LATAR BELAKANG TINJAUAN PUSTAKA METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN KESIMPULAN OLEH: NOVI SETIANINGSIH (10503124) • KECADUAN MEROKOK MENUNJUKKAN BAHWA KEBANYAKAN PEROKOK MUDA YANG MULAI DIPENGARUHI OLEH KEBIASAAN YANG MELIHAT BERAWAL DARI TEMAN-TEMAN MEREKA DAN LINGKUNGAN KELUARGA, DAN SERING DILIHAT JUGA MELALUI PERIKLANAN, MEDIA TEKNIK PEMASARAN YANG TELAH MEMPERKUAT KEBIASAAN MEROKOK TERSEBUT DAPAT MENCIPTAKAN KESAN BAHWA MEROKOK ADALAH NORMA SOSIAL YANG DAPAT DITERIMA OLEH KALANGAN MANUSIA PADA UMUMNYA. PADAHAL TELAH DINYATAKAN BAHWA MEREKA AKAN MENGALAMI KESULITAN YANG TERJADI JIKA TANPA MEROKOK SELAMA SEMINGGU, SEDANGKAN 72% PEMIKIRAN MEREKA AKAN MENGALAMI KESULITAN BERHENTI. • PERILAKU MEROKOK CENDERUNG UNTUK BERLANJUT MAUPUN MENINGKAT DIANTARANYA APABILA SALAH SATU ORANG TUANYA MEROKOK SERTA MEMILIKI TEMAN-TEMAN ATAU SAUDARA SEKANDUNG YANG MEROKOK. SEDANGKAN PADA PEREMPUAN APABILA SETIDAKNYA MEMPUNYAI TEMAN PEREMPUAN YANG MEROKOK SECARA SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI MUNCULNYA PERILAKU MEROKOK, FREKUENSI MEROKOK DAN KESULITAN DALAM BERHENTI MEROKOK, SEDANGKAN AYAH ATAU TEMAN LAKI-LAKI YANG MEROKOK TIDAK MEMBERIKAN PENGARUH YANG SIGNIFIKAN. JADI KEMUNGKINAN BESAR PADA MAHASISWI YANG MEROKOK SANGAT BERPENGARUH DENGAN JUMLAH TEMAN DEKAT, SERTA TEMAN P E R TA N YA A N P E N E L I T I A N BAGAIMANA GAMBARAN KETERGANTUNGAN TERHADAP ROKOK SESEORANG? BAGAIMANAKAH PROSES SESEORANG HINGGA MENJADI KETERGANTUNGAN PADA ROKOK? APA PENYEBAB KECANDUAN MEROKOK PADA SESEORANG? • MENURUT KRITERIA DSM IV KETERGANTUNGAN ZAT MENYEBABKAN KERUSAKAN YANG DISIGNIFIKAN SECARA KLINIS ATAU TERTEKAN. SEBAGAIMANA TELAH DIPERLIHATKAN MELALUI CIRI SESEORANG MENJADI KECANDUAN ROKOK JIKA SUDAH MENGALAMI: 1. TOLERANSI 2. GEJALA PUTUS ZAT 3. ADA KEINGINAN ATAU GAGAL TERUS MENERUS 4. PENGGUNAAN SUBSTANSI DILANJUTKAN • MENURUT KLINKE & MEEKER (DALAM ARITONANG, 1997) BAHWA MOTIF PARA PECANDU ROKOK ADALAH RELAKSASI. DENGAN MEROKOK DAPAT MENGURANGI KETEGANGAN, MEMUDAHKAN KONSENTRASI, PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN, DAN RELAKSASI. TERDAPAT 4 TAHAP DALAM PERILAKU MEROKOK SEHINGGA MENJADI PEROKOK YAITU: 1. TAHAP PERSIAPAN MEROKOK (PREPARATORY) Tahap persiapan terjadi sebelum seseorang mencoba rokok. Beberapa aspek lingkungan sosial berpengaruh dalam pembentukan sikap, belief, dan intensi merokok yang semuanya diperoleh dari pengamatan pribadi terhadap orang tua atau kenalan yang merokok, juga akibat iklan di media massa. 2. Tahap mulai mencoba merokok (initiation) Tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang akan meneruskan ataukah tidak terhadap perilaku merokok. 3. Tahap menjadi perokok (becoming a smoker) Tahap ini menjelaskan apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak 4 batang per hari maka mempunyai kecenderungan menjadi perokok. 4. Tahap mempertahankan kebiasaan merokok (smoking maintenance) Pada tahap ini gabungan faktor psikologis dan mekanisme biologis secara bersama sama mempertahankan kebiasaan merokok. • Menurut Sarafino (1998) ada beberapa faktor penting yang menyebabkan seseorang menjadi perokok yaitu: a. Modelling Modeling yang di maksud adalah meniru perilaku orang yang dianggap sebagai panutan seperti orang tua, saudara dan teman ataupun artis. Orang-orang ini sangat berperan dalam proses pencarian identitas seseorang. b. Saran teman Saran teman adalah sesuatu ajakan yang datang dari teman-teman sebaya. Rokok yang di anggap sebagai penerimaan dalam kelompok akan melekat sebagai suatu kebiasaan apabila di konsumsi terus-menerus. c. Smoker’s image Smoker’s image tentang merokok diasosiasikan dapat memberikan daya tarik atau ketertarikan antara lain jenis, terlihat matang, dewasa, gagah, dan menggairahkan. Studi kasus merupakan suatu bentuk penelitian (inquiry) atau studi tentang suatu masalah yang memiliki sifat kekhususan (particularity), dapat dilakukan dengan baik dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif, dengan syarat perseorangan (individual) maupun kelompok, bahkan masyarakat luas (Heru Basuki, 2006). TEKNIK PENGUMPULAN DATA MENGGUNAKAN: METODE WAWANCARA TERSTRUKTUR, yaitu pertanyaan yang diajukan pewawancara dilakukan secara ketat sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan (Heru Basuki, 2006). ALAT BANTU PENGUMPUL DATA Pedoman wawancara Alat perekam (TAPE RECORDER) TEKNIK ANALISA DATA → Organisasi Data → Pengkodean Terbuka → Analisa Tematik IDENTITAS SUBJEK & SETTING PENELITIAN Subjek : I (Perempuan, 22 tahun) Significant others : W (Perempuan, 22 tahun) HASIL PENELITIAN Subjek sudah tergolong dalam kategori perokok. Dapat dilihat dari banyaknya rokok yang dihisap subjek dalam sehari sudah melebihi dari 14 batang rokok, yang hal tersebut sudah masuk dalam kategori perokok. subjek mendapat pengaruh merokok diawali dari seringnya salah satu dari anggota keluarga subjek merokok adapun hal tersebut merupakan pengaruh awal dari subjek memiliki keinginan menjadi perokok yang kemudian teman-teman subjek sebagian besar adalah perokok baik laki-laki ataupun perempuan. PEMBAHASAN Subjek memiliki ketergantungan pada rokok sehingga jika dirinya dengan cepat meninggalkan kebiasaan merokoknya tersebut maka akan semakin bertambah sulit untuk berhenti karena jika dirinya berhenti merokok maka akan semakin bertambah ia merokok karena gejala-gejala yang dirasa oleh subjek. I. KESIMPULAN Subjek penelitian memiliki ketergantungan merokok yang sudah dapat dikatakan perokok berat karena dapat dihitung melalui jumlah rokok yang dihisap subjek. Subjek penelitian yang memiliki kebiasaan merokok sulit dihentikan karena banyak faktor yang berpengaruh agar subjek tetap merokok salah satunya dari lingkungan teman-teman subjek yang sebagian besar perokok. . II. SARAN Subjek penelitian disarankan lebih memperhatikan kesehatan tubuh diri sendiri agar dapat menjadi lebih sehat dan tidak mudah dipengaruhi oleh gangguan-gangguan kesehatan lain yang dirasa. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam sehingga dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh subjek penelitian dan memberikan solusi yang lebih baik.