Dilakukan secara berkesinambungan selama 24 jam

advertisement
Merupakan suatu keadaan dimana ginjal secara
permanen kehilangan fungsinya :
Membuang zat-zat sisa hasil metabolisme
Mempertahankan keseimbangan cairan &zat-zat dalam tubuh
Membentuk urine
Menghasilkan hormon eritropoetin
TRANPLANTASI
HEMODIALISIS
PERITONEAL DIALISIS
Merupakan suatu tekhnik dialisis dengan menggunakan membran
peritoneum sebagai membran dialisis yang memisahkan dialisat dalam
rongga peritoneum dan plasma darah
Dilakukan secara berkesinambungan selama 24 jam, dan dilakukan
sendiri secara mandiri oleh pasien.
DIANEAL (1,5%, 2,5 %, 4,25 % ), EKSTRANEAL 7,5 %
MINICAPS
TRANSFER SET
ULTRACLAMP
TENCKOFF (Strength, Coil)
TITANIUM ADAPTOR
Titanium Adaptor
Cairan Dialisat
TEHNIK PERGANTIAN CAIRAN
CAPD
Lihat pada lampiran.....
Infeksi
• Kelebihan volume cairan
• Nyeri / Kram pada perut
• Darah pada cairan pengeluaran
• Udara dalam peritonium
• Rasa penuh/sebah
• Obstruksi Kateter
• Kebocoran pada kateter/transfer set
• Malposisi kateter
• Hernia
• Malnutrisi
Non-Infeksi
• Infeksi exit side & tunnel
• Peritonitis
KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
Terjadi edema, Penambahan berat badan,
Pasien tidak mampu mempertahankan berat badan kering
Asupan cairan yang berlebih banyak dari pada pengeluaran
•
Asupan garam yang berlebihan
•
•
•
Gangguan fungsi kateter
Ultrafiltrasi tidak adekuat
Penggunaan konsentrasi cairan yang kurang tepat
Status membran berubah dari sebelumnya
•
•
Edukasi untuk mengurangi asupan air dan
membatasi garam
Periksa posisi dan fungsi kateter
Review ulang tentang dwell time
Evaluasi tentang konsentrasi dialisat yang
digunakan
Gunakan konsentrasi cairan dialisat yang
lebih tinggi dan dwell time lebih pendek
Lakukan pemeriksaan PET
NYERI ATAU KRAM PADA PERUT
Nyeri atau kram pada saat proses memasukkan cairan
Rasa nyeri ketika perut di sentuh
Aliran dialisat masuk terlalu cepat
Osmolaritas cairan terlalu tinggi
•
•
•
•
Konstipasi
Aliran masuknya dialisat diperlambat
Tingkatkan volume cairan secara berkala
Pemberian cairan dialisat yang osmolaritasnya
lebih rendah
Apabila terjadi konstipasi, beri obat pencahar
DARAH PADA CAIRAN PENGELUARAN
Cairan pengeluaran berwarna merah
Trauma di dalam rongga peritonium
•
Pasien mendapatkan terapi antikoagulan
Efek terapi oral yang dikonsumsi
•
•
•
Pasien melakukan aktivitas angkat beban berat
•
Masa menstruasi
•
Edukasi untuk mengurangi asupan air dan
membatasi garam
Periksa posisi dan fungsi kateter
Review ulang tentang dwell time
Evaluasi tentang konsentrasi dialisat yang
digunakan
Gunakan konsentrasi cairan dialisat yang
lebih tinggi dan dwell time lebih pendek
Lakukan pemeriksaan PET
UDARA DALAM PERITONIUM
Rasa nyeri atau kram pada perut
Nyeri yang menjalar ke bahu
•
Teknik pergantian cairan yang tidak
benar sehingga udara pada slang
dianeal yang masuk tidak dibuang
kekantong pembuangan, dan masuk ke
dalam rongga peritoneum
Edukasi ulang kepada pasien tentang tehnik
pergantian cairan
OBSTRUKSI KATETER
Aliran masuk dan keluar tidak lancar
Cairan tidak bisa keluar sesuai dengan yang dimasukkan
Konstipasi
Adanya sumbatan pada kateter oleh fibrin ,
bekuan darah,tertutup omentum
Kateter tertekuk
•
•
•
•
•
Photo Polos Abdomen
Beri heparin 500 IU/L pada cairan dialisat
Dengan tehnik sterill, lakukan spuel melalui
transfer set
Bila tetap gagal maka dilakukan tindakan
pembedahan untuk menghilangkan fibrin,
membebaskan dari lilitan omentum
konstipasi , maka berikan pencahar atau
enema
KEBOCORAN PADA KATETER /
TRANSFER SET
Perban / pakaian pasien basah
Terlihat cairan yang keluar dari kateter atau transfer set
•
•
Adanya trauma pada kateter atau transfer set
atau transferset yang tertekuk
•
•
Lakukan pengeluaran cairan dan hentikan PD
untuk sementara
Apabila penyebabnya adanya lubang pada
transfer set, maka dilalukan pergantian
transfer set
Apabila penyebabnya adanya lubang pada
kateter, maka konsultasi kepada dokter untuk
dilakukan pemotongan bagian kateter yang
bocor atau dilakukan pergantian kateter
Beri antibiotika
MALPOSISI KATETER
Kelancaran masuk dan keluar cairan tergantung posisi tubuh
Proses pergantian cairan membutuhkan waktu yang lebih lama
Cairan tidak bia keluar seluruhnya, Terjadi edema
•
Penempatan kateter kurang adekuat
Migrasi kateter
•
•
Rubah posisi pada saat melalukan proses
pertukaran cairan
Fhoto Polos Abdomen
Pembedahan untuk merubah posisi kateter
HERNIA
Terdapat tonjolan pada daerah umbilikus atau inguinal atau skrotalis
Genetalia mengalami edema
Penyakit hernia yang sebelumnya memang
sudah diderita pasien
•
•
Meningkatnya tekanan intra abdominal pasien
•
Hindari penyebab meningkatnya tekanan
intra abdominal, misalnya mengedan, batuk
keras atau konstipasi
Kurangi volume cairan yang masuk dan
tingkatkan secara bertahap
Konsultasi ke dokter bedah
MALNUTRISI
Nafsu makan pasien berkurang
Adanya edema
Hasil pemeriksaan albumin rendah ( < 3 )
Protein loss melalui cairan dialisat 5 – 15 gr protein/
24 jam
Adanya penyakit peserta
•
•
•
Edukasi pasien untuk makan tinggi protein
Konsul ahli gizi untuk suplemen nutrisi
Konsultasi dengan dokter untuk pemberian
cairan nutreal ( asam amino ) dan infus
albumin
INFEKSI EXIT SIDE & TUNNEL
Terdapat cairan purulent pada exit site yang berasal pada tunnel
Terdapat eritema pada sekitar exit site
Rasa nyeri dirasakan pada exit site dan sepanjang tunnel
Daerah exit site dan tunnel teraba hangat dan berwarna kemerahan
•
•
Pasien tidak melaksanakan
tehnik pertukaran cairan dan
perawatan exit site sesuai
prosedur
•
•
•
•
•
•
•
Lakukan perawatan exit site lebih sering ( 1-2x / hari )
Bersihkan kerak / kulit yang kering pada exit site
dengan larutan normal saline
Jangan mengelupas kerak atau kulit kering pada exit
site
Tutup exit site dengan kassa steril
Periksa kultur cairan purulent exit site
Periksa hitung sel pada cairan pengeluaran
Observasi perkembangan kondisi exit site dan tunnel
Bila pasien rawat jalan, pasien harus sering kontrol
( 2 – 3x / minggu )
Berikan antibiotik oral
PERITONITIS
Cairan pengeluaran berwarna keruh
Adanya nyeri perut, terutama saat perut disentuh
Adanya peningkatan suhu tubuh ( > 38 C )
Hasil pemeriksaan hitung sel dialisat > 100Ml
Hasil kultur dialisat positif
Kontaminasi pada saat melakukan pergantian
cairan, dari alat yang dipakai
Terdapat kebocoran pada kateter
•
•
•
Tutup ujung kateter hilang
•
•
Infeksi pada exit site dan tunnel
•
Periksa cairan pengeluaran ( hitung sel, pewarnaan
gram dan kultur )
Persingkat waktu dwell time 1 -2 jam
Bila cairam keruh dan terdapat rasa nyeri atau
terdapat demam, maka lakukan pergantian cairan 2-3
kali berturut-turut untuk mengilangkan rasa nyeri
Segera beri antibiotik pada cairan dialisat
Untuk mencegah sumbatan fibrin, beri heparin
500 – 1000 IU/L
Bila perlu MRS
Download