Sekolah Pasar Modal

advertisement
Sekolah Pasar Modal Level 1
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
1 Investasi Di Pasar Modal
2 Efek & Mechanisme Perdagangan Saham
3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia
4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
5 Pengantar Analisa Saham
Mengapa Perlu Investasi?
Inflasi
Keinginan
Kebutuhan
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Peningkatan
Nilai
Kekayaan
Ketidakpastian
di masa yang
akan datang
Investasi di Pasar Modal Modal
3
Definisi Investasi
 Pengelolaan suatu aset yang dapat memberikan hasil investasi di kemudian hari
• Investasi di sektor keuangan adalah transaksi jual beli aset keuangan untuk
memperoleh keuntungan
• Investasi di pasar modal adalah transaksi jual beli Efek untuk memperoleh
keuntungan (capital gain dan dividen)
• Investasi di sektor riil adalah menanam modal atau membeli aset produktif
untuk menghasilkan suatu produk melalui proses produksi
Dana
 Tujuan investasi adalah untuk memperoleh
keuntungan dari aset yang menjadi objek
investasi
Wahana
Investasi
Risiko
Investasi
Untung
Tujuan
Jangka
Waktu
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal Modal
4
Jenis Investasi
Aset
Keuangan
Ekuitas
Derivatif
Hutang
Sekuritisasi
Aset
Sukuk
Reksadana
Investasi
Pabrik
Properti
Perdagangan
Komoditas
Aset Riil
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal Modal
5
Menabung vs Investasi
INVESTASI
MENABUNG
Tujuan
Memperoleh Untung
Menyimpan
Potensi Risiko
Ada risiko
Relatif tidak ada risiko
Jenis Transaksi
Jual - beli
Simpan - pinjam
Tempat Transaksi
Pasar Modal
Perbankan
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal Modal
6
Definisi Pasar
Mekanisme transaksi jual beli suatu barang atau jasa antara pembeli
dan penjual
 Pasar Keuangan adalah mekanisme transaksi jual beli produk
keuangan antara penjual dan pembeli (individu, korporasi,
pemerintah)
 Pasar Modal adalah mekanisme transaksi jual beli efek antara
penjual dan pembeli (individu, korporasi, pemerintah)
• Pasar perdana adalah transaksi jual beli efek antara
penerbit Efek (emiten) dengan investor
• Pasar sekunder adalah transaksi jual beli Efek antara
investor jual dengan investor beli
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal Modal
7
Jenis-Jenis Pasar
Pasar Uang
Pasar
Keuangan
Pasar Modal
Pasar Perdana
Pasar Sekunder
Pasar
Komoditas
Pasar Non
Keuangan
Produk Riil
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal Modal
8
Pasar Modal
Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun
institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan
berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana
dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya
Pasar Modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi
dan fungsi keuangan.
• Fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana
yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana
(issuer).
• Fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan
dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal
9
Manfaat Keberadaan Pasar Modal
 Sumber Pembiayaan
Sebagai salah satu sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi
perusahaan dalam mengembangkan usahanya
 Wahana Investasi
Sebagai tempat investasi bagi investor yang ingin berinvestasi di aset
keuangan
 Penyebaran Kepemilikan Perusahaan
Sebagai tempat untuk penyebaran kepemilikan perusahaan kepada
masyarakat
 Keterbukaan dan Profesionalisme
Salah satu industri yang sangat terbuka dan menjunjung tinggi
profesionalisme sehingga akan mendorong terciptanya iklim usaha
yang sehat
 Lapangan Kerja
Menciptakan lapangan kerja/profesi bagi masyarakat, baik sebagai
pelaku pasar maupun investor
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal
10
8 Langkah Investasi di Pasar Modal
1. Pahami tujuan investasi
• Biaya Pendidikan, Dana Pensiun, dll
• Jangka pendek, menengah, panjang
2. Kenali profil risiko
• Risk Averter, Moderate, Risk Taker
3. Pelajari alternatif investasi
• Saham, Obligasi, Sukuk, Reksa Dana
4. Pahami tingkat risiko produk investasi
5. Tentukan batas investasi
• Disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan profil risiko
6. Tentukan strategi investasi
7. Manfaatkan jasa profesional (apabila diperlukan)
8. Pertahankan tujuan investasi
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal
11
Prinsip-Prinsip Dasar Berinvestasi di Pasar Modal
 Pergunakan dana lebih (excess fund).
 Dapatkan informasi mengenai produk investasi sebanyak
mungkin sebelum mengambil keputusan berinvestasi (product
knowledge).
 Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis
instrumen yang sama (Don’t put your eggs in one basket)
 Disiplin melakukan target investasi baik profit maupun cut loss.
 Kenali perusahaan sekuritas dimana anda berinvestasi (know
your broker principle)
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal
12
Waspada Penipuan Investasi
1.
2.
3.
4.
Waspada dengan penawaran investasi dengan janji-janji palsu
(misalnya pasti untung tinggi dalam jangka pendek)
Waspada penawaran investasi yang memaksa atau dengan bujuk
rayu (biasanya dengan mengaburkan produk investasinya)
Waspada modus investasi dengan replikasi (misalnya investasi
berkedok MLM) dan penguncian Dana (misalnya uang tidak boleh
diambil dalam jangka waktu tertentu)
Waspada penawaran investasi dari perusahaan yang tidak jelas
(cek izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena hanya OJK yang
berhak mengeluarkan izin perusahaan investasi di Indonesia)
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal
13
Investasi di Pasar Modal VS Bursa Berjangka
Kriteria
Pasar Modal
Bursa Berjangka
Tempat
Transaksi
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)
Regulator dan
Pengawasan
Jenis Pasar
Produk
Investasi (Efek)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Kementerian Perdagangan &
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
komoditi (BAPPEBTI)
Pasar Spot (cash merket) dan Pasar Derivatif
Hanya Pasar Derivatif
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Saham
Rights
Waran
Obligasi Negara / Korporasi
Sukuk Negara / Korporasi
Efek Beragun Aset (EBA)
Exchange Traded Fund (ETF)
Kontrak Opsi Saham (KOS)
Kontrak Berjangka Indeks Efek (LQ45 Index
Futures)
Kontrak Berjangka Emas
Kontrak Berjangka Olein
Kontrak Berjangka Kopi Robusta
Kontrak Berjangka Kopi Arabika
Kontrak Berjangka Kakao
Indeks Emas
Foreign Exchange Trading
Kliring
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) (KBI)
Broker
Perusahaan Efek dan Anggota Bursa Yang
terdaftar di OJK
Anggota Bursa BBJ
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Investasi di Pasar Modal
14
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
1 Investasi Di Pasar Modal
2 Efek & Mekanisme Perdagangan Saham
3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia
4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
\
5 Pengantar Analisa Saham
Efek Yang Diperdagangkan
Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek
 Saham merupakan bukti penyertaan atau kepemilikan dalam suatu
perusahaan yang memberikan hasil investasi bersifat variabel
tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya
Karakteristik yuridis bagi pemegang saham:
a. Limited Risk (pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap
sejumlah dana yang disetorkan dalam perusahaan)
b. Ultimate Control (pemegang saham, secara kolektif, akan menentukan arah
dan tujuan perusahaan)
c. Residual Claim (sebagai pihak terakhir yang memperoleh pembagian hasil
usaha perusahaan dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan, setelah
kreditur)
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
16
Efek Yang Diperdagangkan
 Obligasi merupakan Efek berbasis surat hutang yang memberikan hasil
investasi bersifat tetap selama periode tertentu
• Terdiri dari obligasi korporasi dan obligasi pemerintah
 Sukuk merupakan Efek berbasis penyertaan dalam pengelolaan aset yang
memberikan hasil investasi tergantung dari jenis akadnya selama periode
tertentu
• Terdiri dari sukuk korporasi dan sukuk negara (SBSN)
 Efek Derivatif merupakan Efek yang menggunakan aset finansial lainnya
sebagai underlying yang memberikan hasil investasi bersifat variabel
tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya
• Saat ini terdapat 2 jenis yaitu KOS dan LQ45 Index Futures
 Exchange Traded Funds merupakan Reksa Dana yang unit penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek dan memberikan hasil investasi bersifat
variabel tergantung dari kemampuan investor dalam mengelolanya
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
17
Reksa Dana
“Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi” (Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1,
ayat (27)
Reksa Dana terdiri dari 4 jenis yaitu:
1. Reksa Dana Pendapatan tetap (Mayoritas dana diinvestasikan pada produk
pendapatan tetap)
2. Reksa Dana Saham (Mayoritas dana diinvestasikan pada Saham)
3. Reksa Dana Pasar Uang (Mayoritas dana diinvestasikan obligasi dengan
maturity kurang dari sataun)
4. Reksa Dana Campuran (Reksadana yang menginvestasikan dana pada saham
dan pendapatan tetap dengan komposisi tertentu sehingga tidak dapat
dikategorikan pada 3 jenis reksadana diatas)
Dalam Reksa Dana, Manajer Investasi mengelola dana dari masyarakat yang
dibukukannya ke dalam “Nilai Aktiva Bersih” (NAB) Reksa Dana. NAB inilah yang
digunakan sebagai indikator harga suatu Reksa Dana. Semakin meningkat NAB per
Unit Penyertaan suatu Reksa Dana, maka semakin tinggi pula keuntungan investor.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
18
Indeks Saham
 Instrumen yang digunakan sebagai indikator dari pergerakan harga dan
kinerja saham atau sekumpulan saham
 Dapat berbentuk indeks saham individu maupun indeks sekumpulan
saham (sektoral maupun non sektoral)
Non sektoral 15 indeks saham:
IHSG, LQ45, ISSI, JII, MBX, DBX, Kompas100, Sri-Kehati,
Bisnis27, PEFINDO25, INFOBANK 15, IDX30, SMinfra18,
MNC36, Investor33
Sektoral 10 indeks sektoral:
Agriculture, Mining, Basic Industry, Miscellaneous Industry,
Consumer Goods, Property & Real Estate, Infrastructure,
Finance, Trade & Service, Manufacturing
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
19
Metodologi Perhitungan Indeks Saham
IHSG =
Nilai Pasar
X 100
Nilai Dasar
Nilai Pasar adalah kumulatif dari perkalian harga saham
dengan jumlah saham tercatat.
Nilai Dasar adalah kumulatif dari perkalian harga
saham dengan jumlah saham tercatat pada hari dasar.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
20
Bagaimana Membeli Saham Perdana?
Formulir + Bukti Setor + Identitas
Copy Formulir
Confirmasi Penjatahan
Agen Penjual
FPPS
+
DPPS
Rp
Investor
Confirmasi
Penjatahan
Emiten
Bank
FPPS + DPPS
Penjamin Emisi
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Confirmasi Penjatahan
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
BAE
21
Formulir Pemesanan Saham Perdana
Formulir rangkap 5
Putih
Biro Administrasi Efek
Merah
Penjamin Pelaksana Emisi
Biru
Kuning
Hijau
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Penjamin Emisi
Agen Penjual
Pemesan
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
22
Persyaratan Pemesanan Saham Perdana
PERORANGAN
 Copy Identitas (KTP/Paspor) yang masih berlaku
 Mengisi & menandatangani FPPS
 Membayar jumlah pesanan.
INSTITUSI




Copy Identitas (KTP/Paspor) kuasa usaha (Direktur)
Copy Akte Pendirian & Anggaran Dasar
Copy NPWP
Mengisi & menandatangani FPPS aplikasi asli badan Usaha
pada FPPS
 Membayar jumlah pesanan.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
23
Bagaimana Melakukan Transaksi Saham?
Melalui AB
Buka Rekening Efek
Order Jual/Beli
Done!
Pelajari Kinerja Efek
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
24
Mekanisme Perdagangan Saham di Pasar Sekunder
Anggota Bursa
Anggota Bursa
Order
Jual/Beli
Investor
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
T+3
Order
Jual/Beli
Investor
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
25
Informasi Tentang Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia
 Transaksi saham menggunakan Continuous Auction System (Sistem lelang
berkelanjutan) yang didasarkan kepada order-driven market
 Pihak yang boleh melakukan transaksi atau memasukkan order hanya
Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi anggota kliring (AB Kliring)
 Transaksi dilakukan melalui JATS-Next G (Jakarta Automated Trading
System Next Generation)
 Investor melakukan transaksi saham melalui AB yang memiliki izin sebagai
Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek
 AB akan mengenakan biaya transaksi untuk setiap transaksi yang dilakukan
oleh investor
 Transaksi dilakukan dalam bentuk scriptless dengan setelmen T+3
 Transaksi dilakukan dengan remote trading system
Beli
Bayar
Jual
Terima
T+3
Senin
Selasa
Rabu
T+3
Kamis
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
Senin
26
Biaya Transaksi di Pasar Sekunder
 Komisi yang dibayarkan Investor kepada AB (Komisi broker) maksimum 1%
dari nilai transaksi
 Komisi broker dikenakan PPN 10% yang dibebankan ke investor
 Nilai transaksi dikenakan Pajak Transaksi 0.1% (hanya untuk transaksi
penjualan saham)
 Ilustrasi pengenaan biaya dalam transaksi jual beli saham WXYZ sebanyak
2 (dua) lot pada harga Rp. 5.000 per saham
Transaksi
Beli
Keterangan
Perhitungan
(a) Nilai Transaksi
(b) Komisi Broker (Mis: 0.3% dari Nilai Transaksi)
(c) PPN 10% dari Komisi
Total Biaya Pembelian Saham (b) + (c)
Nilai Uang (Rp)
2 Lot x 100 Lbr/Lot x 5.000
0.3% x 1.000.000
10% x 3.000
Total Uang yang dikeluarkan
Jual
1.003.300
(a) Nilai Transaksi
(b) Komisi Broker (Mis: 0.3% dari Nilai Transaksi)
(c) PPN 10% dari Komisi
(d) PPh 0.1% dari NilaI Transaksi
Total Biaya Penjualan Saham (b) + (c) + (d)
2 Lot x 100 Lbr/Lot x 5.000
0.3% x 1.000.000
10% x 3.000
0.1% x 1.000.000
Total Uang yang diterima
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
1.000.000
3.000
300
3.300
1.000.000
3.000
300
1.000
(4.300)
995,700
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
27
Jadwal Transaksi Perdagangan
Jadwal Pre-Opening transaksi perdagangan
08.45.00 – 08.55.00 JATS Time
Anggota Bursa memasukkan order
Jual/Beli
08.55.01 – 08.59.59 JATS Time
JATS proses penetapan harga preopening & alokasi transaksi
Senin - Jumat
Jadwal transaksi perdagangan dalam satu hari
Hari
Sesi I
Sesi II
Senin - Kamis
09.00 – 12.00 JATS Time
13.30 – 15.49 JATS Time
Jumat
09.00 – 11.30 JATS Time
14.00 – 15.49 JATS Time
Jadwal Pre-Closing transaksi perdagangan
15.50.00 – 16.59.59 JATS Time
Anggota Bursa memasukkan order
Jual/Beli
16.00.00 – 16.04.59 JATS Time
JATS proses penetapan harga Pre
Closing & alokasi transaksi
Senin - Jumat
Jadwal Post-Trading
Senin - Jumat
16.05 – 16.15 JATS Time
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
continues auction dan time priority
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
28
Ukuran Perubahan (Fraksi) Harga
• Transaksi saham dilakukan dalam ukuran lot, dimana 1 lot = 100 saham
• Setiap perubahan harga saham harus mengikuti ukuran fraksi harga (tick
size) yang sudah ditentukan
Harga
Fraksi
Maksimum 1 kali
Perubahan Harga
< Rp500
Rp1
Rp20
Rp500 ≤ Harga < Rp5000
Rp5
Rp100
≥ Rp5.000
Rp25
Rp500
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
29
Auto Rejection System
 Untuk mengurangi tingkat fluktuasi harga saham yang berlebihan
 Permintaan harga yang melebihi ketentuan batas maksimal secara
otomatis akan di tolak
 Untuk menghindari terjadinya manipulasi harga dengan menggerakkan
harga saham secara berlebihan
Auto Rejection Percentage
Previous Price of Regular
Market
Regular Condition
Corporate Action (4 Days)
Rp50 ≤ Harga ≤ Rp200
35%
35%
Rp200 < Harga ≤ Rp5.000
25%
25%
> Rp5.000
20%
20%
 Pada saat hari pertama perdagangan saham IPO, auto rejection
ditetapkan 2x dari % normal
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
30
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
20
10
Harga
5.000
5.200
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
Nilai
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
Harga
Bid (Beli)
Harga
Offer (Jual)
Volume
Offer
B
O
Sekarang kita akan lihat bagaimana harga terbentuk?. Tidak semua order, baik jual maupun beli akan menyebabkan terbentuknya
harga. Misalkan investor 1 ingin membeli saham XYZ pada harga Rp5.000 sebanyak 20 lot dan investor 2 ingin menjual pada harga
Rp5.200 sebanyak 10 lot. Pertama, order tersebut akan masuk dalam tabel order, dalam hal ini harga belum terbentuk karena
invsetor 1 ingin membeli pada harga Rp5.000 sedangkan investor 2 ingin menjual pada harga yang lebih tinggi yaitu Rp5.200.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
31
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
20
10
Harga
5.000
5.200
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
B
O
Nilai
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
20
Harga
Bid (Beli)
5.000
Harga
Offer (Jual)
5.200
Volume
Offer
10
Selanjutnya order-order tersebut dimasukkan ke Tabel Pembentukan Harga. Dalam hal ini harga beli Rp5.000 disebut dengan
harga pembelian terbaik atau best bid, sedangkan harga jual Rp5.200 disebut dengan harga penjualan terbaik atau best offer.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
32
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
20
10
50
Harga
5.000
5.200
5.100
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
Nilai
B
O
O
20
Harga
Bid (Beli)
5.000
Harga
Offer (Jual)
5.200
Volume
Offer
10
Selanjutnya ada investor 3, ingin menjual pada harga Rp5.100 sebanyak 50 lot.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
33
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
20
10
50
Harga
5.000
5.200
5.100
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
B
O
O
Nilai
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
20
Harga
Bid (Beli)
5.000
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
50
10
Order tersebut dimasukkan ker Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority penjualan, harga jual lebih murah lebih
diutamakan dari harga jual lebih mahal, dalam hal ini harga jual Rp5.100 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga
jual Rp5.200. Sehingga sekarang ini harga Rp5.100 menjadi harga jual terbaik atau best offer.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
34
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
20
10
50
40
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
Nilai
B
O
O
B
20
Harga
Bid (Beli)
5.000
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
50
10
Berikutnya ada investor 4, ingin membeli pada harga Rp4.900 sebanyak 40 lot.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
35
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
20
10
50
40
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
B
O
O
B
Nilai
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
50
10
Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority pembelian, harga beli lebih mahal lebih
diutamakan dari harga beli lebih murah. Dalam hal ini harga beli Rp5.000 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga
beli Rp4.900. Sehingga harga Rp5.000 tetap menjadi harga beli terbaik atau best bid.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
36
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
20
10
50
40
15
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
Nilai
B
O
O
B
O
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
50
10
Selanjutnya ada investor 5, ingin menjual pada harga Rp5.100 sebanyak 15 lot.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
37
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
20
10
50
40
15
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
B
O
O
B
O
Nilai
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.100
5.200
Volume
Offer
50
15
10
Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority penjualan, harga jual lebih murah lebih
diutamakan dari harga jual lebih mahal. Dalam hal ini harga jual Rp5.100 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga
jual Rp5.200. Berdasarkan prinsip time priority, order jual atau beli pada harga yang sama, maka yang memasukkan order terlebih
dahulu akan diprioritaskan. Dalam hal ini volume order 50 lot lebih prioritas dari volume order 15 lot.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
38
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
20
10
50
40
15
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
B
O
O
B
O
Nilai
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
65
10
Dalan Tabel Pementukan Harga volume yang sama, jumlah order langsung dijumlahkan. Dalam hal ini volume order jual pada
harga Rp5.100 bertambah 15 lot, dari 40 lot menjadi 65 lot.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
39
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
20
10
50
40
15
70
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
5.050
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
Nilai
B
O
O
B
O
B
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
65
10
Berikutnya ada investor 6, ingin membeli pada harga Rp5.050 sebanyak 70 lot.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
40
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
20
10
50
40
15
70
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
5.050
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
B
O
O
B
O
B
Nilai
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
70
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.050
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
65
10
Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority pembelian, harga beli lebih mahal lebih
diutamakan dari harga beli lebih murah, dalam hal ini harga beli Rp5.050 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga
beli Rp5.000. Sehingga sekarang ini harga Rp5.050 menjadi harga beli terbaik atau best bid.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
41
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
20
10
50
40
15
70
30
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
5.050
5.100
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
Nilai
B
O
O
B
O
B
B
70
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.050
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
65
10
Berikutnya ada investor 7, ingin membeli pada harga Rp5.100 sebanyak 30 lot.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
42
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
20
10
50
40
15
70
30
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
5.050
5.100
Bid/
Offer
Volume
(Lot)
Harga
B
O
O
B
O
B
B
Nilai
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
30
70
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.100
5.050
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
65
10
Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority pembelian, harga beli lebih mahal lebih
diutamakan dari harga beli lebih murah, dalam hal ini harga beli Rp5.100 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga
beli Rp5.050. Sehingga sekarang ini harga Rp5.100 menjadi harga beli terbaik atau best bid.
Dari Tabel Pembentukan Harga terlihat bahwa best bid = best offer yaitu harga Rp5.100. Pada saat ini terjadi pembentukan harga
(Matching) pada harga Rp5.100 sebanyak 30 lot, sehingga Tabel Pementukan Harga menjadi ... Slide berikutnya
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
43
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
20
10
50
40
15
70
30
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
5.050
5.100
Bid/
Offer
B
O
O
B
O
B
B
Volume
(Lot)
30
Harga
5.100
Nilai
15.300.000
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
70
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.050
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
35
10
Pada Tabel Matching terlihat telah terjadi transaksi pada harga Rp5.100 sebanyak 30 lot atau sebesar Rp15.300.000
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
44
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
20
10
50
40
15
70
30
60
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
5.050
5.100
5.050
Bid/
Offer
B
O
O
B
O
B
B
O
Volume
(Lot)
30
Harga
5.100
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
Nilai
70
20
40
15.300.000
Harga
Bid (Beli)
5.050
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
35
10
Selanjutnya ada investor 8, ingin menjual pada harga Rp5.050 sebanyak 60 lot.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
45
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
20
10
50
40
15
70
30
60
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
5.050
5.100
5.050
Bid/
Offer
B
O
O
B
O
B
B
O
Volume
(Lot)
30
Harga
5.100
Nilai
15.300.000
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
70
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.050
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.050
5.100
5.200
Volume
Offer
60
35
10
Order tersebut dimasukkan ke Tabel Pementukan Harga. Berdasarkan prinsip price priority penjualan, harga jual lebih murah lebih
diutamakan dari harga jual lebih mahal, dalam hal ini harga jual Rp5.050 lebih diutamakan atau lebih prioritas dibandingkan harga
jual Rp5.100. Sehingga sekarang ini harga Rp5.050 menjadi harga jual terbaik atau best offer.
Dari Tabel Pembentukan Harga terlihat bahwa best bid = best offer yaitu harga Rp5.050. Pada saat ini terjadi pembentukan harga
(Matching) pada harga Rp5.050 sebanyak 60 lot, sehingga Tabel Pementukan Harga menjadi ... Slide berikutnya
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
46
Bagaimana Harga Saham Terbentuk?
Price Priority dan Time Priority
Tabel Matching
Tabel Order
No.
Volume
(Lot)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
20
10
50
40
15
70
30
10
Harga
5.000
5.200
5.100
4.900
5.100
5.050
5.100
5.050
Bid/
Offer
B
O
O
B
O
B
B
O
Volume
(Lot)
Harga
Nilai
30
5.100
15.300.000
60
5.050
30.300.000
Tabel Pembentukan Harga
Volume
Bid
10
20
40
Harga
Bid (Beli)
5.050
5.000
4.900
Harga
Offer (Jual)
5.100
5.200
Volume
Offer
35
10
Pada Tabel Matching terlihat telah terjadi transaksi pada harga Rp5.050 sebanyak 60 lot atau sebesar Rp30.300.000
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
47
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
1 Investasi Di Pasar Modal
2 Efek & Mekanisme Perdagangan Saham
3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia
4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
5 Pengantar Analisa Saham
Emiten di Pasar Modal
Emiten
Perseroan
Terbatas
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Perusahaan
Publik
• Perusahaan terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
• Hanya di Pasar Perdana
Perusahaan
Tercatat
• Perusahaan terdaftar di OJK
dan tercatat di BEI
• Di Pasar Perdana dan
Sekunder
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
49
Perusahaan Publik
 Emiten: Pihak yang melakukan Penawaran Umum
 Penawaran Umum: Kegiatan penawaran Efek yang
dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada
masyarakat
 Perusahaan Publik: Perseroan yang sahamnya telah
dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus)
pemegang saham dan memiliki modal di setor sekurangkurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau
suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
50
Perusahaan Tercatat
 Calon Perusahaan Tercatat: Perseroan Terbatas yang telah
mengajukan surat permohonan pencatatan Efek di Bursa Efek
 Pencatatan (Listing): Pencantuman suatu Efek dalam daftar
Efek yang tercatat di Bursa sehingga dapat diperdagangkan di
Bursa Efek
 Perusahaan Tercatat: Emiten atau Perusahaan Publik yang
Efeknya tercatat di Bursa Efek
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
51
Mekanisme Menjadi Perusahaan Tercatat
Emiten
Kontrak
Pendahuluan
Pasar
Sekunder
Penawaran
Umum
Pencatatan
Efek
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Pernyataan
Efektif
Pasar
Perdana
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
52
Emiten Saham Di Bursa Efek Indonesia
Papan Utama
Efektif OJK
Badan Hukum
Perseroan Terbatas
Minimal Operasional
3 Tahun
Laporan Keuangan
Auditan ≥ 3 Tahun
Opini LK
WTP (2 Tahun)
Aktiva Berwujud Bersih
1
2
3
4
5
Papan Pengembangan
Efektif OJK
Badan Hukum
Perseroan Terbatas
Minimal Operasional
1 Tahun
Laporan Keuangan
Auditan ≥ 1 Tahun
Opini LK
WTP
Aktiva Berwujud Bersih
≥ Rp100 Miliar
6
-
7
Namun berdasarkan proyeksi keuangan 2 tahun
telah memperoleh laba (khusus sektor tertentu 6
tahun)
Jumlah Minimum Pemegang Saham
Bukan Pengendali
8
≥ Rp50 Juta Saham atau 35% dari
Modal Disetor
Jumlah Minimum Pemegang Saham
Bukan Pengendali
≥ Rp100 Juta Saham atau 35%
dari Modal Disetor
Jumlah Pemegang Saham
Min. 1.000 PS
9
-
10
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
≥ Rp5 Miliar
Boleh Rugi
Jumlah Pemegang Saham
Min. 500 PS
Penjamin Emisi
Full Commitment
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
53
Emiten Obligasi Di Bursa Efek Indonesia
Korporasi
Efektif Bapepam-LK
Badan Hukum
Indonesia
Minimal Operasional
3 Tahun
Laporan Keuangan
Auditan ≥ 3 Tahun
Opini LK
Min. WDP
Minimum Ekuitas
Rp20 Miliar
Pemeringkatan Efek
Min. BBB-
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
1
2
Daerah
Efektif Bapepam-LK
Pemerintah Daerah
Dati I / Dati II / Kotamadya
3
4
Wajib memenuhi ketentuan
penerbitan Obligasi Daerah yang
berlaku:
5
6
Peraturan MenKeu dan
Bapepam-LK
7
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
54
Struktur Pasar Modal Indonesia
LPS
Bank Indonesia
Dewan Komisioner OJK
Kementerian Keuangan
SRO
Bidang Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan
Bursa Efek Indonesia
(BEI)
Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI)
Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI)
Perusahaan Efek
Lembaga Penunjang
Profesi Penunjang
Pemodal
BAPMI
Penjamin Emisi
Kustodian
Akuntan
Emiten
SIPF
Perantara Pedagang Efek
Badan Administrasi Efek
Konsultan Hukum
Reksa Dana
IBPA
Manajer Investasi
Wali Amanat
Penilai
Pemeringkat Efek
Notaris
Penilai Harga Efek
Perlindungan Dana Pemodal
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
BAPMI: Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia
SIPF: Securities Investor Protection Funds
IBPA: Indonesia Bond Pricing Agency
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
55
OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
 Tugas OJK
Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor Industri
Keuangan Non Bank (IKNB)
 Tujuan Pendirian
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan
akuntabel; mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil; dan mampu melindungi kepentingan
Konsumen dan masyarakat.
http://www.ojk.go.id
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
56
Bursa Efek Indonesia (BEI)
 Tujuan pendirian: menyelenggarakan perdagangan Efek di pasar modal Indonesia
yang teratur, wajar, dan efisien
 Pemegang saham BEI adalah Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha
sebagai Perantara Pedagang Efek, disebut sebagai Anggota Bursa (AB)
 BEI secara resmi didirikan pada tanggal 13 Juli 1992
 BEI adalah satu-satunya penyelenggara perdagangan Efek di Indonesia
 BEI wajib menetapkan peraturan mengenai keanggotaan, pencatatan dan
perdagangan
 BEI wajib mempunyai satuan pemeriksa yang bertugas menjalankan pemeriksaan
berkala atau pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap anggotanya serta terhadap
kegiatan Bursa Efek
 BEI bekerjasama dengan DSN-MUI dalam mengembangkan investasi Syariah di
pasar modal Indonesia
http://www.idx.co.id
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
57
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
 Tujuan pendirian: menyediakan jasa kustodian sentral dan
penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien
 Saham LPP dapat dimiliki oleh Bursa Efek, Bank Kustodian,
AB, Perusahan Efek, Badan Administrasi Efek atau pihak lain
yang disetujui Bapepam dan LK
 Dikelola oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang
didirikan pada tanggal 9 Januari 1998
http://www.ksei.co.id
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
58
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
 Tujuan pendirian: menyediakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi Bursa Efek yang
teratur, wajar, dan efisien
 Mayoritas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib
dimiliki oleh Bursa Efek
 Dikelola oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
yang didirikan pada tanggal 5 Agustus 1996
http://www.kpei.co.id
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
59
Securities Investor Protection Fund (SIPF)
• Dana Perlindungan Pemodal (SIPF) adalah kumpulan dana yang dibentuk untuk
melindungi Pemodal dari hilangnya Aset Pemodal.
• Dana Perlindungan Pemodal diadministrasikan dan dikelola oleh Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal yang merupakan Perseroan yang telah mendapatkan izin
usaha dari OJK untuk menyelenggarakan dan mengelola Dana Perlindungan Pemodal
dalam hal ini adalah PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia
(Indonesia Securities Investor Protection Fund)
http://www.indonesiasipf.co.id
Pemodal yang assetnya mendapatkan perlindungan
Dibukakan Sub Rekening Efek pada KSEI oleh Kustodian
Memiliki nomor tunggal identitas pemodal (SID) dari KSEI
Menitipkan asetnya dan memiliki Rekening Efek pada Kustodian
Pemodal yang assetnya tidak mendapatkan perlindungan
Pemodal yang terlibat atau menjadi penyebab aset pemodal hilang
Pemodal merupakan pemegang saham pengendali, Direktur, Komisaris,
atau pejabat satu tingkat di bawah Direktur Kustodian.
Pemodal merupakan afiliasi dari kedua pihak diatas
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
60
(SIPF) : Ganti Rugi Pemodal
Pembayaran ganti rugi kepada Pemodal dengan menggunakan Dana Perlindungan Pemodal
dilakukan jika Pemodal telah mengajukan permohonan ganti rugi kepada Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal sesuai dengan Peraturan OJK Nomor VI.A.5 tentang Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal
Batasan paling tinggi untuk setiap Pemodal pada satu Kustodian dalam rangka pembayaran ganti
rugi kepada Pemodal dengan menggunakan DPP:
Rp 100.000.000,00
Batasan paling tinggi untuk setiap Kustodian dalam rangka pembayaran ganti kepada Pemodal
dengan menggunakan DPP:
Rp 50.000.000.000,00
Ganti rugi atas nilai Aset Pemodal yang hilang tidak mencakup nilai kerugian atas perkiraan nilai
investasi masa datang
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
61
Sertifikat dan Stiker Keanggotaan DPP
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
62
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
1 Investasi Di Pasar Modal
2 Efek & Mekanisme Perdagangan Saham
3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia
4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
5 Analisa Fundamental
Sub Rekening Efek (SRE)
 Merupakan Rekening Efek yang digunakan untuk mencatat kepemilikan Efek dan
dana milik setiap investor atau nasabah yang dikelola oleh Perusahaan Efek atau
Bank Kustodian
(Pemegang Rekening) di KSEI.
 Pemegang Rekening dapat mengelola 1 (satu) atau lebih
Sub-Rekening Efek milik nasabah.
 Berfungsi sebagai perlindungan kepada investor atas portofolio Efek dan dana
dengan menjaga tersedianya data investor sepanjang waktu dan untuk efisiensi
pendistribusian tindakan korporasi sebagai hak Pemegang Efek (seperti: dividen,
bunga, dll).
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
64
Fasilitas AKSes
“Fasilitas yang diberikan KSEI sebagai
perwujudan perlindungan investor agar
investor dapat langsung melihat portofolio yang
dimilikinya di sistem KSEI”
Administrasi SRE, SID, RDN dan
Fasilitas AKSes bagi nasabah baru
Investor
Pembukaan Rekening
Perusahaan Efek
Konfirmasi pembukaan rekening
Pemberian SID dan AKSes
• Pembukaan
Sub Rekening Efek
• Pembuatan SID
• Pembukaan AKSes
Akses ke
Fasilitas
AKSes
Pembukaan
RDN
Konfirmasi
pembukaan SRE,
pembuatan SID dan
AKSes
Verifikasi data investor
Bank
Informasi data rekening,
saldo, mutasi
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
67
Ketentuan Pendukung
Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3
• Pembukaan Rekening Efek di LPP untuk nasabah
• Pelaporan data rekening dana ke LPP
Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.4
Kewajiban Perusahaan Efek untuk memberikan akses informasi
data di LPP kepada nasabah
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
68
Penerapan
1.
Nomor yang terdapat pada kartu AKSes, menjadi identitas investor (SID) pada saat
melakukan transaksi Efek di Pasar Modal Indonesia.
2.
Merupakan fasilitas yang disediakan KSEI secara GRATIS untuk memberikan informasi
dan laporan yang terkait posisi Efek dan atau dana dalam Sub Rekening Efek milik
investor.
3.
Informasi yang ditampilkan antara lain:
a. informasi mutasi dan instruksi yang tersedia secara realtime dari C-BEST.
b. Informasi status transaksi dari BEI dan perhitungan hak dan kewajiban penyelesesaian
transaksi dari KPEI
4.
Persyaratan menggunakan Fasilitas AKSes: Investor harus memiliki Sub Rekening Efek
di KSEI yang dibukakan melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
5.
Akses ke Fasilitas AKSes melalui jaringan internet atau mobile devices.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
69
Manfaat
1.
Salah satu bentuk fasilitas perlindungan investor melalui
transparansi informasi.
2.
Mendukung dan memperkuat fungsi dan mekanisme
pengawasan oleh otoritas pasar modal terhadap pelaku pasar
dengan memungkinkan investor secara langsung memonitor
kepemilikan Efek dan dananya.
3.
Menjadi sistem pencegahan dan sistem peringatan dini
terjadinya pelanggaran di Pasar Modal Indonesia.
4.
Sebagai fondasi pengembangan Straight Through Processing
Pasar Modal Indonesia
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
70
Atributes AKSes
Pin Mailer
Panduan
Aktivasi
Kartu AKSes
Kartu AKSes
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
71
Single Investor Identification (SID)
Single Investor Identification (SID)
•
Nomor identitas tunggal untuk Investor atas
Sub Rekening Efek yang disimpan di Pemegang Rekening KSEI
(Perusahaan Efek/ Bank Kustodian).
•
Dapat menghubungkan aset-nya di beberapa
Sub Rekening Efek pada Pemegang Rekening KSEI yang berbeda.
•
•
Bersifat tunggal sesuai data pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI.
SID diterbitkan oleh KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP)
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
73
Format SID
Random Digit
(6 digit)
(Alphanumerik)
Status Investor :
D : Domestic,
F : Foreign.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Trading ID
12
13
Tipe Investor :
Tgl. & Bln. :
ID: Nasabah Perorangan,
Tanggal dan Bulan lahir
SC: Perusahaan Efek,
Tanggal dan Bulan Pendirian
MF: Mutual Fund,
Format : DDMM
PF: Pension Fund,
CP: Corporate,
IB: Institution Bank,
IS: Insurance,
FD: Foundation,
OT: Others.
(Mengikuti tipe investor yang diterapkan oleh
BI).
15
Check Digit
Ada di bagian depan kartu
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
14
Ada di bagian
belakangkartu
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
74
Ketentuan Pendukung
Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3
• Pembukaan Rekening Efek di LPP untuk nasabah
• Pembuatan atau pencantuman nomor tunggal identitas nasabah
(SID) bagi nasabah yang telah ada;
• Pembuatan atau pencantuman nomor tunggal identitas nasabah
(SID) di LPP bagi nasabah yang belum memiliki
• nasabah yang melakukan pemberian pesanan dan/atau instruksi telah
memiliki nomor tunggal identitas nasabah (SID);
Peraturan BEI Nomor II-A
Penerapan SID sebagai client trading ID pada saat melakukan transaksi di
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
75
Penerapan SID
● Standardisasi Data Sub Rekening Efek
Update data nasabah pemilik Sub Rekening Efek dan wajib memiliki Single Investor
Identification pada semua Sub Rekening Efek.
● Penerapan Pemisahan Rekening Dana Nasabah
Setiap nasabah harus dibukakan Sub Rekening Efek di KSEI dan Rekening Dana di Bank
yang terpisah dari rekening milik nasabah lain atau rekening milik Perusahaan Efek. Sub
Rekening Efek dan Rekening Dana akan dikonsolidasikan dengan Single Investor
Identification masing-masing nasabah.
● Penerapan Client Trading ID di Transaksi Bursa
Setiap order transaksi jual atau beli di Bursa atas nama nasabah harus disertai informasi
client trading ID nasabah yang merupakan bagian dari Single Investor Identification.
•
Penerapan STP (Straight Through Processing) di Transaksi Bursa.
Perdagangan, Kliring dan Penyelesaian dilakukan terintegrasi dan secara otomatis
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
76
Rekening Dana Nasabah (RDN)
Rekening Dana Nasabah
“Rekening atas nama nasabah yang disimpan di Bank
yang terpisah dari rekening Perusahaan Efek”
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
78
Rekening Dana Nasabah
(RDN)
• Bagi Nasabah yang belum membuka RDN dilarang melakukan transaksi
•
•
•
•
Efek (baik di Bursa maupun diluar bursa).
Setiap Nasabah yang mempunyai beberapa SRE dalam satu PE sekurangkurangnya harus mempunyai 1 RDN.
Nasabah tidak dapat langsung menarik dan memindahbukukan dana yang
terdapat di RDN.
Untuk butir diatas, maka Nasabah memberikan instruksi ke PE (on request
atau Standing Instruction).
Dana atas seluruh transaksi Efek harus melalui RDN.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
79
Ketentuan Pendukung
Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3
• Pembukaan rekening Efek wajib diikuti dengan pembukaan Sub Rekening Efek
•
•
pada Kustodian dan pembukaan rekening dana atas nama nasabah pada bank
untuk masing-masing nasabah;
Nasabah memberikan kuasa kepada Perusahaan Efek untuk:
• melakukan pemindahbukuan dana dalam rekening dana nasabah pada
bank untuk keperluan transaksi Efek nasabah.
• memberikan data termasuk mutasi dan/atau saldo dana yang ada dalam
rekening dana yang ada di bank kepada Lembaga Penyimpanan
danPenyelesaian.
Perusahaan Efek wajib memberikan salinan kontrak pembukaan rekening Efek
dan pembukaan rekening dana pada bank kepada nasabah.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
80
Website AKSes dan AKSes Mobile
Tampilan Website AKSes
http://akses.ksei.co.id
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
82
Melihat Saldo Efek
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
83
Melihat Mutasi Efek
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
84
Melihat Data Transaksi
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
85
Melihat Data Netting
Hak/KewajibanTransaksi
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
86
Melihat Saldo Dana
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
87
87
Melihat Mutasi Dana
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
88
88
AKSes Mobile
• Tujuan: mengakomodir kebutuhan investor yang memiliki mobilitas
tinggi dan banyak memanfaatkan smart devices untuk menunjang
kegiatan sehari-hari.
• Fungsi dan manfaat : investor dapat monitoring portofolio Efek dan
dana di mana saja dan kapan saja.
• Implementasi penuh mulai 10 Januari 2012.
• Dapat di-install secara gratis di:
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
89
Tampilan Layar
AKSes Mobile
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
90
Support Pengembangan Infrastruktur
Pengembangan KSEI
• Static Data Investor (SDI)
- Impelementasi: 27 Desember 2013
- Target: pembentukan database investor pasar modal secara
demografi
- Percepatan proses pembukaan Sub Rekening Efek (SRE) dan SID
(kurang lebih 1 hari) serta Pemegang Rekening dapat melakukan
administrasi SRE secara langsung dari pembukaan hingga
penutupan.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
92
Pengembangan KSEI
• Pengembangan Fasilitas AKSes
 Memberikan kemudahan kepada investor untuk meningkatkan
jumlah login ke Fasilitas AKSes
- Co-Branding dengan ATM Bank Administrator RDN
(Penandatanganan dengan PT Bank Permata Tbk, 28 Februari
2014)
- Sosialisasi Fasilitas AKSes
Sosialisasi dan edukasi bekerjasama dengan PE untuk
meningkatkan jumlah login Fasilitas AKSes
• SID khusus untuk nasabah reksa dana
- Terintegrasi dengan e-KTP sebagai acuan basis data
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
93
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, 5th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Ph. (62-21) 5299 1099, 515 2855
Fax. (62-21) 5299 1052
Call Center: (62-21) 515 2855
Toll Free: 0800 186 5734
Email : [email protected]
Website KSEI: www.ksei.co.id
Website Kartu AKSes: http://akses.ksei.co.id
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
94
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
1 Investasi Di Pasar Modal
2 Efek & Mekanisme Perdagangan Saham
3 Emiten dan Struktur Pasar Modal Indonesia
4 Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes)
5 Analisa Fundamental
Definisi Analisa Fundamental
Analisa fundamental adalah suatu analisa yang
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi
keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk
mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional
dari perusahaan publik.
Analisa fundamental minimal mencakup analisa:
1. Analisa Ekonomi
2. Analisa Industri/Sektor
3. Analisa Perusahaan (Rasio Keuangan)
Tujuan: Melakukan ekspektasi kinerja perusahaan di masa datang
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
Analisa Fundamental
96
Definisi Analisa Ekonomi
Analisa ekonomi adalah suatu analisa yang mempelajari potensi
perekonomian suatu negara di masa datang dengan menggunakan
data historis maupun data saat ini. Analisa ekonomi minimal
menggunakan variabel sebagai berikut:
 PDB (Produk Domestik Bruto): Agregat barang dan jasa
yang telah diproduksi oleh ekonomi nasional dalam suatu
periode tertentu.
 Inflasi: Indikator kenaikan harga barang dan jasa yang
diproduksi oleh sistem ekonomi dalam periode tertentu.
 Tingkat Bunga: Indikator biaya modal dalam suatu sistem
ekonomi sebagai data pembanding untuk mengukur tingkat
keuntungan investasi.
 Fluktuasi Nilai Tukar: Indikator nilai rupiah dibandingkan
dengan mata uang negara lain.
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
Analisa Fundamental
97
Definisi Analisa Industri
Analisa industri adalah analisa yang mempelajari keadaan
kompetitif dari suatu sektor industri dalam hubungannya
dengan yang lain serta mengidentifikasi perusahaanperusahan yang mempunyai potensi pada suatu sektor
industri tertentu. Beberapa indikator penting dalam Analisa
Industri: Penjualan, Laba, Dividen, Struktur Modal, Regulasi
dan Inovasi.
Tujuan: untuk menilai prospek industri di masa datang
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
Analisa Fundamental
98
Kelompok Analisa Industri
Beberapa industri mampu beroperasi cukup baik dalam
kondisi resesi, sedangkan yang lain sangat jelek. Untuk itu
perlu dikelompokkan berdasarkan:
1. Growth Industry yaitu industri yang mempunyai laba
jauh lebih tinggi dari rata-rata industri
2. Defensive Industry yaitu industri yang tidak banyak
terpengaruh dengan kondisi perekonomian
3. Cyclical Industry yaitu industri yang sangat peka
terhadap perubahan kondisi perekonomian
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
Analisa Fundamental
99
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
Analisa rasio keuangan perusahaan, minimal terdiri dari:
 Rasio Likuiditas (Liquidity ratios)
 Rasio Aktivitas (Activity ratios)
 Rasio Rentabilitas (Profitability ratios)
 Rasio Solvabilitas (Solvability ratios)
 Rasio Pasar (Market ratios)
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
Analisa Fundamental
100
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek:
Current Assets
Current Ratio =
Current Liabilities
Rasio Aktifitas adalah kemampuan serta efisiensi
perusahaan di dalam memanfaatkan aset-aset yang
dimilikinya:
Total Assets Turnover =
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
Net Sales
Averaged Total Assets
Analisa Fundamental
101
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
Rasio Rentabilitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar
tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan
keuntungan:
Net Profit Margin =
EAT
Net Sales
Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjangnya, biasa disebut juga
rasio leverage:
Total Debts
Debt Ratio =
Total Assets
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
Analisa Fundamental
102
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
Rasio Pasar menunjukkan informasi penting dari perusahaan
yang diungkapkan dalam bentuk kinerja saham.
Price
PBV =
Book Value per Share
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
PER =
Price
Earning per Share
EPS =
Laba Bersih
Jumlah Saham Beredar
Analisa Fundamental
103
Analisa Fundamental VS Teknikal
Hope
Fundamental
Reality
Teknikal
• Kinerja Saham
(Ekspektasi)
• Industri
• Makro Ekonomi
• Mikro Ekonomi
• Historical Price
• Pattern
• Indicator
• Trading System
(Long Term)
(Short Term)
Sekolah Pasar Modal | Analisa Saham
Analisa Fundamental
104
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
Istilah-istilah di Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Pasar Modal (Capital Market). Kegiatan yang
mempertemukan pihak yang membutuhkan dana jangka panjang
dan pihak yang membutuhkan sarana investasi terpecaya dan
prospektif
 Bursa Efek (Stock Exchange). Pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual/beli efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka
 Efek (Securities). Surat berharga seperti surat pengakuan
hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti
hutang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Capital Gain vs Capital Loss
Capital Gain adalah keuntungan yang berasal dari selisih harga
penjualan saham yang lebih besar dari harga pembelian
Capital Loss adalah kerugian yang berasal dari selisih harga
penjualan saham yang lebih kecil dari harga pembelian
 Emiten.
Perusahaan yang menawarkan Efeknya kepada masyarakat
melalui penawaran umum.
 HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu). Hak
yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang
saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Waran.
Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak
kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan
tersebut pada harga tertentu untuk jangka waktu 6 (enam) bulan
atau lebih sejak diterbitkannya waran tersebut.
 Delisting.
Emiten yang efeknya telah dicatatkan di Bursa dan sekarang
dikeluarkan dari pencatatan akibat dari gagalnya pemenuhan
persyaratan Bursa. Ada 2 jenis delisting, yaitu.
1. Voluntary Delisting adalah delisting yang dilakukan atas
permintaan Emiten yang bersangkutan.
2. Forced Delisting adalah delisting yang dilakukan secara paksa oleh
regulator
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Harga Teoritis.
Nilai yang dihitung berdasarkan rasio pembagian dividen saham,
saham bonus, penerbitan HMETD, waran, Stock Split, Reverse
Stock, penggabungan usaha, peleburan usaha perusahaan
tercatat, dan Corporate Action lainnya yang ditetapkan oleh
perusahaan tercatat.
 Kontrak Investasi Kolektif.
Kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang
mengikat pemegang Unit Penyertaan dimana Manajer Investasi
diberi wewenang untuk pengelola portofolio investasi kolektif
dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan
Penitipan Kolektif.
 Divestasi.
Pengurangan jumlah kepemilikan saham (pendiri/founder) atas
suatu perusahaan sebagai akibat dari penjualan sebagian saham
perusahaan kepada pihak lain atau kepada masyarakat.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Dividen.
Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham
secara pro-rata dan dibayarkan dalam bentuk uang dan atau
saham, yang besarnya akan ditetapkan berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
• Cum dividen adalah tanggal perdagangan terakhir yang masih
mendapatkan kesempatan dividen.
• Ex dividen adalah tanggal perdagangan yang tidak mendapatkan
kesempatan memperoleh dividen.
 Earning Per Share (EPS).
Indikator yang menunjukkan besarnya laba bersih yang diperoleh
perusahaan atas setiap lembar saham yang dimiliki.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Initial Public Offering (IPO).
Kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Emiten untuk
menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan
Pelaksanaannya. (sering disebut dengan istilah Go-Public)
 Stock Split vs Reverse Stock.
Stock Split adalah pemecahan nilai nominal saham.
Reverse Stock adalah penggabungan nilai nominal saham.
 Tanggal DPS (Daftar Pemegang Saham).
Tanggal dimana investor masih tercatat/terdaftar sebagai
pemegang saham.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Price Earning Ratio (PER).
Indikator yang menunjukkan berapa kali besarnya penilaian
publik/investor terhadap potensi keuntungan yang akan di dapat
perusahaan per saham yang tercermin dalam harga pasar. Secara
umum, semakin besar PER membuat investor semakin percaya.
Akan tetapi bisa berarti harga saham semakin mahal. Biasanya
digunakan untuk perusahaan sektor riil.
 Strategic Listing.
Perusahaan menjual sahamnya di Bursa, tetapi hampir sebagian
besar/seluruhnya dibeli kembali sehingga saham yang beredar di
publik untuk dapat diperdagangkan menjadi sangat terbatas.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Tindakan Korporasi (Corporate Action).
Setiap tindakan Emiten yang memberikan hak kepada seluruh
pemilik manfaat atas efek dari jenis dan kelas yang sama seperti
hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Efek, hak untuk
memperoleh dividen tunai, dividen efek, bonus efek, bonus
tunai, hak memesan efek terlebih dahulu, waran, atau hak-hak
lainnya.
 Take Profit vs Cut Loss
Take Profit adalah tindakan melakukan penjualan saham yang
dimiliki/telah dibeli setelah mencapai level harga/target yang
direncanakan/diinginkan.
Cut Loss adalah tindakan melakukan penjualan saham yang
dimiliki/telah dibeli untuk menghindari kerugian yang lebih besar
yang disebabkan oleh pergerakan harga berlawanan dengan
yang diperkirakan.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Penawaran Tender.
Penawaran melalui media massa untuk memperoleh Efek
Bersifat Ekuitas dengan cara pembelian atau pertukaran dengan
Efek lainnya.
 Perusahaan Publik.
Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh
300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor
sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau
suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
 Nilai Nominal (Nominal/Par Value).
Nilai yang tertera pada lembaran surat saham yang besarnya
ditentukan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Nilai Buku Per Saham (Price Book Value = PBV).
Indikator yang menunjukkan berapa kali besarnya penilaian
publik terhadap harga buku/nilai perusahaan per saham yang
tercermin dalam harga pasar di Bursa. Semakin besar nilainya
artinya semakin tinggi apresiasi investor terhadap nilai
perusahaan tersebut. Biasanya digunakan untuk menilai
perusahaan-perusahaan jasa keuangan.
 Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization). Indikator
yang menunjukkan nilai pasar saham yang berasal dari perkalian
harga saham (market price) dengan jumlah lembar saham yang
telah disetor.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Kliring. Proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi
Bursa. Kliring dilakukan oleh KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia).
Kliring atas transaksi bursa dilakukan dengan secara netting dengan novasi.
 Netting. Kegiatan kliring yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi
setiap Anggota Kliring (AK) untuk menyerahkan atau menerima saldo Efek
tertentu untuk setiap jenis Efek yang akan ditransaksikan dan untuk
menerima atau membayar untuk seluruh Efek yang ditransaksikan. Broker
yang menjadi anggota bursa (AB) juga tercatat sebagai anggota kliring (AK).
 Novasi. Pemindahan hubungan hukum antar AK yang menimbulkan hak
dan kewajiban atas transaksi bursa yang dilakukannya, beralih menjadi
hubungan hukum antara AK yang bersangkutan dengan KPEI (fungsi mitra
pengimbang/counterpart). Dengan menempatkan diri sebagai mitra
pengimbang, KPEI menjamin penyelesaian Transaksi Bursa dari masingmasing Anggota Kliring baik beli maupun jual.
Bursa Efek Indonesia | Sekolah Pasar Modal | Level I
 Shares Buyback. Tindakan emiten untuk membeli kembali sebagian
saham yang telah beredar atau berada ditangan pemegang saham
publik. Dengan adanya pembelian kembali saham, maka jumlah saham
yang beredar di publik menjadi lebih kecil jumlahnya.
 Margin Trading. Transaksi bursa yang dilakukan oleh Anggota Bursa
Efek untuk kepentingan nasabahnya yang penyelesaian transaksinya
dibiayai oleh Anggota Bursa Efek tersebut.
 Margin Call. Batasan % dimana nasabah harus menambah jumlah
uang setoran sebagai akibat turunnya harga saham yang dimilikinya
(ketentuan yang berlaku sebesar 65%).
Download