KONSEP PELAPORAN ANGGARAN Munawir (1991) laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan/aktivitas suatu perusahaan PP RI No 8 Th 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, mendefinisikan Laporan Keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah selama suatu periode Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) meliputi Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) LRA merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu (PP 08/2006). TATA CARA PENYUSUNAN LAP. ANGGARAN Pada Pelaporan anggaran, terdapat aturan (Perdir 57/2013): • Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran wajib menyusun LPJ berupa Laporan Keuangan Semesteran dan Tahunan. • Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Barang Milik Negara (BMN) wajib menyusun laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Barang Pengguna Semesteran dan Tahunan. • Penyusunan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud diatas dilakukan secara berjenjang dari tingkat UAKPA sampai dengan tingkat UAPA. • Penyusunan Laporan Barang pada Kementerian Negara/Lembaga berpedoman pada peraturan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara. JANGKA WAKTU PELAPORAN ANGGARAN JANGKA WAKTU PELAPORAN ANGGARAN JENIS DAN PERIODE LAPORAN SISTEMATIKA LAPORAN KEUANGAN POKOK Pernyataan Telah di review Ringkasan Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan Pernyataan Tanggung Jawab Neraca Laporan Realisasi Anggaran LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya. Laporan Realisas Anggaran dapat menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi: • Telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat. • Telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBN/APBD) • Telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan. JENIS DAN PERIODE LAPORAN Laporan Realisasi Anggaran menyandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dengan anggarannya. Laporan Realisasi Anggaran dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas Laporan Keuangan yang memuat hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebabsebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya RUANG LINGKUP LRA Laporan Realisasi Anggaran harus diidentifikasikan secara jelas, dan diulang pada setiap halaman laporan, jika dianggap perlu, informasi berikut: • Nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya • Cakupan entitas pelaporan • Periode yang dicakup • Mata uang pelaporan • Satuan angka yang digunakan • Periode Pelaporan Suatu entitas pelaporan menyajikan Laporan Realisasi Anggaran selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran. Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pospos sebagai berikut: • Anggaran • Pendapatan • Belanja • Transfer • Surplus atau deficit • Penerimaan pembiayaan • Pengeluaran pembiayaan • Pembiayaan neto • Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA / SiKPA) Beberapa teknik akuntasi yag biasa digunakan pada pelaporan anggaran: 1. Akuntansi anggaran 2. Akuntansi pendapatan 3. Akuntansi belanja 4. Akuntansi surplus/defisit 5. Akuntansi pembiayaan 6. Akuntansi penerimaan pembiayaan 7. Akuntansi pengeluaran pembiayaan 8. Akuntansi pembiayaan netto 9. Akuntansi sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran Terimakasih