Uploaded by User52130

Makalah Akpem-1

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi, reformasi dan tuntutan transparansi yang semakin
meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan. Tidak saja untuk kebutuhan
pihak manajemen atau entitas, tetapi juga untuk kebutuhan
pertanggungjawaban (accountability) kepada banyak pihak yang memerlukan.
Hal ini ditunjang oleh semakin berkembangnya teknologi informasi yang
memungkinkan masyarakat untuk meilai dan membandingkan suatu entitas
dan entitas lain. Untuk itu . Untuk itu, tuntutan penyediaan informasi termasuk
informasi keuangan dan akuntansi semakin dibutuhkan. Di dalam dunia bisnis
(commercial), akuntansi telah berkembang secepat perkembangan bisnis itu
sendiri.
Perkembangan akuntansi pemerintahan tidaklah secepat akuntansi bisnis.
Salah satu penyebabnya adalah karakteristiknya yang tidak banyak mengalami
perubahan. Akan tetapi, akhir-akhir ini tuntutan masyarakat menjadikan
penting akuntansi pemerintahan. Semakin besarnya dana yang dikelola oleh
pemerintah, semakin besar pula tuntutan akuntabilitas keuangan yang semakin
baik.
Di Indonesia, akuntansi pemerintahan secara historis belum banyak
berkembang sejak Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Menurut catatan sejarah,
produk akuntansi pemerintahan Indonesia pertama adalah Neraca Kekayaan
Negara yang dikeluarkan pada tahun 1948. Bentuk akuntabilitas keuangan ini
masih dalam bahasa dan mata uang Belanda. Memang, harus kita akui bahwa
akuntansi pemerintahan Indonesia pada saat itu, bahkan sampai sekarang,
banyak menggunakan sistem yang ditinggalkan Belanda.
Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Salah
satu penerimaan negara yang diperoleh negara adalah pajak. Pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan
1
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian akuntansi pemerintahan dan akuntansi bisnis ?
2.
Apa saja perbedaan dan persamaan akuntansi pemerintahan dan
akuntansi bisnis ?
3.
Apa dasar hukum akuntansi pemerintahan ?
4.
Apa tujuan akuntansi pemerintahan ?
5.
Bagaimana karakteristik akuntansi pemerintahan ?
6.
Bagaimana ruang lingkup akuntansi pemerintahan ?
7.
Apa saja istilah-istilah dalam SAP pemerintahan ?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian akuntansi pemerintahan dan akuntansi
bisnis
2.
Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan akuntansi pemerintahan
dan akuntansi bisnis
3.
Untuk mengetahui dasar hukum akuntansi pemerintahan
4.
Untuk mengetahui tujuan akuntansi pemerintahan
5.
Untuk mengetahui karakteristik akuntansi pemerintahan
6.
Untuk mengetahui ruang lingkup akuntansi pemerintahan
7.
Untuk mengetahui berbagai istilah dalam SAP pemerintahan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akuntansi Pemerintahan dan Akuntansi bisnis
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun
2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan bahwa Akuntansi Pemerintah
adalah proses identifikasi, pencataan, pengukuran, pengklasifikasian,
pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporanserta
penginterpretasian atas hasilnya dalam lingkungan pemerintahan. Dengan
diakuinya akuntansi pemerintahan di dalam disiplin akuntansi, akuntansi
menjadi lebih variatif. Jika diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkupnya,
akunatsni dapat dibagi menjadi dua, yaitu akuntansi mikro dan makro.
Akuntansi pemerintahan dan akuntansi bisnis termasuk dalam akuntansi
mikro, sementara akuntansi sosial dan national accounting termasuk dalam
akunatnsi makro. Pada hakikatnya, sifat transaksi pemerintah sama dengan
transaksi perusahaan meskipun terdapat perbedaan pada tujuan dan beberapa
jenis transaksi. Akuntansi pemerintahan memiliki karakteristik khusus yang
berbeda dengan akuntansi bisnis. Adapun pengertian akuntansi pemerintahan
menurut para ahli sebagai berikut:
1. Abdul Halim (2002:143)
Pengertian akuntansi pemerintahan menurut Abdul Halim adalah sebuah
kegiatan jasa dalam rangka menyediakan informasi kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan dari entitas pemerintah sebagai pengambilan keputusan
ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai
alternatif arah suatu tindakan.
2. Bachtiar Arif dkk (2002:7)
Pengertian akuntansi pemerintahan menurut Bachtiar Arif dkk adalah sebagai
pemberian jasa untuk menyediakan suatu informasi keuangan pemerintah
berdasarkan proses pencacatan, pwngklasifikasian, penafsiran atas informasi
keuangan serta pengikhtisaran suatu transaksi keuangan pemerintah tersebut.
3. Revrisond Baswir (2000:7)
Pengertian akuntansi pemerintahan menurut Revrisond Baswir adalah
akuntansi (pemerintahan termasuk akuntansi untuk lembaga non-profit pada
umumnya) adalah bidan akuntansi yang berkaitan antara lembaga pemerintahan
dan lembaga-lembaga yang bertujua untuk tidak mencari laba. Walaupun suatu
lembaga pemerintah senantiasa beekuran besar, tetapi sebagaimana dalam
perusahaan hal tersebut tergolong ke dalam lembaga mikro.
4. Kustadi Arinta
3
Akuntansi pemerintahan adalah suatu aplikasi akuntansi di dalam bidang
keuangan negara, terutama pada tahapan untuk pelaksanaan anggaran, termasuk
seluruh dampak yang ditimbulkan baik bersifat sementara apapun permanen pada
semua tingkatan dan unit dalam lembaga pemerintahan.
5. Arifin Sabeni dan Imam Ghazali
Akuntansi pemerintahan ialah suatu data akuntansi yang digunakan untuk
memberi suatu informasi tentang seluruh transaksi ekonomi sera keuangan yang
menyangkut organisasi pemerintahan dan organisasi-oerganisasi dengan tujuan
non profit atau tidak menghasilkan laba.
Akuntansi bisnis adalah perpaduan antara bisnis dan akuntansi. Merupakan
upgrade dari akuntansi konvensional. Tidak hanya mampu mengolah dan mengelola
informasi keuangan, tetapi juga dapat berkontribusi dalam kegiatan strategis
organisasi atau perusahaan. Sehingga peran akuntan lebih luas hingga pada
perencanaan strategi untuk meningkatkan profit dan kualitas.
2.2 Perbedaan dan Persamaan Akuntansi Pemerintahan dan Akuntansi Bisnis
2.2.1 Perbedaan
Dari sisi entitas, sektor publik dan swasta memiliki beberapa perbedaan, antara lain:
Perbedaan
Tujuan Organisasi
Sumber pendanaan
Sektor publik
Nonprofit motive
Perpajakan,
retribusi,
utang,
obligasi
pemerintah,
laba
BUMN/BUMD,
penjualan aset negara,
dsb
Sektor swasta
Profit motive
Pembiayaaninternal:
Modal sendiri, laba
ditaha, penjualan aktiva.
Pembiayaan eksternal :
utang
bank,
obligasi,penerbitana
saham.
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban
kepada
masyarakat kepada pemegang saham
(publik) dan parlemen dan kreditur
(DPR/DPRD)
Struktur Organisasi
Birokratis, kaku, dan Fleksibel, datar, piramid,
hierarkis
lintas fungsional, dsb
Karakteristik anggaran Terbuka untuk publik
Tertutup untuk publik
Sistem Akuntansi
- Cash basis
Accrual basis
- Cash
toward
accrual/
cash
transitioning to
accrual
- Accrual basis
4
Sedangkan dari sisi akuntansi, pemerintah dan bisnis memiliki beberapa
perbedaan, antara lain:
1. Dari sisi laporan
Pertama perbedaan akuntansi komersial dan akuntansi pemerintah adalah dari
sisi laporan dalam jurnal. Akuntansi komersial memiliki laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas sedangkan akuntansi
pemerintahan tidak mempunyai laporan laba rugi. Namun sebagai gantinya pada
akuntansi pemerintahan terdapat laporan operasional dan laporan realisasi
anggaran. Komponen neraca pada akuntansi pemerintah juga berbeda,
munculnya istilah baru, di antaranya Dana Cadangan, Ekuitas Dana (Ekuitas
Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana Cadangan). Hal ini
didasarkan bahwa dalam pencatatan laporan pemerintah tidak berorientasi pada
laba atau profit.
2. Dari sumber pendapatan
Sumber pendapatan akuntansi komersial berasal dari penjualan barang dan jasa,
tergantung dari yang mereka jual. Sedangkan untuk akuntansi pemerintahan
pendapatan berasal dari penetapan – penetapan aturan secara hukum. Misalnya
adalah pemberlakuan pajak.
3. Standard akuntansi yang berbeda
Untuk akuntansi komersial tunduk pada Standar Akuntansi keuangan
(SAK) yang dirancang oleh Ikatan akuntansi Indonesia (IAI), namun untuk
akuntansi pemerintahan tunduk pada Standar akuntansi Pemerintahan (SAP)
yang dirancang oleh komite standard akuntansi pemerintahan atau (KSAP) dan
diatur dalam PP no 71 tahun 2010.
4. Auditor
Jika dalam akuntansi komersial, pihak yang berwenang untuk mengaudit laporan
keuangan adalah akuntan publik. Sedangkan untuk akuntansi pemerintahan,
pihak yang berwenang memeriksa laporan keuangan adalah Badan pemeriksa
keuangan atau BPK.
5. Kepemilikan
Laporan keuangan komersial dibuat untuk ditujukan bagi mereka pemilik dalam
organisasi atau entitas tersebut dan memiliki kepentingan atas laporan yang telah
dibuat. Untuk entitas dengan akuntansi komersial bisa dimiliki oleh banyak
kepemilikan bagi mereka yang memegang saham dalam perusahaan tersebut.
Sedangkan untuk akuntansi pemerintah bersifat tidak adanya kepemilikan dan
lebih independen
2.2.2 Persamaan
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan
sektor swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
5
1.
Kedua sektor, baik sektor publik dmaupun sektor swasta merupakan
bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya
menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan
sumber daya (scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun
sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara
ekonomis, efektif dan efisien.
3.
Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan,
pada dasarnya sama di kedua sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan
informasi yang handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen,
yaitu: Perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
4.
Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama,
misalnya: baik pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak di bidang
transportasi massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
5.
Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan
hukum lain yang disyaratkan.
Dari sisi akuntansi, akuntansi pemerintahan maupun akuntansi komersial sama-sama
memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi.
1. Akuntansi pemerintahan maupun akuntansi komersial mengikuti prinsip-prinsip
dan standar akuntansi yang diterima secara umum.
2. Keduanya merupakan bagian terpadu dari sistem ekonomi yang sama dan juga
menggunakan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan.
3. Keduanya harus menggunakan dan mengkonversi sumber daya yang langka yang
akan diolah untuk menghasilkan barang dan jasa dalam bentuk yang lebih
berguna.
4. Sama-sama menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan untuk
mengelola organisasi.
5. Laporan keuangan yang dihasilkan merupakan informasi yang sangat berguna
bagi proses pengambilan keputusan, khususnya keputusan dibidang ekonomi.
6. Sama-sama memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya agar kualitas
keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif dan efisien.
2.3 Dasar Hukum Akuntansi Pemerintahan
Pada dasarnya terdapat 6 dasar undang-undang yang mengatur tentang akuntansi
pemerintahan, diantaranya adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2003 Tentang Keuangan
negara.
6
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah.
5. Undang-Undang Republik Indonesia No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
2.4 Tujuan Akuntansi Pemerintahan
American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan
bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk:
1. Memberikan informasi yangb diperlukan untuk mengelola secara tepat, efesien,
dan ekonomi atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan
kepada organisasi. Tujuan ini tekait dengan pengendalian manajemen
(management control).
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif atas program dan
penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bag
pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi
pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas
(aacountability).
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga pokok hal, yaitu penyediaan informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah maupun alat informasi bagi publik. Bagi pemeintah,
informasi akuntansi digunakan dalam proses pengendalian manajemen mulai dari
perencanaan stratejik, pembuatan program, penganggaran, evaluasi kinerja, dan
pelaporan kinerja.
Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, terutama untuk
membantu manajer dalam melakukan alokasi sumber daya. Informasi akuntansi dapat
digunakan untuk menentukan biaya suatu program, proyek, atau aktivitas serta
kelayakannya baik secara ekonomis maupun teknis. Dengan informasi akuntansi,
pemerintah dapat menentukan biaya pelayanan (cost of services) yang diberikan
kepada publik, menetapkan biaya standar, dan harga yang akan dibebankan kepada
publik atas suatu pelayanan (charging for services). Sebagai contoh, untuk dapat
menetapkan SPP per siswa, pemerintah harus dapat menghitung biaya pendidikan per
siswa untuk tingkat pendidikan tertentu. Dengan memperhitungkan semua biaya
7
yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan proses pendidikan, pemerintah dapat
menetapkan berapa SPP yang harus dibebankan kepada setiap siswa, berapa biaya
ujian, dan biaya lainnya sehubungan dengan proses belajar-mengajar secara layak,
wajar, dan rasional serta berapa subsidi pendidikan yang harus diberikan. Dalam hal
ini diperlukan akuntansi biaya di sektor publik untuk dapat menghitung total biaya
sebagai dasar untuk pembebanan kepada publik atas pelayanan yang diberikan.
Selain itu, informasi akuntansi dapat digunakan untuk membantu dalam pemilihan
program yang efektif dan ekonomis serta untuk penilaian investasi. Pemilihan
program yang tepat sasaran, efektif, dan ekonomis akan sangat membantu dalam
proses penganggaran. Pada sektor publik, penanggaran merupakan tahap yang
membutuhkan keahlian khusus karena penganggaran pada sektor publik merupakan
proses politik, sehingga manajer sektor publik dituntut untuk memiliki political skill
disamping pemahaman teknis akuntansi.
Untuk melakukan pengukuran kinerja, pemerintah memerlukan informasi akuntansi
terutama untuk menentukan indikator kinerja (performance indicator) sebagai dasar
penilaian kinerja. Manajemen akan kesulitanuntuk melakukan pengukuran kinerja
apabila tidak ada indikator kinerja yang memadai. Indikator kinerja tersebut dapat
bersifat finansial maupun nonfinansial. Informasi akuntansi memiliki peran utama
dalam menetukan indikator kinerja sektor publik.
Pada tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, akuntansi dibutuhkan dalam
pembuatan laporan keuangan sektor publik berupa laporan surplus/defisit pada
pemerintah, laporan laba/rugi dan aliran kas pada BUMN/BUMD, laporan
pelaksanaan anggaran, laporan alokasi sumber dana, dan neraca. Laporan keuangan
sektor publik merupakan bagian penting dari proses akuntabilitas publik.
Akuntabilitas publik hendaknya dipahami bukan sekedar akuntabilitas finansial saja,
akan tetapi juga akuntabilitas value for money, akuntabilitas manajerial, akuntabilitas
hukum, dan akuntabilitas politik.
2.5 Karakteristik Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi Sektor Publik diarahkan untuk mencapai hasil tertentu yang
harus memiliki manfaat bagi publik. Dalam beberapa hal akuntansi sektor
publik berbeda dengan sektor swasta karena adanya perbedaan lingkungan
yang mempengaruhi. Sifat dan karakteristik akuntansi sektor publik terletak
pada sifat organisasi sektor publik yang merupakan organisasi nirlaba dan
tujuannya ialah memberikan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan
kesejahteraan
Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik :
a. Faktor ekonomi meliputi antara lain :
8
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Tingkat inflasi
3. Tenaga kerja
4. Nilai tukar mata uang
5. Infrastruktur
6. Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
7. Struktur produksi
8. Arus modal dalam negeri
9. Cadangan devisa
10. Utang dan bantuan luar negeri
b. Faktor politik meliputi antara lain :
1. Hubungan negara dan masyarakat
2. Legitimasi pemerintah
3. Tipe rezim yang berkuasa
4. Ideologi Negara
5. Elit politik dan massa
6. Jaringan Internasional
7. Kelembagaan
c. Faktor kultural meliputi antara lain :
1. Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
2. Sistem nilai di masyarakat
3. Historis
4. Sosiologi masyarakat
5. Karakteristik masyarakat
6. Tingkat pendidikan
d. Faktor demografi meliputi antara lain :
1. Pertumbuhan penduduk
2. Struktur usia penduduk
3. Migrasi
4. Tingkat kesehatan
Salah satu karakteristik akuntansi pemerintahan yaitu tidak berorientasi pada
laba artinya bahwa seluruh pendapatan yang diperoleh negara bersifat memaksa,
berasal dari pajak maupun pendapatan lain yang telah diatur oleh peraturan
perundang-undangan. Sehingga pemerintah tidaj ada laporan laba rugi. Karakteristik
akunatsni pemerintah yang lainnya yaitu:
1. Bersifat kaku, karena sangan bergantung pada paturan perundang-undangan.
2. Pemakaian lebih dari satu jenis dana, karena memiliki banyak sumber
pendapatan.
9
3. Kepemilikan pemerintah bersifat kolektif oleh konstituen. Artinya kepemilikan
pemerintah tidak mudah dialihkan, harus melalui mekanisme yang panjang untuk
memberi masukan kepada pemerintah jika tidak puas dengan kinerjanya.
4. Kontribusi keuangan tidak terkait secara langsung dengan pelanyan. Artinya
tidak hanya yang membayar pajak banyak saja yang bisa menikmati fasilitas,
namun semua rakyat Indonesia bisa menikmatinya.
5. Kebijakan dan operasional dibuat oleh lembaga perwakilan negara. Yang
memiliki berbagai macam latar belakang sehingga terkadang tidak sesuai dengan
keahlian.
6. Kebijakannya terbuka. Agar siapapun dapat melihat dan memeriksa sehingga
korupsi, kolusi, dan nepotisme dapat dicegah.
2.6 Ruang Lingkung Akuntansi Pemerintahan
Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang
lebih besar terhadap praktik Akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
sektor pemerintah, perusahaan milik negara/daerah, dan berbagai organisai
publik lainnya dibandingkan dengan pada masa-masa sebelumnya. Terdapat
tuntutan yang lebih besar dari masyarakat unutuk dilakukan transparansi dan
akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik.
Dalam pemerintahan sendiri, sudah mulai ada perhatian yang lebih besar
terhadap penilaian kelayakan praktik manajemen pemerintahan yang
mencakup perlunya dilakukan perbaikan sistem akuntansi manajemen, sistem
akuntansi keuangan, perencanaan keuangan dan pembangunan, sistem
pengawasan dan pemeriksaan, serta berbagai implikasi finansial atas
kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah. Jika diamati secara
mendalam, akuntansi sektor publik memiliki peran yang vital dan menjadi
subjek unutuk didiskusikan baik oleh kalangan akademisi maupun praktisi
sektor publik.
Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan unutuk
lebih efesien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak
negatif atas aktivitas yang dilakukan. Berbagai tuntuatn tersebut menyebabkan
akuntansi dapat dengan cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang
dibutuhkan untuk mengelola urusan-urusan publik. Akuntansi sektor publik
pada awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari suatu profesi yang
relatif kecil. Namun demikian, saat ini akuntansi sektor publik sedang
mengalami proses untuk menjadi disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan dan
substansial keberadaannya.
10
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan
dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki
wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.
Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis da bentuk
organisasi yang berada di daamnya, akan ttapi juga karena kompleksnya
lingkungan yang memengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara
kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan
(pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik
negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi publik dan organisasi
massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), universitas, dan organisasi
nirlaba lainnya. Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor publik
dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya faktor ekonomi semata, akan
tetapi faktor politik, sosial, budaya, dan historis juga memiliki pengaruh yang
signifikan. Sektor publik tidak seragam dan sangat heterogen.
Perkembangan akuntansi pemerintahan tidaklah secepat akuntansi bisnis.
Penyebabnya adalah karakteristiknya tidak banyak mengalami perubahan.
Dengan adanya tuntutan masyarakat menyebabkan akuntansi pemerintahan
menjadi penting. Semakin besarnya dana yang dikelola oleh pemerintah
semakin besar pula tuntutan akuntabilitas keuangan sebagai wujud
transparansi keuangan dalam pemerintahan.
Pemerintah sebagai salah satu bentuk organisasi sektor publik
memiliki tujuan umum untuk menyejahterakan rakyat. Untuk mewujudkan hal
tersebut rakyat membuat aturan umum yang harus dipenuhi pemerintah
berupa konstitusi atau undang-undang dasar dan peraturan perundangundangan.
Oleh karena itu, adanya perbedaan perlakuan akuntansi pemerintahan
dengan akuntansi bisnis dalam hal tujuan serta pengukuran kinerjanya.
Meskipun tujuan kedua organisasi berbeda tetapi pada hakikatnya tujuan
akuntansi pemerintahan dan akuntansi bisnis sama yaitu memberikan
informasi keuangan atas transaksi keuangan yang dilakukan organisasi
tersebut pada periode tertentu.
2.7 Pemahaman Tentang Berbagai Istilah dalam SAP Pemerintahan
1. Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan
pemerintah meliputi rencana pendapatam, belanja, transfer, dan
penbiayaan yang diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut
klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode.
11
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat.
4. Apropriasi merupakan anggaran yang disetujui DPR/DPRD yang
merupakan
mandat
yang
diberikan
kepada
Presiden/guberbur/bupati/walikota untuk melakukan pengeluaranpengeluaran sesuai tujuan yang ditetapkan. Arus kas adalah arus masuk
dan arus keluar kas dan setara kas pada Bendahara Umum Negara/Daerah.
5. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk
penyediakan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber ndaya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
6. Aset tak berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual.
7. Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfatkan oleh masyarakat umum. Basis akrual adalah basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar. Basis kas adalah basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar. Belanja adalah semua pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang megurangi Saldo Anggaran
lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
8. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
12
9. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi
dalam satu tahun anggaran.
10. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah.
11. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/
pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi
dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas
pelaporan.
12. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan
peraturan
perundang-undangan
wajib
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
13. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomi seperti bunga, dividen, dan royalti, atau manfaat sosial sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemerintahdalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
14. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.
15. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah
dan membayar seluruh pengeluaran daerah.
16. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung
seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara.
17. Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensikonvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh
suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan.
18. Kemitraan adalah perjanjian antara dua fisik atau lebih yang mempunyai
komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama
dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki.
19. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
13
20. Laporan Keuangan konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang
merupakan gabunag keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan, atau
entitas akuntansi, sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal.
21. Laporan Keuangan Interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di
antara dua laporan keuangan tahunan.
22. Mata uang asing adalah mata uang selain uang pelaporan entitas.
23. Mata uang pelaporan adalah mata uang rupiah yang digunakan dalam
menyajikan laporan keuangan.
24. Materialitas adalah suatu kondisi jika tersajikannya atau salah saji suatu
informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna yang
dibuat atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat
atau besarnya pos atau kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan
khusus di mana kekurangan atau salah saji terjadi.
25. Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
26. Otorisasi Kredit Anggaran (allotment) adalah dokumen pelaksanaan
anggaran yang menunjukkan bagian dari aproprisasi yang disediakan bagi
instansi dan digunakan untuk memperoleh uang dari Bendahara Umum
Negara/Daerah guna membiayai pengeluaran-pengeluaran selama periode
otorisasi tersebut.
27. Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembalik, baik pada
tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya,
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
28. Pendapatan LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan
tidak perlu dibayar kembali.
29. Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
30. Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang
dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan.
31. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
14
dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
32. Piutang transfer adalah hak suatu entitas pelaoran untuk menerima
pembayaran dari entitas pelaporan lain sebagai akibat peraturan
perundang-undangan.
33. Pos adalah kumpulan akun sejenis yang ditampilkan pada lembar muka
laporan keuangan.
34. Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang
terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi
biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali
atau pengaruh entitas bersangkutan.
35. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang
negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara pada bank sentral.
36. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang
daerah yang ditentukan oleh gubernur/bupati/walikota untuk menampung
seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah
pada bank yang ditetapkan.
37. Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari
akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun
berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan.
38. Selisih kurs adalah selisih yang timbul karena penjabaran mata uang asing
ke rupiah pada kurs yang berbeda.
39. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap
dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang
signifikan.
40. Sisa lebih/kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SikPA) adalah selish
lebih/kurang antara realisasi pendapatan LRA dan belanja, serta
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN/APBD selama
periode pelaporan.
41. Surplus/defisit LO adalah selisih antara pendapatan LO dan beban selama
satu periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/defisit dari
kegiatan non operasional dan pos luar biasa.
42. Surplus/defisit LRA adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan LRA
dan belanja selama satu periode pelaporan.
15
43. Tanggal pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatu periode
pelaporan.
44. Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana
bagi hasil.
45. Utang transfer adalah kewajiban suatu entitas pelaporan untuk melakukan
pembayaran kepada entitas lain sebagai akibat ketentuan perundangundangan.
16
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Akuntansi Pemerintah adalah proses identifikasi, pencataan, pengukuran,
pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian
laporanserta penginterpretasian atas hasilnya dalam lingkungan pemerintahan
sedangkan Akuntansi bisnis adalah perpaduan antara bisnis dan akuntansi.
Merupakan upgrade dari akuntansi konvensional. Tidak hanya mampu mengolah dan
mengelola informasi keuangan, tetapi juga dapat berkontribusi dalam kegiatan
strategis organisasi atau perusahaan.
Perbedaan antara akuntansi pemerintah dan akuntansi bisnis terletak pada sisi
laporan, sumber pendapatan, estándar akuntansi yang digunakan, auditor, dan
kepemilikan. Sedangkan persamaan akuntansi pemerintah dan akuntansi bisnis
terletak pada prinsip dan estándar yang diterima secara umum, bagian terpadu dari
sistem ekonomi sebuah negara, masalah kelangkaan sumber daya, Informasi untuk
pengambilan keputusan, memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Dasar hukum dari akuntansi pemerintah terdapat di dalam UU seperti UU RI No. 17
tahun 2003 tentang keuangan negara, UU RI No. 1 tahun 2004 tentang
perbendaharaan negara, UU RI No. 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara dan PP No.71 tahun 2010 tentang standar
akuntansi pemerintahan.
Karakteristik dari akuntansi pemerintah, bersifat kaku, pemakaian lebih dari satu
jenis dana, kepemilikan pemerintah bersifat kolektif oleh konstituante, kontribusi
keuangan tidak secara langsung kepada rakyat, kebijakan dan operasional dibuat oleh
lembaga perwakilan negara, dan kebijakannya terbuka.
Ruang lingkup pemerintahan meliputi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
unit0unit kerja instansi pemerintah yang memiliki tujuan umum untuk
mensejahterakan rakyat. Terdapat berbagai istilah-istilah dalam SAP Pemerintahan,
misalnya anggaran, APBN, APBD,kas negara, pos luar biasa dan sebagainya.
1.2 Saran
Tujuan dari akuntansi dalam pemerintahan salah satunya adalah meningkatkan
akuntabilitas. Akuntabilitas tersebut dapat lebih ditingkatkan melalu
transparansi yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat terkait dengan
seluruh anggaran yang dimiliki negara dan alokasinya.
17
DAFTAR PUSTAKA
PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Keuangan
Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-akuntansipemerintahan-tujuan-karakteristik-syarat-ruang-lingkup.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-akuntansipemerintahan-tujuan-karakteristik-syarat-ruang-lingkup.html
18
Download