PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK

advertisement
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL
ANIMASI FILM PENDEK
"THE GREAT LITTLE TIMMY"
Yoesdianto Kurniawan
Jalan Kenari II C8/16 Villa Dago Tol, Tangerang Selatan , +6285693545527,
[email protected]
Ahmad Faisal Choiril Anam Fathoni, S.Sn, Arik Kurnianto, S.Sn., M.T
ABSTRAK
Tujuan dari perancangan komunikasi visual ini adalah untuk memberikan sebuah hiburan yang menarik
untuk ditonton oleh seluruh kalangan masyarakat, khususnya anak-anak yang duduk di bangku sekolah
menengah pertama. Lalu, untuk mengingatkan kepada para orangtua supaya tidak meninggalkan anak
kecilnya dengan benda-benda yang penting atau berbahaya. Metode penelitian yang digunakan untuk
pembuatan karya ini adalah dengan mengambil data dari berbagai sumber seperti buku dan internet,
serta dengan mengadakan survei secara langsung dengan target pasar. Hasil yang ingin dicapai, yaitu
berupa media animasi film pendek yang berisi cerita dengan kisah yang menarik ditambah unsur humor
dan memiliki pesan moral untuk para orangtua dan remaja. Kesimpulan dari karya ini adalah dapat
menghasilkan sebuah animasi film pendek dengan menambahkan elemen humor agar penonton dapat
terhibur dan tertawa, serta dapat mengetahui pesan moral yang terdapat di dalam film.
Kata Kunci: animasi, film pendek, komedi, fantasi, tata surya
ABSTRACT
The purpose of this study is to provide an interesting, humorous short movie for everybody, especially for
children in junior high school. The other purpose is to remind modern parents for not leaving their child
with important or dangerous things. Methods of research conducted for the manufacture of this work is to
conduct a literature review from the books, media and the internet, as well as interviewing the target
market. Results to be achieved, is to make a short-animated film that tells an unique story about our
sollar system plus some elements of humor and also has moral value for parents and teenagers. The
conclusion from this study is to make a short-animated film that will always entertain everyone who
watched it, and audience can get the moral message within this film.
Keywords: animation, short-film, comedy, fantasy, sollar system
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada era modern ini masyarakat global semakin disibukkan dengan berbagai permasalahan yang
ada, baik itu masalah lama yang makin menyita perhatian ataupun masalah-masalah baru. Isu-isu seputar
kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi, dan masalah sosial telah membuat beban pikiran masyarakat
modern semakin berat. Tak heran apabila saat ini para remaja juga sudah banyak yang mengalami stress
karena beban pikiran yang sangat banyak.
Masyarakat moden saat ini mencari cara untuk mengurangi beban pikiran mereka. Beberapa
alternatif yang dapat dilakukan adalah berolahraga, melakukan perjalanan pariwisata, ataupun menonton
film. Film, terutama film komedi, banyak dipilih sebagai media penghilang stress karena mudah diakses
dan sifatnya yang sangat menghibur.
Meskipun bukan memiliki tema utama komedi, saat ini hampir seluruh film yang ada
memasukkan hal ini ke dalam unsur ceritanya. Unsur komedi dipercaya dapat mendongkrak minat
seseorang untuk menonton dan menjaga ketertarikan seseorang saat ia telah jenuh atau bosan menonton
pertengahan film.
Melihat keadaan di atas membuat penulis ingin menjadikan komedi sebagai salah satu unsur
utama dalam perancangan tugas akhir ini. Penulis ingin menghadirkan sebuah film dengan nuansa komedi
yang kental sehingga orang-orang yang melihatnya dapat tertawa lepas, dan semakin tertarik untuk
melihat kelanjutan cerita dari film ini.
Penulis juga mengangkat tema tata surya dalam perancangan tugas akhir ini, karena penulis
merasa bahwa sebenarnya alam semesta ini sangatlah luas. Tidak hanya Bumi yang kita kenal, akan tetapi
seluruh planet, bintang, dan segala sesuatu yang ada dalam galaksi di semesta ini adalah keseluruhan yang
saling terkait. Sampai saat ini manusia belum mampu menjelajah semesta lebih jauh karena keterbatasanketerbatasan yang ada. Hal-hal yang ada dalam sistem tata surya saja masih belum dapat dikupas secara
keseluruhan. Hal ini membuat kita berimajinasi, seperti apakah permukaan planet-planet yang sudah
diketahui seperti Uranus dan Jupiter. Dalam tugas akhir ini penulis akan menyajikan sistem tata surya
sebagai objek cerita utama.
Penulis berharap melalui media film animasi isi cerita dapat ditampilkan dengan maksimal
sehingga penonton dapat mengerti alur keseluruhan cerita serta dapat menangkap nuansa humor yang ada
di dalamnya. Penulis juga berharap film pendek animasi ini mampu menghibur dan membuat tertawa
orang yang melihatnya.
Kajian Pustaka
1. Teori Animasi
Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari
pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Animasi berasal dari kata "to
animate" yang artinya membuat seolah-olah hidup dan bergerak.
Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang
kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan teknologi komputer,
pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak
bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi (Gunawan, 2013: 26-28).
Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat.
Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang ‘hidup’. Ke12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kaya-an visual, sekaligus teknis
pembuatan sebuah animasi.
(sumber: http://dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsip-animasi/)
2. Teori Warna
Warna dapat didefinisikan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau
secara subjektif/psikologis merupakan bagian dari pengalaman indera penglihatan. Warna juga
mendefinisikan karakter seseorang secara umum. Karakteristik sebuah warna berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Warna juga memegang peranan penting dalam membangun mood dan ketertarikan audiens.
Uniknya warna membuat banyak sekali orang yang ingin mempelajarinya secara detail. Hal ini kemudian
berdampak pula kepada banyaknya teori warna yang ada saat ini.
Warna yang akan dipakai oleh penulis dalam tugas akhir ini adalah warna yang
merepresentasikan keagungan, kesucian, dan juga kekuasaan. Penulis akan menggunakan warna putih,
emas, dan merah sebagai warna yang dominan dalam tugas akhir ini.
(sumber: http://www.ahlidesain.com/teori-warna.html dan
http://www.satriamultimedia.com/artikel_teori_warna.html)
3. Teori Karakter Desain
Karakter dalam sebuah film memegang peranan yang sangat penting. Kesuksesan sebuah film
kadang tidak jauh dari kehadiran karakter-karakter yang kuat secara desain dan sangat mendukung
jalannya film tersebut. Penggambaran visual sebuah karakter harus mencerminkan sifat-sifat dan perilaku
dari karakter itu sendiri. Sebuah karakter yang baik adalah karakter yang cocok dipakai dalam cerita dan
juga mudah dimengerti. Ketika penonton mengerti dan mengenal karakter tersebut, penonton akan tertarik
dan dapat merasakan konflik yang dialami oleh karakter tersebut, sehingga film akan lebih menyentuh
penonton.
Penggambaran sebuah karakter dijabarkan sepanjang film berlangsung. Akan tetapi, dalam film
pendek biasanya tidak ada cukup waktu untuk mengenalkan karakter satu-persatu dan menceritakan
pengembangan karakter tersebut. Oleh karena itu, untuk karakter dalam film pendek, penonton harus bisa
langsung mengetahui seperti apa karakter tersebut dan apa yang diinginkannya.
(sumber: http://www.elfwood.com/farp/thewriting/mfocharacter/mfocharacter.html)
4. Teori Camera Shot
Shot adalah bagian dari sebuah film yang panjangnya dimulai dari kamera menyala sampai
kamera dimatikan. Shot dapat dikategorikan dari jarak kamera dengan subjek, angle kamera, dan
pergerakan kamera. Sebuah feature film rata-rata menggunakan 400-1000 shot. Pemilihan shot yang tepat
dapat merubah pemahaman dan ketertarikan audiens secara drastis.
(sumber:http://toolboxes.flexiblelearning.net.au/demosites/series4/405/swf/ssa_d2.htm dan
http://spot.pcc.edu/~mdembrow/glossary.htm)
Rumusan Masalah
Bagaimana merancang animasi film pendek yang menghibur dan memiliki pesan moral yang
kuat namun mudah dimengerti oleh orang yang menontonnya.
Tujuan Penelitian
1. Menghadirkan film animasi pendek yang lucu dan menghibur dengan mengangkat tema
fantasi yang menceritakan tentang seorang anak kecil yang mendapatkan tanggung jawab yang
sangat besar dan berusaha menjalankan tugasnya sebaik mungkin.
2. Mengingatkan kepada masyarakat bahwa jangan meninggalkan anak kecil bersama dengan
barang-barang yang penting atau berbahaya.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah pengumpulan data dari literatur buku, video,
dan internet, serta melakukan penyebaran angket kuesioner secara langsung maupun secara online untuk
mengetahui dan menganalisa target audience dari penelitian ini. Berikut ini akan dijabarkan hasil analisa
penulis dari sumber-sumber data yang telah dikumpulkan:
1. Data Umum
1.1 Animasi
Seni dapat diwujudkan dalam berbagai cara dan media. Masyarakat prasejarah menggunakan
dinding gua untuk melukis tentang apa yang mereka alami sehari-hari. Seni juga dapat diwujudkan dalam
bentuk lagu, tarian dan gerakan badan, mimik wajah, dan animasi.
Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari
pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Animasi berasal dari kata "to
animate" yang artinya membuat seolah-olah hidup dan bergerak.
Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang
kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan teknologi komputer,
pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak
bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi (Gunawan, 2013: 26-28).
1.2 Komedi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, humor memiliki arti sesuatu yang lucu, keadaan yang
menggelikan hati, kejenakaan, atau kelucuan. Dalam pengertian sederhana, humor adalah sesuatu yang
mampu membuat seseorang tertawa. Mel Helitzer (2013: 7), mengatakan bahwa humor memiliki nilai
yang dahsyat. Itu adalah sebuah bentuk seni. Akan tetapi, humor bukanlah sebuah misteri, humor
memiliki struktur dan formula. Beberapa penulis yang sudah dikenal oleh masyarakat luas berpendapat
bahwa kemampuan untuk menghadirkan humor dimiliki secara mistis daripada dipelajari, dan lebih
banyak dibentuk oleh beberapa faktor seperti karakteristik etnis, pengalaman masa kecil, dan lingkungan
sekitar.
Humor dipakai secara umum untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang sekitar. Efek
tertawa bagi tubuh manusia secara fisik sama dengan jogging, tertawa membuat fisik seseorang sehat,
bugar, dan kuat. Akan tetapi, tidak seperti jogging, humor menawarkan kepuasan langsung lebih dari
bentuk seni yang lain.
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menarik perhatian orang lain, akan tetapi kita
dapat meningkatkan efek dari hal-hal ini dengan humor. Humor adalah sesuatu yang lebih dari sekedar
hiburan atau joke telling, humor adalah katalis sosial yang sangat kuat yang dapat mempermudah dan
memperkaya komunikasi, relasi interpersonal, dan edukasi. Humor adalah pembuka wacana universal
karena humor dapat membuat seorang pembicara langsung mendapat perhatian dengan penuh hormat.
Secara psikologis, sangat tidak mungkin bagi seseorang untuk membenci orang lain yang dapat membuat
dirinya tertawa (Helitzer, 2005: 10-11).
1.3 Tata Surya
Tata surya adalah sekumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan
buah planet yang sudah diidentifikasi dan mengelilingi Matahari dalam orbit berbentuk elips, lima planet
kerdil/katai, 173 satelit alami, dan jutaan benda langit lainnya (asteroid, meteor, komet).
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet dalam sistem Tata Surya ialah Merkurius
(57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km),
Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan
2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil,
kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km di
sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan
Eris (10.100 juta km). Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh
satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan
partikel lain.
(sumber: http://severalcut.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-penjelasan-tata-surya.html)
1.4 Dewa
Dewa (maskulin) dan Dewi (feminin) adalah keberadaan supranatural yang menguasai unsurunsur alam atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan manusia. Mereka disembah, dianggap suci dan
keramat, dan dihormati oleh manusia.
Dewa memiliki bermacam-macam wujud, biasanya berwujud manusia atau binatang. Mereka
hidup abadi dan memiliki kepribadian masing-masing. Mereka memiliki emosi dan kecerdasan seperti
layaknya manusia. Beberapa fenomena alam seperti petir, hujan, banjir, badai, dan sebagainya, termasuk
keajaiban adalah ciri khas mereka sebagai pengatur alam. Mereka dapat pula memberi hukuman kepada
makhluk yang lebih rendah darinya. Beberapa dewa tidak memiliki kemahakuasaan penuh, sehingga
mereka disembah dengan sederhana.
Kata Dewa muncul dari agama Hindu, yakni dari kata Deva atau Daiwa (bahasa Sansekerta),
yang berasal dari kata div, yang berarti sinar. Kata dewa dalam bahasa Inggris sama dengan Deity, berasal
dari bahasa Latin deus. Bahasa Latin dies dan divum, mirip dengan bahasa Sanskerta div dan diu, yang
berarti langit, sinar.
Istilah dewa diidentikkan sebagai makhluk suci yang berkuasa terhadap alam semesta. Meskipun
pada aliran politeisme menyebut adanya banyak Tuhan, namun dalam bahasa Indonesia, istilah yang
dipakai adalah "Dewa" (contoh: Dewa Zeus, bukan Tuhan Zeus). Biasanya istilah dewa dipakai sebagai
kata sandang untuk menyebut penguasa alam semesta yang jamak, bisa dibayangkan dan dilukiskan
secara nyata, sedangkan istilah Tuhan dipakai untuk penguasa alam semesta yang maha tunggal dan
abstrak, tidak bisa dilukiskan, tidak bisa dibayangkan.
(sumber: http://www.referensimakalah.com/2012/12/pengertian-dewa-dan-dewata.html)
HASIL DAN BAHASAN
Berikut ini adalah hasil dari analisa dan pembahasan mengenai visual yang dihasilkan untuk
media animasi film pendek:
1. Konsep Visual
1.1 Mood Warna
Penulis memilih menggunakan warna yang mengesankan keagungan, kekuatan, dan kehebatan
untuk menunjukkan karakter seorang dewa dalam cerita ini. Suasana singgasana dewa akan dibuat dengan
mood warna warm, dengan banyak cahaya masuk melalui jendela-jendela besar yang ada. Penulis akan
menggunakan seamless cutting dan cut-to-cut untuk menunjukkan jalannya film secara cepat.
1.2 Desain Karakter
Animasi film pendek ini menghadirkan 4 karakter sebagai pemeran utama., yaitu Timmy,
Helios, Nike, dan pemuda kepala suku.
Gambar 1 Timmy
Gambar 2 Helios
Gambar 3 Nike
Gambar 4 Pemuda Kepala Suku
2. Hasil Visual
Gambar 2 Hasil Visual Film
2.1 Poster Film
Gambar 3 Poster Film
3. Bahasan Karya
Karya animasi film pendek ini mencoba menghadirkan sebuah alternatif hiburan baru bagi
masyarakat modern saat ini. Penulis berharap bahwa film ini mampu menghibur para audiens yang
menontonnya, sehingga dapat menjadi salah satu sumber penghilang stress di era modern yang serba
cepat ini. Selain itu, penulis juga berharap bahwa pesan moral yang ada dalam film ini dapat dimengerti
dengan mudah dan cepat. Penulis ingin menyampaikan kepada para orangtua modern saat ini supaya tidak
meninggalkan anak kecil mereka dengan benda-benda yang dianggap penting atau berbahaya, karena hal
ini dapat menimbulkan situasi yang tidak terduga seperti peristiwa yang digambarkan dalam film.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Para era modern ini, memang masalah yang ada semakin banyak dan berat. Masyarakat perlu
suatu sarana hiburan pelepas stress dari masalah hidup sehari-hari, salah satunya adalah melalui film
animasi.
Melalui film animasi pendek ini, penulis ingin memberikan sebuah hiburan yang dapat
melepaskan masyarakat dari permasalahan hidup yang sedang dijalaninya. Penulis ingin menghias wajah
orang-orang yang menonton film animasi ini dengan senyuman gembira melalui tingkah laku dan
kepolosan Timmy. Setiap orang pasti memiliki masalah, seperti yang dialami oleh pemuda kepala suku
dalam film ini, akan tetapi, bila kita melihatnya dari sudut pandang yang lain, mungkin kita akan dapat
mengambil hikmah berharga yang ada dibaliknya.
Saran
Selama pengerjaan Tugas Akhir ini, penulis memiliki beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan bila ingin membuat sebuah proyek film animasi. Yang pertama adalah persiapkan
jadwal pengerjaan dengan baik, karena film animasi adalah proyek jangka panjang, tidak dapat dikebut
dalam beberapa hari saja. Kedua, kerja keras dan konsistensi. Karena film animasi membutuhkan waktu
pengerjaan yang panjang, maka ketekunan dan kesabaran menjadi kunci sukses dalam hal ini.
Kualitas animasi Indonesia sebenarnya tidak kalah dari negara-negara lainnya. Banyak sekali
animator handal Indonesia yang bekerja di studio-studio ternama di mancanegara. Hanya saja, banyak
sekali yang masih ragu untuk berinvestasi di bidang ini, dan juga kurangnya peran pemerintah dalam
memajukan industri ini. Penulis berharap, dengan semakin berkembangnya animasi saat ini, industri ini
akan dapat menjadi salah satu andalan Indonesia dalam menghadapi persaingan global yang makin
dahsyat di masa mendatang.
REFERENSI
- Gunawan, Bambi Bambang. (2013). Nganimasi Bersama Mas Be. 1st Edition. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
- Helitzer, Mel & Shatz, Mark. (2005). Comedy Writing Secrets. 2nd Edition. Ohio: Writer's
Digest Books.
- Atsma, Aaron J., 2007, Sky and Weather Gods, http://www.theoi.com/greek-mythology/skygods.html, Diakses pada pukul 20:55:20, 10 Maret 2013.
- Hadi, Abdul, 2012, Pengertian dan Penjelasan Tata Surya,
http://severalcut.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-penjelasan-tata-surya.html, Diakses pada
pukul 23: 47: 38, 10 Maret 2013.
RIWAYAT PENULIS
Nama
Tempat/ Tgl Lahir
Lulusan
: Yoesdianto Kurniawan
: Jakarta, 30 Oktober 1991
: S1 Jurusan Desain Komunikasi Visual Animasi – Binus University
Download