utama/channel 1 (Repeater PTA). b. Channel cadangan/channel 2 (point to point ) 6 Frekuensi/channel cadangan digunakan apabila frekuensi utama mengalami gangguan atau sedang ada parbaikan dan atau frekuensi utama digunakan pada kegiatan lain sehingga tidak mengganggu frekuensi utama, misalnya : a. Pada saat lampu padam. b. Sedang dilaksanakan pemeliharaan dan Perbaikan pada repeater. Tata Cara Berkomunikasi dengan HT/ Radio Base Station 7 Dalam berkomunikasi dengan HT/Radio base station dalam berkomunikasi sehingga informasi dapat diterima dengan baik. Tata cara tersebut yaitu: a. Cara berkomunikasi. Yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Menggunakan istilah-istilah komunikasi. 2) Menggunakan istilah sandi untuk panggilan. 3) Hindari pemanggilan jabatan ataupun nama pejabat pemegang HT/Radio sebaiknya menggunakan nama panggilan sandi apabila ada pengulangan untuk panggilan. 4) Hindari kata-kata yang tidak sopan atau kotor. 5) Hindari memotong pembicaraan orang lain yang sedang berlangsung, kecuali hal tersebut sangat penting untuk dilakukan, lakukanlah dengan kata “ INTRUKSI “ terlebih dahulu 6) Hindari pembicaraan yang tidak perlu. 7) Berbicara singkat dan jelas. 8) Pada kata-kata yang meragukan perlu diulangi atau dieja. 9) Berbicara dengan nada tinggi, karena nada tinggi mudah untuk didengar. 10) Bagilah kalimat perkalimat, agar lebih mudah diterima, hal ini untuk menghindari salah tafsir. 11) Berbicara dengan kecepatan sedang dengan irama yang baik. b. Cara memanggil. Yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Bila panggilan pertama tidak langsung dijawab, tunggu beberapa saat baru panggil kembali 2) Pada saat seseorang/ instansi memanggil dan belum ada jawaban, jangan dimasuki panggilan dari stasion lainnya, yang seolah-olah menyerobot komunikasi orang lain. 3) Bila sampai 3 atau lebih panggilan tidak menyahut, hentikan pemanggilan untuk memberikan kesempatan kepada stasion lainnya untuk berkomunikasi, selanjutnya mencari informasi tentang keberadaan stasion yang dipanggil tersebut dengan menggunakan sarana komunikasi lainnya. 4) Bila tidak ada sarana komunikasi lainnya, pemanggilan dapat diulangi lagi. c. Cara Menjawab. Yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Apabila mendengar panggilan, sesegera mungkin dijawab. 2) Jawaban terhadap panggilan, hendaknya singkat dan sopan dengan prosedur komunikasi 3) Contoh: - Panggilan: HOTEL - ALPHA - Jawaban: ALPHA - HOTEL silahkan masuk, atau ALPHA - HOTEL, selamat pagi, silahkan masuk. 8 Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam pembicaraan melalui HT, maka kadang-kadang pemberi informasi memerlukan pengejaan terhadap kata-kata yang sulit dimengerti. Berikut ini adalah ejaan yang lazim dipergunakan. No ALPHABET EJAAN NASIONAL EJAAN INTERNASIONAL 1 A AMBON ALPHA 2 B BANDLING BRAVO 3 C CEPU CHARLIE 4 D DEMAK DELTA 5 E ENDE ECHO 6 F FLORES FOXTROT 7. G GARUT GOLF 8. H HALONG HOTEL 9. I IRIAN INDIA 10 J JEPARA JULIET 11 K KENDAL KILO 12 L LOMBOK LIMA 13 M MEDAN MIKE l4 N NAMLEA NOVEMBER 15 O OPAK OSCAR 16 P PATI PAPA I7 Q QUEBEK QUEBEC 18 R REMBANG ROMEO 19 S SOLO SIERRA 20 T TIMOR TANGGO 21 U UMAR UNIFORM 22. V VIKTOR VICTOR 23 W WILIS WHISKY 24 X X-TRA X-RAY 25 Y YANI YANKEE 26 Z ZAENAL ZULU 9 Berkomunikasi dengan HT/ Radio Base Station mempunyai keuntungan dan kekurangan, diantaranya yaitu: a. Keuntungan : 1) Penyampaian berita tidak tertulis (informasi) lebih cepat. 2) Dapat mengadakan koordinasi antar pejabat. 3) Dapat memonitor intruksi dari pimpinan. 4) Mudah dimengerti oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi. b. Kekurangan: 1) Jarak jangkau terbatas tergantung pada kemampuan repeater. 2) Kerahasian berita kurang terjamin. 3) Mudah terjadi salah pemberitaan. 4) Mudah terganggu oleh cuaca,medan serta frekuensi radio. Kewajiban Pemegang HT/Radio 10 Bagi para pejabat yang dilengkapi dengan HT/ Radio, diharap dapat mengikuti ketentuan sebagai berikut : a. Merawat dan memelihara HT/ Radio dan perlengkapan secara baik dan benar. b. Memberikan label nama panggilan pada HT/ Radio tersebut. c. Menghindarkan penggunaan HT/ Radio oleh orang lain yang tidak berwenang, kecuali izin pemegang HT/ Radio. d. Menyerahkan HT/ Radio pada orang kedua atau pejabat yang ada dalam satuan kerjanya, bila pemegang HT dinas luar. e. Meng “ON" kan HT/ Radio sejak pukul 07.00 Sampai dengan 18.00 WIB. Bila ada kegiatan HT/ Radio selalu di “ON” kan sampai kegiatan selesai dilaksanakan atau sesuai permintaan. f. Membawa HT/ Radio kemanapun bergerak di wilayah Pengadilan Tinggi Agama atau Pengadilan Agama serta meng “ON” kan HT/ Radio tersebut dengan volume yang yang cukup baik, sehingga dapat selalu memonitor panggilan. g. Menjaga keamanan HT/ Radio untuk tidak hilang atau tertinggal disuatu tempat karena lupa. h. Menghindarkan HT/ Radio dari air terutama pada saat hujan ataupun saatsaat tertentu yang menyebabkan HT/ Radio tersebut terkena air karena dapat merusak komponen HT/ Radio. 11 Untuk mengetahui kondisi, posisi maupun keberadaan pemegang HT/ Radio maka diadakan apel radio setiap pagi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pengadilan Tinggi Agama melaksanakan pemanggilan kepada setiap Pengadilan Agama pemegang HT/ Radio pada pukul 08.30 WIB b. Contoh: - Panggilan: BRAVO - HOTEL Selamat pagi, radio check, bagaimana penerimaan. - Jawaban: HOTEL - BRAVO Penerimaan 5/5, Balik kanan. - Dijawab: Balik kanan diterima 5/5, terima kasih, selamat pagi. c. Dilanjutkan CHARLIE dst. 12 Agar alat komunikasi HT/Radio VHF selalu siap dipakai, supaya memperhatikan hal-hal dibawah: a. Channel yang dipergunakan. b. Pengisian battery (charger). c. Dilarang transmit pada waktu HT/Radio sedang dicharger, karena akan merusak komponen HT/Radio. d. Untuk memonitor, HT/ Radio dapat di "ON" kan ditempat charger. e. Untuk memperpanjang usia pakai, agar HT/Radio dirawat dengan baik. f. Apabila terjadi kerusakan pada pesawat HT/Radio, agar menghubungi teknisi agar diadakan pengecekan. g. Hal-hal lain yang berkaitan dengan penggunaan HT/ Radio VHF bagi para pejabat yang belum tercantum dalam prosedur tetap ini akan diatur tersendiri Pengadilan Tinggi Agama Penutup 13 Prosedur Tetap tentang Penggunaan HT/Radio VHF Jaringan Komunikasi disusun untuk dijadikan pedoman bagi para pengguna HT/Radio Pengadilan Tinggi/ Pengadilan Agama melaksanakan komunikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 14 Prosedur Tetap tentang Penggunaan HT/Radio Jaringan Komunikasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Demikian dibuat pedoman pemakaian HT/Radio jaringan komunikasi ini sebagai acuan dalam pengoperasiannya serta untuk mempermudah berkomunikasi sehingga tugas-tugas yang membutuhkan kecepatan waktu dapat terantisipasi. Bila ada diantara satker yang kurang memahami dan mengerti bisa langsung kontak ke PTA Padang ke best station. Padang, April 2010 Panitera /Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Padang Ttd Drs. H. Pahri Hamidi, SH JARINGAN KOMUNIKASI HT/ RADIO DI LINGKUNGAN PENGADILAN TINGGIAGAMA DAN PENGADILAN AGAMA SUMATRA BARAT ALPHA Alpha. Ketua PTA Alpha 1. Waka Alpha 2. Pansek Alpha 3. Wasek Alpha 4. Kasubag Alpha 5. Basestation BRAVO CHARLIE Bravo. Ketua P.A Padang Bravo 1. Waka Bravo 2 Pansek Bravo 3 Wasek Bravo 4 Kasubag Bravo 5 Base station Charlie. ketua PA Pariaman Charlie 1. Waka. Charlie 2. Pansek Charlie 3. Wasek Charlie 4 Kasubag Charlie 5 Basestation HOTEL Hotel.Ketua P.A solok Hotel 1.Waka Hotel 2 Pansek Hotel 3 Wasek Hotel 4 Kasubag Hotel 5 Basestation November .Ketua Lubuksikaping November 1.Waka November 2 Pansek November 3 Wasek November 4Kasubag November 5 Basestation JULIET India Ketua P.A padang panjang Juliet Ketua P.A Muara Labuh Juliet 1 Waka Juliet 2 Pansek Juliet 3 Wasek Juliet 4 Kasubag Juliet 5 Basestation OSCAR P.A Delta. ketua P.A BatuSangkar Delta 1. Waka Delta 2. Pansek Delta 3. Wasek Delta 4. Kasubag Delta 5. Basestation INDIA India 1 Waka India 2 Pansek India 3 Wasek India 4 Kasubag India5 Basestation NOVEMBER DELTA Oscar Ketua . P.ATalu Oscar1 Waka Oscar2 Pansek Oscar 3 Wasek Oscar 4 Kasubag Oscar 5Basestation PAPA Papa. Ketu P.A Maninjau Papa 1 Waka Papa 2 Pansek Papa 3Wasek Papa 4 Kasubag Papa 5 Basestation ECHO Echo.Ketua P.A Bukittinggi Echo 1. Waka Echo 2. Pansek Echo 3. Wasek Echo 4. Kasubag Echo 5 Basestation KILO Kilo Ketua. P.A Sijunjung Kilo 1 Waka Kilo 2 Pansek Kilo 3 Wasek Kilo 4 Kasubag Kilo 5 Basestation QUEBEC Quebec . Ketua. P.ATanjung Pati Quebec 1 Waka Quebec 2 Pansek Quebec 3 Wasek Quebec 4 Kasubag Quebec 5 Basestation FOXTROT Foxtrot. KetuaP.A Payakumbuh Foxtrot 1. Waka Foxtrot 2 pansek Foxtrot 3 Wasek Foxtrot 4 Kasubag Foxtrot 5 Basestation LOMBOK Lombok Ketua. P.A Kotobaru Lombok 1.Waka Lombok 2 Pansek Lombok 3 Wasek Lombok 4 Kasubag Lombok 5 Basestation ROMEO Romeo Ketua P A Lubuk Basung Romeo 1 Waka Romeo 2 Pansek Romeo 3 Wasek Romeo 4 Kasubag Romeo 5 Basestation GOLF Golf .ketua P.A Sawahlunto Golf 1. Waka Golf 2 Pansek Golf 3 Wasek Golf 4 Kasubag Golf 5 Basestation MEDAN Ketua P.A Painan Medan 1 waka Medan 2 Pansek Medan 3 Wasek Medan 4 Kasubag Medan 5 Basestation