pedoman keamanan pangan ketika makan di rumah

advertisement
PEDOMAN
KEAMANAN PANGAN
KETIKA MAKAN
DI RUMAH
Selama pengobatan kanker, khususnya kemoterapi dan terapi radiasi, sistem kekebalan tubuh pasien sering terpengaruh,
sehingga lebih rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh cara penyiapan makanan. Oleh sebab itu, penting bagi pasien
untuk mengamati praktek keamanan pangan. Praktek keamanan pangan dimulai dari langkah-langkah dan tindakan yang
diambil selama penanganan, persiapan dan penyimpanan makanan untuk mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh
cara penyiapan makanan. Selebaran ini merangkum tips yang berguna dan pedoman yang dapat membantu pasien dan
perawat dalam menyiapkan makanan saat makan di rumah. Pasien dianjurkan untuk memilih makanan yang dapat
mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh cara penyiapan makanan untuk mencegah infeksi dan komplikasi lebih
lanjut selama pengobatan kanker.
Cara penanganan & persiapan talenan, peralatan &
perlengkapan memasak
 Segera gunakan makanan yang sudah dicairkan
 Bersihkan meja, talenan dan peralatan memasak dengan air
sabun yang hangat sebelum mempersiapkan makanan
 Gunakan talenan yang berbeda untuk makanan yang
mentah dan yang sudah dimasak
 Gunakan talenan yang tidak berpori-pori (misalnya plastik,
marmer atau keramik)
 Ganti talenan lama yang telah retak dan penyok
 Keringkan semua peralatan & perlengkapan masak dengan
kertas tisu yang bersih atau keringkan di udara
 Jaga suhu kulkas antara 0 - 4oC dan suhu kulkas beku tidak
lebih tinggi dari -18 oC
 Jangan biarkan makanan yang terbuat dari susu (contohnya
keju atau yogurt) dibiarkan di luar kulkas
 Segera sajikan makanan setelah dimasak dan dimakan dalam
masa 2 jam setelah dimasak
 Kembalikan makanan yang sisa ke dalam kulkas dalam masa
2 jam setelah dimasak
 Pastikan makanan panas tetap dalam keadaan panas dan
makanan dingin tetap dalam keadaan dingin
 Makanan yang sudah diberikan bumbu harus disimpan di
dalam kulkas sebelum dimasak
Cara penanganan & persiapan buah-buahan &
sayuran segar
 Gunakan sikat sayuran yang bersih untuk membersihkan
buah-buahan dan sayuran yang memiliki kulit kasar atau tebal
 Cuci buah dan sayuran betul-betul di bawah keran air
sebelum mengupas atau memotong
 Cuci buah-buahan dan sayuran yang dibutuhkan seperlunya
saja dan bungkuslah bagian yang tidak terpakai dengan
plastik dan segera simpan di dalam kulkas
Periksa daging segar, ayam & ikan yang telah
dimasak benar-benar matang
 Pastikan daging benar-benar matang
 Periksa dan pastikan daging tidak berwarna merah muda
dan airnya terlihat bening ketika diiris
 Periksa dan pastikan daging ikan berwarna buram dan bisa
dihancurkan dengan mudah
Cara penanganan makanan beku
 Cairkan makanan beku di dalam kulkas bukan di atas meja
 Cairkan daging, ikan dan ayam dalam kulkas, jauh dari
buah-buahan, sayuran mentah dan makanan olahan lainnya
 Letakkan piring di bawahnya untuk menampung tetesan air
Ketika menangani makanan
Cara penyimpanan makanan
 Simpan sayuran dan buah-buahan segar secara terpisah dari
ikan, daging mentah dan ayam
 Simpan daging mentah, ayam dan ikan di kulkas paling
bawah (di bawah makanan lainnya)
 Simpan makanan yang tidak bisa tahan lama di dalam kulkas
dalam masa 2 jam setelah dibeli (contohnya daging mentah, susu)
 Tulislah tanggal pada saat makanan dibeli untuk mengamati
jangka waktu penyimpanan makan
 Simpan makanan berdasarkan petunjuknya
 Jangan mencuci telur sebelum disimpan
 Simpan telur secara terpisah dari makanan yang sudah siap
untuk dimakan
Cara penyimpanan & penanganan makanan sisa
 Selalu masak secukupnya untuk satu kali makan
 Dinginkan makanan sisa sebelum disimpan di dalam kulkas
 Setelah dingin, gunakan kotak makanan yang dapat ditutup
dengan rapat dan segera dimasukkan ke dalam kulkas
 Tulislah tanggal pada saat makanan tersebut dimasak untuk
mengamati jangka waktu penyimpanan makan
 Jangan makan makanan sisa yang disimpan di dalam kulkas
lebih dari 24 jam
 Panaskan makanan sisa pada suhu 75oC keatas atau sampai
mendidih
MAKANAN YANG DIANJURKAN
MAKANAN YANG TAK DIANJURKAN
Roti, Gandum, Nasi, Pasta, Mie
 Semua roti, roti isi, pancake dan wafel yang dikemas secara
 Makanan yang diletakkan di atas rak terbuka, misalnya roti, roti
komersial atau yang baru dipanggang
 Semua pasta, nasi, mie dan gandum yang baru dimasak
isi, pancake dan wafel
 Makanan yang mengandung gandum mentah
Sayuran
 Sayuran yang memiliki kulit tebal yang sudah di sikat sampai
bersih (contohnya pare, kentang)
 Sayuran hijau yang sudah dicuci dan dibilas betul-betul
(contohnya daun selada, bayam, kol)
 Semua sayuran segar, kalengan dan beku harus dimasak betul-betul
 Jus sayuran yang dipasteurisasi
 Sayuran berkecambah yang mentah (contohnya kecambah alfafa,
kecambah clover)
 Sayuran yang sudah busuk atau rusak, berlendir, berjamur
 Sayuran yang belum dicuci
 Jus sayuran yang tidak dipasteurisasi
Buah-buahan
 Buah-buahan yang memiliki kulit tebal yang sudah di sikat sampai
bersih (contohnya rambutan, buah naga, jeruk)
 Buah-buahan yang memiliki kulit tipis (contohnya stroberi, blueberry,
anggur) yang sudah dicuci bersih dibawah air keran yang mengalir
 Jus buah kalengan, beku dan dipasteurisasi
 Buah-buahan kering yang dikemas secara komersial
 Buah-buahan yang belum dicuci
 Jus buah yang tidak dipasteurisasi
 Buah-buahan yang sudah busuk atau rusak, berlendir, berjamur
Produk Susu
 Semua susu dan produk susu (contohnya es krim, yogurt) yang
dipasteurisasi
 Keju dan produk keju yang dikemas secara komersial
 Susu, keju, yogurt dan produk susu lainnya yang tidak dipasteurisasi
 Keju yang mengandung cabe dan sayuran mentah lainnya
 Keju yang difermentasi (contohnya blue cheese, keju feta)
Daging, Ikan, Makanan Laut, Ayam, Telur, Kacang-kacangan
 Semua daging yang sudah dimasak secara keseluruhan
 Tahu yang dimasak secara keseluruhan
 Ikan, ayam dan makanan laut (contohnya udang dan kepiting)
 Daging, ayam, ikan, tahu, tempeh yang masih mentah atau belum
dimasak (contohnya sashimi)
yang dimasak secara keseluruhan
 Aneka daging ham (contohnya ham dan salmon yang diasap
 Sosis yang diasap dalam pembungkus
 Telur mentah atau setengah matang (contohnya telur setengah
(contohnya selai kacang)
 Kerang-kerangan lain (contohnya remis, kerang)
 Kacang-kacangan mentah yang belum dipanggang
 Telur yang dimasak secara keseluruhan (misalnya telur rebus)
 Kacang-kacangan dan selai yang dikemas secara komersial
matang)
Minuman




 Es teh yang diseduh dengan air hangat atau air dingin (contohnya
Minuman kaleng, botol yang dikemas secara komersial
Minuman berbentuk bubuk yang dikemas secara komersial
Teh dan kopi yang baru diseduh
Suplemen gizi komersial
“Sun Tea”)
 Minuman yang telah disiapkan sebelumnya (contohnya Bandung,
minuman yang dibuat dari sirup)
Pencuci mulut
 Semua manisan yang dikemas secara komersial (contohnya es
krim, kue-kue, pai, kue kering, pudding)
 Semua manisan yang yang diletakkan di atas rak terbuka
(contohnya es krim, kue-kue, pai, kue kering, pudding)
Lemak/minyak
 Mentega, minyak babi, minyak lembu, minyak sayur yang dikemas
secara komersial
 Mayonaise dan saus salad yang dikemas secara komersial
 Minyak, saus, bumbu dan selai (bekas)
 Kuah dan saus yang telah disiapkan
Yang lainnya
 Gula pasir, gula merah, gula tepung
 Selai jam, jeli, sirup, madu yang telah dipasteurisasi (harus
disimpan dalam kulkas setelah dibuka)
 Garam, serbuk lada, saus BBQ, saus kecap, asinan, dan lainnya
(harus disimpan dalam kulkas setelah dibuka)
 Hidangan pembuka yang beku dan dikemas secara komersial
(contohnya pizza, ravioli, lasagna)
For further enquiries, please contact CanHOPE at:
Tel: (65) 6738 9333
Email: [email protected]
www.CanHOPE.org
 Madu dan gula yang mentah dan belum dipasteurisasi
 Ragi bir, jika dikonsumsi dalam keadaan mentah
 Toko makanan yang menjual hidangan pembuka seperti makanan
asing, contohnya pizza, macaroni dan keju
Download