PENERAPAN EKONOMI

advertisement
“Fungsi” pada Keseimbangan Pasar
Pembahasan
1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan
keseimbangan pasar
2.Pengaruh pajak spesifik terhadap keseimbangan pasar
3.Pengaruh pajak proporsional terhadap keseimbangan
pasar
4.Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar
5.Keseimbangan pasar dua macam barang
6.Fungsi biaya dan fungsi penerimaan
7.Keuntungan, kerugian dan break even point
FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN
KESEIMBANGAN PASAR
 Bentuk umum fungsi permintaan
Q  a  bP
atau
a 1
P  Q
b b
P
a
b
Kurva Permintaan
0
a
Q
 Bentuk umum fungsi penawaran
Q   a  bP
atau
a 1
P  Q
b b
a
P
Kurva Penawaran
a
b
0
Q
 Keseimbangan Pasar
Qd  Qs
Qd : jumlah permintaan
Qs : jumlah penawaran
E : titik keseimbangan
Pe : harga keseimbangan
Qe : jumlah keseimbangan
P
Qs
Pe
E
Qd
0
Qe
Q
Contoh 1 :
Diketahui : Fungsi Permintaan ; P = 12 – Q
Fungsi Penawaran ; P = 2 + 0,5 Q
Ditanyakan : Keseimbangan pasar (Pe dan Qe ?).
Jawab : permintaan; P = 12 – Q  Q = 12 – P
penawaran; P = 2 + 0,25 Q  Q = - 8 + 4P
keseimbangan
pasar; Qd = Qs
P
12 – P = - 8 + 4P
12
20 = 5P,
Qs
Q = 12 – P
E
= 12-4=8
4
2
0
Jadi, Pe = 4
Qd
8
12
Qe = 8
Q
P=4
PENGARUH PAJAK SPESIFIK TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
 Pengaruh Pajak Spesifik: Pajak yang dikenakan atas
penjualan setiap unit barang.
 Setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha
mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada
konsumen dengan kata lain harga naik.
 Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang
dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas.
 Fungsi penawaran (sebelum pajak) P = a + bQ
 Fungsi penawaran (sesudah pajak) P = a + bQ + t
Kurvanya Penawaran-Permintaan:
Fungsi penawaran (sebelum pajak) P = a + bQ
Fungsi penawaran (sesudah pajak) P = a + bQ + t
Fungsi permintaan P = m - nQ
P
m
p'
p
Q's (sesudah pajak)
Qs
E'
E
(a  t )
a
0
(sebelum pajak)
Qd
q' q
m/ n
Q
 Contoh 2 :
Diketahui Permintaan; P = 15 – Q , Penawaran: P = 3 + 0,5 Q, dan Pajak: t = 3
per unit.
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah pajak ?...
Penyelesaian :
Keseimbangan sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 .
Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi,
persamaan penawarannya berubah dan kurvanya bergeser ke atas.
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0, 5 Q
Penawaran sesudah pajak : P’ = 3 + 0,5 Q’ + 3 = 6 + 0,5 Q’
Permintaan tetap : P = 15 – Q
Keseimbangan Pasar : Pd
= Ps
15 – Q’ = 6 +0,5Q’ (x2)
30  2Q’ = 12+ Q’  Q’ = 6.
Permintaan setelah pajak: P’= 15  Q’ =15  6 = 9
Jadi, sesudah pajak ; P’e = 9 dan Q’e = 6
Jadi, Kurvanya adalah sebagai berikut :
P
15
9
7
6
3
0
Q's (sesudah pajak)
Qs
E'
(sebelum pajak)
E
Qd
6
8
15
Q
 Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk) adalah selisih
harga akibat pajak (selisih harga E dengan E’).
tk = P’e – P
 Beban pajak yang ditanggung produsen (tp)
Beban pajak produsen (tp) adalah pajak per unit barang (t)
dikurangi pajak yang di tanggung konsumen (tk).
tp = t – tk
 Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah
(T) = (jumlah barang)  (besarnya pajak).
T = Q’e  t
Dalam contoh 2 diatas, didapatkan:
Pajak ditanggung konsumen: tk = 9 – 7 = 2 ,
Pajak ditanggung produsen: tp = 3 – 2 = 1,
dan Pajak diterima pemerintah: T = 6  3 = 18
PENGARUH PAJAK-PROPORSIONAL TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
 Pajak Proporsional ialah pajak yang besarnya diterapkan berdasarkan
persentase tertentu dari harga jual; tidak seperti pajak spesifik.
 Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ (atau Q = -a/b + 1/b P);
 Dikenakan pajak proporsional sebesar t% dari harga jual;
 Persamaan penawaran yang baru akan menjadi :
P = a + bQ + tP
P – tP = a + bQ
(l – t)P = a + bQ
t : pajak proporsional dalam %
a
b
a l  t 
P

Q atau Q   
P
l  t  l  t 
b
b
 Contoh 3 :
Diketahui : permintaan; P = 12 – Q
penawaran; P = 2 + 0,25 Q
t = 20%
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah pajak…?
Penyelesaian :
Sebelum pajak, Pe = 4 dan Qe = 8 ,
Sesudah pajak, fungsi permintaan tetap P = 15 – Q atau Q = 15 – P .
Fungsi penawaran sesudah pajak (t = 20% ):
P = 2 + 0,25 Q + 0,20 P
2
0,25
P

Q
0,8P = 2 + 0,25 Q
0,8 0,8
Keseimbangan Pasar :
Pd = Ps
12  Q 
2
0,25

Q
0,8 0,8
Keseimbangan sesudah pajak: Q’e = 7,24 dan P’e = 127,24 = 4,76
Pajak diterima pemerintah dari setiap unit barang :
T=t x P’e = 0,20  7,24 = 1,45
Kurvanya:
P
12
Q's
E'
4,76
4
Qs
E
Qd
Q
7,24 8
12
 Pajak ditanggung konsumen: tk = P’e – Pe = 4,76 – 4 = 0,76 / barang
 Total pajak t= 20%(P’e) =0,2*4,76 = 0,95
0
 Pajak ditanggung produsen : tp = t – tk = 0,95 – 0,76 =0,19
 Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah adalah :
T=t  P’e = 0,20  4,76 7,24 = 6,89
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
 Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena itu ia
sering juga disebut pajak negatif.
 Subsidi berpengaruh terhadap keseimbangan pasar berkebalikan
dengan pengaruh pajak.
 Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan
sesuatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih
rendah.
 Subsidi Spesifik: subsidi sebesar s, menyebabkan kurva penawaran
bergeser kebawah.
Fungsi penawarannya (sebelum subsidi): P = a + bQ,
Fungsi penawaran (sesudah subsidii): P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ.
 Contoh 4 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
subsidi; s = 1,5 per unit.
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi ?...
Penyelesaian :
Tanpa subsid, Pe = 7 dan Qe = 8 . Dengan subsidi, harga jual yang ditawarkan
oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan
kurvanya bergeser turun.
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5 Q – 1,5
P = 1,5 + 0,5 Q  Q = -3 + 2P
Permintaan tetap
: P = 15 – Q 
Q = 15 – P
Maka, keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P  18 = 3P,
Jadi dengan adanya subsidi : P’e = 6 dan Q’e = 9
P=6
 Jadi kurvanya sebagai berikut :
P
15
Qs
Q's
E
7
6
(tanpa subsidi)
(dengan subsidi)
E'
Qd
3
1,5
0
89
15
Q
 Bagian subsidi yang dinikmati konsumen (sk) adalah
selisih antara harga keseimbangan tanpa subsidi (Pe ) dan
harga keseimbangan dengan subsidi (P’e )
Dalam contoh kasus diatas, sk = 7 – 6 = 1.
sk  Pe  P'e
 Bagian subsidi yang dinikmati produsen.
sp  s  sk
Dalam contoh kasus diatas, sp = 1,5 – 1 = 0,5.
 Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah (S)
dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang terjual
sesudah subsidi (Q’e) dengan besarnya subsidi per unit
barang (s).
S  Q 'e  s
Dalam contoh kasus diatas, S = 9 x 1,5 = 13,5.
KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM BARANG
 Bentuk Umum :
Qdx : jumlah permintaan akan X
Qdy : jumlah permintaan akan Y
Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit
Qdx  f Px , Py 
Qdy  g Py , Px 
 Contoh 5 :
Diketahui : permintaan akan X; Qdx = 10 – 4Px + 2Py
penawarannya; Qsx = -6 + 6Px
permintaan akan Y; Qdy = 9 – 3 Py + 4 Px
penawarannya; Qsx = -3 + 7 Py
Ditanyakan : Pe dan Qe untuk masing-masing barang tersebut ?...
Penyelesaian :
1) Keseimbangan pasar barang X
Qdx = Qsx
10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px
10Px – 2Py = 16
2) Keseimbangan pasar barang Y
Qdy = Qsy
9 – 3Py + 4Px = -3 + 7 Py
4Px – 10 Py = - 12
3) Dari 1) dan 2) :
10 Px  2 Py  16
1
4 Px  10 Py  12
 2,5
10 Px  2 Py  16
10 Px  25Py  30 
23Py  46
Py  2
Py = 2 , masukkan ke 1) atau 2), diperoleh Px = 2
Masukkan kedalam persamaan semula, sehingga didapat
nilai Qxe = 6, dan nilai Qye = 11.
FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN
 Fungsi Biaya. Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost)
dan biaya variabel (variable cost).
FC  k
VC  f Q   vQ
C  g Q   FC  VC  k  vQ
C
C  k  vQ
k
0
FC : biaya tetap
VC : biaya variabel
VC  vQ
C
: biaya total
k
: konstanta
FC  k
v
: lereng kurva VC dan kurva C
Q
Contoh Kasus 6 :
Diketahui : FC = 20.000 , VC = 100 Q
Ditanyakan : Tunjukkan persamaan dan kurva totalnya !!! Berapa biaya total
yang dikeluarkan jika diproduksi 500 unit barang ???
Penyelesaian :
C = FC + VC  C = 20.000 + 100 Q
Jika Q = 500, maka ; C = 20.000 + 100 (500) = 70.000
C  20.000  100Q
C
VC  100Q
70.000
50.000
FC
20.000
0
500
Q
 Fungsi Penerimaan. Penerimaan sebuah perusahaan dari
hasil penjualan barangnya merupakan fungsi dari jumlah
barang yang terjual atau dihasilkan.
Semakain banyak barang yang diproduksi dan terjual,
semakin besar pula penerimaannya. Penerimaan total
(total revenue) adalah hasilkali jumlah barang yang terjual
dengan harga jual per unit barang tersebut. Secara
matematik, penerimaan merupakan fungsi jumlah barang,
kurvanya berupa garis lurus berlereng positif dan bermula
dari titik pangkal.
R  Q  P  f Q
Contoh Kasus 7 :
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp. 200,00 per unit.
Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini !!!
Berapa besar penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit ???
Penyelesaian :
R = Q X P = Q X 200 = 200 Q
Bila Q = 350, maka ; R = 200 X 350 = 70.000
R
R  200Q
70.000
40.000
0
200
350
Q
ANALISIS BREAK EVEN
 Keuntungan (profit positif, π > 0) akan didapat apabila R > C .
 Kerugian (profit negatif, π < 0) akan dialami apabila R < C .
 Konsep berkenaan dengan R dan C adalah konsep break-even, yaitu
konsep untuk menentukan jumlah minimum produk yang harus
dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
 Keadaan break-even (profit nol, π = 0) terjadi apabila R = 0; perusahaan
tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak pula mengalami kerugian.
Secara grafik, hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan
kurva C.
Gambar Kurvanya :
C, R
R  r Q
 0
TPP  0
 0
0
C  cQ
Q
: jumlah produk
R
: penerimaan total
C
: biaya total
π
: profit total ( = R – C )
TPP : (break-even point / BEP)
Q'
Q
Contoh 8 :
Diketahui : C = 20.000 + 100 Q ,
R = 200 Q
Ditanyakan : Berapakah tingkat produksi pada saat BEP ???.. Apa yang
terjadi pada saat produksinya sebanyak 300 unit ???...
Penyelesaian :
π= R–C
BEP ; π = 0,  R – C = 0
R = C
200 Q = 20.000 + 100 Q
jika Q = 300, maka :
R = 200 (300) = 60.000
C = 20.000 + 100 (300)
= 50.000
100 Q = 20.000
Q = 200
Keuntungan ; π = R – C
= 60.000 – 50.000
= 10.000
Gambar Kurvanya adalah :
C , R, 
R
60.000
50.000
C
}
VC
40.000
TPP
20.000
FC
0
Q
100
200
300
Download