BAB III PEMBUATAN APLIKASI DESKTOP GIS DATA

advertisement
BAB III
PEMBUATAN APLIKASI DESKTOP GIS DATA PERTANAHAN
III.1 Persiapan dan Analisis Kebutuhan Pengguna
Di dalam UUPA ada beberapa kebijakan umum yang harus dilakukan oleh
BPN. Dengan mempelajari kebijakan tersebut, ada beberapa kebutuhan terhadap
aplikasi untuk membantu melaksanakan kebijakan tersebut. Tabel 3.1 berikut ini
menjelaskan beberapa kebutuhan yang didefinisikan dari kebijakan tersebut:
Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Terhadap Kebijakan
No
Kebijakan
1 memberikan hak atas tanah
dengan pemanfaatannya
(point pertama kebijakan
umum BPN dalam
UUPA/KU BPN)
2 Mengarahkan penggunaan
tanah agar sesuai dengan
pemanfaatanya (Point kedua
KU BPN)
3
4
menentukan batas luas
tanah maksimum yang
dimiliki oleh pemilik tanah
(point 3 KU BPN)
anti monopoli tanah di
bidang agraria (point 4 KU
BPN)
5
mencegah tanah terlantar (
point 5 KU BPN)
6
menentukan pemanfaatan
suatu bidang tanah
Proses
query terhadap
pemanfaatan tanah
dan jenis kepemilikan
Output
bidang tanah dengan
pemanfaatan tertentu
sesuai query
query terhadap
kesesuaian
pemanfaatan tanah
dan penggunaan
tanah
query terhadap luas
bidang tanah dan
pemilik
bidang tanah yang
sesuai atau tidak sesuai
antara pemanfaatan
dan penggunaannya
query terhadap
pemanfaatan tanah,
pemilik tanah dan
luas tanah
query terhadap
bidang tanah tanpa
penggunaan dan
pemanfaatan
query dan input
terhadap pemanfaatan
tanah
pemilik yang memiliki
luas tanah yang diluar
batas maksimum
pemilik tanah yang
memiliki bidang tanah
untuk agraria/pertanian
bidang-bidang tanah
yang masih belum
memiliki pemanfaatan
dan penggunaan
pemanfaatan bidang
tanah tertentu
19
Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dan tugas-tugas yang dibebankan
kepada BPN secara nasional, regional maupun sektoral ini tentunya menjadi
tanggungjawab sendiri bagi BPN baik di daerah maupun dipusat. Dalam menjalankan
amanat ini, para pejabat BPN didaerah (khususnya kabupaten Cirebon) harus
mendapatkan akses penuh terhadap data pertanahan terutama data P4T, SKP, dan
ZNT beserta distribusi lokasinya.
Oleh karena itu, dengan mempelajari sistem menejerial dan kepengurusan di
BPN Cirebon dan proses wawancara dengan kepala BPN Kabupaten Cirebon, maka
dapat dijabarkan beberapa tingkatan kebutuhan yang dijelaskan dalam tabel 3.2
berikut:
Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan Terhadap Pemakai Aplikasi
No
1
Kebutuhan
Administrator/Pengguna
administrator mampu
melakukan editing data
spasial
Proses
Output
perubahan batas
bidang tanah
bidang tanah
yang sudah
berubah batas
dan luasnya
bidang-bidang
tanah yang
dipilih sesuai
query menjadi
berwarna
formulir yang
menampilkan
data P4T, SKP,
dan Nilai Tanah
2
administrator dan
pengguna bisa melakukan
query terhadap bidang
tanah dan databasenya
query/filtering
terhadap bidang
tanah dan
databasenya
3
administrator dan
pengguna bisa
mendapatkan informasi
dari bidang tanah tertentu
4
Administrator harus punya
username dan password
administrator
dan pengguna
memilih bidang
tertentu, lalu
keluar
informasinya
sebuah dialog
untuk
otentifikasi
pengguna
5
administrator bisa
memasukan data atribut
atau merubah data
otentifikasi
pengguna lalu
editing data
atribut
sistem terbagi
menjadi 2
bagian, yaitu
administrator
dan pengguna
formulir isian
untuk data P4T,
SKP dan Nilai
Tanah
20
Dengan spesifikasi sistem seperti ini, diperlukan suatu perangkat lunak /
software GIS yang mampu mendukung pengerjaan aplikasi ini. Perangkat lunak ini
harus mampu terintegrasi dengan software database dan menyediakan tools yang
diperlukan seperti editing, input, zoom in, zoom out, dan lain-lain. Selain itu, software
GIS ini juga harus menyediakan programming tools yang memungkinkan para
programmer melakukan customizing terhadap aplikasi yang dikembangkannya.
Dalam pengerjaan tulisan dan penelitian kali ini, telah di pilih softwaresoftware berikut berdasarkan kemampuan software dan volume pekerjaan, yaitu:
•
MapInfo 11
MapInfo adalah software pemetaan dan GIS yang berbasiskan komputer
desktop yang mampu terintegrasi dengan software-software basis data spasial.
MapInfo menyediakan bahasa pemograman atau programming tools untuk
melakukan customizing yaitu, MapBasic 11 (Prahasta, 2005)
•
Oracle 11
Oracle adalah software basis data dan database management sistem (DBMS)
yang mampu menampilkan data spasial berupa koordinat dan mampu
terkoneksi ke software MapInfo. Oracle juga mampu menyimpan data yang
banyak dengan desain database yang rumit sekalipun.
Dalam pembuatan aplikasi ini, berikut spesifikasi hardware yang dipakai:
Operating System
: Windows 7 Professional 32-bit (6.1, Build 7601) Service Pack
1 (7601.win7sp1_rtm.101119-1850)
System Manufacturer : Hewlett-Packard
System Model
: HP Pavilion dv2000 Notebook PC
BIOS
: Ver 1.00PARTTBL8
Processor
: Intel(R) Pentium(R) Dual CPU T2390 @ 1.86GHz (2
CPUs), ~1.9GHz
Memory
: 3072MB RAM
21
III.2. Pengumpulan Data dan Perancangan Prototipe Aplikasi
III.2.1. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data merupakan tahapan penting yang tidak bisa
dilewatkan dalam pembuatan aplikasi. Dalam pembuatan aplikasi ini diperlukan datadata spasial dan data non-spasial dalam beberapa format yang berbeda. Tabel 3.3
berikut ini menjelaskan data-data yang diperlukan dan dikumpulkan dengan format
data nya:
Tabel 3.3 Daftar Data yang dikumpulkan dan dikaji
No Data yang dibutuhkan
1
2
3
4
5
6
Bidang tanah mencakup data
nomor induk bidang, alamat
bidang, luas bidang, dan peta
bidang tanah
Batas desa mencakup data nama
desa dan peta batas desa
Data kepemilikan dan penguasaan
tanah mencakup data jenis
kepemilikan dan jenis penguasaan
tanah
Data penggunaan dan
pemanfaatan tanah mencakup data
pemanfaatan dan penggunaan
tanah suatu bidang
Data Nilai Tanah (peta ZNT dan
PBB) mencakup data nilai PBB,
nilai properti, dan nilai bangunan
Data pengaduan kasus pertanahan
mencakup data pihak penggugat
dan tergugat, tipologi perkara,
objek gugatan dan status perkara
Bentuk
Data
Format
Data
Keterangan
Softcopy
MapInfo
(*.tab)
format data di
dalam mapinfo
Softcopy
MapInfo
(* .tab)
Hardcopy
Tabel
Lampiran B
dan Lampiran
C
Hardcopy
Tabel
Lampiran D
Hardcopy
Tabel
Hardcopy
Tabel
Lampiran E
III.2.2 Desain Sistem
Dalam membuat suatu aplikasi, proses desain sistem sangat penting untuk
menggambarkan proses kerja suatu sistem dan bagaimana interaksi antara komponenkomponen sistem tersebut. Desain sistem ini dibuat setelah mempelajari spesifikasi
sistem yang telah diidentifikasi sebelumnya pada tahap identifikasi kebutuhan. Desain
sistem secara global dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:
22
Gambar 3.1 Desain Sistem Secara Global
Secara garis besar, sistem akan mempunyai 3 kapabilitas :
1. User Input / Admin
Pengguna dapat melakukan input data terhadap file/peta/bidang yang telah dimark.
2. User View
Pengguna dapat melakukan view / melihat secara detail keterangan-keterangan
yang terdapat di database atas file/map/bidang yang dituju.
3. Search / Filter / Query
Pengguna dapat melakukan searching/filtering/querying terhadap data-data
yang dapat digunakan baik sebagai data pembanding ataupun sebagai data
acuan.
Sistem akan terintegrasi dengan database sebagai penyimpanan data-data atau
informasi terhadap file/map/bidang tertentu.
a. User Input
User input yang sering disebut admin adalah Pengguna yang dapat melakukan
input dan edit data mengenai P4T, SKP, dan ZNT terhadap bidang-bidang
tertentu. Setelah bidang yang dipilih di klik oleh Pengguna, akan muncul
formulir-formulir pengisian atas bidang tersebut. Gambar 3.2 berikut akan
menjelaskan bagaimana sistem kerja pada tingkatan User input:
23
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Kerja User input
b. User View
Pengguna dapat melihat secara detail data dan informasi yang terdapat
pada bidang yang dipilih. Data yang dimaksud adalah data P4T (Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah), SKP (Sengketa, Konfilk,
dan Perkara Pertanahan), dan ZNT (Zona Nilai Tanah). Gambar 3.3 berikut ini
akan menjelaskan secara visual bagaimana sistem kerja user view:
24
Gambar 3.3 Flowchart Sistem Kerja User View
c. Sistem Searching/ Filtering/ Query
Pengguna dapat melakukan searching/filtering/querying/ordering data
dan informasi terhadap peta wilayah secara keseluruhan atau sebagian atau
terhadap bidang yang dipilih. Kata kunci yang akan dimasukkan digolongkan
berdasar kepada P4T, SKP, dan ZNT. Pengguna dapat melakukan query
secara berulang kali terhadap bidang yang dipilih. Hasil keluaran dari proses
tersebut adalah berupa kumpulan data dan informasi, juga bidang-bidang yang
termasuk kedalam output hasil proses query akan ditampilkan dengan
highlight tertentu. Gambar 3.4 berikut ini akan menjelaskan sistem kerja
query:
25
Gambar 3.4 Flowchart Sistem Kerja Query
III.3. Rancang Bangun Prototipe Aplikasi
III.3.1. Pembuatan Basis Data
Perancangan basis data merupakan komponen utama dari aktivitas pembuatan
GIS. Secara umum, pengaruh data pada struktur sistem dan kompleksitas prosedur
menyebabkan perancangan basis data memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas
model GIS (Prahasta, 2009).
Desain basis data dibagi dalam 3 tahapan berikut (Teorey, 2009):
1. Desain konseptual; membangun representasi konseptual dari basis data
yang terdiri atas identifikasi entitas.
2. Desain logikal; menerjemahkan representrasi konseptual ke struktur logical
dari basis data yang terdiri atas desain antar hubungan.
3. Desain
fisikal;
menampilkan
bagaimana
struktur
logikal
menjadiimplementasi secara fisik dalam bentuk tabel.
26
a. Model Konseptual Data P4T, SKP, dan ZNT
Desain konseptual adalah suatu model yang menampilkan entitas dari elemen
data yang mencangkup berbagai keperluan pengguna (user) serta hubungannya satu
sama lain. Tujuannya adalah memperoleh pandangan dari pemakai mengenai GIS
yang hendak dibangun. Tahap ini sangat penting bagi pendesain basis data karena
harus benar-benar memahami aplikasi yang akan dibangun. Entitas yang digunakan
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Daftar Entitas
No Entitas
1 Desa
2
Bidang
3
Kepemilikan
4
Sertifikat
5
Pemanfaatan
6
Penggunaan
7
Pemilik
8
Jenis Identitas
9
Status Kewarganegaraan
Atribut
Kode Desa
Nama Desa
Kecamatan
Kabupaten
ID Bidang
No Induk Bidang
Luas Bidang
Alamat bidang
RT_Bidang
RW_Bidang
Kode Kepemilikan
Jenis Kepemilikan
Kode Sertifikat
Jenis Sertifikat
Kode Pemanfaatan
Jenis Pemanfaatan
Kode Penggunaan
Jenis Penggunaan
ID Pemilik
No Identitas Pemilik
Nama Pemilik
Alamat Pemilik
RT Pemilik
RW Pemilik
Kode Jenis Identitas
Nama Jenis Identitas
Kode Kewarganegaraan
Status Kewarganegaraan
27
No Entitas
10 Jenis Pekerjaan
11
Zona Nilai Tanah
12
Sengketa, Konflik, dan
Perkara
Atribut
Kode Jenis Pekerjaan
Pekerjaan
ID Bidang
Tanggal Transaksi
Nilai Transaksi
Nilai PBB
Nilai Pasar
Nilai Bangunan
Nilai Tanah
Nilai Tanah Per satuan
luas
ID SKP
Judul SKP
Nama Penggugat
Nama Lawan Penggugat
Luas Area
Jumlah Kepala Keluarga
Alasan Hak
Masuk Perkara
Posisi Kasus
Deskripsi SKP
b. Model Logikal Data P4T, SKP dan ZNT
Desain logikal merupakan tahap penerjemahan desain konseptual kepada
pemodelan data. Dalam penelitian ini konsep pemodelan data yang dipakai adalah
pemodelan data berbasis relasional. Model data relasional adalah model penyimpanan
basis data dimana basis data dipilah ke dalam beberapa tabel yang saling
berhubungan. Hal ini penting bagi para pemakai karena ketika pemakai sedang
melakukan transaksi atau updating data, hal ini akan berpengaruh terhadap tabel-tabel
yang berelasi dengan tabel aktif yang sedang di-update.
Dalam tahap ini akan ditetapkan ketentuan hubungan antar tabel yang
dibangun dari setiap entitas, seperti; bagaimana hubungan dan aturan antara setiap
entitas yang ada dalam sistem basis data yang akan dibangun (lihat lampiran F).
Berikut Gambar 3.5 merupakan diagram ER secara keseluruhan:
28
Gambar 3.5 Diagram Entity Relationship Basis Data Keseluruhan
c. Model Fisikal Data P4T, SKP, dan ZNT
Desain fisikal ini bertujuan untuk menetapkan bagaimana model data yang
direpresentasikan dalam desain logikal untuk disimpan dalam sistem manajemen data.
Daftar tabel skeleton hasil dari desain fisikal ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Tabel Skeleton Data Spasial
No
1
2
Nama Tabel
Desa
Bidang
Atribut
#KD_DESA, NM_DESA,
#ID_BIDANG, NO_INDUK_BIDANG, LUAS,
ALAMAT, RT, RW, TGL_TRANSAKSI,
NILAI_TRANSAKSI, NILAI_PBB,
NILAI_PASAR, NILAI_BANGUNAN, NILAI
_TANAH, NILAI_TANAHPERM2
29
Tabel 3.6 Tabel Skeleton Data Non-Spasial
No Nama Tabel
1
2
Kepemilikan
Sertifikat
3
Pemanfaatan
4
5
Penggunaan
Pemilik
6
Jenis Identitas
7
8
9
Status Kewarganegaraan
Jenis Pekerjaan
Sengketa, Konflik, dan
Perkara
Atribut
#KD_KEPEMILIKAN,
JENIS_KEPEMILIKAN
#KD_SERTIFIKAT, JENIS_SERTIFIKAT
KD_PEMANFAATAN, JENIS
PEMANFAATAN
#KD_PENGGUNAAN,
JENIS_PENGGUNAAN
#ID_PEMILIK, NO_ID_PEMILIK,
NM_PEMILIK, ALAMAT_PEMILIK,
RT_PEMILIK, RW_PEMILIK
#KD_IDENTITAS, NM_IDENTITAS
#KD_KEWARGANEGARAAN,
NM_KEWARGANEGARAAN
#KD_PEKERJAAN, NM_PEKERJAAN
#ID_SKP, JUDUL_SKP, NM_PENGGUGAT,
NM_LAWAN_PENGGUGAT, LUAS_AREA,
JUMLAH_KK, ALASAN_HAK,
MASUK_PERKARA, POSISI_KASUS,
DESKRIPSI,SKP
III.3.2. Desain Tampilan
Pada tahapan ini dilakukan desain tampilan agar pengguna dapat mengakses
aplikasi desktop ini. Tampilan halaman utama adalah tampilan yang digunakan oleh
semua pengguna baik user input maupun user view. Halaman utama ini menyediakan
beberapa menu dan tool yang dibutuhkan dalam aplikasi ini. Berikut ini akan
dijelaskan desain tampilan untuk halaman utama
30
a. Halaman Utama
a
b
c
Dokumen
Peta Tematik
About Program
Menubar
Toolbar
1
2
3 4
5
6 7
8
9 10 11 12 13
Peta
Gambar 3.6 Desain Tampilan Utama Aplikasi
i.
Menu Utama
Ada beberapa menu utama yang akan ditampilkan, yaitu
a. Dokumen : ketika Pengguna memilih menu dokumen akan keluar
beberapa sub menu yang akan keluar, diantaranya:

Seleksi Wilayah : untuk menyeleksi wilayah sesuai dengan
tingkat administrasi wilayah

Setting Halaman : untuk setting tampilan peta

Cetak Tampilan : untuk mencetak tampilan

Simpan Tampilan : untuk menyimpan tampilan

Keluar
: untuk keluar dari aplikasi
31
b. Peta Tematik: menu ini untuk membuat peta tematik P4T, ZNT, atau
SKP
c. About Program: menu ini akan menampilkan profil dari aplikasi itu
tersendiri
ii.
Tools
Ada beberapa tool yang diperlukan dalam aplikasi ini, yaitu:
1. Selektor
: untuk memilih atau menyeleksi bidang tanah
2. Marque Select
: untuk memilih lebih dari satu bidang tanah
3. Radius Select
: untuk memilih objek dalam radius tertentu
4. Polygon Select
: untuk memilih objek polygon
5. Boundary Select
: untuk memilih objek tertutup
6. Zoom In
: untuk memperbesar tampilan peta
7. Zoom Out
: untuk memperkecil tampilan peta
8. Cange View
: untuk mengubah tampilan
9. Grabber
: untuk menggeser tampilan peta
10. Info
: untuk mengetahui informasi objek peta
11. Hotlink
: untuk menghubungkan ke lokasi program
tertentu
12. Label
: untuk membuat label pada peta
13. Dragmap Windows : untuk melakukan drag area pada peta
iii.
Tampilan Peta
Bagian ini menampilkan peta dengan objek-objek primitifnya dengan
menggunakan sistem koordinat tertentu (sistem koordinat referensi TM30
yang selalu dipakai oleh BPN). Pada bagian Tampilan Peta ini salah
satunya akan menampilkan bidang-bidang tanah yang akan memunculkan
formulir isian P4T, SKP dan ZNT ketika pengguna memilih salah satu
bidang tersebut. Berikut ini akan digambarkan desain formulir isian
tersebut yang terbagi menjadi dua formulir
 Formulir Isian P4T dan ZNT
32
Gambar 3.7 Formulir Isian P4T dan ZNT
Pada formulir isian pertama ada 6 jendela yang dapat diakses oleh
Pengguna, yaitu:
•
Data Bidang Tanah: pengisian atau tampilan identitas bidang
(Nomor Induk Bidang/ NIB), dan alamat bidang
•
Jenis Kepemilikan: merupakan pull-down dari jenis-jenis atau
bukti-bukti kepemilikan bidang (hak milik, hak guna bangunan,
hak milik satuan rumah, hak guna usaha, hak pakai, hak
pengelolaan, atau yang lainnya.
•
Data
Penggunaan:
merupakan
pull-down
dari
jenis-jenis
penggunaan tanah (perumahan, jasa komersial, fasilitas umum,
asset pemerintah, industri, atau yang lainnya)
•
Data
Pemanfaatan:
merupakan
pull-down
dari
jenis-jenis
pemanfaatan tanah ( pertanian, hutan, industry, atau yang lainnya)
33
•
Data Kepemilikan: data identitas pemilik atau penguasa (pekerjaan,
NIK, alamat, status kepemilikan, atau yang lainnya)
•
Data Nilai Tanah : data isian untuk data zona nilai tanah (tanggal
transaksi, nilai transaksi, nilai pajak, nilai pasar, nilai bangunan)
 Formulir Isian SKP
Gambar 3.8 Formulir Isian SKP
34
III.3.3. Desain Proses
Diagram Use Case merupakan dokumen naratif yang menggambarkan
rangkaian penggunaan sistem oleh aktor. Dalam hal ini, aktor adalah entitas luar yang
berinteraksi dengan sistem. Use Case memodelkan sistem dari sudut pandang
pengguna akhir yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan fungsional dan
operasional sistem. Hal tersebut dilakukan dengan mendefinisikan skenario
penggunaan sistem. Gambar 3.9 berikut merupakan diagram use case yang akan
dibangun adalah sebagai berikut:
System
Edit
*
Input
*
Update
*
*
*
*
*
*
*
Login
*
*
*
View
*
*
*
Administrator
*
Query
Pengguna
Gambar 3.9 Diagram Use Case
Penentuan aktor didasarkan jumlah tipe orang atau sistem lain yang
menggunakan sistem. Pada gambar 3.9 terdapat dua aktor, yaitu pengguna, dan
administrator. Definisi aktor dapat dilihat dari tabel berikut:
35
Tabel 3.7 Deskripsi Aktor Dalam Diagram Use Case
No
1
Aktor
Deskripsi
Administrator
Administrator selain bisa mengakses data P4T, ZNT, dan
SKP, juga bisa melakukan input data, dan editing data
spasial dan basis data. Contoh administrator adalah kepala
atau staff IT di BPN.
2
Pengguna
Pengguna hanya bisa melakukan query/seleksi wilayah,
dan mengakses data P4T, SKP, dan ZNT. Contoh
pengguna adalah staff disemua seksi yang ada di BPN
Penentuan Use Case didasarkan identifikasi kebutuhan pengguna. Tabel 3.8
berisi penjelasan setiap Use Case yang terdapat pada diagram Use Case. Tebel berikut
ini menjelaskan setiap Use Case:
Tabel 3.8 Deskripsi Use Case
No Use Case
1
Update
Deskripsi
Aktor Mengubah data-data P4T, SKP dan ZNT pada database
melalui formulir isian atau langsung mengakses database
2
Query
3
View
Fungsi ini untuk melihat hubungan antar data spasial. Contoh
query ialah menampilkan ID bidang dengan melakukan filtering
data kepemilikan atau perkara dan nilai tanah
Aktor menampilkan formulir yang berisi informasi P4T, SKP
dan ZNT dengan terlebih dahulu melakukan seleksi bidang
4
Login
Melakukan autentikasi terhadap pengguna agar dapat melakukan
penyimpanan data (input and updating), dan editing peta.
5
Input
Melakukan penyimpanan data dari formulir isian P4T, SKP, dan
ZNT
6
Editing
Mengedit data spasial (polygon atau poyiline). Contohnya
memperluas
suatu
bidang
tanah
atau
menggeser
batas
kepemilikan
36
III.3.4. Implementasi Sistem
Berikut ini adalah hasil tampilan aplikasi desktop GIS data pertanahan P4T,
SKP, dan ZNT yang ketika sedang di jalankan:
a. Halaman Utama
Halaman ini berisi peta digital dari bidang-bidang tanah yang ada di
kecamatan kedawung. Pada Halaman Utama ini pengguna aplikasi dapat
memilih tools dan menu yang akan digunakan. Gambar 3.10 Berikut ini akan
menampilkan halaman utama aplikasi:
Gambar 3.10 Tampilan Utama Aplikasi
b. Formulir Isian Data Pertanahan
Formulir tersebut di bagi menjadi dua tingkatan berdasarkan aktor nya, yaitu
formulir Admin dan formulir Pengguna. Admin harus melakukan otentifikasi
pengguna untuk mengakses formulir admin, berikut ini adalah tampilantampilan formulir untuk aktor :
37
1. Otentifikasi Pengguna
Dialog ini diperlukan untuk masuk ke sistem admin. Gambar 3.11 berikut
ini menampilkan formulir otentifikasi Pengguna:
Gambar 3.11 Formulir Otentifikasi Pengguna
2. Formulir Utama Admin
Di dalam formulir utama ini data pertanahan yang dapat diakses adalah
data jenis kepemilikan tanah, data penggunaan tanah, data pamanfaatan
tanah, data pemilik tanah, dan nilai tanah. Admin bisa melakukan
penyimpanan data tersebut maupun update data. Gambar 3.12 berikut ini
menampilkan formulir utama aplikasi:
38
Gambar 3.12 Formulir Utama Untuk Data P4T dan ZNT
3. Formulir Tambahan Admin
Pada
formulir
tambahan,
Pengguna
dapat
mengakses
data-data
persengketaan tanah, mulai dari nama penggugat, nama tergugat, akar
permasalahan, tipologi SKP, dan yang lainnya. Gambar 3.13 berikut ini
menampilkan formulir tambahan dalam aplikasi ini:
39
Gambar 3.13 Formulir Tambahan Untuk Isian Data SKP
4. Formulir Utama Pengguna
Formulir ini menampilkan data P4T, Nilai Tanah, dan SKP untuk
Pengguna. Namun Pengguna tidak dapat melakukan penyimpanan data
dan mengubah data. Gambar 3.14 berikut ini menampilkan formulir utama
Pengguna:
40
Gambar 3.14 Formulir Utama Pengguna
5. Formulir Tambahan Pengguna
Formulir ini menampilan data persengketaan tanah di bidang yang telah di
pilih. Gambar 3.15 berikut ini menampilkan formulir data persengketaan:
Gambar 3.1 Formulir Tambahan Pengguna
41
Download