hubungan pelaksanaan asuhan sayang ibu dengan kecemasan

advertisement
HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN
KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA
GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO
Tri Puspa Kusumaningsih, Astuti Yuliningsih
ABSTRAK
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah penyebab kematian ibu hamil dan
melahirkan pada tahun 2011 telah bergeser dari penyebab karena perdarahan
menjadi eklamsia. Salah satu upaya untuk menurunkan kematian ibu adalah
melalui Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB), yang merupakan gerakan bersama
pemerintah dan masyarakat untuk menurunkan kematian ibu dan bayi. Hasil studi
pendahuluan yang dilakukan di Desa Grantung Kecamatan Bayan pada tanggal 04
Desember 2013, Secara keseluruhan emosional dalam menghadapi persalinan,
hampir semua perasaan subyek mengalami cemas, dan takut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu dan
Kecemasan Proses Persalinan di BPM Hesti Utami Desa Grantung Kecamatan
Bayan Kabupaten Purworejo.
Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik
pengambilan sampel total sampling dimana semua jumlah ibu nifas <40 hari yang
datang ke BPM Hesti Utami di Desa Grantung Kecamatan Bayan Kabupaten
Purworejo.
Hasil uji statistic Chi Square diperoleh p= 0,000 (p< 0,05). Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelaksanaan asuhan sayang
ibu dengan kecemasan proses persalinan di BPM Hesti Utami Desa Grantung
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo.
Kata Kunci : Asuhan sayang ibu, Kecemasan proses persalinan
diperhitungkan terhadap 1000 atau
PENDAHULUAN
Kematian
Mortality)
setiap
maternal
adalah
(Maternal
kematian
wanita
waktu
hidup
atau
persalinan ( kini di beberapa negara
hamil,
maju terhadap 100.000 kelahiran
berakhirnya kehamilan oleh sebab
tanpa
kelahiran
dari
persalinan dan dalam 90 hari sesudah
apapun,
10.000
memperhitungkan
hidup). (Mochtar R, 2007)
Di Indonesia, angka kematian ibu
(AKI) dari
tahun
2007
sampai
tuanya kehamilan dan tindakan yang
dengan 2012 meningkat. Terhitung
dilakukan
mengakhiri
angkanya beranjang dari 228 per
kehamilan (WHO). Angka kematian
100.000 kelahiran hidup pada tahun
maternal (Maternal Mortality Rate)
2007 menjadi 359 pada tahun 2012.
adalah jumlah kematian maternal
Kenaikan tajam ini harus dilihat
untuk
komprehensif dari sisi pemenuhan
pada tahun 2011 telah bergeser dari
kebutuhan
reproduksi
penyebab karena perdarahan menjadi
tersedia
eklamsia. Salah satu upaya untuk
fasilitas layanan kesehatan untuk ibu
menurunkan kematian ibu adalah
hamil dan melahirkan, tidak serta-
melalui Gerakan Sayang Ibu dan
merta perempuan dapat mengakses.
Bayi
(Wardhani, K , 2012)
gerakan bersama pemerintah dan
layanan
perempuan.
Meskipun
Menurut data Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah penyebab
(GSIB),
yang
masyarakat
untuk
kematian
ibu
merupakan
menurunkan
dan
bayi
kematian ibu hamil dan melahirkan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
tingkat ringan. Secara keseluruhan
telah memiliki program Revitalisasi
emosional
GSIB
persalinan, hampir semua perasaan
di
selanjutnya
Kabupaten/Kota,
untuk
implementasi
dan
melihat
perkembangan
dalam
menghadapi
subyek mengalami cemas,dan takut.
Berdasarkan
dari
studi
program tersebut, melalui BP3AKB
pendahuluan tersebut maka peneliti
Provinsi Jawa Tengah melakukan
tertarik untuk meneliti lebih lanjut
monitoring dan evaluasi pelaksanaan
terkait
Revitalisasi GSIB khususnya untuk
kesehaan tentang Asuhan sayang ibu
komponen Kecamatan Sayang Ibu
terhadap tingkat kecemasan dalam
dan Bayi di Kabupaten/Kota (KSIB).
menghadapi proses persalinan pada
(Admin, 2011)
ibu
Dari hasil studi pendahuluan yang
dilakukan
di
Desa
Grantung
Kecamatan Bayan pada tanggal 04
Desember 2013, dengan respon 10
pengaruh
hamil
di
Kecamatan
pendidikan
Desa
Bayan
Grantung
Kabupaten
Purworejo.
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
yang penulis
responden melalui wawancara dan
gunakan adalah deskriptif korelasi
kuesioner, yang telah mengalami
dengan pendekatan cross sectional.
kecemasan gejala tingkat sedang
Penelitian ini dilakukan di BPM
sebanyak 3 Ibu (30%) dan 7 Ibu
Hesti
(70%) mengalami gejala kecemasan
Kecamatan
Utami
Desa
Bayan
Grantung
Kabupaten
Purworejo. pada bulan Maret 2014
sayang ibu terhadap responden
sampai dengan bulan Mei 2014.
yaitu
Populasi
pada
penelitian
ini
adalah menggunakan populasi semua
ibu nifas < 40 hari yang datang di
54,5%
yaitu 45,5%.
b. Kecemasan Proses Persalinan
Tabel
Kecamatan
Responden
Purworejo.
Besar
Kabupaten
sampel
dalam
penelitian ini adalah semua ibu nifas
<40 hari yang datang di BPM Hesti
Utami Desa Grantung Kecamatan
Bayan Kabupaten Purworejo. Teknik
tidak
melaksanakan asuhan sayang ibu
BPM Hesti Utami Desa Grantung
Bayan
dan
7
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan
Kecemasan Proses Persalinan
Kecemasan Proses
Presentase
Persalinan
Ya
10
Tidak
12
Jumlah
22
Frekuensi
45,5
54,5
100,0
sampling dalam penelitian ini adalah
total sampling.
Berdasarkan tabel 7 Diketahui
Instrumen atau alat untuk data
bahwa sebagian besar responden
yang digunakan dalam penelitian ini
tidak mengalami kecemasan yaitu
adalah kuesioner. uji statistik yang
12 orang (54,5%) dan
digunakan adalah Chi Square.
mengalami kecemasan yaitu 10
HASIL PENELITIAN
orang (45,5%).
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
a. Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu
a. Distribusi silang
Tabel
6
Responden
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan
Tabel
8
Distribusi
yang
Silang
Hubungan Pelaksanaan Asuhan
Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu
Sayang Ibu dengan Kecemasan
Pelaksanaan Frekuensi Presentase
Asuhan
Sayang Ibu
Ya
12
54,5
Tidak
10
45,5
Jumlah
22
100,0
Proses Persalinan
Berdasarkan Tabel 6 Diketahui
bidan
melaksanakan
asuhan
Kecemasan Proses Persalinan
Pelaksanaan Ya
Asuhan
Ya
Tidak
F(%)
F(%)
1
11
Total
12
(4,5%) (50,0%)
Ibu
Tidak
9
(54,5%)
1
10
(40,9%) (4,5%)
Total
10
12
22
(45,5)
(54,5%)
(100%)
dengan
tabel
persalinan.
dapat
diketahui
bahwa
responden yang diberikan asuhan
sayang
ibu
dan
mengalami
0,000
(45,5%)
Berdasarkan hasil Chi Square pada
8
Nilai p
kecemasan
proses
Hasil keeratan hubungan yang
kuat
tersebut
dilakukan
kecemasan proses persalinan yaitu 1
signifikansi
orang (4,5%) sementara yang tidak
Square. Berdasarkan Uji Square
mengalami
proses
didapat bahwa nilai p = 0,000.
orang
Nilai p tersebut < 0,05 artinya
persalinan
kecemasan
terdapat
11
hubungan
(50,0%).
Pengujian keeratan hubungan
dalam penelitian ini menggunakan
koefesien
hasilnya
kontigensi
adalah
0,633
dimana
sesuai
dengan
yang
kuat
uji
uji
Chi
adalah
signifikan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan dari hasil penelitian
diketahui bahwa
sebanyak 12 ibu
kriteria tabel antara 0,60 sampai
nifas (54,5%) telah dilakukan asuhan
0,799,
sehingga
dapat
sayang ibu sedangkan ibu nifas yang
bahwa
terdapat
tidak dilakukan asuhan sayang ibu
antara
sejumlah 10 ibu nifas (45,5%). Jika
pelaksanaan asuhan sayang ibu
dilihat berdasarkan teori menurut
disimpulkan
hubungan
yang
kuat
Prawirohardjo tahun 2009, Salah satu
45,5%. Sedangkan responden yang
prinsip dasar asuhan sayang ibu
tidak mengalami kecemasan proses
adalah
persalinan sejumlah 12 responden
dengan
mengikutsertakan
suami dan keluarga selama proses
atau
persalinan
demikian,
dan
Banyak
kelahiran
hasil
bayi.
penelitian
sekitar
menurut
54,5%.
Dengan
sesuai
dengan
teori
sustiaty
tahun
2008,
menunjukkan bahwa jika para ibu
Kecemasan
menghadapi
diperhatikan dan diberi dukungan
persalinan adalah
selama persalinan dan kelahiran bayi
umum terhadap stres dan emosi
serta
respon emosi
dengan
baik
negatif
persalinan
dan
perasaan ketakutan dan kekhawatiran
asuhan yang akan mereka terima,
yang mendalam dan berkelanjutan
mereka akan mendapatkan rasa aman
terhadap suatu proses pengeluaran
dan
hasil konsepsi (janin dan urin) yang
mengetahui
mengenai
proses
keluaran
yang
lebih
baik.
yang
proses
ditandai
Asuhan sayang ibu menghormati
dapat
kenyataan bahwa kehamilan dan
kandungan) dari rahim melalui jalan
persalinan
proses
lahir atau jalan lain, dengan bantuan
dan
atau tanpa bantuan yang dilakukan
pengobatan yang tidak perlu untuk
oleh tubuh wanita. Pada bulan-bulan
proses alamiah ini harus dihindari.
terakhir
Asuhan sayang ibu berpusat pada
perubahan
pasien dan bukan pada petugas
berubah-ubah dan terkadang menjadi
kesehatan. Selalu melihat dulu pada
tak terkontrol. Perubahan emosi ini
cara pengobatan yang sederhana dan
bermuara
non intervensi sebelum berpaling ke
khawatir, rasa takut, bimbang dan
teknologi.
ragu seakan kondisi kehamilannya
alamiah,
merupakan
maka
Berdasarkan
proses
intervensi
tabel
persalinan
kecemasan
menyebutkan
saat
hidup
ini
ke
dengan
dunia
menjelang
emosi
dari
menjelang
persalinan
ibu
adanya
lebih
(luar
buruk
persalinan
semakin
perasaan
lagi
saat
atau
jumlah ibu nifas yang mengalami
kekhawatiran
akibat
kecemasan
ketidaknyamanan
dalam
proses
persalinan
mencapai 10 responden atau sekitar
Hasil keeratan hubungan yang
menjalankan tugas-tugas sebagai ibu
kuat
pasca kelahiran bayinya.
Menurut hasil pengolahan data,
bahwa dari
total
22
responden
tersebut
dilakukan
uji
signifikansi dengan uji Chi Square.
Berdasarkan
Uji
Square didapat
jumlah ibu nifas yang mendapat
bahwa nilai p = 0,000. Nilai p
pelaksanaan asuhan sayang ibu dan
tersebut < 0,05 artinya hubungan
mengalami
proses
yang kuat adalah signifikan. Semakin
persalinan yaitu 1 orang (4,5%), ibu
sering melaksanakan asuhan sayang
nifas yang mendapat pelaksanaan
ibu,
asuhan
kemungkinan
kecemasan
sayang ibu
tetapi
tidak
maka
semakin
ibu
kecil
mengalami
proses
kecemasan. Sebaliknya, jika tidak
persalinan adalah 11 ibu nifas atau
melaksanakan asuhan sayang ibu,
50,0%,
maka akan semakin banyak ibu
mengalami
kecemasan
ibu
mendapatkan
sayang
nifas
yang
pelaksanaan
ibu
tetapi
tidak
asuhan
mengalami
mengalami kecemasan.
KETERBATASAN
Instrumen
kecemasan proses persalinan adalah
penelitian
9 ibu nifas atau 40,9% dan ibu nifas
berupa
yang tidak mendapatkan pelaksanaan
dipertimbangkan pengambilan data
asuhan
menggunakan
sayang
mengalami
ibu
serta
kecemasan
tidak
proses
kuesioner
tertutup,
hanya
observasi
wawancara
langsung
perlu
dan
kepada
persalinan adalah 1 ibu nifas atau
responden untuk mendapatkan data
4,5%.
yang lebih mendalam.
Pengujian
keeratan
hubungan
SIMPULAN
dalam penelitian ini menggunakan
Berdasarkan
koefesien kontigensi dimana hasilnya
sebelumnya
adalah 0,633 sesuai kriteria tabel
beberapa kesimpulan sebagai berikut
antara 0,60 sampai 0,799, sehingga
:
dapat disimpulkan bahwa terdapat
1. Pelaksanaan asuhan sayang ibu
hubungan
pelaksanaan
yang
asuhan
kuat
antara
sayang
ibu
dengan kecemasan proses persalinan.
uraian
maka
pada
dapat
bab
ditarik
sebanyak 12 ibu nifas (54,5%).
2. Responden yang diberikan asuhan
sayang
ibu
dan
mengalami
kecemasan yaitu 1 ibu nifas
melaksanakan asuhan sayang ibu,
(4,5%), dan yang tidak mengalami
maka akan semakin banyak ibu
kecemasan adalah 11 ibu nifas
mengalami kecemasan.
(50,0%). Sedangkan responden
SARAN
yang
Berdasarkan
tidak
sayang
diberikan
ibu
tetapi
asuhan
mengalami
kecemasan yaitu 9 ibu nifas
(40,9%),
dan
yang
1. Hendaknya
selalu
2. Bidan memberikan arahan kepada
suami untuk menemani istri pada
saat proses persalinan.
3. Ada hubungan yang kuat antara
pelaksanaan asuhan sayang ibu
persalinan
bidan
memberikan asuhan sayang ibu.
ibu nifas (4,5%).
dengan
diatas,
dapat diberikan saran bahwa :
tidak
mengalami kecemasan adalah 1
kesimpulan
kecemasan
proses
terbukti
dengan
3. Bidan
sebaiknya
penyuluhan
mengenai
memberikan
kepada
suami
persiapan persalinan
koefesien kontigensinya adalah
baik dari perlengkapan bayi, ibu
0,633 dan p = 0,000 dimana
maupun
p<0,05.
sering
diperlukan agar sewaktu waktu
melaksanakan asuhan sayang ibu,
dapat siap apabila sudah ada
maka semakin kecil kemungkinan
tanda-tanda persalinan sehingga
ibu
ibu tidak merasa cemas dan
Semakin
mengalami
Sebaliknya,
kecemasan.
jika
administrasi
yang
khawatir.
tidak
DAFTAR PUSTAKA
Admin.
(2011).
GSIB
Jawa
Tengah.
BP3AKB
Arsip,
edisi
45
<http://bp3akb.jatengprov.go.id/index.php>. 02 Maret 2014.
Dahro, A. (2012). Psikologi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Hastuti, S. (2013). Gambaran Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi di Wilayah Puskesmas Kaligesing Kabupaten
Purworejo. Purworejo: Akbid Purworejo
Jhaquin, A. (2010). Psikologi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Manuaba, dkk. (2006). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; h. 153.
Mochtar, R. (2007). Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Notoatmodjo,S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pieter. (2010). Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta: PT Fajar Interpratama
Mandiri; h. 234.
Pramitasari, A. (2010). Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan
di Bidan Wilayah Puskesmas Gombong I dan Gombong II. Jurnal Ilmiah
Kesehatan
Keperawatan,
edisi
6
<http://portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=65789>.
20 Maret 2012.
Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Priyanto, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Dengan SPSS. Jogjakarta: Andi
Riwidkdo. (2009). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
Sulistyawati, A, dkk. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta:
Salemba Medika
Suryani. (2012). Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Citramaya
Sustiaty. (2008). Hubungan Antara Kualitas Dan Kecemasan Menghadapi Proses
Persalinan
Pada
Pasien
Rumah
Sakit
Bersalin
di
Jakarta.
<Gunadarma.ac.id.http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/
sychology/2008/Artikel10502249.pdf>. 2008
Wardhani, K. (2012). Banyak Program Tak Berjalan Penyebab Angka Kematian
Ibu Meningkat. Tribun News, 06 Oktober 2013.
Wiknjosastro, G. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Jaringan Nasional
Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi Departemen Kesehatan Republik
Download