Sistem Pertahanan Tubuh Prasanti Hikmatullisan XII IPA 2 Sistem Pertahanan tubuh berfungsi melindungi tubuh dari serangan benda asing (bakteri, patogen dan virus) atau bibit penyakit yang masuk ke tubuh. Sistem Limfatik Sistem Kekebalan Tubuh Mengambil kelebihan cairan dari jaringan dan mengembalikannya ke darah. Mengabsorpsi lemak dan lakteal di usus halus kemudian mengangkutnya ke darah. Membantu pertahanan tubuh melawan penyakit. Limfa merupakan cairan yang berada di dalam pembuluh limfa. Limfa berasal dari plasma darah Pembuluh limfa adalah bagian terpenting sistem peredaran limfa. Keluar dari pembuluh kapiler. Peredaran limfa adalah peredaran terbuka Cairan yang keluar tersebut menjadi cairan intersisialoleh kontraksi otot rangka. Arah aliran limfa dipengaruhi Beredar keseluruh tubuh cairan tersebut dikumpulkan dan dikembalikan ke sistem peredaran darah melalui sistem limfa. Organ-organ Limfoid Sumsum merah mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit (masih identik). Perkembangan selanjutnya, tergantung pada tempat pematangannya Kedua jenis limfosit tersebut limfosit bersirkulasi di seluruh tubuh dan limfa. akan menjadi Sel B Sel T apabila apabila Kemudian terkonsentrasi dalam limpa, nodus limpa, dan jaringan limfatik Mengalami pematangan di Mengalami pematangan di sumsum merah timus Diselubungi jaringan ikat longgar yang membagi nodus menjadi nodulus-nodulus Berfungsi menyaring mikroorganisme yang ada dalam limfa Organ terbesar limfoid Terletak di belakang lambung Berfungsi : Membunuh kuman penyakit, antigen yang terdapat dalam darah Menghancurkan eritrosit yang sudah tua Membentuk leukosit dan antibodi kelenjar yang dihasilkan oleh limfa berwarna ungu tua Berfungsi menghasilkan limfosit T (Sel T) Dalam memberikan kekebalan pada limfosit T timus mensekresikan hormon tipopoietin Timus adalah satu-satunya organ limfoid yang tidak memerangi antigen secara langsung Tonsil merupakan organ limfoid yang paling sederhana Berfungsi melawan infeksi pada saluran pernapasan atas dan faring. Tonsil terletak dibagian kiri dan kanan pangkal tenggorokan. Tonsil mensekresikan kelenjar yang banyak mengandung limfosit Jenis Sistem Pertahanan Tubuh Perbedaan respons nonspesifik dengan respons spesifik Respons nonspesifik Bereaksi sama terhadap semua agen infeksi Tidak memiliki memori terhadap infeksi sebelumnya Tingkat reaksi sama pada tiap agen infeksi yang berusaha menyerang Respons spesifik Memiliki reaksi berbeda untuk agen infeksi yang berbeda Memiliki memori terhadap infeksi sebelumnya Tingkat reaksi akan lebih besar terhadap agen infeksi yang pernah menyerang sebelumnya • • • • • Bekerja di permukaan tubuh Pertahanan fisik, dilakukan oleh kulit dan membran mukosa Pertahanan mekanis, dilakukan oleh rambut hidung dan silia Pertahanan kimiawi, dilakukan oleh sekret yang dihasilkan kulit dan membran mukosa Pertahanan biologis, dilakukan oleh populasi bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit dan membran mukosa Respon peradangan (inflamasi) • Respon tubuh terhadap kerusakan jaringan (akibat terbentur atau tergores) • Dipengaruhi oleh histamin dan prostaglandin Mikroba menempel ke fagosit Fagositosis Mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagositosit, dengan jalan mencerna mikroorganisme atau partikel asing yang masuk ke tubuh. Fagosit membentuk pseudopodium yang menelan mikroba Vesikula fagositik yang mengandung antigen Vesikula fagositikbersatu dengan lisosom Mikroba dibunuh oleh enzim dalam fagolisosom Sisa mikroba dikeluarkan lewat ekositosis Protein Antimikroba • Protein yang berperan : protein komplemen dan interferon • Komplemen : membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri tersebut • Interferon : membentuk zat yang mampu mencegah replikasi virus sehingga serangan virus dapat dicegah • Melibatkan limfosit dan antibodi Limfosit B (sel B) : Sel B plasma : membentuk antibodi Sel B pengingat : mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh Sel B pembelah : membentuk sel B plasma dan sel B pengingat Limfosit T (sel T) : • Sel T pembunuh : menyerang patogen secara langsung • Sel T pembantu : menstimulasi pembentukan jenis sel T dan sel B plasma serta mengaktivasi makrofag untuk melakukan fagositosis • Sel T supresor : menurunkan dan menghentikan respon imun dengan cara menurunkan produksi antibodi serta mengurangi aktivitas sel T pembunuh Antibodi • IgM Terdapat pada darah dan getah bening.Pada saat organisme tubuh manusia bertemu zat asing, IgM yang pertama dihasilkan tubuh untuk melawan musuh. Janin mampu memproduksi IgM pada usia kehamilan enam bulan. Jika ada kuman atau bakteri yang coba menyerang, produksi IgM janin akan meningkat. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi atau tidak, bisa dilihat kadar IgM dalam darah. • IgG IgG merupakan antibodi yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia. Dihasilkan hanya dalam waktu beberapa hari dan memiliki masa hidup beberapa minggu sampai beberapa tahun. IgG banyak terdapat pada darah, sistem getah bening, dan usus. Mengikuti aliran darah, IgG akan langsung menuju musuh dan menghambatnya begitu berhasil mendeteksi. • IgE Antibodi ini beredar dalam aliran darah dan bertanggung jawab "memanggil" antibodi lain untuk berperang melawan zat asing. IgE kadang menimbulkan reaksi alergi. Karena itu, pada tubuh orang yang sedang alergi, kadar IgE-nya tinggi. • IgD IgD juga ada dalam darah dan getah bening. IgD tak mampu bertindak sendiri, tapi menempelkan diri ke permukaan selsel T, lalu membantu sel T menangkap antigen. • IgA Antibodi ini terdapat pada bagian peka, misalnya air mata, liur, ASI, darah, lendir, getah lambung, dan usus. Kepekaan daerah tersebut berhubungan langsung dengan kecenderungan bakteri dan virus yang suka media lembab. Respon Kekebalan Tubuh • Kekebalan Humoral Melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam cairan darah dan limfe • Kekebalan Seluler Melibatkan Sel T yang bertugas menyerang sel-sel asing atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung • Kekebalan Aktif Kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri Dapat diperoleh secara alami melalui penyakit dan secara buatan dengan vaksinasi • Kekebalan Pasif Kekebalan yang diperoleh setelah menerima antibodi dari luar Dapat diperoleh secara alami dengan ASI dan buatan dengan antiserum