LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

advertisement
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
INFORMASI PUBLIK
PUSAT HUBUNGAN MASYARAKAT
2014
ANALISA PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI
Dari survei yang telah dilakukan oleh Tim Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perdagangan
terhadap Tingkat Kepuasaan dari masyarakat dari pemohon informasi publik , dengan ini dapat
disampaikan hasil serta analisa dari Pelayanan Informasi Publik.
Masyarakat pemohon informasi publik dapat mengajukan permohonan informasi dengan cara
datang langsung, melalui telepon, melalui email contact us, dan melalui CMS. Masyarakat yang
melakukan permohonan informasi melalui cara tersebut, maka data identitas pemohon akan masuk
dalam sistem database pemohon informasi publik.
Terdapat data pemohon informasi dari tahun 2013 sampai Oktober 2014 yang telah kami masukkan
ke dalam sistem database adalah sebagai berikut, data pemohon yang masuk melalui email contact
us adalah 1.870 pemohon, sedangkan data pemohon yang masuk melalui CMS adalah 2.677
pemohon. Untuk responden yang menjawab survei kepuasan masyarakat bulan Maret 2014 adalah
291 responden.
ANALISA PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI
Dari survei yang telah dilakukan oleh Tim Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perdagangan
terhadap Tingkat Kepuasaan dari pelayanan , dengan ini dapat disampaikan hasil serta analisa dari
Pelayanan Informasi Publik :
A. Identitas Responden
1. Pendidikan
Berdasarkan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa pada aspek Pendidikan terdapat
61.86% responden dari jenjang S1, 13.40% dari jenjang D1/D2/D3, 13.06% dari jenjang
S3/S2, dan sebanyak 11.68% dari jenjang SMA/SMK. Dari data di atas dapat diketahui bahwa
pemohon informasi publik paling banyak dari kalangan responden lulusan sarjana. Jika
dibandingkan dengan data survei terakhir yang dilakukan Unit Pelayanan Informasi Publik
hanya 92 responden yang mengisi kuesioner sedangkan pada survei kali ini terdapat 291
responden. Dan dari database yang telah diperoleh, jumlah responden yang berpendidikan
S1-S3 berjumlah 62% (2013) dan sebanyak 74.92% pada Maret 2014. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah responden yang berpendidikan tinggi bertambah serta semakin meningkatnya
partisipasi kaum cendikiawan terhadap survei pelayanan informasi publik.
2. Pekerjaan
B
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n
d
a
t
a
d
i
a
Berdasarkan data di atas menyatakan bahwa sebanyak 53,95% responden adalah Pegawai
Swasta, 18,56% adalah Pelajar/Mahasiswa, 14,43% adalah PNS/TNI/POLRI, serta 13,06%
adalah Wiraswasta/Usahawan. Sedangkan pada survei tahun 2013 terdapat 25% responden
yang berasal dari kalangan wiraswasta/usahawan dan jumlah pegawai swasta 43.5%,
sedangkan pada Maret 2014 ini jumlah wiraswasta/usahawan menurun menjadi 13.06% dan
jumlah pegawai swasta meningkat menjadi 53.95%. Hal ini menjelaskan bahwa pegawai
swasta mendominasi dalam pertisipasi pada survei kepuasan masyarakat Kementerian
Perdagangan.
3. Usia
Hasil di atas menyatakan bahwa usia dominan dari responden yang melakukan permohonan
informasi ke Unit Pelayanan Informasi Publik adalah usia 19-25 tahun yaitu sebesar 43,30%,
usia 26-30 berjumlah 19,59%, dan 37,11% lainnya berusia lebih dari 30 tahun. Hal ini jauh
berbeda dengan survei yang dilakukan tahun 2013, yaitu usia dominan kurang dari 25 tahun
berjumlah 27.2%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dengan usia dewasa muda ikut
berpartisipasi dalam survei kepuasan masyarakat.
4. Jenis Kelamin
Berdasarkan data diagram di atas menyatakan bahwa 57,73% responden adalah pria
sedangkan 42,27% adalah wanita. Sedangkan pada survei tahun 2013 jumlah responden pria
63% dan responden wanita 37%. Dengan hal ini pemohon informasi publik pada survei
Maret 2014 relatif cukup seimbang antara pria dan wanita, ini dibuktikan dengan selisih
margin sebesar 15,46% sedangkan selisih margin pada survei tahun 2013 adalah 26%.
5. Lokasi atau Domisili
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 150 responden berasal dari
Jabodetabek, sedangkan 141 responden berasal dari luar Jabodetabek dan beberapa
dari luar negeri. Hal ini menjelasakan bahwa relatif seimbang antara permintaan
informasi dari Jabodetabek dan luar Jabodetabek. Fakta ini terlihat dari jumlah margin
yang kecil yaitu 9 poin. Untuk itu permintaan informasi di Unit Pelayanan Informasi di
Kementerian Perdagangan berdasarkan demografi sudah cukup merata.
6. Nomor Handphone
Terdapat 291 responden yang memberikan nomor handphone-nya dan terdapat 3
responden yang tidak menjawab.
7. Alamat Email
Berdasarkan data diagram di atas terdapat 279 responden yang memberikan alamat
emailnya, sedangkan yang tidak menjawab berjumlah 15 responden.
8. Kemudahan Persyaratan Permohonan Informasi Publik.
Pada aspek ini, terdapat 9.93% responden yang mengatakan “Sangat Mudah”
persyaratan permohonan informasi, 55.1% responden mengatakan bahwa mereka
dengan “Mudah dalam persyaratan permohonan informasi. Tetapi masih terdapat
27.94% responden yang mengatakan “agak sulit”, dan 6.62% responden yang
mengatakan “Sulit”. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan responden
terhadap perbedaan Unit Pelayanan Informasi Publik dengan Inatrade. Dapat diketahui
bahwa pelayanan informasi di Kementerian Perdagangan tidak dipungut biaya dan tidak
ada syarat yang membebankan masyarakat.
Terlepas dari itu semua, telah dibuktikan bahwa pada survei tahun 2013 terdapat 40.6%
responden yang mengatakan cukup sulit terhadap prosedur persyaratan permohonan
informasi, sedangkan pada bulan Maret 2014 terjadi penurunan jumlah responden yang
menjawab cukup sulit menjadi 34.56% responden. Selain itu untuk menurunkan nilai
34.56% atas ketidakmudahan responden dalam menjalani prosedur, maka Unit
Pelayanan Informasi dapat menyesuaikan lagi prosedur yang ada. Misalkan selama ini
pemohon informasi diharuskan mengisi personal data sebagai langkah awal untuk
mendapatkan informasi, namun untuk menaikkan hasil (survei) yang lebih baik ada
baiknya personal data hanya dilakukan kepada mereka yang membutuhkan informasi
terkait data ekspor impor, daftar harga bahan pokok, dan data lainnya yang terbilang
penting. Namun bagi mereka yang hanya sekadar bertanya, contohnya menanyakan hal
rekruitmen CPNS, ada baiknya personal data tidak perlu dimintakan kepada pemohon
informasi.
9. Kedisiplinan / Tanggung Jawab Petugas Pelayanan.
Pada aspek ini, sebanyak 5.15% responden mengatakan bahwa kedisiplinan / tanggung
jawab petugas “Sangat Disiplin”, dan 60.66% menjawab “Disiplin”. Tetapi disamping itu
terdapat 28.31% mengatakan “Kurang Disiplin, serta 5.88% mengatakan “Tidak Disiplin.
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin / tanggung jawab dari petugas
pelayanan cukup baik karena mencapai nilai 65.81%. Sedikit perbedaan dapat dilihat
dari hasil survei tahun 2013 yang mengatakan bahwa petugas pelayanan menerapkan
sikap disiplin / sangat disiplin berjumlah 66.6% sedangkan pada bulan Maret 2014
berjumlah 65.81%. Terdapat perbedaan margin yaitu sekitar 0.79%, walaupun terjadi
penurunan tetapi konsistensi dari kedisiplinan petugas tidak berubah, hal ini tentu akan
memacu petugas pelayanan untuk selalu menerapkan sikap disiplin terhadap
pekerjaannya.
Tetapi sikap ini harus tetap ditingkatkan karena masih terdapat sekitar 34.19% nilai
yang harus diturunkan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan seperti ketepatan waktu
dalam memberikan informasi kepada masyarakat dan lebih ditingkatkan lagi kerja sama
dengan unit-unit di Kementerian Perdagangan.
10. Kesopanan dan Keramahan Petugas Pelayanan
Dalam aspek ini menunjukan hasil yang memuaskan karena terdapat 11.76% yang
menjawab “Sangat Ramah”, dan 70.96% yang menjawab “Ramah”, sedangkan yang
menjawab “Kurang Ramah” dan “Tidak Ramah” berjumlah 17.28%. Dengan hal ini dapat
disimpulkan bahwa petugas pelayanan telah melakukan pelayanan prima dengan ramah
terhadap pemohon informasi. Perbedaan terlihat antara survei tahun 2013 dengan
survei Maret 2014 dimana tingkat kesopanan petugas menurut responden adalah 76.8%
(2013), sedangkan pada Maret 2014 adalah 82.72%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tingkat kesopanan dari petugas pelayanan terus meningkat setiap tahunnya. Dan hal ini
juga yang harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan oleh petugas pelayanan informasi
di Kementerian Perdagangan.
Tetapi untuk mengurangi nilai 17.28% itu dapat dilakukan contohnya dengan menjawab
telepon dengan smiley voice, menjawab email dengan bahasa yang lebih formal dan
sopan, serta menyambut pemohon informasi yang datang dengan smiley face.
11. Kecepatan Petugas Pelayanan
Berdasarkan data di atas jumlah responden yang mengatakan kecepatan petugas
pelayanan dalam memberikan informasi “Kurang Cepat” berjumlah paling banyak yaitu
43.75%, “Tidak Cepat” 11.03%. Sedangkan responden yang menjawab “Cepat” 38.97%,
serta 6.25% yang menjawab “Sangat Cepat”. Dibandingkan dengan survei tahun 2013
hanya terdapat 43.4% responden yang mengatakan pelayanan informasi di Unit
Pelayanan Informasi Publik tergolong cepat, sedangkan pada survei Maret 2014 terdapat
45.22% responden. Hal ini membuktikan bahwa Unit Pelayanan Informasi Publik selalu
memberikan pelayanan secara cepat dan efisien, sehingga kebutuhan informasi dari
masyarakat tetap terpenuhi secara cepat.
Pada aspek ini terdapat faktor yang tidak dapat 100% dikontrol oleh petugas, karena
infomasi yang dibutuhkan oleh masyarakat berasal dari berbagai macam unit-unit di
Kementeiran Perdagangan. Petugas tidak memiliki semua informasi yang yang
dibutuhkan oleh pemohon informasi. Untuk itu petugas hanya mendisposisikan kepada
unit yang terkait, hal ini tentu membutuhkan waktu untuk mendapatkan informasi
tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa koordinasi petugas dengan informan dari
setiap unit dapat ditingkatkan, serta dapat pula dengan penambahan informan di setiap
unit di Kementerian Perdagangan.
12. Kejelasan Informasi yang Diberikan Petugas Pelayanan
Dalam aspek ini sebanyak 58.82% responden mengatakan bahwa Unit Pelayanan
Informasi Publik telah dengan “Jelas” dalam melakukan pelayanan dan 9.19%
responden menjawab “Sangat Jelas”. Tetapi masih terdapat responden yang menjawab
“Kurang Jelas” yaitu 27,57%, serta 4.41% yang menjawab “Tidak Jelas”. Dibandingkan
dengan survei tahun 2013 sebanyak 39.1% responden mengatakan kurang jelas
terhadap informasi yang diberikan oleh petugas pelayanan, dan pada Maret 2014
sebanyak 31.98% responden. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai yang
lebih baik karena berkurangnya nilai tingkat ketidakjelasan informasi.
Untuk menurunkan angka 31.98% terhadap ketidakjelasan informasi, petugas
pelayanan informasi bisa lebih meningkatkan koordinasi dengan setiap unit yang ada di
Kementerian Perdagangan, karena jawaban yang didapat merupakan disposisi dari unitunit terkait. Apabila koordinasi ditingkatkan, maka petugas pelayanan informasi mampu
memberi kejelasan dan ketepatan terhadap jawaban yang diberikan kepada pemohon
informasi.
13. Kemampuan Petugas Dalam Memberikan Pelayanan
Pada aspek ini sebanyak 68.38% responden mengatakan bahwa petugas “Mampu”, dan
8.09% responden menjawab “Sangat Mampu”. Sedangkan
19.85% responden
mengatakan “Kurang Mampu”, dan 3.68% megatakan “Tidak Mampu”. Dapat
dibandingkan dengan survei tahun lalu terdapat 73.9% responden yang mengatakan
mampu, sedangkan pada maret 2014 terdapat 76.47% responden.
Hal ini dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rasa percaya dari masyarakat terhadap petugas
pelayanan informasi, dimana para pemohon informasi percaya bahwa petugas mampu
mengerjakan tugasnya dengan baik.
Disamping itu ketidakmampuan petugas seperti yang 23.53% responden katakan dapat
diminimalkan dengan diikutsertakannya petugas dalam pelatihan-pelatihan / training
yang terkait dengan pelayanan informasi. Dengan adanya pelatihan dapat
menambahkan wawasan petugas terhadap ilmu pelayanan.
14. Keamanan Pelayanan
Berdasarkan diagram diatas terdapat 12.87% responden yang menjawab “Sangat
Aman”, 73.16% responden menjawab “Aman”. Sedangkan sebanyak 11.40%
mengatakan bahwa “Kurang Aman”, serta 2.57% responden mengatakan “Tidak Aman”
terhadap pelayanan di Unit Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perdagangan. Hal
ini jauh berbeda dengan survei tahun 2013, dimana terdapat 78.3% responden yang
mengatakan aman terhadap pelayanan informasi serta 86.03% responden pada Maret
2014. Terdapat margin 7.73% terhadap tahun lalu, sehingga berdasarkan data ini
terdapat peningkatan rasa aman responden terhadap Unit Pelayanan Informasi.
Untuk itu menjaga rasa aman terhadap informasi yang diminta oleh pemohon dengan
baik, dengan begitu rasa aman masyarakat terhadap Unit Pelayanan Informasi dapat
ditingkatkan kembali. Pemohon juga harus memberikan identitas yang jelas untuk
mendapatkan informasi, sehingga setiap pemohon dapat diketahui identitasnya.
15. Kesesuaian Persyaratan Pelayanan Informasi dengan Jenis Pelayanannya
Pada aspek ini, sebanyak 65.81% responden mengatakan bahwa persyaratan pelayanan
informasi telah “Sesuai” dengan jenis layanan, dan 9.56% mengatakan “Sangat Sesuai”.
Tetapi masih terdapat sekitar 21.32% yang menjawab “Kurang Sesuai” dan 3.31%
menjawab “Tidak Sesuai”. Berdasarkan database pada survei tahun 2013 terdapat
69.1% responden yang menyatakan sesuai dengan informasi yang mereka butuhkan,
dan terdapat 75.37% responden yang menjawab sesuai. Terdapat peningkatan nilai
terhadap kesesuaian informasi, hal ini menandakan bahwa Unit Pelayanan Informasi
telah memberikan informasi yang sesuai terhadap pemohon informasi.
Dalam hal ini untuk mencapai angka 100% dalam aspek kesesuaian, bisa dilakukan
pemilahan jenis layanan di website Kementerian Perdagangan dan melakukan sosialisasi
kepada masyarakat tentang jenis informasi sehingga pemohon dapat dengan mudah
menentukan jenis layanan yang ditawarkan oleh Unit Pelayanan Informasi.
16. Waktu yang Dibutuhkan Untuk Mendapatkan Informasi
Berdasarkan data di atas pada aspek waktu yang dibutuhkan oleh Unit Pelayanan,
terdapat 40.54% responden mengatakan kurang dari 3 hari, dan sebanyak 40.54%
mengatakan 3-7 hari. Sedangkan terdapat 12.36% mengatakan 14 hari (2 minggu), dan
6.56% mengatakan 15-20 hari.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Unit Pelayanan Informasi telah menjawab
dengan cepat dan tepat waktu yaitu tidak lebih dari 10 hari kerja. Hal ini juga diperkuat
oleh Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Bab VI Pasal 22 (7) mengatakan
bahwa “Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja diterimanya permintaan, Badan Publik
yang bersangkutan wajib menyampaikan pemberitahuan....”. Untuk menghindari
keterlambatan jawaban dapat dilakukan koordinasi lebih intensif terhadap unit yang
berkaitan. Serta membuat SOP yang berkaitan dengan alur kerja respon terhadap
jawaban informasi dari unit kerja.
17. Sistem yang Disukai Pemohon Informasi
Berdasarkan data di atas mengatakan bahwa responden menyukai sistem Online
(Melalui Email) yaitu sebesar 55.60%, kemudian melalui sistem Online (Menu contact us
di Website Kemendag), selanjutnya yang menyukai sistem datang langsung adalah
13.13%, dan sistem terakhir adalah Telepon yang berjumlah 9.65%. Hal ini menunjukkan
bahwa responden lebih menyukai sistem yang berhubungan dengan internet. Hal ini
dapat menjadi acuan bagi Unit Pelayanan Informasi untuk lebih meningkatkan lagi
kualitas pelayanan secara online.
18. Alasan dari Jawaban No. 17
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa “Lebih Efektif dan Efisien” menjadi
faktor utama dalam permintaan informasi ini yaitu sebesar 54.83%. Tentu ini menjadi
acuan Unit Pelayanan Informasi Publik untuk selalu memberikan informasi yang lebih
efektif dan efisien sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang melakukan
permohonan informasi.
19. Pengaduan Kepada Petugas Pelayanan Informasi
Berdasarkan data diagram di atas terkait pengaduan oleh masyarakat, terdapat 5.41%
responden yang mengatakan “Sering” melakukan pengaduan, sedangkan 44,79%
mengatakan “Jarang”, dan 49.81% menjawab “Tidak Pernah”. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden jarang bahkan tidak pernah melakukan pengaduan di
Kementerian Perdagangan. Adapun masalah pengaduan saat ini telah menjadi tanggung
jawab Direktorat Inspektorat Jenderal.
20. Respon dan Bantuan Petugas Pelayanan
Berdasarkan data di atas sebanyak 11.20% responden merasa sangat terbantu dengan
petugas pelayanan dalam merespon permintaan informasi dan pengaduan oleh
pemohon. Sebanyak 59.46% responden mengatakan “Membantu”. Sedangkan 20.46%
menjawab “Kurang Membantu” dan 8.88% responden mengatakan “Tidak Membantu”.
Dari hasil ini bahwa, lebih dari 70% responden merasa terbantu dengan adanya petugas
pelayanan informasi. Dan untuk menurunkan angka responden yang merasa belum
cukup terbantu, petugas pelayanan dituntun untuk terus meningkatkan pelayanan prima
terhadap pemohon informasi.
21. Keadilan untuk Mendapatkan Pelayanan Informasi
Pada aspek ini sebanyak 69.88% responden mengatakan petugas pelayanan informasi
berlaku “Adil” dan 7.72% mengatakan “Sangat Adil” dalam memberikan pelayanan
informasi. Disamping itu masih terdapat 18.51% responden yang mengatakan “Kurang
Adil” serta 4.25% menjawab “Tidak Adil”. Dapat dibandingkan dengan database survei
tahun 2013 terdapat 72.5% responden yang mengatakan bahwa telah mendapatkan
keadilan dalam pelayanan informasi, dan sebanyak 77.60% responden pada survei
Maret 2014. Hal ini dapat disimpulkan bahwa keadilan dalam memperoleh informasi
telah diterapkan oleh para petugas, fakta ini dapat dilihat dari meningkatkanya jumlah
responden yang merasa telah mendapatkan keadilan dalam memperoleh informasi.
Ketidakadilan dapat terjadi ketika pemohon informasi tidak dapat menjalankan sesuai
prosedur pelayanan yang berlaku, misalkan pemohon yang tidak mengisi personal data
maka petugas tidak dapat meneruskan permintaan informasi yang diminta. Karena hal
ini telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik yaitu BAB VI Mekanisme Memperoleh Informasi serta Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik BAB V Standar Layanan
Informasi Publik.
22. Kewajaran Biaya Fotokopi
Sebanyak 5.41% responden mengatakan “Sangat Wajar” dengan adanya biaya fotocopy
dan 66.41% mengatakan “Wajar”. Selain itu terdapat 20.46% responden yang
menjawab “Kurang Wajar”, serta 7.72% responden yang mengatakan “Tidak Wajar”. Hal
ini dapat dibedakan dari survei tahun 2013 yaitu sebanyak 63.6% responden yang
mengatakan wajar, dan pada survei bulan Maret 2014 terdapat 71.82% responden yang
menjawab wajar terhadap biaya fotokopi. Hal ini telah diatur pada Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik Pasal 27 (1) yang
berbunyi “Badan publik mengenakan biaya untuk mendapatkan salinan Informasi Publik
seringan mungkin” serta Pasal 27 (2) yang berbunyi “ Badan Publik menetapkan standar
biaya perolehan salinan Informasi Publik yang terdiri atas: a. biaya penyalinan Informasi
Publik; b. biaya pengiriman Informasi Publik; c. biaya pengurusan izin pemberi Informasi
Publik yang di dalamnya terdapat informasi pihak ketiga.
Terlepas dari itu semua, Unit Pelayanan Informasi Publik selalu berusaha untuk
memberikan biaya secara gratis kepada pemohon informasi. Dengan melihat bahwa
tidak adanya biaya dalam aspek ini, maka dapat disimpulkan bahwa responden
melakukan asumsi terhadap adanya pembiayaan. Karena Unit Pelayanan Informasi tidak
memungut biaya apapun.
23. Ketepatan Pelaksanaan Terhadap Jadwal Pelayanan
Sebanyak 4.63% responden mengatakan bahwa petugas sudah “Sangat Tepat” dalam
melaksanakan pelayanan terhadap jadwal waktu pelayanan dan 63.71% responden
mengatakan “Tepat”. Sedangkan masih terdapat 25.87% responden yang mengatakan
“Kurang Tepat” serta 5.79% responden yang menjawab “Tidak Tepat”. Hal ini sangat
berbeda secara signifikan terhadap survei pada tahun 2013 yaitu berjumlah 42%
responden, sedangkan pada bulan Maret 2014 berjumlah 68.34% responden. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan secara drastis dari 2013 ke 2014 dalam hal
ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan di Unit Pelayanan Informasi
Kementerian Perdagangan.
24. Kenyamanan Fasilitas Ruang Tunggu
Pada aspek ini sebanyak 12.55% responden mengatakan “Sangat Nyaman”, 72.16%
responden mengatakan “Nyaman”. Sedangkan masih terdapat 12.94% responden
menjawab “Kurang Nyaman” serta 2.35% responden mengatakan “Tidak Nyaman”.
Dapat dibandingkan dengan survei tahun 2013 terdapat 72.4% responden mengatakan
nyaman, dan sebanyak 84.71% responden menjawab nyaman pada Maret 2014. Hal ini
membuktikan bahwa Unit Pelayanan Informasi Publik tetap selalu berusaha
meningkatkan kenyamanan untuk responden. Sehingga pemohon informasi yang
datang ke Uni Pelayaan Informasi Publik merasa senang.
Tetapi, sebagai tindak lanjut dari ketidaknyaman bisa dilakukan penambahan beberapa
item untuk menarik minat pemohon, misalkan disediakan bahan bacaan bagi pemohon
yang hadir langsung, ataupun disediakannya minuman yang dapat diambil sendiri oleh
pemohon.
25. Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Berdasarkan data pada diagram di atas terdapat 8.63% responden yang mengatakan
“Sangat Lengkap” dan 56.47% responden yang menjawab “Lengkap”. Selain itu terdapat
30.98% responden yang mengisi “Kurang Lengkap” dan 3.92% responden menjawab
“Tidak Lengkap”. Dari hasil analisa di atas dapat disimpulkan bahwa sarana dan
prasarana di dalam ruang tunggu Unit Pelayanan Informasi sudah cukup lengkap. Dan
untuk menurunkan jumlah responden yang menjawab kurang lengkap dapat dilakukan
dengan melakukan riset terhadap keinginan responden di Unit Pelayanan Informasi
Kementerian Perdagangan.
26. Tampilan Website Kementerian Perdagangan
Menurut pendapat responden tampilan website Kementerian Perdagangan “Baik” hal ini
dibuktikan dengan jawaban terbanyak dari responden yaitu berjumlah 67.45%. Dan
terdapat responden yang menjawab “Sangat Baik” yaitu berjumlah 17.65%. Tetapi
tampilan website belum maksimal baik, hal ini dibuktikan dengan beberapa responden
yang mengatakan “Kurang Baik” yaitu 13.33%, dan 1.57% menjawab “Tidak Baik”.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan meningkatan tampilan website
yaitu konten berita, letak menu utama, sub-menu, dan shortcut link yang berada pada
tampilan website, hal ini perlu diperhatikan kembali. Dengan begitu user interface dari
website Kementerian Perdagangan akan semakin menarik.
27. Kecepatan Akses Website Kemendag
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui sebanyak 9.80% responden mengatakan
kecepatan akses ke website Kementerian Perdagangan “Sangat Cepat”, sejumlah 62.35%
responden menjawab “Cepat”, sedangkan masih ada sejumlah 25.88% responden
memilih jawaban “Kurang Cepat” dan 1.96% responden menjawab “Tidak Cepat”.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kecepatan akses ke website
Kementerian Perdagangan termasuk katagori cepat, karena sebanyak 72.15% responden
setuju bahwa kecepatan akses ke website Kementerian Perdagangan termasuk cepat.
Tetapi dalam hal ini perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akses ke
website Kementerian Perdagangan, contohnya seperti masalah server. Untuk itu
kerjasama dengan Pusdatin menjadi faktor yang penting.
28. Kepuasan Masyarakat
Pada aspek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan informasi di Kementerian
Perdagangan, terdapat 11.42% responden mengatakan “Sangat Puas” dan 57.48%
mengatakan “Puas”. Tetapi masih terdapat 23.62% responden menjawab “Kurang Puas”
dan 7.48% responden menjawab “Tidak Puas”. Berdasarkan data di atas responden
setuju bahwa pelayanan prima telah diterapkan oleh Kementerian Perdagangan, hal ini
dibuktikan dengan sebanyak 68.90% responden merasa puas / sangat puas. Dan untuk
menurunkan jumlah responden yang kurang / tidak puas yaitu sebanyak 31.10%
responden dapat dilakukan dengan meningkatkan lagi kualitas pelayanan informasi di
Kementerian Perdagangan dengan selalu memberikan pelayanan maksimal terhadap
pemohon informasi.
29. Kritik dan Saran
Adapun kesimpulan dari beberapa kritik dan saran yang diberikan oleh responden
adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan informasi lebih ditingkatkan lagi khususnya melalui media telepon.
2. Memberikan pelayanan online 24 jam, contohnya online chat.
3. Pemberian informasi harus lebih detail, lengkap, cepat, dan akurat.
4. Penambahan wifi pada ruang tunggu, sehingga meningkatkan kenyamanan
pemohon informasi.
5. Perlengkap lagi data Informasi Publik dalam bentuk online di website Kementerian
Perdagangan.
6. Penyelenggaraan layanan Informasi Publik di Kemendag hendaknya dapat 100%
mempedomani dan menerapkan standar layanan sesuai Perki 1/2010 tentang SLIP.
7. PPID Kemendag hendaknya dapat segera melengkapi situs resmi Kemendag dengan
seluruh jenis informasi berkala sebagaimana dimaksud pasal 11 Perki SLIP.
8. PPID Kemendag hendaknya dapat melakukan proses uji konsekuensi secara
profesional dengan melibatkan ahli dan praktisi keterbukaan informasi publik dari
unsur masyarakat.
9. PPID Kemendag hendaknya dapat meningkatkan kompetensi SDM nya melalui
pelatihan dan bimtek, khususnya terkait substansi standar layanan dan pengelolaan
pengelolaan sengketa Informasi Publik.
10. PPID Kemendag hendaknya dapat bersikap pro aktif untuk mengkomunikasikan
substansi yang menjadi pokok keberatan atas keberatan yang diajukan oleh
Pemohon Informasi, untuk memperoleh gambaran solusi yang sebaik-baiknya
dengan memperhatikan prinsip restorative justice.
11. Memberikan layanan publik yang bebas pulsa.
12. User Interface di website Kementerian Perdagangan harus diperbaiki lagi agar lebih
menarik. Dan tersedia website versi mobile-nya.
13. Terlepas dari kritik dan saran, Unit Pelayanan Informasi Publik telah melakukan
pelayanan yang baik, responsive, dan capable.
14. Birokrasi di Kemendag menjadi acuan bagi kementerian-kementerian lain dalam
rangka pelayanan informasi publik.
Download