P1-P6 - Ade Putra

advertisement
BAB I
LATAR BELAKANG,STRATEGI DAN TAKTIK PERUSAHAAN
a.Latar Belakang
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris
di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.
14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302
pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari
1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli
1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat
oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No.
C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No.
2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam)
No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para
pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari
Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan
akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni,
2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.
tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasajasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan
(dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah
Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang
bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan
saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar
lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources
Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang
distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos
Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian
jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem
Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia
Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003,
perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham
PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi
ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan
Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004,
perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan
metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan
merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI
tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal
9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian
bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan
dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan
“Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah
menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
Kronologi
1920-30
Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933
Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936
Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV
Angke, Jakarta
1941
Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)
1965-66 Di bawah kendali pemerintah
1967
Kendali usaha kembali ke Unilever
berdasarkan undang-undang penanaman modal asing
1981
Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982
Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988
Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya
1990
Terjun di bisnis teh
1992
Membuka pabrik es krim
1995
Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999
Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000
Terjun ke bisnis kecap
2001
Membuka pabrik teh – Cikarang
2002
Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003
Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004
Terjun ke bisnis makanan ringan
2005
Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008
Terjun ke bisnis minuman sari buah
2010
Perusahaan memasuki bisnis pemurnian air dengan meluncurkan Pureit
2011
Perusahaan mendirikan pabrik sabun mandi Dove di Surabaya
sekaligus memperluas pabrik es krim Wall’s dan Skin Care di Cikarang
b.Strategi dan Taktik Perusahaan
Ada beberapa pendapat dari para ahli tentang definisi strategi itu sendiri,antara lain;
Menurut
Pearce
dan
Robinson
(1997,
p.
20)
Strategi
adalah
‘rencana main’ suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai
bagaimana, kapan dan di mana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan
tujuan untuk apa.
Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51),strategi
perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan
perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi
perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang
dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk
mencapai misi tersebut.
Lalu jika taktik adalah cara-cara yang bersifat spesifik yang dilakukan untuk menerapkan
strategi yang dipilih, jadi saat manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka ia
berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategistrategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:

KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan
sistimpengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis
eceran diamerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru
secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.
terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan
mengirimkantransaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer
mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok
juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web.
Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan
persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever
tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol
kecildan masih banyak lagi kemasannya.

BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang
lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan
caraterjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan
diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever
dengan produk-produk pesaing lainnya.

MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok
terhadapjadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan
kapanmengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab
kepadapara konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.
Dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui
mediaelektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT.
Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media
cetak,sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT.
Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang
dilakukanhanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak
mendapatkan keuntunganyang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai
kalangan dan tingkatan sosialyang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati
masyarakat semua kalangan makaperusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan
yang ditawarkan oleh perusahaanjuga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan
adalah salah satu cara promosiyang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh
keuntungan yang optimal.Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan
Unilever juga menggunakanberbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran
yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah
satu cara promosiyang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga
banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah
kebawah.Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang
menggunakan ruangmedia bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan
praktisi periklananmemandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR
(PublicRelations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga
sangatberperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang
dipasarkan.Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbedabeda.Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi
yangdilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan
olehUnilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan
setiapengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat
mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia.
BAB II
PROSES PERUSAHAAN DALAM MENYUSUN
STRATEGI BISNIS
a.Menguji Strategi Bisnis Terbaik
Proses perumusan strategi dan pelaksanaannya berisi lima tahapan kunci yang
saling berhubungan, yaitu :
1. Membentuk visi strategis mengenai ke mana organisasi akan bergerak
V
isi ini menerangkan tujuan perusahaan jangka panjang dan membentuk identitas
organisasi. Strategic vision menunjukkan arah organisasi ke arah tertentu dan grafik jalur
strategis yang harus diikuti organisasi.
2. Menetapkan tujuan — mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang
harus dicapai perusahaan.
Maksud dari menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan misi
managerial menjadi target kinerja spesifik – hasil dan keluaran yang ingin dicapai organisasi.
Menetapkan tujuan dan kemudian mengukur apakah mereka telah mencapainya atau belum
dapat membantu manajer untuk mengikuti perkembangan organisasi.
3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Strategi membawa kepada isu penting tentang bagaimana cara mencapai target hasil
sesuai dengan situasi organisasi dan prospeknya. Tujuan adalah ―hasil akhirnya‖ dan strategi
adalah ―alat‖ untuk mencapainya.
4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif.
Visi dan strategi tak akan ada atinya apa-apa tanpa bisa di-eksekusi secara tuntas dan
optimal. Untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik, dibutuhkan
sejumlah hal, antara lain : pada semua level muncul kepemimpinan yang kuat dan berorientasi
pada tindakan (action oriented leadership), kapabilitas organisasi yang adaptif, dan juga
keterkaitan antara strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan
pelaksanaan strategi juga akan ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya
keterkaitan alokasi anggaran dengan strategi.
5. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis
Proses pelaksaaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam fase evaluasi ini dapat
dilihat apakah segalanya sudah berjalan dengan baik, dan elemen apa saja yang masih belum
sempurna pelaksanaannya dan meleset dari target yang telah ditetapkan. Terhadap elemen ini
perlu segera dilakukan tindakan korektif (coorective action and responses) agar arah dan
pelaksanaan strategi dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Apakah Unilever sudah merumuskan strategi nya sesuai proses 5 tahapan seperti yang di
jelaskan diatas?
1. Membentuk visi strategis, dimana visi Unilever “To become the first choice of consumer,
costumer and community” (menjadi pilihan utama oleh konsumen, pelanggan dan komunitas)
2. Menetapkan tujuan , Tujuan dari corporate unilever adalah bahwa kesuksesan memerlukan
“standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami,
komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.”

Selalu bekerja dengan integritas
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada
organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawabcorporate kami.

Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brandkami,
melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara
lain dimana kami berhubungan dengan masyarakat.

Komitmen yang berlanjut
Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak
lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang
berkelanjutan.

Menjalankan aspirasi kami
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini
diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional
yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini
juga mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.

Bekerja dengan yang lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang
sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan
prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung
jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.
3. Merumuskan pilihan strategi, banyak strategi yg digunakan perusahaan khususnya dibidang
teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. PT unilever menjalankan
Komunikasi pasar terpadu *(Integrated Marketing Communication/IMC) Strategi ini merupaka
upaya perusahaan untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasiorganisasi produknya.
*(Integrated Marketing Communication / Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah
konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari
rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—
misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan mengkombinasikan
disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang
maksimal)
4.Melaksanakan dan mengeksekusi strategi, Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan
keinginan konsumen, melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra
produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang
disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan
langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan
melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding,
design, technical printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan
oleh PT. Unilever.
Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1. Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa
yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan
dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih
untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
5. Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
5.Mengevaluasi efektivitas strategi, agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan
strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action).
Pelaksanaan tidak akan efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik
minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta
merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam
bentuk global hendaknya dibuat dalam bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk
program-program kerja. Jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang
dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan
dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh
perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak
menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Tiga pengujian dapat digunakan untuk
mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :
1. Goodness of Fit Test – Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi
industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan
eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan kelemahan
sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .
2. Competitive Advantage Test – Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya
saing perusahaan.
3. Performance Test – Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan.
Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan
strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif
perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.
BAB III
PROSES PERUSAHAAN DALAM MENYUSUN
VISI, MISI, DAN TUJUAN

Pengertian Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang.

Pengertian Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi
juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

Tujuan
Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana organisasi atau
perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu
yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya.
Itulah sekilas tentang pengertian tentang visi dan misi walau masih banyak pengertian dan
definisi lainnya yang di paparkan oleh para ahli.Mari kita masuk pada visi dan misi PT.Uniliver
Indonesia
VISI DAN MISI PT. UNILEVER Indonesia TBK.
Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and community”
Empat pilar utama dari visi dari unilever menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan –
kemana tujuan nya dan bagaimana untuk menuju ke arah sana:




"Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari"
"Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain"
"Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang
dapat membuat perbedaan besar bagi dunia"
"Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan
membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan"
"Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas kehidupan
orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis kami,
meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global seperti perubahan iklim
yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari
tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental
mengenai siapa diri kami."
Misi Unilever adalah :






Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen
Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan
lingkungan hidup
Tujuan Unilever adalah :
"Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan
masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk
mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap
harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa
mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus
mengurangi dampak lingkungan."
Ada beberapa hal yang harus di ketahui se efektif apakah visi yang sudah ada ,Visi yang
efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti :
1. Imagible (dapat di bayangkan).
2. Desirable (menarik).
3. Feasible (realities dan dapat dicapai).
4. Focused (jelas).
5. Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan).
6. Communicable (mudah dipahami).
Dan misi pun mempunyai beberapa kreteria sendiri meskipun tidak selalu harus seperti
itu ada hal-hal untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang
bagus, misi tersebut harus:
1. Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan
2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah
3. Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan
4. Bebas kata-kata yang tidak bermakna.
Lalu bagaimana cara kerja Unilever merealisasikan Visi ,Misi dan tujuan nya?
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu
disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen,
seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan
SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal
mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja,
imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan
sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin
merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem
produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah
3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka
perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Kemudian disadari bahwa PT. Unilever terfokus pada consumer, costumer dan
community. Hingga kemudian muncul Visi dari PT. Unilever yaitu To become the first choice of
consumer, costumer and community. Hal ini terwujud pada komitmen PT. Unilever terhadap
konsumennya yaitu menyediakan produk bermerek dan pelayanan yang secara konsisten
menawarkan nilai dari segi harga dan kualitas, dan yang aman bagi tujuan pemakaiannya. Atau
dengan kata Lain Visi PT. Unilever. Tbk adalah untuk menjadi pilihan pertama bagi konsumen,
pemasok, dan komunitas. Dan PT. Unilever. Tbk juga sangat memperhatikan setiap kinerja
karyawan dengan memberikan fasilitas – fasilitas. Misalnya, setiap perusahaan memberikan
layanan kesehatan kapada karyawan untuk berobat kerumah sakit secara gratis
( biaya pengobatan ditanggung perusahaan ). Perusahaan juga ingin memaksimalkan laba jangka
panjang dan memiliki produktivitas yang efektif dan efisien. dan tidak hanya sampai di situ
tujuan perusahaan berkembang seiring dengan waktu Yayasan Unilever turut membantu
masyarakat Global maupun Indonesia di berbagai bidang.
BAB IV
ANALISA SWOT
STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY Dan THREAT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari
strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan
sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1.Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat
dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Analisis Strenght ;
1.Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang
tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik
perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si
model dalam iklan tersebut.
2.PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga.
Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan
penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan
dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
3.Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4.Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap
jajaran.
5.Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan
ice cream.
6.Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari
pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7.PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga
ke daerah-daerah dapat terlayani.
8.PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever
dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
2.Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang
ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri.
Analisis Weakness;
1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi
perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai
agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua,ko munikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan
yang berbeda-beda.Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM,
keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi
komersial.
2.Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3.Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia
tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5.Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7.Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8.Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
3.Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
Analisia Opportunities
1.Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi
Indonesia sebesar 6.3%.
2.Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
3.Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
4.Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
5.Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
6.Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7.Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8.Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
4.Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Analisisa Threat
1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula
kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak,
bahan kimia dan komoditas lainnya.
2.Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3.Melemahnya daya beli konsumen.
4.Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5.Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya
pemasaran produk.
6.Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7.Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8.Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi
produk-produk luar negeri
9.Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orang utan.
10.Produk pesaing dengan harga yang lebih murah.
VALUE CHAIN model M.Porter
Value Chain adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisa aktifitasaktifitas spesifik bisnis yang terjadi, yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif
bagi organisasi. Analisa yang dilakukan berdasarkan efisiensi dan efektifitas. Tiap langkah
yang diambil pada suatu segmen, akan berdampak pada keseluruhan proses. Jadi dapat
dikatakan bahwa semua segmen saling bergantungan.
Value Chain atau Rantai Nilai adalah pendekatan sistematik untuk mengembangkan
keunggulan kompetitif sebuah perusahaan. Pendekatan ini diciptakan oleh Michael E. Porter
yang berisi sekumpulan aktivitas yang membuat dan membangun nilai marjin atau nilai tambah
(added value). Aktivitas tersebut dibagi menjadi Aktivitas Utama (Primary Activity) dan
Aktivitas Pendukung (Support Activity).
Rantai Nilai Porter
Pusat dari teori Michael E. Porter adalah marjin
Marjin = nilai produk dan jasa – biaya
Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang disebut Porter
dgn Aktivitas Nilai (value activity).
Kuesioner internal factor analysis strategi kekuatan
Faktor Strategis
1
2
3
4
5
Strategi promosi yang efektif menggunakan
model iklan yang tipikal muda dan menarik
Gencar dengan kegiatan social
Pemimpin pasar consumer goods Indonesia
Mempunyai jaringan distribusi sendiri
Mempunyai perencanaan yang baik dengan
pemasok,konsumen dan distributor
Total
Ukuran Pembobotan :
 1=sedikit penting
 2=agak penting
 3=penting
 4=sangat penting
Ukuran rating kekuatan
 1=sedikit kuat
 2=agak kuat
 3=kuat
 4=sangat kuat
Nilai
Bobot
Rating
Skor
3
0.2
3
0.6
2
1
4
3
0.1
0.1
0.3
0.2
1
1
4
3
0.1
0.1
1.2
0.6
13
0.9
12
1.6
Kuesioner internal factor analysis strategi kelemahan
Faktor Strategis
1
2
3
4
5
Rendah nya respon pasar
terhadap produk2
tertentu
Jumlah karyawan yang
tambun
Birokrasi yang panjang
dalam mengambil suatu
keputusan
Ketidakjelasan sertifikat
halal
Growth omzet penjualan
di bawah rata2 industri
Total
Ukuran Pembobotan :
 1=sedikit penting
 2=agak penting
 3=penting
 4=sangat penting
Ukuran rating Kelemahan
 1=sedikit lemah
 2=agak lemah
 3=kuat
 4=sangat lemah
Nilai
Bobot
Rating
Skor
4
0.3
-4
-1.2
2
0.1
-2
-0.2
2
0.1
-2
-0.2
1
0.1
-1
-0.1
3
0.2
-3
-0.6
11
0.8
-12
-2.3
Download