PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN DEMOKRATIS TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. Mhs memahami pemerintahan yg bersih 2. Mhs memahami pemerintahan yg demokratis 3. Mhs memahami syarat-syarat adanya pemerintahan yg bersih &demokratis 4. Mhs menyadari pentingnya moralitas politik 5. Mhs memahami macam-macam sistem pemerintahan 6. Mhs memahami peranan partai politik 7. Mhs memahami peranan organisasi non partai 8. Mhs memahami pentingnya pemerintahan yg bersih & demokratis KONTROL PADA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN DEMOKRATIS Pemerintah Kekuasaan / badan tertinggi yg memerintah suatu negara Pemerintahan Perbuatan (cara, hal urusan, dll) memerintah suatu negara Pemerintahan Segala urusan yg dilakukan oleh negara dlm menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara Pemerintahan yang bersih sebagai kondisi pemerintahan yang para pelaku terlibat di dalamnya menjaga diri dari perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) KONDISI Nilai-nilai Moralitas Pemerintahan Sistem politik & hukum Bagaimana kalau sistem pemerintahan seperti ini.. KORUPSI perbuatan pejabat pemerintah yg menggunakan uang pemerintah dg cara yg ilegal. KOLUSI bentuk kerjasama pejabat pemerintah dg oknum lain scr ilegal untuk mendapatkan keuntungan bg mereka. NEPOTISME pemanfaatan jabatan untuk memberi pekerjaan, kesempatan/penghasilan bg keluarga, kerabat dekat shg menutup kesempatan bg orang lain Masyarakat yang terlupakan dari KKN Pemerintahan bersih Kondisi Mekanisme hubungan Budaya demokrasi Demokratis = Sportif PEMERINTAHAN YG DEMOKRATIS PARLEMENTER PRESIDENSIAL SISTEM PARLEMENTER Prinsip utama : fusi kekuasaan eksekutif dan legislatif. Ka. pemerintah = perdana menteri, ka. negara = ratu/raja. kepala negara dpt membubarkan parlemen atas permintaan kepala pemerintahan. Sanksi hukum & moral, tradisi mengundurkan diri sbg salah satu cara menyelamatkan muka pemerintah yg tercoreng. SISTEM PRESIDENSIAL pemilihan presiden secara langsung kekuasaan eksekutif (pemerintahan) sepenuhnya berada di tangan presiden. pemisahan kekuasaan Presiden tidak dapat membubarkan kongres (parlemen), jg sebaliknya. kecuali presiden melakukan tindakan yg dipandang melanggar hukum sbgmn ditetapkan konstitusi. melarang rangkap jabatan. Sistem tdk terkendali… SISTEM PEMILIHAN cara untuk menentukan siapa politisi atau partai yang memenuhi syarat untuk menduduki jabatan di badan legislatif atau eksekutif (presiden) SISTEM PEMILIHAN Sistem Proporsional Sistem Distrik Sistem Multiple Distrik Sistem Proporsional Sistem pemilihan yg membuka peluang bagi banyak partai politik untuk duduk di dalam pemerintahan Setiap partai bersaing untuk mendapatkan sebanyak mungkin suara pemilih dalam setiap daerah pemilihan Sistem Distrik sistem pemilihan dimana setiap daerah pemilihan disebut sebagai distrik Dalam distrik hanya terdapat satu kursi untuk diperebutkan Distrik adalah bagian dari sebuah negara bagian atau provinsi Sistem Multiple Distrik Setiap distrik terdiri lebih dari satu kursi yang diperebutkan oleh banyak partai Berfungsi untuk mempertahankan persaingan antar calon dengan memberi kesempatan lebih banyak kepada partai politik HARUS DAPAT DIKENDALIKAN SISTEM KEPARTAIAN Sistem Dua Partai Sistem Multi Partai Sistem Dua Partai Memungkinkan 1 partai memfokuskan pd kebijakan partai yg bersangkutan Cenderung menghasilkan kabinet yg stabil & bertahan lama. Memudahkan partai pemenang pemilu. Program partai dpt secara langsung mjd program pemerintah. Mempermudah pemilih dlm menjatuhkan hukuman bg partai yg gagal menjalankan pemerintahan Sistem Multi Partai Sering dianggap sbg sumber instabilitas politik, krn kabinet sulit menjalankan agenda pemerintahan yg tdr dr banyak partai politik & perilaku partai sulit diprediksi Tiada kesulitan untuk mengembangkan sistem demokrasi Pertumbuhan yg tdk terkendali akan menimbulkan permasalahan fragmentasi Sistem Multi Partai Krisis politik akibat konflik antar partai di eksekutif menumbuhkan gejala baru berupa ketidakmampuan memerintah (ungovernability) Jalan termudah bagi partai yang berkuasa adalah dengan membentuk koalisi dengan partai yang lain Keinginan setiap partai politik untuk selalu duduk dlm kabinet merupakan isyarat ketidaksiapan partai politik untuk membangun budaya oposisi Ada pilihan… PERANAN ORGANISASI NON PARTAI Organisasi yg tdk menjadikan perebutan jabatan publik sebagai tujuan utama Contoh : LSM, PT, lembaga riset, organisasi kemasyarakatan & kelompok kepentingan lain Memiliki posisi strategis dlm proses pengawasan masyarakat terhadap jalannya pemerintahan. Menjadi ujung tombak perjuangan pemerintahan yg bersih & demokratis Tidak bergantung pd birokrasi, norma & kepentingan tertentu, lebih fleksibel dlm menentukan agenda pengawasan terhadap eksekutif & legislatif KEKUASAAN TAK PARLEMENTER PRESIDENSIAL TERBATAS kep negara = Raja kep negara + kep negara + kep pemerintahan = pemerintahan = pemerintahan = perdana menteri presiden presiden Pemilu tuk memilih Pemilu tuk Pemilu tuk memilih perdana menteri & memilih presiden presiden & legislatif legislatif & legislatif partai = 2 partai = 2 partai > 2 rangkap jabatan presiden tidak presiden tidak boleh perdana menteri boleh rangkap rangkap jabatan otomatis sbg jabatan anggota legislatif PARLEMENTER PRESIDENSIAL kedudukan raja, PM & legislatif bertingat/ berbeda. raja bisa membubarkan partai/legislatif atas permintaan PM adanya sanksi hukum dan sanksi moral yang jelas sistem pemilihan = distrik adanya budaya oposisi kedudukan presiden sederajat dg legislatif. (presiden & legislatif tidak bisa saling menjatuhkan/membuba rkar) adanya sanksi hukum dan sanksi moral yang jelas sistem pemilihan = distrik adanya budaya oposisi otonomi daerah secara luas otonomi daerah secara luas KEKUASAAN TAK TERBATAS kedudukan presiden sederajat dg legislatif (presiden & legislatif tidak bisa saling menjatuhkan/membuba rkar) menganut hukum materiil (shg tdk ada sanksi moral) pemilu proporsional, multiple distrik adanya fragmentasi partai, koalisi partai otonomi daerah masih sebatas wacana Bukan politik tong kosong…