belajar dari bapa paus fransiskus

advertisement
BELAJAR DARI BAPA PAUS FRANSISKUS
Tujuh Masalah: Cara Paus Kita Mereformasi Gereja
Oleh : Father Roger Landry
Berikut ini adalah tulisan yang ditulis oleh Father Roger Landry dengan judul "Cara Paus Fransiskus
Mereformasi Gereja".
Jika ada yang meragukan bahwa Paus Fransiskus dipilih oleh para kardinal untuk membawa
pembaharuan Vatikan, maka Paus sendiri secara tersirat bergurau kepada para wartawan pada
tanggal 16 Maret 2013, 3 hari setelah terpilih, bahwa beberapa kardinal mengusulkan ia
mengambil nama “Adrianus”, sebagai penerus Paus Adrianus VI, seorang paus yang secara agresif
memperbaharui pusat administrasi Vatikan pada tahun-tahun permulaan Reformasi Protestan.
Namun pembaruan semacam itu hanyalah sebagian kecil saja dari yang Allah kehendaki dalam
reformasi Gereja.
Ketika Santo Fransiskus dari Asisi mendengar kata-kata Yesus dari Salib di Gereja San Damiano,
“Bangunlah kembali Gereja-Ku”, ia berpikir Tuhan menyuruhnya memperbaiki bangunan gereja
kecil yang rusak itu. Namun ternyata Tuhan menghendaki suatu proyek pembangunan lain yaitu:
memperbaharui batu-batu Gereja yang hidup secara keseluruhan.
Demikian pula, meskipun para kardinal memilih seorang paus untuk mengatasi pelbagai isu yang
terjadi di dalam Kuria Vatikan, dan pelbagai skandal di dalam Gereja, namun sama seperti santo
pelindungnya itu, Paus Fransiskus kiranya boleh menjadi alat Tuhan untuk membawa sesuatu
kembali jauh lebih besar ke bentuk semula.
Salah satu pembaharuan mendesak yang dihadapinya ialah pemulihan kredibilitas moral hirarki,
khususnya imamat. Skandal seks para imam dan cerita tentang korupsi di Vatikan bukan hanya
sangat menurunkan kewibawaan moral pemimpin Gereja, melainkan juga memberikan kesan
bahwa bentuk-bentuk kehidupan moral para klerus itu lebih menyerupai monster moral dan
daripada orang kudus. Selama dua pekan pertama sebagai Paus, maupun 14 tahun sebagi Uskup
Agung Buenos Aires, Paus Fransiskus telah memiliki peta pembaharuan kehidupan imamat. Kita
dapat menggarisbawahi 7 segi pembaruan yang diperlukan.
1. Kesederhanaan Imam. Para imam diosesan tidak mengucapkan kaul kemiskinan, namun
menyatakan komitmen mereka untuk hidup sederhana. Di banyak tempat, komitmen itu
hanya di mulut saja, karena para imam (termasuk imam religius juga) mengendarai mobil
yang tergolong mewah, sering masuk di restoran terbaik, dan tinggal di tempat mewah.
Teladan Kardinal Bergoglio yang memilih tinggal di apartemen sederhana daripada di istana
uskup, naik kendaraan umum daripada mobil pribadi dengan sopir, memasak makanannya
sendiri, mau tidak mau akan membuat para imam berefleksi tentang ketulusan dan
kesungguhan hati mereka untuk menghayati kemiskinan dan kesederhanaan.
2. Integritas Imam. Ketika sebagai Uskup Agung, Paus Fransiskus berbicara secara vokal dan
lantang melawan para imam yang “hidup ganda”. Tahun 2010 ia menegaskan dalam suatu
wawancara yang sudah diterbitkan menjadi buku, El Jesuita, tentang “ungkapan yang
sudah umum di Argentina”: “Saya percaya kepada Tuhan, tetapi saya tidak percaya kepada
para imam”. Dan Ia menjawab: “Banyak di antara kita, para imam, yang memang tidak
pantas mendapat kepercayaan itu". Kardinal Bergoglio ingin mengubah keadaan itu dengan
mengajak, membantu dan menuntut para imam untuk menghidupi integritas imamat
secara tulus dan gembira. Di Buenos Aires, jika ada imam yang berada dalam kesulitan, ia
akan membantunya mengatasi kesulitan itu, bahkan jika mencakup kemungkinan untuk
meninggalkan imamat sekalipun. Apa yang tidak akan diberikan toleransi ialah: imam-imam
yang hidup tidak konsekuen; karena ia tahu bahwa hal tersebut akan berakibat sangat
buruk dan menjadi skandal bagi umat Allah.
1
3. Pertanggungjawaban Imam. Dengan membayar sewa penginapan yang ia tempati sebagai
Kardinal ketika di Roma sebelum masuk ke Rumah Santa Marta untuk mengikuti konklaf,
segera setelah Ia terpilih menjadi Paus, tidak boleh hanya diartikan sebagai tindakan manis
yang ingin melepaskan segala bentuk privilegi, melainkan sebagai tanda nyata dari
pertanggungjawaban. Bahkan seorang paus pun tidak boleh dikecualikan dari tuntutan
keadilan baku yang berlaku untuk masyarakat umum.
4. Seperti ditegaskan Paus Fransiskus pada homili Misa Inagurasinya, bahwa kekuasaan
seorang imam harus diletakkan atas dasar pelayanan, yaitu diarahkan kepada perlindungan
penuh kasih kepada sesama, khususnya yang miskin dan menderita, yang lemah dan yang
dianggap tidak berguna, dan mereka yang dilupakan. Seperti seorang gembala yang baik,
seorang imam harus berusaha untuk menjadi pelayan, bukan menjadi tuan besar. Hal-hal
itu sungguh berlawanan dengan semangat klerikal yang di banyak tempat telah
menyakitkan dan melukai umat Allah atau Gereja.
5. Memanggil Para Imam untuk Menjadi Orang yang Berbelas Kasih yang Agung. Dalam buku El
Jesuita itu, ketika ada imam-imam yang meminta nasehatnya, Bergoglio akan menjawab:
“Milikilah belas kasih”. Motonya "Miserando Atque Eligendo" (Hina dina tetapi dipilih)
mengingatkan pengalaman panggilannya yang lahir dari pengalaman belas kasih Allah.
Ketika berusia 17 tahun, ia pergi mengaku dosa pada Pesta Santo Matius, seorang pendosa
yang bertobat. Paus Fransiskus mengingatkan pada wejangan Angelusnya yang pertama
kepada umat di Lapangan Santo Petrus bahwa “Tuhan tidak pernah lelah mengampuni kita,
namun kitalah yang lelah memohon pengampunan kepada Tuhan”.
6. Ia memanggil semua imam untuk menghidupi semangat liturgi yang sejati. Paus Fransiskus
akan melanjutkan pembaruan-pembaruan liturgi, dengan berfokus pada pembaruan
internal dan spiritual dari para pelaku liturgi itu sendiri. Ia sepaham dan sepakat dengan
Paus Benediktus XVI bahwa Yesus-lah, bukan imam, pusat liturgi dan pelaku sesungguhnya
dari Ekaristi. Ia juga sepaham dan sependapat dengan Paus Benediktus XVI tentang kasih
yang mendalam dari pemikiran-pemikiran seorang ahli liturgi besar Romano Guardini, yang
tentangnya Paus Fransiskus telah menulis disertasi.
7. Masih dalam El Jesuita itu, Kardinal Bergoglio pernah menyatakan: “Godaan terbesar dan
tetap pada klerus atau imam adalah menjadi administrator daripada menjadi pastor
(gembala). Para imam perlu pergi keluar untuk menjumpai umat, khususnya yang hilang
dan tersesat. Seorang imam yang hanya tinggal saja di pastoran bukanlah imam yang
sejati. Ia memuji para pastor paroki yang mengenal dengan baik umatnya bukan hanya
nama mereka, tetapi juga nama julukan mereka. Pada zaman di mana para imam, uskup
dan kuria sudah dijebak dalam penjara tugas-tugas administrasi ini, Paus Fransiskus
mengajak mereka semua untuk memprioritaskan kembali pada tugas perutusan Gereja.
Paus Fransiskus memahami bahwa setiap reformasi yang benar dalam sejarah Gereja
dimulai dari reformasi para klerusnya. Dan ia telah bekerja keras untuk itu dalam waktu
yang lama sebelum menjadi Paus. (PS)
Father Roger Landry is pastor of St. Bernadette Parish in Fall River, Massachusetts
Disadur
dari:
http://www.ncregister.com/daily-news/pope-francis-and-the-reform-of-thepriesthood atau https://www.facebook.com/Katolisisme/posts/551985768158240
Paus Fransiskus kepada Imam: Kalian adalah Pastor, bukan Fungsionaris
Berikut terjemahan homili Paus Fransiskus pada Misa Tahbisan Imam di Vatikan pada tanggal 21
April 2013. Homili yang diberikan Bapa Suci didasarkan pada Pontificale Romanum untuk tahbisan
imam, dengan satu atau dua tambahan pribadi.
2
Saudara – saudari yang terkasih: sebab putra – putra kita ini, yang juga kerabat dan teman kalian,
sekarang akan dinaikkan ke dalam tataran Imam, renungkan baik – baik martabat dari status ini
dalam Gereja yang sebentar lagi mereka miliki.
Benar bahwa Allah telah membuat seluruh umat kudus-Nya menjadi imam rajani dalam Kristus.
Namun demikian, Imam Agung kita, Yesus Kristus, memilih beberapa murid untuk menjalankan
secara terbuka dalam nama-Nya, dan atas nama umat manusia, jabatan imam dalam Gereja.
Seperti Kristus yang dikirim oleh Bapa dan kemudian Ia mengutus Para Rasul ke dunia, supaya
melalui mereka dan penerus mereka, para Uskup, Ia dapat terus menjalankan peran-Nya sebagai
Guru, Imam, dan Gembala. Imam sungguh – sungguh rekan kerja para Uskup, dengan siapa mereka
disatukan dalam tugas imamat dan dengan siapa mereka dipanggil untuk melayani umat Allah.
Setelah melalui doa dan pertimbangan yang matang, saudara – saudara kita ini, sekarang akan
menerima tahbisan imamat dalam tingkat Imam untuk dapat melayani Kristus Sang Guru, Imam,
dan Gembala, yang melalui pelayanannya tubuh-Nya, yakni Gereja, dibangun dan berkembang di
dalam umat Allah, sebuah Bait Suci.
Dalam mengambil rupa Kristus sang Imam Agung yang kekal dan disatukan dengan imamat para
Uskup, mereka akan dikonsekrasi sebagai imam – imam sejati Perjanjian Baru, untuk
memberitakan Injil, untuk menggembala umat Allah, dan untuk merayakan Liturgi sakral,
khususnya kurban Tuhan.
Sekarang, saudara – saudara dan putra – putraku terkasih, kalian akan diangkat ke tataran Imam.
Untuk tugas kalian, kalian akan menjalankan tugas suci untuk mengajar dalam nama Kristus Sang
Guru. Bagikan kepada siapa saja Sabda Allah yang telah kalian terima dengan sukacita. Ingatlah
ibu kalian, nenek kalian, katekis kalian, yang memberikan kalian Sabda Allah, iman … hadiah
iman! Mereka menyalurkan hadiah iman ini ke kalian. Dengan merenungkan hukum Tuhan,
pastikan kalian percaya apa yang kalian baca, kalian ajarkan apa yang kalian percaya, dan kalian
menjalankan apa yang kalian ajarkan. Ingat juga bahwa Sabda Allah bukanlah properti kalian: ini
Sabda Allah dan Gerejalah pelindung Sabda Allah.
Dengan cara ini, semoga apa yang kalian ajarkan menjadi makanan bagi umat Allah. Semoga
kesucian hidup kalian menjadi wewangian yang menyenangkan pengikut Kristus, sehingga melalui
perkataan dan contoh hidup kalian dapat membangun rumah yang juga Gereja Allah.
Kalian juga akan menjalankan tugas pengudusan dalam diri Kristus. Karena melalui pelayanan
kalian, kurban spiritual umat beriman dibuat sempurna, disatukan dengan kurban Kristus, yang
akan dipersembahkan melalui tangan kalian dengan cara yang tidak berdarah – darah di altar,
dalam persatuan dengan umat beriman, dalam perayaan sakramen – sakramen. Maka dari itu,
pahami apa yang kalian perbuat dan tiru apa yang kalian rayakan. Sebagai pelayan dari misteri
wafat dan kebangkitan Tuhan, berjuanglah untuk mematikan kedosaan apapun dalam anggota
kalian dan untuk berjalan dalam hidup yang baru.
Kalian juga akan mengumpulkan orang – orang ke dalam umat Allah melalui pembaptisan, dan
kalian akan mengampuni dosa – dosa dalam nama Kristus dan Gereja dalam Sakramen Tobat. Hari
ini saya meminta kalian dalam nama Kristus dan Gereja, jangan pernah lelah dalam mengampuni.
Kalian akan menghibur yang sakit dan orang lanjut usia dengan minyak suci: jangan ragu untuk
menunjukkan kelembutan kepada orang lanjut usia. Saat kalian merayakan ritual sakrat, saat
kalian mempersembahkan doa – doa syukur dan pujian kepada Allah sepanjang hari, tidak hanya
untuk umat Allah tetapi untuk dunia – ingatlah bahwa kalian dipilih dari antara manusia dan
ditunjuk atas nama mereka untuk hal – hal yang sehubungan dengan Allah. Karena itu, jalankanlah
pelayanan Kristus sang Imam dengan suka cita yang terus menerus dan cinta yang tulus, tidak
mengurusi hal – hal yang menjadi perhatian kalian tetapi yang menjadi perhatian Yesus Kristus.
Kalian adalah pastor, bukan fungsionaris. Jadilah penengah, bukan perantara.
Akhirnya, putra – putraku, menjalankan tugas kalian dalam diri Kristus, Kepala dan Gembala,
dalam persatuan dengan Uskup kalian dan tunduk kepadanya, upayakan untuk membawa umat
beriman sebagai satu keluarga, supaya kalian dapat memimpin mereka kepada Allah Bapa melalui
Kristus dan dalam Roh Kudus. Ingat selalu dalam pikiran kalian contoh dari si Gembala Baik yang
3
datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani, dan datang untuk mencari dan menyelamatkan
yang hilang.
Paus Fransiskus,
Basilika Vatikan, 21 April 2013
Sumber: http://katolisitas.org/11054/paus-fransiskus-kepada-imam-kalian-adalah-pastor-bukanfungsionaris
15 Alasan Paus Fransiskus Menarik Perhatian Dunia
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik ini cukup menarik perhatian dunia. Sejak menjabat
sebagai Paus, pelayanannya kerap menjadi sorotan. Tindakannya yang terbuka terhadap publik
mengundang pandangan tersendiri dari berbagai kalangan.
Bila dibandingkan dengan paus sebelumnya, Paus berusia 74 tahun ini tampak berbeda. Berikut
berbagai tanggapan:
1. Sarah Palin menilai Paus adalah sosok yang liberal
Sarah Palin, mantan kandidat wakil presiden Amerika Serikat tahun 2008 ini menilai bahwa Paus
ini sedikit liberal dan wanita itu merasa heran bahwa Paus ini tidak khawatir bilamana berbagai
media dapat memanipulasi pesan yang disampaikannya.
2. Paus merasa prihatin dengan korban Topan Haiyan, Filipina
Setelah kehancuran akibat Topan Haiyan pekan lalu, Paus Fransiskus memimpin 60 ribu orang
untuk berdoa bagi para korban. Ia memutuskan agar Vatikan menyumbangkan US$ 150 ribu.
Meskipun 80 persen warga Filipina adalah Katolik, namun Paus Fransiskus tetap melakukan hal
serupa bagi siapapun.
3. Paus memberi pelukan hangat bagi 100 penyandang cacat
Beberapa waktu lalu, Paus menyambut pengunjung Lourdes sebanyak 100 orang dan memberikan
pelukan hangat. Lourdes merupakan tempat suci yang diyakini bias menyembuhkan orang yang
sakit dan cacat.
4. Paus adalah seorang pribadi yang humoris
Paus juga dikenal sebagai seorang yang homoris. Hal itu pernah dilakukannya ketika ia
berpartisipasi dalam acara amal Italia untuk membantu anak-anak sakit. Saat itu dirinya tampil
dengan mengenakan hidung badut.
5. Paus akan merangkul setiap orang, tak peduli siapa dia
Beberapa pekan lalu, Paus merangkul seorang pria yang menderita kanker syaraf dan dipenuhi
dengan bisul di sekujur tubuhnya. Tindakan ini sebagai bentuk pribadi Paus yang berbela rasa
terhadap siapapun.
6. Paus mengerti tentang “keluarga modern”
Paus menyadari bahwa keluarga masa kini telah berubah dan menjadi tanda bahwa sudah
waktunya Gereja untuk bergerak maju. Atas hal ini, Paus telah mengajak seluruh Gereja untuk
fokus pada hal-hal yang dibutuhkan umat seperti persoalan pernikahan sesama jenis dan
perceraian. Maka ia menganjurkan agar Gereja memodifikasi tradisi Gereja yang kurang efektif.
7. Paus mengajak para pemimpin Gereja untuk hidup sederhana
4
Paus yang dikenal sebagai pribadi yang sederhana merasa prihatin dengan cara hidup para
pemimpin Gereja yang penuh kemewahan. Dengan itu, dirinya mengajak kardinal dan uskup untuk
hidup sederhana sebagai bentuk teladan bagi para umat.
8. Paus tidak ingin Gereja Katolik “mencampuri” terkait pernikahan sesama jenis
Paus Fransiskus telah membuat komentar tentang pernikahan sesama jenis. Pada September,
katanya, Gereja Katolik tidak berhak untuk “mencampuri” pernikahan gay atau lesbi. Dia
memperingatkan untuk tidak terlalu fokus pada pernikahan gay, hak-hak gay, dan aborsi. Katakata ini muncul setelah pernyataan pada Juli yang menarik perhatian dunia. “Jika seseorang gay
dan ia mencari Tuhan dan memiliki kemauan baik,” katanya, “siapakah aku untuk menghakimi?”
9. Paus menggunakan Renault bekas
Paus Fransiskus mendapat hadiah Renault tua yang pernah digunakan Pastor Renzo Zocca. Cara
itu banyak yang mengecewakan keamanan Vatikan, yang lebih suka dia menggunakan
“Popemobile” (mobil kepausan).
Paus Fransiskus mengemudi mobil tua dan memakai pakaian sederhana karena ia solider dengan
kaum miskin di dunia.
10. Paus menentang kapitalisme global
Dia mengkritik keras kapitalisme global. Kritikan itu terjadi selama Misa pada September dimana
dia mengatakan dunia telah “mendewakan uang.” “Kita tidak ingin sistem ekonomi global ini yang
membuat kita begitu banyak kerusakan,” katanya kepada hadirin. “Manusia harus berada di pusat
… bukan uang.”
11. Paus tidak ingin menjadi seorang yang diidolakan
Paus Fransiskus tidak ingin dirinya menjadi seorang yang diidolakan. Namun, kerendahan hatinya
yang membuat dia menjadi idola. Ketika ia melihat kota Buenos Aires mendirikan patung
berukuran dirinya di luar Katedral Buenos Aires, ia meminta mereka untuk merobohkan.
12. Paus mencuci kaki tahanan pria dan wanita
Ada banyak cara untuk menjadi rendah hati. Sebuah cara tradisional adalah dengan mencuci kaki
orang lain. Paus Fransiskus mengunjungi tahanan remaja Casal Del Marmo di Roma pada Maret lalu
dan membasuh kaki beberapa tahanan, termasuk perempuan. Ia adalah paus pertama dalam
sejarah untuk membasuh kaki wanita.
13. Paus memiliki akun Twitter
Untuk melakukan evangelisasi dan menjangkau seluruh umat, Paus memiliki akun Twitter dan kini
akunnya telah memiliki jutaan pengikut.
14. Paus secara acak akan menelepon Anda
Twitter adalah futuristik, namun Paus Frasiskus juga suka menggunakan teknologi lama. Sejak
terpilih sebagai Paus, ia telah merima banyak surat dari seluruh dunia, namun sebagian surat itu
ditanggapi dia dengan menelpon secara pribadi.
15. Paus merangkul agama lain
Paus Fransikus merayakan akhir Ramadan tahun ini dengan merangkul umat Muslim. “Saya ingin
mengirim salam kepada umat Muslim di seluruh dunia,” katanya.
“Saya berharap bahwa umat Kristen dan umat Muslim terlibat dalam saling menghormati,
khususnya melalui pendidikan generasi baru.”
Sumber: globalpost.com. Dimuat oleh:
http://indonesia.ucanews.com/2013/11/19/15-alasan-paus-fransiskus-menarik-perhatian-dunia/
5
Download