UPAYA MENINGKATKAN SELF-CARE AGENCY IBU BAYI PREMATUR DENGAN PENDEKATAN BECOMING A MOTHER DI RSUD SIDOARJO Noer Saudah, M. Achwandi ABSTRAK Tingkat stres yang tinggi orangtua terutama ibu dan rendahnya tingkat kompetensi menunjukkan bahwa orang tua (ibu) masih membutuhkan bantuan dalam merawat bayi preterm. Keadaan ini mempengaruhi tingkat kemandirian (self care agency) ibu dalam merawat bayi preterm. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan self care agency ibu bayi preterm dengan pendekatan becoming a mother. Metode pencapaian tujuan penelitian dengan quasy experimental dengan pre-post test design. Tahapan dalam penelitian ini mulai dari pengumpulan data melalui pre test self care agency pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol, berikutnya memberikan intervensi keperawatan dengan metode pendekatan becoming a mother I, II dan ke III sedangkan pada kelompok kontrol deberikan perawatan biasa. Selanjutnya dilakukan post test, analisa data melalui uji paired t-test dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh peningkatan kemampuan selfcare Agency setelah dilakukan pendekatan becoming a mother.Terdapat perbedaan pengaruh antara kemampuan selfcare Agency setelah dilakukan pendekatan becoming a mother dibandingkan dengan yang tidak.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman perawat dalam melakukan intervensi keperawatan pada ibu bayi preterm. Dengan demikian akan dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam merawat bayi secara mandiri di rumah. KATA KUNCI : self care agency, preterm dan becoming a mother PENDAHULUAN Di banyak Pendokumentasian dalam rekam medik, Negara industri termasuk Amerika Serikat oleh Pannet pada tahun 1995, proporsi bayi yang angka 6,3% pada tahun 1981 menjadi 6,8% pada tahun 1992. Di Indonesia angka kejadian partus preterm masih di atas 10% (Abadi, 2005). dan preterm tidak dibedakan. Angka kejadian preterm di RSUD Sidoarjo masih diatas 15%. dilahirkan sebelum aterm meningkat dalam 20 tahun terakhir. Di Kanada meningkat BBLR Olshtain Mann, Auslander, Gail (2009) melakukan membandingkan penelitian stres dengan orangtua dan persepsi kompetensi orangtua antara ibu dan ayah dari bayi preterm dua bulan setelah keluar dari NICU di Israel dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo merupakan salah satu rumah sakit di Jawa Timur yang menjadi rujukan yang banyak menerima kasuskasus kelahiran BBLR dan preterm. orang-orang tua dari bayi aterm. Temuan menunjukkan bahwa orang tua bayi preterm masih menunjukkan tingkat stres yang lebih tinggi daripada orangtuabayi 2 atermdan persepsi yang lebih rendah dari ekstenal.Self Care Agency dapat merujuk kompetensi dalam merawat bayi preterm pada ibu sebagai klien, perawat/ bidan dan daripada orang tua dari bayi aterm. dokter Penelitian lain ditemukan terjadi kesulitan preterm. Dengan pendekatan perawatan dalam becoming a mother yang menekankan melaksanakan termasuk peran pemisahan orangtua, dari bayi dan pada spesialis peran yang ibu dan merawat bayi keluarga oleh kesempatan agak terbatas untuk bertemu Mercer(Marriner-Tomey&Alligood, (Franklin, 2006). Thomas, Renaud, dan 2006)sebagaiupaya Depaul (2004) meneliti adanya stres kemampuan ibu dalam merawat bayi pengasuhan antara ibu dari bayi preterm preterm, diharapkan selfcareagency pada enam sampai 10 minggu setelah keluar ibu bayi preterm akan meningkat dan bayi dari rumah sakit. preterm akan mendapatkan perawatan Bayi preterm yang telahkeluar dari rumah sakit tidak boleh dianggap sebagai Intervensikeperawatankeluarga peningkatan yang optimal sepulang dari rumah sakit. TINJAUAN PUSTAKA akhir dari masalah yang penuh stres bagi orangtua. untuk Bayi preterm adalah istilah yang di gunakan untuk menyebut bayi yang dalam melakukan perawatan selanjutnya dilahirkan terlalu dini. America Academy difokuskan pada upaya perawatan mandiri of pada (Cunninghametal, bayi baru lahir. Kemandirian Pediatrics tahun 1935 menurut orangtua dalam merawat bayi preterm 2005)mendefenisikanprematuritas membutuhkan dukungan emosional terus preterm sebagai bayi yang lahir hidup sesuai dengan kebutuhan mereka. dengan berat badan 2500 gram atau Kemampuan dalam kurang. Kriteria ini digunakan luas sampai melaksanakan perawatan mandiri pada didapatkan adanya ketidaksamaan antara bayi preterm dapat dianalisis dengan usia gestasi dan berat badan lahir akibat menggunakan Teori Keperawatan Self pertumbuhan janin yang terlambat(Janet Care yang dikemukakan oleh Dorothea Tucker& Orem. Orem menyatakan bahwa manusia Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1961 pada dasarnya mempunyai kemampuan menambahkan dalam merawat dirinya sendiri yang minggu atau kurang. disebut Agency(Taylor Berdasarkan Self orang Care tua atau William, pada 2004). usia Badan gestasi beberapa 37 faktor &Reppening, 2011). Self Care Agency etiologi baik dai ibu, bayi dan plasenta, hal dapat berubah itu akan menyebakan gangguan sirkulasi pengaruhi oleh setiap waktu faktor yang di internal dan utero plasenta. Akibatnya, akan terjadi 3 insufisiensi plasenta, yang menyebabkan 1) Perawatan bayi dalam inkubator suplai nutrisi dan oksigen ke janin tidak Inkubator adalah suatu alat untuk adekuat. Hal ini lama-kelamaan akan membantu terciptanya suatu lingkungan menyebabkan yang optimal, denfan demikian dapat gangguan pertumbuhan intrauteri dan lahirlah bayi preterm. terciptanya suatu suhu lingkungan yang Hal ini disebabkan karena respon normal. Suhu lingkungan yang netral menggigil bayi tidak ada atau kurang, adalah suatu keadaan dimana panas sehingga tidak dapat menambah aktivitas. yang dihasilkan dapat mempertahankan Sumber utama kalori bila ada stress dingin suatu suhu tubuh yang tetap. atau suhu lingkungan rendah adalah 2) Perawatan postresusitasi thermogenesisnonshiver. Sebagai respon Dilakukan untuk mengatasi terjadinya terhadap rangsangan dingin, tubuh bayi asfiksia, akan mengeluarkan norepinefrin yang keadaan bayi lahir prematur menstimulus metabolisme cadangan lemak menghasilkan lemak coklat yang untuk dapat memperburuk 3) Perawatan bayi dengan terapi sinar Dalam perawatan ini yang perlu kemudian diperhatikan tidak saja terapinya, tetapi dibawa oleh darah ke jaringan. Stres juga perangkat yang digunakan. Lampu dingin yang dapat kalori dari yang menyebabkan hipoksia, digunakan sebaiknya tidak metabolisme asidosis dan hipoglikemia. dipergunakan lebih dari 500 jam, untuk Peningkatan metabolisme sebagai respon menghindari turunnya terhadap stre dingin akan meningkatkan dihasilkan oleh kebutuhan dipergunakan. oksigen kalori yang dan oksigen. Bila tersedia tidak dapat energi lampu yang yang 4) Menyiapkan bayi untuk transfusi tukar memenuhi kebutuhan, tekanan oksigen Yang dimaksud dengan transfusi tukar berkurang (hipoksia) dan keadaan ini akan adalah mengeluarkan darah dari tubuh menjadi lebih buruk karena volume paru bayi untuk ditukar dengan darah yang menurun akibat berkurangnya oksigen tidak sesuai (patologis) untuk mencegah darah dan kelainan paru (paru yang peningkatan imatur). darah. Penatalaksanaan menurut Janet Tucker,GarethParry,Peter Fowlie,William McGuire (2004) pada kadar bilirubin dalam 5) Menolong bayi dalam keadaan kejang Konsep Self Care Agency Self Care Agencymerupakan suatu preterm dapat dilakukan dengan beberapa kemampuan individu dalam untuk cara, yaitu : mengidentifikasi, menetapkan, mengambil 4 keputusan dan melaksanakan care(Alligood&Tomey, Selfcareagency self- dan menyediakan layanan keperawatan Struktur bagi yang memerlukan untuk mendapatkan tiga kesehatan yang optimal serta penelitian yang saling untuk memperkaya dasar pengetahuan bagi berbeda secara pelayanan 2006). terdiri karakteristik manusia berhubungan, namun hirarki dari yaitu 1) keperawatan. Pengkajian selanjutnya pada klien dan lingkungan, fondationalcapabilitiesanddispotitions perawat mengidentifikasi tujuan klien, (kemampuan dasar); 2) powercomponent menyediakan layanan pada klien yang (komponen meliputi kekuatan); 3) dukungan, pendidikan dan capabilitiestoperformself- pelayanan keperawatan pada klien yang careoperation(kemampuan melaksanakan tidak mampu merawat dirinya sendiri. self-care (Taylor &Rappening, 2011). Maternal Denyes selfcare agency instrument RoleAttainment yang dikemukakan oleh Mercer merupakan (DSCAI) dirancang untuk individu agar sekumpulan dapat mengukur kekuatan dan keterbatasan mesosistem dan makrosistem. Model ini yang dimiliki seseorang sehingga mampu dikembangkan menagambilkeputusantetang pengertian yang dikemukakan Bronfen harus dilaksakan untuk hal yang memenuhi selfcarenya. Instrumen ini dikembangkan siklus mikrosistem, oleh Mercer sejalan brenner’s, yaitu : 1. Mikrosistem adalah lingkungan oleh Denyes pada tahun 1988 yang segera dimana peran pencapaian awalnya untuk mengukur selfcareagency ibu terjadi. remaja. Pada perkembangannya DSCAI 2. Komponen mikrosistem ini antara akhirnya dipakai pada populasi dewasa lain fungsi keluarga, hubungan ibu- baik laki-laki maupun perempuan. DSCAI ayah, terdiri dari 34 pertanyaan yang mengukur ekonomi, faktor kemampuan dasar dan komponen dan stressor bayi baru lahir yang kekuatan. dipandang sebagai individu yang Partisipan diminta untuk memilih antara skala 0-100. (2003) sosial, kepercayaan status keluarga melekat dalam sistem keluarga. 3. Mesosistem Konsep a BecomingMother Mercer dukungan dalam mempengaruhi meliputi, dan berinteraksi Alligood&Tomey (2004) mengemukakan dengan individu di mikrosistem. bahwa keperawatan adalah profesi yang Mesosistem mencakup perawatan dinamis dengan tiga fokus utama yaitu sehari-hari, sekolah, tempat kerja, promosi kesehatan, mencegah kesakitan 5 tempat ibadah dan lingkungan yang umum berada dalam masyarakat. Paired Samples Test HASIL PENELITIAN Paired Differences Tabel 5.6 Karakteristik responden berdasarkan Kriteria selfcare Agency ibu bayi preterm sebelum dilakukan pendekatan becoming a mother pada masing-masing kelompok penelitian Mean Pair 1 Skor Kelompok Kontrol Pre Test - Skor Kelompok Kontrol Post Test Std. Deviation Std. Error Mean ,44363 ,06403 -,12500 t -,25382 -1,952 ,00382 df Sig. (2-tailed) 47 ,057 Tabel 5.10 Output Uji IndependenTTest selfcare Agency ibu bayi Independent Samples Test pretermLevene's Test for antara kelompok Equality of Variances t-test for Equality of Means eksperimen dengan kelompok 95% Confidence Interval of the kontrol pada tingkat posttest Difference Mean Std. Error F Skor Pre Test Tabel 5.7 Karakteristik responden berdasarkan Kriteria selfcare Agency ibu bayi preterm setelah dilakukan pendekatan becoming a mother pada masing-masing kelompok penelitian 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Equal variances assumed Equal variances not assumed Kriteria Pre test Equal variances assumed Equal variances not assumed Skor Pre Test Equal variances as sumed Skor Post Test Equal Equalvariances variances not ass umed assumed Kriteria Pre test Equal variances as sumed Equal variances Equal variances notass assumed not umed Skor Post Test Equal variances Kriteria Post test asEqual variances sumed Equal variances assumed not ass umed Kriteria Pos t tes t Equal Equalvariances variances as sumed not assumed Equal variances Sig. ,147 t Lower Upper -,504 94 ,615 -,25000 ,49575 -1,23433 ,73433 -,504 94,000 ,615 -,25000 ,49575 -1,23433 ,73433 1,531 94 ,16325 -,07414 ,57414 ,702 df Sig. (2-tailed) Difference Difference Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances ,974 F ,326 1,531 Sig. ,147 23,320 ,974 t ,702 5,244 -,504 ,326 94 94 5,244 ,000 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Sig. (2-tailed) Std. Error Difference ,615 -,25000 ,49575 -,25000 1,97917 ,49575 -1,23433 ,25000 ,16325 -,07414 ,57414 1,97917 ,25000 ,16325 -,07415 1,22557 2,73276 ,57415 ,129 ,25000 ,000 ,615 94 ,129 65,958 ,25000 Mean Difference 94,000 1,531 1,531 23,320 93,838 df -,504 ,000 ,129 t-test for Equality of Means ,000 ,16325 -,07415 -1,23433 ,37744 ,37744 ,57415 ,73433 1,22975 2,72859 ,73433 93,838 ,129 5,244 94 ,000 1,97917 ,37744 1,22975 2,72859 5,244 65,958 ,000 1,97917 ,37744 1,22557 2,73276 ,000 ,58333 ,13288 ,31950 ,84717 2,196 ,142 4,390 94 ,000 ,58333 ,13288 ,31950 ,84717 Berdasarkan tabel 5.10 diatas dapat 2,196 ,142 4,390 4,390 94 80,941 ,000 ,58333 ,13288 ,31894 ,84772 diketahui bahwa nilai probabilitas hasil 4,390 not ass umed perhitungan 0,000> ,000 ,58333 ,13288 IndependenT-Test 0,05 perbedaan Tabel 5.8 Output Uji PairedT-Test selfcare Agency ibu bayi preterm sebelum dan setelah dilakukan pendekatan becoming a mother pada kelompok eksperimen 80,941 yang artinya ,31894 sebesar terdapat selfcare Agency ibu pretermantara kelompok ,84772 bayi eksperimen dengan kelompok kontrol pada tingkat posttest. PEMBAHASAN Paired Samples Test Berdasarkan tabel 5.6 diatas dapat Paired Differences Mean Pair 1 Skor Kelompok Eksperimen Pre Test -2,35417 Skor Kelompok Eksperimen Post Test Std. Deviation Std. Error Mean 1,89613 ,27368 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t -2,90474 -1,80359 -8,602 diketahui df bahwa pada kelompok Sig. (2-tailed) 47 ,000 Tabel 5.9 Output Uji PairedTTestselfcare Agency ibu bayi preterm sebelum dan setelah dilakukan pendekatan becoming a mother pada kelompok kontrol eksperimen paling banyak sudah memiliki kriteria baik yaitu sebanyak 21 responden (43,8%). Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan paling banyak sudah memiliki kriteria cukup yaitu sebanyak 19 responden (39,6%). Hasil menunjukkan analisa data diatas bahwa masing-masing kelompok responden hampir mempunyai 6 kemampuan yang sama tentang selfcare 0,05 yang artinya terdapat perbedaan Agency selfcare Agency ibu bayi preterm sebelum pada bayi preterm sebelum dilakukan pendekatan becoming a mother. dan Namun, becoming responden eksperimen, sedikit kemampuannya secara kelompok lebih namun signifikan kontrol. pada Sehingga memungkinkan a dilakukan mother pendekatan pada kelompok baik eksperimen. Perbedaan tersebut adalah berbeda terjadi peningkatan kemampuan selfcare kelompok Agency setelah dilakukan pendekatan tidak terhadap setelah kondisi untuk tersebut becoming a mother. dilakukan Berdasarkan tabel 5.9 dapat pemberian pendekatan becoming a mother diketahui bahwa nilai probabilitas hasil untuk mengingkatkan pengetahuan atau perhitungan PairedT-Test sebesar 0,057> kemampuannya tentang selfcare Agency 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan pada bayi preterm. selfcare Agency ibu bayi preterm sebelum Berdasarkan tabel 5.7 diatas dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen sebagian memiliki kriteria baik dan setelah becoming pada kelompok kontrol Berdasarkan perhitungan kriteria 0,000> yaitu sebanyak 20 responden (41,7%). Setelah pendekatan kelompok tabel 5.10 preterm IndependenT-Test 0,05 perbedaan dilakukan pada dapat diketahui bahwa nilai probabilitas hasil didapatkan paling banyak sudah memiliki cukup mother pendekatan kontrol. yaitu sebanyak 26 responden (54,2%). Sedangkan a dilakukan yang artinya sebesar terdapat selfcare Agency ibu antara kelompok bayi eksperimen becoming a mother diketahui bahwa dengan kelompok kontrol pada tingkat responden yang mendapatkan pendekatan posttest. becoming KESIMPULAN DAN SARAN a mother kemampuannya menjadi lebih baik dengan tidak adanya 1. Selfcare Agency pada bayi preterm responden yang berpengetahuan kurang. sebelum Sedangkan becoming a mother sebagian besar mendapatkan mother responden pendekatan kemampuannya yang tidak becoming tidak a pendekatan dengan kriteria baik yaitu sebanyak 21 banyak berubah. dilakukan responden (43,8%). 2. Selfcare Agency pada bayi Berdasarkan tabel 5.8 diatas dapat pretermsetelah dilakukan pendekatan diketahui bahwa nilai probabilitas hasil becoming a mother sebagian besar perhitungan PairedT-Test sebesar 0,000 < 7 dengan kriteria baik yaitu sebanyak 26 responden (54,2%). 3. Ada pengaruh peningkatan kemampuan selfcare Agency setelah dilakukan Cunningham Fg, Gant Nf, Leveno KJ, Gilstrap Lc, Hauth Jc, Wenstrom KD, et al 2005. William Obestetrics, 22 edition, The McGraw-Hill Companies, p. 689727 pendekatan becoming a mother 4. Terdapat perbedaan pengaruh antara kemampuan selfcare Agency setelah dilakukan pendekatan becoming a mother dibandingkan dengan yang tidak 1.2 Saran 1. Ibu bayi preterm dan keluarga mempraktikkan ketrampilan yang telah di dapat 2. Perawat melakukan kunjungna rumah untuk memantau perkembangan bayi Franklin, C. (2006). The neonatal nurse's role in parental attachment in the NICU. Critical Care Nursing Quarterly, 29, 81-85. Janet Tucker,William McGuire, 2004. Epidemiology of prterm Birth, BMJ 329 edition, Balckwell Publishing, 675 Janet Tucker,GarethParry,Peter WFowlie,William McGuire, 2004. Organisationand delivery ofperinatal services, BMJ 329 edition, Balckwell Publishing, 735 preterm DAFTAR PUSTAKA Marriner-Tomey & Alligood, 2006. Nursing theorists and their works. 6th Ed.St.Louis: Mosby Elsevier, Inc Abadi A, 2005. Prematuritas Tantangan Masa Depan Kedokteran Fetomaternal, disampaikan delam pengukuhan Guru Besar pada Fakultas Kedoketran Universitas Airlangga, Airlangga University Press, Surabaya Olshtain-Mann, Orly; Auslander, Gail K., 2008. Parents of Preterm Infants Two Months after Discharge from the Hospital: Are They Still at (Parental) Risk?Yerusalem Journal Health & Social Work 33. 4 (Nov 2008): 299-308 Baker, L. K., & Denyes M. J. 2008. Predictor of Self-care in Adolesents, Journal of Pediatric Nursing, 23 (1) Sugiyono, 2004. Statistik untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta Browne, J.V., & Talmi,A. 2005. Familybased intervention to enhance infant-parent relationships in the neonatal intensive care unit. Journal of Pediatric Psychology, 30,667-677. Taylor & Renpenning, 2011. Self-care in Nursing Theory, Spinger Publising Company. Columbia Thomas, K. A., Renaud, M.T., & Depaul, D. (2004). Use of the parenting stress index in mothers of preterm infants. Advanced Neonatal Care, 4, 33-41.