Sekolah Pasar Modal Level 1 Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I 1 Investasi Di Pasar Modal 2 Efek & Mechanisme Perdagangan Saham 3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia 4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 5 Pengantar Analisa Saham Mengapa Perlu Investasi? Inflasi Keinginan Kebutuhan Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Peningkatan Nilai Kekayaan Ketidakpastian di masa yang akan datang Investasi di Pasar Modal Modal 3 Definisi Investasi Pengelolaan suatu aset yang dapat memberikan hasil investasi di kemudian hari • Investasi di sektor keuangan adalah transaksi jual beli aset keuangan untuk memperoleh keuntungan • Investasi di pasar modal adalah transaksi jual beli Efek untuk memperoleh keuntungan (capital gain dan dividen) • Investasi di sektor riil adalah menanam modal atau membeli aset produktif untuk menghasilkan suatu produk melalui proses produksi Dana Tujuan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan dari aset yang menjadi objek investasi Wahana Investasi Risiko Investasi Untung Tujuan Jangka Waktu Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal Modal 4 Jenis Investasi Aset Keuangan Ekuitas Derivatif Hutang Sekuritisasi Aset Sukuk Reksadana Investasi Pabrik Properti Perdagangan Komoditas Aset Riil Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal Modal 5 Menabung vs Investasi INVESTASI MENABUNG Tujuan Memperoleh Untung Menyimpan Potensi Risiko Ada risiko Relatif tidak ada risiko Jenis Transaksi Jual - beli Simpan - pinjam Tempat Transaksi Pasar Modal Perbankan Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal Modal 6 Definisi Pasar Mekanisme transaksi jual beli suatu barang atau jasa antara pembeli dan penjual Pasar Keuangan adalah mekanisme transaksi jual beli produk keuangan antara penjual dan pembeli (individu, korporasi, pemerintah) Pasar Modal adalah mekanisme transaksi jual beli efek antara penjual dan pembeli (individu, korporasi, pemerintah) • Pasar perdana adalah transaksi jual beli efek antara penerbit Efek (emiten) dengan investor • Pasar sekunder adalah transaksi jual beli Efek antara investor jual dengan investor beli Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal Modal 7 Jenis-Jenis Pasar Pasar Uang Pasar Keuangan Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder Pasar Komoditas Pasar Non Keuangan Produk Riil Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal Modal 8 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya Pasar Modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. • Fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). • Fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal 9 Manfaat Keberadaan Pasar Modal Sumber Pembiayaan Sebagai salah satu sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya Wahana Investasi Sebagai tempat investasi bagi investor yang ingin berinvestasi di aset keuangan Penyebaran Kepemilikan Perusahaan Sebagai tempat untuk penyebaran kepemilikan perusahaan kepada masyarakat Keterbukaan dan Profesionalisme Salah satu industri yang sangat terbuka dan menjunjung tinggi profesionalisme sehingga akan mendorong terciptanya iklim usaha yang sehat Lapangan Kerja Menciptakan lapangan kerja/profesi bagi masyarakat, baik sebagai pelaku pasar maupun investor Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal 10 8 Langkah Investasi di Pasar Modal 1. Pahami tujuan investasi • Biaya Pendidikan, Dana Pensiun, dll • Jangka pendek, menengah, panjang 2. Kenali profil risiko • Risk Averter, Moderate, Risk Taker 3. Pelajari alternatif investasi • Saham, Obligasi, Sukuk, Reksa Dana 4. Pahami tingkat risiko produk investasi 5. Tentukan batas investasi • Disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan profil risiko 6. Tentukan strategi investasi 7. Manfaatkan jasa profesional (apabila diperlukan) 8. Pertahankan tujuan investasi Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal 11 Prinsip-Prinsip Dasar Berinvestasi di Pasar Modal Pergunakan dana lebih (excess fund). Dapatkan informasi mengenai produk investasi sebanyak mungkin sebelum mengambil keputusan berinvestasi (product knowledge). Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis instrumen yang sama (Don’t put your eggs in one basket) Disiplin melakukan target investasi baik profit maupun cut loss. Kenali perusahaan sekuritas dimana anda berinvestasi (know your broker principle) Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal 12 Waspada Penipuan Investasi 1. 2. 3. 4. Waspada dengan penawaran investasi dengan janji-janji palsu (misalnya pasti untung tinggi dalam jangka pendek) Waspada penawaran investasi yang memaksa atau dengan bujuk rayu (biasanya dengan mengaburkan produk investasinya) Waspada modus investasi dengan replikasi (misalnya investasi berkedok MLM) dan penguncian Dana (misalnya uang tidak boleh diambil dalam jangka waktu tertentu) Waspada penawaran investasi dari perusahaan yang tidak jelas (cek izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena hanya OJK yang berhak mengeluarkan izin perusahaan investasi di Indonesia) Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal 13 Investasi di Pasar Modal VS Bursa Berjangka Kriteria Pasar Modal Bursa Berjangka Tempat Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Regulator dan Pengawasan Jenis Pasar Produk Investasi (Efek) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kementerian Perdagangan & Badan Pengawas Perdagangan Berjangka komoditi (BAPPEBTI) Pasar Spot (cash merket) dan Pasar Derivatif Hanya Pasar Derivatif • • • • • • • • • • • • • • • • Saham Rights Waran Obligasi Negara / Korporasi Sukuk Negara / Korporasi Efek Beragun Aset (EBA) Exchange Traded Fund (ETF) Kontrak Opsi Saham (KOS) Kontrak Berjangka Indeks Efek (LQ45 Index Futures) Kontrak Berjangka Emas Kontrak Berjangka Olein Kontrak Berjangka Kopi Robusta Kontrak Berjangka Kopi Arabika Kontrak Berjangka Kakao Indeks Emas Foreign Exchange Trading Kliring PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) (KBI) Broker Perusahaan Efek dan Anggota Bursa Yang terdaftar di OJK Anggota Bursa BBJ Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Investasi di Pasar Modal 14 Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I 1 Investasi Di Pasar Modal 2 Efek & Mekanisme Perdagangan Saham 3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia 4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) \ 5 Pengantar Analisa Saham Efek Yang Diperdagangkan Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek Saham merupakan bukti penyertaan atau kepemilikan dalam suatu perusahaan yang memberikan hasil investasi bersifat variabel tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya Karakteristik yuridis bagi pemegang saham: a. Limited Risk (pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap sejumlah dana yang disetorkan dalam perusahaan) b. Ultimate Control (pemegang saham, secara kolektif, akan menentukan arah dan tujuan perusahaan) c. Residual Claim (sebagai pihak terakhir yang memperoleh pembagian hasil usaha perusahaan dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan, setelah kreditur) Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 16 Efek Yang Diperdagangkan Obligasi merupakan Efek berbasis surat hutang yang memberikan hasil investasi bersifat tetap selama periode tertentu • Terdiri dari obligasi korporasi dan obligasi pemerintah Sukuk merupakan Efek berbasis penyertaan dalam pengelolaan aset yang memberikan hasil investasi tergantung dari jenis akadnya selama periode tertentu • Terdiri dari sukuk korporasi dan sukuk negara (SBSN) Efek Derivatif merupakan Efek yang menggunakan aset finansial lainnya sebagai underlying yang memberikan hasil investasi bersifat variabel tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya • Saat ini terdapat 2 jenis yaitu KOS dan LQ45 Index Futures Exchange Traded Funds merupakan Reksa Dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek dan memberikan hasil investasi bersifat variabel tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 17 Reksa Dana “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi” (Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27) Reksa Dana terdiri dari 4 jenis yaitu: 1. Reksa Dana Pendapatan tetap (Mayoritas dana diinvestasikan pada produk pendapatan tetap) 2. Reksa Dana Saham (Mayoritas dana diinvestasikan pada Saham) 3. Reksa Dana Pasar Uang (Mayoritas dana diinvestasikan obligasi dengan maturity kurang dari sataun) 4. Reksa Dana Campuran (Reksadana yang menginvestasikan dana pada saham dan pendapatan tetap dengan komposisi tertentu sehingga tidak dapat dikategorikan pada 3 jenis reksadana diatas) Dalam Reksa Dana, Manajer Investasi mengelola dana dari masyarakat yang dibukukannya ke dalam “Nilai Aktiva Bersih” (NAB) Reksa Dana. NAB inilah yang digunakan sebagai indikator harga suatu Reksa Dana. Semakin meningkat NAB per Unit Penyertaan suatu Reksa Dana, maka semakin tinggi pula keuntungan investor. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 18 Indeks Saham Instrumen yang digunakan sebagai indikator dari pergerakan harga dan kinerja saham atau sekumpulan saham Dapat berbentuk indeks saham individu maupun indeks sekumpulan saham (sektoral maupun non sektoral) Non sektoral 15 indeks saham: IHSG, LQ45, ISSI, JII, MBX, DBX, Kompas100, Sri-Kehati, Bisnis27, PEFINDO25, INFOBANK 15, IDX30, SMinfra18, MNC36, Investor33 Sektoral 10 indeks sektoral: Agriculture, Mining, Basic Industry, Miscellaneous Industry, Consumer Goods, Property & Real Estate, Infrastructure, Finance, Trade & Service, Manufacturing Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 19 Metodologi Perhitungan Indeks Saham IHSG = Nilai Pasar X 100 Nilai Dasar Nilai Pasar adalah kumulatif dari perkalian harga saham dengan jumlah saham tercatat. Nilai Dasar adalah kumulatif dari perkalian harga saham dengan jumlah saham tercatat pada hari dasar. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 20 Bagaimana Membeli Saham Perdana? Formulir + Bukti Setor + Identitas Copy Formulir Confirmasi Penjatahan Agen Penjual FPPS + DPPS Rp Investor Confirmasi Penjatahan Emiten Bank FPPS + DPPS Penjamin Emisi Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Confirmasi Penjatahan Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham BAE 21 Formulir Pemesanan Saham Perdana Formulir rangkap 5 Putih Biro Administrasi Efek Merah Penjamin Pelaksana Emisi Biru Kuning Hijau Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Penjamin Emisi Agen Penjual Pemesan Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 22 Persyaratan Pemesanan Saham Perdana PERORANGAN Copy Identitas (KTP/Paspor) yang masih berlaku Mengisi & menandatangani FPPS Membayar jumlah pesanan. INSTITUSI Copy Identitas (KTP/Paspor) kuasa usaha (Direktur) Copy Akte Pendirian & Anggaran Dasar Copy NPWP Mengisi & menandatangani FPPS aplikasi asli badan Usaha pada FPPS Membayar jumlah pesanan. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 23 Bagaimana Melakukan Transaksi Saham? Melalui AB Buka Rekening Efek Order Jual/Beli Done! Pelajari Kinerja Efek Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 24 Mekanisme Perdagangan Saham di Pasar Sekunder Anggota Bursa Anggota Bursa Order Jual/Beli Investor Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I T+3 Order Jual/Beli Investor Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 25 Informasi Tentang Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia Transaksi saham menggunakan Continuous Auction System (Sistem lelang berkelanjutan) yang didasarkan kepada order-driven market Pihak yang boleh melakukan transaksi atau memasukkan order hanya Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi anggota kliring (AB Kliring) Transaksi dilakukan melalui JATS-Next G (Jakarta Automated Trading System Next Generation) Investor melakukan transaksi saham melalui AB yang memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek AB akan mengenakan biaya transaksi untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh investor Transaksi dilakukan dalam bentuk scriptless dengan setelmen T+3 Transaksi dilakukan dengan remote trading system Beli Bayar Jual Terima T+3 Senin Selasa Rabu T+3 Kamis Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham Senin 26 Biaya Transaksi di Pasar Sekunder Komisi yang dibayarkan Investor kepada AB (Komisi broker) maksimum 1% dari nilai transaksi Komisi broker dikenakan PPN 10% yang dibebankan ke investor Nilai transaksi dikenakan Pajak Transaksi 0.1% (hanya untuk transaksi penjualan saham) Ilustrasi pengenaan biaya dalam transaksi jual beli saham WXYZ sebanyak 2 (dua) lot pada harga Rp. 5.000 per saham Transaksi Beli Keterangan Perhitungan (a) Nilai Transaksi (b) Komisi Broker (Mis: 0.3% dari Nilai Transaksi) (c) PPN 10% dari Komisi Total Biaya Pembelian Saham (b) + (c) Nilai Uang (Rp) 2 Lot x 100 Lbr/Lot x 5.000 0.3% x 1.000.000 10% x 3.000 Total Uang yang dikeluarkan Jual 1.003.300 (a) Nilai Transaksi (b) Komisi Broker (Mis: 0.3% dari Nilai Transaksi) (c) PPN 10% dari Komisi (d) PPh 0.1% dari NilaI Transaksi Total Biaya Penjualan Saham (b) + (c) + (d) 2 Lot x 100 Lbr/Lot x 5.000 0.3% x 1.000.000 10% x 3.000 0.1% x 1.000.000 Total Uang yang diterima Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I 1.000.000 3.000 300 3.300 1.000.000 3.000 300 1.000 (4.300) 995,700 Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 27 Jadwal Transaksi Perdagangan Jadwal Pre-Opening transaksi perdagangan 08.45.00 – 08.55.00 JATS Time Anggota Bursa memasukkan order Jual/Beli 08.55.01 – 08.59.59 JATS Time JATS proses penetapan harga preopening & alokasi transaksi Senin - Jumat Jadwal transaksi perdagangan dalam satu hari Hari Sesi I Sesi II Senin - Kamis 09.00 – 12.00 JATS Time 13.30 – 15.49 JATS Time Jumat 09.00 – 11.30 JATS Time 14.00 – 15.49 JATS Time Jadwal Pre-Closing transaksi perdagangan 15.50.00 – 16.59.59 JATS Time Anggota Bursa memasukkan order Jual/Beli 16.00.00 – 16.04.59 JATS Time JATS proses penetapan harga Pre Closing & alokasi transaksi Senin - Jumat Jadwal Post-Trading Senin - Jumat 16.05 – 16.15 JATS Time Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I continues auction dan time priority Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 28 Ukuran Perubahan (Fraksi) Harga • Transaksi saham dilakukan dalam ukuran lot, dimana 1 lot = 100 saham • Setiap perubahan harga saham harus mengikuti ukuran fraksi harga (tick size) yang sudah ditentukan Harga Fraksi Maksimum 1 kali Perubahan Harga < Rp500 Rp1 Rp20 Rp500 ≤ Harga < Rp5000 Rp5 Rp100 ≥ Rp5.000 Rp25 Rp500 Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 29 Auto Rejection System Untuk mengurangi tingkat fluktuasi harga saham yang berlebihan Permintaan harga yang melebihi ketentuan batas maksimal secara otomatis akan di tolak Untuk menghindari terjadinya manipulasi harga dengan menggerakkan harga saham secara berlebihan Auto Rejection Percentage Previous Price of Regular Market Regular Condition Corporate Action (4 Days) Rp50 ≤ Harga ≤ Rp200 35% 35% Rp200 < Harga ≤ Rp5.000 25% 25% > Rp5.000 20% 20% Pada saat hari pertama perdagangan saham IPO, auto rejection ditetapkan 2x dari % normal Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 30 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 20 10 Harga 5.000 5.200 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga Nilai Tabel Pembentukan Harga Volume Bid Harga Bid (Beli) Harga Offer (Jual) Volume Offer B O Sekarang kita akan lihat bagaimana harga terbentuk?. Tidak semua order, baik jual maupun beli akan menyebabkan terbentuknya harga. Misalkan investor 1 ingin membeli saham XYZ pada harga Rp5.000 sebanyak 20 lot dan investor 2 ingin menjual pada harga Rp5.200 sebanyak 10 lot. Pertama, order tersebut akan masuk dalam tabel order, dalam hal ini harga belum terbentuk karena invsetor 1 ingin membeli pada harga Rp5.000 sedangkan investor 2 ingin menjual pada harga yang lebih tinggi yaitu Rp5.200. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 31 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 20 10 Harga 5.000 5.200 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga B O Nilai Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 20 Harga Bid (Beli) 5.000 Harga Offer (Jual) 5.200 Volume Offer 10 Selanjutnya order-order tersebut dimasukkan ke Tabel Pembentukan Harga. Dalam hal ini harga beli Rp5.000 disebut dengan harga pembelian terbaik atau best bid, sedangkan harga jual Rp5.200 disebut dengan harga penjualan terbaik atau best offer. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 32 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 20 10 50 Harga 5.000 5.200 5.100 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga Tabel Pembentukan Harga Volume Bid Nilai B O O 20 Harga Bid (Beli) 5.000 Harga Offer (Jual) 5.200 Volume Offer 10 Selanjutnya ada investor 3, ingin menjual pada harga Rp5.100 sebanyak 50 lot. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 33 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 20 10 50 Harga 5.000 5.200 5.100 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga B O O Nilai Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 20 Harga Bid (Beli) 5.000 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 50 10 Order tersebut dimasukkan ker Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority penjualan, harga jual lebih murah lebih diutamakan dari harga jual lebih mahal, dalam hal ini harga jual Rp5.100 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga jual Rp5.200. Sehingga sekarang ini harga Rp5.100 menjadi harga jual terbaik atau best offer. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 34 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 20 10 50 40 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga Tabel Pembentukan Harga Volume Bid Nilai B O O B 20 Harga Bid (Beli) 5.000 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 50 10 Berikutnya ada investor 4, ingin membeli pada harga Rp4.900 sebanyak 40 lot. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 35 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 20 10 50 40 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga B O O B Nilai Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 20 40 Harga Bid (Beli) 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 50 10 Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority pembelian, harga beli lebih mahal lebih diutamakan dari harga beli lebih murah. Dalam hal ini harga beli Rp5.000 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga beli Rp4.900. Sehingga harga Rp5.000 tetap menjadi harga beli terbaik atau best bid. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 36 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 20 10 50 40 15 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga Tabel Pembentukan Harga Volume Bid Nilai B O O B O 20 40 Harga Bid (Beli) 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 50 10 Selanjutnya ada investor 5, ingin menjual pada harga Rp5.100 sebanyak 15 lot. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 37 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 20 10 50 40 15 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga B O O B O Nilai Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 20 40 Harga Bid (Beli) 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.100 5.200 Volume Offer 50 15 10 Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority penjualan, harga jual lebih murah lebih diutamakan dari harga jual lebih mahal. Dalam hal ini harga jual Rp5.100 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga jual Rp5.200. Berdasarkan prinsip time priority, order jual atau beli pada harga yang sama, maka yang memasukkan order terlebih dahulu akan diprioritaskan. Dalam hal ini volume order 50 lot lebih prioritas dari volume order 15 lot. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 38 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 20 10 50 40 15 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga B O O B O Nilai Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 20 40 Harga Bid (Beli) 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 65 10 Dalan Tabel Pementukan Harga volume yang sama, jumlah order langsung dijumlahkan. Dalam hal ini volume order jual pada harga Rp5.100 bertambah 15 lot, dari 40 lot menjadi 65 lot. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 39 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 20 10 50 40 15 70 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 5.050 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga Tabel Pembentukan Harga Volume Bid Nilai B O O B O B 20 40 Harga Bid (Beli) 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 65 10 Berikutnya ada investor 6, ingin membeli pada harga Rp5.050 sebanyak 70 lot. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 40 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 20 10 50 40 15 70 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 5.050 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga B O O B O B Nilai Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 70 20 40 Harga Bid (Beli) 5.050 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 65 10 Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority pembelian, harga beli lebih mahal lebih diutamakan dari harga beli lebih murah, dalam hal ini harga beli Rp5.050 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga beli Rp5.000. Sehingga sekarang ini harga Rp5.050 menjadi harga beli terbaik atau best bid. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 41 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 20 10 50 40 15 70 30 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 5.050 5.100 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga Tabel Pembentukan Harga Volume Bid Nilai B O O B O B B 70 20 40 Harga Bid (Beli) 5.050 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 65 10 Berikutnya ada investor 7, ingin membeli pada harga Rp5.100 sebanyak 30 lot. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 42 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 20 10 50 40 15 70 30 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 5.050 5.100 Bid/ Offer Volume (Lot) Harga B O O B O B B Nilai Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 30 70 20 40 Harga Bid (Beli) 5.100 5.050 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 65 10 Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority pembelian, harga beli lebih mahal lebih diutamakan dari harga beli lebih murah, dalam hal ini harga beli Rp5.100 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga beli Rp5.050. Sehingga sekarang ini harga Rp5.100 menjadi harga beli terbaik atau best bid. Dari Tabel Pembentukan Harga terlihat bahwa best bid = best offer yaitu harga Rp5.100. Pada saat ini terjadi pembentukan harga (Matching) pada harga Rp5.100 sebanyak 30 lot, sehingga Tabel Pementukan Harga menjadi ... Slide berikutnya Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 43 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 20 10 50 40 15 70 30 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 5.050 5.100 Bid/ Offer B O O B O B B Volume (Lot) 30 Harga 5.100 Nilai 15.300.000 Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 70 20 40 Harga Bid (Beli) 5.050 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 35 10 Pada Tabel Matching terlihat telah terjadi transaksi pada harga Rp5.100 sebanyak 30 lot atau sebesar Rp15.300.000 Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 44 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 20 10 50 40 15 70 30 60 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 5.050 5.100 5.050 Bid/ Offer B O O B O B B O Volume (Lot) 30 Harga 5.100 Tabel Pembentukan Harga Volume Bid Nilai 70 20 40 15.300.000 Harga Bid (Beli) 5.050 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 35 10 Selanjutnya ada investor 8, ingin menjual pada harga Rp5.050 sebanyak 60 lot. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 45 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 20 10 50 40 15 70 30 60 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 5.050 5.100 5.050 Bid/ Offer B O O B O B B O Volume (Lot) 30 Harga 5.100 Nilai 15.300.000 Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 70 20 40 Harga Bid (Beli) 5.050 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.050 5.100 5.200 Volume Offer 60 35 10 Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority penjualan, harga jual lebih murah lebih diutamakan dari harga jual lebih mahal, dalam hal ini harga jual Rp5.050 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga jual Rp5.100. Sehingga sekarang ini harga Rp5.050 menjadi harga jual terbaik atau best offer. Dari Tabel Pembentukan Harga terlihat bahwa best bid = best offer yaitu harga Rp5.050. Pada saat ini terjadi pembentukan harga (Matching) pada harga Rp5.050 sebanyak 60 lot, sehingga Tabel Pementukan Harga menjadi ... Slide berikutnya Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 46 Bagaimana Harga Saham Terbentuk? Price Priority dan Time Priority Tabel Matching Tabel Order No. Volume (Lot) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 20 10 50 40 15 70 30 10 Harga 5.000 5.200 5.100 4.900 5.100 5.050 5.100 5.050 Bid/ Offer B O O B O B B O Volume (Lot) Harga Nilai 30 5.100 15.300.000 60 5.050 30.300.000 Tabel Pembentukan Harga Volume Bid 10 20 40 Harga Bid (Beli) 5.050 5.000 4.900 Harga Offer (Jual) 5.100 5.200 Volume Offer 35 10 Pada Tabel Matching terlihat telah terjadi transaksi pada harga Rp5.050 sebanyak 60 lot atau sebesar Rp30.300.000 Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 47 Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I 1 Investasi Di Pasar Modal 2 Efek & Mekanisme Perdagangan Saham 3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia 4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 5 Pengantar Analisa Saham Emiten di Pasar Modal Emiten Perseroan Terbatas Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Perusahaan Publik • Perusahaan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) • Hanya di Pasar Perdana Perusahaan Tercatat • Perusahaan terdaftar di OJK dan tercatat di BEI • Di Pasar Perdana dan Sekunder Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 49 Perusahaan Publik Emiten: Pihak yang melakukan Penawaran Umum Penawaran Umum: Kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat Perusahaan Publik: Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal di setor sekurangkurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 50 Perusahaan Tercatat Calon Perusahaan Tercatat: Perseroan Terbatas yang telah mengajukan surat permohonan pencatatan Efek di Bursa Efek Pencatatan (Listing): Pencantuman suatu Efek dalam daftar Efek yang tercatat di Bursa sehingga dapat diperdagangkan di Bursa Efek Perusahaan Tercatat: Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya tercatat di Bursa Efek Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 51 Mekanisme Menjadi Perusahaan Tercatat Emiten Kontrak Pendahuluan Pasar Sekunder Penawaran Umum Pencatatan Efek Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Pernyataan Efektif Pasar Perdana Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 52 Emiten Saham Di Bursa Efek Indonesia Papan Utama Efektif OJK Badan Hukum Perseroan Terbatas Minimal Operasional 3 Tahun Laporan Keuangan Auditan ≥ 3 Tahun Opini LK WTP (2 Tahun) Aktiva Berwujud Bersih 1 2 3 4 5 Papan Pengembangan Efektif OJK Badan Hukum Perseroan Terbatas Minimal Operasional 1 Tahun Laporan Keuangan Auditan ≥ 1 Tahun Opini LK WTP Aktiva Berwujud Bersih ≥ Rp100 Miliar 6 - 7 Namun berdasarkan proyeksi keuangan 2 tahun telah memperoleh laba (khusus sektor tertentu 6 tahun) Jumlah Minimum Pemegang Saham Bukan Pengendali 8 ≥ Rp50 Juta Saham atau 35% dari Modal Disetor Jumlah Minimum Pemegang Saham Bukan Pengendali ≥ Rp100 Juta Saham atau 35% dari Modal Disetor Jumlah Pemegang Saham Min. 1.000 PS 9 - 10 Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I ≥ Rp5 Miliar Boleh Rugi Jumlah Pemegang Saham Min. 500 PS Penjamin Emisi Full Commitment Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 53 Emiten Obligasi Di Bursa Efek Indonesia Korporasi Efektif Bapepam-LK Badan Hukum Indonesia Minimal Operasional 3 Tahun Laporan Keuangan Auditan ≥ 3 Tahun Opini LK Min. WDP Minimum Ekuitas Rp20 Miliar Pemeringkatan Efek Min. BBB- Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I 1 2 Daerah Efektif Bapepam-LK Pemerintah Daerah Dati I / Dati II / Kotamadya 3 4 Wajib memenuhi ketentuan penerbitan Obligasi Daerah yang berlaku: 5 6 Peraturan MenKeu dan Bapepam-LK 7 Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 54 Struktur Pasar Modal Indonesia LPS Bank Indonesia Dewan Komisioner OJK Kementerian Keuangan SRO Bidang Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Perusahaan Efek Lembaga Penunjang Profesi Penunjang Pemodal BAPMI Penjamin Emisi Kustodian Akuntan Emiten SIPF Perantara Pedagang Efek Badan Administrasi Efek Konsultan Hukum Reksa Dana IBPA Manajer Investasi Wali Amanat Penilai Pemeringkat Efek Notaris Penilai Harga Efek Perlindungan Dana Pemodal Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I BAPMI: Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia SIPF: Securities Investor Protection Funds IBPA: Indonesia Bond Pricing Agency Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 55 OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Tugas OJK Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Tujuan Pendirian OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat. http://www.ojk.go.id Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 56 Bursa Efek Indonesia (BEI) Tujuan pendirian: menyelenggarakan perdagangan Efek di pasar modal Indonesia yang teratur, wajar, dan efisien Pemegang saham BEI adalah Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, disebut sebagai Anggota Bursa (AB) BEI secara resmi didirikan pada tanggal 13 Juli 1992 BEI adalah satu-satunya penyelenggara perdagangan Efek di Indonesia BEI wajib menetapkan peraturan mengenai keanggotaan, pencatatan dan perdagangan BEI wajib mempunyai satuan pemeriksa yang bertugas menjalankan pemeriksaan berkala atau pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap anggotanya serta terhadap kegiatan Bursa Efek BEI bekerjasama dengan DSN-MUI dalam mengembangkan investasi Syariah di pasar modal Indonesia http://www.idx.co.id Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 57 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) Tujuan pendirian: menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien Saham LPP dapat dimiliki oleh Bursa Efek, Bank Kustodian, AB, Perusahan Efek, Badan Administrasi Efek atau pihak lain yang disetujui Bapepam dan LK Dikelola oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang didirikan pada tanggal 9 Januari 1998 http://www.ksei.co.id Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 58 Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) Tujuan pendirian: menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi Bursa Efek yang teratur, wajar, dan efisien Mayoritas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib dimiliki oleh Bursa Efek Dikelola oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang didirikan pada tanggal 5 Agustus 1996 http://www.kpei.co.id Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 59 Securities Investor Protection Fund (SIPF) • Dana Perlindungan Pemodal (SIPF) adalah kumpulan dana yang dibentuk untuk melindungi Pemodal dari hilangnya Aset Pemodal. • Dana Perlindungan Pemodal diadministrasikan dan dikelola oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal yang merupakan Perseroan yang telah mendapatkan izin usaha dari OJK untuk menyelenggarakan dan mengelola Dana Perlindungan Pemodal dalam hal ini adalah PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (Indonesia Securities Investor Protection Fund) http://www.indonesiasipf.co.id Pemodal yang assetnya mendapatkan perlindungan Dibukakan Sub Rekening Efek pada KSEI oleh Kustodian Memiliki nomor tunggal identitas pemodal (SID) dari KSEI Menitipkan asetnya dan memiliki Rekening Efek pada Kustodian Pemodal yang assetnya tidak mendapatkan perlindungan Pemodal yang terlibat atau menjadi penyebab aset pemodal hilang Pemodal merupakan pemegang saham pengendali, Direktur, Komisaris, atau pejabat satu tingkat di bawah Direktur Kustodian. Pemodal merupakan afiliasi dari kedua pihak diatas Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 60 (SIPF) : Ganti Rugi Pemodal Pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan Dana Perlindungan Pemodal dilakukan jika Pemodal telah mengajukan permohonan ganti rugi kepada Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sesuai dengan Peraturan OJK Nomor VI.A.5 tentang Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal Batasan paling tinggi untuk setiap Pemodal pada satu Kustodian dalam rangka pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan DPP: Rp 100.000.000,00 Batasan paling tinggi untuk setiap Kustodian dalam rangka pembayaran ganti kepada Pemodal dengan menggunakan DPP: Rp 50.000.000.000,00 Ganti rugi atas nilai Aset Pemodal yang hilang tidak mencakup nilai kerugian atas perkiraan nilai investasi masa datang Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 61 Sertifikat dan Stiker Keanggotaan DPP Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham 62 Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I 1 Investasi Di Pasar Modal 2 Efek & Mekanisme Perdagangan Saham 3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia 4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 5 Analisa Fundamental Sub Rekening Efek (SRE) Merupakan Rekening Efek yang digunakan untuk mencatat kepemilikan Efek dan dana milik setiap investor atau nasabah yang dikelola oleh Perusahaan Efek atau Bank Kustodian (Pemegang Rekening) di KSEI. Pemegang Rekening dapat mengelola 1 (satu) atau lebih Sub-Rekening Efek milik nasabah. Berfungsi sebagai perlindungan kepada investor atas portofolio Efek dan dana dengan menjaga tersedianya data investor sepanjang waktu dan untuk efisiensi pendistribusian tindakan korporasi sebagai hak Pemegang Efek (seperti: dividen, bunga, dll). Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 64 Fasilitas AKSes “Fasilitas yang diberikan KSEI sebagai perwujudan perlindungan investor agar investor dapat langsung melihat portofolio yang dimilikinya di sistem KSEI” Administrasi SRE, SID, RDN dan Fasilitas AKSes bagi nasabah baru Investor Pembukaan Rekening Perusahaan Efek Konfirmasi pembukaan rekening Pemberian SID dan AKSes • Pembukaan Sub Rekening Efek • Pembuatan SID • Pembukaan AKSes Akses ke Fasilitas AKSes Pembukaan RDN Konfirmasi pembukaan SRE, pembuatan SID dan AKSes Verifikasi data investor Bank Informasi data rekening, saldo, mutasi Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 67 Ketentuan Pendukung Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3 • Pembukaan Rekening Efek di LPP untuk nasabah • Pelaporan data rekening dana ke LPP Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.4 Kewajiban Perusahaan Efek untuk memberikan akses informasi data di LPP kepada nasabah Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 68 Penerapan 1. Nomor yang terdapat pada kartu AKSes, menjadi identitas investor (SID) pada saat melakukan transaksi Efek di Pasar Modal Indonesia. 2. Merupakan fasilitas yang disediakan KSEI secara GRATIS untuk memberikan informasi dan laporan yang terkait posisi Efek dan atau dana dalam Sub Rekening Efek milik investor. 3. Informasi yang ditampilkan antara lain: a. informasi mutasi dan instruksi yang tersedia secara realtime dari C-BEST. b. Informasi status transaksi dari BEI dan perhitungan hak dan kewajiban penyelesesaian transaksi dari KPEI 4. Persyaratan menggunakan Fasilitas AKSes: Investor harus memiliki Sub Rekening Efek di KSEI yang dibukakan melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. 5. Akses ke Fasilitas AKSes melalui jaringan internet atau mobile devices. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 69 Manfaat 1. Salah satu bentuk fasilitas perlindungan investor melalui transparansi informasi. 2. Mendukung dan memperkuat fungsi dan mekanisme pengawasan oleh otoritas pasar modal terhadap pelaku pasar dengan memungkinkan investor secara langsung memonitor kepemilikan Efek dan dananya. 3. Menjadi sistem pencegahan dan sistem peringatan dini terjadinya pelanggaran di Pasar Modal Indonesia. 4. Sebagai fondasi pengembangan Straight Through Processing Pasar Modal Indonesia Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 70 Atributes AKSes Pin Mailer Panduan Aktivasi Kartu AKSes Kartu AKSes Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 71 Single Investor Identification (SID) Single Investor Identification (SID) • Nomor identitas tunggal untuk Investor atas Sub Rekening Efek yang disimpan di Pemegang Rekening KSEI (Perusahaan Efek/ Bank Kustodian). • Dapat menghubungkan aset-nya di beberapa Sub Rekening Efek pada Pemegang Rekening KSEI yang berbeda. • • Bersifat tunggal sesuai data pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI. SID diterbitkan oleh KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 73 Format SID Random Digit (6 digit) (Alphanumerik) Status Investor : D : Domestic, F : Foreign. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Trading ID 12 13 Tipe Investor : Tgl. & Bln. : ID: Nasabah Perorangan, Tanggal dan Bulan lahir SC: Perusahaan Efek, Tanggal dan Bulan Pendirian MF: Mutual Fund, Format : DDMM PF: Pension Fund, CP: Corporate, IB: Institution Bank, IS: Insurance, FD: Foundation, OT: Others. (Mengikuti tipe investor yang diterapkan oleh BI). 15 Check Digit Ada di bagian depan kartu Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I 14 Ada di bagian belakangkartu Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 74 Ketentuan Pendukung Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3 • Pembukaan Rekening Efek di LPP untuk nasabah • Pembuatan atau pencantuman nomor tunggal identitas nasabah (SID) bagi nasabah yang telah ada; • Pembuatan atau pencantuman nomor tunggal identitas nasabah (SID) di LPP bagi nasabah yang belum memiliki • nasabah yang melakukan pemberian pesanan dan/atau instruksi telah memiliki nomor tunggal identitas nasabah (SID); Peraturan BEI Nomor II-A Penerapan SID sebagai client trading ID pada saat melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 75 Penerapan SID ● Standardisasi Data Sub Rekening Efek Update data nasabah pemilik Sub Rekening Efek dan wajib memiliki Single Investor Identification pada semua Sub Rekening Efek. ● Penerapan Pemisahan Rekening Dana Nasabah Setiap nasabah harus dibukakan Sub Rekening Efek di KSEI dan Rekening Dana di Bank yang terpisah dari rekening milik nasabah lain atau rekening milik Perusahaan Efek. Sub Rekening Efek dan Rekening Dana akan dikonsolidasikan dengan Single Investor Identification masing-masing nasabah. ● Penerapan Client Trading ID di Transaksi Bursa Setiap order transaksi jual atau beli di Bursa atas nama nasabah harus disertai informasi client trading ID nasabah yang merupakan bagian dari Single Investor Identification. • Penerapan STP (Straight Through Processing) di Transaksi Bursa. Perdagangan, Kliring dan Penyelesaian dilakukan terintegrasi dan secara otomatis Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 76 Rekening Dana Nasabah (RDN) Rekening Dana Nasabah “Rekening atas nama nasabah yang disimpan di Bank yang terpisah dari rekening Perusahaan Efek” Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 78 Rekening Dana Nasabah (RDN) • Bagi Nasabah yang belum membuka RDN dilarang melakukan transaksi • • • • Efek (baik di Bursa maupun diluar bursa). Setiap Nasabah yang mempunyai beberapa SRE dalam satu PE sekurangkurangnya harus mempunyai 1 RDN. Nasabah tidak dapat langsung menarik dan memindahbukukan dana yang terdapat di RDN. Untuk butir diatas, maka Nasabah memberikan instruksi ke PE (on request atau Standing Instruction). Dana atas seluruh transaksi Efek harus melalui RDN. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 79 Ketentuan Pendukung Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3 • Pembukaan rekening Efek wajib diikuti dengan pembukaan Sub Rekening Efek • • pada Kustodian dan pembukaan rekening dana atas nama nasabah pada bank untuk masing-masing nasabah; Nasabah memberikan kuasa kepada Perusahaan Efek untuk: • melakukan pemindahbukuan dana dalam rekening dana nasabah pada bank untuk keperluan transaksi Efek nasabah. • memberikan data termasuk mutasi dan/atau saldo dana yang ada dalam rekening dana yang ada di bank kepada Lembaga Penyimpanan danPenyelesaian. Perusahaan Efek wajib memberikan salinan kontrak pembukaan rekening Efek dan pembukaan rekening dana pada bank kepada nasabah. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 80 Website AKSes dan AKSes Mobile Tampilan Website AKSes http://akses.ksei.co.id Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 82 Melihat Saldo Efek Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 83 Melihat Mutasi Efek Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 84 Melihat Data Transaksi Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 85 Melihat Data Netting Hak/KewajibanTransaksi Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 86 Melihat Saldo Dana Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 87 87 Melihat Mutasi Dana Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 88 88 AKSes Mobile • Tujuan: mengakomodir kebutuhan investor yang memiliki mobilitas tinggi dan banyak memanfaatkan smart devices untuk menunjang kegiatan sehari-hari. • Fungsi dan manfaat : investor dapat monitoring portofolio Efek dan dana di mana saja dan kapan saja. • Implementasi penuh mulai 10 Januari 2012. • Dapat di-install secara gratis di: Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 89 Tampilan Layar AKSes Mobile Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 90 Support Pengembangan Infrastruktur Pengembangan KSEI • Static Data Investor (SDI) - Impelementasi: 27 Desember 2013 - Target: pembentukan database investor pasar modal secara demografi - Percepatan proses pembukaan Sub Rekening Efek (SRE) dan SID (kurang lebih 1 hari) serta Pemegang Rekening dapat melakukan administrasi SRE secara langsung dari pembukaan hingga penutupan. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 92 Pengembangan KSEI • Pengembangan Fasilitas AKSes Memberikan kemudahan kepada investor untuk meningkatkan jumlah login ke Fasilitas AKSes - Co-Branding dengan ATM Bank Administrator RDN (Penandatanganan dengan PT Bank Permata Tbk, 28 Februari 2014) - Sosialisasi Fasilitas AKSes Sosialisasi dan edukasi bekerjasama dengan PE untuk meningkatkan jumlah login Fasilitas AKSes • SID khusus untuk nasabah reksa dana - Terintegrasi dengan e-KTP sebagai acuan basis data Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 93 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, 5th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Ph. (62-21) 5299 1099, 515 2855 Fax. (62-21) 5299 1052 Call Center: (62-21) 515 2855 Toll Free: 0800 186 5734 Email : [email protected] Website KSEI: www.ksei.co.id Website Kartu AKSes: http://akses.ksei.co.id Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 94 Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham 1 Investasi Di Pasar Modal 2 Efek & Mekanisme Perdagangan Saham 3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia 4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) 5 Analisa Fundamental Definisi Analisa Fundamental Analisa fundamental adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik. Analisa fundamental minimal mencakup analisa: 1. Analisa Ekonomi 2. Analisa Industri/Sektor 3. Analisa Perusahaan (Rasio Keuangan) Tujuan: Melakukan ekspektasi kinerja perusahaan di masa datang Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham Analisa Fundamental 96 Definisi Analisa Ekonomi Analisa ekonomi adalah suatu analisa yang mempelajari potensi perekonomian suatu negara di masa datang dengan menggunakan data historis maupun data saat ini. Analisa ekonomi minimal menggunakan variabel sebagai berikut: PDB (Produk Domestik Bruto): Agregat barang dan jasa yang telah diproduksi oleh ekonomi nasional dalam suatu periode tertentu. Inflasi: Indikator kenaikan harga barang dan jasa yang diproduksi oleh sistem ekonomi dalam periode tertentu. Tingkat Bunga: Indikator biaya modal dalam suatu sistem ekonomi sebagai data pembanding untuk mengukur tingkat keuntungan investasi. Fluktuasi Nilai Tukar: Indikator nilai rupiah dibandingkan dengan mata uang negara lain. Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham Analisa Fundamental 97 Definisi Analisa Industri Analisa industri adalah analisa yang mempelajari keadaan kompetitif dari suatu sektor industri dalam hubungannya dengan yang lain serta mengidentifikasi perusahaanperusahan yang mempunyai potensi pada suatu sektor industri tertentu. Beberapa indikator penting dalam Analisa Industri: Penjualan, Laba, Dividen, Struktur Modal, Regulasi dan Inovasi. Tujuan: untuk menilai prospek industri di masa datang Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham Analisa Fundamental 98 Kelompok Analisa Industri Beberapa industri mampu beroperasi cukup baik dalam kondisi resesi, sedangkan yang lain sangat jelek. Untuk itu perlu dikelompokkan berdasarkan: 1. Growth Industry yaitu industri yang mempunyai laba jauh lebih tinggi dari rata-rata industri 2. Defensive Industry yaitu industri yang tidak banyak terpengaruh dengan kondisi perekonomian 3. Cyclical Industry yaitu industri yang sangat peka terhadap perubahan kondisi perekonomian Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham Analisa Fundamental 99 Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan Analisa rasio keuangan perusahaan, minimal terdiri dari: Rasio Likuiditas (Liquidity ratios) Rasio Aktivitas (Activity ratios) Rasio Rentabilitas (Profitability ratios) Rasio Solvabilitas (Solvability ratios) Rasio Pasar (Market ratios) Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham Analisa Fundamental 100 Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek: Current Assets Current Ratio = Current Liabilities Rasio Aktifitas adalah kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya: Total Assets Turnover = Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham Net Sales Averaged Total Assets Analisa Fundamental 101 Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan Rasio Rentabilitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan: Net Profit Margin = EAT Net Sales Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya, biasa disebut juga rasio leverage: Total Debts Debt Ratio = Total Assets Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham Analisa Fundamental 102 Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan Rasio Pasar menunjukkan informasi penting dari perusahaan yang diungkapkan dalam bentuk kinerja saham. Price PBV = Book Value per Share Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham PER = Price Earning per Share EPS = Laba Bersih Jumlah Saham Beredar Analisa Fundamental 103 Analisa Fundamental VS Teknikal Hope Fundamental Reality Teknikal • Kinerja Saham (Ekspektasi) • Industri • Makro Ekonomi • Mikro Ekonomi • Historical Price • Pattern • Indicator • Trading System (Long Term) (Short Term) Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham Analisa Fundamental 104 Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Istilah-istilah di Pasar Modal Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Pasar Modal (Capital Market). Kegiatan yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana jangka panjang dan pihak yang membutuhkan sarana investasi terpecaya dan prospektif Bursa Efek (Stock Exchange). Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual/beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka Efek (Securities). Surat berharga seperti surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Capital Gain vs Capital Loss Capital Gain adalah keuntungan yang berasal dari selisih harga penjualan saham yang lebih besar dari harga pembelian Capital Loss adalah kerugian yang berasal dari selisih harga penjualan saham yang lebih kecil dari harga pembelian Emiten. Perusahaan yang menawarkan Efeknya kepada masyarakat melalui penawaran umum. HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu). Hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Waran. Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak diterbitkannya waran tersebut. Delisting. Emiten yang efeknya telah dicatatkan di Bursa dan sekarang dikeluarkan dari pencatatan akibat dari gagalnya pemenuhan persyaratan Bursa. Ada 2 jenis delisting, yaitu. 1. Voluntary Delisting adalah delisting yang dilakukan atas permintaan Emiten yang bersangkutan. 2. Forced Delisting adalah delisting yang dilakukan secara paksa oleh regulator Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Harga Teoritis. Nilai yang dihitung berdasarkan rasio pembagian dividen saham, saham bonus, penerbitan HMETD, waran, Stock Split, Reverse Stock, penggabungan usaha, peleburan usaha perusahaan tercatat, dan Corporate Action lainnya yang ditetapkan oleh perusahaan tercatat. Kontrak Investasi Kolektif. Kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk pengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif. Divestasi. Pengurangan jumlah kepemilikan saham (pendiri/founder) atas suatu perusahaan sebagai akibat dari penjualan sebagian saham perusahaan kepada pihak lain atau kepada masyarakat. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Dividen. Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham secara pro-rata dan dibayarkan dalam bentuk uang dan atau saham, yang besarnya akan ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). • Cum dividen adalah tanggal perdagangan terakhir yang masih mendapatkan kesempatan dividen. • Ex dividen adalah tanggal perdagangan yang tidak mendapatkan kesempatan memperoleh dividen. Earning Per Share (EPS). Indikator yang menunjukkan besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan atas setiap lembar saham yang dimiliki. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Initial Public Offering (IPO). Kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. (sering disebut dengan istilah Go-Public) Stock Split vs Reverse Stock. Stock Split adalah pemecahan nilai nominal saham. Reverse Stock adalah penggabungan nilai nominal saham. Tanggal DPS (Daftar Pemegang Saham). Tanggal dimana investor masih tercatat/terdaftar sebagai pemegang saham. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Price Earning Ratio (PER). Indikator yang menunjukkan berapa kali besarnya penilaian publik/investor terhadap potensi keuntungan yang akan di dapat perusahaan per saham yang tercermin dalam harga pasar. Secara umum, semakin besar PER membuat investor semakin percaya. Akan tetapi bisa berarti harga saham semakin mahal. Biasanya digunakan untuk perusahaan sektor riil. Strategic Listing. Perusahaan menjual sahamnya di Bursa, tetapi hampir sebagian besar/seluruhnya dibeli kembali sehingga saham yang beredar di publik untuk dapat diperdagangkan menjadi sangat terbatas. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Tindakan Korporasi (Corporate Action). Setiap tindakan Emiten yang memberikan hak kepada seluruh pemilik manfaat atas efek dari jenis dan kelas yang sama seperti hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Efek, hak untuk memperoleh dividen tunai, dividen efek, bonus efek, bonus tunai, hak memesan efek terlebih dahulu, waran, atau hak-hak lainnya. Take Profit vs Cut Loss Take Profit adalah tindakan melakukan penjualan saham yang dimiliki/telah dibeli setelah mencapai level harga/target yang direncanakan/diinginkan. Cut Loss adalah tindakan melakukan penjualan saham yang dimiliki/telah dibeli untuk menghindari kerugian yang lebih besar yang disebabkan oleh pergerakan harga berlawanan dengan yang diperkirakan. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Penawaran Tender. Penawaran melalui media massa untuk memperoleh Efek Bersifat Ekuitas dengan cara pembelian atau pertukaran dengan Efek lainnya. Perusahaan Publik. Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Nilai Nominal (Nominal/Par Value). Nilai yang tertera pada lembaran surat saham yang besarnya ditentukan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Nilai Buku Per Saham (Price Book Value = PBV). Indikator yang menunjukkan berapa kali besarnya penilaian publik terhadap harga buku/nilai perusahaan per saham yang tercermin dalam harga pasar di Bursa. Semakin besar nilainya artinya semakin tinggi apresiasi investor terhadap nilai perusahaan tersebut. Biasanya digunakan untuk menilai perusahaan-perusahaan jasa keuangan. Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization). Indikator yang menunjukkan nilai pasar saham yang berasal dari perkalian harga saham (market price) dengan jumlah lembar saham yang telah disetor. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Kliring. Proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi Bursa. Kliring dilakukan oleh KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia). Kliring atas transaksi bursa dilakukan dengan secara netting dengan novasi. Netting. Kegiatan kliring yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi setiap Anggota Kliring (AK) untuk menyerahkan atau menerima saldo Efek tertentu untuk setiap jenis Efek yang akan ditransaksikan dan untuk menerima atau membayar untuk seluruh Efek yang ditransaksikan. Broker yang menjadi anggota bursa (AB) juga tercatat sebagai anggota kliring (AK). Novasi. Pemindahan hubungan hukum antar AK yang menimbulkan hak dan kewajiban atas transaksi bursa yang dilakukannya, beralih menjadi hubungan hukum antara AK yang bersangkutan dengan KPEI (fungsi mitra pengimbang/counterpart). Dengan menempatkan diri sebagai mitra pengimbang, KPEI menjamin penyelesaian Transaksi Bursa dari masingmasing Anggota Kliring baik beli maupun jual. Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I Shares Buyback. Tindakan emiten untuk membeli kembali sebagian saham yang telah beredar atau berada ditangan pemegang saham publik. Dengan adanya pembelian kembali saham, maka jumlah saham yang beredar di publik menjadi lebih kecil jumlahnya. Margin Trading. Transaksi bursa yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek untuk kepentingan nasabahnya yang penyelesaian transaksinya dibiayai oleh Anggota Bursa Efek tersebut. Margin Call. Batasan % dimana nasabah harus menambah jumlah uang setoran sebagai akibat turunnya harga saham yang dimilikinya (ketentuan yang berlaku sebesar 65%).