BAB II - EAA832-Akuntansi Internasional

advertisement
Manajemen Risiko
Keuangan
Tujuan Utama manajemen risiko keuangan
 Tujuan Utama manajemen risiko keuangan adalah
untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak
terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar.
Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil risiko.
Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons dengan
menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasar
untuk mengalihkan risiko sama.
Risiko pasar
 Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk, Risiko-risiko lainnya :
 Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan
dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid ini misalnya seperti
real estate dan saham dengan kapitalisasi kecil.
 Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan
perubahan harga secara bertahan. Kejatuhan pasar saham pada tahun 2000 merupakan
suatu contoh kasus.
 Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak
manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai contoh , pihak lawan
yang menyepakati penukaran euro Prancis menjadi dolar Kanada mungkin gagal untuk
menyerahkan euro pada tanggal yang dijanjikan.
 Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang
penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Sebagai contoh bursa efek
Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan short sales sebagai alat lindung nilai
terhadap penurunan harga ekuitas.
Risiko pasar
 Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu
tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Sebagai contoh,
perlakuan kerugian valuta asing sebagai keuntungan modal ketika laba
biasa lebih disukai.
 Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai
tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung
nilai. Contohnya adalah ketika keuntungan atas lindung nilai terhadap
komitmen pembelian diperlakukan sebgaai “laba lain-lain” dan bukan
sebagai pengurang biaya pembelian.
MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN
 Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa
manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan
risiko keuangan.
Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya,
manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa
alasan :
 manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus
kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan
kejutan laba sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk
berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Para pemberi
pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari
manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang ditimbulkan oleh
risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam
bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi risiko
yang dihadapi oleh konsumen.
PERANAN AKUNTANSI
 Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar,
mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko
alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko
tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas
program lindung nilai.
A. Identifikasi Risiko Pasar
B. Menguantifikasi Penyeimbangan
C. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Identifikasi Risiko Pasar
 Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai
jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan
risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan
berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan
pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko.
Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos
kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu
perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku
bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga
 dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara
risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama
perusahaan. Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri
dan mata uang negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai
relatif terhadap mata uang negara anda, maka perubahan ini dapat
menyebabkan pesaing anda mampu untuk menjual dengan harga yang
lebih rendah daripada anda. Ini disebut sebagai risiko kompetitif mata
uang yang dihadapi.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses
manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang
berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus
mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan
biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan
berasal dari spekulasi pergerakan pasar
Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs
Mengambang
 Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang
paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional.
Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
1) antisipasi pergerakan kurs,
2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan,
3) perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan
4) pembuatan pengendalian manajemen risiko internal
Peramalan atas Perubahan Kurs
 Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs
(yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktorfaktor berikut ini :
Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter
(monetery policy)
Neraca Perdagangan (balance of trade)
Neraca pembayaran (balance of payment)
Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international
monetary reserve and debt capacity)
Anggaran nasional (national budget)
Kurs forward (forward exchange quotations)
Kurs tidak resmi (unofficial rates)
Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)
 Faktor politik sangat mempengaruhi nilai mata uang di banyak negara.
Respons politik terhadap tekanan devaluasi atau revaluasi sering kali
menghasilkan pengukuran untuk sementara waktu (temporer) dan
bukan penyesuaian kurs.
 Pengukuran temporer ini meliputi pajak tertentu, kontrol impor,
insentif ekspor, dan kontrol mata uang .
 Kurs pasar kini (yaitu kurs forward) menunjukkan adanya konsensus dari
seluruh pelaku pasar atas kurs valuta asing di masa mendatang.
 Kurs forward merupakan estimasi terbaik yang ada untuk kurs di masa
mendatang.
Acaknya perubahan kurs valas mencerminkan perbedaan opini atas kurs di
kalangan pelaku pasar.
Manajemen Potensi Risiko
 Menyusun struktur permasalah perusahaan untuk meminimalkan pengaruh
buruk kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas
yang dihadapi. Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs
valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan.
Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat
pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.
Potensi Risiko Translasi
 Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan
kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik
atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang
dimiliki oleh perusahaan.
 Sebagai contoh, sebuah induk perusahaan AS yang
mengoperasikan anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya di ekuador (dengan mata uang fungsional
dolar AS) mengalami perubahan nilai dolar atas aktiva
moneter bersih di ekuador jika nilai tukar AS mengalami
perubahan relatif terhadap dolar. Aktiva atau kewajiban
dalam mata uang asing menghadapi potensi risiko kurs
jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai
ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.
Potensi Risiko Translasi Multi Mata Uang (dalam ribuan)
Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk
meminimalkan varians antara biaya yang
dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya
kaizen menekankan untuk melakukan apa ynag
diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang
diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Potensi Risiko Transaksi
 Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian
nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang
berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan
kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki
dampak langsung terhadap arus kas.
 Kontrol terpusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu
perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing
perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi
risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus
menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata
uang dan negara, perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai
terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian
potensial.
Potensi risiko Akuntansi versus
Ekonomi
 Ini merupakan pengaruh perubahan nilai mata uang terhadap
kinerja operasi dan arus kas masa depan perusahaan. Misalnya,
jumlah aktiva terpapar anak perusahaan sebesar $ 25.000 dan
jumlah kewajiban terpapar sebesar $ 7.500, Selisihnya adalah
potensi risiko bersih yaitu sebesar $ 17.500. Berdasarkan laporan
ini seorang manajer keuangan dapat memutuskan untuk
melakukan lindung nilai atas posisi ini dengan menjual
sebanyak 17,5 juta dolar Australis dalam pasar forward mata
uang. Laporan potensio risiko tradisional mempertimbangkan
pengaruh perubahan kurs terhadap saldo akun per tanggal
laproan keuangan. Laporan aurs kas multi mata uang
menekankan potensi risiko yang dihasilkan oleh perubahan kurs
selama periode anggaran yang berlaku.
 Istilah potensi risiko ekonomi menunjukkan bahwa
perubahan kurs mempengaruhi posisi kompetitif
perusahaan dengan mengubah harga masukan dan
keluaran perusahaan relatif terhadap harga
kompetitor luar negeri. Potensi risiko ekonomi atau
operasi sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan
dengan potensi risiko translasi atau transaksi. Dengan
demikian pengelolaan atas potensi risiko semacam itu
memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih
bersifat strategis dan bukan taktis.
 Perusahaan dapat memilih untuk lindung nilai struktural yang
mencakup pemilihan atau relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko operasi usaha secara keseluruhan.
Sebagai alternatif, induk perusahaan dapat mengambil
pendekatan portofolio untuk pengurangan risiko dengan
memilih jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi potensi risiko
yang dihadapi. Pengukuran potensi risiko operasi yang tepat
memerlukan pemahaman struktur pasar di mana perusahaan
dan pesaingnya melakukan kegiatan usaha, serta pengaruh kurs
riil (sebagai kebalikan dari nominal). Pengaruh ini sukar untuk
diukur. Karena potensi risiko operasi cenderung berada dalam
periode waktu yang lama, ketidak pastian dalam hal dapat
diukur atau tidak, dan tidak berdasarkan pada komitmen secara
terbuka, maka akuntan harus menyediakan informasi yang
mencakup berbagai fungsi operasi dan periode waktu.
Strategi Perlindungan

Lindung Nilai Neraca

Lindung Nilai Operasional

Lindung Nilai Struktural

Lindung Nilai Kontraktual
Lindung Nilai Neraca
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal sebesar
tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung
operasi yang berjalan.
Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan
untuk ekspansi modal kepada induk perusahaan.
Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dan
piutang dagang yang beredar dalam mata uang lokal.
Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang
dalam mata uang lokal.
Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.
Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam
persediaan dan aktiva lainnya dalam mata uang lokal yang
tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang
yang kuat.
Lindung Nilai Operasional
 Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel
variabel yang mempengaruhi pendapat dan beban
dalam mata uang asing. Pengendalian biaya yang lebih
ketat memungkinkan margin keselamatan yang lebih
besar terhadap potensi kerugian mata uang.
Lindung Nilai Struktural
 Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat
manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang
menjadi sumber bahan mentah atau komponen
manufaktur.
Lindung Nilai Kontraktual
 Berbagai instrumen lindung nilai kontraktual telah
dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas yang
lebih besar kepada para manajer dalam mengelola
potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
Akuntansi untuk Produk Lindung
Nilai
 Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang
memungkinkan penggunaanya untuk meminimalkan,
menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar
pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara lain
kontrak forward, future, swap, opsi, dan gabungan dari
ketiganya. Untuk memahami pentingnya akuntansi
lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik akuntansi
lindung nilai yang dasar.
 Para analis biasanya memusatkan perhatian pada operasi
ketika mengevaluasi seberapa baik manajemen telah
menjalankan usaha intinya. Laba bersih mencakup
pengaruh kejadian luar biasa atau peristiwa jarang terjadi
yang cukup membingungkan
 Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang
telahditerima secara internasional adalah menetapkan
nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan
atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba
nonoperasi.
 Beberapa kriteria lindung nilai yang memadai, mencakup
hal-hal berikut
 1. Pos-pos yang sedang dilindungi nilai menimbulkan
risiko pasar yang harus dihadapi perusahaan
 2. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai
 3. Perushaan menentukan instrumen yang akan digunakan
untuk lindung nilai
 4. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai
yang dilakukan kemungkinan besar akan efektif dilakukan.
Kontrak Forward Valas
 Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk
mengirimkan atau menerima jumlah mata uang
tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang
domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang
berlaku pada tanggal kontrak forward menimbulkan
asanya premium (apabila kurs forward>kurs spot) atau
diskon (kurs forward<kurs spot). Kontrak forward juga
menimbulkan keuntungan atau kerugian transaksi
apabila kurs pada tanggal transaksi berbeda dari kurs
yang berlaku pada laporan keuangan interim atau
tangal penyelesaian.
Future Keuangan
 Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan
sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa
depan dengan harga yang ditentukan. Future juga digunakan
untuk penyelesaian tunai penyerahan, dan dapat dibatalkan
sebelum pengiriman dengan melakukan penyeimbang untuk
instrumen keuangan yang sama. Kontrak perjanjian future
merupakan kontrak dalam bentuk standar, yang berisi provisi
terkait dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan
diperdagangkan pada sebuah terorganisir, dinilai berdasarkan
nilai pasar pada akhir tiap-tiap hari dan harus ketentuan margin
periodik. Kerugian atas kontrak ini menimbulkan penambahan
margin (margin call); sedangkan keuntungan menimbulkan
pembayaran tunai. Kontrak ini juga dapat digunakan untuk
berspekulasi dalam antisipasi pergerakan harga dan untuk
memanfaatkan anomali jangka pendek dalam penetapan harga
kontrak future.
Opsi mata uang
 Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli
untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata
uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga
(eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal
kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan
Swap Mata Uang
 Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas
dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang
telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uanga
memungkinkan perusahaan untuk :
 a. mendapatkan akses terhadap pasar modal yang
sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang
relatif rendah.
 b. Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang
timbul dari kegiatan usaha internasional.
Perlakuan akuntansi
 FASB menrbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi
melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk
memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif
atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung
nilai. IFRS (dahulu IAS) No.39, yang baru saja direvisi,
berisi panduan yang untuk pertama kalinya
memberikan tuntunan yang universal terhadap
akuntansi untuk derifatif keuangan
BERSPEKULASI DALAM MATA
UANG ASING
 Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan
menggunakan kontrak forward dan opsi dalam pasar
valas. Kontrak forward yang dibeli untuk spekulasi
pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. (Kurs
forward merupakan indikator kurs spot yang terbaik
yang berlaku jika kontrak telah jatuh tempo).
Keuntungan atau kerugian translasi yang diakui
sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs
forward awal dan kurs yang tersedia untuk periode
kontrak yang tersisa.
PENGUNGKAPAN
 Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit







banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu
antara lain:
Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan
transaksi lindunga nilai
Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas
lindung nilai
Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai
tersebut akan sangat afektif untuk meminimalkan risiko pasar
Penilai berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari
seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan
Sistem Pelaporan
 Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat
merekonsiliasikan sistem pelaporan internal. Hal ini
umumnya merupakan wilayah kekuasaan departemen
kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan
cara yang efektif dalam merumuskan tujuan risiko
keuangan, standar kinerja, serta sistem pengawasan
dan pelaporan. Manajemen risiko keuangan
merupakan contoh utama di mana keuangan
perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan erat.
Download