BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik Kabupaten Fakfak yang dimekarkan menjadi Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2002, tepatnya pada tanggal 12 November 2002, o 1 11 o 1 11 o 1 11 o 1 11 secara geografis terletak pada 131 53 03 BT - 133 29 19 BT dan 2 30 58 – 3 57 51 LS. Luas Kabupaten Fakfak setelah pemekaran berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2002 adalah 2 14.320 km yang menjadi 9 distrik yang terdiri dari 5 kelurahan dan 118 kampung. Dari 123 kampung/kelurahan, 67 diantaranya berupa daerah pesisir, 33 berupa daerah lereng/punggung bukit, 20 daerah dataran dan 5 daerah lembah sungai. , dengan wilayah yang mempunyai luas terbesar adalah Distrik Karas 17,40% dari luas total wilayah Kabupaten (Lihat tabel 2.1 dan gambar 2.1). Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Fakfak Menurut Distrik Distrik Jumlah Luas Proporsi (%) Di Kampung/ Wilayah Kabupaten Kelurahan (Km ) Fakfak No 2 1 Fakfak Barat 10 1.685 11,77 2 Fakfak Timur 14 3 Fakfak 13 820 5,73 4 Kokas 23 1.786 12,47 5 Karas 7 2.491 17,40 6 Fakfak Tengah 12 705 4,92 7 Kramongmongga 16 1.478 10,32 8 Teluk Patipi 19 1.724 10,04 9 Bomberay 11 1.910 13,34 122 1.4320 100 Jumlah 1.721 12,01 Secara Administrasi, batas wilayah Kabupaten Fakfak meliputi : Sebelah utara : Berbatasan dengan Kabupaten Teluk Bintuni Sebelah selatan : Berbatasan dengan Laut Arafura dan Kabupaten Kaimana Sebelah barat : Berbatasan dengan Laut Seram dan Teluk Berau Sebelah timur : Berbatasan dengan Kabupaten Kaimana BUKU PUTIH SANITASI KAB. FAKFAK TH 2014 Jumlah Penduduk Kabupaten Fakfak Tahun 2009 GAMBAR 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Fakfak 2.2. Kondisi Topografi Dan Fisiografi. Kondisi topografi Kabupaten Fakfak bervariasi, mulai dari dataran rendah sampai dengan daerah perbukitan. Dilihat dari aspek topografinya, Kabupaten Fakfak disebagian wilayah barat merupakan perbukitan/wilayah dengan kondisi kemiringan >40% dan sebagian lagi dengan kemiringan 25 – 40 % sedangkan di wilayah timur merupakan daerah landai dengan kemiringan 0-15%, yang tersebar relatif merata di semua Distrik dengan kemiringan lahan antara 15 - 25%. Kabupaten Fakfak berada pada ketinggian yang bervariasi untuk masing-masing daerahnya, dengan pengelompokkan sebagai berikut : Pegunungan, dengan ketinggian > 500 m dpl terdapat memanjang di sisi barat kabupaten hingga puncak tertinggi di utara Kabupaten Fakfak. Perbukitan secara morfologis, Kabupaten Fakfak dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu: - Perbukitan dengan ketinggian 100 – 500 m dpl terutama di wilayah barat pada sebagian besar Distrik Fakfak, Fakfak barat, Fakfak Tengah dan Kokas, serta Teluk Patipi. - Relatif datar, terletak pada ketinggian antara 50 – 100 m dpl ada di sebagian besar wilayah timur di Bomberay dan Karas. - Datar, dengan ketinggian sekitar 0-50 m dpl terdapat di pesisir pantai Berdasarkan Peta Topografi, Kabupaten Fakfak terletak pada ketinggian 0 – 2000 m atau lebih diatas permukaan laut. Wilayah dengan ketinggian 0 – 100 m dpl, merupakan wilayah terluas yaitu sebesar 1.192.132 Ha atau sekitar 58 % dari total luas wilayah Kabupaten Fakfak. Sedangkan berdasarkan tingkat kemiringan/kelerengan Kabupaten Fakfak sebagian besar merupakan wilayah pegunungan dengan kemiringan > 400 dengan luas wilayah mencapai 2.297.964 Ha atau sekitar 61 % dari total luas wilayah Kabupaten Fakfak. Luas wilayah Kabupaten Fakfak menurut Ketinggian dan Kemiringan / Kelerengan lahan dapat dilihat pada tabel 2.2 dan tabel 2.3 Tabel 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Fakfak Menurut Ketinggian dari Permukaan Laut Ketinggian dari Permukaan Laut (m dpl) 0 – 100 > 100 – 500 > 500 – 1.000 > 1.000 Jumlah Luas Wilayah (Ha) 1.192.132 328.109 284.301 250.058 2.054.600 Sumber : Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2013 Prossentasi Luas Kabupaten (%) 58 16 14 12 100 Tabel 2.3 Luas Wilayah Kabupaten Fakfak Menurut Kemiringan/Kelerengan Lahan Kemiringan / Kelerengan Lahan (%) 0 0 – 150 150 – 400 > 400 Jumlah Luas Wilayah (Ha) 1.434.636 57.500 2.297.964 3.790.100 Prossentasi Luas Kabupaten (%) 38 2 61 100 Sumber : Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2013 2.3. Geologi A. Fisiografi dan Morfologi Kabupaten Fakfak termasuk wilayah bagian selatan kepala burung dari Papua Barat, secara geologi kawasan ini termasuk daerah yang stabil dibandingkan dengan daerah kabupaten lainnya di Provinsi Papua Barat seperti Kabupaten Sorong, Kabupaten Kaimana dan raja Ampat. Satuan morfologi Kabupaten Fakfak terdiri dari: a) Satuan Morfologi Batuan Kasar Morfologi ini menempati ketinggian 500 – 1428 mdpl, satuan batuan pada umumnya batu gamping tersier yang berselingan dengan batu lempung, kondisi seperti ini terdapat di pegunungan Fakfak yang memanjang antara Barat Laut sampai Tenggara dengan hutan hujan yang cukup lebat.RPJMD Kabupaten Fakfak 2011-2015 Hal- 15 b) Satuan Morfologi Perbukitan Kars Satuan ini memiliki ketinggian antara 100 – 5000 mdpl, yang umumnya terdiri dari batu gamping terumbu yang menempati sepanjang pantai utara Distrik Kokas dan pulau-pulai di sebelah utara Kokas, yaitu : P. Ugar, P. Arguni, P. Koyier, p. Sopar, P. West, P. Basak, P. Ogasmumi dan Kep. Sariga. c) Satuan Morfologi Dataran Rendah Morfologi ini menempati kawasan kaki gunung dengan ketinggian 5 – 50 mdpl, satuan morfologi ini ditempati oleh endapan aluvial, pasir kuarsa dan lempung yang terdapat di sepanjang sungai dataran Bomberay. B. Stratigrafi Kondisi geologi yang dijumpai di Kabupaten Fakfak sangat dipengaruhi oleh aktivitas tektonik yang terjadi mulai pada jaman perem. Perem merupakan salah satu skala waktu geologi yang paling tua yang dijumpai di Indonesia. Batuan yang tersingkap dipermukaan hanya batuan karbonat dan batuan asal daratan berumur tua yaitu kenozoikum dan alluvium yang berumur kuarterlah yang tersingkap di Kabupaten Fakfak. Sedangkan secara stratigrafi bawah permukaan kelompok batuan penyusunnya dapat diketahui dari beberapa sumur pemboran dalam yang pernah dilakukan. Susunan batuan yang dijumpai di Kabupaten Fakfak mulai dari yang berumur tua hingga dengan yang berumur muda mulai dari Kelompok Aifan yaitu batuan yang terjadi pada lingkungan pengendapan laguna yang diperkirakan berasal dari Benua Australia, Kelompok Batu Gamping Bogal (Trub) dengan penyebaran yang dijumpai pada bagian barat daya, Kelompok Fageo (Jf) diperkirakan berumur Jura Awal-Akhir pada skala waktu geologi. Tersusun oleh serpih tanauan sedikit gampingan, setempat mengandung lignit, batu pasir gampingan (setempat dengan batubara) dan sedikit batu gamping. Keberadaan kelompok ini terlihat dari sumur pemboran yang dilakukan di bagian barat Batu Gamping Facet (JKf), Formasi Jass (Kj) yang keberadaannya tersebar dibawah permukaan di utara lembar dengan ketebalan diduga hingga 407 m dan kelompok batuan gamping lainnya yang merupakan angota batu gamping Mbaham, Tawar, Rumbati, batu gamping onim, kuwama, kelompok besar batu gamping New Guinea, batu pasir Tusuawai dan endapan alluvium yang dijumpai di Kabupaten Fakfak. RPJMD Kabupaten Fakfak 2011-2015 Hal- 16 C. Struktur dan Tektonika Geologi Struktur dan tektonik yang terjadi di Kabupaten Fakfak ini tidak dapat dipisahkan dengan kondisi secara regional dan dapat dikelompokkan menjadi : a). Pegunungan Misool–Onin–Kumawa Penggungan Misool-Onin-Kumawa merupakan tinggian struktur yang berarah ke tenggara, dengan panjang kurang lebih 400 km, yang mempunyai kenampakan permukaan di P. Misool, di semenanjung Onin dan di semenanjung Kumawa. Kenampakan topografi yang tiba-tiba menunjukkan bahwa punggungan di Fakfak itu dibatasi oleh sistem sesar. Disepanjang sesar itu mempunyai gerakan geser jurus sepanjang ratusan meter. b) Cekungan Bintuni Cekungan Bintuni merupakan cekungan senjang yang berumur Miosen Akhir hingga Kuarter dan mencakup sebagian besar wilayah Kabupaten Fakfak. Endapan yang ada di Fakfak ini dikelompokkan menjadi Formasi Steenkool dan Batu Pasir Tusuawai. Dari hasil analisis dan penafsiran data dan informasi yang ada memberikan kesan bahwa paling tidak ada tiga lengkungan antiklin yang berarah barat laut yang mempengaruhi Formasi Steenkool dn dataran Bomberay. Pembentukan cekungan Bintuni ini diperkirakan bersamaan dengan terjadinya pensesaran naik dan pelipatan jalur lipatan Lengguru dengan pembentukan Punggungan Misool–Onin–Kumawa. c) Alas Cekungan Bintuni Dari hasil analisis data informasi kegempaan memungkinkan terbentuknya punggungan sebagai pencerminan satu tapan atau lebih yang mengakibatkan adanya jebakan minyak bumi. Struktur yang ditafsirkan mencakup sejumlah punggungan yang berarah timur laut dan berangsung-angsur hilang ke arah tenggara. Secara umum Kondisi Geologi dapat dilihat pada gambar 2.4 2.4. Hidrogeologi. Keadaan hidrogeologi wilayah Kabupaten Fakfak dipengaruhi (dikontrol) oleh jenis batuan, bentuk morfologi dan kondisi klimatologi setempat. Jadi secara hidrogeologi kondisi akuifernya sesuai dengan jenis batuan yang ada. Akuifer yang berkembang adalah sebagai berikut: Wilayah bagian utara yang dibentuk oleh batuan sedimen lepas atau setengah padu adalah berupa akuifer produktif sedang (A2) , akuifer dengan kelulusan sedang, muka air tanah umumnya dalam, debit sumur dan mata air beragam. Wilayah bagian selatan yang dibentuk oleh batuan sedimen padu dan batuan gunungapi tua, berupa akuifer produktif rendah (D1), dimana pada umumnya keterusan rendah, setempat pada daerah yang serasi air tanah dapat diperoleh meskipun dalam jumlah tak berarti. 2.5. Klimatologi. Kabupaten Fakfak memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau terjadi pada bulan Juni sampai dengan September dimana pada saat itu berhembus angin yang berasal dari ustralia yang mengandung sedikit uap air. Sedangan musim penghujan terjadi pada bulan Desember sampai dengan Maret dimana pada saat itu bertiup angin yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik yang mengandung banyak uap air. Keadaan tersebut berganti setiap setengah tahun melewati masa peralihan pada bulan April- Mei dan Oktober- November. Data iklim terdiri dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, tekanan udara, curah hujan, hari hujan dan penyinaran matahari. yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Fakfak. Berdasarkan hasil pencatatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak, suhu udara rata-rata pada tahun 2012 berkisar antara 22,20C – 31,10C. Suhu terendah terjadi di bulan Agustus yaitu 22,20C, dan tertinggi terjadi di bulan Desember yaitu 31,10C. Data Suhu Udara di Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada tabel 2.4 Jumlah Curah hujan Kabupaten Fakfak tahun 2012 tercatat 4.790,4 mm dan lebih tinggi dibanding tahun 2011 yaitu sebesar 3.811,3 mm. Curah hujan tertinggi terjadi di Bulan Juni yaitu sebesar 1.163,6 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi di Bulan April yaitu 135,9 mm. Jumlah hari hujan di Kabupaten Fakfak tahun 2012 sebanyak 231 hari atau lebih kecil dari tahun 2011 yang sebanyak 239 hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan badan meteorologi dan geofisika kabupaten bahwa curah hujan yang paling tinggi terdapat di Distrik Fakfak, Fakfak Timur dan Fakfak Barat yaitu sebesar 3500 mm/tahun, sedangkan curah hujan yang termasuk kriteria sedang terdapat di Distrik Kokas, Teluk Patipi, Kramomongga dan Bomberay. Disamping itu, ada pula daerah yang mempunyai curah hujan yang sangat rendah yaitu terdapat di dataran Otoweri sebelah utara Distrik Kokas. Data Curah Hujan dan banyaknya Hari Hujan Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada tabel 2.5 dan 2.6 Tabel 2.4 Suhu Udara Maksimum dan Minimum di Kabupaten Fakfak Tahun 2009 s/d 2012 (0C) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata 2009 2010 2011 2012 Min Max Min Max Min Max Min Max 22,1 20,9 22,2 22,7 22,1 21,9 22,3 22,2 21,3 22,4 21,7 22,2 22,0 31,3 30,5 22,2 30,1 30,0 29,0 27,9 27,5 28,7 30,0 30,6 31,3 29,7 22,6 23,2 23,3 23,8 24,1 23,1 23,3 22,9 23,2 23,3 22,4 22,9 23,2 30,8 31,6 20,9 29,8 30,2 29,0 29,1 28,9 29,5 30,5 29,4 30,2 30,0 22,7 22,6 23,0 23,2 23,7 22,2 22,3 22,6 22,8 22,8 22,3 30,2 22,7 30,2 30,3 30,4 29,1 29,6 26,9 28,0 28,4 28,4 30,0 30,0 30,4 29,3 23,3 23,1 23,3 23,3 23,4 22,4 22,6 22,2 22,6 22,7 23,2 22,9 22,9 31,0 30,9 30,3 30,5 29,7 28,0 27,9 27,3 28,1 29,9 30,6 31,1 29,7 Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak, 2013 Tabel 2.5 Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Fakfak Tahun 2007 s/d 2012 (mm) No Bulan 1. Januari 2. Pebruari 3. Maret 4. April 5. Mei 6. Juni 7. Juli 8. Agustus 9. September 10. Oktober 11. November 12. Desember Jumlah/ Total 2007 2008 2009 2010 2011 2012 208,4 200,1 213,4 334,1 246,6 253,9 132,3 176,3 248,7 457,9 256,0 338,9 539,1 245,4 247,9 108,5 108,5 3 067,9 198,3 267,9 154,0 166,2 192,8 110,8 230,6 130,6 140,0 151,3 163,7 3 067,9 257,5 324,1 229,6 243,8 419,7 476,4 493,1 112,4 101,7 182,1 210,7 2 106,3 62,4 463,3 213,0 254,8 380,7 264,8 493,1 271,4 208,8 211,4 372,5 3 264,5 353,8 210,4 303,1 531,4 527,1 324,3 329,3 382,8 210,2 182,1 210,2 3 530,3 227,9 458,6 135,9 673,4 1 163,6 261,7 545,7 355,7 172,6 182,1 359,3 3 811,3 Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak, 2013 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Tabel 2.6 Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Fakfak Tahun 2007 s/d 2012 (hari) Bulan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah/ Total 9 16 11 24 16 16 17 16 17 25 24 27 25 17 16 16 16 225 18 19 12 14 22 10 10 16 10 13 16 176 18 23 16 16 16 16 29 27 12 10 16 210 9 18 16 16 16 22 27 20 20 16 23 227 19 18 23 16 21 23 23 23 23 16 18 239 18 23 15 24 24 27 24 17 11 16 16 231 Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak, 2013 Tekanan udara rata-rata di Kabupaten Fakfak tahun 2012 sebesar 993,1 mbs dan tercatat lebih tinggi dibanding tahun 2011 yaitu 993,0 mbs. Tekanan udara tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 994,9 mbs, sedangkan tekanan udara terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 991,8 mbs. Data Tekanan Udara rata-rata Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada tabel 2.7 Tabel 2.7 Tekanan Udara Rata-rata di Kabupaten Fakfak Tahun 2007 s/d 2012 (Mbs) No Bulan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Januari 993,5 992,3 992,9 993,5 991,4 Pebruari 993,5 992,1 992,1 994,4 992,0 Maret 993,5 993,1 993,5 994,2 992,2 April 993,9 993,5 993,0 993,9 992,7 Mei 994,2 992,5 993,1 992,7 993,3 Juni 992,7 993,6 994,8 994,0 993,9 Juli 995,1 993,2 994,5 993,7 994,6 Agustus 995,0 992,4 994,7 994,2 992,4 September 993,9 993,3 994,3 993,7 994,8 Oktober 993,6 993,5 994,4 992,6 993,5 November 992,1 993,2 992,2 992,4 992,2 Desember 990,6 993,0 993,5 990,9 993,4 Rata-Rata 993,5 993,0 993,6 993,4 993,0 Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak, 2013 992,1 991,8 992,0 993,6 992,8 994,2 993,3 994,9 994,4 993,5 992,7 992,1 993,1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk. Pada tahun 2012 penduduk Kabupaten Fakfak mencapai 71.069 jiwa yang terdiri dari 37.659 laki-laki dan 33.410 perempuan. Dengan luas wilayah 14.320 penduduknya mencapai 4,96 jiwa per km2. km2, kepadatan Jumlah penduduk terbanyak berada di Distrik Fakfak yang dengan 35.559 jiwa atau sekitar 50,03 % dari total penduduk Kabupaten Fakfak. Jumlah kepala keluarga sebanyak 16.095 KK dengan rata-rata jumlah penduduk setiap KK sebanyak 4 jiwa untuk masing-masing KK. Angka laju pertumbuhan penduduk rata-rata di Kabupaten Fakfak dalam kurun waktu 10 tahun (Tahun 2000 s/d 2010) adalah sebesar 3,92 % sedangkan pertumbuhan penduduk untuk 2 tahun terakhir (Tahun 2011 s/d 2012) adalah mencapai 3,75 %. Selengkapnya mengenai Dermografi, Kepadatan dan laju penduduk Kabupaten Fakfak dapat dilihat pada tabel 2.8 dan 2.9. 2.7. Penyebaran Penduduk. Sebaran penduduk menurut Distrik menunjukkan bahwa jumlah penduduk kabupaten Fakfak tidak merata. Sebagian bes ar penduduk terkonsentrasi di dua Distrik, yaitu Distrik Fakfak dengan tingkat kepadatan terbesar 43,36 jiwa per km2 dan Distrik Fafak Tengah dengan tingkat kepadatan terbesar 15,19 jiwa per km2. Sedangkan Distrik paling jarang penduduknya adalah Distrik Karas dengan kepadatan 1,08 jiwa per km2. 2.8. Kondisi Permukiman Kondisi permukiman pada umumnya mengikuti pola mengelompok, disamping ada juga yang mengikuti pola linier sesuai jaringan jalan. Lokasi kawasan permukiman di Kabupaten Fakfak pada umumnya berkonsentrasi di pusat pemerintahan baik pusat pemerintahan distrik maupun kampung. Hal ini disebabkan karena kondisi wilayah secara fisik merupakan dataran tinggi dengan kemiringan > 40%. Tabel 2.8 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Fakfak Tahun 2012 Dirinci Per Distrik No Distrik Rumah Tangga (Jiwa) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Fakfak Barat Fakfak Timur Fakfak Kokas Karas Fakfak Tengah Kramongmongga Teluk Patipi Bomberay 824 696 8.578 1.029 617 2.174 626 788 763 Laki-Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah Penduduk (Jiwa) Luas Daerah (Km2) Kepadatan Per Km2 (Jiwa/Km2) 2.183 1.630 18.881 2.520 1.426 5.547 1.487 2.070 1.915 37.659 2.096 1.481 16.678 2.275 1.254 5.164 1.372 1.922 1.168 33.410 4.279 3.111 35.559 4.795 2.680 10.711 2.859 3.992 3.083 71.069 1.685 1.721 820 1.786 2.491 705 1.478 1.724 1.910 14.320 2,54 1,81 43,36 2,68 1,08 15,19 1,93 2,32 1,61 4,96 Total 16.095 Sumber : BPS Kabupaten Fakfak, 2013 Kawasan permukiman di Kabupaten Fakfak dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kategori jenis permukiman, yaitu : - Permukiman perkotaan, hal ini terdapat di Distrik Fakfak dan Fakfak Tengah. Pola permukiman pada kawasan ini adalah pola mengelompok yang pada umumnya mengikuti kemiringan lahan yang mengarah ke wilayah pesisir. Tingkat kepadatan permukiman pada kawasan perkotaan adalah tinggi, dimana batas antar rumah sangat dekat dan sangat jarang sekali ada ruang terbuka; - Permukiman perdesaan di Kabupaten Fakfak terdapat pada Distrik Karas, Teluk Patipi, Fakfak Barat, Kramongmongga, Kokas, Bomberay dan Fakfak Timur. Pola permukiman kawasan perdesaan adalah pola mengelompok dan linier mengikuti jaringan jalan. Pada permukiman perdesaan ini sangat berbeda dengan permukiman perkotaan, dimana pada permukiman perdesaan pada umumnya pada daerah yang relatif datar dengan tingkat kepadatan bangunan rendah. Disamping itu ada peruntukan ruang terbuka yang digunakan untuk menanam apotik hidup yang berupa sayur-sayuran. Tabel 2.9 Angka Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Fakfak Tahun 2000 s/d 2012 Dirinci Per Distrik No Distrik 2000-2010 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Fakfak Barat Fakfak Timur Fakfak Kokas Karas Fakfak Tengah Kramongmongga Teluk Patipi Bomberay Kabupaten Fakfak Sumber : BPS Kabupaten Fakfak, 2013 3,98 4,1 6,01 1,4 3,61 6,78 4,41 1,97 -7,39 3,92 2011-2012*) 2,61 2,67 4,13 2,59 2,37 4,7 2,92 3,5 2,9 3,75 2.9. Adat Istiadat, Tradisi dan Budaya. Secara tradisional, tipe pemukiman masyarakat Kabupaten Fakfak hampir sama dengan masyarakat di Papua pada umumnya yang dapat dibagi kedalam 4 kelompok dimana setiap tipe mempunyai corak kehidupan sosial ekonomi dan budaya tersendiri. 1. Penduduk pesisir pantai Penduduk ini mata pencaharian utama sebagai Nelayan disamping berkebun dan meramu sagu yang disesuaikan dengan lingkungan pemukiman itu. Komunikasi dengan kota dan masyarakat luar sudah tidak asing bagi mereka. 2. Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu dihuta disekeliling lingkungannya. Mereka senang mengembara dalam kelompok kecil. Mereka ada yang mendiami tanah kering dan ada yang mendiami rawa dan payau serta sepanjang aliran sungai. Adat Istiadat mereka ketat dan selalu mencurigai pendatang baru. 3. Penduduk pegunungan yang mendiami lembah Mereka bercocok tanam, dan memelihara babi sebagai ternak utama, kadang kala mereka berburu dan memetik hasil dari hutan. Pola pemukimannya tetap secara berkelompok, dengan penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua. Adat istiadat dijalankan secara ketat dengan "Pesta Babi" sebagai simbolnya. Ketat dalam memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu tindakan heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui "Perang Suku" yang dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat curiga tehadap orang asing ada tetapi tidak seketat penduduk tipe kedua. 4. Penduduk pegunungan yang mendiami lereng-lereng gunung Melihat kepada tempat pemukimannya yang tetap di lereng-lereng gunung, memberi kesan bahwa mereka ini menempati tempat yang strategis terhadap jangkauan musuh dimana sedini mungkin selalu mendeteksi setiap makhluk hidup yang mendekati pemukimannya. Adat istiadat mereka sangat ketat dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga