BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Proyek Proyek desain yang

advertisement
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Data Proyek
Proyek desain yang akan dilakukan adalah merancang kembali
kemasan Mallory.
Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan:
1. Data Literatur:
Pencarian dan pengumpulan data melalui buku, majalah, maupun
website yang bersangkutan dengan topik yang penulis angkat.
2. Melakukan wawancara dan berdiskusi langsung dengan owner
(narasumber) dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
2.2 Seputar Makanan Pendamping ASI (MPASI)
MPASI (Makanan Pendamping ASI) dalam bahasa Inggris disebut
juga weaning food. Weaning berasal dari bahasa Anglo-Saxon
“wenian” yang artinya masa dimana bayi mulai dibiasakan untuk
menerima makanan tambahan selain ASI. Beberapa pakar
menerjemahkannya sebagai makanan pendamping ASI, makanan
tambahan, makanan suplemen, makanan sapihan, beikost, dll.
Laju pertumbuhan bayi sangat pesat pada usia 12 bulan pertama
hidupnya, termasuk juga laju pertumbuhan seluruh organ-organ vital
antara lain sistem syaraf pusat baik jumlah sel maupun fungsinya. Dan
setelah umur 6 bulan, ASI saja tidak mencukupi sebagai bahan bakar
tumbuh kembang bayi yang tidak saja dilihat dari pertumbuhan berat
dan tinggi tubuh, tetapi juga perkembangan fungsi motorik, kognitif
dan emosi sesuai dengan usianya.
Setelah menyelesaikan periode konsumsi ASI eksklusif, dari lahir
hingga usia 6 bulan, bayi harus mulai diperkenalkan dengan makanan
pendamping
ASI. Makanan
Pendamping
Asi (MPASI) adalah
makanan semi padat dengan tekstur lembut yang dikonsumsi bayi
mulai usia 6 bulan untuk menunjang pemberian ASI. MPASI
diperkenalkan untuk merangsang keterampilan motoriknya, terutama
di bagian mulutnya, yaitu menggerakkan mulut dan lidah. Selain itu,
dengan memperkenalkan MPASI, bayi pun bisa mengenal tekstur,
warna, serta rasa yang baru dari sebuah makanan. Hal tersebut akan
merangsang perkembangan fungsi pencernaannya. Untuk itu,
sebaiknya berikan MPASI secara perlahan, bertahap, namun tetap
kontinyu pada awal pemberiannya. Sebab, lambung dan usus bayi
memerlukan waktu berdaptasi terhadap proses peralihan dari makanan
cair (ASI) ke jenis makanan baru yang sedikit padat.
Keterlambatan pemberian MPASI maupun pemberian MPASI
yang terlalu dini tentu saja akan menimbulkan dampak yang buruk
bagi sang bayi. Jika bayi diberikan MPASI saat usianya sudah
mencapai lebih dari 6 bulan maka akan timbul masalah makan
dikemudian hari karena pada fase kritisnya sang bayi tidak diberikan
kesempatan untuk menstimulasi kemampuan oromotornya seperti
menelan, mengunyah, dan menggigit. Sementara itu, pemberian
MPASI yang terlalu dini akan mengakibatkan
beban
"renal
solid" berupa meningkatnya konsentrasi plasma natrium dan ureum
serta dapat mengakibatkan kegemukan.
2.3 Seputar bayi dan balita
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan,
namun tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah
periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau
24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang
dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai
permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi
sensorimotor, dan belajar sosial.
Dikutip dari buku “Seni berkomunikasi dengan bayi” oleh Joseph
Garcia, sejak dilahirkan bayi mulai berkomunikasi dengan dunia di
sekeliling mereka. Komunikasi adalah salah satu bentuk interaksi
sosial tertinggi. Para peneliti ternama dalam bidang perilaku bayi
menyatakan bahwa interaksi sosial amat penting bagi perkembangan
semua bayi. Menggunakan komunikasi manual dengan bayi, bisa
membantu membangun landasan yang kuat untuk saling pengertian,
yang secara dramatis memberikan kontribusi bagi proses pengikatan
hubungan antara orang tua dan anak.
Dr. Eugene Johnson, seorang ahli psikologi anak, menyampaikan
sekilas tentang perkembangan mental dan fisik anak yang khas selama
dua tahun pertama kehidupannya. Ia membantu perkembangan bayi ke
dalam tahapan 4 bulan, 8 bulan. 12 bulan dan seterusnya. Tahapan ini
rata-rata berdasarkan banyak bayi yang diamati dalam penelitian.
Semua bayi mempunyai keunikannya sendiri dan memiliki jadwal
sendiri.
Menurut Dr. Johnson, pertumbuhan selama dua tahun pertama
lebih cepat daripada waktu setelahnya dalam kehidupan seseorang.
Riset menunjukkan bahwa pada usia 4 bulan, bayi mampu mengingat
bunyi dan objek, juga mencermati bagian-bagian tubuh mereka. Pada
usia 8 bulan, mereka bisa memainkan permainan dengan anak atau
orang lain dan mulai menirukan gerak tubuh dan perbuatan yang
dilakukan orang dewasa. Pada tahap ini mereka secara potensial siap
belajar bahasa isyarat. Keterampilan motor mereka sudah berkembang
hingga ke satu titik di mana mereka mampu memanipulasi objek di
tangan mereka dan mampu berdiri dengan bantuan.
Anak kecil tidak bisa atau hanya bisa sedikit mengendalikan
kehidupan mereka. Komunikasi adalah satu hal yang mulai
memberdayakan mereka. Orang tua sebagai pengasuh memiliki
pengaruh terpenting dalam dunia balita masing-masing. Komunikasi
dengan orang tua pada usia dini akan memberikan makanan emosional
dan intelektual bagi mereka. Orang tua akan membangun pondasi yang
kuat bagi kesehatan fisik, mental dan spiritual sang anak, dengan
memenuhi semua kebutuhan ini selama beberapa tahun pertama
kehidupannya. Waktu yang orang tua habiskan bersama sang anak
akan berkualitas tinggi bila orang tua menjadi lebih interaktif.
Menurut
Wikipedia,
Balita merupakan
salah
satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang
usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun, atau biasa
digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini
disebut juga sebagai usia prasekolah.
Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan
lingkungan sosial diluar keluarga, pada awal masa balita, bermain
bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan
sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif.
Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatan
bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian
peran. Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang
memiliki atribut tertentu seperti nama, jenis kelamin mulai merasa
berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme
perkembangan ego yang drastis untuk membedakan dirinya dengan
individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang
pribadi maupun orang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit
untuk dapat berbagi dengan orang lain.
Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga
menyebabkan anak pada usia tiga atau empat tahun memasuki periode
negativistic sebagai salah satu bentuk latihan untuk mandiri. Cara
belajar yang dilakukan pada usia prasekolah ini melalui bermain
serta rangsang dari lingkungannya, terutama lingkungan rumah.
Terdapat pula pendidikan di luar rumah yang melakukan kegiatan
belajar lebih terprogram dan terstruktur, walau tidak selamanya lebih
baik.
2.4 Data Mallory
2.4.1 Logo Mallory
Mallory didirikan pada tahun 2011. Home Industry ini menjual produk
makanan untuk bayi dan balita. Pada awalnya sang owner Okky Riani,
terinspirasi oleh anaknya yang masih balita. Anaknya susah untuk makan dan
akhirnya ia membuat resep sendiri makanan untuk buah hatinya. Selain itu,
sang owner juga didorong oleh teman-temannya untuk membuat makanan
serupa untuk para anak-anaknya yang masih balita. Dari situlah Mallory
didirikan.
Logo Mallory sendiri mempunyai arti. Didalam logo tersebut terdapat
logogram berupa daun clover, yang dapat diartikan sebagai simbol
keberuntungan. Mallory juga mempunyai konsep tumbuh dan berkembang
bersama, dimana setiap sang buah hati para pelanggan dapat terbantu
pertumbuhannya dengan produk Mallory.
Mallory lebih dikenal dengan produk biskuitnya. Produk-produk
Mallory sendiri merupakan resep pribadi dari sang owner yang disesuaikan
dengan panduan MPASI (makanan pendamping ASI) dari WHO, AAP &
Unicef, dimana untuk usia anak dibawah 1tahun belum diperkenankan
memakai gula garam di dalam makanannya. Sampai saat ini Mallory
memproduksi berbagai makanan pendamping seperti veggie nugget , biskuit
dan juga cake pudding untuk bayi dan balita sebagai makanan pendamping
ASI.
2.4.2 Kemasan Mallory biscu dan cake in jar
Kemasan Mallory dapat dikatakan kurang menarik, karena Mallory
hanya menggunakan wadah plastik lalu hanya bertempelkan stiker logo dari
Mallory saja. Melihat kemasan Mallory yang sangat sederhana ini, tentu saja
kurang mencerminkan Mallory sebagai UKM yang menjual MPASI untuk
bayi dan balita. Karena kurangnya informasi dan ilustrasi yang ada pada
kemasan Mallory.
Karena masih tergolong home industry, promosi yang dilakukan hanya
melalui blog, facebook, twitter dan grup di messenger handphone, pelanggan
hanya dapat melihat visual dan tidak dapat merasakan cita rasa produk
Mallory. Hal tersebut menjadi kendala, karena visual yang kurang menarik,
sulit untuk menarik perhatian pelanggan untuk membeli produk Mallory.
Owner Mallory sendiri mempunyai harapan bahwa dikedepannya ia
ingin membuka toko atau gerai-gerai ditempat yang strategis seperti mall.
Maka Mallory, mempunyai harapan dikedepannya untuk hadir memenuhi
kebutuhan asupan sang anak.
2.5 Target Audience
Yang menjadi target audience dari Mallory adalah
Demografi

Bunda yang memperhatikan asupan sang anak.

Mempunyai buah hati (bayi-balita).

Golongan ekonomi menengah ke atas.
Geografis

Tinggal di perkotaan.

Jakarta dan sekitarnya.
Psikografis
Bunda yang memperhatikan asupan gizi bagi sang buah
hati.
2.6 Format Produk
Mallory mempunyai beberapa produk antara lain:
- Cissbiscu
- Chocbiscu
- Chococissbiscu
- Chococipsbiscu
- Raisinbiscu
- Applebiscu
- Choco bliss
- Strawberry mousse
- Mango mousse
- Broccoli pudding
- Carrot pudding
- Rainbow cake
- Fish n Veggie nugget
- Meat n Veggie nugget
- Chicken n Veggie nugget
- Chicken n Chesse strip
2.7 Kompetitor
Saat ini banyak produsen-produsen yang menjadi kompetitor Mallory.
Mereka semua bergerak dibidang yang sama pula yaitu makanan pendamping
ASI khusus untuk bayi dan balita. sebagian dari mereka sudah mempunyai
packaging yang mendukung penjualan produk mereka. Dengan desain yang
menarik perhatian dan juga informatif. Berikut ini merupakan kompetitorkompetitor dari Mallory.
1. Mamma Kanin
2.7.1 Mamma Kanin
2. Baby Bar
2.7.2 Baby Bar
2.8 Analisa SWOT
Strength:
- Merupakan produk yang membantu pengadaptasian anak dalam mencerna
makanan, melatih mengunyah, menggenggam.
- Dapat melatih koordinasi saraf dan mata / saraf motorik untuk mengambil
makanan di dalam kemasan.
- Resep dari produk Mallory adalah resep pribadi dari owner.
- Resep disesuaikan dengan panduan MPASI, AAP, WHO dan UNICEF.
- Produk Mallory tidak memakai bahan pengawet, pewarna
maupun MSG.
- Produk selalu fresh
- Pelanggan dapat memilih shape biscu sesuai dengan keinginan.
Weakness:
- Visual pada kemasan sangat sederhana, hanya menempelkan stiker logo pada
kemasan, hal tersebut dapat menurunkan ketertarikan pelanggan dibandingkan
dengan para kompetitor yang sudah mempunyai visual yang lebih baik untuk
menarik perhatian pelanggan.
- Karena masih tergolong home industry, promosi yang dilakukan hanya
melalui blog, facebook, twitter dan grup di messenger handphone, pelanggan
hanya dapat melihat visual dan tidak dapat merasakan cita rasa produk
Mallory. Hal tersebut menjadi kendala, karena visual yang kurang menarik,
sulit untuk menarik perhatian pelanggan untuk membeli produk Mallory.
- Kemasan kurang informatif hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan
pelanggan baru Mallory.
- Kemasan Mallory kurang menunjang untuk penataan pada rak (display)
Opportunity:
- Merupakan produk yang membantu pengadaptasian anak dalam mencerna
makanan, melatih mengunyah, menggenggam.
- Banyak ibu yang sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak sempat
membuat asupan gizi sang anak sesuai dengan umurnya.
- Dapat melatih koordinasi saraf dan mata / saraf motorik untuk mengambil
makanan di dalam kemasan.
Threat:
- Tidak banyak ibu yang mengerti dengan istilah MPASI.
- Merek produk kompetitor lebih dikenal diantara target audiens.
- Banyak munculnya UKM baru di bidang yang sama.
- Persaingan menjadi ketat.
Download