panduan praktikum pengamatan ekosistem biotik dan abiotik pada

advertisement
PANDUAN PRAKTIKUM
PENGAMATAN EKOSISTEM BIOTIK DAN ABIOTIK
PADA EKOSISTEM
MATA KULIAH
: EKOLOGI
PROGRAM STUDI
: MANAJEMEN LINGKUNGAN
SEMSTER
: I (SATU )
DOSEN PENGAMPU : KEMALA HADIDJAH, S.T., M.Si.
PLP PENGAMPU
: 1. JOKO TRIYONO, S.Kel.
2. RUSLI WAHYUNI, A.Md
3. ESTU PANGARIBOWO, A.Md.
PERTEMUAN KE
: 2 (DUA )
LABORATORIUM K3 DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
2016
labk3politanisamarinda.or.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk karena adanya hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, yang terdiri dari komponen biotik
(hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang saling mempengaruhi, contohnya
saja hubungan ikan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan obyek tidak hidup
ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat
memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu
maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi dua komponen, yaitu yang pertama adalah komponen abiotik, yaitu komponen
yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup (nonhayati), yang meliputi komponen fisik
dan kimia, seperti tanah, air, matahari, udara, dan energi. yang kedua adalah komponen
biotik yang meliputi semua makhluk hidup dalam suatu kawasan tertentu. Organisme ini
terdiri atas 3 tingkatan yaitu : Produsen sebagai organism yang merubah material
anorganik menjadi organik, Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain,
Dekomposer atau pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik
dari bangkai.
Densitas populasi menunjukan besarnya populasi dalam satuan ruang.
Umumnya dinyatakan sebagai jumlah individu atau biomas persatuan luas atau volume.
100 ekor ikan Lele Dumbo per meter persegi atau 25 Copepoda per liter air laut dan
lain-lain. Densitas dalam studi atau kajian ekologi memiliki fungsi yang sangat besar,
karena pengaruh populasi terhadap komunitas dan ekosistem tidak hanya jenis
organismenya saja tetapi juga jumlahnya atau densitasnya. Sebagai contoh misalnya
seekor belalang dalam satu hektar tanaman padi akan memiliki pengaruh yang sangat
kecil terhadap hasil panen, sehingga keberadaannya tidak menjadi perhatian petani
pemilik sawah. Kondisinya akan berbeda jika dalam satu hektar tanaman padi terdapat
10.000 belalang. Densitas juga dapat digunakan untuk mengetahui perubahan populasi
pada suatu saat tertentu (berkurang atau bertambah). Misalnya jumlah burung Kuntul
yang melintas di atas Kampus per hari selama bulan Maret 2005.
Densitas populasi dalam ekosistem dapat diukur dan ditentukan melalui dua cara
yaitu:
1. Densitas kotor (Crud density): Jumlah individu suatu populasi per satuan areal
seluruhnya
2. Densitas efektif atau dikenal sebagai kerapatan ekologi yaitu jumlah individu
suatu populasi per satuan ruang habitat.
labk3politanisamarinda.or.id
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah :
1. Untuk mengetahui komponen biotik dan abiotik di Arboretum Politani
Samarinda
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menerapkan teknik-teknik sampling
organisme
C. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari .........., tanggal..... bulan......Tahun antara pukul
……………………WITA, bertempat di Arboretum politeknik Pertanian Negeri
Samarida.
labk3politanisamarinda.or.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi.
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
a. Komponen hidup (biotik)
b. Komponen tak hidup (abiotik)
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau
komunitas. Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,seekor serigala,
atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu species) pada tempat
tertentu akan membentuk Populasi. Contoh : dipadang rumput hidup sekelompok
kelinci dan sekelompok srigala. Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk
hidup yang hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling
berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi
rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas
menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat. Komunitas dengan seluruh
faktor abiotiknya membentuk suatu ekosistem. Suatu komunitas di suatu daerah yang
mencakup daerah luas disebut bioma. Contoh: bioma padang rumput, bioma gurun, dan
bioma hutan tropis. Semua bagian bumi dan atmosfer yang dapat dihuni makhluk hidup
disebut biosfer.
1. Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dibedakan atas dua macam :
a. Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur
tangan manusia. Contoh : padang rumput, gurun,laut
b. Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang terjadi karena buatan manusia.
Contoh : kolam, sawah, waduk, kebun
2. Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem
air Laut.
a. Ekosistem Darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat
dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.



Bioma gurun
Bioma padang rumput
Bioma Hutan Basah



Bioma hutan gugur
Bioma taiga
Bioma tundra
b. Ekosistem perairan ialah ekosistem yang lingkungannya didominasi oleh
perairan. Ekosistem perairan dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem air tawar dan
ekosistem air laut.
labk3politanisamarinda.or.id
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Kuadrat atau tali rapia
2. Meteran
3. Pasak (bambu/kayu)
4. Alat counter (alat penghitung jumlah)
B. Cara Kerja
1. Pilihlah suatu ekosistem di lingkungan kampus.
2. Setiap kelompok membuat plot pengamatan dengan metode kuadrat.
Catat : buat kuadrat ukuran 1 m x 1 m dengan tali rapia pada habitat
ekosistem yang telah dipilih masing – masing kelompok.
3. Lakukan pengamatan faktor biotik pada kuadrat tersebut.
4. Catatlah semua organisme (hewan dan tumbuhan) yang ditemukan pada
kuadrat tersebut.
5. Ulangi kegiatan tersebut no. 2 s.d 4 minimal 2 kali untuk mendapatkan
data yang signifikan dengan cara memindahkan kuadrat ke lokasi lain
pada ekosistem tersebut.
6. Catat pula faktor abiotik ekosistem tempat pengamatan tersebut (suhu,
kelembaban, angin, Intensitas cahaya).
7. Catat semua data dalam bentuk tabel.
8. Buat 2 Laporan Sementara
9. validasi laporan sementara kepada Dosen atau PLP yang mendampingi.
labk3politanisamarinda.or.id
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan Biotik Ekosistem Kuadran Pertama 1 X 1 M
1. Komponen Abiotik
No.
Parameter Abiotik
Keterangan
2. Komponen Biotik
A. Tabel Kelompok Produsen
No.
Nama Jenis/ Spesies Organisme
Jumlah
Individu
Frekuensi
Kepadatan/
Kerapatan
(%)
1.
2.
Jumlah semua individu
B. Kelompok Konsumen
No.
Nama Jenis/ Spesies
Organisme
Jumlah
Individu
Kelompok
Tingkat
Frekuensi
Kepadatan/
Kerapatan
(%)
1.
2.
Jumlah spesies individu
labk3politanisamarinda.or.id
B. Tabel hasil pengamatan biotik ekosistem kuadran kedua 1 X 1 m
1. Komponen Abiotik
No.
Parameter Abiotik
Keterangan
2. Komponen Biotik
A. Kelompok Produsen
No.
Nama Jenis/ Spesies Organisme
Jumlah
Individu
Frekuensi
Kepadatan/
Kerapatan
(%)
1.
2.
Jumlah semua individu
B. Kelompok Konsumen
No.
Nama Jenis/ Spesies
Organisme
Jumlah
Individu
Kelompok
Tingkat
Frekuensi
Kepadatan/
Kerapatan
(%)
1.
2.
Jumlah spesies individu
labk3politanisamarinda.or.id
DAFTAR PUSTAKA
Heddy, Suwasono, 1986, Pengantar Ekologi, CV Rajawali, Jakarta.
Odum,
Eugene, 1993, Dasar-dasar
Yogyakarta.
Ekologi, Gadjah
Mada
University
press,
Resosoedarmo, Soedjiran, 1990, Pengantar Ekologi, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta.
Umar, M. Ruslan, 2012, Penuntun Praktikum Ekologi Umum, Laboratorium Ilmu
Lingkungan dan Kelautan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Wolf, L. , 1992, Ekologi Umum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
labk3politanisamarinda.or.id
Download