Metodologi Penulisan Proposal Tesis Fakultas Ekonomi Prodi Magsiter Ekonomi manajemen Universitas IGM Palembang Hand Out Ke-Empat Metodologi Penyusunan Proposal Tesis Fakultas Ekonomi Prodi Magister Ekonomi Manajemen Universitas IGM Palembang Tahun Akademik 2015-2016 SISTEMATIKA BAB II PROPOSAL TESIS Bab II proposal tesis meliputi tiga Sub bab berikut ; Bab II Kajian Pustaka 2.1 Tinjauan Teori 2.2 Penelitian Sebelumnya 2.3 KerangkaPemikiran 2.4 Hipotesis Jumlah halaman yang dianjurkan pada bab II proposal tesis sekitar 15 halaman. A. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka proposal tesis mencakup dua hal, yaitu ; (1) Tinjauan teori dasar yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Agar peneliti mempunyai wawasan yang luas untuk mengidentifikasi variabel yang akan diteliti. Selain itu dimaksudkan agar peneliti dapat mengidentifikasi masalah dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti. (2) Tinjauan teori penelitian sebelumnya berkaitan dengan masalah penelitian. Perlu diperhatikan dalam penulisan tinjauan pustaka antara lain : tidak perlu seluruh aspek dibahas dengan secara proporsional. Diperlukan adalah tinjauan komprehensif adalah aspek yang diteliti, penekanan utama pada hubungan variabel. Sumber tinjauan teori dasar dari tesis, jurnal dan publikasi ilmiah yang relevan, dibahas secara kritis meliputi; Penulis topik atau masalah penelitian itu Lokasi penelitian dilakukan dan bidang studi yang digunakan. Kesamaan variabel yang digunakan dan variabel yang tidak sama; Pendekatan analisis dan metode yang digunakan. Kesimpulan penelitian yang bersangkutan Page 1 of 7 By.h.f.zamzam-2015 Metodologi Penulisan Proposal Tesis Fakultas Ekonomi Prodi Magsiter Ekonomi manajemen Universitas IGM Palembang Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan ,untuk dijadikan landasan penelitian yang diusulkan. Landasan teori memberikan uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya, konsep yang ada hubungannya dengan topik penelitian. Materi dalam tinjauan pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti buku referensi, jurnal penelitian, website dan menunjukkan kemampuan tesis, Menuliskan intelektualnya dalam landasan teori, mengidentifikasi peneliti harus dan mengenal informasi yang relevan, mensintesiskan dan mengevaluasi berdasarkan hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitiannya 1. Kerangka Konsep : Kerangka konsep merupakan hasil dari proses abstraksi dari berbagai teori dasar yang dinamakan dengan sintesis yang telah diuraikan dalam landasan teori. Kerangka konsep selanjutnya disajikan dalam bentuk definisi operasional dengan mencantumkan sumber atau referensi-referensi yang digunakan. Langkah-langkah membuat kerangka konsep dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan variabel-variabel yang akan diteliti, menguraikan konsep masing-masing variabel yang akan diteliti, dan mengaitkan masalah penelitian dengan konsep yang telah diuraikan secara skematis. 2. Definisi Operasional Variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, atau teori yang tidak dapat diamati secara langsung, maka konsep harus dijabarkan ke dalam dimensi dan indikator variabel . Dari variabel itulah konsep dapat diamati dan diukur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati (diukur) melalui penelitian. B. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran merupakan pemilihan aspek-aspek yang ada dalam Kerangka Teori dan berhubungan dengan masalah penelitian. Dibuat dalam bentuk bagan yang merupakan satu rangkaian konsep, secara sistematis menggambarkan variabel-variabel penelitian dan hubungan antar variabel tersebut. Sebagai rangkaian penalaran Page 2 of 7 By.h.f.zamzam-2015 Metodologi Penulisan Proposal Tesis Fakultas Ekonomi Prodi Magsiter Ekonomi manajemen Universitas IGM Palembang berdasarkan premis-premis teori yang relevan hingga menuju simpulan dan berakhir pada hipotesis yang akan diuji secara empiris. Kerangka pemikiran penelitian adalah hubungan antar konsep dari masalah yang diteliti. Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan suatu pengertian. Kerangka pemikiran menggambarkan pemikiran logik dari peneliti terhadap hipotesis penelitian yang disusun dan diuraikan berdasar teori yang relevan dan hasil penelitian sebelumnya. Kerangka pemikiran disajikan dalam alur bagan pemikiran sebagai paradigma penelitian Contoh bagan alur kerangka pemikiran : Iklim Organisasi Good Governence Pengembangan Karier C. HIPOTESIS PENELITIAN 1. Definisi Hipotesis Nasution (2000) mendefinisikan hipotesis ialah “pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya”. Menurut Zimund hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentatif menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset. Hipotesis penelitian dirumuskan, setelah rumusan masalah ditentukan. Page 3 of 7 By.h.f.zamzam-2015 Metodologi Penulisan Proposal Tesis Fakultas Ekonomi Prodi Magsiter Ekonomi manajemen Universitas IGM Palembang 2. Jenis Hipotesis Hipotesis dapat dibedakan kepada (1) tingkat abstraksi dan (2) bentuknya. (1) Dilihat dari tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi: a) Hipotesis menyatakan adanya kesamaan dalam dunia empiris:hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak, misalnya “ jika hujan turun, Kota Palembang banjir”. Kebenaran di atas sudah diketahui umum, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar. b) Hipotesis berkenaan dengan model ideal: kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kompleksitas dunia tersebut diperlukan bantuan filsafat. misalnya dalam dunia kepemimpinan, pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin. c) Hipotesis digunakan untuk mencari hubungan antar variabel: hipotesis ini merumuskan hubungan antar variabel yang diteliti. Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variabel lainnya sehingga variabel tersebut berubah. (2) Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga: a) Hipotesis kerja: hipotesis kerja merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah. Kemudian hipotesis dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya. Misalnya: Ada hubungan antara pelambatan ekonomi dengan meningkatnya PHK. b) Hipotesis operasional: merupakan hipotesis yang bersifat obyektif, dalam merumuskan berdasarkan anggapan dasar dan objektifitasnya. Hipotesis yang dibuat belum tentu benar setelah diuji untuk itu memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat netral disebut hipotesis nol (H0). Untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara jumlah jam kerja dengan jumlah pegawai yang mengalami stress. Page 4 of 7 By.h.f.zamzam-2015 Metodologi Penulisan Proposal Tesis Fakultas Ekonomi Prodi Magsiter Ekonomi manajemen Universitas IGM Palembang c) Hipotesis statistik: merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk kuantitatif. Misalnya: H0: = 0; atau H0: = 0 B. Merumuskan Hipotesis Pertimbangan dalam merumuskan hipotesis diantaranya adalah: 1. Dapat mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, dalam merumuskan hipotesis peneliti setidak-tidaknya mempunyai dua variabel yang akan dikaji. Kedua variabel tersebut adalah variabel bebas dan variabel tergantung. 2. Dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis bersifat spesifik mengacu pada satu makna dan boleh menimbulkan penafsiran. Jika hipotesis dirumuskan secara umum maka diuji secara empiris. 3. Dapat diuji secara empiris, memungkinkan diungkap dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data empiris. Sebaiknya hipotesis jangan mencerminkan unsur-unsur moral, nilai-nilai atau sikap. Setelah merumuskan masalah, langkah berikut merumuskan hipotesis penelitian yang akan diuji secara empiris. Hipotesis yang baik adalah : Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana Mempunyai landasan teori yang kuat Menyatakan hubungan antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel bebas atau independen variabel eksogen atau independen Memungkinkan diuji secara empiris. Rumusan harus khas dan menggambarkan variabel-variabel yang diukur. Dikemukakan sebelum penelitian dimulai, sebelum data terkumpul. Jika Hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat sementara lebih mudah merumuskan. Akan tetapi, dalam merumuskan hipotesis tidaklah sesederhana itu. Karena itu, pemahaman tentang konsep hipotesis penting bagi seorang peneliti. Setelah mengidentifikasi suatu topik penelitian, selanjutnya peneliti melakukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka menginformasikan hasil penelitian yang berkaitan erat dengan penelitian, menghubungkan penelitian dengan literatur yang ada, dan mengisi celah dalam penelitian sebelumnya. Tinjauan juga dapat memberikan kerangka Page 5 of 7 By.h.f.zamzam-2015 Metodologi Penulisan Proposal Tesis Fakultas Ekonomi Prodi Magsiter Ekonomi manajemen Universitas IGM Palembang kerja dan tolok ukur untuk mempertegas pentingnya penelitian tersebut, serta membandingkan hasil-hasilnya dengan penemuan-penemuan lain. (Creswell, 2010). Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Penulisan hipotesis, peneliti menentukan apakah akan menetapkan hipotesis nol (H0) atau hipotesis alternatif (Ha), tergantung dari prediksi peneliti terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. Jika penelitian yang akan dilakukan bersifat eksploratif dan menggunakan desain kualitatif. 1. Cara Merumuskan Hipotesis Merumuskan hipotesis dilakukan setelah tahapan perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat didasarkan oleh asumsi. Hipotesis asosiatif, Rumusan masalah tesis : Adakah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai? Maka hipotesis penelitian tesisnya adalah : Ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai Hipotesis operasional ialah mendefinisikan variabel agar dapat dioperasionalisasikan. Misalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu hipotesis 0 yang bersifat netral dan hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi hipotesis operasionalnya: H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi rendahnya revenue perusahaan H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi rendahnya revenue perusahaan Hipotesis statistik ialah hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam contoh ini asumsi kenaikan revenue sebesar 30%, maka hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: H0: = 0,3 Page 6 of 7 By.h.f.zamzam-2015 Metodologi Penulisan Proposal Tesis Fakultas Ekonomi Prodi Magsiter Ekonomi manajemen Universitas IGM Palembang H1: 0,3 Contoh: Hipotesis deskriptif Dalam rumusan masalah tesis : o Berapa besar tingkat kenaikan suku bunga di Bank X? Maka hipotesis penelitian tesis menjadi : o Tingkat kenaikan suku bunga di Bank X kurang dari standar Hipotesis operasional: o H0 = Tingkat kenaikan suku bunga di Bank X sama dengan standar o H1 = Tingkat kenaikan suku bunga di Bank X tidak sama dengan standar Hipotesis statistik o H0: = 5% (0,05) o H1: 5% (0,05) Diasumsikan standar kenaikan sama dengan 5%. Hipotesis komparatif Rumusan masalah tesis: o Bagaimana sikap konsumen di Bandung terhadap kenaikan tarif kereta api dibandingkan dengan sikap konsumen di Yogyakarta Hipotesis penelitian tesis : o Ada perbedaan sikap konsumen di Bandung terhadap kenaikan tarif kereta api jika dibandingkan dengan sikap konsumen di Yogyakarta Hipotesis operasional: H0 = Tidak ada perbedaan persentase antara sikap konsumen di Bandung terhadap kenaikan tarif kereta api dengan sikap konsumen di Yogyakarta H1 = Ada perbedaan persentase antara sikap konsumen di Bandung terhadap kenaikan tarif kereta api dengan sikap konsumen di Yogyakarta Hipotesis Statistik: H0: Bandung = Yogyakarta H1: : Bandung Yogyakarta Page 7 of 7 By.h.f.zamzam-2015