DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR UPTD PUSKESMAS SRI BHAWONO KEC. BANDAR SRIBHAWONO JL. Raya Sri Bhawono Kode Pos: 34398 Email:[email protected] Apa itu pikun? Pikun sudah biasa terjadi dalam proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, perubahan muncul di semua bagian tubuh, termasuk otak. Beberapa orang butuh waktu lebih lama untuk mengingat atau lupa dengan apa yang mereka lakukan sebelumnya. Ini sering menjadi tanda pikun ringan, bukan masalah serius. Pikun juga bisa menjadi tanda pertama penyakit Alzheimer atau kondisi lain. Seberapa umumkah pikun? Orang lanjut usia paling sering pikun. Namun, ada juga orang yang masih muda dan bisa pikun. Sejumlah pasien adalah orang yang mengalami cedera kepala dan trauma psikologis parah, wanita lebih sering mengalami hal ini daripada pria. Apa saja tanda-tanda dan gejala pikun? Tanda dan gejala dapat bervariasi mulai dari pikun ringan sampai parah tergantung dengan keadaan. Gejala pikun meliputi: pasien sering menanyakan hal yang sama dan tersesat di tempat yang sudah dikenal. Pasien tidak bisa mengingat dan mengikuti aturan, bingung tentang waktu, orang, dan tempat. Mereka juga tidak terlalu mempedulikan keamanan, kebersihan, dan gizi mereka. Pasien pelupa yang mengalami perubahan drastis pada ingatan, kepribadian, dan kebiasaan, kemungkinan Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] terburuk terkena Alzheimer dan defisit memori karena kematian jaringan. Penyakit ini juga disebut demensia karena stroke. Pada penyakit Alzheimer, gejala muncul secara perlahan dan memburuk. Dalam penyakit defisit memori, gejala dapat mendadak muncul karena stroke ringan atau perubahan pada darah yang mengalir ke otak. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan defisit memori. Kapan saya harus periksa ke dokter? Pikun merupakan hal yang wajar bagi orang lanjut usia, tapi jika Anda merasa cemas, pergilah ke rumah sakit atau dokter untuk saran dan nasihat lebih jelas. Jika dokter mencurigai adanya penyakit saraf dan mengharuskan perawatan, ikuti nasihat dan instruksi dokter. Kecanduan alkohol kronis Wernicke-Korsakoff yang mengakibatkan kekurangan vitamin B1; Efek samping pengobatan, kekurangan vitamin B12 yang menyebabkan kehilangan ingatan. Faktor lain penyebab amnesia adalah kelainan tiroid, ginjal dan hati. Masalah kejiwaan seperti stres, kecemasan atau depresi, bisa membuat orang lebih cepat lupa dan dapat dikira terkena demensia. Contohnya, orang yang baru-baru ini pensiun atau yang kerabatnya meninggal, atau yang sedang sedih, kesepian atau cemas. Apa yang meningkatkan risiko saya untuk pikun? Cedera kepala dan otak; Stroke; Pecandu alkohol; Kejang. Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pikun? Apa penyebab pikun ? Fungsi memori otak sangat rumit dan ia terlibat di hampir semua aktivitas otak. Maka, cedera yang mempengaruhi kepala dan otak dapat mengganggu ingatan. Penyakit ini mungkin merupakan akibat kerusakan struktur sistem sinyal otak (sistem yang mengontrol emosi dan ingatan). Ini disebabkan oleh gangguan otak atau penyakit saraf. Gangguan otak termasuk: Stroke; Alzheimer; Kejang Tumor atau infeksi di dalam otak, atau penyumbatan darah di dalam otak; Kekurangan oksigen di dalam otak atau keracunan karbon monoksida; Bakteri herpes encephalitis, kanker dan penyakit autoimun; Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi pikun: Kunjungi dokter secara teratur. Latihan otak dengan mengembangkan hobi dan minat baru; Membuat daftar aktivitas, gunakan catatan, kalender, dan benda yang membantu ingatan lainnya. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. disadur dan disusun oleh Sigit Wahyu K, SKM dari berbagai sumber DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR UPTD PUSKESMAS SRI BHAWONO KEC. BANDAR SRIBHAWONO JL. Raya Sri Bhawono Kode Pos: 34398 Email:[email protected] Obesitas oleh orang awam diidentikan sebagai kelebihan berat badan atau kegemukan. Namun secara medis, Obesitas didefinisikan memiliki kelebihan lemak di dalam tubuh. Obesitas meningkatkan risiko penyakit lain, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Dokter menggunakan BMI (body mass index)yang di dasarkan pada berat badan dan tinggi badan untuk menentukan apakah anda mengidap obesitas. BMI Status berat badan Dibawah 18,5 Kurang 18,5 – 24,9 Normal 25,5 – 29,5 Kelebihan 30,0 dan lebih tinggi Obesitas Penyebab Ada pengaruh genetik dan hormon pada berat badan. Hal yang paling mendasar adalah obesitas terjadi ketika tubuh menerima lebih banyak kalori daripada membakarnya. Kalori tersebut kemudian menumpuk dan menjadi lemak. Obesitas biasanya merupakan hasil dari kombinasi antara faktor-faktor berikut : Tidak aktif secara fisik sehingga pembakaran lemak menjadi sedikit Makan makanan tinggi kalori, terutama makanan cepat saji Beberapa wanita sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan, hal ini memicu obesitas Kurang tidur Obat-obatan tertentu, seperti obat diabetes, anti kejang, antidepressants, antipsychotic, steroids dan beta blockers. Masalah medis lain. Gejala Obesitas Gejala yang berhubungan dengan obesitas antara lain: Sulit tidur Mendengkur Henti napas untuk sementara secara tiba-tiba saat tidur Nyeri punggung atau sendi Berkeringat secara berlebihan Selalu merasa panas Ruam atau infeksi pada lipatan kulit Sulit bernapas Sering ngantuk dan lelah Depresi Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] Cara Mencegah Obesitas Jika dulu penyakit ini hanya mengintai pria dewasa lebih tepatnya usia lanjut, sekarang ini obesitas bisa dengan mudah menyerang para remaja, anak-anak hingga balita. Untuk mencegah obesitas dapat melakukan tindakan sebagai berikut : Sering berolahraga Makan makanan sehat rendah lemak Jaga berat badan sehat anda Selalu konsisten terhadap perencanaan mengenai gaya hidup sehat anda sehari-hari Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] Ada rumus dari Dr Aman mengenai cara menghindari obesitas, yaitu "Rumus 5210". 5 kali (minimal) makan buah dan sayur setiap hari Usahakan buah dan sayur selalu ada, meski buah yang harganya murah. 2 jam duduk sudah terlalu lama Di luar waktu sekolah, anak tak boleh duduk lebih dari dua jam. Waktu menonton televisi, bermain game, dan sebagainya harus dipangkas. Kebanyakan duduk membuat metabolisme tubuh terganggu dan tidak ada pembakaran kalori sehingga memicu obesitas. 1 jam aktivitas fisik setiap hari Selain aktivitas fisik satu jam per hari, usahakan melakukan olahraga terstruktur selama 20 menit minimal tiga kali dalam sepekan. Aktivitas fisik bisa berupa jalan, naik tangga, dan sebagainya. Kebiasaan turun dari mobil, masuk kelas, serta dijemput langsung masuk mobil lagi harus dibuang. Olahraga yang bisa dipilih seperti jalan, lari, bersepeda, dan berenang. 0 gram gula Sesedikit mungkin mengkonsumsi minuman manis. Saat ini kebanyakan anak minum minuman yang serba manis, seperti teh dan jus. Semua itu harus dikurangi dan diganti dengan banyak minum air putih. disadur dan disusun oleh Sigit Wahyu K, SKM dari berbagai sumber DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR UPTD PUSKESMAS SRI BHAWONO KEC. BANDAR SRIBHAWONO JL. Raya Sri Bhawono Kode Pos: 34398 Email:[email protected] Penyakit Stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Di peringkat kedua ditempati oleh penyakit TBC dan di urutan ketiga adalah kecelakaan lalu lintas. Mati rasa pada wajah, lengan, kaki di satu sisi tubuh, disertai kebingungan dan masalah berbicara merupakan tanda-tanda seseorang mengalami stroke. Selain itu, ada pula tanda-tanda seperti pusing dan sakit kepala parah, mengalami masalah berjalan, hilang penglihatan di satu atau kedua mata. "Saya pergi ke toko hari ini." Jika ia mengalami kesulitan mengulangi kata-kata itu bisa jadi dia mengalami stroke. 3. Pengelihatan mendadak terganggu. Gangguan pengelihatan yang datang secara tiba-tiba merupakan gejala stroke yang umum. Mereka mungkin tidak akan mampu melihat dengan jelas dengan satu mata, atau mungkin mengalami kesulitan untuk melihat ke kanan atau kiri. 4. Tiba-tiba kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi. Berjalan seolah-olah mabuk, tersandung, atau bahkan jatuh adalah semua gejala stroke. Tanda-tanda serupa lainnya seperti berjalan dengan kaki terbuka lebar atau tiba-tiba kehilangan kemampuan motorik halus, seperti ketidakmampuan untuk menulis juga patut diwaspadai. 5. Sakit kepala parah tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Gangguan sakit kepala tidak selalu identik dengan gejala stroke. Tetapi, jika sakit kepala menyerang tiba-tiba atau tampak sangat intens, patut untuk diwaspadai. Jika leher kaku, nyeri pada wajah, atau muntah yang disertai sakit kepala bukan tidak mungkin akan menyebabkan terjadinya perdarahan intrakranial, juga dikenal sebagai "stroke merah (red sroke)." gejala stroke yang perlu diwaspadai : 1. Tiba-tiba mati rasa atau lemah pada bagian wajah, lengan, atau kaki - terutama pada satu sisi tubuh. Orang dengan stroke biasanya akan memiliki bentuk mulut "tidak rata" alias mencong. Perlu diwaspadai juga apabila mereka (orang yang dicurigai stroke) mengalami kesulitan menggerakkan lengan atau mengendalikan jari. Misalnya, ketika mengangkat kedua tangan, tangan yang sebelah lebih tinggi dibandingkan tangan yang lain. 2. Tiba-tiba kebingungan dan kesulitan berbicara. Masalah bahasa adalah salah satu tanda-tanda yang paling umum dari stroke. Seseorang yang mengalami stroke tiba-tiba mungkin akan mengalami masalah ketika mereka bicara. Bahkan, beberapa di antaranya juga mengalami penurunan pemahaman. Mintalah dia (orang yang dicurigai stroke) untuk mengulangi kembali kalimat sederhana kepada Anda, misalnya: Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] 1. Kurangi konsumsi garam Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darahsehingga mengurangi risiko stroke. 2. Konsumsi makanan sehat Kurangi kolesterol "jahat" dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke. Kadar kolesterol harus di bawah 200 mg/dL 3. Stop merokok Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan di pembuluh darah. 4. Hidup aktif dan rajin olahraga Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut. 5. Perbanyak konsumsi serat Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena stroke. Tambahan 7 gram penambahan serat bisa berasal dari dua potong roti gandum utuh, sayuran atau buah-buahan. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Pengobatan dini dapat mencegah kerusakan yang lebih besar akibat stroke. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan : Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] disadur dan disusun oleh Sigit Wahyu K, SKM dari berbagai sumber DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR UPTD PUSKESMAS SRI BHAWONO KEC. BANDAR SRIBHAWONO JL. Raya Sri Bhawono Kode Pos: 34398 Email:[email protected] Hipertensi atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60– 90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih. Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] Gejala Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan Perubahan gaya hidup yang efektif dapat menurunkan tekanan darah setara dengan masing-masing obat antihipertensi. Kombinasi dari dua atau lebih perubahan gaya hidup dapat memberikan hasil lebih baik. Pencegahan Penatalaksanaan hipertensi pengenalannya biasanya melalui skrining, atau saat mencari penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tidak berkaitan. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan sakit kepala (terutama di bagian belakang kepala dan pada pagi hari), serta pusing, vertigo, tinitus(dengung atau desis di dalam telinga), gangguan penglihatan atau pingsan. Cukup banyak orang yang mengalami hipertensi tetapi tidak menyadarinya. Pedoman British Hypertension Society 2004 mengajukan perubahan gaya hidup yang konsisten dengan pedoman dari US National High BP Education Program tahun 2002 untuk pencegahan utama bagi hipertensi sebagai berikut: Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 20–25 kg/m2). Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai <100 mmol/ hari (<6 g natrium klorida atau <2,4 g natrium per hari). Banyak yang tidak menyadari bahwa makanan ringan dan juga mie instan banyak mengandung garam, demikian juga vetsin yang sebenarnya adalah monosodium glutamate, karena sodiumsebenarnya adalah nama lain dari natrium. Melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, misalnya jalan cepat (≥30 menit per hari, pada hampir setiap hari dalam seminggu). Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada lakilaki dan tidak lebih dari 2 unit/hari pada perempuan. Mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran (misalnya, sedikitnya lima porsi per hari). Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] Penatalaksanaan hipertensi dibedakan menjadi dua. Pada hipertensi ringan tanpa faktor resiko atau kerusakan organ, penatalaksanaannya adalah dengan perubahan gaya hidup dan memantau pasien selama 6-12 bulan. Pada hipertensi berat yang disertai dengan faktor resiko dan kerusakan organ, penatalaksanaannya menggunakan terapi farmakologi (obat) disadur dan disusun oleh Sigit Wahyu K, SKM dari berbagai sumber DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR UPTD PUSKESMAS SRI BHAWONO KEC. BANDAR SRIBHAWONO JL. Raya Sri Bhawono Kode Pos: 34398 Email:[email protected] Diabetes melitus, DM (bahasa menyebabkan penyerapan glukosa pada lensa mata, yang menyebabkan perubahan bentuk, dan perubahan ketajaman penglihatan. Sejumlah gatal-gatal karena diabetes dikenal sebagai diabetic dermadromes. Yunani: tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari: defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya. defisiensi transporter glukosa. atau keduanya. Hereditas dan Gaya hidup Faktor risiko diabetes: Tanda-tanda dan gejala-gejalanya Tanda-tanda klasik dari diabetes yang tidak diobati adalah hilangnya berat badan, polyuria (sering berkemih), polydipsia (sering haus), dan polyphagia (sering lapar). Gejalagejalanya dapat berkembang sangat cepat (beberapa minggu atau bulan saja) pada diabetes type 1, sementara pada diabetes type 2 biasanya berkembang jauh lebih lambat dan mungkin tanpa gejala sama sekali atau tidak jelas. Beberapa tanda-tanda lainnya dan gejala-gejalanya dapat menunjukkan adanya diabetes, meskipun hal ini tidak spesifik untuk diabetes. Mereka adalah pandangan yang kabur, sakit kepala, fatigue, penyembuhan luka yang lambat, dan gatalgatal. Tingginya tingkat glukosa darah yang lama dapat Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] Kelompok usia dewasa tua (45 tahun ke atas). Kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)} IMT atau Indeks Masa Tubuh = Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi Badan (meter) dibagi lagi dengan Tinggi Badan (cm), misalnya Berat Badan 86 kg dan Tinggi Badan 1,75meter, maka IMT = 86/1,75/1,75 = 28 > 27, berarti memiliki faktor risiko diabetes. Tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg). Riwayat keluarga DM, ayah atau ibu atau saudara kandung ada yang terkena penyakit diabetes. Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram. Riwayat DM pada kehamilan. Dislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl. Pernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (glukosa darah puasa terganggu). Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] Diabetes melitus diturunkan, terutama bila kedua orang tuanya penderita diabetes berat, tetapi mulai munculnya Diabetes melitus tipe 2 lebih dipengaruhi oleh Gaya Hidup yang buruk, bahkan pada pasangan yang salah satunya adalah penderita Diabetes Melitus tipe 2, maka pasangannya yang sebelumnya tidak menderita Diabetes melitus tipe 2 pada akhirnya 26 persen dapat juga mengidapnya, karena mengikuti atau terpengaruh oleh Gaya Hidup pasangannya. Lelaki seringkali telat terdeteksi menderita penyakit ini, karena setelah Tahap Anal lelaki jarang mendapatkan Pemeriksaan Laboratorum Klinik, sedangkan wanita setidak-tidaknya pada saat hamil sering memeriksakan dirinya ke Dokter dan juga Laboratorium Klinik. disadur dan disusun oleh Sigit Wahyu K, SKM dari berbagai sumber DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR UPTD PUSKESMAS SRI BHAWONO KEC. BANDAR SRIBHAWONO JL. Raya Sri Bhawono Kode Pos: 34398 Email:[email protected] Kanker leher rahim Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Di Indonesia hanya 5 persen yang melakukan Penapisan Kanker Leher Rahim, sehingga 76,6 persen pasien ketika terdeteksi sudah memasuki Stadium Lanjut (IIIB ke atas), karena Kanker Leher Rahim biasanya tanpa gejala apapun pada stadium awalnya. Penapisan dapat dilakukan dengan melakukan tes Pap smear dan juga Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Gejala Faktor Resiko Pencegahan Faktor Alamiah Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks. Faktor Kebersihan Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal. Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis,gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV. Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman. Faktor Pilihan Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear. Pengobatan Standar pengobatan kanker serviks meliputi terapi: operasi pengangkatan, radioterapi, dan kemoterapi.Selain pengobatan medis, pasien juga dapat melakukan terapi komplementer dengan herbal kanker. Kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala. Pada stadium lanjut, gejala kanker serviks, antara lain: perdarahan post coitus, keputihan abnormal, perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal (kekuningkuningan, berbau dan bercampur darah). Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] Puskesmas Sri Bhawono/Sigit Wahyu Kurniawan, SKM/[email protected] disadur dan disusun oleh Sigit Wahyu K, SKM dari berbagai sumber