Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013 Pengantar

advertisement
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Pengantar
Saudara-Saudara sebangsa dan se-kerajaan sorga, senang sekali kita dapat
berjumpa kembali dalam Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta tahun 2013.
Tema perayaan kita tahun ini adalah:
Tema:
Dipulihkan Untuk Memulihkan.
Sub Tema:
Pemulihan Manusia Sebagai Citra Allah Dalam Keluarga, Gereja, Masyarakat,
Dan Alam Sekitar
Melalui tema ini diharapkan seluruh anggota jemaat mengalami pemulihan
sebagai citra Allah serta berperan dalam dalam pemulihan keluarga, Gereja,
masyarakat dan alam sekitar.
Panduan ini berisi :
1. Bahan khotbah untuk digunakan ibadah minggu maupun ibadah hari raya.
Bahan khotbah sengaja disajikan dalam bentuk khotbah jadi, namun
demikian sangat diharapkan setiap pengkhotbah dapat melengkapinya
dengan contoh-contoh dan penerapan serta menyesuaikan khotbah ini
dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan masing-masing jemaat.
2. Bahan Renungan keluarga/kelompok. Bahan ini bisa digunakan untuk
renungan di masing-masing keluarga atau bagi yang tidak terbiasa
melakukan renungan keluarga, bisa dilakukan dalam kelompok atau blok.
Pertanyaan-pertanyaan disertakan untuk didiskusikan dalam kelompok
tersebut. Lagu-lagu bisa dipilih sendiri sesuai dengan keberadaan masingmasing kelompok/blok.
3. Aksi Puasa Paskah (APP). Konsep puasa Paskah masih sama dengan
panduan tahun-tahun sebelumnya. Amplop Aksi Puasa Paskah dibagikan
kepada jemaat dalam ibadah pembukaan tanggal 22 Februari 2013 dan
dikumpulkan pada ibadah Paskah tanggal6 April 2013 Sedangkan
penggunaan hasil APP diatur sebagai berikut: 50% dikelola oleh jemaat
setempat untuk memberikan beasiswa kepada anggota jemaat yang
membutuhkan atau yang berprestasi, 25% dikelola oleh Klasis untuk program
beasiswa secara klasikal dan 25% dikirimkan ke kantor sinode GKSBS.
Adapun jadwal kegiatan MPP 2013 adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan dilakukan pada hari Rabu Abu, tanggal 13 Februari 2013,
dengan menggunakan panduan khotbah Rabu Abu. Pada ibadah pembukaan
dibagikan amplop Aksi Puasa Paskah (APP).
2. Sarasehan dilaksanakan pada minggu-minggu awal MPPP dengan jadwal
ditetapkan dan disesuaikan oleh jemaat masing-masing.
Panduan MPPP 2013
Page 1
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
3. Renungan dilaksanakan satu minggu sekali bisa dalam keluarga atau dalam
kelompok/blok. Lagu-lagu untuk renungan silahkan dipilih sendiri.
4. Ibadah Jumat Agung dilaksanakan tanggal 29 Maret 2013, pada ibadah ini
sebaiknya dilayankan Perjamuan Kudus.
5. Ibadah Paskah dilaksanakan tanggal 31 Maret 2013, bila memungkinkan
akan sangat baik dilaksanak pada pukul 4 atau 5 pagi. Bagi jemaat yang
tidak melaksanakan Perjamuan Kudus pada hari Jumat Agung bisa
melaksanakan Perjamuan Kudus pada Hari Raya Paskah. Pada ibadah ini
juga dikumpulkan persembahan Aksi Puasa Paskah (APP).
6. Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Kesorga dilaksanakan tanggal 9 Mei 2013.
Bila memungkinkan ibadah bisa dilakukan di alam terbuka atau didalam
ruangan yang didekorasi sedemikian rupa sehingga dapat menolong umat
menghayati peristiwa kenaikan Yesus.
7. Hari Raya Pentakosta, sekaligus penutupan MPPP 2012 dilasanakan pada
tanggal 19 Mei 2012. Akan baik jika setelah ibadah dilakukan jamuan kasih
sesuai dengan kemampuan masing-masing jemaat. Pada ibadah ini juga bisa
dilakukan pengumpulan persembahan unduh-unduh. Untuk itu sebaiknya
diberitakan terlebih dahulu kepada seluruh anggota jemaat, supaya semua
jemaat terlibat.
Kami mengucapkan terimakasih kepada para penulis; Pdt. Joko Nawanto (JN),
Pdt. Yohanes Eko Prasetyo (YEP), Pdt. Candra Istiono (CI), Pdt. Kurniawan
Diwanto Wijaya (KDW), CPdt. Andri Saragih (ASA), Pdt. Heri Surawan (HS), Pdt.
Bambang Nugroho Hadi (BNH), Pdt. Yohanes Fajar Handoyo (YFH), Pdt. Theofilus
Agus Rohadi (TAR) dan Pdt. A.T. Hariyanto (ATH). Kiranya pelayanan
Bapak/Ibu/Saudara menjadi berkat bagi banyak orang di sinode GKSBS ini.
Akhirnya terima kasih atas dukungan semua pihak, kiranya panduan ini
menjadi berkat bagi kita sekalian.
Metro, Febuari 2013
Salam & Doa
MPS GKSBS.
Panduan MPPP 2013
Page 2
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN SARASEHAN MPP 2013
Tema:
Dipulihkan Untuk Memulihkan.
Sub Tema:
Pemulihan Manusia Sebagai Citra Allah Dalam Keluarga, Gereja, Masyarakat,
Dan Alam Sekitar
Pendahuluan
Dipulihkan, memulihkan dan pemulihan adalah tiga istilah yang sering kita
dengar. Istilah itu tidak hanya muncul dalam kaitannya dengan hal-hal rohani,
melainkan muncul dalam kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Baik
kehidupan pribadi, keluarga, gereja, masyarakat maupun kehidupan berbangsa
dan bernegara. Kata itu juga sering muncul dalam doa-doa kita. “Tuhan,
pulihkanlah negri kami”
Dalam kamus bahasa Indonesia, dipulihkan berarti dibuat menjadi pulih,
dikembalikan pada keadaannya semula. Memulihkan berati menjadikan pulih
atau menjadikan suatu keadaan kembali (baik, sehat) seperti semula: sedangkan
pemulihan adalah proses, cara, perbuatan memulihkan.
Dipulihkan yang dimaksudkan disini adalah dikembalikan pada keadaan
semula, yaitu suci, kudus, tak bercacat dan tak bercela, sebagaimana keadaan
manusia sebelum jatuh dalam dosa. Proses itu dilakukan melalui kematian dan
kebangkitan Yesus. Melalui Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta tahun ini,
jemaat diajak untuk meneguhkan keyakinan bahwa setiap orang percaya telah
dipulihkan oleh Kristus Yesus, sang Domba Paskah. Dan setiap orang yang telah
dipulihkan hendaknya terlibat dalam proses memulihkan sesamanya.
Manusia diciptakan menurut gambar Allah
Kejadian 1:26 mencatat bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan
rupa Allah. Hal ini berarti bahwa manusia memiliki hubungan istimewa dengan
Allah dan mewakili Allah dIbumi dengan kuasa atas makluk-makluk lainnya.
“Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung diudara dan atas segala
binatang yang merayap dibumi” (ayat 28). Keistimewaan manusia dibandingkan
dengan makluk ciptaan Allah lainnya juga nampak dalam kalimat “Maka Allah
melihat segala yang dijadikannya itu sungguh amat baik”. Sungguh amat baik
dibandingkan dengan ciptaan lainnya.
Hubungan istimewa yang harmonis antara Allah, manusia dan maklukmakluk lainnya diperagakan dalam opera kehidupan di taman Eden. Betapa
indahnya suasana taman eden pada waktu itu. Sebuah taman yang ditumbuhi
oleh berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan
buahnya. Dengan sebuah sungai yang mengalir dari eden untuk membasahi
tanaman itu. Ditaman yang indah itulah Tuhan Allah menempatkan manusia,
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Dalam taman itu manusia
bisa bertatap muka dan bercakap-cakap langsung dengan Allah.
Panduan MPPP 2013
Page 3
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Manusia kehilangan gambar Allah.
Kehidupan yang sempurna di taman Eden menjadi rusak ketika Adam dan
Hawa melanggar perintah Allah untuk tidak makan buah dari pohon
pengetahuan yang baik dan yang jahat. Akibat dosa manusia (Adam dan Hawa)
tersebut, bukan saja mengakibatkan diusirnya manusia dari taman Eden,
melainkan juga mengakibatkan terputusnya hubungan manusia dengan Allah.
Juga rusaknya hubungan manusia dengan sesamanya, saling mengkambinghitamkan, saling menyalahkan, dan tumbuhnya ketidak-percayaan antara
manusia yang satu dengan yang lainnya. Bahkan anak mereka, Kain,
membunuh Habel, Saudaranya.
Citra Allah yang penuh kasih, pemaaf, pengampun, dan baik hati seolah-olah
lenyap tak berbekas pada diri manusia. Kerusakan itu juga diikuti dengan
munculnya kecenderungan pada diri manusia untuk berbuat dosa. Sampaisampai Paulus berkata “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik,
yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat,
yang aku perbuat.” (Roma 7:19)
Allah memulihkan manusia.
Sekalipun manusia telah jatuh dan berlumuran dosa, tetapi Allah tetap
mengasihi manusia. Karena Allah sangat mengasihi dunia ini, maka Ia mengabil
inisiatif untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah. Ia karuniakan
Anakknya yang tunggal lahir kedunia, berkarya dan mati di kayu salib.
Kematiannya memberi peluang kepada setiap manusia berdosa untuk dipulihkan
hubungannya dengan Allah. Sehingga barang siapa yang percaya kepadaNya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Paskah menghasilkan pemulihan bagi manusia berdosa. Setiap orang yang
percaya dan menerima domba Paskah itu sebagai Tuhan dan Juru Selamat
pribadinya, dIbuat menjadi pulih, atau dikembalikan pada keadaannya semula,
suci, kudus, tiada bercacat dan tiada bercela. Tentunya disertai dengan
tanggung jawab untuk menjaga kesucian dan kekudusannya tersebut sampai
Tuhan Yesus datang kedua kali.
Dampak pemulihan manusia bagi sesamanya.
Pemulihan manusia hendaknya berdampak pada pemulihan hubungan
manusia dengan sesama dan alam. Betapa tidak adilnya kita, jika karena dosa
kita, sesama ciptaan dan alam semesta turut menderita, tetapi pemulihan kita
tidak berdampak pada pemulihan sesama dan alam semesta.
a. Pemulihan dengan sesama dalam keluarga.
Tidak dapat dipungkiri, arus kemajuan zaman bisa menenggelamkan setiap
orang yang tidak siap menghadapinya. KesIbukan kita dengan TV, Internet,
HP, BB, FB dll telah menggantikan kebersamaan kita dengan anggota
keluarga, yang akhirnya berdampak pada relasi (hubungan) antar anggota
keluarga. Bisa saja terjadi ketidak-harmonisan dalam relasi antara suamiistri, orang tua-anak, dan anggota keluarga yang satu dengan anggota
keluarga yang lain.
maraknya kenakalan anak-anak dan remaja,
perselingkuhan bahkan perceraian. Kenyataan ini hendaknya memotivasi
kita untuk menrenungkan kembali, apakah aku sudah dipulihkan? Apa
dampak pemulihan pribadiku dengan pemulihan keluargaku? Apakah setiap
Panduan MPPP 2013
Page 4
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
anggota keluargaku sudah dipulihkan? Apa dampak pemulihan anggota
keluargaku bagi anggota keluarga yang lain?
b. Pemulihan dengan sesama dalam gereja dan masyarakat.
Idealnya, pemulihan orang percaya dan keluarganya juga berdampak pada
pemulihan jemaat. Bila di dalam sebuah jemaat, seluruh orang percaya dan
keluarganya telah dipulihkan, dan mereka yang telah dipulihkan itu
membawa pemulihan bagi orang percaya dan keluarga-keluarga Kristen
lainnya, maka jemaat itu juga mengalami pemulihan. Demikian juga bila
setiap orang/keluarga sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu
tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang siasia. Sebaliknya dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih
utama dari pada dirinya sendiri dan tiap-tiap orang tidak hanya
memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga,
hidup bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus, maka kesatuan dan kemajuan jemaat akan terwujud. Hal yang
sama hendaknya terjadi ditengah-tengah masyarakat. Kehadiran orang
percaya dan keluarganya akan menjadi berkat, garam, terang dan pemulihan
bagi masyarakat disekitarnya. Kehadiran orang yang telah dipulihkan akan
menjadi alat bagi Kristus memulihkan masyarakat.
c. Pemulihan dengan alam sekitar.
Salah satu akibat dosa manusia adalah rusaknya hubungan manusia dengan
alam sekitar. “...., maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah
payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak
duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuhtumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau
akan mencari
makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah
engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”
(Kejadian 3:17-19). Makin lama tanah semakin berkurang kesuburannya,
semakin berkurang hasilnya.
Bukan hanya itu, pelaksanaan mandat
mengelola alam dilakukan manusia secara tidak bertanggung jawab telah
mengakibatkan banyak bencana. Bila kejatuhan manusia ke dalam dosa
berdampak pada rusaknya alam, maka pemulihan manusia dari dosa
hendaknya berdampak pula pada pemulihan alam sekitar.
Penutup
Mungkinkah manusia memulihkan sesamanya? Roh kudus memampukan
kita memulihkan sesama. Bukankah Yesus sudah mengatakan bahwa Roh
Kudus akan turun ke atasmu? (Kis 1:8). Roh Kudus yang telah turun ke atas
setiap orang percaya, akan memampukan orang percaya itu berperan
memulihkan sesama dan alam sekitarnya. Selamat merayakan Paskah dan
Pentakosta, selamat dipulihkan dan memulihkan, demi kemuliaan Allah
Tritunggal. (Ath.)
***
Panduan MPPP 2013
Page 5
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
PANDUAN AKTIVITAS MPPP 2013
1. Aksi Puasa Paskah
KUTIPAN KEPUTUSAN MAJELIS PEKERJA SINODE GKSBS
TENTANG BENTUK ATAU CARA BERPUASA YANG DIANJURKAN
DI LINGKUNGAN SINODE GKSBS
Setelah memperhatikan masukan-masukan dari Jemaat, baik melalui
umpan balik tertulis maupun lisan (informal) tentang cara berpuasa,
khususnya mengenai perlunya penyeragaman atau tidak, dengan
mempertimbangkan:
a. Bahwa penyeragaman bentuk puasa akan mempermudah cara anggota
dalam melaksanakan dan tidak menimbulkan “kebingungan”.
b. Bahwa penyeragaman bentuk puasa juga dapat berarti pemaksaan yang
bisa mematikan kreatifitas yang selama ini menjadi ciri khas GKSBS.
Maka Majelis Pekerja Sinode GKSBS dalam Rapat VIII (Reguler) MPS
GKSBS, 3-5 Pebruari 2004 memutuskan:
a. Puasa dimulai pada hari: Rabu Abu.
b. Bentuk Puasa yang dianjurkan selama Masa Penghayatan Paskah
adalah demikian:
N
o
BENTUK
PENERAPAN
1
Matiraga
2
Pantang
/Tarak
Pada siang hari tidak mengkonsumsi apapun juga
secara total. Makan atau kegiatan konsumsi lainnya
hanya dilakukan sekali pada waktu malam (bersamaan
dengan jam makan malam). Menu yang dimakan
adalah menu keseharian.
Prinsipnya
adalah
mencegah
untuk
tidak
mengkonsumsi atau mengurangi volume/jumlah atau
kualitas dari apa-apa yang biasanya dikonsumsi.
Misalnya,
yang
biasa
merokok
menghentikan
kebiasaannya merokok. Yang biasa makan 3 kali
dirobah menjadi 2 kali. Yang biasa uang belanjanya
Rp. 2.000,- dikurangi menjadi Rp. 1.000,- saja. Yang
biasa jajan (untuk anak-anak) Rp. 1.000,- dikurangi
menjadi Rp. 500,-. Yang biasanya sehari menyewa VCD
senilai Rp. 6.000,- dikurangi atau ditiadakan sama
sekali. Dan sebagainya.
c. Apapun bentuk yang dipilih PUASA yang dianjurkan haruslah
mempunyai dampak menguntungkan orang lain (sesama)
d. Puasa yang dianjurkan memiliki substansi BUKAN sebagai tindakan
menyiksa diri. Melainkan mengendalikan diri demi terbaginya hidup
bagi sesama.
e. Persembahan dari program PUASA digunakan secara pasti untuk
membantu pembiayaan sekolah bagi anak-anak orang lain yang
ditetapkan dalam program MPS GKSBS.
Panduan MPPP 2013
Page 6
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
2. Aksi Pemulihan Alam
 Gotong Royong (kebersihan, keindahan, keamanan) Gereja dan lingkungan
sekitarnya.
 Pengelolaan dan pembuatan sampah rumah tangga menjadi bahan-bahan
daur ulang (pupuk organic, dll)
 Penanaman bibit pohon yang dibawa dari dan oleh setiap keluarga jemaat,
dapat berupa: tanaman buah, tanaman hias, tanaman pelindung,
tanaman pagar dan sebagainya.
 Gotong royong ini juga dapat mengambil sasaran sarana umum di
masyarakat sekitar Gereja.
3. Aksi Donor Darah/ Pengobatan Gratis
Kerjasama dengan pihak PMI dan Puskesmas/ Lembaga Kesehatan setempat
dalam Aksi Donor Darah/ Pengobatan Gratis untuk anggota jemaat dan
masyarakat.
4. Pengumpulan Persembahan Unduh-Unduh
Persembahan unduh-unduh adalah persembahan hasil panen. Bagi petani,
nelayan, pengrajin bisa mewujudkan persembahan ini dengan hasil panen,
hasil tangkapan dan hasil kerajinan masing-masing.
Sedangkan bagi
pegawai, wira usahawan dan karyawan bisa mewujudkannya dengan uang,
bisa juga dengan barang-barang yang dibeli dari gajinya.
Hasil panen yang sudah dipersembahkan selanjutnya akan dilelang dalam
jemaat tersebut. Hasil persembahan unduh-unduh yang berupa uang dan
barang yang sudah dilelang bisa dialokasikan untuk meningkatkan harkat
dan martabat hidup anggota jemaat atau anggota masyarakat. Misalnya,
membantu biaya studi bagai anak-anak yang membutuhkan, membantu
modal usaha bagi anggota jemaat/ masyarakat yang miskin, membiayai
pelatihan-pelatihan peningkatan ekonomi jemaat, membiayai pembinaanpembinaan pemuda atau wanita, dll.
5. Makan Bersama
Dalam penutupan MPPP juga bisa diadakan makan bersama. Prosesnya
adalah setiap keluarga membawa makanan hasil buatannya sendiri untuk
dikumpulkan dan dimakan bersama-sama seusai ibadah penutupan.
6. Lomba menata/ mendekorasi ruang ibadah
Lomba menata ruang ibadah untuk acara penutupan MPPP dengan
menggunakan bahan-bahan hasil panen atau hasil kerajinan anggota jemaat.
Bila dalam satu jemaat terdapat beberapa kelompok ibadah, lomba dapat
dilakukan per kelompok ibadah, bila tidak memiliki kelompok tetapi memiliki
ruang ibadah anak, pemuda remaja dan dewasa maka lomba dapat dilakukan
per kategorial (anak, pemuda remaja dan dewasa). Sedangkan bila tidak
memiliki kelompok dan ruang ibadah kategorial tersendiri, maka lomba
dialihkan menjadi gotongroyong mendekorasi ruang ibadah.
Panduan MPPP 2013
Page 7
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH RABU ABU
DAN PEMBUKAAN MPPP 2013
Tanggal 13 Februari 2013
Bacaan Khotbah : Yesaya 58:1-12
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Leksionari:
Yesaya 58:1-12; Mazmur 51:1-17
2 Korintus 5:20b-6:10; Matius 6:1-6, 16-21
“Puasa Yang Dikehendaki Tuhan”
Tujuan :
1. Jemaat memahami dan mengerti puasa yang dikehendaki Tuhan
2. Jemaat mempraktekan puasa seperti yang Tuhan harapkan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Pada saat ini, kita melakukan ibadah Rabu Abu. Dalam tradisi Alkitab Abu
sering dipakai secara simbolik ditaruh di atas kepala atau dijadikan tempat tidur
yang menunjukkan pada sikap perendahan diri, intropeksi, perkabungan,
pertobatan, pendekatan diri kepada Tuhan, yang artinya manusia tidaklah lebih
daripada debu di hadapan Allah. Contoh tokoh Alkitab yang merendahkan diri
dengan menggunkan abu adalah Ester ,Yunus dan Ayub.
Dalam kalender gerejawi Rabu Abu adalah permulaan masa Pra-Paskah,
yaitu masa pertobatan, pemeriksaan batin dan berpantang untuk
mempersiapkan diri dalam menyambut kebangkitan Kristus dan penebusan
dosa. Masa Pra-Paskah di lingkungan gereja kita, gereja GKSBS biasanya
dibarengi dengan masa puasa atau berpantang. Hal ini sudah dilakukan
beberapa tahun terakhir ini sesuai dengan keputusan Rapat MPS VIII, tanggal 35 Februari 2004, yang menjadi pertanyaan kita adalah, apakah puasa kita
sudah benar? Bagaimana puasa yang benar, yang sesuai dengan kehendak
Tuhan? Apakah cukup dengan tidak makan atau minum?, atau Apakah hanya
dengan berdiam diri dan mengendalikan diri saja? Atau bagaimana? Kita akan
belajar dan merenungkan kembali melalui kitab Yesaya 58:1-12
Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Ketika kita membaca kitab Yesaya 58:1-12, kita bisa mengerti bahwa Allah
menegur bangsa Israel yang sudah berada di Yerusalem setelah cukup lama
berada di Babel sebagai bangsa yang dIbuang. Teguran Allah ini berkaitan
dengan praktek kesalehan palsu yang dibangun oleh umat Israel terutama yang
berhubungan dengan puasa. Dalam ayat 1 dijelaskan bagaimana Yesaya
diperintahkan Tuhan untuk menyerukan dengan lantang dan tidak perlu
ditahan, memberitahukan tentang pelanggaran dan dosa-dosa bangsa Israel.
Disadari atau tidak ternyata bangsa Israel telah melakukan kesalahan.
Walaupun setiap hari bangsa Israel mencari Tuhan, dan suka mengenal jalan
Tuhan, seperti bangsa- bangsa yang benar yang tidak meninggalkan _ociahukum Tuhan, ternyata mereka telah berbuat dosa. Hal itu terjadi karena
bangsa Israel terjebak pada peraturan-peraturan agama yang bersifat formal,
mereka beribadah kepada Tuhan, membawa kurban persembahan sesuai yang
ditentukan
dan berpuasa pada hari raya keagamaan. Bahkan mereka
mengenakan kain karung yang kasar, yang dIbuat dari bulu kambing dan
Panduan MPPP 2013
Page 8
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
mengosok tubuh mereka dengan abu sebagai tanda bahwa mereka telah
menyesal atas dosa-dosa mereka. Namun semuanya itu tidak mempunyai arti
apa-apa ketika tidak membawa kebaikan terhadap _ocial. Hal ini _ocial ketika
bangsa Israel bertanya kepada Allah,” Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak
memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak
mengindahkannya Juga?” Mereka berpuasa tetapi tidak dihiraukan oleh Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Mengapa Allah tidak menghiraukan puasa yang dilakukan oleh umat
Isreal? Jawaban Allah terdapat dalam ayat 3b-4” dalam Alkitab bahasa seharihari (BIS) dikatakan,”Sesungguhnya, sementara kamu berpuasa, kamu mencari
keuntungan sendiri dan memeras orang-orang upahanmu, sementara kamu
berpuasa kamu berbantah dan berkelahi dan bertindak dengan kekerasan,
sangkamu cara kamu berpuasa menggerakan Aku untuk mendengarkan doadoamu? Di sini kita bisa memahami, bahwa bangsa Isreal mempunyai anggapan
bahwa berpuasa tidak ada kaitannya dengan perilaku hidup, mereka
memisahkan antara berpuasa dengan
tindakan nyata, sehingga berpuasa
menjadi sebuah kegiatan formalitas keagamaan belaka, hal ini dinyatakan di
ayat 5 “ Apabila kamu berpuasa kamu menyiksa dirimu, kamu menundukkan
kepalamu seperti Gelagah (daun rumput), kamu membentangkan kain karung
dan menaburkan abu, dan berbaring di atasnya, itukah yang kau sebut
puasa?sangkamu Aku senang dengan perbuatanmu Itu?” Dengan model puasa
seperti ini, yang seharusnya Allah menjadi dekat, justru Allah tidak menjadi
dekat bahkan tidak mau mendengar doa-doa mereka. Puasa umat Israel menjadi
puasa yang gagal. Allah seolah-olah menjadi pribadi yang jauh dan bisu. Relasi
antara umat dengan Allah belum Pulih.
Saudara yang dikasihi Tuhan,
Lalu bagaimana puasa yang dikehendaki Tuhan, sehingga relasi umat
dengan Allah menjadi pulih? Sehingga menjadikan doa-doa mereka didengar
oleh Allah? Berpuasa yang dikendaki Tuhan adalah berpuasa yang tidak hanya
berdiam diri saja tetapi dengan melakukan tindakan, yaitu dengan melakukan
pembaharuan _ocial dan mengasihi _ocial (ayat 6-7). Pembaharuan _ocial
dilakukan dengan membuka belenggu-belenggu kelaliman (penindasan),
melepaskan tali-tali kuk dan membebaskan orang-orang yang teraniaya,
memuaskan hati yang tertindas, yang berarti mau memperlakukan _ocial dengan
adil dan jujur. Mau berlaku adil, melawan ketidak adilan berarti mau prihatin
dan ikut merasakan penderitaan yang dialami orang lain, dan ini menjadi salah
satu bagian dari puasa yaitu ikut merasakan penderitaan _ocial.
Sedangkan mengasihi orang lain dapat dilakukan dengan cara, berbagi
makanan bagi orang-orang yang lapar, peduli kepada orang miskin, memberikan
pakaian kepada yang telanjang, tidak menyembunyikan diri terhadap Saudara
yang minta pertolongan, tidak berbuat semena-mena dengan menunjuk-nunjuk
orang dengan jari dan tidak memfitnah. Selain itu _ocia berpuasa yang benar
ialah _ocial kepada orang yang lapar, memberikan sesuatu yang diinginkan oleh
diri sendiri, dalam arti mau menahan diri terhadap sesuatu yang diingini untuk
diberikan kepada orang yang menderita.(ayat 10)
Dari sini kita bisa mengetahui, bahwa Puasa bukan hanya berhubungan
dengan Allah saja tetapi juga dengan _ocial. Puasa yang benar adalah bagaimana
Panduan MPPP 2013
Page 9
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
relasi dengan Allah dipulihkan, dan melalui pemulihan yang terjadi dengan
Allah, berdampak pada pemulihan hubungan terhadap sesama. Tanpa itu semua
puasa dianggap nihil/ tidak ada artinya, karena puasa menuntut seseorang
untuk bisa rendah hati bukan hanya dihadapan Allah tetapi juga di hadapan
sesama. Dalam kotbah Tuhan Yesus di atas bukit juga mengingatkan, supaya
umat tidak melakukan kewajiban agama sebagai ajang pamer kesalehan,
termasuk di dalamnya menyangkut puasa yang menjadi salah satu disiplin
rohani, dan dalam ajaran Tuhan tentang puasa tidak bisa dilepaskan dengan doa
dan pemberian sedekah, ketiganya saling berkaitan. Dengan sedekah ini puasa
menjadi bermakna, karena di dalam sedekah ada tindakan
solider terhadap
Saudara yang menderita.
Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Lalu apa yang akan didapatkan umat Israel bila melakukan puasa dengan
benar? Ketika umat Israel mau melakukan puasa dengan benar seturut dengan
kehendakNya, maka
Tuhan berjanji kepada mereka, bahwa mereka akan
menjadi terang seperti fajar dan keberadaan mereka akan segera dipulihkan.
Bangsa Israel menjadi terang dalam arti Tuhan akan menerangi dan menolong
kehidupan umat, seperti Tuhan menerangi kehidupan umat Israel ketika berada
di padang gurun. Dengan terang yang mereka miliki, terang mereka akan terbit
di dalam gelap yang artinya mereka akan hidup sesuai dengan “terang”
kebenaran dan keadilan Allah, sehingga lenyaplah tempat-tempat yang penuh
kejahatan dan ketidakadilan Disamping itu mereka akan dipimpin oleh
kebenaran, dan kemulyaan Allah selalu mengiringi mereka. Selain itu ketika
mereka melakukan puasa dengan benar, maka dalam doa-doa yang dipanjatkan
umat kepada Allah selalu dijawab dan Allah selalu siap menolong umatNya
kapan saja. Tuhan akan senantiasa menuntun dan memberi kepuasan hati
walaupun berada di tanah yang kering, Allah akan memperbaharui kekuatan,
sehingga keberadaan mereka menjadi baik seperti taman yang senantiasa diairi,
seperti mata air yang tidak mengecewakan. Selain itu melalui puasa yang benar,
mereka juga akan dipakai untuk membangun negeri mereka yang sudah
menjadi reruntuhan selama berabad-abad, akibat penyerangan kerajaan asing.
Membangun dan memperbaiki daerah mereka, baik tembok yang berlubang
ataupun jalan, sehingga tempat mereka menjadi dapat dihuni kembali.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Hari ini kita melakukan kebaktian Rabu abu sebagai awal masa PraPaskah, selama masa Pra-Paskah ini kita akan melakukan sebuah refleksi
dengan tindakan merendahkan diri di hadapan Allah dan sesama sebagai tanda
pertobatan. Perendahan diri dan pertobatan dilakukan dengan cara berpuasa.
Kita bersyukur bila gereja GKSBS sudah menetapkan masa Pra-Paskah sebagai
bulan puasa, puasa yang dilakukan dengan metode yang berbeda-beda sesuai
dengan konteks dan kemampuan. Melalui perenungan Yesaya kali ini, kita
diingatkan kembali supaya puasa kita tidak hanya terjebak kepada kegiatan
formalitas keagaaman, tidak hanya sekedar tidak makan dan minum, menyiksa
diri sendiri, ataupun berpuasa dengan diam diri tanpa melakukan apa-apa.
Melalui Yesaya kita diajar supaya ketika berpuasa kita tidak hanya memikirkan
diri sendiri tetapi mau memikirkan keberadaan orang lain, mau mengampuni
orang lain, mau berdamai dengan orang lain yang memsuhi kita, mau
Panduan MPPP 2013
Page 10
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
melakukan sebuah tindakan sosial, bertindak benar, menolong orang yang
kesusahan.
Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan,
Pada kegiatan masa Pra-Paskah, gereja kita GKSBS mempunyai kebiasaan
baik yang bisa kita ulangi lagi. Sebuah aksi puasa yang dilakukan dengan
mengumpulkan sedikit dari apa yang seharusnya kita nikmati, kita sisihkan
untuk kita bagikan kepada Saudara kita yang membutuhkan. Sehingga puasa
kita menjadi lebih bermanfaat baik bagi diri maupun bagi orang lain. Untuk itu
mari kita gunakan masa Pra-Paskah ini sebagai masa untuk merefleksikan
puasa kita selama in, apakah sudah sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan
atau belum? . Bila sudah mari kita tingkatkan lagi, bila belum mari kita perbaiki
sesuai yang dikehendaki Tuhan. Selamat menghayati kesengsaraan Tuhan,
selamat berpuasa, Tuhan memberkati. (JN)
Nats Pembimbing
Berita Anugrah
Persembahan
Pujian:
1. PKJ: 79
2. PKJ: 41
3. PKJ: 187
4. PKJ: 80
5. PKJ: 145
6. PKJ: 185
: Yoel 2: 12-17
: II Korintus 5:20b - 21
: Matius 6:1 – 4
/ KJ: 161
/KJ: 155
/KJ: 157
/KJ: 158
/KJ: 363
/KJ: 400
***
Panduan MPPP 2013
Page 11
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PRA PASKAH I
Tanggal 17 Februari 2013
Bacaan: Lukas 4: 1 – 13
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Leksionari:
Ulangan 26:1-11;Mazmur 91:1-2, 9-16:
Roma 10:8b-13; Injil Lukas 4:1-13
Waspadalah! Iblis Belum Menyerah
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Apakah ada diantara Bapak, Ibu dan Saudara yang belum pernah
mengalami godaan? Kalau seandainya ada, tentulah angkanya pasti kecil!
Dalam ukuran yang paling kecil dan sederhana kita tentu pernah tergoda.
Misalnya: Ketika ada saklar lampu listrik rusak di suatu tempat dimana dan
diberi tulisan “Rusak Jangan dipencet”, biasanya apa reaksi kita? Lalu apa yang
terjadi? Biasanya justru kita tergoda untuk mencoba memencetnya bukan?
Padahal sudah jelas saklas rusak. Ini contoh sederhana dan pasti masih ada
banyak lagi contoh godaan yang lainnya.
Hari ini adalah minggu pertama Pra-Paskah atau kesengsaraan Tuhan
Yesus Kristus. Minggu Pra-Paskah dalam tradisi gereja dan juga oleh GKSBS
dirayakan tujuh minggu sebelum Paskah, kegiatan ini diadakan dengan tujuan
untuk mengenang, merenungkan dan menghayati penderitaan dan kesengsaraan
Tuhan Yesus Kristus dalam menebus dosa manusia. Salah satu kegiatan yang
biasanya dilakukan dalam masa Pra Paskah adalah berpuasa. Berpuasa
dilakukan dengan maksud untuk mawas diri dan melakukan pertobatan guna
mewujudkan hidup baru di dalam Kristus.
Bacaan kotbah kita pada minggu Pra-Paskah Pertama ini mengisahkan
perjalanan Yesus sebelum memulai pelayanan-Nya, Tuhan Yesus dicobai oleh
Iblis. Iblis dengan segala kecerdikannya memberikan berbagai tawaran dalam
usahanya menjerat Yesus. Iblis cerdik dan paham bahwa ketika Yesus berpuasa,
tidak makan selama empat puluh hari pastilah lapar dan tubuhnya mengalami
kelemahan. Dan dalam kelemahan itu, iblis berpikir bahwa ada kesempatan
menjerat Yesus dengan strategi pencobaan yang diaturnya. Manusia yang sedang
lapar tentulah membutuhkan berbagai hal yang sangat penting dan mendesak.
Maka ia mulai melakukan serangan dengan Pencobaan Pertamanya, "Jika
Engkau Anak Allah, suruhlah batu-batu ini menjadi roti..." Demikian kata iblis.
Jenis godaan yang sangat tepat. Sedang lapar dan ditawari untuk menjadikan
batu menjadi roti: Roti adalah jawaban bagi siapapun yang sedang lapar. Tetapi
Yesus yang merasa lapar setelah berpuasa selama empat puluh hari itu bisa
menguasasi diri dan mengatasi pencobaan pertama dengan sukses, dengan
tenang Ia menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja”.
Mengagumkan! Di tengah padang gersang tanpa ada tanda-tanda kehidupan,
tidak ada makanan, sebuah godaan yang sangat istimewa dan pasti Yesus bisa
melakukannya, ternyata ditepis tegas, walaupun dengan itu, kelaparan yang
dialamiNya tidak menjadi semakin kecil. Pencobaan pertama ini mendorong
Yesus untuk mempergunakan kedudukanNya sebagai Anak Allah untuk
melakukan suatu perbuatan kekuasaan dengan maksud meredakan laparNya.
Pencobaan ini diarahkan kepada ketaatan Yesus terhadap Allah dan mencakup
bahwa kepada keinginan-keinginan keinginan-keinginanNya adalah lebih penting
dari pada watak yang tahan uji.
Panduan MPPP 2013
Page 12
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Setelah gagal dengan strategi yang pertama iblis menggunakan jurus
berikutnya, Pencobaan yang kedua. Di atas puncak gunung yang begitu tinggi,
tentu panorama alam sekitar terbentang sangat indah, Yesus dicobai iblis untuk
diserahi kekuasaan dan kemuliaan, dengan segala keindahan alam, dan ke atas
pangkuannya diletakkan mahkota kerajaan, asalkan Yesus tunduk menyembah
iblis. "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab
semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa
saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu
akan menjadi milik-Mu." Tuhan Yesus tidak terkecoh oleh tawaran Iblis. Ia
berkata, "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Kalau hanya menundukan kepala saja di
hadapan iblis, atau berlutut di hadapannya seraya mengungkapkan beberapa
kata pengakuan kosong, rasanya kok tidaklah sulit. Namun Yesus sekali lagi
bersikeras dan menghentak iblis dengan tegas. Iblis belum berhasil!
Dan akhirnya Pencobaan ketiga dipersiapkan oleh iblis, ia membawa Yesus
ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Lalu iblis
menyuruh Yesus menjatuhkan diri seperti pemain akrobat atau pemecah rekor
dunia. Suruhan iblis ketiga ini tidak disertai janjian upah. Rupanya iblis mulai
menyadari bahwa Yesus tidak tergoda dengan berbagai materi yang
ditawarkannya baik ketika Ia mengalami situasi lemah dan lapar dan
membutuhkan makanan ataupun ketika ditawari hal yang lebih wah yaitu
kekuasaan dan kemuliaan. Kali ini sepertinya iblis mau menjebak dengan jasa
firman untuk kepentingan sendiri. "Jika Engkau Anak Allah, Jatuhkanlah diriMu,
karena ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas
tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Dan Yesus sekali lagi
menolak dan menghardik Iblis. Kata-kataNya mematikan langkah iblis. "Ada
firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Jika Yesus tergoda melakukan
perbuatan tersebut sepertinya akan mengalami ppularitas karena akan
disaksikan oleh malaikat-malaikat yang menopang bila Ia menjatuhkan diri. Dan
sebenarnya yang dikehendaki iblis adalah Ia melakukan ketidakpercayaan
tentang siapa diriNya yang adalah Allah.
Tiga kali pencobaan, sebanyak itu pula iblis gagal. Namun dasar iblis, ia
tidak menyerah. sesudah iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari
pada-Nya dan menunggu waktu yang baik. Iblis tetap berusaha mencari
kesempatan kapan dapat mengalahkan atau paling tidak menjebak Yesus untuk
mau mengalah, menyembah dan tunduk kepadanya.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan,
Disadari atau tidak, kita dalam keseharian memungkinkan mengalami
situasi pencobaan seperti yang dialami oleh Tuhan Yesus.
Yang Pertama: Godaan Pemuasan Diri. Yesus digoda iblis untuk dapat
memuaskan kebutuhan diriNya pada saat membutuhkan makanan. Dalam
pengertian yang lebih luas seperti jaman ini, tawaran dan godaan ini juga terjadi
pada kita. Pemuasan diri akan menjadikan kita memiliki kecenderungan untuk
memuaskan diri dengan memiliki barang-barang material sebanyak, seindah dan
semahal mungkin. Iklan dan promosi tak berhenti mempengaruhi baik melalui
televise dan promosi ke rumah-rumah, dan setiap hari muncul keinginankeinginan baru. Semakin kita terlibat dalam kecenderungan ini, semakin kita
sadar, bahwa kita semakin terseret ke dalam arus nafsu memiliki, ketimbang
Panduan MPPP 2013
Page 13
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
rasa puas dengan apa adanya. Semakin banyak memiliki, semakin banyak
muncul nafsu untuk memiliki lebih. Rasanya tak ada jalan kembali. Rasa "lapar"
model ini berkembang sangat cepat menjadi "kerakusan". Kita terjebak kepada
keinginan dan bukan pemenuhan kebutuhan. Kita dijadikan budak pemuasan
nafsu keinginan. Dan ini berasal dari iblis bukan dari Allah.
Yang Kedua: Godaan Kekuasaan. Di dalam kehidupan sehari-hari, di mana
sistem kehidupan terus mengarah kepada kebebasan dengan pengaruhnya yang
sangat besar. Manusia dipengaruhi oleh situasi disekililingnya yang berusaha
saling menguasai, dan menuntut untuk dilayani. Lalu manusia dibikin buta
serta lumpuh di hadapan godaan kuasa, pengaruh dan uang, kata-kata Yesus
dari padang gurun ini seperti rambu-rambu yang sangat penting. Yesus
memberikan kepada kita orang Kristen jalan kebenaran, bagaimana kita
mengatasi godaan ini. "Hanya kepada Allah saja kalian berbakti. Hanya Dialah
yang kalian sembah!" Yang lain-lain berada di bawah KuasaNya.
Yang ketiga: Godaan Popularitas.
Kita sebagai orang percaya tidak
terbebas dengan keinginan untuk melakukan tindakan yang kadangkala
bertentangan sebagai anak Allah. Kita mengetahui firman Tuhan dan kadang
dengan sengaja dan menggunakan firman Tuhan untuk kepentingan sendiri.
Kita menghakimi, menyalahkan dan menghukum orang lain dengan
menggunakan fiman Tuhan. Dan upaya yang sepertinya benar itu sering
dIbungkus oleh niat agar semakin dikenal oleh orang lain akan status kita
sebagai anak Allah.
Tidak disangkal, bahwa perkembangan dunia akhir-akhir ini membawa
pengaruh yang tidak sehat. Manusia semakin berani mengambil resiko. Orang
ingin menuai sebuah kepuasan atau sebuah target, di mana mereka secara tahu,
sadar dan mau mempertaruhkan hidup sendiri. Hidup ini terlalu indah untuk
ditambalsulam dengan resiko. Dengan itu juga kita secara terang-tenangan
menolak berpartisipasi dalam karya keselamatan bersama Allah bagi dunia.
Kenyataan manusia menjadi lengkap, ketika ia berada dalam kategori "tak
sempurna, haus akan keselamatan". Dengan itu ia menyadari, betapa
keberadaannya di atas bumi ibarat seekor domba di tengah serigala. Bukankah
roh itu kuat, tapi daging senantiasa lemah? Dan berapa sering kita terperangkap
dalam perhelatan serius antara yang rohani dan badani, sampai kita mengambil
sebuah keputusan moral? Berapa sering kita hilang akal dan tidak menemukan
kata-kata ampuh sebagai ungkapan ketegasan niat dalam hati, bahwa kita ingin
berbuat ini dan menolak itu, atau menolak ini dan berbuat itu?
Selama kita masih hidup, kita tidak akan pernah bebas dari godaan. Di
atas puncak kehidupan ketika memiliki pengalaman-pengalaman sukses dan
menggembirakan, kita malah semakin tergoda untuk tak mau turun dari
puncak. Sebanyak kita ditantang godaan, sebanyak itu pula kita butuh jawaban.
Jawaban pertama-tama ada dalam kata-kata. Sebagaimana kata adalah simbol
atau luapan niat dalam hati kata-kata kita di dahapan berbagai macam godaan,
mestinya merupakan bahasa dari kedalaman hati. Ia adalah bahasa iman kita
akan Allah sendiri yang tengah berkarya dalam berbagai macam situasi.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan,
Hari ini Yesus memberikan kita orientasi untuk menang dalam godaan:
"Manusia bukan hidup dari roti saja, melainkan dari setiap Firman yang keluar
dari mulut Allah. Hanya di hadapan Allah kalian menyembah dan hanya
Panduan MPPP 2013
Page 14
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
kepadaNyalah kalian berbakti. Janganlah mencobai Tuhan Allahmu!" Kata-kata
ini singkat, kedengaran sederhana, namun syarat makna dan kekuatan. Dan
kata-kata ini hanya bisa berdayaguna, kalau kata-kata ini adalah ungkapan
kedalaman iman dan niat dalam hati dipraktekkan dalam membangun
kehidupan yang semakin lebih baik. Kehidupan yang tidak terjebak kepada
keinginan-keinginan untuk memuaskan diri.
Iblis belum menyerah, hadapilah tantangan dan godaannya dengan penuh
percaya kepada firmanNya. Ia adalah Allah yang setia yang akan menyertai dan
memampukan Saudara menghadapi seluruh tantangan dan godaan kehidupan
yang berasal dari ketidakbenaran, Selamat menjalani Masa Perayaan Paskah dan
Pentakosta, Tuhan menyertai dan memberkati. Amin. (YEP)
Nats Pembimbing : Mazmur 91 : 1 – 2
Berita Anugerah : Roma 10 : 9 – 11
Nats Persembahan
: Mazmur 130 : 5 – 7
Nyanyian
: KJ 15 : 1 – 3
KJ 415: 1 – 2
KJ 305 : 1 – 3
KJ 436 : 1 – 2
KJ 363 : 1 –
KJ 445 : 1 – 2
***
Panduan MPPP 2013
Page 15
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Bahan Renungan Minggu Pra-Paskah I
Bacaan: Roma 10: 8b – 13
Percaya Dibenarkan, Mengaku Diselamatkan
Dalam suratnya kepada Jemaat di Roma, Rasul Paulus mengisahkan
sejarah hubungan antara Tuhan Allah dengan Israel dan dengan bangsa-bangsa
yang lain secara luar biasa. Dalam bagian awal suratnya, Paulus menjelaskan
bahwa orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi adalah sama-sama akan
mendapatkan murka Allah. Mereka akan dimurkai karena semua orang telah
berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Bnd. Roma 3:23). Namun
dalam bagian berikutnya justeru mereka yang mengejar kebenaran, yang
diangkat menjadi umat pilihan, mereka diberi janji-janji, merekalah yang akan
mendapat murka. Sedangkan bangsa-bangsa lain, yang tidak mengejar
kebenaran, dibenarkan oleh Allah (Bnd. Roma 9:30-10:21).
Mengapa hal ini bisa terjadi? Pertama, karena Tuhan yang berdaulat telah
menentukan bahwa hanya orang yang percaya akan menerima janjiNya. Kedua,
karena Israel hanya siap menerima suatu pembenaran yang berdasarkan
perbuatan mereka dan bukan pembenaran yang berdasarkan anugerah yaitu
pembenaran melalui iman. Jadi sekalipun mereka sungguh giat untuk Allah,
tetapi mereka giat dengan arah yang tidak tepat. Usaha mereka membawa
mereka semakin jauh dari kebenaran.
Manusia dibenarkan bukan karena perbuatannya, melainkan karena
pengakuannya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Ini hendak mengajarkan
bahwa manusia harus percaya bahwa Yesus adalah Tuhan Allah, penggenapan
yang diilhamkan dalam seluruh Perjanjian Lama. Kemudian percaya dalam hati
akan karya Allah yang telah membangkitkanNya.
Setiap orang kristen tentu dengan mudah mengaku dan percaya bahwa
Yesus adalah Tuhan dan telah dibangkitkan dari antara orang mati. Namun
apakah sesederhana itu kehidupan beriman kristen? Rasul Paulus mengatakan:
“Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang
mengaku dan diselamatkan”. Pembenaran mempunyai hanya satu syarat saja,
yaitu iman dalam hati. Perbuatan seperti amal, kehadiran di gereja, ketaatan
pada hukum Taurat, baptisan, ataupun pengakuan dengan mulut tidak
dikemukakan sebagai syarat untuk dibenarkan. Lalu dimanakah pentingnya
pengakuan?
Hal mengaku Yesus sebagai Tuhan tidak dianggap sebagai suatu
perbuatan yang berat. Namun diberbagai tempat pada jaman Rasul Paulus dan
sesudahnya, perbuatan yang gampang ini dapat mendatangkan hukuman yang
berat, yaitu hukuman mati. Orang yang bertobat dan percaya kepada Yesus di
wilayah-wilayah tertentu pasti akan diasingkan dari masyarakat, dan bahkan
mungkin mereka dIbunuh, kalau mereka mengaku dengan mulut bahwa Yesus
adalah Tuhan. Artinya pengakuan ternyata penting sebagai bukti bahwa di dalah
Panduan MPPP 2013
Page 16
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
hati seseorang memiliki keyakinan kepada Yesus. Pengakuan idealnya adalah
wujud dari apa yang diyakini di dalam hati seorang kristen.
Bagaimana dengan kita, sudahkan memiliki pemahaman yang benar akan
pengakuan dan kepercayaan kepada Yesus Kristus? Ataukah kita masih
memiliki keraguan dalam hati sehingga pengakuan kita adalah wujud keraguan
atau malah kebohongan yang dIbungkus dengan rapi dibingkai dengan aktifitas
kerohanian seolah-olah kita adalah umat yang yang sudah dibenarkan dan
diselamatkan? (YEP)
Panduan MPPP 2013
Page 17
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PRAPASKAH II
Tanggal 24 Februari 2013
Bacaan: Kejadian 15: 1-18
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Leksionari:
Kejadian 15:1-12, 17-18; Mazmur 27
Filipi 3:17-4:1; Lukas 13:31-35 atau 9:28-36
JANGAN GALAU ALLAH PERISAIMU
Tujuan
: Anggota Jemaat tidak putus asa di dalam menghadapi pergumulan
hidupnya, karena Allah akan memulihkan umatNYa.
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Selama manusia hidup, barangkali yang namanya masalah tak pernah ada
habisnya. Dalam
hidup pribadi, kita mempunyai masalah kesehatan,
kepribadian, kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, dan sebagainya. Dalam
keluarga, kita memiliki masalah dalam komunikasi dengan anggota keluarga,
masa depan dan pendidikan anak-anak, harapan orang tua yang berlebihan, dan
sebagainya. Dalam rumah tangga, ada masalah antar pasangan. Dalam
bergereja, kita memiliki masalah tentang SDM yang terbatas, pergumulan dalam
jemaat, fasilitas yang belum memadai, dan sebagainya. Dalam kehidupan
berbangsa dan bermasyarakat kita memiliki setumpuk permasalahan, musibah
demi musibah, banjir, longsor, kecelakaan, perseteruan antar golongan, dan
sebagainya. Ketika menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan ini, kita bisa
mengambil sikap-sikap tertentu. Menjadi orang yang apatis (tidak peduli/masa
bodoh), acuh tak acuh, menyerah, atau optimis. Melalui Firman Tuhan saat ini
kita akan belajar dari Abram bagaimana ia menghadapi pergumulan hidupnya
dan memperoleh jalan keluar yang terbaik.
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Setelah berperang melawan raja-raja (pasal 14) Abram merasa susah dan
takut. Oleh karena itu Allah meyakinkan Abram bahwa Allah adalah perisai, dan
berpegang pada perisai itu akan beroleh upah yang sangat besar. Abram
menanggapi kata-kata yang menguatkan ini dengan pesimis. Mengingat dia tidak
mempunyai keturunan dan karena tidak ada ahli waris, sehingga ia
menganjurkan untuk mengadopsi salah seorang hambanya menjadi ahli waris.
Allah menolak usul itu, serta berjanji bahwa Abram akan memperoleh anak lakilaki dari istrinya Sara yang usianya sudah tua dan memiliki keturunan yang
sangat banyak. Menanggapi hal yang disampaikan oleh Allah bagaimana sikap
Abram? Dalam ayat 6 dikatakan “Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka
Tuhan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran”. Untuk pertama kalinya
iman dan kebenaran disebut bersama-sama dalam Alkitab. Jadi “percaya” berarti
yakin bahwa yang dikatakan Tuhan benar-benar akan terjadi. Oleh karena itu
Abram melakukan yang Allah perintahkan. Hatinya terarah kepada Allah dalam
kepercayaan, ketaatan dan penyerahan yang tetap. Allah melihat sikap hati
Abram tersebut dan memperhitungkannya sebagai kebenaran.
Abram menerima Allah sebagai perisai dan upahnya bukan hanya
keturunannya yang banyak (ayat 5), tetapi juga akan diberikan suatu negeri
untuk menjadi miliknya (ayat 7). Di dalam ketaatannya, Abram bertanya kepada
Panduan MPPP 2013
Page 18
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Tuhan dari mana ia tahu bahwa ia akan memiliki semua itu. Allah pun
menjawab dengan memerintahkan Abram untuk mempersembahkan korban
berupa seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina
berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung
tekukur dan seekor anak burung merpati. Hewan-hewan korban itu dipotong
dua kecuali burung-burung. Memotong dua menggambarkan upacara kuno
dalam membut perjanjian. Orang yang membuat kesepakatan berjalan diantara
kedua potongan sebagai ungkapan kesetiaan kepada perjanjian. Allah berfirman
bahwa keturunannya akan menjadi tawanan dan dianiaya selama empat ratus
tahun lamanya. Namun di balik penderitaan yang akan dialami, Allah tetap
mengasihi mereka dan membebaskan mereka. Tuhan mengadakan perjanjian
dengan Abram. Allah sendiri yang menentukan janji dan kewajiban-kewajiban
perjanjian itu. Abram hanya perlu menerimanya dengan iman yang taat.
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Abram pun memiliki pergumulan di dalam kehidupannya yang berkaitan
dengan masalah keturunan. Usia Abram dan Sara yang sudah tua yang menurut
perhitungan sudah tidak mungkin lagi mempunyai anak. Abram pun galau
(resah dan gelisah) menghadapi pergumulan hidupnya sehingga ia mengambil
keputusan untuk mewariskan kepada hambanya. Namun ditengah pergumulan
hidupnya kasih Allah selalu menyertainya. Dari peristiwa ini ada beberapa hal
yang menjadi pembelajaran bagi kita :
1. Allah hadir dan memulihkan Abram dari kegalauan hatinya dengan
meneguhkan janjiNya, bahwa Allah telah menuntun Abram sejak dari UrKasdim.
2. Allah memperhitungkan kesetiaan Abram dengan menjanjikan keturunan
yang banyak dan memberikan suatu negeri.
3. Allah sendiri yang menentukan janji dan kewajiban-kewajiban perjanjian itu.
Abram hanya perlu menerimanya dengan iman yang taat.
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Lalu bagaimana dengan kita saat ini,. ketika menghadapi berbagai
permasalahan dan pergumulan dalam kehidupan kita, baik masalah pribadi,
keluarga, gereja dan bermasyarakat? Apakah kita sebagai orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus masih bersikap apatis (tidak peduli/masa bodoh),
acuh tak acuh, menyerah, terbiasa, kebal, atau optimis? Melalui Abram kita
belajar untuk tetap optimis dalam menghadapi berbagai permasalahan dan
pergumulan dalam kehidupan ini serta meyakini penyertaan Tuhan. Keyakinan
itu terjadi karena :
1. Allah sendiri akan hadir dan memulihkan keadaan kita, karena Allah sendiri
yang akan menuntun hidup kita.
2. Allah membutuhkan kesetiaan kita, karena dengan kesetiaan Allah akan
memberikan berkat-berkatnya bagi kehidupan kita.
3. Allah sudah terlebih dahulu memberikan dan menentukan janji keselamatan
bagi kita, yang kita perlukan hanya menerima dengan iman yang taat
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Dalam minggu Pra-Paskah yang kedua ini marilah kita sebagai umat
kepunyaan Allah senantiasa bersikap optimis, karena sebagai umat Allah
Panduan MPPP 2013
Page 19
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
panggilan hidup kita bukan untuk lari dari kenyataan atau menyepelekan
pergumulan hidup yang ada, melainkan untuk menuntaskan setiap pergumulan
yang menimpa hidup kita dengan sikap percaya dan taat kepada Allah.
Tidak putus asa dalam menghadapi pergumulan, selalu optimis karena
Tuhan akan memulihkan kita dengan karya penyelamatan di dalam Tuhan Yesus
Kristus dengan senantiasa berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa-doa kita,
mendengarkan perkataanNya dengan tekun membaca Alkitab dan hatinya
hanya terarah kepada Allah dalam kepercayaan yakin dan setia dIbuktikan
dengan ketaatan dan penyerahan yang tetap. Tuhan Yesus Kristus memberkati
kita. (CI)
Nats Pembimbing
Berita Anugerah
Nats Persembahan
Pujian
Panduan MPPP 2013
:
:
:
:
Filipi 3:17-4:1
Lukas 9:35
Mazmur 27:6
1. KJ : 2
2. KJ : 23
3. KJ : 40
4. KJ : 49
5. KJ : 370
6. KJ : 289
7. KJ : 408
Page 20
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN RENUNGAN MINGGU PRA PASKAH II
Bacaan : Mazmur 27: 1-14
NANTIKAN TUHAN DENGAN TEGUH DAN KUAT
Di dalam Firman Tuhan saat ini, Pemazmur mengakui dan menggambarkan
Tuhan sebagai “terangku” dan “benteng keselamatanku”.
Kata terang
disejajarkan dengan hidup.
Mendapat terang Tuhan berarti mendapatkan
perlindungan dan hidup. Keberadaan Tuhan yang bertindak sebagai pelindung
dibahasakan dengan “benteng keselamatanku”. Ungkapan ini menyiratkan
bahwa di dalam hidup ini banyak tantangan dan bahaya yang sewaktu-waktu
bisa membuat orang bisa jatuh atau terpeleset. Namun bagi orang yang
hidupnya di dalam Tuhan, ia akan tetap terlindung sekalipun terkepung dan
dihimpit oleh bahaya setiap waktu. Hadirat Allah memberikan keselamatan dan
melindungi umatNya. Ia bukanlah Allah yang sekedar ada dan tidak menyentuh
kehidupan nyata tetapi Ia adalah Allah yang selalu hadir dan memberi
keselamatan bagi yang datang kepadaNya.
1. Kesadaran bahwa Allah adalah sumber keselamatan dalam hidup membuat
pemazmur untuk selalu mencari wajah Tuhan, mendekat dan bersekutu dengan
Tuhan. “ Aku hendak diam dirumah Tuhan seumur hidupku (ayat 4). Karena di
dalam rumah Tuhan ada kemurahan Allah dan menikmati hidup dekat dengan Allah
yang menjadi sumber perlindungan. Hal tersebut membuat pemazmur
mempersembahkan korban dengan sorak sorai dan memuji Tuhan selalu.
2. Pemazmur senantiasa berseru kepada Tuhan yang dIbuktikan dengan ketaatan
bahwa hanya Tuhan sumber pertolongan keselamatan. Ditengah kesesakkan
pemazmur memohon agar Tuhan tidak menyembunyikan, menolak, membuang dan
meninggalkannya. Tetapi menunjukkan jalan dan menuntunnya. Hal tersebut
dIbuktikan dengan kesungguhan bahwa Tuhan akan memberikan kebaikan baginya.
3. Agar kasih Tuhan nyata maka harus senantiasa menantikan Tuhan, dengan hati
yang teguh dan kuat yang dIbuktikan dengan kesetiaan. Kasih Tuhan menjadi nyata
di dalam kehidupan manusia dan perlindungannya akan selalu ada di dalam
kehidupan manusia. Nantikan Tuhan dengan teguh dan kuat. (CI).
***
Panduan MPPP 2013
Page 21
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PRA PASKAH III
Tanggal 03 Maret 2013
Bahan bacaan: 1 Korintus 10: 1-13
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Leksionari:
Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:11Korintus 10:1-13; Injil Lukas 13:1-9
Hiduplah Setia Pada Tuhan
Tujuan :Jemaat makin menyadari keberadaannya sebagai umat Allah dan
memberikan hidup untuk setia kepada Tuhan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Memahami satu kata “setia”, sungguh banyak makna dan juga contoh-contoh
konkrit perilaku dan perbuatan yang menunjuk pada kata “setia”. Misalnya : dalam
keluarga bagaimana pasangan suami-isteri hidup dalam komitmen bersama sampai
akhir hayat mereka, singkatnya tidak berganti-gantu pasangan; dalam
bekerja/pekerjaan seseorang ia tidak akan merasa bosan atau berganti-ganti
pekerjaan. Setia itu adalah tetap kepada yang satu dan tidak berpaling kepada yang
lain. Misalnya menyembah kepada satu Allah dan tidak kepada yang lain. Perikop
yang kita baca saat ini pun demikian, rasul Paulus menggali contoh-contoh
pengalaman hidup bangsa Israel, untuk menunjukkan kepada jemaat di Korintus
tentang apa yang dikehendaki oleh Allah terhadap umat-Nya. Memasuki minggu Pra
Paskah III, kita diajak untuk memahami kembali bagaimana peran dan karya Allah
dalam kehidupan manusia dan bagaimana Allah yang setia itu dapat dirasakan dan
dihayati kembali. Dalam terang tema permenungan atau kotbah saat ini “Hiduplah
Setia Pada Tuhan”, sebab Allah setia (ay.13).
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Diawali dengan sebuah cerita masa lalu tentang bangsa Israel dalam
perjalanan keluar dari tanah perbudakan Mesir menuju tanah perjanjian yaitu
Kanaan. Cerita bagaimana bangsa Israel di padang gurun yang mengalami secara
langsung penyertaan dari Allah. Cerita tentang bangsa Israel yang mengalami 2 hal
luar biasa dalam perjalanan menuju tanah Perjanjian, yaitu : yang pertama, menjadi
pengikut Musa yang beroleh perlindungan awan dan melewati laut. Awan adalah
tiang awan yang menyertai mereka. Rasul Paulus memahami bahwa awan dimaknai
sebagai alat memberikan perlindungan dari terik matahari. Peristiwa melewati laut
merupakan kejadian spektakuler ketika TUHAN mengeringkan Laut Teberau
sehingga bangsa Israel dapat berjalan melewati daratan yang kering. Begitu
hebatnya kejadian ini, sampai-sampai bangsa-bangsa lain pun menjadi gentar
terhadap bangsa Israel. Yang kedua, Mereka semua makan makanan yang sama dan
mereka semua minum minuman yang sama. Peristiwa Allah memberi makan umatNya dengan Manna, dan air yang keluar dari batu karang di Masa dan Meriba.
Ini merupakan contoh konkrit tentang bagaimana orang-orang yang dulu
pernah memiliki pengalaman rohani bersama Tuhan dalam kesuksesan juga bisa
gagal mencapai garis akhir – masuk ke tanah Kanaan. Tindakan bangsa Israel yang
makan daging persembahan berhala di kuil yang diungkapkan pada pasal
sebelumnya bukan hanya berpotensi membinasakan kepercayaan Saudara seiman
lain yang tidak berpengetahuan, tetapi juga bisa membuat mereka sendiri gagal
mencapai garis akhir. Perbuatan yang lahir dari manusia punya hati untuk
menginginkan hal-hal yang jahat. Ini merupakan noda-noda ketidak-setiaan bangsa
Israel. Bangsa Israel tidak dapat mencapai garis akhir dengan mulus atau kesetiaan.
Panduan MPPP 2013
Page 22
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Yang terjadi, garis akhir dapat diraih dengan hati yang tidak setia. Dan berbanding
dengan pasal sebelumnya, Rasul Paulus sudah menggambarkan kehidupan rohani
manusia seperti seorang atlet yang harus menguasai diri dan berusaha sekeras
mungkin untuk mencapai garis akhir, dicontohkan dalam diri Rasul Paulus sendiri,
bahkan mendisiplin diri sedemikian rupa supaya ia pada akhirnya tidak
didiskualifikasi/ mengalami kegagalan (9:25-27).
Rasul Paulus mengungkapkan ini sebagai peringatan bagi jemaat Korintus.
Peringatan bagi jemaat Korintus, bahwa jemaat memiliki keistimewaan yang sama,
yaitu beroleh anugerah dan berkat dari Allah yang Maha Kuasa. Mengingatkan
bahwa Allah yang telah memberkati dan menyertai bangsa Israel dalam
pengalamannya, juga memberkati dan menyertai jemaat Korintus dengan
pengalamannya. Rasul Paulus menekankan keistimewaan yang sama antara jemaat
Korintus dan bangsa Israel, yaitu beroleh makan makan rohani yang sama, minum
minuman rohani yang sama dalam Kristus. Allah yang dulu menyertai dan
memberkati bangsa Israel dengan Manna dan air dari batu karang, Dialah juga Allah
yang memberkati dan menyertai jemaat Korintus bahkan kita yang percaya saat ini,
dalam Kristus. Sebab Kristus adalah Allah yang mewujud dalam diri manusia Yesus
yang mengurbankan diri demi menyelamatkan dunia.
Nasehat rasul Paulus untuk jemaat di Korintus dengan mengambil hal positif
dari perjalanan panjang bangsa Israel adalah bukti/wujud kesetiaan kepada Tuhan.
 Yang pertama, janganlah melakukan perbuatan yang jahat seperti yang
dilakukan oleh bangsa Israel. Pengalaman rohani yang spektakuler yang dialami
bangsa Israel di padang gurun, yaitu pembebasan yang dasyat dari tangan Mesir
dan perlindungan TUHAN yang ajaib serta pemeliharaan TUHAN yang luar biasa.
Walaupun semua orang Israel memiliki pengalaman rohani yang sama, tetapi
sebagian besar dari mereka justru tidak berhasil mencapai garis akhir. Sebab,
yang dilakukan dan yang ada dalam pikiran orang-orang dalam bangsa ini
adalah yang jahat yaitu dengan tidak setia pada sang Pembebas. Kunci dari tidak
melakukan perbuatan yang jahat adalah hati yang baik dan benar tertuju kepada
Tuhan. Hati yang mau dan rela untuk melakukan yang baik. Hati yang mau
rendah dan mengaku bahwa Tuhan adalah yang empunya kuasa. Ketika
dorongan yang lahir dari hati yang baik, maka perbuatan yang muncul atau
terwujud pun akan baik. Begitu pula sebaliknya, ketika hati ini jahat, maka yang
dilahirkannya pun jahat.
 Yang kedua, Jangan menjadi penyembah-penyembah berhala. Sebab berhala
adalah tuhan yang lain selain Allah yang telah membebaskan, Allah yang
menyertai perjalanan bangsa ini dengan tiang awan dan tiang api-Nya. Berhala
merupakan godaan bagi kesetiaan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini selain
dari Tuhan dapat menjadi berhala, atau sesembahan bagi manusia. Bahkan di
dunia modern saat ini, pekerjaan, uang, atau manusia lain juga dapat menjadi
berhala di kala manusia cenderung mengutamakan hal-hal tersebut daripada
mengutamakan Tuhan dalam kehidupannya. Ingatlah bahwa Allah cemburu
kepada manusia yang menyembah berhala.
 Yang ketiga, jangan melakukan percabulan. Sangat jelas hal ini melanggar salah
satu firman dalam sepuluh firman Tuhan yang tertulis dalam hukum Taurat.
Jika ini terjadi, inilah bibit dari sikap dan perilaku tidak setia. Tidak setia kepada
pasangan khususnya. Bukan dirinya sendiri yang menjadi rusak/bobrok
moralnya tetapi juga melibatkan orang lain yang menjadi korban. Nampak
terlihat ketika satu keluarga, entah suami atau istri melakukan percabulan,
maka ketika tidak ada pertobatan, rusaklah semuanya, hubungan suami istri,
Panduan MPPP 2013
Page 23
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
orangtua dan anak, keluarga menjadi hancur, mungkin juga anak-anak menjadi
liar, dll. Maka, peringatan bagi jemaat di Korintus dan juga kita saat ini.
 Yang keempat, jangan mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. Kuasa Tuhan atas alam
semesta, atas segala ciptaan-Nya, bukan untuk ditandingi atau disaingi. Bahkan
bukan untuk mencobai seberapa hebatnya Tuhan. Bahwa, kuasa Tuhan Allah itu
seharusnya hanya untuk diakui, diyakini dan diimani. Sehingga manusia ini
dapat dan hanya mengandalkan Tuhan dalam segala perkara di kehidupannya.
 Yang kelima, jangan bersungut-sungut. Sungut-sungut, tidak mendatangkan
damai sejahtera, yang hadir dalam sungut-sungut itu adalah kemarahan,
makian, hinaan dan rasa penyesalan yang tidak ada henti. Bersungut-sungut
bukan sesuatu yang boleh atau tidak boleh dilakukan, ketika kita menyadari
kehidupan kita manusia sebagai citra Allah, sesungguhnya yang lahir bukan
bersungut-sungut tetapi bersyukur. Mengapa? Manusia sebagai citra Allah,
adalah karunia dari Tuhan, sebuah pemberian atau anugerah dari Allah yang
dilihat dari sifatnya itu adalah gratis. Tidak perlu repot-repot atau bersusah
payah untuk menggapainya. Sudah diberikan, sudah dihadiahkan. Maka
bersyukurlah kita manusia sebagai citra Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Ungkapan yang sangat keras ini dimaksudkan untuk memperingatkan jemaat
Korintus juga kepada kita saat ini. Dalam taraf tertentu, bahkan sudah mengalami
kejadian serupa. Banyak di antara kita yang melakukan dosa dan banyak yang
menjadi menderika karena penyakit, kelemahan, bahkan kematian (11:30). Jadi,
kita tidak boleh merasa diri kuat dengan berbagai karunia dan pengetahuan rohani
kita, karena mereka justru bisa jatuh (10:12). Jangan merasa hebat, merasa kuat,
jangan takabur oleh kasih karunia dari Allah. Memang benar, bahwa Allah memberi
jaminan bahwa Dia tidak akan pernah membiarkan manusia jatuh dalam
pencobaan/godaan. Namun, sering tidaknya pencobaan dan jalan keluarnya akan
terjadi secara unik pada tiap-tiap orang dan tidak akan melampaui kemampuannya.
Manusia tahu adanya jalan keluar dan menggunakan jalan keluar itu pun berbeda,
antara manusia yang satu dengan yang lain. Jika seseorang mengabaikan Firman
Allah, dia tidak dapat mengetahui jalan keluar yang tersedia karena dia tidak tahu
bagaimana Allah bekerja. Terlepas dari digunakannya atau tidak jalan keluar
tersebut, orang percaya tidak pernah dapat menuntut dengan benar bahwa godaan
yang dialaminya begitu besar sehingga dia harus mengalah terhadapnya.
Karena godaan yang dialami seseorang tidak sama namun juga tidak berbeda
dengan yang dialami oleh orang lain, maka orang Kristen dapat saling belajar,
antara yang satu dengan yang lain. Misalnya seseorang yang mengetahui bahwa
orang Kristen lain dapat mengatasi masalah yang menyangkut ketamakan, hal ini
memberi keyakinan bahwa seseorang dapat mencoba dengan caranya sendiri untuk
mampu mengatasi masalah ketamakan itu dalam hidupnya. Orang Kristen yang
bertumbuh dalam satu segi kehidupan rohaninya mempunyai tanggung jawab
untuk membantu orang Kristen lainnya yang belum bertumbuh di segi tersebut.
Dalam hal ini, orang Kristen dapat memperbaiki (atau “membangun”) satu dengan
yang lain dalam iman (Efesus 4:15-16)
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Marilah ketika saat ini kita menyadari bahwa kita adalah umat pilihan Allah,
dalam tanda baptisan yang telah kita terima. Kita yang menerima anugerah Allah
dalam kasih-Nya sebab Allah setia, penyertaan-Nya pun tetap dalam kehidupan
Panduan MPPP 2013
Page 24
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
kita, maka hidup setia kepada Allah adalah sebuah tuntutan yang jelas dan tepat
dalam kehidupan kita. Bahwa perjalanan kehidupan kita mengalami berbagai-bagai
pencobaan, yang sesungguhnya tidak melebihi kekuatan kita. Dengan contoh
pengalaman dari bangsa Israel, kita diajak untuk kembali memahami dan
menyadari kita adalah manusia sebagai citra Allah. Dengan berbuat baik dan benar,
menyembah Allah yang benar, menjadi orang yang bersih dari percabulan, dan
dalam hidup yang senantiasa bersyukur kepada Tuhan, membawa pemulihan diri
sebagai citra Allah dalam kehidupan berkeluarga, bergereja dan bermasyarakat. Dan
seiring dengan pemulihan diri ini, tugas tanggungjawab kita adalah memulihkan
segala makhluk dan ciptaan yang ada di sekitar kita. Maka tujukanlah hidup kita
dalam kesetiaan kepada Allah yang telah memberkati kita. Amin. (KDW)
Liturgi :
Nats Pembimbing : 1 Korintus 9:26-27
Berita Anugerah : Efesus 2:8-10
Petunjuk Hidup Baru : 1 Korintus 5:7-8
Nats Persembahan : Mazmur 63:2-4
Lagu-Lagu :
1. KJ no 19
PKJ no. 3
2. KJ no 158 PKJ no. 81
3. KJ no 32
PKJ no. 37
4. KJ no 160 PKJ no. 194
5. KJ no 288 PKJ no. 147
6. KJ no 161 PKJ no. 178
***
Panduan MPPP 2013
Page 25
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Renungan Minggu Pra Paskah III
Bahan bacaan: Lukas 13:1-9
HIDUPLAH DENGAN MEMBERI BUAH
“Tidak ada kesempatan yang kedua” atau “Kesempatan itu datang hanya satu kali”.
Ini adalah sebuah ungkapan yang terkadang kita dengar. Namun, benarkah demikian?
Yesus Kristus, dalam bacaan ini dua kali mengatakan, “Tetapi jikalau kamu tidak
bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." Bukan tidak memiliki maksud,
atau tidak bermakna. Yesus Kristus justru memberikan secara leluasa kesempatan
untuk berubah lebih baik. Kesempatan untuk memperbaiki diri, karakter, kepribadian
juga dalam tingkah laku atau perbuatan. Kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih
baik, lebih berguna, lebih bermanfaat, dan lebih berbuat kebaikan dan kebenaran.
Yesus Kristus mengatakan tentang pertobatan. Mengajak manusia untuk bertobat dari
dosa-dosa yang telah dilakukan agar tidak mendapatkan binasa dengan cara-cara yang
dinyatakan oleh tradisi di Galilea.
Pun melalui perumpamaan tentang buah pohon ara, secara jelas mengajak kepada
manusia untuk mempergunakan kesempatan dan waktu yang ada untuk memberi
“buah”. Dengan arti yang lain, bagaimana kehidupan manusia itu ada gunanya, ada
manfaatnya bagi orang lain dan bukan bagi dirinya sendiri. Karena secara jelas juga
dinampakkan, bagi pohon ara yang tidak berbuah akan ditebang dan mati. Namun,
kemurahan hati pemilik dan atas permohonan pengurus kebun anggur tersebut, pohon
ara diberi waktu satu tahun kembali untuk menghasilkan buahnya, dan jika tidak akan
ditebang.
Apa yang dapat kita ketahui tentang pemberian kelonggaran setahun lagi buat
Pohon Ara itu? Pohon ara, akan berbuah perdana/pertama setelah usia 3 tahun. Dalam
perumpamaan ini, diungkapkan pemilik kebun melihat apakah pohon ara ini berbuah
setelah menunggu tiga tahun lagi, yang artinya bahwa usia pohon ara ini sudah 6
tahun. Dan ketika si pengurus kebun itu meminta tambahan waktu satu tahun lagi.
Secara keseluruhan, jumlah tahunnya sekarang menjadi "7" yang, seperti anda ketahui,
merupakan lambang kesempurnaan di dalam Alkitab. Angka tujuh tahun di dalam
perumpamaan ini mengungkapkan kesabaran Allah yang sempurna. Ia sudah berkenan
untuk menunggu sampai tujuh tahun penuh. KesabaranNya sudah ditunjukkan sampai
pada batas terjauh yang dapat diberikan. Namun tak dapat lebih dari itu. Sangat tidak
bertanggungjawab jika pohon itu dibiarkan bertumbuh tanpa hasil dan tanpa batas
waktu seperti yang disebutkan di dalam ayat 7, pohon itu sudah memanfaatkan tanah
kebun selama tiga tahun dengan percuma: "Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan
percuma?" Pohon itu menghisap kesuburan tanah dan mengurangi jatah gizi bagi pohon
lainnya yang berbuah di kebun itu. Jadi, membiarkannya tumbuh tanpa hasil dan
tanpa batas waktu memang tidak benar. Ia harus ditebang. Namun ia bersedia
menunggu dan berkata, "Baiklah, aku akan memberi waktu setahun lagi. Waktunya
ditambah setahun lagi." Jadi genaplah jumlah waktu itu menjadi "7", suatu ungkapan
dari kesabaran Allah yang sempurna.
Penting juga untuk kita perhatikan bahwa menurut para ahli pertanian, pohon ara
menyerap sangat banyak sumber makanan dari dalam tanah. Dengan demikian, kita
tidak dapat membiarkan sebatang pohon bertumbuh terlalu lama jika memang tidak
menghasilkan apa-apa karena ia akan merebut sebagian besar jatah makanan buat
tanaman lainnya. Pohon ara adalah pohon yang cukup besar dan kuat dan
membutuhkan banyak sumber gizi. Inilah poin utama dari perumpamaan ini, yaitu
bahwa pohon ini hanya tahu mengambil dan tidak memberikan apa-apa. Ia menghisap
segalanya, seperti kebanyakan orang yang menghisap atau menyerap segalanya namun
tidak pernah memberi apa-apa.
Panduan MPPP 2013
Page 26
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Peringatan yang diberikan perumpamaan ini adalah: Jika kita termasuk orang
Kristen yang semacam ini, kita hanya mengumpulkan dan menerima saja segala
kekayaan rohani tanpa pernah menghasilkan apa-apa, waspadalah, karena toleransi
dari Allah ada batasnya. Marilah kita hidup dengan memberikan buah yang baik, yang
berguna. Menjadi pribadi yang memberkati orang-orang yang ada di dekatnya, contoh:
keluarga, gereja dan masyarakat. Karena ada masa/waktu di mana kita tidak bisa
memberikan buah yang terbaik, di kala kita sudah tidak berdaya atau mati. “Mumpung”
masih diberikan kesempatan dan waktu untuk yang baik, mari kita gunakan sebaikbaiknya dengan penuh tanggung jawab, baik dalam keluarga, gereja dan masyarakat.
Amin. (KDW)
Panduan MPPP 2013
Page 27
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PRA PASKA IV
Tanggal 10 Maret 2013
Bacaan 2 Korintus 5: 16-21
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Leksionari:
Yosua 5:9-12 ; Mazmur 32
2Korintus 5:16-21; Lukas 15:1-3, 11b-32
“JADILAH DUTA KRISTUS ”
Tujuan:
1. Warga Jemaat menyadari bahwa dirinya adalah Duta Kristus
2. Warga Jemaat dapat meneladani Kristus yang berhasil menjadi Duta Allah dan
meneladani Rasul Paulus yang berhasil menjadi Duta Kristus
3. Dengan teladan Kristus dan Rasul Paulus, warga jemaat diharapkan dapat
menjadi duta Kristus yang setia.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus...
Dalam Minggu Pra-Paskah IV ini, kita diajak untuk menghayati kembali
bahwa kita adalah Duta Kristus. Kita pasti sudah sering mendengar kata Duta.
Atau apakah diantara kita yang ada disini pernah menjadi Duta??? Duta adalah
orang yang diutus untuk melakukan tugas khusus atau suatu misi tertentu atau
biasa disebut dengan utusan. Contohnya adalah Duta besar yang adalah utusan
atau perwakilan Presiden di negara lain (yang diberi wewenang untuk
melindungi warga negaranya yang berada di negara tersebut). Duta atau
utusan harus menyadari bahwa ia adalah wakil dari yang mengutus, sehingga ia
harus memberikan yang terbaik dan melaksanakan misi dengan sungguhsungguh.
Sedangkan Duta Kristus berarti orang yang diutus untuk melakukan tugas
atau misi bagi Kristus.. pertanyaannya, siapa yang mau menjadi Duta Kristus???
Apakah ada diantara kita yang menjawab dalam hati demikian ..”Ini aku..
utuslah aku Tuhan??”
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus...
ayat 20 “Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus...”, menegaskan
bahwa Paulus adalah Duta Kristus atau utusan Kristus bagi dunia ini yang
menjadi salah satu wakil Kristus didunia ini yang memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk menyampaikan berita pendamaian dari Allah kepada manusia.
Sebagai seorang duta Paulus harus rela menanggung berbagai konsekuensi dari
tugas yang di embannya, tantangan, hambatan dan penderitaan adalah bagian
dari konsekuensi seorang duta atau utusan. 2 Korintus 11:23-33 memberikan
gambaran berbagai macam tantangan yang harus ditanggung oleh Paulus
sebagai seorang Duta Kristus, misalnya: “Sering dipenjara, Didera di luar
batas, Kerap kali dalam bahaya maut, Disesah dan didera serta dilempari
batu, Tiga kali mengalami karam kapal, Diancam bahaya penyamun,
Diancam bahaya dari orang-orang Yahudi dan non Yahudi, Diancam
bahaya dari Saudara-Saudara palsu, Banyak berjerih lelah dan bekerja
berat, Kerap kali kurang tidur, lapar, dahaga dan puasa, Kedinginan dan
tanpa pakaian”. Namun semua ini tidak membuat Paulus menyerah dan patah
semangat, Paulus tetap berjuang sampai akhir.
Panduan MPPP 2013
Page 28
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus..
Seorang Duta atau Utusan harus mempunyai hubungan yang baik dengan
yang mengutus dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai orang yang diutus,
sehingga seorang duta harus menjaga nama baik yang mengutusnya. Sebelum
melakukan tugasnya sebagai seorang Duta atau utusan, Paulus telah terlebih
dahulu berdamai dengan Allah awalnya Paulus telah merasakan bagaimana
hidup diluar Kristus dan tidak berdamai dengan Allah (bisa diceritakan
pengalaman Paulus sebelum ia bertobat, ia adalah termasuk orang yang
sangat membenci pengikut Yesus dan ia bergabung dengan orang-orang
yang menindas pengikut Yesus Kis 8:1-3). Sehingga bukan hanya kata-kata
Paulus yang tersampaikan tetapi dirinya sendiri sudah terlebih dahulu
merasakan karya itu. Inilah yang terjadi pada Paulus (ayat 16b “Dan jika kami
pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak
lagi menilai-Nya demikian").
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus...
Paulus yang telah merasakan sendiri bagaimana ia berdamai dengan Allah
dan setelah itu ia memiliki perubahan dalam hidupnya. Perubahan itu membuat
ia bisa menghayati dengan baik tugasnya sebagai seorang duta Kristus.
Perubahan kehidupan Paulus karena perjumpaan dengan Kristus ini akan
menjadi kesaksian yang hidup dalam dirinya. Akan sangat lucu bila Paulus
menasihatkan orang untuk berdamai dengan Allah tetapi ia sendiri belum
berdamai dan tidak mengalami sendiri apa yang ia beritakan. Salah satu contoh
perubahan dalam kehidupan Paulus setelah ia didamaikan dengan Allah adalah
cara pandangnya terhadap orang-orang non Yahudi. Semula ia sangat anti
dengan orang non Yahudi, tetapi kemudian Paulus menyadari bahwa semua
manusia sama di hadapan Tuhan. Sehingga kasih dan anugerah dari Allah juga
berlaku untuk semua manusia. Keselamatan dari Allah juga berlaku untuk
semua manusia. Perubahan sikap Paulus ini tentu sangat membantu tugasnya
sebagai Duta Kristus.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus..
Paulus sangat menyadari keberadaan dirinya sebagai seorang duta atau
utusan yang harus bekerja untuk Kristus. Kesadaran ini menjadi sangat penting
karena akan sangat mempengaruhi sikap dan kehidupannya. Penghayatan
Paulus ini memberikan gambaran bahwa ia dengan sangat sadar mengakui
bahwa dirinya adalah duta atau utusan Kristus. Apa yang ia kerjakan dalam
kehidupan nya tidak bisa dilepaskan dari relasinya dengan Kristus yang
mengutusnya. la tidak bisa berbuat dan bertindak sekehendak hatinya sehingga
bisa merusak misinya sebagai seorang duta. Sebagai seorang duta bagi Kristus,
Paulus sadar bahwa ia diutus Allah untuk menyampaikan berita pendamaian
dari Allah. Paulus harus menyampaikan ini kepada banyak orang. Paulus
bukanlah juru damai itu sendiri melainkan Kristuslah sang juru damai itu. Jadi
yang menjadi perhatian utama dalam misinya bukanlah dirinya tetapi berita
atau pesan tentang kasih Allah kepada manusia. Salah satu tugas Paulus
sebagai Duta atau utusan adalah menyampaikan nasihat atau pesan, kita bisa
melihatnya pada ayat 20c "berilah dirimu didamaikan dengan Allah.". Paulus
memberitakan berita pendamaian kepada semua orang, yaitu bahwa Allah
mendamaikan manusia dengan diri-Nya melalui perantaraan Kristus dan melalui
Panduan MPPP 2013
Page 29
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
itu pemulihan hubungan antara manusia dan Allah dapat terwujud. Hal ini
dapat kita lihat pada Ayat 18 “Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan
perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang
telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami”
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus..
ayat 19a “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh
Kristus...” menjelaskan pada kita bahwa Yesus Kristus merupakan Duta Allah
untuk memulihkan hubungan atau mendamaikan manusia dengan Allah yang
juga mengalami tantangan dan penderitaan (bisa diingatkan tentang
penderitaan Yesus yang harus mati dikayu salib). Yesus Kristus adalah
teladan bagi kita sebagai seorang duta atau utusan. Tantangan dan hambatan
akan menghadang didepan kita, dan hal ini membutuhkan kesediaan diri kita
untuk terus setia serta terus berjuang dan bertahan walaupun tantangan
menghadang di depan kita.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus..
Ayat 17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan
baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”,
ayati ini mengatakan kepada kita bahwa bagi siapa yang telah menerima Kristus
dalam hidupnya ia adalah manusia baru, umat pilihan Allah yang dikuduskan
dan dikasihi-Nya. Sebagai ciptaan baru atau manusia baru maka dalam hidup
kita, kiranya kita berbelas kasihan, murah hati, rendah hati, lemah-lembut dan
sabar. Menjadi ciptaan baru berarti juga adanya perubahan sikap dan perilaku
hidup yang awalnya diluar Kristus menjadi hidup di dalam Kristus dan
mengarahkan hidupnya pada teladan Kristus. (bandingkan dengan Kolose 3)
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus..
Dalam menyambut hari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus (minggu pra
Paskah) bacaan kita pada saat ini mengajak kita untuk menyadari keberadaan
diri kita sebagai duta Kristus yang harus meneladani Kristus yang adalah Duta
Allah, juga meneladani Rasul Paulus yang telah berhasil menjadi Duta Kristus.
Kita adalah duta-duta Kristus yang harus menyuarakan berita pendamaian dan
pemulihan kepada semua orang dan memberitakan bahwa melalui karya Tuhan
Yesus Kristus di dunia ini maka pemulihan itu telah terjadi. Kita harus terus
memberitakan bahwa Yesus Kristus adalah juru selamat yang telah berkorban
bagi manusia sebagai jalan terwujudnya misi Allah yaitu pemulihan hubungan
antara manusia dan Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus..
Sebagai seorang Duta Kristus atau utusan Kristus kita mempunyai
beberapa tugas yaitu :
 Menjadi wakil Kristus di dunia ini, yang melakukan misi Kristus yaitu
menyampaikan berita atau bersaksi pada semua orang tentang pendamaian
Allah pada manusia dan membawa manusia berdosa untuk didamaikan
dengan Allah
 Senatiasa membawa damai, menghadirkan damai dan memuliakan Allah
dalam segala situasi yang kita hadapi.
 Melayani kristus dengan talenta-talenta yang telah diberikan kepada kita.
Panduan MPPP 2013
Page 30
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus..
Kita mungkin bertanya dalam hati, bagaimana cara kita menjalankan
tugas kita sebagai Duta Kristus?? Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk
dapat menjalankan Tugas sebagai Duta Kristus adalah :
 Mempunyai hubungan yang baik dan dekat dengan Kristus yang telah
mengutus kita, dengan cara rajin berdoa, rajin mengikuti ibadah dan rajin
mengikuti persekutuan
 Menjaga Tutur kata dan perbuatan kita sebagai Duta atau utusan Kristus
 Membangun relasi yang baik dengan orang lain.
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus..
Selamat menghayati minggu Pra Paskah IV ini dan Selamat menjadi Duta
Kristus untuk terus memberitakan pendamaian dan pemulihan hubungan
manusia dan Allah.. Tuhan senantiasa menolong dan memampukan kita untuk
dapat menjadi duta Kristus yang setia...Tuhan Yesus Kristus memberkati kita
semua.. Amin. (ASA)
Daftar Ayat dan Nyanyian:
1. Nats Pembimbing
: Yesaya 6:8
2. Berita Anugerah : 2 Timotius 2:1-4
3. Nats persembahan
: Amsal 11:24-25
4. KJ 4 : 1-2
5. KJ 362 : 1-2
6. KJ 387 : 1-3
7. PKJ 177:1-3
8. PKJ 147....
9. KJ 413 :1-3
Panduan MPPP 2013
Page 31
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Renungan masa Pra-Paskah IV
Bahan Mazmur 32:12
“BERSUKACITA DALAM TUHAN”
Apa yang Saudara-Saudara bayangkan ketika mendengar kata Bersukacita???
Tentunya sebuah perasaan yang menggambarkan kegembiraan, kebahagiaan, penuh
gelak tawa, hati tentram, tidur yang benar-benar nyenyak, sehat, dan lain-lain, apapun
yang anda pikirkan dari kata ini tentu segala yang menyenangkan. Hidup bersukacita
itu impian setiap orang, tidak satupun orang yang memimpikan hidup dalam kesedihan,
kesusahan atau kemarahan. Namun, bila kita renungkan, saat ini semakin lama
sukacita sepertinya semakin mahal. Gagal panen, di PHK, Kecelakaan, kemiskinan,
hubungan yang tidak harmonis antara mertua dan menantu, istri dan suami, orang tua
dan anak, jodoh yang tak kunjung datang dan konflik yang terjadi di gereja atau bahkan
antar gereja serta masalah sosial lainnya, permasalahan-permasalahan ini membuat
sukacita itu pun semakin menjauh dan sulit kita jangkau lagi. Di saat lelah seperti hari
ini saya juga sempat berpikir betapa nikmatnya apabila saya bisa tetap tersenyum atau
bahkan tertawa meski pekerjaan yang harus diselesaikan masih banyak, bisakah??
Tentu saja bisa, kenapa tidak??
"Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang
benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur! Ayat bacaan hari ini jelas
menyatakan bahwa kita sebagai orang-orang benar dan jujur haruslah senantiasa
bersukacita dalam Tuhan. Persekutuan kita dengan Tuhan itulah sukacita itu, dan
bukan pada keadaan kita di dunia yang serba berkecukupan serta tidak mengalami
permasalahan, tetapi bersukacita karena kita dekat dengan Tuhan, karena hubungan
kita dengan Tuhan baik dan karena dosa kita telah diampuni dan kita telah dipulihkan.
Dalam persekutuan yang erat dengan Tuhan, kita pun tidak akan gampang goyah
menghadapi masalah apapun. Ada sukacita dari Tuhan yang akan terus mengalir dan
mengalir mengisi setiap relung hati kita. Seringkali kita sulit menemukan sukacita
ketika kita sedang terbeban. Paulus pun menyerukan hal yang sama: "Bersukacitalah
senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi4:4).
Perenungannya bagi kita sekarang adalah bagaimana kita terus dapat
mempertahankan sukacita itu??? Ada beberapa cara untuk mempertahankan sukacita
dalam hidup kita yaitu:
 Senantiasa meyakini bahwa Sukacita ada karena penyertaan Tuhan dalam hidup
kita. Hal itu akan membuat hidup kita bersukacita dan menjadikan kita tenang
menghadapi segala pergumulan hidup kita. Bukankah kuasa Tuhan lebih dari
segalanya? Adakah hal yang terlalu sulit bagi Tuhan? Sama sekali tidak ada. Artinya,
jika kita menyadari bahwa Tuhan menyertai hidup kita dan bersama kita, tidak ada
masalah yang tidak bisa kita lewati.
 Senantiasa meyakini bahwa Sukacita ada karena kasih setia dan kebaikan
Tuhan dalam hidup kita. Seringkali kita tidak menyadari akan kasih dan kebaikan
Tuhan dalam hidup kita. Kita begitu mudah menyalahkan Tuhan dan menuduh
Tuhan pilih kasih, tidak adil, ketika pertolonganNya tidak kunjung turun sesuai
jangka waktu yang kita tetapkan sendiri. Apakah dengan hadirnya masalah itu
artinya Tuhan tidak baik? Tentu saja tidak. Ada banyak alasan mengapa kita harus
tetap melalui lembaran-lembaran berat dalam kehidupan kita. Bisa jadi lewat itu
Tuhan ingin melatih kita, bisa jadi itu untuk memberi pelajaran bagi kita, bisa jadi
pula akibat dosa kita sendiri. Tetapi yang pasti Tuhan itu baik.. Yesus datang ke
bumi untuk menyelamatkan umat manusia, menebus kita dalam kasih dan belas
kasihanNya yang sungguh luar biasa. Kebaikan Allah haruslah selalu kita sadari dan
yakini agar kita mendapatkan sukacita yang hebat daripada-Nya.
Panduan MPPP 2013
Page 32
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
 Senantiasa meyakini bahwa keselamatan yang Tuhan beri adalah sumber
Sukacita kita. Ketika Tuhan sudah memberi jaminan keselamatan kekal lewat Yesus
Kristus kepada kita. Bukankah itu seharusnya membuat kita bersukacita? Dunia
hanyalah tempat persinggahan kita sementara. Mau seberat apapun sebuah
masalah, jaminan keselamatan yang sifatnya kekal itu seharusnya mampu membuat
kita tetap bisa bersukacita meski sedang berada dalam situasi sulit.
Tuhan Yesus turun ke bumi, mendamaikan hubungan kita dengan Allah,
memulihkan hubungan kita dengan Allah dan juga menyelamatkan hidup kita.
Tidakkah hal itu seharusnya mampu membuat kita bersukacita? (ASA)
Panduan MPPP 2013
Page 33
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PRA-PASKAH V
Tanggal 17 Maret 2013
Bacaan Filipi 3: 4 – 14
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Leksionari:
Yesaya 43:16-21 ; Mazmur 126
Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
PENGENALAN AKAN KRISTUS MEMULIHKAN MANUSIA
SEBAGAI CITRA ALLAH
Saudara-Saudara yang terkasih, Pernahkah kita membanggakan sesuatu yang
kita miliki didalam hidup ini?
Atau adakah sesuatu yang pernah sangat kita
banggakan? Dalam batas-batas tertentu memiliki kebanggaan dan membanggakan
sesuatu adalah wajar dan tidak salah. Namun, tatkala kebanggaan itu berlebihan maka
pasti pula akan dapat berubah menjadi kesombongan.
Saudara-Saudara yang terkasih, Berbicara tentang kebanggaan dan
kesombongan? Seharusnya: Paulus-lah orangnya! Bagaimana tidak? Latar belakang
kehidupan Paulus sebelum bertobat memang layak dibanggakan. Sesungguhnya secara
manusiwi dan duniawi ia patut memegahkan diri. Secara alami ia adalah seorang Ibrani
asli, disunat hari ke-8, dari suku Benyamin dan ia sangat pandai, terbukti diusianya
yang masih muda, ia sudah menjadi ahli Taurat, ia duduk dibawah guru besar
Gamaliel, ini berarti ia masuk dalam golongan Farisi yang jaman itu sangat dihormati.
Tidak heran dengan keberadaannya itu Saulus juga mempunyai semangat yang
menggebu-gebu atau lebih tepatnya ambisi pribadi yang kuat untuk membinasakan
setiap orang pengikut Jalan Tuhan. Saulus merasa dengan tindakannya itu ia telah
melakukan perbuatan benar dan saleh.
Namun, setelah mengalami pertobatan melalui perjumpaannya dengan Yesus;
Saulus menemukan titik balik yang mengubah cara pandang hidupnya. Dengan jelas ia
menyatakan: ”Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan
Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku
telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh
Kristus (Fil. 3:8). Cara pandang yang berubah itulah yang selanjutnya membuat tujuan
dan kerinduan terbesar dalam hidup Saulus juga berubah total. Yang kukehendaki
ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam
penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya
(Fil.3:10)
Kata “mengenal Dia” itu berarti mengacu kepada pengenalan akan siapa Yesus
Kristus; seperti ketika Rasul Paulus berkata: “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi,
karena pengenalan akan Kristus Yesus,”. Jadi dalam hal ini bukan berarti Rasul Paulus
belum sama sekali mengenal Kristus, tetapi lebih menekankan pada apa yang dirasakan
Rasul Paulus bahwa Paulus belum merasa puas dalam pengenalannya akan Kristus. Ia
senantiasa ingin lebih dan lebih lagi dalam mengenal Kristus. Ungkapan ‘mengenal
Dia’ dipakai untuk menyatakan hubungan (persekutuan) yang sangat erat – karib, yang
dirindukan untuk dimiliki sekarang didalam hidup ini, dengan Kristus.
Ayat-ayat ini memperlihatkan isi hati rasul Paulus dan hakikat kekristenan yang
sesungguhnya. Mengenal Kristus secara pribadi berarti mengetahui dan memahami
cara pandang, sifat, dan tabiat Kristus seperti yang dinyatakan dalam Firman-Nya.
Pengenalan yang sebenarnya akan Kristus meliputi mendengarkan FirmanNya dan
melakukan, hidup dalam penyertaan Roh-Nya, menanggapi semua karya dan tindakanNya dengan iman, kebenaran dan ketaatan; serta menyatu dengan segala hasrat dan
maksud tindakanNya untuk melakukan kehendak Allah. Ketika berjumpa dengan
Kristus dan semakin mengenal-Nya Paulus seolah-olah menemukan harta paling
Panduan MPPP 2013
Page 34
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
berharga yang sesungguhnya ia cari dalam hidupnya. Dalam cara pandangnya yang
baru; semua prestasi, kesuksesan, latar belakang asal usul, keluarga, pendidikan yang
dulu dibanggakan sekarang ternyata dianggapnya sampah yang tidak berguna.
Saudara-Saudara yang terkasih, Mengapa perjumpaan dengan Kristus dan
pengenalan akan Kristus menjadi titik balik yang mengubah arah hidup rasul Paulus?
Dia yang dahulu bersemangat menganiaya jemaat menjadi pemberita Injil Yesus Kristus.
Dahulu sangat membanggakan hal-hal lahiriah yang dapat diraihnya, kini meneladan
kepada Yesus Kristus yang rendah hati bahkan mau menderita dalam memberitakan
Kabar Keselamatan untuk bangsa-bangsa.
Melalui kerinduannya untuk semakin
mengenal Kristus maka watak dan sifat-sifat hidup dan kepribadiannya semakin diubah
serupa dengan Kristus. Sehingga, dalam hidupnya yang baru wajah kemanusiaannya
dipulihkan untuk memancarkan citra dan kemuliaan Allah.
Tidak hanya kepada rasul Paulus, Tuhan Allah menghendaki untuk memulihkan
wajah kemanusiaan manusia sebagai citra Allah; tetapi kepada semua manusia. Pada
zaman sekarang ini banyak sikap hidup dan perilaku manusia yang tidak
mencerminkan dirinya sebagai citra Allah. Bahkan wajah kemanusiaan seringkali
tercoreng-moreng karena ketidakadilan; perilaku kejam dan penindasan, kekerasan,
intimidasi, terorisme, anarkisme dan berbagai macam bentuk kejahatan. Manusia
menganggap sebagai suatu hal yang wajar ketika memperlakukan sesamanya secara
tidak manusiawi dan merendahkan martabatnya.
Demi keuntungan pribadi dan
kebanggaan semu, baik karena status sosial, jabatan, kekuasaan dan uang segala
perilaku manipulatip yang merugikan banyak orang dihalalkan bahkan melembaga
dalam kehidupan masyarakat.
Apakah solusinya untuk dapat memulihkan wajah manusia yang sudah tidak
manusiawi itu? Apakah melalui pendidikan agama yang ditambah jamnya di sekolahsekolah? Apakah melalui pendidikan karakter? Tentu, semuanya itu dimungkinkan;
tapi apakah dapat mengatasi masalah.
Saudara-Saudara yang terkasih, Satu hal penting yang dIbutuhkan manusia
untuk menjadi lebih manusiawi adalah kesadaran diri tentang identitas sebagai
manusia. Kesadaran diri akan identitasnya sebagai manusia membuat seseorang akan
selalu sadar untuk dapat memperlakukan orang lain dalam segala perbedaannya tetap
sebagai sesamanya manusia. Hati nuraninya menjadi peka untuk dapat melihat
perilakunya sendiri maupun perilaku orang lain yang memperlakukan sesamanya
secara tidak manusiawi.
Lalu, persoalannya bagaimana agar manusia dapat selalu memiliki kesadaran
identitas dirinya sebagai manusia? Kembali lagi, manusia hanya dapat menemukan
tentang keberadaannya dan siapa dirinya secara otentik ketika mengalami perjumpaan
dengan Allah dan mengenal Allah. Apakah tandanya bahwa seseorang mengenal Allah?
Dalam surat 1 Yohanes 2: 3 sangat jelas dikatakan: “dan inilah tandanya bahwa kita
mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintahNya”. Ketika
Paulus belum mengalami perjumpaan dengan Allah dan mengenal Yesus Kristus;
dengan cara pandang yang lama ia dapat membanggakan segala prestasi, kesuksesan,
kebesaran dan kejayaan latar belakang kehidupannya. Demikian dengan semangatnya
yang berkobar-kobar ia sangat berambisi untuk menyiksa, membunuh, membinasakan
dan memenjarakan para pengikut Kristus/jalan Tuhan. Bisa jadi dalam pemahaman
Paulus kala itu; para pengikut Kristus dianggap bukan sesamanya manusia karena
berbeda dan dianggap sebagai sekte dari agama Yahudi sehingga patut diperlakukan
tidak manusiawi, dirampas hak-haknya bahkan dibinasakan.
Perjumpaan dengan Yesus dan pengenalan akan Kristus telah mengubah
segalanya. Dengan cara pandang baru sebagai manusia yang memperoleh anugerah
keselamatan di dalam Yesus Kristus, Paulus menemukan kembali citranya sebagai
manusia ciptaan Allah. Dirinya dengan segala sesuatu yang dahulu dimiliki dan
dibanggakan ternyata bukanlah apa-apa di Mata Tuhan.
Semuanya sia-sia dan
Panduan MPPP 2013
Page 35
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
dianggap sampah. Ia menemukan harta paling berharga dalam hidupnya yaitu Kristus;
yang telah menyelamatkan martabat dan citra dirinya sebagai manusia ciptaan Allah.
Demi harta yang berharga itu Paulus rela mengambil bagian dalam penderitaan Kristus,
menjadi serupa dalam kematian-Nya agar dipersekutukan dalam kebangkitannya.
Mengenal Allah merupakan proses yang tidak pernah berakhir selama kehidupan
masih berlangsung dan kita harus terus mengejarnya hingga mencapai pengenalan yang
benar tentang Allah. Seiring dengan proses pengenalan tersebut, Allah akan terusmenerus mengubah dan memperbaiki citra diri kita sebagai umat yang telah ditebus
dan diselamatkannya. Tuhan menolong dan memberkati! Amin (HS)
Nats Pembimbing : Mazmur 126 : 1-3
Berita Anugerah
: Yesaya
43 : 18 -20
Persembahan
: Mazmur 126 : 4 - 6
Kidung Jemaat:
Pelengkap Kidung Jemaat:
1. No.
161: 1, 2, 4
1. No. 79: 1 – 2
2. No.
155: 1,2
2. No. 76: 1 – 4
3. No.
144a: 1,3
3. No. 80: 1 – 4
4. No.
179: 1,3,4
4. No. 81: 1 – 4
5. No.
169: 1 – secukupnya
5. No. 145: 1 - Secukupnya
6. No.
408: 1,2
6. No. 153: 1 – 3
Panduan MPPP 2013
Page 36
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Bahan Renungan Minggu Pra-Paskah V
Bacaan Yohanes 12: 1 – 8
MASIH ADA KESEMPATAN UNTUK MEMBERI YANG TERBAIK;
LAKUKANLAH!
Petenis Amerika diera tahun 80-an, Jimmy Connors, adalah seorang jago
tenis yang tak suka melewatkan kesempatan untuk melakukan yang terbaik di
lapangan. Di segala kesempatan, ia selalu mengayunkan pukulan terbaiknya.
Bahkan, jika posisi lawan sudah terkecoh dan bola tinggal dipukul ringan
melampaui jala, ia tetap mengayun sekuat tenaga memberikan pukulan telak,
smash terbaiknya. Mungkin bagi yang lain itu dianggap tidak perlu. Akan
tetapi, ia memang selalu ingin memberikan pukulan terbaiknya.
Maria dari Betania melakukan hal serupa bagi Tuhan. Dampak dari
pergaulannya yang karib-akrab dengan Yesus, ia sangat tahu bahwa ia tidak
banyak waktu lagi untuk ada bersama Tuhan. Saat kematian-Nya sudah
semakin dekat. Maka, kesempatan yang masih ada tidak boleh disia-siakan. Ia
pun melakukan hal terbaik yang bisa dilakukannya. Yakni meminyaki kaki
Yesus dengan "minyak narwastu murni yang mahal harganya" dan "menyekanya
dengan rambutnya". Yudas menganggap itu adalah pemborosan dan tidak perlu,
bahkan berlebihan. Namun, tekad Maria sudah bulat. Selagi ada kesempatan,
maka kasih kepada Tuhan harus dinyatakan. Bahkan, dinyatakan dengan cara
dan kualitas yang terbaik.
Kasih sejati memang melampaui standar rata-rata.
Selalu siap
memberikan yang terbaik dari diri kita. Unik, istimewa, hangat, dan dikenang
selamanya. Seperti tindakan Maria dari Betania. Senantiasa dikenang dimasa
Pra-Paskah. Sudahkah Anda dan saya memberikan yang terbaik sebagai bukti
kasih kita: kepada orang tua, kekasih, suami, istri, anak-anak, sahabat ... dan
terlebih lagi untuk Tuhan? Belum terlambat untuk memulainya; lakukanlah!
Bila dari apa yang ada pada-Nya sudah Tuhan berikan semuanya untuk
kita; lalu apakah yang patut kita tahan dari segala sesuatu yang sementara kita
miliki untuk dipersembahkan bagi-Nya? (HS)
***
Panduan MPPP 2013
Page 37
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PRA-PASKAH VI
Tanggal 24 Maret 2013
Bacaan Yesaya 50: 4-9a
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Leksionari:
Mazmur 118:1-2, 19-29; Lukas 19:28-40
Yesaya 50:4-9a ; Mazmur 31:9-16
Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56; 23:1-49
MEMILIKI LIDAH DAN TELINGA SEORANG MURID
Tujuan :
1. Agar jemaat menjadi murid Tuhan yang memberi semangat melalui perkataan
2. Agar jemaat memiliki telinga yang peka dengan cara menjalin komunikasi
dengan Allah.
3. Mendorong jemaat untuk setia pada tugas panggilan.
4. Mendorong jemaat untuk meyakini bahwa Tuhan selalu menolong
Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Ada beberapa pepatah tentang kekuatan dan dampak perkataan kita.
Salah satu Pepatah mengatakan, “Hidup dan Mati Dikuasai Lidah!”. Pepatah
yang lain mengatakan, “Mulutmu Harimaumu !” Apa maksudnya ? Mungkin
ada yang tidak setuju dengan pepatah ini. Bukankah hidup dan mati dikuasai
oleh Tuhan ? Benar. Hidup dan mati kita memang dikuasai oleh Tuhan. Bunyi
pepatah ini bermaksud untuk menggambarkan begitu pentingnya perkataan
kita. Perkataan kita dapat membawa kita kepada penderitaan maupun
kebahagiaan kita maupun orang lain. Bukankah ada orang yang mengalami
kesengsaraan, terlukai hatinya karena
fitnah, cemooh dan pembunuhan
karakter yang dilakukan melalui perkataan lisan sesamanya ? Ada juga yang
merasa kehilangan harga diri karena perkataan tertulis melalui media massa?
Jelaslah bahwa perkataan dapat menjadi senjata yang melukai perasaan orang
lain. Pada lain pihak, perkataan yang positif dapat juga menjadi alat untuk
memotivasi dan memulihkan semangat mereka yang patah. Orang bijaksana
mengatakan, “perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu,
manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang” (Amsal 16:24).
Saudara-saudariku di dalam Tuhan,
Kesaksian Nabi Yesaya pada perikop yang kita baca ini dilatarbelakangi
keyakinan, bahwa Tuhan saja yang menjamah lidahnya sehingga ia mampu dan
berani untuk mengucapkan kata-kata motivasional kepada orang lain. Tanpa
jamahan tangan Tuhan, maka perkataan-perkataan indah seperti emas pun
tidak memiliki kuasa dahsyat bagi proses perubahan hati dan pembangunan
karakter orang lain. Kesadaran Nabi ini muncul tatkala dirinya mengalami
perjumpaan dengan Tuhan dalam sebuah penglihatan. Tuhan mengutus Yesaya
muda untuk menjadi utusanNya. Ada seorang Serafim (malaikat) terbang
mendapatkan Yesaya, di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari
atas mezbah. Lalu serafim itu menyentuhkannya kepada mulut Yesaya serta
berkata,”Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus
dan dosamu telah diampuni.” (Yesaya 6:6-8). Pengalaman iman nabi Yesaya ini
Panduan MPPP 2013
Page 38
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
paling tidak memberikan pemahaman kepada Yesaya tentang lima hal yang
dinyatakannya dalam perikop yang kita baca ini:
Pertama, hal menjadi murid Tuhan. Untuk efektif menjadi utusanNya
yang berdampak diperlukan jamahan Tuhan yang menghapus kesalahan dan
mengampuni segala dosanya. Begitu penting mendapatkan pengampunan dosa
dari Tuhan dan mengalami perdamaian dengan Allah. Mengapa Allah
mengampuni Yesaya ? Karena Allah mau menjadikan Yesaya sebagai muridNya.
Yesaya harus terus belajar dari Tuhan dan mempercayaiNya. Maka Yesaya
bersaksi, Tuhanlah yang memberikan kepadanya lidah seorang murid (Yesaya
50:4). Relasi Tuhan dengan Yesaya adalah relasi Guru-murid. Tuhan adalah
Guru dan Yesaya adalah murid. Guru mengajar dengan kreatif dan murid selalu
belajar dari Gurunya. Murid harus memiliki kebutuhan belajar dan kehausan
spiritual untuk mengerti hikmat yang diajarkan oleh Allah, Sang Guru Hikmat.
Kedua, hal tugas pokok murid Tuhan. Allah berkenan menjadikan
manusia sebagai juru bicaraNya. Tugas Yesaya adalah memberi semangat baru
kepada sesamanya melalui perkataan. Bukan dimaksudkan bahwa ia disuruh
Tuhan untuk berkata-kata manis atau nggombal,... Bukan demikian. Tugas
Yesaya adalah untuk memberi semangat pengharapan di dalam Tuhan. Yesaya
harus mendorong orang untuk percaya dan bersandar kepada Allah. “Biarlah ia
percaya kepada nama Tuhan dan bersandar kepada Allahnya. (Yesaya 50:10)”
Saudaraku, di dalam Tuhan pasti ada jalan keluar. Kemurahan, kasih dan
hikmat Tuhan adalah jawaban. Jesus is Answer. Ingatlah, bahwa kita diutus
bukan untuk menyelesaikan masalah orang lain tetapi kita diutus agar orang
lain datang kepada Tuhan. Apapun persoalan hidup manusia, Tuhan selalu
menyediakan jawaban. Jadilah motivator bagi orang lain agar mereka sendiri
datang kepada Tuhan.
Ketiga, hal pentingnya memiliki telinga yang peka. Dalam pelaksanaan
tugasnya, hubungan dengan Allah harus terus dijaga. Cara menjaganya adalah
dengan menjalin komunikasi yang baik dengan
Tuhan. Tuhan akan
mempertajam telinga Yesaya sehingga pengajaran Allah dapat dimengerti dengan
benar. “Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti
seorang murid (Yesaya 50:4b).” Dalam kehidupan kita, sering kali permasalahan
membuat telinga rohani kita tidak lagi mampu untuk mendengarkan suara
Tuhan. KesIbukan dan rutinitas, penderitaan dan problematika hidup membuat
kita tidak dapat fokus kepada pengajaran Tuhan. Waktunya untuk memperbaiki
relasi dengan Tuhan. Semakin sIbuk dan semakin berat beban kita, semakin kita
memerlukan Tuhan. Mari memastikan bahwa hubungan kita dengan Tuhan
terjalin baik. Anda sIbuk dalam kerja? Anda sIbuk dalam pelayanan? Itu tidak
sepenting terjaganya relasi dengan Tuhan. Milikilah telinga yang peka.
Keempat, hal menjaga komitmen. Yesaya bersaksi bahwa ia berhasil
melalui penderitaan hidup tanpa mengorbankan kesetiaan dan komitmennya
kepada Tuhan. “Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang
memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku
tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi (Yesaya 50:6).”
Panduan MPPP 2013
Page 39
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Penderitaan dialami Yesaya tetapi Yesaya tetap pada komitmennya untuk
menjadi seorang murid Tuhan yang baik, taat dan setia.
Saudaraku, hal pentingnya menjaga komitmen, bukankah sudah banyak
contoh kejatuhan keluarga disebabkan ketidakmampuan menjaga hal ini? Untuk
muda-mudi yang pada masa mudanya suka memiliki idaman lain, hati-hatilah....
Saudara harus mulai belajar untuk setia pada komitmen dengan kekasih anda.
Kebiasaan yang buruk akan mudah terbawa ketika Saudara/saudari nanti
berkeluarga. Belajarlah setia. Komitmen begitu penting dijaga karena komitmen
menjaga setiap orang untuk fokus kepada tugas dan cita-cita yang mulia. Pada
masa pra paskah ini kita belajar dari keteguhan komitmen Yesaya dan bahkan
diingatkan juga pada keteguhan Tuhan Yesus yang meskipun mengalami
penderitaan dan kesengsaraan, dapat melaluinya dengan baik sambil menjaga
ketaatannya kepada kehendak BapaNya.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Tuhan tidak melepaskan kita sendiri. Tuhan berjanji menyertai kita. Maka
hal kelima yang Yesaya saksikan dalam perikop kita ini adalah : tentang
pertolongan Allah yang nyata. Allah sungguh-sungguh bersedia menolong kita
dalam tugas kita di tengah-tengah dunia. Yakinilah pertolongan Tuhan ! Yesaya
bersaksi, “Tetapi Tuhan Allah menolong aku, sebab itu aku tidak akan mendapat
noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena
aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. Siapakah lawanku
berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sesungguhnya, Tuhan Allah
menolong aku. (bdk Yesaya 50:7-9a)”
Tak kurang contoh pribadi yang gagal mempercayai Tuhan. Sebabnya
adalah karena mereka tidak sabar menantikan pertolongan Tuhan. Sakit
penyakit yang tak kunjung sembuh, kesulitan mencari pasangan hidup, susah
mendapatkan pekerjaan, keinginan naik pangkat dalam pekerjaan, rasa kuatir
dalam menapaki hidup sering kali menjadi perangkap bagi orang Kristen yang
tidak sabar menantikan pertolongan Tuhan. Mereka jatuh ke dalam dosa dan
lupa pada komitmen mereka sebagai murid Tuhan. Dengan lari kepada dukun,
menyangkal iman mereka atau bersandar kepada jalan mereka sendiri, mereka
tidak bergantung kepada Tuhan. Apa hasilnya? Damai sejahtera hilang dalam
hati mereka. Hidup mereka semakin tanpa arah. Sukacita tak lagi mereka
rasakan. Mereka mungkin bisa tertawa tapi tanpa sukacita. Ada pula yang
persoalan mereka semakin parah. Sakit juga tak sembuh, pangkat juga tak
didapat, pasangan hidup yang tak seiman menjadi persoalan baru. Masih
adakah harapan ??? Jawabannya : segera perbaiki relasi Saudara dengan Tuhan.
Datang dan mohon ampunlah kepada Tuhan. Serahkan hidup Saudara kepada
pimpinanNya. Belajarlah lagi dari awal untuk menjadi muridNya yang setia.
Tuhan pasti menolong Saudara.
Saudara-saudariku di dalam Tuhan Yesus Kristus,
Dengan demikian, pesan firman Tuhan hari ini kepada kita adalah sebagai
berikut :
1. Jadilah murid Tuhan yang memberi semangat melalui perkataan
2. Milikilah telinga yang peka dengan cara menjalin komunikasi dengan Allah.
Panduan MPPP 2013
Page 40
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
3. Setia pada tugas panggilan.
4. Yakini selalu bahwa Tuhan menolong Saudara.
Selamat menghayati masa pra paskah. Milikilah komitmen sebagai murid
Tuhan. Jadilah pribadi yang setia. Tuhan Yesus memberkati. Amin. (BNH)
Nas Pembimbing : Yeremia 29:11-13
Berita Anugerah : Yeremia 17:7-8
Persembahan
: Filipi 4:19-20
Nyanyian:
1.PKJ 258:1-2
2. KJ 392:1,3
3. PKJ 165:1-3
4. PKJ 183:1-2
5. KJ 450:16. PKJ 185:1,5
***
Panduan MPPP 2013
Page 41
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Bahan Renungan Minggu Pra Paska VI
Bacaan Filipi 2:5-11
Meningkatkan Kecerdasan Kenotic
(Kemampuan Menyangkal Diri).
Saudara-saudariku di dalam Kristus,
Rasul Paulus menasehati jemaat di Filipi, “Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus !” Pertanyaan kita adalah, apakah yang dimaksudkan rasul Paulus
dalam hal ini? Apakah yang dipikirkan oleh Tuhan Yesus ? Apakah yang
dirasakan oleh Tuhan Yesus Kristus?
Paulus menekankan pentingnya meneladan Kristus. Umat Kristen harus
menjadi Imitatio Christie, “Tiruan Kristus”, atau “Kristus-Kristus kecil” dalam
dunia ini. Murid Kristus berarti perjuangan untuk menjadi seperti Kristus Sang
Guru. Meneladan Kristus dalam Filipi 2:5-11 meliputi 3 hal utama yang
berkaitan dengan tugas orang Kristen untuk meningkatkan kecerdasan kenotic
mereka. Kecerdasan kenotic adalah kecerdasan atau kemampuan untuk
menyangkal diri sendiri, menyangkal sifat mementingkan diri sendiri dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti mengupayakan dengan sungguh disiplin
rohani untuk mengosongkan diri dan mengambil (menambahkan) sifat/sesuatu
yang lain untuk mengisi dirinya. Tuhan Yesus walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil
rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan
sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib.
Saudara-saudariku di dalam Tuhan,
Meneladan Kristus ditempuh dengan cara meningkatkan kecerdasan kenotic/
kemampuan menyangkal diri dalam kehidupan kita dan menjadikannya gaya
hidup. 3 (tiga) hal utama yang harus ditempuh dalam rangka meningkatkan
kecerdasan kenotic / kemampuan menyangkal diri sebagaimana diteladankan
oleh Yesus Kristus sebagai berikut :
1. Kurangi (melepaskan dan membuang)
Mengosongkan diri. Tuhan Yesus telah mengosongkan diriNya dari:
kemuliaan-Nya, kedaulatan-Nya, hak prerogatif keilahian-Nya, atrIbut
keilahian-Nya: mahatahu, mahahadir, mahakuasa dan kesetaraan-Nya
dengan Allah
2. Tambahkan
Tuhan Yesus mengambil rupa seorang hamba, Tuhan Yesus menjadi sama
dengan manusia. Menjadi manusia adalah identitasnya yang baru, bukan
kepura-puraan atau sekedar memakai baju
3. Pertahankan
Tuhan Yesus mempertahankan : kekudusanNya, kasih Nya, kebenaranNya
sepanjang
hidupNya di dunia sebagai manusia.
Panduan MPPP 2013
Page 42
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Dengan demikian, meneladan Kristus dan meningkatkan kecerdasan
Kenotic / kemampuan menyangkal diri harus selalu kita upayakan setiap hari.
Apa yang harus kita tanggalkan/kosongkan ? Sifat egois kita, keinginan kita
untuk lebih dimengerti, dikasihi, dicintai, dihIbur, dilayani. Pada pihak lain kita
harus menambahkan sifat-sifat positif antara lain: kerelaan mengampuni,
kerendahan hati, kearifan menimbang, kematangan bersikap, kesetiaan, hidup
yang kudus, ketekunan dalam pelayanan, kesetiaan dalam iman, dsb. Kita harus
mempertahankan setiap hari kualitas hidup di atas. Selamat bertumbuh dalam
kecerdasan kenotic.... Selamat meningkatkan kecerdasan menyangkal diri,
Tuhan memberkati.(BNH)
Panduan MPPP 2013
Page 43
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH JUMAT AGUNG
Tanggal 29 Maret 2013
Bacaan Lukas 23: 32-47
Warna Liturgi Ungu
Bacaan Leksionari:
Yesaya 52:13-53:12; Mazmur 22 Ibrani
10:16-25; 4:14-16 Yohanes 18:1-19:42
KEPUTUSAN BIJAK SEORANG PENJAHAT
Saudara dan Saudariku di dalam Tuhan Yesus Kristus,
Syair lagu Kidung Jemaat No 35 telah dinyanyikan sejak tahun 1771, dan
baru dinyanyikan dalam bahasa Indonesia sejak tahun 1977 atau 200 tahun
kemuudian. Beginilah syairnya : (Pengkotbah membacakan syair KJ 35:1-2)
Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgota,
Yang mau bertobat ditebus, terhapus dosanya.
Terhapus dosanya, terhapus dosanya.
Yang mau bertobat ditebus, terhapus dosanya.
Penyamun yang di sisiNya dibri anugerah
Pun aku yang penuh cela dibasuh darahNya
Dibasuh darahNya, dibasuh darahNya
Pun aku yang penuh cela dibasuh darahNya.
Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Hari Jumat Agung, pada pukul 12 sampai pukul 3 sore, kegelapan
meliputi seluruh daerah bukit Golgota itu. Pada jam 3, berserulah Yesus dengan
suara nyaring: “Eloi, Eloi lama sabakhtani....?????” yang berarti : Allahku,
Allahku,... mengapa Engkau meninggalkan Aku???”
Suasana sunyi senyap.....
Dan peristiwa supranatural terjadi. Di Yerusalem, di Bait Allah..... tirai bait suci
terbelah dua dari atas ke bawah. Terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu
terbelah.... dan kubur-kubur orang saleh terbuka (Matius 27: 51-52). Lalu Yesus
berseru dengan suara nyaring : “Ya Bapa,...... ke dalam tanganMu,....
Kuserahkan nyawaKu...” Inilah harga dari dosa-dosa umat manusia. Yesus mati
menjadi Penebus dosa sehingga manusia memperoleh jalan kelepasan dari
hukuman maut.
Saudara-Saudara,.....
Ada seseorang yang saat itu meneteskan air mata. Air mata bahagia. Ia
mengetahui secara persis dari setiap peristiwa yang dialami oleh Yesus. Ia
mendengar dengan sangat jelas setiap ucapan yang keluar dari mulut Yesus.
Rasa sakit dari tubuhnya yang luka tidak begitu terasa, karena kebahagiaan
tiada tara saat itu, mampu membuatnya lupa segala pedih-perih dari tubuhnya.
Ia bersukacita karena telah mengambil satu keputusan paling besar yang pernah
diambil selama hidupnya. Dia adalah penjahat yang disalibkan di sebelah kanan
Yesus.....
Kira-kira,....... beginilah kisahnya. Hari itu, ia mendengar kabar bahwa
bersama dengan penyalibannya akan juga disalibkan seorang yang sangat
terkenal : Yesus Sang Pembuat Mukjizat. Ia telah mendengar tentang Nabi itu
melalui berita dari mulut ke mulut. Banyak orang menceritakan tentangnya.
Kini, ia dan seorang penjahat lain digiring oleh tentara Romawi bersama-sama
dengan Yesus. Maka tibalah mereka di tempat yang bernama Golgota. Ia dan
Panduan MPPP 2013
Page 44
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
penjahat yang lain disalibkan, dan di tengah-tengah mereka ada Yesus yang juga
disalibkan. Jarak antara dirinya dengan Yesus tidak begitu jauh. Sementara
jeritan keluar dari mulut mereka berdua, ia mendengar suara Yesus berdoa: “Ya
Bapa, ampunilah mereka..... sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat....!!!” Pikirannya masih cukup sadar untuk mendengar dengan jelas, doa
Yesus itu. Ia heran, bagaimana mungkin ada orang yang dianiaya tetapi
mendoakan penganiayanya???
Sementara itu,......
Para prajurit Romawi membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin
mengejek Yesus, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia
menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."
Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur
asam kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi,
selamatkanlah diri-Mu!" (Luk 23:34b-37). Tetapi, anehnya,.... Yesus memandang
mereka dengan penuh kasih. Juga tatkala temannya sesama penjahat menghujat
Dia, “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami !!”
Maka dengan tersengal kelelahan akibat darah yang mengucur deras,
penjahat di sebelah kanan Yesus itu menegur temannya, “Tidakkah engkau
takut, juga tidak kepada Allah? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi Orang Ini tidak
berbuat sesuatu yang salah !”
Ia memang mulai takut menghadapi kematian yang akan diterimanya. Ia
tidak tahu pasti siapakah Yesus itu. Tapi perkataan Yesus menandakan bahwa
Dia adalah orang suci. Ia tidak mengenal Yesus, tapi cinta kasih yang terpancar
dari perkataan Yesus, membuktikan bahwa diriNya lebih dari sekedar nabi.
Maka, kemudian ia menghadapkan wajahnya kepada Yesus dan memohon,
“Yesus,..... ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja....!!”
Dan Ia melihat Yesus tersenyum kepadanya. Sambil menatap dirinya, ia
mendengar Yesus berkata dengan penuh kepastian, “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di
dalam firdaus......”
Entah mengapa..... kelegaan dan sukacita melingkupi dan menguasai
dirinya. Beban berat terangkat darinya. Derita salib tidak mampu merampas
sejahtera itu darinya. Ia akan bersama-sama dengan Yesus selama-lamanya.
Kematian akan dihadapinya dengan gagah. Ia akan ada di dalam firdaus.
Yesus..... Orang Suci itu telah menjamin, bahwa di mana Yesus berada, dirinya
akan berada.
Saudara-saudariku di dalam Tuhan,...
Maka, ketika jam 12 kegelapan meliputi daerah Golgota dan sekitarnya
hingga jam 3 sore. Dan ketika gempa bumi melanda......... dan ketika Yesus
dengan suara nyaring berseru : “Ya Bapa, ke dalam tanganMu, Kuserahkan
nyawaKu....!!” Ketika itu, ..... penjahat yang telah diampuni dosanya itu tidak
pernah menyesal atas apa yang telah menjadi keputusannya.
Ia menangis..... tangis bahagia.... Ia meneteskan air mata ..... air mata
suka cita. Di dalam hatinya, ia berkata : “Sungguh, Orang ini adalah Anak Allah
!! Sungguh, Orang ini adalah Orang benar !!”
Panduan MPPP 2013
Page 45
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Yesus mati. Tetapi pejahat yang telah diampuni dosanya itu masih hidup.
Ia menyongsong kematiannya dengan gagah. Dan ketika tentara Romawi
mengayunkan besi untuk meremukkan kakinya, hatinya berkata : “Yesus,....
sekaranglah waktunya... Aku siap bersama-sama denganMu di dalam firdaus....”
Jumat Agung itu Yesus telah menebus dosa seorang penjahat yang ada di
sebelah kananNya. Jumat Agung itu, Yesus telah menebus dosa-dosa kita. Dosa
Saudara dan dosa saya. Tubuh dan darahNya telah diberikan untuk
keselamatan kita. Cinta kasihNya bukan hanya setengah mati, tetapi sampai
mati. Kiranya kasihNya yang tak berkesudahan melingkupi dan memenuhi hati
Saudara. Kiranya kasih dan pengorbananNya cukup menginsafkan Saudara dan
saya, sehingga berani dengan lantang berkata : “Sungguh, Yesus ini adalah
Orang Benar.... Sungguh, Yesus ini adalah Anak Allah..!!
Saudara-saudariku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Sebelum saya menutup kotbah ini, saya ingin membacakan syair lagu KJ
35 :4-5, sebagai berikut :
Sejak kupandang salibMu dengan iman teguh
kasihMulah kupuji trus seumur hidupku
Seumur hidupku, seumur hidupku
kasihMulah kupuji trus seumur hidupku
Dan jika nanti lidahku tak lagi bergerak
Tetap kupuji kasihMu di sorgaMu kelak
Di sorgaMu kelak, di sorgaMu kelak
Tetap kupuji kasihMu, di sorgaMu kelak.
Semoga, kasih Yesus Kristus senantiasa menggenangi jiwa kita dan
mendorong kita untuk tidak ragu-ragu menyembah Dia, Sang Penebus dosa.
Selamat merayakan Hari Jumat Agung. Tuhan memberkati dan mengasihi
Saudara. Amin. (BNH)
Nas Pembimbing : Yohanes 14:6
Berita Anugerah : Yohanes 15:9-14
Nyanyian
:
1. KJ 161:1,2,4
2. KJ 158:1-3
3. KJ 166:1-3
4. KJ 36:1-4
5. KJ 389:1-4
6. KJ 341:1-2
***
Panduan MPPP 2013
Page 46
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PASKAH
Tanggal 31 Maret 2013
Bacaan Yesaya 65:17-25
Warna Liturgi Putih
Bacaan Leksionari:
Kisah Para Rasul 10:34-43 atau Yesaya
65:17-25; Mazmur 118:1-2, 14-24
Kisah Para Rasul 10:34-43 atau 1Korintus
15:19-26 Yoh. 20:1-18; Lukas 24:1-12
PASKAH:
PEMULIHAN HIDUP YANG DIKEHENDAKI ALLAH
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Berada dalam situasi yang kacau, tatanan hidup yang rusak dan banyak sekali
terjadi kerusuhan di berbagai tempat, apakah yang menjadi pengharapan kita bersama?
Pastilah kita semua menuntut terjadinya sebuah perubahan! Saat ini bangsa dan
sesama kita sedang mengalami penderitaan akibat kekacauan dan ketidakpastian dalam
bidang sosial, ekonomi dan politik. Karena itu jumlah orang miskin di Indonesia
berdasarkan catatan statistik pada bulan Oktober tahun 2012 telah mencapai angka
47,84 juta orang. Itupun jumlah pengangguran belum dapat dihitung secara pasti,
tetapi jumlahnya telah mencapai 1/4 jumlah penduduk Indonesia. Di bidang keamanan
dan politik, kita juga belum memiliki jaminan yang pasti. Teror bom terjadi di berbagai
tempat dengan menelan ratusan korban yang tidak bersalah. Konflik antar kelompok
masyarakat muncul di berbagai tempat. Dalam situasi yang sangat memprihatinkan dan
menyedihkan ini, yang kita rindukan hanya satu, yaitu sebuah perubahan.
Dalam Yesaya 65:17,18, kita mendengar karya Allah yang menjanjikan adanya
sebuah perubahan semesta yang akan memberikan suatu kehidupan yang penuh
kegirangan dan sorak-sorak, yaitu: “Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang
baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan
timbul lagi dalam hati. Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya
atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh
sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan”. Inilah jawaban bagi kita semua yang
merindukan suatu perubahan berupa “langit dan bumi yang baru”. Tetapi apakah
mungkin bisa terjadi perubahan dalam kehidupan ini berupa terciptanya “langit dan
bumi yang baru” itu? Apakah janji Allah tersebut masih begitu jauh, sehingga hidup kita
di dalam dunia saat ini hanya berupa harapan-harapan yang tidak pernah menjadi
kenyataan? Lalu apa artinya sebuah harapan tanpa suatu kenyataan? Bukankah
harapan tanpa kenyataan hanya akan melahirkan rasa putus-asa dan kekecewaan yang
lebih dalam?
Saudara-Saudara terkasih di dalam Kristus,
Daripada kita mengharapkan kehidupan ini dapat mengalami perubahan yang
signifikan, bukankah sebaiknya kita melakukan sesuatu agar harapan untuk
terciptanya ”langit dan bumi yang baru” dapat segera menjadi suatu kenyataan? Kita
tidak dapat mengharapkan orang lain, sesama, masyarakat dan bangsa kita dapat
berubah dan memiliki kesadaran untuk menjadi tangan Allah yang menciptakan ”langit
dan bumi yang baru”. Tetapi sebagai orang Kristen dengan pertolongan Tuhan, kita
yakin dapat melakukan tugas panggilan dan peran untuk menjadi tangan Allah yang
menciptakan ”langit dan bumi yang baru”. Khususnya, bagaimana peran kita selaku
orang Kristen dan gereja untuk mengatasi permasalahan langka dan terbatasnya
lapangan pekerjaan, sehingga banyak orang dan sesama kita yang dapat bekerja,
sehingga mereka dapat hidup secara layak?
Saudara-Saudara kekasih Kristus,
Panduan MPPP 2013
Page 47
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Menurut sosiolog Max Weber, gereja Protestan pernah memberi sumbangan yang
luar biasa dan menentukan bagi dunia. Dalam bukunya yang berjudul ”Etika Protestan
dan Semangat Kapitalisme”, Gereja Protestan pernah menentukan perjalanan sejarah
khususnya peradaban dunia Barat. Sebagaimana diketahui bahwa semula peradaban
Timur yang menguasai seluruh dunia, tetapi kemudian kebudayaan Timur menjadi
mandeg dan tidak memiliki pengaruh lagi. Sebaliknya dunia Barat yang semula sangat
terbelakang, tiba-tiba dengan pesat mampu berkembang begitu rupa sehingga akhirnya
dunia Barat menguasai dunia. Pertanyaannya, mengapa dunia Barat dapat menguasai
kehidupan dunia? Jawabnya adalah karena dunia Barat dipengaruhi dan dikuasai oleh
alam pemikiran agama Kristen, khususnya pengaruh dari pemikiran teologia reformasi
Martin Luther dan Yohanes Calvin pada abad XVI.
Sebelum muncul teologia reformasi dari Martin Luther dan Calvin, kekristenan
sebenarnya sudah dikenal dan berpengaruh dalam dunia Barat. Tetapi waktu itu
kekristenan belum dapat mengubah perjalanan sejarah khususnya tentang dunia kerja.
Sebab dunia kekristenan sebelum gerakan reformasi masih cenderung dan terarah
hanya kepada kehidupan biara dan asketis. Karena itu sebelum gerakan reformasi, pola
kekristenan terarah kepada surga, bukan kepada dunia ini. Setelah gerakan reformasi,
kekristenan sebenarnya tetap mempertahankan sikap asketis/bertarak, yaitu sikap
yang tekun, hidup takut akan Tuhan, disiplin rohani dan kekuatan rohani untuk
menahan godaan dunia. Tetapi sikap asketis tersebut kemudian diikuti dengan
perubahan sikap yang mendasar yaitu tanggungjawab terhadap dunia dengan
mengedepankan prestasi, sikap berjuang untuk tidak puas dengan satu kemajuan demi
mencapai kesuksesan. Teologi dan etika dari gerakan reformasi tersebut memberi
pengaruh yang luar biasa karena akhirnya dapat menjadi sistem nilai dalam kehidupan
masyarakat dan bangsa-bangsa di dunia ini. Menurut Max Weber, sistem nilai dari
Protestanisme tersebut kelak mempengaruhi pola pemikiran bangsa Jepang dan Korea.
Muncul pertanyaan yang menggelitik kita yaitu mengapa sistem nilai Protestanisme
tersebut tidak dapat mempengaruhi Indonesia? Bukankah cukup banyak orang Kristen
Protestan di Indonesia ini?
Saudara-Saudara terkasih, ketika teologi dan etika Protestanisme menjadi sistem
nilai, sebenarnyalah ia dapat diadopsi oleh siapapun. Dalam hal ini budaya Jepang dan
Korea terbukti telah memiliki kemampuan untuk menyerap sistem nilai dari etika
Protestanisme tersebut. Sedang bangsa Indonesia belum mampu untuk menyerap
sistem nilai etika Protestanisme. Kita selaku orang Kristen hanya mampu mengenal dan
memiliki teologi Protestanisme, tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita masih hidup
dalam sistem nilai - sistem yang ”bukan kristiani”. Kita telah memiliki dan mengenal
teologi Kristen Protestanisme, tetapi sistem nilai kita sebenarnya sistem nilai atau pola
hidup feodalisme. Yang mana dalam sistem feodalisme, manusia lebih mengedepankan
prestise dari pada prestasi. Itu sebabnya di Indonesia masih banyak orang begitu
gandrung dengan berbagai gelar kebangsawanan dan gelar suatu status sosial tertentu.
Orang masih merasa terhormat ketika bekerja di kantor daripada di bengkel atau
pertanian dan peternakan. Kita melihat masih banyak orang berlomba untuk menjadi
pegawai negeri, tetapi jarang yang mau membuka usaha, wiraswasta, dan mau mandiri.
Karena itu kalau mereka gagal menjadi pegawai negeri atau bekerja di kantor, banyak
orang di negara kita ini memilih untuk menganggur alias tidak bekerja.
Janji Allah untuk menciptakan perubahan berupa ”langit dan bumi yang baru”
akan dapat menjadi kenyataan apabila kita bersedia menjadi alat yang dipakai Allah
untuk menciptakan kehidupan ini menjadi lebih baik. Untuk itu kita harus bersedia
menanggalkan semua bentuk ”gengsi” untuk melakukan suatu pekerjaan. Tuhan Yesus
sebagai manusia telah melakukan pekerjaan sebagai tukang kayu selama lebih kurang
30 tahun lamanya. Tuhan Yesus tidak pernah merasa kehilangan ”gengsiNya” karena
Dia menjadi seorang tukang kayu di desa Nazaret. Sikap Tuhan Yesus tersebut tidaklah
cocok dan sangat bertolak-belakang dengan jiwa feodalisme atau mental ”priyayi” yaitu
Panduan MPPP 2013
Page 48
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
sikap hidup yang merasa diri sebagai keluarga ”bangsawan” yang lebih menuntut
prestise ketimbang prestasi. Dalam situasi negara kita, tidak mungkin semua di antara
kita dapat bekerja di kantor-kantor atau perusahaan. Kita semua dipanggil untuk
menciptakan suatu usaha dan lapangan pekerjaan yang riel dengan berani bekerja
”keras” asal dilakukan dengan iman yang tulus dan roh yang penuh dengan sukacita.
Saudara-Saudara kekasih Kristus,
Pola hidup feodalisme atau priyayi seringkali merusak mental kita. Sebab jiwa
dari feodalisme atau priyayi adalah berusaha seringan mungkin untuk mendapatkan
hasil yang sebanyak-banyaknya. Karena itu tidak mengherankan di negara kita
berkembang korupsi, karena korupsi merupakan pekerjaan yang mudah dilakukan
tetapi dapat memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. Yang juga tidak kalah
jahatnya selain korupsi adalah kebiasaan berjudi. Dengan judi, orang tidak perlu
bekerja keras karena mereka cukup bertaruh dengan harapan untuk memperoleh uang
yang sebanyak-banyaknya. Kita bisa melihat akibat-akibat yang ditimbulkan karena
salah satu anggota keluarganya memiliki kebiasaan mencari uang di meja judi. Jadi
korupsi dan judi merupakan penyakit sosial yang harus diberantas, karena meluasnya
korupsi dan judi menciptakan ”langit dan bumi yang lama”, yaitu kehidupan yang tidak
memiliki harapan dan masa depan yang lebih pasti.
Saudara-Saudara terkasih,
Prinsip asketisme sebagai salah satu nilai-nilai GKSBS, yaitu pola hidup atau
spiritualitas bertarak sebagai prinsip iman Kristen yang meneladani Tuhan Yesus, perlu
terus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan prinsip asketisme atau
spiritualitas bertarak memampukan kita untuk tidak mudah hidup berfoya-foya dan
berpesta-pora. Sebaliknya dengan prinsip asketisme ini akan memampukan kita untuk
hidup berhemat, tetapi bukan sikap yang kikir; dan memampukan kita untuk tidak
berperilaku konsumtif. Di tengah kehidupan modern saat ini, kita sering tergoda untuk
membeli dan membelanjakan barang-barang yang melampui kekuatan ekonomis kita.
Selain itu, sikap asketisme memampukan kita untuk bersikap lebih rendah hati. Dalam
hal ini kita dimampukan untuk berlaku ramah kepada semua orang, dan tidak mudah
tergoda untuk memegahkan diri dan memamerkan kekayaan di hadapan orang lain.
Saudara-Saudara terkasih,
Pada waktu itu Roh Protestanisme telah mampu memberi dampak yang positif
kepada dunia ini, tetapi juga menimbulkan efek negatif, yaitu mendorong terciptanya
paham kapitalisme. Dimana roh kapitalisme cenderung mendorong upaya penumpukan
kekayaan dalam jumlah yang luar biasa besar dengan akibat mematikan atau
menghancurkan usaha kecil yang dimiliki oleh rakyat. Roh kapitalisme hanya
mendorong usaha pencarian profit atau keuntungan, tanpa memikirkan nasib atau
masa depan dari orang-orang yang lemah, tidak berpendidikan dan sederhana.
Pengembangan roh kapitalisme secara luas dapat menghambat atau menghalangi karya
Allah untuk menciptakan langit dan bumi yang baru. Karena itu Allah menjadi
penentang atau lawan terhadap roh kapitalisme yang secara sengaja mengabaikan dan
mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian, Allah tidak akan menyatakan
berkatNya kepada mereka yang hanya kaya secara duniawi, tetapi mereka miskin secara
rohaniah. Sebaliknya Allah justru sering menyatakan berkatNya kepada mereka yang
miskin secara duniawi, tetapi mereka hidup kaya secara rohaniah.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan,
Firman Tuhan yang berkata, ”orang-orang pilihanKu akan menikmati pekerjaan
tangan mereka” (Yes. 65:22c) pada hakikatnya menunjuk kepada manifestasi atau
Panduan MPPP 2013
Page 49
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
perwujudan dari berkat Allah kepada umatNya. Bukti dari berkat Allah tersebut dapat
terlihat dari suasana nyata dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan kita. Apabila
dengan berkat Tuhan tersebut membuat kita dapat hidup rukun, damai, saling bekerja
sama dan saling mengasihi maka pastilah itulah berkat dari Tuhan. Tetapi sebaliknya
dengan penghasilan, kekayaan dan kelimpahan yang kita terima itu hanya
menimbulkan percekcokan, ketegangan, kemarahan, kebencian, dendam dan suasana
yang tanpa syalom dengan anggota keluarga atau sesama, maka pastilah yang kita
miliki tersebut bukanlah sebagai berkat dari Allah. Karena itu berbahagialah setiap
orang yang hidup takut akan Tuhan, sehingga mereka dapat menikmati pekerjaan
tangannya dengan hidup dalam damai-sejahtera dengan anggota keluarga dan
sesamanya. Dengan demikian makna berkat Tuhan dalam bentuk penciptaan langit dan
bumi yang baru dapat menjadi suatu kenyataan dalam kehidupan kita saat ini. Jadi
bersediakah Saudara, untuk menjadi agen-agen perubahan yang dipakai oleh Allah di
tengah-tengah dunia ini, yaitu untuk bersama-sama dengan Allah sebagai mitraNya
”menciptakan langit dan bumi yang baru” yaitu menghadirkan berkat Allah dalam
semua aspek kehidupan? Selamat merayakan hidup yang diubahkan, selamat
merayakan paskah yang mengubahkan hidup. Amin!! (YFH)
Nats Pembimbing
Berita Anugerah
Nats Persembahan
Nyanyian pujian
Panduan MPPP 2013
: Mazmur 118:24,25
: 1 Korintus 15:55-58
: Lukas 6:38
:
KJ.
194:1-3
PKJ.
90:1,2
KJ.
188:1-3
KJ.
59:1,2
PKJ. 178:1,2
PKJ.
65:1-3
KJ.
202:1-4
PKJ. 179:1,2
Page 50
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PASKAH II
Tanggal 7 April 2013
Bacaan Yohanes 20:19-29
Warna Liturgi Putih
Bacaan Leksionari:
Kisah Para Rasul 5:27-32 ; Mazmur
118:14-29 atau Mazmur 150 Wahyu 1:4-8;
Injil atau Evangelium Yohanes 20:19-31
“DIPULIHKAN UNTUK DIUTUS”
Tujuan:
1. Jemaat dikuatkan oleh oleh kebangkitan Yesus .
2. Jemaat mau diutus untuk memberitakan kebangkitan Yesus.
Jemaat yang dikasihi Tuhan
Siapa di antara kita yang belum pernah merasakan takut?, pasti tidak
ada!, Setiap orang pasti pernah merasakan takut, misalnya: Takut akan hantu,
takut dihukum, takut salah, takut ular, takut jatuh. Ketakutan seseorang
terkadang dapat menghambat potensi yang dimilikinya, sehingga tidak menjadi
berkembang, contohnya: karena takut salah menjadikan seseorang tidak berani
mencoba, karena takut menikah maka tidak jadi menikah, karena takut
ketinggian maka tidak jadi naik, karena takut dijahati orang lalu tidak mau pergi
ke mana-mana. Karena ketakutan maka bersembunyi di dalam rumah. Perasaan
takut juga membuat seseorang menjadi tidak percaya diri atau ragu-ragu dalam
bertindak. Untuk itu dalam hal mengembangkan potensi diri, kita harus
menghilangkan perasaan takut itu, misalnya: Kalau mau menjadi tentara jangan
takut perang, kalau mau menjadi dokter jangan takut darah, dan kalau mau
menjadi pembalap jangan takut jatuh. Demikian juga dengan Tuhan Yesus,
untuk bisa mengutus para muridnya, Tuhan harus menyakinkan muridNya lebih
dulu, dengan menghilangkan perasaan takut yang mereka alami.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Dalam perikop bacaan kita saat ini dijelaskan, bahwa para murid pada
hari pertama Minggu itu, mereka berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu
yang terkunci, karena takut terhadap orang-orang Yahudi. Murid-murid Tuhan
Yesus mengalami perasaan ketakutan adalah wajar, mengingat gurunya yaitu
Yesus yang telah ditangkap dan dianiaya serta dIbunuh oleh orang-orang Yahudi
dengan cara disalibkan. Para murid trauma dan takut bahwa hal itu mungkin
bisa terjadi menimpa mereka karena mereka adalah pengikut-pengikut Yesus.
Mereka takut ditangkap dan dianiaya seperti gurunya. Walaupun para murid
sudah mendengar bahwa Yesus telah bangkit dari Maria Magdalena, tetapi
mereka belum yakin benar kalau Yesus telah bangkit, yang mereka tahu adalah
mayat Yesus telah hilang dicuri orang, sehingga ketakutan masih nampak dalam
benak mereka.
Ketakutan membuat mereka tidak mengalami suka cita dan damai
sejahtera. Pada saat mereka berkumpul dengan perasaan ketakutan tiba-tiba
Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka dan memberi salam dengan
berkata” Damai sejahtera bagi kamu,” kehadiran Yesus tentu mengejutkan
mereka, Yesus yang hadir menembus batas-batas dinding dengan pintu-pintu
yang terkunci, kehadiran Yesus yang ajaib mungkin menjadikan mereka ragu
Panduan MPPP 2013
Page 51
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
dan membuat tanda tanya besar bagi mereka, tetapi Yesus sebenarnya tahu
keraguan mereka. Dengan memberi jawab melalui bukti tangan dan lambung
yang berlubang yang ditunjukkan kepada mereka, para murid menjadi yakin
bahwa yang datang di tengah-tengah mereka adalah benar-benar Yesus. Ketika
para murid melihat dan yakin bahwa Yesus hadir di tengah-tengah mereka,
mereka menjadi bersuka cita. Kehadiran Yesus membawa damai sejahtera di
mana situasi ketakutan berubah menjadi kegembiraan. Salam damai sejahtera
yang diucapkan Yesus diberikan dalam rangka untuk menjawab kegelisahan dan
ketakutan para murid, dan dengan kehadiran Yesus yang telah bangkit
menjadikan para murid menjadi tenang, tidak takut dan berani.
Ditengah-tengah sukacita yang besar, karena melihat Tuhan yang bangkit,
Tuhan Yesus mengulangi lagi salamnya untuk yang kedua kalinya dan berkata”
Damai Sejahtera bagi kamu” hal ini mau menunjukkan bahwa damai sejahtera
itu berasal dan diberikan oleh Tuhan, Damai sejahtera yang menunjuk kepada
pengampunan dosa yang dilakukan oleh Allah dalam Yesus Kristus melalui jalan
salib dan kuasa kebangkitanNya. Kebangkitan Yesus membuat para murid
mengalami damai sejahtera. Setelah keyakinan mereka tumbuh kembali menjadi
kuat dan tidak takut lagi, maka Tuhan Yesus mengutus mereka dan berkata“
seperti Bapa telah mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus
kamu” ( ayat 21). Para murid diutus oleh Tuhan untuk melakukan yang Allah
kehendaki, Seperti Allah telah mengutus Yesus untuk melakukan Misi dan
mewujudkan Visi Allah yaitu keselamatan dunia dan kerajaan Allah demikian
juga para murid diutus untuk memberitakan Yesus yang telah bangkit dan
menang atas maut. Dalam pengutusanNya kepada para murid, Tuhan tidak
sekadar mengutus, tetapi juga memperlengkapi mereka. Tuhan memperlengkapi
dengan memberikan Roh kudus yang ditiupkan kepada para murid sebelum
mereka berangkat menjalankan tugasnya. Dalam pengutusanNya, Tuhan juga
memberikan otoritas kepada para murid, untuk menyatakan kepada seseorang
apakah dosanya diampuni atau masih tetap ada. Walaupun pengampunan dosa
itu berasal dari Allah sendiri, tetapi para murid bisa menyatakan bahwa dosa
orang bisa diampuni atau tidak yang didasarkan pada karya Tuhan Yesus dan
melalui kuasa Roh kudus yang ada di dalam diri para murid.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Penampakan Tuhan yang telah bangkit menjadikan para murid menjadi
yakin bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah. Dengan kebangkitan Tuhan yang
telah terjadi pada diri Yesus membuat para murid berani memberitakan kepada
orang lain. Hal itu nampak ketika para murid tidak bersembunyi dalam rumah
dengan pintu yang terkunci karena takut, tetapi mereka sudah mulai mau
bersaksi menceritakan tentang Yesus yang bangkit, salah satunya kepada
Tomas, seorang murid Tuhan yang tidak bersama-sama dengan mereka ketika
Tuhan menampakkan diriNya. Walaupun Tomas ragu bahkan tidak percaya
terhadap pemberitaan para murid, tetapi para murid sudah melakukan tugas
dan tanggung jawabnya, yaitu memberitakan karya keslamatan Allah,
memberitakan Yesus yang menang. Pemberitaan Yesus yang telah bangkit
dimulai dari orang-orang yang dekat dan dikenal oleh mereka.
Thomas yang tidak percaya dengan pemberitaan para murid bahwa Tuhan
telah bangkit, akhirnya di sapa dan diyakinkan oleh Tuhan sendiri. Setelah satu
Minggu mereka berkumpul kembali dan Tomas ada bersama mereka. Pada saat
Panduan MPPP 2013
Page 52
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
itulah Tuhan datang dengan menampakan diri kepada para murid secara
khusus menampakan diri kepada Thomas. Tuhan tahu apa yang menjadi
keinginan Tomas. Ia menunjukkan lubang paku pada tangannya dan juga
lambung yang lubang karean ditikam, Tuhan meminta supaya Tomas
mengulurkan tangannya dan mencucukkan jarinya ke lambungNya. Ketika
Tomas melihat sendiri ia menjadi percaya. keyakinan Tomas pulih ketika ia
membuktikan dan melihat sendiri bahwa Tuhan telah bangkit. Keyakinan
Tomas ini akhirnya membuahkan pengakuan iman bahwa Yesus adalah Tuhan
dan Allah. Dan pengakuan ini menjadi pengakuan Iman Gereja hingga sekarang
ini bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah. Pengakuan Tomas akan Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat berdasar pada bukti yang ia temukan, bahwa Tomas
telah melihat Tuhan, tetapi menurut Yesus kepercayaan seperti itu kepercayaan
kurang mulia. Dalam pandangan Yesus kepercayaan yang didasarkan pada
pemberitaan dianggap lebih baik, sehingga Yesus mengatakan” berbahagialah
mereka yang tidak melihat, namun percaya”. Kepercayaan yang seperti inilah
yang akhirnya mendukung adanya gereja hingga saat ini. Karena beriman adalah
percaya walaupun ia tidak melihat, tetapi tetap berserah akan pengharapan
kepada yang ia percaya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Melalui pengalaman iman para murid, yang telah berjumpa dengan Tuhan
yang telah bangkit, kita bisa belajar banyak. Dalam kehidupan kita sebagai
jemaat terkadang kita mengalami situasi yang tidak menyenangkan, pergumulan
berat, yang membuat kita kalut, resah, cemas, galau ataupun takut. Dengan
kuasa kebangkitan Tuhan, sebenarnya kita tidak perlu putus asa atau takut
menghadapi persoalan tersebut , karena kebangkitan Tuhan menunjukkan
bahwa Tuhan kita hidup. Tuhan yang berkuasa atas kematian adalah Tuhan
yang bisa diandalkan. Sehingga melalui beriman kepada Tuhan yang telah
bangkit hidup kita diarahkan kepada pengharapan, melalui pengharapan, iman
kita dikuatkan, dengan iman yang kuat kita siap menghadapi dan menyelesaikan
persolan hidup seturut kehendak Tuhan. Tuhan kita bangkit, Tuhan kita hidup,
yang mampu memberikan damai sejahtera bagi anak-anakNya.
Dengan terang kebangkitan Tuhan, maka iman kepercayaan kita dibangun
dan menjadi kuat. untuk itu kita juga dipanggil dan diutus oleh Allah untuk
melakukan kehendak Allah, yaitu dengan memberitakan Yesus yang telah
bangkit dan menguatkan
Saudara Saudara kita yang lain. Ketika kita
melakukan misi Allah, memberitakan Yesus yang telah bangkit dengan
menguatkan yang lemah, menyembuhkan yang terluka, dan seterusnya, kita
tidak perlu takut dan bimbang karena Tuhan pasti akan memperlengkapi kita
dengan kuasa Roh kudus, sehingga kita juga dimampukan untuk mengerjakan
tugas panggilan kita. Melakukan pengutusan Allah, dengan menguatkan dan
menolong orang lain, harus dimulai dari orang-orang yang dekat dengan kita,
tidak perlu jauh-jauh, terkadang dalam kehidupan kita, kita sering memikirkan
orang lain, yang mungkin jauh dari kita, padahal dalam keluarga kita, di gereja
kita dan di sekitar kita ada Saudara-Saudara yang perlu dikuatkan dan dibantu,
hal-hal tersebut sering diabaikan. Seperti para murid Yesus mau menyakinkan
Tomas orang yang dekat dengan mereka karena Tomas adalah bagian murid
Yesus. Sebagai orang-orang yang telah dipulihkan tugas dan tanggung jawab kita
mau diutus untuk bisa memulihkan orang lain, tetapi hal yang perlu kita ingat
Panduan MPPP 2013
Page 53
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
adalah kita hanya sebagai alat, dan Allah sendiri melalui Roh Kudusnya yang
akan mengerjakan kepada mereka, gambaran Tomas yang diyakinkan oleh para
murid, dan akhirnya Tuhan sendirilah yang bekerja, sehingga Tomas menjadi
yakin dan percaya. Dalam pemberitaan- pemberitaan Injil, tugas kita adalah
mengabarkan tentang Tuhan, yang bisa dilakukan dengan banyak metode dalam
rangka Injil kerajaan Allah di dalam Yesus. Tetapi perlu kita ingat bahwa kita
hanya sebagai alat yang dipakai oleh Allah, untuk itu kita harus rendah hati dan
menyerahkan segala sesuatu yang telah kita lakukan kepada Tuhan karena
Tuhan sendirilah yang akan mengerjakannya. Untuk itu bagi kita yang memiliki
iman yang kuat, kita dipanggil untuk memulihkan iman yang lemah, agar
menjadi kuat. Dan setiap orang yang sudah dikuatkan, dipanggil dan diutus
untuk menguatkan dan menolong orang lain supaya mengenal Tuhan yang telah
bangkit dan menjadi percaya. Sehingga banyak orang yang mendapatkan hidup
karena iman kepadaNya kepada Tuhan. Untuk itu Jangan takut dan yakinlah
bahwa Allah akan menyertai melalui Roh KudusNya, Amin. (JN)
Pembimbing
: Mazmur 118:14-27
Berita Anugerah
: Wahyu 1:4 - 6
Persembahan
: Mazmur 118:28-29
KJ: 21
/ PKJ: 5
KJ:194
/ PKJ: 91
KJ:202
/ PKJ:188
KJ:341
/ PKJ:183
KJ:387
/ PKJ:149
KJ:340
/ PKJ:185
Panduan MPPP 2013
Page 54
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Bahan Renungan Minggu Paskah II
Kisah Para Rasul 5:27-32
Taat kepada Allah versus kepada manusia.
Bapak, Ibu, Saudara, yang dikasihi Tuhan.
Pada jaman ini di dunia kerja banyak orang yang lebih takut pada atasan dari
pada takut akan Tuhan. Dengan alasan takut dipecat dari kerjanya, takut tidak naik
pangkat dan seterusnya. Sehingga yang sering terjadi walaupun terjadi perang batin di
dalam hati, seseorang melakukan perbuatan yang tidak semestinya di hadapan Tuhan.
Misalnya membuat laporan fiktif (direkayasa) tentang dana bantuan yang telah
disalurkan, yang tidak sesuai dengan kenyataan karena dikorupsi oleh atasannya.
Dengan demikian akan terlihat bahwa seseorang menjadi lebih taat kepada manusia
daripada kepada Allah. Dampak dari perilaku seperti ini, walaupun terkesan
menguntungkan beberapa pihak, tetapi yang terjadi menghancurkan semuannya.
Contoh ketika terjadi korupsi, perusahaan menjadi bangkrut yang rugi adalah
semuanya.
Tidak demikian dengan para rasul, para rasul lebih taat dan tunduk kepada Allah
dari pada kepada manusia. Karena ketaatannya kepada Allah ia mau melakukan apa
yang diperintahkan oleh Allah, walaupun mereka harus menanggung resiko dengan
dimasukan ke dalam penjara oleh para Imam Besar dan pengikutnya yaitu dari mazab
saduki. Tetapi karena penyertaan dan kuasa Tuhan, para rasul itu dapat keluar dengan
cara yang ajaib. Setelah keluar dari penjara mereka berada di bait Allah, berada di bait
Allah kembali memberitakan dan mengajarkan tentang Yesus yang telah bangkit, para
rasul tidak jera.
ketika para rasul itu berada di bait Allah mengajar, pengawal bait Allah dan
orang-orangnya kembali menangkap mereka dan menyerahkan mereka
kepada
mahkamah Agama untuk di hakimi. Di Mahkamah Agama rasul-rasul itu di tanyai dan
ditegur oleh Imam Besar, dengan berkata” Dengan keras kami melarang kamu mengajar
dalam itu ( nama Yesus), namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan
ajaran itu, dan kamu hendak menanggungkan darah itu atas kami”. Ada dua versi
perintah yang bertentangan yang dihadapi oleh para rasul, di satu pihak, Mahkamah
Agama sebagai lembaga agama pada waktu itu melarang dengan keras Petrus dan
rekannya untuk memberitakan Yesus, sedangkan dipihak yang lain, Allah menghendaki
supaya nama Yesus diberitakan agar banyak orang yang diselamatkan. Lalu mana yang
akan dilakukan oleh Petrus dan rasul lainnya. Petrus dengan tegas menyatakan dan
mengajak, bahwa mereka harus taat kepada Allah dari pada taat kepada manusia. Di
depan pejabat Mahkamah Agama itupun Petrus juga menggunakan kesempatan untuk
memberitakan Yesus, yang tersalib, mati dan bangkit, supaya bangsa Israel bertobat
dan menerima pengampunan dosa. Ketaatan Petrus untuk memberitakan Yesus,
didasarkan pada kuasa Allah yang telah membangkitkan Yesus dari kematian, di sini
Petrus menjadi saksi mata tentang Yesus telah bangkit dari kematian. Maka Petrus
lebih condong lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Sehingga melalui
pemberitaan Injil ini, Petrus yang dipakai sebagai alat telah dkaruniakan bersama
dengan Roh kudus kepada setiap orang yang taat kepada Allah dalam rangka
membangun kehidupan iman sesamanya.
Dalam terang kebangkitan Yesus, Petrus menjadi seorang yang lebih taat kepada
Allah daripada kepada manusia. Demikian juga dengan kita, ketika kita menghayati
akan Tuhan Yang hidup yang bangkit dari kematian, yang menyelamatkan kita, akan
menolong kita untuk berani hidup dalam ketaatan kepada Allah. Hidup dalam ketaatan
pada Allah, walaupun penuh resiko tetapi mengandung janji keslamatan, keselamatan
untuk diri sendiri, keselamatan keluarga, dan keselamatan orang lain. Dengan ketaatan
Panduan MPPP 2013
Page 55
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
kepada Tuhan, maka hidup kita akan menjadi alat kesaksian bagi orang lain, karena
dengan taat maka hidup kita penuh dengan kebenaran Allah, sehingga kita juga akan
lebih berani menceritakan Yesus yang telah bangkit kepada orang lain.
Taat kepada orang lain itu tidak salah, selama perintah yang kita taati sesuai
dengan perintah Tuhan. Untuk itu melalui renungan ini kami mengajak, mari kita
prioritaskan ketaatan kita kepada Allah, kita harus berani tegas untuk menolak dan
berkata tidak, ketika ada perintah-perintah manusia yang tidak sesuai dengan
kehendak Allah. Ketika hidup kita senantiasa dalam ketaatan maka hidup kita di
arahkan kepada kebenaran, sehingga hidup kita menjadi bermartabat dan menjadi
berkat. Amin. (JN)
Panduan MPPP 2013
Page 56
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
KHOTBAH MINGGU PASKA III
Tanggal 14 April 2013
Bacaan: Mazmur 30
Warna Liturgi Putih
Bacaan Leksionari:
Kisah Para Rasul 9:1-6, 7-20 ; Mazmur 30
Wahyu 5:11-14; Yohanes 21:1-19
BERSYUKUR UNTUK KEBAIKAN TUHAN
Tujuan:
1. Warga jemaat bersyukur kepada Allah atas pemulihan yang terjadi dalam
hidupnya
2. Ucapan syukur warga jemaat menjadi berkat bagi orang lain
Syalom……
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Semua orang yang hidup di dunia ini tidak akan terlepas dari yang namanya
pergumulan. Masing-masing orang tentu memiliki pergumulan yang berbeda,
tergantung dari apa bentuk pergumulan yang sedang di hadapi. Pergumulan juga
dapat berbeda di lihat dari bobot, waktu terjadinya, siapa yang menghadapinya, dan
sangat banyak hal yang sebenarnya dapat mempengaruhi perbedaan suatu
pergumulan tersebut. Mungkin ada di antara kita yang merasa bahwa pergumulan
hidupnya terasa paling berat dibandingkan dengan orang lain. Kita sering melihat
ketika ada seseorang bercerita tetang pergumulan hidupnya, dan orang lain
mendengarkanya, mungkin orang yang mendengarkan pergumulan orang lain itu
akan berkata:” Ah… itu belum seberapa, dibandingkan pergumulan saya”, dan mulai
ia menceritakan pergumulan hidupnya.
Hari ini kita akan mencoba ikut menghayati dan merasakan pergumulan
seorang hamba Tuhan, bahkan kita akan mengambil hikmah dari pergumulannya.
Mazmur pasal 30 ini merupakan ungkapan pujian dari Raja Daud, sekalipun ia
seorang raja, ia tidak luput juga dari berbegai persoalan dan pergumulan hidup.
Kedudukannya sebagai raja yang di kelilingin dengan hal-hal yang baik tidak
menjamin bahwa hidupnya akan berjalan mulus-mulus saja. Hal ini sekaligus
menjadi contoh bagai kita bahwa pergumulan dan kesulitan itu dapat datang pada
siapa saja, kapan saja tanpa memandang kedudukan dan jabatan seseorang.
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
pada hari ini kita akan bersama-sama merenungkan firman Tuhan yang telah
kita baca dari kitab Mazmur 30: 1- 13, kitab yang kita baca ini berdasarkan isinya
dapat kita golongkan sebagai kitab pengucapan syukur pribadi atau perorangan.
Bisa saja kita katakan bahwa kitab ini adalah ungkapan ucapan syukur raja Daud
sebagai seorang yang sedang menghadapi kebahagian setelah ia mengalami
pergumulan yang berat. Pada akhirnya Mazmur ini di pakai dalam setiap ulang
tahun pentahbisan bait suci.
Kitab ini diawali dengan ungkapan syukur dari pemazmur itu sendiri yang
mengatakan dalam ayat ke-2 Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab
Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku
bersukacita atas aku. Seperti kebanyakan dari kita bahwa ungkapan syukur
biasanya muncul atas dasar hal-hal yang baik telah terjadi dalam hidup kita. Raja
Daud sebagai seorang yang gemar memuji Tuhan, juga memiliki alas an-alasan
tertentu ketika mengucap syukur kepada Allah. Pujian syukur raja Daud biasanya
dia ungkapkan karena dia menyakini bahwa Allah adalah Allah yang baik dan
Panduan MPPP 2013
Page 57
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
senantiasa memberikan kebaikan kepada dirinya. Bahkan dalam ayat yang ke- 7
mengatakan; Dalam kesenanganku aku berkata: "Aku takkan goyah untuk
selama-lamanya!" ia mengambarkan dirinya memiliki iman yang sangat kokoh, ia
sangat menyakini bahwa Allah menempatkan dirinya di tempat yang tinggi. Dalam
kondisi yang aman dan baik seperti ini ia merasa mampu untuk menghadapi
segalanya, dan pujian syukur dapat ia lontarkan dengan mudah.
Namun apa yang terjadi, secara tiba-tiba peristiwa yang mengejutkan terjadi
atas dirinya, raja Daud merasa bahwa Allah telah menyembunyikan wajah-Nya
kepadanya. Sebab situasi yang baik dan aman yang edang ia rasakan, secara tibatiba telah berubah total. Dari bacaan awal kitab
Mazmur ini, kita dapat
menemukan sang pemazmur mengalami sakit yang luar biasa, ia mengambarkan
penyakitnya ini seolah-olah akan merengut nyawanya ( ayat 2-4 ). Hari-hari yang
ceria kemudian berubah menjadi kelam, Allah yang baik terasa menjadi Allah yang
sedang murka, sepanjang malam yang biasanya teduh menjadi malam-malam yang
penuh dengan tangisan, hari-hari yang baik telah menjadi ratapan.
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus Mazmur atau pujian yang kita
baca ini sebenarnya tulisan dari seorang yang pernah mengalami sakit yang parah,
bahkan sakitnya itu hampir membawanya kepada kematiannya. Dalam kondisi
seperti inilah ia bentul-betul merasa tidak berdaya sama sekali. Ditengah
pergumulan yang sedang ia hadapi ini, sebagaimana dikatakan dalam ayat 3 dan 9,
dia berteriak minta tolong dan berseru kepada TUHAN. Dengan sungguh-sungguh
dia berdoa, memohon kesembuhan dari Tuhan. Dia sangat menyadari siapa dirinya,
ia debu yang tidak memiliki daya apa-apa. Bahkan dalam pergumulannya itu, ia
merasa bahwa ia tidak ada artinya sekalipun ia mati.
TUHAN yang selama ini ia puji dan ia sembah akhirnya menjawab
permohonannya, betapa senang hati raja Daud ketika Tuhan mendengarkan
permohonannya. Begitu menakjubkan karya Allah baginya,
lalu hidupnya
dipulihkan seperti sebelum ia mengalami penderitaannya. Atas pertolongan TUHAN
itulah, ada beberapa respon yang ia lakukan :
Yang pertamama: Atas jawaban Tuhan sehingga ia mengalami kesembuhan dari
sakitnya raja Daud kemudian memanjatkan nyanyian syukur, memuji dan
memuliakan nama TUHAN. Pemulihan dari TUHAN itu telah mengubah ratapan
Daud menjadi tarian penuh sukacita. Raja Daud menggambarkan pemulihann
penderitaannya sebagai tangisan malam yang pasti akan berlalu oleh pagi hari
yang penuh sorak-sorai. Jadi Mazmur pasal 30 ini juga sebuah kesaksian dari
Daud atas besarnya kasih karunia TUHAN bagi setiap orang yang percaya
kepadaNya. Tuhan tetap berkarya, memperbaiki, menyelamatkan orang-orang
yang mau datang bermohon kepadaNya. Tidak seorang pun yang ditolak oleh
Tuhan (ay 3; band Ratapan 3:22)
Yang Kedua: dalam Mazmur 30:5 Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai
orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada
nama-Nya yang kudus!
Rasa syukur kepada Allah, mendorong raja Daud untuk mengajak semua
orang untuk memuliankan Allah. Kebahagian yang ia rasakan kemudian tidak
ia nikmati sendiri, namun kebahagian itu ia bagikan kepada orang lain. Ia
mengajak orang lain untuk menaikan syukur atas pergumulannya yang telah di
jawab oleh Allah.
Yang Ketiga: Mazmur 30:6 Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia
murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar soraksorai.
Panduan MPPP 2013
Page 58
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Kesembuhan dan kelepasannya dari pergumulan yang berat, menjadi
pengalaman hidup yang berharga bagi raja Daud. Pengalaman itu pula yang
kemudian menjadi berkat bagi orang lain, dengan pengalaman itu kemudian
raja Daud menguatkan orang-orang yang sedang dalam pergumulan. Raja
Daud menyakikan semua orang yang sedang dalam pergumulan bahwa pasti
akan segera tiba masanya mereka yang bergumul akan mendapatkan
kelepasan.
Yang ke empat: kitab mazmur yang kit abaca ini di tutup dengan tekad yang
sangatbaik dari raja Daud ketika ia mendapatkan kasih karunia dari Allah
bahwa dalam hidupnya ia akanterus memuji Tuhan selama-lamanya (ayat 13 )
Jemaat yang di Kasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Pengalaman raja Daud ini mungkin saja dapat terjadi dalam hidup kita
sekarang ini, bahkan mungkin hari-hari ini ada di antara kita yang sedang
bergumul dengan pergumulan yang sangat berat. Kita merasa bahwa semuanya
baik-baik saja, seluruh hidup kita telah kita serahkan kepada Allah, bahkan iman
kita telah dibangun dengan baik yang seolah-olah tidak akan pernah goyah dengan
apapun juga. Namun secara tiba-tiba, kita di kejutkan dengan suatu peristiwa yang
mungkin memberatkan hidup kita. Pergumulan yang menghimpit kita bisa saja
diakibatkan oleh sakit penyakit, perekonomian yang semakin melorot, persoalanpersoalan sosial di sekitar kita. Apa lagi kalau peristiwa-peristiwa itu terjadi secara
serta merta dalam kehidupan kita ini.
Jika hari ini kita sedang menghadapi pergumulan yang berat, kabar
sukacitanya adalah Allah senantiasa mau mendengar pergumulan dan seruan setiap
orang yang meminta tolong kepada-Nya, bukan hanya sekedar mendengar, yang
pasti Ia akan menolong orang-orang yang mengasihi-Nya.
Jangan menyerah! Mungkin hari ini, kita tidak sanggup melihat keadaan yang
sedang. Segala sesuatu mungkin tidak tampak baik dalam pandangan kita, tetapi
kabar baiknya adalah jika kita tetap mengharapkan akan belas kasihan Tuhan,
maka belas kasihan Tuhan akan memampukan kita untuk mengatasi masalah yang
ada, tidak peduli apa pun keadaannya. Mari kita belajar dari pengalaman dan
kesaksian hidup dari pemazmur yaitu raja Daud.
1. Dalam menghadapi pergumulan hidupnya ia tidak lari kepada siapa-siapa
namun ia datang, berseru kepada Allah. Sikap seperti ini perlu diteladani bahwa
pengharapan kepada Allah kiranya tidak berubah, bahkan dalam situasi dan
kondisi yang sangat tidak memungkinkan sekalipun. Oleh karena itu kita juga
perlu melakukan hal yang sama, ketika berhadapan dengan pergumulan dan
persoalan yang berat, mari kita datang kepada Allah, berseru kepada-Nya sebab
Ia pasti mendengar, dan mengerti akan setiap pergumulan kita. Dalam setiap
pergumulan jangan lari dari Tuhan, namun semakin medekat kepada Allah.
2. Menaikan persembahan Pujian Syukur, ketika pergumulan kita di jawab oleh
Allah, dan pembebasan Allah terjadi dalam hidup kita, maka yang harus
dilakukan adalah menaikan pujian dan pemyembahan kepada Allah dalam
bentuk ucapan syukur. Ketika kita merasakan sukacita maka akan baik kalau
kebaikan Tuhan itu kita bagikan kepada orang lain agar mereka juga merasakan
kabaikan Allah serta bersam-sama dengan kita memuliakan Allah yang baik itu.
3. Komitmen orang yang meraskan kebaikan Allah, pengalaman raja Daud sesudah
ia terbebas dari pergumulan hidupnya maka ia akan memuliakan Allah untuk
selama-lamanaya. Demikian juga dengan kita semua setelah menghadapi
pergumulan dan Allah membebaskan kita, marilah kita senantiasa mengucap
syukur kepada Allah atas segala kebaikannya. Janganlah kita jemu-jemu untuk
Panduan MPPP 2013
Page 59
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
senantiasa memuliakan Tuhan dalam hidup kita, karena dalam kondisi seperti
apapun Allah adalah Allah yang tetap baik kepada umatnya.
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus
Baru saja kita merayakan Paskah, Paskah adalah peristiwa agung dimana
Allah menyapa umatnya dengan memberikan kelepasan dan pembebasan akibat
belengu dosa dan kuasa maut. Kita semua adalah orang-orang yang pernah
terhitung sebagai bagian dari kehidupan yang penuh dalam kegelapan dan
kengerian kematian kekal akibat dosa, karena setiap dosa memiliki upah kematian
Setiap orang yang menjadi hamba dosa, maka ia akan mengalai kehidupan yang
kelam dalam sengsara siksaan akhir zaman.
Oleh kasih karunia-Nya, Kristus telah mati untuk menebus kebinasaan kita
dan memberikan kita hidup yang sejati, bahkan ketika kita masih menjadi musuh
Allah (Roma 5:8-10). Ungkapkanlah syukur kita kepada-Nya dengan memberitakan
kebaikan-Nya kepada orang lain. Nyatakan akibat kebaikan-Nya itu pada diri kita
semua, agar mereka melihat kesaksian yang hidup dalam diri kita. Kiranya
uangkapn syukur kita akan menjadi berkat bagi orang lain, ungkapan syukur kita
adalah ungkapan syukur yang dapat memulihkan keadaan orang lain yang sedang
dalam pergumulan, kiranya Tuhan Yesus memberkati. (TAR)
Nats Permbimbing
Berita Anugerah
Nats Persembahan
Pujian
1. PKJ 4:1-2
2. PKJ 7:1-3
3. PKJ 37:1-2
4. PKJ 165:1-3
5. PKJ 149:16. PKJ 231:1-2
: Wahyu 7:9-10
: Wahyu 7:15-17
: Mazmur 118:28-29
***
Panduan MPPP 2013
Page 60
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Bahan Renungan Minggu Paskah III
Bahan: Kis 9: 1-6
PERJUMPAAN DENGAN KRISTUS YANG MENGUBAHKAN
Pertobatan Paulus adalah peristiwa yang menarik untuk di gumuli dan
direnungkan agar setiap orang Kristen di zaman sekarang ini dapat memaknai arti
perjumpaan dengan Allah. Belajar dari pengalaman para rasul dalam zaman Kisah
rasul ketika hari Pentakosta, mereka mengalami perjumpaan dengan Allah melalui
tutunya Roh kudus (Kis 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu
mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan
oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya). Kalau kita melihat dari latar
belakang ke dua belas rasul yang menerima penyatan Roh kudus tersebut, sebenarnya
mereka orang-orang dari kalangan pada umumnya. Tetapi setelah perjumpaan dengan
Roh kudus itu, mereka mengalami perubahan yang cukup besar, dariseorang yang
takut menjadi orang yang berani bersaksi tentang jalan kebenaran, dari tidak memiliki
kelebihan apa-apa disertai Allah dengan tanda mujizat. Kesemuanya itu pada akhirnya
mereka pakai untuk pewartaan Injil.
Demikin juga dengan kehidupan Rasul Paulus yang dulunya disebut dengan
Saulus. Paulus adalah orang yang bangga dengan kebangsaanya sebagai orang Yahudi,
ia lahir di kota Tarsus, pada usia 13- 15 tahun ia di kirim ke Yerusalem untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dalam hal hukum taurat dan tradisi Yahudi.
Di kalangan orang Kristen mula-mula Saulus telah menanamkan rasa ketakutan oleh
karena peranya memasukan orang-orang yang menyebut dirinya sebagai pengikut
Kristus kedalam penjara. Paulus sangat bersemangat sekali untuk pergi ke Damsyik
guna mengancam dan membunuh para murid-murid Tuhan. Untuk mendukung
kegiatannya itu ia meminta dukungan iman besar yang ada, guna meminta legalitas dan
dukungan. Dengan kata lain segala kemampuan yang ada dipakai untuk menghambat
dan merusak pekerja Tuhan.
Namun ketika ia berjumpa dengan Tuhan dalam perjalanannya untuk melakukan
niatnya tersebut, semuanya berubah total karena kemudian rencana Tuhan yang terjadi
dalam hidupnya (Kis 9:6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana
akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.)". Semua kehebatan yang
dia miliki tidak ada artinya, semangatnya untuk membunuh para murid Tuhan tidak
berdaya ketika menghadapi kemulyaan Tuhan. Perjumpaannya dengan Tuhan Yesus
Kristus merupakan titik tolak perubahan dalam dirinya. Paulus benar-benar mengalami
perubahan yang total dari jalan hidup yang ia jalani, bahkan kalau kita membaca dalam
kisah kehidupanya sampai akhir, kita menjumpai bagaimana ia melayani dalam
pekerjaan Tuhan dengan sangat luar biasa, perasaan, harta, dan jiwanya ia pakai untuk
memberitakan Injil. Perkembagan gereja mula-mula yang semakin pesat dengan
ditandai semakin banyaknya jiwa-jiwa yang tepanggil untuk menjadi murid Tuhan, tidak
terlepas dari peran rasul-rasul termasuk rasul Paulus, yang kesemuannya telah
mengalamai perjumpaan dengan Allah dan mengalami perubahan hidup dari
perjumpaan tersebut.
Belajar dari pengalaman Paulus ini serta pengalman para rasul sebelum Paulus,
sudah kah kita mengalami perjumpaan dengan Allah ? yang kemudian melalui
perjumpaan itu telah mengubahkan seluruh kehidupan kita. Apakah kita telah
merasakan dan mengalami ketidak berdayaan kita telah di ubahkan Allah dalam
perjumpaan kita dengan Allah sendiri. Karena perjumpaan dengan Allah telah
mengubahkan banyak orang yang tidak berdaya menjadi orang yang diberdayakan di
dalam Tuhan. Apakah perjumpaan kita selama ini dengan Tuhan telah mampu
menyadarkan dan mendorong kita, agar segala yang kita miliki baik hidup, keahlian,
Panduan MPPP 2013
Page 61
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
pendidikan, kekayaan dan lain sebagainya yang ada dalam diri kita di gunakan untuk
kemulyaan Tuhan.
Dalam rangka pekan paskah ini marilah kita betu-betul mencari Tuhan, biarlah
kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan sehingga hidup kita mengalami perubahan
yang secara total. Keyakinan bahwa Allah sanggup mengubah seluruh hidup kita, untuk
dapat di pakai sebagai alat kemulyaan Tuhan, kirannya mondorong kita untuk terus
menerus mengalami perjumpaan dengan Allah. Tidak ada yang mustahil bagi Allah
untuk mengubah hidup kita, meskipun kita memiliki latar belakang yang seperti
apapun. Seperti pengalaman Paulus dan para rasul yang lain yang telah mengalami
perjumpaan dengan Tuhan, lalu memulai segala sesuatunya dari Tuhan untuk
memberikan dampak pada kehidupan ini, kirannya Tuhan Yesus memberkati. (TAR)
Panduan MPPP 2013
Page 62
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PASKAH IV
Tanggal 21 April 2013
Bacaan Yohanes 10: 22 – 30
Warna Liturgi Putih
Bacaan Leksionari:
Kisah Para Rasul 9:36-43; Mazmur 23
Wahyu 7:9-17; Yohanes 10:22-30
“Jangan Menjadi Domba Binal”
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Apakah selama menjadi orang kristen Saudara pernah merasa tidak puas
dengan kehidupan beriman Saudara? Merasa ragu dengan berbagai ajaran iman
yang diterima, sehingga Saudara berusaha sedemikian rupa mencari
pengalaman-pengalaman baru. Kadang pindah-pindah gereja, pindah KKR dari
satu tempat ke tempat lainnya, pindah-pindah pengajaran yang sepertinya
memuaskan dan lain sebagainya. Dan ketika pada akhirnya Saudara tahu
bahwa ternyata harapan Saudara akan pemuasan diri tersebut tidak tercapai,
apakah Saudara terus bertahan dengan keyakinan itu atau kemudian sadar
bahwa telah melakukan kesalahan kemudian berubah? Karena seringkali
pengharapan kita adalah sebuah tata nilai kita terhadap sesuatu.
Orang Yahudi memiliki pengajaran yang berkaitan dengan pengharapan
akan Mesias yang akan menolong mereka.Mereka begitu teguh dengan apa yang
diyakininya. Begitu yakinnya mereka sehingga hati mereka tertutup terhadap
kebenaran yang seungguhnya tentang kemesiasanYesus. Ketertutupan hati
membuahkan kepicikan dan kecenderungan untuk percaya pada keyakinan
sendiri. Orang lain selalu dipahami berdasarkan kebutuhan dan keyakinan
sempitnya. Inilah yang terjadi terhadap orang-orang Yahudi. Ketika umat Yahudi
merayakan hari Perayaan Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem sebagai
peringatan bagaimana Allah telah menolong bangsa Yahudi membebaskan negeri
mereka dari kekuasaan raja Siria yang menindas. Pada suatu kesempatan
mereka mengelilingi Yesus dan mengajukan pertanyaan kepada Yesus, "Berapa
lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau
Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." Kalau kita perhatikan sebenarnya
ini adalah pertanyaan yang menunjukkan betapa piciknya mereka memahami
Yesus. Mereka mendekati dan memahami Yesus berdasarkan kebutuhan dan
kepentingan mereka sendiri. Orang-orang Yahudi memahami Yesus sebagai
Mesias politik, seseorang yang akan membebaskan bangsa Yahudi dari
penjajahan bangsa Romawi dan yang akan memulihkan kerajaan nenek moyang
mereka yang diyakini akan dipulihkan oleh keturunan Daud. Dengan pertanyaan
ini menandakan bahwa dikalangan orang Yahudi sedang mengalami kegalauan
tentang masa depan kehidupan mereka sebagai bangsa. Mereka merindukan
pemimpin yang akan memulihkan kejayaan masa lalu. Penantian demi
penantian belum ada kepastian. Ketika Yesus memulai pelayananNya dan para
muridNya menyebutnya sebagai Mesias, orang-orang Yahudi mulai tergoda
untuk memastikannya. Namun pemahaman mereka tidak seperti apa yang
sebenarnya menjadi maksud kedatangan dan pelayanan Yesus Kristus.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Mengapa orang Yahudi dan pemimpinnya begitu sulit mengenal Yesus?
Setidaknya ada dua alasan mengapa hal itu terjadi.
Panduan MPPP 2013
Page 63
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Pertama: Mereka tidak percaya. Kalau diperhatikan sebenarnya mereka
telah melihat segala apa yang dilakukan oleh Yesus, baik pengajaranNya
maupun kesaksian hidupNya selama melayani. Tetapi permasalahannya mereka
masih belum mau percaya dan belum mau mengenal "siapa Dia yang
sesungguhnya”. Yesus berkata: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi
kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku,
itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku” Jawaban Yesus atas pertanyaan
kemesiasanNya yang begitu jelas pasti juga tidak memuaskan mereka. Dalam
berbagai kesempatan perjumpaan dengan Yesus, orang Yahudi, khusunya para
pemimpin mereka, cenderung menolak dan berkonflik dengan Yesus. Mereka
merasa tahu dan merasa satu-satunya pemilik kuasa terhadap hukum Taurat.
Seolah-olah Yesus tidak layak untuk menjadi Mesias bagi mereka. Kesembongan
ini menutup hati mereka untuk percaya dan lebih mengenal siapa Yesus.
Kedua: Mereka bukan kawanan dombaNya. Pantaslah kalau orang-orang
Yahudi sulit mengenal dan percaya kepada Yesus. Dalam ayat 14 dikatakan
Yesus: “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan
domba-domba-Ku mengenal Aku” Yesus mengumpamakan dirinya sebagai
seorang gembala. Dan seorang gembala yang baik tentulah akan paham dan
tahu siapa domba-domba gembalaanNya. Demikian sebaliknya, domba yang baik
akan mengetahui siapa dan apa yang dilakukan gembalanya. Namun orangorang Yahudi, mereka tidak mengenal siapa sesungguhnya Yesus, atau tepatnya
tidak mau tahu Yesus yang sesungguhnya. Mereka hanya mau memahami
sesuai dengan kemauan dan tujuan serta kepentingannya sendiri. Mereka ibarat
domba yang tidak mengenal suara Gembalanya dan pastilah mereka bukan
kawanan dombaNya. Karena demikian Yesus menegaskan: “tetapi kamu tidak
percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku”.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Kalau Yesus dengan tegas mengatakan bahwa mereka, orang-orang Yahudi
yang datang dan bertaanya kepadaNya adalah bukan kawanan DombaNya, lalu
gambaran kawanan domba yang seperti apa yang menjadi milikNya? Setidaknya
ada tiga hal yang menggambaran tentang domba Kristus. Pertama: Domba
Mendengar Suara Gembalanya. Seekor domba karena kurun waktu yang cukup
lama bersama digembalakan oleh seorang penggembala tentu akan mengenal
suara khasnya. Panggilan, hardikan, dan ajakannya tentulah akan direspon
dengan baik. Dan seorang gembala yang bukan penggembalanya pasti tidak
akan dikenal dan diturutinya. Demikian juga dengan setiap orang percaya. Ia
pastilah akan mengenal, mengerti dan mengikuti apa yang disuarakan oleh
Yesus Kristus bagaikan seekor domba kepada gembalanya. Kedua: Domba
dikenal oleh Sang Gembala, seorang gembala yang baik akan sangat mengenal
domba-dombanya bahkan mungkin sampai kepada hal-hal yang terkecil yang
menjadi ciri dan khas domba itu. Bukan hal yang mustahil dalam kawanan
domba ada yang berbeda, misalkan ada domba yang sering keluar dari kawanan,
sering membuat rIbut dengan kawanan yang lain dan sebagainya. Sang Gembala
pasti mengenalnya. Ketiga: Domba Mendapat Perlindungan. Gembala yang baik
mengetahui berapa jumlah kawanan dombanya, ia akan menghitung dan akan
mencari bila ada anggota kawanan yang tercecer dan akan melindungi kawanan
domba gembalaannya dari segala ancaman dan bahaya. Bahkan mungkin
Panduan MPPP 2013
Page 64
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
nyawanya akan dipertaruhkan agar kawanan dombanya tidak terancam
kehidupannya.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Umat kristen sering mengidentikkan dirinya sebagai domba dan Yesus
adalah Gembalanya. Namun apakah setiap orang kristen adalah kawanan
dombaNya? Seharusnya ya! Namun demikian kita harus jujur bahwa di dalam
kehidupan sebagai orang kristen kadangkala kita seperti syair nyanyian dalam
Kidung Jemaat 240 bait yang kedua, ……. “Yesus cari akan daku domba binal
yang sesat” ada praktik hidup yang tidak bersesuaian dengan kehendak Yesus
Kristus Sang Gembala. Sebagai domba, seharusnya kita adalah pribadi yang
mau bersandar dengan taat kepada Yesus Sang Gembala. Seekor domba yang
baik akan mendengar suara dan menuruti kehendak gembalanya bukan
penggembala lain yang tidak dikenalnya. Demikian juga sebagai umat kristen
yang percaya kepada Yesus Kristus. Tentunya umat kristen harusnya mendengar
apa yang dikehendaki oleh Yesus Kristus dan melakukan seluruh perintahNya.
Kita adalah kawanan domba kepunyaanNya, milik Yesus Sang Gembala.
Seperti Nyanyian Mazmur 23: “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan
aku.Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku
ke air yang tenang; menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu,
itulah yang menghIbur aku”. Jangan menjadi domba yang binal, atau dalam
bahasa Jawanya lenjeh, nel-nelan yang kesukaannya melakukan hal-hal yang
nyleneh, ingin tampil beda tetapi norak dan cari perhatian dan bertentangan
dengan kehendak Sang Gembala. Apabila kebinalan tersebut tidak terkendali
memungkinkan kita menjadi domba yang sesat.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Dalam Masa Pra Paskah ini kita kembali menghayati kasih Tuhan yang
telah berkorban, memberi hidup yang kekal dan senantiasa memberi
perlindungan dari setiap ancaman kehidupan. Kita harus terus belajar setia
untuk mendengar apa yang diajarkanNya dan melakukan apa yang dikehendaki.
Sadari bahwa kita adalah Kawanan Domba Allah, Kita Mengenal gembala Kita
dan Sang Gembala akan senantiasa menyertai dan melindungi kita. Tuhan Yesus
Sang Gembala memberkati Saudara. Amin. (YEP)
Nats Pembimbing : Mazmur 23
Berita Anugerah : Wahyu 7 : 15 – 17
Nats Persembahan
: 1 Petrus 5 : 8
Nyanyian
: KJ 161
:1–2
KJ 445
:1–2
KJ 344
:1–3
KJ 240a : 1 – 2
KJ 450
:1–
KJ 407
:1–2
Panduan MPPP 2013
Page 65
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Renungan Minggu Pra-Paskah IV
Bacaan: Kis.9: 36 – 43
Hidup Berbuat Kebaikan, Mati Meninggalkan Perubahan
Ketika dalam perjalanannya memberitakan Injil di Lida, Rasul Petrus
mendapat kabar bahwa salah seorang muridnya yang bernama Tabita meninggal,
Tabita adalah nama lain dari Dorkas. Setelah mengetahui kabar tersebut, segera
ia datang ke rumah keluarga yang berduka. Banyak orang merasa kehilangan
Dorkas. karena Ia dikenal sebagai seorang yang sangat baik dan memiliki
kemurahan hati, selalu terbeban melihat penderitaan orang lain, “Perempuan itu
banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.” (Kisah 9:36b)
Saat tiba di rumah tersebut, Rasul Petrus melihat orang-orang telah
memandikan Dorkas dan membaringkan mayatnya di ruang atas. Saat hendak
mendoakan wanita itu, Petrus meminta orang-orang yang ada dalam kamar
tersebut untuk keluar. Ini dilakukan Petrus karena ia tahu bahwa tidak semua
orang yang berkumpul di tempat itu percaya atau beriman kepada Yesus.
Kemudian Petrus berdoa dan membangunkan Dorkas, “Tabita, bangunlah!”
Secara manusia, adalah mustahil bahwa orang yang meninggal akan hidup
kembali. Namun akhirnya wanita itu pun bangkit! Petrus memiliki keyakinan
penuh kepada Kristus. Petrus memperkatakan firman bukan menurut kehendak
dan pikirannya sendiri, juga bukan asal berbicara, tetapi semua didasari oleh
imannya. Apalagi dia juga pernah menyaksikan secara langsung bagaimana
Tuhan Yesus membangkitkan anak Yairus yang sudah meninggal (Luk 8:51),
inilah yang juga membangkitkan keberanian dalam dirinya untuk
mempraktekkan iman! Melalui pelayanan Petrus ini semua orang menjadi
terbuka ‘mata rohaninya’ dan banyak dari mereka menjadi percaya kepada
Tuhan.
Melalui kisah ini kita dapat merenungkan beberapa hal. Pertama:
Keteladanan hidup Tabita. Ketika ia masih hidup, Tabita banyak melakukan
kebaikan dengan memberi perbuatan yang baik dan bersedekah kepada orang
lain. Perbuatan ini tentunya sangat dirasakan oleh orang-orang disekitar
kehidupan Tabita. Dan ketika ia meninggal ada orang-orang yang menunjukkan
karyanya yaitu baju dan pakaian yang dIbuat selama hidupnya dan menjadi
kenangan bagi mereka yang menerima. Tabita menjadi berarti dan bermanfaat
bagi mereka. Kedua: Melalui peristiwa “hidup kembali” dari kematiannya banyak
orang yang menjadi percaya kepada Tuhan. Peristiwa hidup kembali yang
dialami Tabita menjadi alat kesaksian bahwa Tuhan menyatakan kuasanya
melalui Rasul Petrus dan Tabita.
Lalu bagaimana dengan kita? Catatan apa yang akan kita bagikan bagi
kehidupan, baik semasa kita hidup dan suatu saat setelah kita mengalami
kematian? Bila suatu saat kita mati, perbuatan apa dari kita yang akan
dibicarakan orang? Bahwa kita adalah orang baik yang suka menolong? Bahwa
kita adalah orang yang jujur? Bahwa kita adalah orang yang rajin yang selalu
bekerja dengan giat? Bahwa kita adalah orang yang sabar? Bahwa kita adalah
orang yang rendah hati? Atau sebaliknya bahwa kita adalah orang yang egois,
suka berdusta, malas, suka marah, suka memfitnah, sombong, kikir, dsb?
Panduan MPPP 2013
Page 66
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Maukah kita menggunakan kesempatan mengisi kehidupan seperti Tabita?
Selamat menjalani kehidupan, selamat merangkai catatan untuk dikenang dan
membawa perubahan. Tuhan Yesus Kristus menyertai senantiasa. (YEP)
***
Panduan MPPP 2013
Page 67
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PASKA V
Tanggal 28 April 2013
Bacaan Kisah Para Rasul 11: 1-18
Warna Liturgi Putih
Bacaan Leksionari:
Kisah Para Rasul 11:1-18 ; Mazmur 148
Wahyu 21:1-6; Yohanes 13:31-35
KESELAMATAN BAGI SEGALA BANGSA
Tujuan: Anggota Jemaat dapat menghayati makna kebangkitan Kristus dengan
cara pandang bahwa keselamatan adalah untuk segala bangsa.
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Seperti manusia lahir hanya satu kali, demikian pula orang Kristen yang
mengalami kelahiran baru. Itulah saat seseorang percaya kepada Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamatnya. Seringkali kelahiran baru ditandai dan diteguhkan
dengan baptisan yang memeteraikan orang tersebut sebagai milik Kristus yang
mengalami hidup baru.
Salah satu tanda dari pembaruan yang terjadi, yakni perubahan cara
pandang. Sebagai milik Kristus harus semakin bertumbuh dalam pengenalan
akan Kristus juga dalam karakternya. Pertumbuhan seorang Kristen merupakan
perubahan dari sifat-sifat manusia lama menjadi manusia baru yakni
menyerupai sifat-sifat Kristus. Ia tidak lagi memandang dan menghayati segala
sesuatu dari sudut pandangnya sendiri namun mampu memandang dan
menghayati hidup dari sudut pandang Kristus. Yang berarti mampu memahami
dan menerima orang lain. Melalui Firman Tuhan saat ini kita belajar bagaimana
mengubah cara pandang dan memiliki cara pandang seperti Kristus.
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Hal
yang
sama
pun
dialami
oleh
Petrus,
saat
ia
harus
mempertanggungjawabkan baptisan Kornelius kepada rasul-rasul yang ada di
Yudea. Ketika Petrus kembali ke Yerusalem orang-orang dari golongan bersunat
berselisih pendapat dengan dia. Karena dalam hukum Taurat melarang orang
Yahudi bergaul dengan orang bukan Yahudi atau makan makanan yang telah
mereka sentuh. Mereka terkejut, karena Petrus melakukan hal itu dan
menganggap bahwa Petrus sudah tidak tahir. Petrus menjelaskan kepada para
rasul bahwa cara pandang mereka tidak benar. “Akan tetapi untuk kedua
kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh
Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!” Semua yang dilakukannya untuk
membaptis keluarga Kornelius adalah karena karya Roh Kudus dan tidak boleh
bimbang. Ia pun menyampaikan bahwa karya Roh Kudus pun turun kepada
orang-orang bukan Yahudi. Hal tersebut semakin dipertegas Petrus di dalam
ayat 17 “Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti
kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah
mungkin aku mencegah Dia?" Ketika Petrus selesai menjelaskan tentang karya
Roh Kudus yang begitu luar biasa bagi bangsa lain, hal tersebut mengubah cara
pandang rasul-rasul, sebagaimana tertulis dalam ayat 18 “Ketika mereka
mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya:
Panduan MPPP 2013
Page 68
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
"Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang
memimpin kepada hidup."
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Melalui peristiwa pertanggungjawaban Petrus atas baptisan keluarga
Kornelius, telah mengubah cara pandang para rasul selama ini, mereka kembali
diingatkan bahwa kehadiran Yesus kedunia untuk semua bangsa. Ia tidak lagi
membedakan orang berdasarkan batasan-batasan tertentu. Allah mengasihi
semua orang, tanpa kecuali bahkan keselamatan bagi semua orang yang mau
percaya kepadaNya. Ada beberapa hal penting yang menjadi pembelajaran bagi
kita yaitu:
1. Keselamatan bukan hanya untuk orang Yahudi saja, tetapi juga untuk bangsa
lain.
2. Pertobatan adalah peran Roh Kudus
3. Jangan membatasi karya Roh Kudus.
Yang hasilnya membuat rasul-rasul yang mendengarkan menjadi tenang
dan memuliakan Allah “ Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah
mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.” Luar biasa karya
penyelamatan dari Allah melalui Tuhan Yesus Kristus.
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Lalu bagaimana dengan kita selama ini, apakah selama ini kita memahami
karya keselamatan hanya untuk kita saja, sehingga karya keselamatan menjadi
milik sendiri? Firman Tuhan saat ini mengajak agar kita memiliki cara pandang
seperti Petrus yang semula memahami bahwa kasih Allah dan keselamatan
hanya untuk bangsanya sendiri, menjadi berubah bahwa keselamatan untuk
segala Bangsa yang mau percaya kepadaNya. Memang ini bukanlah hal yang
mudah untuk dilakukan karena kecendurangan manusia menerima sesama yang
memiliki kesamaan dengan dirinya. Namun sebagai pengikut Kristus kita perlu
bertumbuh dalam karakter Kristus.
Saudara-Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Di minggu Paskah ke-5, marilah kita senantiasa berjuang mengubah cara
pandang kita bahwa:
1. Keselamatan juga untuk segala bangsa, kita harus memberitakan karya Allah
yang luar biasa ini dan barangsiapa percaya kepada Yesus akan mendapat
pengampunan dosa.
2. Pertobatan bisa terjadi hanya karya Roh Kudus.
3. Jangan membatasi karya Roh Kudus hanya dari sudut pandang manusia
saja, karena jika Allah berkehendak tidak ada yang mustahil baginya.
Sebagai para murid Yesus yang telah menyaksikan kebangkitanNya, kita
hendaknya mengalami perubahan hidup yang sangat nyata, yakni menjadi
saksi-saksiNya yang setia dan mewartakan berita keselamatan. Tuhan Yesus
memberkati. Amin. (CI)
Panduan MPPP 2013
Page 69
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Nats Pembimbing : Mazmur 148 : 1-6
Berita Anugerah : Yohanes 13 : 34-35
Nats Persembahan
: Amsal 3 : 9-10
Pujian :
PKJ 7
PKJ 55
PKJ 128
PKJ 15
PKJ 131
PKJ 146
PKJ 178
***
Panduan MPPP 2013
Page 70
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
RENUNGAN MINGGU PASKAH V
Bacaan: Mazmur 148: 1-14
PUJILAH TUHAN
Memuji Tuhan adalah hal biasa yang sering dilakukan oleh umat Kristiani.
Di dalam puji-puijian terdapat makna yang indah karena dengan memuji Tuhan
dapat menghIbur hati yang sedih, dapat menguatkan yang berada dalam
keadaan tidak berdaya dan juga merupakan ungkapan syukur akan kasih Allah
di dalam kehidupannya
Di dalam Mazmur 148 merupakan ajakan kepada semua yang tercipta
untuk memuji Tuhan. Ayat 1-4 ajakan pemazmur untuk memuji Tuhan kepada
semua yang ada di langit diatas bumi untuk turut memuji Allah. Mengapa
dalam ayat 5-6 mengatakan semua bisa tercipta hanyalah karena perintah Allah,
Allahlah yang membangun emua dan menjaganya sampai selama-lamanya dan
Allahpun memberikan perturan yangtidak dapat dilanggar
Ayat 7-12 ajakan pemazmur kepada semua yang tercipta yang ada di bumi.
Karena Tuhan mengasihi sermua ciptaannya untuk selama-lamanya. Oleh sebab
itu layaklah bahwa hanya Tuhan yang patut dipuji sebab hanya nama Tuhanlah
yang rtinggi luhur dan keagunganNya mengatasi bumi dan langit.
Kita harus sungguh-sungguh menaikkan puji-pujian kita kepada Tuhan,
karena Tuhan telah meninggikan tanduk umatNya. Tanduk adalah lambang
kekuasaan.
Marilah kita senantiasa memuji Tuhan dalam segala keadaan dengan senantiasa
menjalankan
ketetapan/peraturan-peraturan
Tuhan.
Tuhanlah
yang
telah
meninggikan kita itu bukan hasil usaha kita tapi karena anugerah Tuhan,
sehingga kita menjadi mahkluk yang bermartabat. Marilah kita hidup saling
menghargai semua ciptaan, menjaga dan merawat yang sudah Tuhan berikan
kepada kita. (CI)
***
Panduan MPPP 2013
Page 71
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH MINGGU PASKAH VI
Tanggal 5 Mei 2013
Bacaan Yohanes 14:21-31
Warna Liturgi Putih
Bacaan Leksionari:
Kisah Para Rasul 16:9-15 Mazmur 67
Wahyu 21:10, 22-22:5; Yohanes 14:23-29
atau 5:1-9
ROH KUDUS MEMAMPUKANKU MENGASIHI YESUS
Tujuan:
1. Agar jemaat makin dikuatkan untuk mengasihi Yesus.
2. Jemaat dimampukan untuk berjuang mengalahkan keinginan daging setiap
hari.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Memasuki minggu paskah VI ini, kita telah banyak belajar dan memahami
tentang kasih Allah yang nyata kepada kita manusia. Penghayatan dan perayaan
Paskah yang kita lakukan ini kiranya menumbuhkan kasih dalam hati kita
untuk senantiasa hidup mengasihi Tuhan Yesus Kristus. Peristiwa Yesus Kristus
yang telah mati di kayu salib dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang
ketiga bukan demi kepentingan diri sendiri. Melainkan kepentingan Bapa yang
mengasihi umat-Nya. Kepentingan Bapa yang telah mengutus-Nya datang ke
dalam dunia. Namun, kepentingan Bapa inilah yang merupakan wujud kasih
yang sempurna dalam kehidupan manusia. Manusia diselamatkan dari segala
dosa dan maut. Manusia sebagai citra Allah, yang semula telah rusak karena
ulah manusia sendiri, telah dipulihkan dalam karya Yesus Kristus di kayu salib.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Ketika kita telah menyelami kasih Allah yang nyata dalam kehidupan kita,
injil Yohanes yang kita baca saat ini, mengajak dan meneguhkan kita : perkataan
langsung dari Yesus Kristus : "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti
firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya
dan diam bersama-sama dengan dia” (14:23). Mengasihi Aku, kata Yesus.
Ungkapan yang mudah diucapkan, dikatakan maupun diproklamasikan dengan
kalimat :“Aku mengasihi Yesus”. Namun ketika kembali dipertanyakan : apa
buktinya? Terkadang menjadi sulit untuk dijawab dan dilakukan. Mengapa?
Karena memang sangat mudah untuk mengatakan aku mengasihi Yesus, atau
aku mau mengasihi Tuhan, namun ketika harus menerima dan melakukan
konsekuensi atau tanggung jawab atas pernyataan tersebut, banyak orang
/manusia menjadi tidak mau menerimanya.
Dalam hal ini, injil Yohanes mengajak kita, bagaimana sih mengasihi Aku
kata Yesus. Caranya adalah dengan menuruti firman-Ku. Menuruti firman
Tuhan, adalah bagaimana manusia dalam dirinya dengan hati setia, taat dan
patuh akan firman Tuhan. Melakukan apa yang Tuhan kehendaki bukan
perkara yang mudah. Membutuhkan perjuangan yang berat dan keras. Tetapi
bukan hal yang membuat pesimis atau hal yang mustahil untuk dilakukan.
Menuruti firman Tuhan ini hanya membutuhkan keseriusan mau membuka hati
menerima dengan tulus/legawa bahwa dirinya /kita adalah manusia ciptaan
Allah. Manusia yang adalah hamba yang harus melakukan /mengemban tugas
tanggung jawabnya. Menjadi manusia yang baik dan benar ketika apa yang
Panduan MPPP 2013
Page 72
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
menjadi perkataan Tuhan Yesus itu kita laksanakan/terapkan dalam kehidupan
kita. Singkatnya bagaimana firman Tuhan mendarah daging dalam hidup kita.
Ketika secara benar, firman Tuhan itu mendarah daging dalam hidup kita,
janji Yesus adalah Bapa-Ku akan mengasihi dia. Hal yang sangat indah, bukan
sebagai upah karena telah menuruti firman-Nya. Tetapi bagaimana kita dalam
mengasihi Tuhan dengan menuruti firman-Nya dapat menjadi sempurna dan
menjadi mudah karena Bapa sudah, sedang dan akan mengasihi kita. Arti hidup
menjadi orang percaya kepada Kristus tidak hanya berhenti pada pengakuan
"aku percaya".
Kristus menjelaskan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya harus pula
mentaati segala perkataan-Nya. Taat pada perkataan Kristus menunjukkan ciri
orang percaya segala abad. Demi mempertahankan ketaatan dan kesetiaan
umat, Kristus sendiri mengutus Roh Kebenaran yang akan mengajarkan dan
mengarahkan orang percaya semakin mengenal dan mengasihi Dia. Melalui
pekerjaan Roh Kebenaran orang percaya menikmati persekutuan dengan Bapa
dan Putra. Terbukti, dari kata Kami datang dan tinggal diam bersama-sama
dengan dia. Menunjukkan ada hubungan timbal balik yang sejajar, bukan top
down atau atas bawah, tetapi sebuah keselarasan yang sederajat. Ketika Allah
berkehendak atas hidup manusia agar manusia mengasihi-Nya, peran dan
karya-Nya juga ditampakkan dengan datang dan tinggal diam bersama-sama.
Inilah wujud nyata dari Imanuel, Allah menyertai kita. Maka berbahagialah dan
bersyukurlah kita yang mau mengasihi Yesus dengan menuruti firman-Nya
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Kalau kita lupa akan firman atau janji Tuhan, kita harus kembali kepada
dipimpin oleh Roh, supaya kita ingat kembali dan jadi kuat. Orang-orang yang
lupa adalah sama seperti bangsa Israel, yang makan makanan rohani yang sama
dan minum minuman rohani yang sama, tetapi mereka ditewaskan di padang
gurun (1 Kor. 10:3-5). Membaca ini daging kita langsung berkata, “Aku tidak
mungkin termasuk bagian yang ditewaskan itu.” Daging ingin selalu kita menjadi
bagian yang baik-baik. Kita harus mengerti tentang hidup dipimpin oleh Roh.
Kalau kita mendengar ‘dipimpin oleh Roh’ kita cenderung mengartikan, “Oh
berarti aku harus jadi orang yang baik dan manis.” Bukan seperti demikian.
Kita harus mengerti bahwa di dalam diri kita ada daging yang “brengsek”/tidak
baik/tidak penurut (meskipun kita sudah bertobat lahir baru) dan itu hanya bisa
dikalahkan oleh Roh. Daging akan ada selama kita hidup, tapi kita bisa menang
atas daging. Kita harus menang atas daging tiap-tiap hari! Inilah perjuangan
kita. Kita tidak hanya diam, tetapi berperang melawan keiinginan daging.
Bagaimana? Caranya adalah hidup dan dipimpin oleh Roh. Jika kita mau
dipimpin oleh Roh, kita harus mengasihi Dia, menuruti segala yang difirmankanNya serta melakukannya, maka Bapa dan Yesus Kristus dalam Roh akan diam
bersama-sama dalam diri kita. Dalam hal inilah Damai sejahtera sejati menjadi
dirasakan dalam diri kita.
Fakta menunjukkan bahwa bagi banyak orang, kedudukan, kekuasaan,
dan kekayaan merupakan faktor penentu keadaan damai sejahtera sebuah
keluarga maupun perorangan. Bila keadaan ini terus berlanjut, tak dapat
disangkal bahwa sumber damai sejahtera yang sesungguhnya, yaitu yang berasal
dari Allah, semakin kabur makna dan kehadirannya. Padahal firman Tuhan
Panduan MPPP 2013
Page 73
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
mengingatkan bahwa damai sejahtera ini tidak dapat diperoleh di luar Kristus.
Damai sejahtera inilah yang dapat melenyapkan kegelisahan dan kegentaran
hati. Dan, damai sejahtera ini pula yang diharapkan menjadi motor penggerak
Kristen, untuk menyaksikan damai kepada sekitarnya.
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Pada hari-hari terakhir ini, ada suatu kebutuhan besar yang sedang
dikejar oleh dunia ini, yaitu damai ketenangan. Kita melihat bahwa banyak orang
yang bekerja keras untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Ada orang
yang mengejar titel atau suatu predikat tertentu agar memuaskan ambisi
mereka. Banyak yang berambisi terhadap kekuasaan dan status sosial mereka.
Memang hal ini tidak salah jika dilakukan dalam batas-batas kewajaran. Tetapi,
pada kenyataannya adalah banyak orang menjadi frustrasi setelah ambisinya
tercapai. Mengapa? Karena mereka tidak mendapatkan damai dan ketenangan
bagi jiwa mereka. Ada orang yang mengejar damai dan ketenangan lewat ekstasi,
free sex, minuman keras, atau wanita cantik atau pria ganteng. Namun
semuanya ini hanyalah ketenangan semu. Firman Tuhan berkata bahwa sumber
damai dan ketenangan hanya ada pada Tuhan Yesus. Untuk itu, betapa kita
harus bersyukur atasnya. Sebab sang damai yang bernama Yesus hidup di
dalam kita. Yesus menyertai kita, untuk menguatkan dan
menghIbur kita saat kita lemah dan susah. Damai yang diberikan oleh Yesus
kepada kita tidak
seperti yang diberikan oleh dunia. Bukan yang semu atau sesaat. Bukan sebagai
pemuas nafsu manusia, tetapi damai yang kekal, damai yang sejati. Yang dapat
dirasakan secara utuh dikala kita berada di dalam Yesus dan mengasihi-Nya.
Karena itu, mari hai umat Tuhan, beryukurlah atas kekayaan Ilahi yang
dilimpahkan dalam hidup kita. Jangan mau terjebak dengan metode dunia,
karena semua dicari oleh bangsa bangsa yang tidak mengenal Allah. Sedangkan
kita telah menerimanya di dalam hidup kita.
Marilah, dengan syukur kita bersama-sama untuk senantiasa mengasihi
Yesus dengan menuruti firman-Nya. Mereka yang taat, yang mengasihi Dia, akan
dikasihi oleh Allah Bapa, dengan cara yang tidak terbatas pada teori. Allah Bapa
dan Tuhan Yesus akan datang kepada mereka yang menuruti firman-Nya, serta
mereka akan diam bersama-sama dengan orang itu. Diam bersama-sama
merujuk pada ketaatan bukan kepada kasih karunia. Berkat tinggal diam
bersama-sama dengan seseorang diberikan khusus, diberikan secara khusus
kepada orang yang taat. Tinggal diam bersama sama dapat dimengerti bila
merujuk pada peran Roh Kebenaran yang datang dan diam bersama-sama
dengan seseorang. Maka, ketika Roh Kudus datang dan diam dalam diri kita, apa
yang kita lakukan? Turuti saja, taati saja, bukan dengan argumen atau
berbantah. Yesus Kristus kok dilawan… tetapi kasihi dengan hati dan seluruh
hidup kita. Maka Allah Bapa, dan Tuhan Yesus Kristus dalam Roh Kudus akan
diam bersama-sama dengan kita. Amin. (KDW)
Panduan MPPP 2013
Page 74
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Liturgi :
Nats Pembimbing : 1 Yohanes 1:5-6
Berita Anugerah : Kolose 3:2-3
Petunjuk Hidup Baru : Efesus 4:30-32
Nats Persembahan : Mazmur 67:2-4
Lagu-Lagu :
1. KJ 188
2. KJ 194
3. KJ 197
4. KJ 205
5. KJ 214
6. KJ 163
PKJ
PKJ
PKJ
PKJ
PKJ
PKJ 267
89
88
91
279
149
***
Panduan MPPP 2013
Page 75
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Renungan Minggu Paskah VI
Bacaan: Wahyu 21:10-22:5
HIDUP DALAM PEMULIHAN ANAK DOMBA
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan
ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan
mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi
mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak
memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan
menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selamalamanya. (Wahyu 22:3-4)
Rasa takut, gentar, kuatir atau pun cemas itu adalah hal yang manusiawi. Bahwa
manusia manapun yang masih hidup di dunia ini tidak terlepas dengan mudah
dengan perasaan-perasaan itu. Takut mati. Gentar menghadapi situasi yang sulit.
Kuatir akan masa depan anak-anak atau keluarga. Kecemasan yang timbul karena
kondisi sakit yang telah lama tidak kunjung sembuh. Manusia sehebat apapun,
sekuat apapun, tidak mudah untuk menghindar atau menghadapi hal-hal tersebut.
Artinya membutuhkan perjuangan yang keras dan berat.
Penglihatan Rasul Yohanes dalam kitab wahyu ini, mengajak kita untuk kembali
ingat akan pengharapan dalam Tuhan. Pengharapan atau berharap hanya kepada
Allah. Mengapa? Ada janji yang diberikan kepada kita manusia yang mau percaya
dan yakin serta berharap hanya kepada Allah. Janji yang diberikan kepada manusia
yang telah dicatat dalam buku kehidupan Anak Domba Allah, ialah manusia yang
mau dengan hati untuk dekat kepada Yesus. Hati yang mau mengasihi-Nya serta
percaya penuh dalam imannya kepada Yesus Kristus. Peristiwa kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus, sebagai karya agung Allah dalam kehidupan manusia ini
saat ini kita terima dengan penuh syukur dan kerinduan hati untuk memuji,
mengagungkan serta menyembah kepada Allah. Ketika sepenuh hati kita serahkan
kepada Allah dalam Yesus Kristus, janji-Nya dalam kehendak-Nya “Maka tidak akan
ada lagi laknat”. Tidak akan ada penghukuman, yang ada hanyalah orang-orang
yang disebut “hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan
melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka”. Sebab itu yang juga
dinyatakan oleh Yesus Kristus dalam kotbah-Nya di bukit : “Berbahagialah orang
yang suci hatinya, karena mereka yang akan melihat Allah”.
Dan bukan hanya itu saja, “Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka
tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan
menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selamalamanya”. Inilah janji dan kehendak Allah atas hidup manusia pada akhirnya.
Namun ketika sejenak kita menoleh kepada kehidupan kita, masih banyak hal yang
merintangi kita untuk menyambut kasih karunia ini sempurna dalam kehidupan
kita. Masih ada ketakutan hinggap dalam hati, masih ada kekuatiran dan
kecemasan. Bahasa kaum muda saat ini mengatakan dengan “galau”.
Marilah dengan perenungan ini, kita kembali merenungkan dan memahami
kehendak yang baik dari Allah ini dengan segala kehidupan kita yang tidak benar
dan tidak baik kita ubah untuk hidup seturut kehendak Allah. Hidup yang
Panduan MPPP 2013
Page 76
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
bersyukur kepada Allah yang dinyatakan dengan sungguh dalam kehidupan seharihari yaitu dengan berbuat baik, jujur, adil dan penuh kasih kepada sesama. Dalam
keluarga, lahir tutur kata yang memberikan damai bagi yang mendengarkan, hingga
perasaan bahwa dirinya berharga dan penting bagi keluarga dan seluruh anggota
keluarga bisa dirasakan. Biarkanlah Allah dalam Kristus Yesus yang menjadi raja
dalam hidup kita dan memerintah kita selama-lamanya. Amin. (KDW)
Panduan MPPP 2013
Page 77
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
BAHAN KHOTBAH
KENAIKAN TUHAN YESUS KE SORGA
Tanggal 9 Mei 2013
Bacaan Mamur 93
Warna Liturgi Putih
Bacaan Leksionari:
Kisah Para Rasul 1:1-11 ; Mazmur 47 atau
Mazmur 93; Efesus 1:15-23 ; Lukas 24:44-53
MENYEMBAH ALLAH SEBAGAI RAJA
Tujuan:
1. Warga jemaat hanya menyembah Allah saja sebagai Tuhan dan Raja
2. Warga jemaat memahami bahwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga merupakan
bukti bahwa Ia Raja atas segalanya
Jemaat yang di kasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Dalam Mazmur 93 kita akan belajar pokok-pokok iman yang dimiliki oleh
umat Israel tentang Tuhan sebagai Raja. Umat Israel dalam keyakinan bahwa
Tuhan sebagai Raja bukan hanya berkuasa atas manusia melainkan seluruh
ciptaan yang ada. Pengakuan iman yang seperti ini ingin menunjukan dengan
jelas kepada seluruh umat di muka bumi bahwa hanya Tuhan, Allah Israel, yang
adalah Raja, dan bukan para dewa yang ada di sekitar mereka. Dengan belajar
dari pengalaman iman bahkan memiliki pokok-pokok iman yang tepat seperti
yang dimiliki bangsa Israel, kita berharap bahwa itu akan menolong kita semua
untuk memiliki sikap penyembahan dan penghormatan yang tepat dan benar
kepada Allah kita.
Setiap manusia menyadari bahwa di luar dirinya sendiri masih ada
oknum lain yang lebih berkuasa dibandingkan dirinya. Manusia pada umumnya
mengakuai bahwa ada kekuatan besar yang melebihi kekuataanya yang
terkadang tidak bisa diselami dengan pikiran manusia itu sendiri. Dalam
perkembangan kehidupan ini, pada akhirnya manusia mencoba menterjemahkan
secara nyata apa itu oknum dan kekuatan diluar dirinya. Sayangnya banyak
manusia di zaman sekarang ini yang kemudian menyimpulkan bahwa bumi,
laut, gunung, lembah, jurang, memiliki penguasanya masing-masing. Hal ini
jelas bertentangan dengan ajaran Alkitab yang sedang kita gumuli ini. Nas
alkitab Mazmur pasal 93 ini memaparkan kekuasaan Allah sebagai Raja, yang
mengatasi alam semesta ini, Mazmur ini juga berbicara tentang kerajaan-Nya di
dunia ini dan kekekalnya kerajaan-Nya. Khusus pada ayat 1-2 (Mazmur 93:1
TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, TUHAN berpakaian, berikat
pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang; 93:2 takhta-Mu
tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.) menyatakan bahwa Tuhan
adalah Raja, Dia adalah penguasa sejak dahulu sebelum zaman purbakala
bahkan sebelum alam semesta ini diciptakan. Dengan demikian, Tuhan jugalah
yang berdaulat mengatur alam semesta serta kehidupan semua mahkluk di
bumi.
Jemaat yang di kasihi oleh Tuhan Yesus Kristus
Bagi umat Israel Tuhan adalah Raja, dalam kedudukannya sebagai Raja
tidak ada bandingannya dibandingkan dengan raja-raja di manapun. Gambaran
‘berpakaian kemegahan’ dalam padangan orang Israel adalah cirikhas bagi
Panduan MPPP 2013
Page 78
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
seorang raja dan pakaian ini juga termasuk bagian dari kepribadian seorang
raja. Sedangkan ungkapan ‘berikat pinggang’ sering digunakan sebagai tanda
siap untuk melakukan segala bekerja. Karena itu umat Israel menghayati bahwa
Allah adalah Raja yang siap menjadi pahlawan dalam sejarah hidup mereka,
yang tentunya bisa diandalkan. Ungkapan ‘tahtaNya tegak sejak dahulu kala’
menegaskan bahwa bangsa Israel meyakini Tuhan menjadi Raja bukan karena
jabatan/kuasa yang dikaruniakan kepadaNya, melainkan kuasa itu melekat
pada diriNya sejak semula, dari kekal menuju kekal. Kekuasan yang seperti ini
jelas tidak dimiliki oleh raja-raja dunia ini, karena kekuasan raja di dunia ini
bisanya di dapat oleh karena warisan tahta dari leluhurnya.
Sungai, air besar, dan pecahan ombak laut menunjukkan berbagai
kekuatan yang mencoba melawan Allah, tetapi ‘lebih hebat TUHAN di tempat
tinggi’. Tidak ada yang sanggup melawan kekuatanNya. Sebagai Raja, kuasa
Tuhan melebihi kekuatan lautan yang bergelora dan melampaui kecepatan suara
yang dahsyat dan menggelegar. Sungai, air dan ombak yang bergelora adalah
simbul dari kekuasaan dan kekuatan dunia yang terkadang berusaha melawan
kekuatan Allah. Namun dalam kenyataannya bahwa Allah tetap lebih berkuasa
di tempatnya yang maha tinggi. Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang
diyakini oleh manusia sebagai kekuatan alam semesta yang tidak dapat
dikendalikan manusia, ternyata ada dalam genggaman tangan Tuhan. Pemazmur
juga menuliskan sifat kekudusan Tuhan, sebagai Raja didalam pemerintahannya
(ayat 5). Dan bukan hanya itu saja, bangsa Israel mempercayai bahwa peraturan
Tuhan itu teguh, bisa dipercaya, diandalkan sebagai pegangan hidup, karena itu
Tuhan layak dan harus mendapat penghormatan tertinggi dalam Bait KudusNya.
Dalam tulisannya ini pemazmur ingin mendorong kita untuk mengakui Allah
sebagai raja didalam seluruh kehidupan kita. Selain itu pesan yang ingin
disampaikan kepada seluruh umat adalah menempatkan dirinya sebagai hambaNya, ini merupakan pernyataan kesediaan kita untuk memuliakan Tuhan yang
jauh lebih hebat, lebih megah, dan lebih kuat daripada apa pun yang ada di
bumi ini.
Allah sebagai Raja harus kita tempatkan sebagai raja atas hidup kita dan
kita juga harus menempatkan diri kita sebagai hamba-hamba kerajaan Allah.
Mazmur ini mengajarkan kepada kita bahwa kuasa Allah atas alam semesta
telah dinyatakan. Dia adalah satu-satunya Allah yang hidup. Oleh karena itu,
kita tidak perlu mencari sesembahan lain di luar diri-Nya. Kita harus tunduk
kepada-Nya dan taat pada perintah-Nya saja!
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus
Bagaimana dengan kita sekarang ini, kita semua mau menempatkan Allah
dalam hidup kita, sebagai Allah yang seperti apa? pemazmur telah
mengungkapkan kepada kita bahwa bangsa Israel memahami Allahnya sebagai
Allah adalah Raja yang berkuasa atas seluruh
hidup mereka. Dengan
mempelajari kitab Mazmur ini ada beberapa pokok iman yang perlu diteladani
oleh kita dalam rangka menyembah Allah:
1. Allah sebagai raja yang bertindak. Kita semua perlu menanamkan dalam
diri kita bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang agung, namun
demikian Ia adalah Raja yang mau bertindak dan melakukan pekerjaan untuk
mendatangkan kebaikan kepada semua orang yang mengasihi-Nya. Allah
sebagai Raja bukan haya berdiam diri melainkan Allah yang terus menerus
Panduan MPPP 2013
Page 79
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
memelihara jalan kehidupan ini. Setiap karyanya adalah tindakan yng
sempurna dan tidak akan tergoyahkan.
2. Allah sebagai raja yang Berkuasa, pemahaman bahwa Allah yang kita
sembah adalah Allah yang lebih berkuasa dari allah-allah yang ada didunia
ini, perlu terus-menerus ditanamkan dalam diri kita agar keyakinan dan iman
kita tidak akan terpengaruh, sehingga akan membawa kita pada
penyembahan allah yang keliru di dunia ini. Disadari atau tidak, diyakini
atau tidak yakini bahwa ada di sekitar kita penyembahan-penyembahan yang
dilakukan oleh orang kepada sesuatu yang tidak berkuasa atas hidup
manusia. Kalau kita memiliki pemahanan yang benar akan Allah yang
berkuasa, maka kita tidak akan mencari sesembahan lain diluar Allah kita.
3. Allah yang memiliki peraturan yang teguh. Pemahaman ini mengajarkan
kepada kita bahwa Allah adalah Allah yang tidak pernah berubah dalam
keputusan dan peraturannya. Keyakinan yang perlu kita bangun dalam hal
ini adalah; ketertundukan dan ketaatan kepada peraturan Allah tersebut.
Peraturan Allah adalah perturan yang tidak berubah dari dulu sekarang
hingga selama-lamanya, maka dalam pemazmur di katakana bahwa
peraturan Allah itu teguh untuk selamanya.
Pada hari ini kita sedang dalam ibadah peringatan kenaikan Tuhan Yesus
Kristus ke- Sorga.
Allah yang kita sembah dalam duni perjanjian Lama yang diuangkapkan oleh
Permazmur adalah Allah yang juga kita yakini sebagai raja yang berkuasa atas
alam semesta. Tuhan Allah dalam perjanjian lama, juga kita kenal sebagai
Tuhan Allah dalam perjanjian baru yang kita sebut dalam diri Tuhan Yesus
Kristus.
Kenaikan Tuhan Yesus Kristus Ke-sorga merupakan ungkapan nyata
bahwa Yesus adalah Raja. Ke-Raja-an Yesus dapat kita lihat atas kuasanya
mengatasi alam semesta ini, baik dalam pelayanannya maupun kenaikannya
dengan cara yang ajaib melalaui udara dan menembus awan-awan.
Sebagai Allah Yesus juga turut bekerja untuk keutuhan ciptaan melalui
karya penebusanya, dan apa yang dijanjikan dan di firman-nya selalu digenapai
dalam kehidupan orang percaya saat ini.
Sebagai seorang Raja Yesus telah menunjukan kemampuan bahwa ia mampu
mengatasi kuasa yang terbesar didunia ini yaitu kuasa kematian, dengan
demikian Yesus menunjukan kepada kita smeua bahwa ia layak disebut sebagai
raja yang mengatas segala kuasa di muka bbumi ini.
Kenaikannya kesorga merupakan bukti nyata bahwa kuasa roh dunia ini
telah di taklukan dalam kekuasaanya seperti yang ada dalam ungkapan Efesus
6: 12 “ roh-roh jahat di udara” udara merupakan kekuasaan roh-roh jahat.
Jemaat yang di kasihi Tuhan Yesus Kristus, dalam rangka hari kenaikan
Tuhan Yesus ini marilah kita sebagai umat Allah senantiasa menyembah dan
mumuliakanya. Janganlah kita setelah memiliki Allah yang sedemikian rupa
masih berusaha untuk mencari allah lain yang sebenarnya tidak berkusa atas
alam semetsa dan tidak layak ditempatkan sebagai raja. Kiranya Tuhan Yesus
kirstus senantiasa menjadia raja yang bekuasa atas seluruh kehidupan kita.
(TAR)
Panduan MPPP 2013
Page 80
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Nats Pembimbing : Mazmur 47:6-7
Berita Anugerah : 2 Timotius 1:9
Nats Persembahan
: Mazmur 50:14-15
Pujian
1. KJ 4:1,2,6
2. KJ 298:1-3
3. KJ 383:1-3
4. KJ 246:1-3
5. KJ 450:16. KJ 406:1-2
***
Panduan MPPP 2013
Page 81
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Renungan Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga
Bahan Mazmur: 47
ALLAH ADALAH RAJA
Mazmur pasal 47 merupakan ungkapan pujian bagi Allah dalam
keadaanya sebagai Raja Ungkapan ini lahir karena kesaksian umat Israel
sendiri. Dalam pengalaman iman umat Isarel, Allah merupakan sosok yang luar
biasa sehingga Dia di sebut sebagai yang maha tinggi dan dasyat (47:3 Sebab
TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh
bumi.). Penyebutan Allah Israel sebagai raja bukan dimulai oleh Israel sendiri,
melainkan oleh Allah sendiri. Allah berkenan memakai gelar itu untuk
menyatakan kehadiran dan kedaulatan-Nya atas Israel di tengah-tengah
percaturan kehidupan dunia pada masa Perjanjian Lama.
Mazmur ini tidak berhenti hanya pada pujian bagi Raja Israel, tetapi
meneruskannya dengan memanggil semua bangsa lainnya untuk me-Raja-kan
Dia, karena sesungguhnya Tuhan adalah Raja atas seluruh bumi (ayat 3, 8, 9).
Sekarang ini, pengakuan itu belum datang dari mulut bangsa-bangsa di luar
Israel. Akan tetapi, sesuai dengan janji Allah kepada Abraham, semua bangsa
akan diberkati melalui Israel. Bagaimanakah sikap bangsa-bangsa seharusnya
terhadap Allah, yang adalah Raja? Dengan pengakuan dan penghormatan serta
ketaatan mutlak Pengakuan bahwa Allahlah satu-satunya yang berhak mengatur
hidup bangsa-bangsa. Ajakan pemazmur terhadap semua bangsa untuk memiliki
pengakuan bahwa Allah sebagai Raja adalah pertama: semua bangsa harus
membuang ibadah kepada dewa-dewi mereka, karena hanya Allah saja yang
patut untuk di sembah dan diagungkan. Kedua, semua bangsa harus tunduk
kepada Allah sebagai Raja mereka, oleh karena kebesaran, dan kedasyatannya,
bahkah Allah telah menundukan kuasa bangsa-bangsa di bahwah kuasa-Nya
sendiri. Ketiga, semua raja bangsa-bangsa harus tunduk kepada Raja diraja
mereka (Mazmur 47:10 Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat
Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat
dimuliakan).
Pemazmur di sini mengajak semua bangsa di dunia mengakui kerajaan
Allah atas Israel, tetapi juga melalui Israel atas bangsa-bangsa lain. Pada saat
Israel ditetapkan sebagai sebuah bangsa, TUHAN raja Israel sendiri telah
menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah Israel (ayat 4). Israel sendiri
mendapatkan tanah pusaka sebagai milik yang patut dibanggakan (ayat 5). Pada
saat itulah Allah memproklamasikan diri sebagai Raja mereka. Yang kemudian
menjadi perenungan bagi kita semua adalah, Allah, sebagai Pencipta, adalah
Allah semua bangsa-bangsa. Tersirat di sini bahwa si pemazmur menyadari dan
mengakui bahwa pada waktunya semua bangsa-bangsa akan terhisab dalam
perjanjian anugerah Allah dan Abraham Kata berikut ini sering dipakai dan kita
mendengarnya dalam konteks yang sangat tidak lazim. Tindakan penebusan
Allah, yang dinyatakan lewat penyelamatan-Nya atas Israel yang diperbudak
Mesir, adalah akibat dari tindakan Allah mewujudkan ke-Raja-an-Nya. Dialah
yang menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa umat-Nya agar mereka
mengakui bahwa Dialah Raja atas segala raja di muka dunia ini (ayat 4, 9).
Panduan MPPP 2013
Page 82
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Di dalam Perjanjian Baru, Ke-Raja-an Allah dinyatakan secara sempurna
lewat Tuhan Yesus. Dialah Raja bukan dalam konteks bangsa-bangsa, tetapi
dalam hati setiap orang percaya. Dia adalah Pencipta dan Pemilik, bahkan
Penebus hidup kita. Karya penebusan Kristus menjelaskan kepada kita bahwa
Dialah satu-satunya yang berhak atas titel Raja. Tugas kita yang sudah menjadi
anggota Keraja-an-Nya adalah memproklamasikan Injil Kerajaan Allah, kepada
seluruh mahluk yang ada di muka bumi ini. Sebab ketika Injil diberitakan dan
disambut, kuasa Ke-Raja-an Allah sedang dinyatakan (Filipi 2:10 supaya dalam
nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi
dan yang ada di bawah bumi, 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus
adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa). Oleh karena itu, mari kita
renungkan bersama apakah Yesus Kristus sudah kita tempatkan sebagai raja
dalam kehidupan kita. (TAR)
Panduan MPPP 2013
Page 83
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
KHOTBAH MINGGU PASKAH VII
Tanggal 12 Mei 2013
Bacaan Yohanes 17: 20 – 26
Warna Liturgi Putih
Bacaan Leksionari:
Kisah Para Rasul 16:16-34; Mazmur 97
Wahyu 22:12-21; Yohanes 17:20-26
MEMBERITAKAN KESELAMATAN
DAN MEMBANGUN KEHIDUPAN
Saat ini kita telah memasuki Minggu Paskah VII, sehingga Minggu depan
selaku gereja Tuhan kita akan merayakan hari raya Pentakosta. Secara prinsipial
teologis, selama minggu Paskah (Paskah I sampai VII) semua perikop bacaan dan
khotbah berpusat kepada karya kebangkitan Kristus sebagaimana yang telah
dialami oleh para murid. Tetapi perikop Injil di Minggu Paskah VII ini agak berbeda.
Kita tahu bahwa perikop dari Yoh. 17: 20-26 bukanlah suatu perikop yang
menyaksikan karya Kristus yang bangkit. Justru perikop tersebut sepertinya
mengajak kita mundur kembali ke masa sebelum Kristus wafat dan bangkit. Sebab
dari latar-belakang perikop Yoh. 17, kita dapat melihat bagaimana pergumulan
Tuhan Yesus di taman Getsemani. Itu sebabnya di Yoh. 18 menyaksikan kisah
Tuhan Yesus ditangkap dan kemudian diadili oleh Hanas, Kayafas dan Pilatus. Di
tengah-tengah penderitaan dan kesedihanNya, Tuhan Yesus menaikkan doa kepada
BapaNya di sorga.
Tetapi yang sangat menarik, doa Tuhan Yesus justru mengungkapkan doa
yang secara khusus ditujukan untuk kepentingan para murid dan gerejaNya.
Sebaliknya, dalam doaNya sama sekali tidak kita jumpai doa dari Tuhan Yesus yang
berisi untuk kepentingan diriNya agar Dia selamat dari penderitaan dan hukuman
salib. Walaupun saat itu Tuhan Yesus berada dalam kondisi yang sangat sedih
untuk menghadapi saat-saat kematianNya. Tuhan Yesus berdoa: “Dan Aku tidak
ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang
kepadaMu, ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam namaMu, yaitu namaMu
yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti
Kita”. (Yoh. 17:11)
Doa Tuhan Yesus di taman Getsemani menekankan tentang pemeliharaan
Allah bagi umat percaya dan juga panggilan keesaan umat percaya dalam relasi
keesaan Allah dengan Yesus Kristus. Dalam Injil-Injil sinopsis seperti Injil Matius,
Markus dan Lukas menguraikan doa Tuhan Yesus yang relatif singkat dengan inti
doa sikap penyerahan Kristus yang total kepada kehendak Allah. Walaupun Kristus
Anak Allah, Dia tidak mohon untuk dilepaskan dari cawan kematian.
Dia
menyerahkan kepada ketentuan kehendak Allah agar karya keselamatan Allah
terwujud. Sehingga Tuhan Yesus berkata dalam doaNya: “Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Mat. 26:39).
Tepatnya dalam doa di taman Getsemani menurut Injil Yohanes dan Injil Matius
adalah Tuhan Yesus mengungkapkan relasiNya yang sangat khusus dan intim
dengan Allah, sehingga Dia menyatakan penyerahan diriNya yang total kepada
rencana BapaNya. Sehingga hasil yang menonjol dari penyerahan diri Kristus
kepada kehendak BapaNya adalah doa Tuhan Yesus untuk kesatuan para murid
dan umat percaya yang akan berjuang dan melayani di tengah-tengah dunia ini.
Panduan MPPP 2013
Page 84
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Saudara-Saudara yang terkasih, Kecenderungan umat manusia pada
umumnya ketika dia sedang mengalami kesedihan dan penderitaan yang sangat
hebat adalah pertama-tama dia memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Sehingga
manakala dia berdoa, maka isi doanya adalah agar Tuhan berkenan segera
melepaskan dan memberi pertolongan kepada dirinya. Tetapi tidak demikian halnya
dengan doa Tuhan Yesus. Di tengah-tengah penderitaan dan ketakutanNya dalam
menghadapi kematian, Tuhan Yesus justru mendoakan secara khusus para murid
dan orang-orang yang percaya kepadaNya agar mereka dilindungi oleh Allah. Sebab
itu Tuhan Yesus memohon agar semua orang yang percaya kepadaNya dilindungi
Allah dengan namaNya yang kudus. Dalam Yohanes 17:15 Tuhan Yesus berdoa,
demikian: “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi
supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat”. Perlindungan yang
dimohonkan oleh Tuhan Yesus kepada BapaNya di sorga adalah agar para murid
dan orang-orang percaya kepadaNya dilindungi dari kuasa yang jahat. Dalam hal ini
Tuhan Yesus tidak meminta kepada Allah agar semua orang yang percaya
kepadaNya dilindungi oleh Allah dengan cara mengambil mereka dari dunia ini.
Sama sekali tidak! Tuhan Yesus tidak pernah memberi pengajaran atau doa agar
orang-orang yang percaya kepadaNya dilindungi oleh Allah dengan cara melarikan
diri dari kenyataan kehidupan ini. Justru sebaliknya orang-orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus dipanggil untuk diutus masuk ke dalam dunia. Karena itu di
Yoh. 17:18, Tuhan Yesus menaikkan doa, yaitu: “Sama seperti Engkau telah
mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam
dunia”. Esensi teologi hidup Kristus untuk umat percaya bukanlah teologi “pelarian
diri”, tetapi “teologi pengutusan”.
Di tengah-tengah dunia ini umat percaya bukan mencari perlindungan
dengan mengabaikan realitas, tetapi sebaliknya umat percaya diutus untuk
memberitakan keselamatan dan membangun kehidupan. Semua orang percaya
tanpa terkecuali dipanggil dan diutus untuk melakukan karya keselamatan Allah di
tengah-tengah dunia ini.
Apabila di Yoh. 17:9-19 Tuhan Yesus mendoakan setiap orang yang percaya
kepadaNya agar mereka dilindungi dari yang jahat dan dikuduskan oleh firman
kebenaran; maka di Yoh. 17:20 Tuhan Yesus juga mendoakan orang-orang yang
belum percaya kepadaNya. Tuhan Yesus berkata: “Dan bukan untuk mereka ini saja
Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaKu oleh
pemberitaan mereka”. Jadi sebenarnya isi doa Tuhan Yesus di Yoh. 17:20
merupakan doa yang menjadi dasar misiologi gereja. Karena umat percaya yang
percaya kepadaNya adalah milik Allah (Yoh. 17:9-10), maka mereka diutus untuk
memberitakan karya keselamatan Kristus kepada seluruh umat manusia. Jadi di
Yoh. 17:20 Tuhan Yesus mendoakan secara khusus umat manusia yang sebelumnya
tidak percaya, tetapi kemudian karena pemberitaan gereja mereka diberi karunia
untuk percaya kepadaNya. Sebab hakikat iman kepada Kristus pada prinsipnya
adalah karunia atau anugerah Allah belaka. Jadi tujuan dari doa Tuhan Yesus
tersebut adalah mereka yang sebelumnya belum percaya dan akhirnya percaya
kepadaNya adalah agar mereka dapat memperoleh kemuliaan dalam persekutuan
kasih dengan Allah dan Kristus (Yoh. 17:21-22).
Dari isi doa Tuhan Yesus tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan
Yesus menghendaki agar umat yang percaya kepadaNya dan mereka yang belum
percaya pada akhirnya dapat bersatu untuk mewujudkan keselamatan dan
kemuliaan dalam persekutuan kasih Allah. Tuhan Yesus menghendaki terwujudnya
keesaan seluruh umat percaya agar mereka makin efektif melakukan tugas
Panduan MPPP 2013
Page 85
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
pengutusan ke dalam dunia, sehingga akhirnya dunia yaitu umat manusia mau
percaya dan menerima Kristus selaku Juru-selamatnya.
Saudara-Saudara yang terkasih,
Seringkali makna pemberitaan Injil dipahami secara verbal saja. Sehingga tugas
pengutusan ke dalam dunia sering hanya ditekankan pada pola “penginjilan yang
verbalistis”(kata-kata) belaka. Dalam bentuk ini penginjilan menjadi sekedar
penyebaran doktrin-doktrin tertentu. Padahal dalam praktek hidup, pola
pemberitaan Injil yang paling menyentuh hati dan memotivasi banyak orang ke arah
pertobatan ketika kehidupan Kristus kita nyatakan dalam perbuatan atau tindakan
nyata.
Itu sebabnya tujuan akhir dari doa Tuhan Yesus di Yoh. 17 adalah: “dan Aku
telah memberitahukan namaMu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya,
supaya kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di
dalam mereka” (Yoh. 17:26). Dalam hal ini tujuan dari doa Tuhan Yesus adalah agar
para murid dan orang-orang percaya pada akhirnya ditandai oleh kasih yang telah
dianugerahkan Allah kepada mereka. Jadi pemberitaan Injil yang dimaksudkan oleh
Tuhan Yesus di sini adalah pemberitaan yang mengkomunikasikan tindakan kasih
Allah dalam kehidupan nyata, sehingga mereka dapat mengalami karya Allah yang
menyelamatkan itu. Iman Kristen pada prinsipnya tidak mempertentangkan antara
iman dan perbuatan. Sebab iman yang hidup dan terus bertumbuh dalam
persekutuan dengan kasih Kristus pastilah akan dinyatakan dalam perbuatan.
Sebaliknya iman yang mati dan tidak sehat pastilah hanya mampu dinyatakan
secara verbal belaka, tetapi mereka gagal dalam perbuatan nyata.
Pemberitaan Injil dengan perbuatan nyata atau keteladanan memiliki
pengaruh yang sangat kuat dibandingkan pemberitaan Injil yang verbalistis, karena
keteladanan selalu terpancar melalui integritas diri. Sebagaimana dipahami bahwa
keteladanan merupakan manifestasi dari spiritualitas diri yang solid sehingga apa
yang dipikirkan secara positif itulah pula yang dilakukan secara konkret dalam
tindakan. Dalam sikap integritas diri tidak terbuka sedikitpun celah berupa konflikkonflik batin, sehingga kepribadian kita senantiasa selaras dan lebih cenderung
mengalami perasaan damai-sejahtera. Sebaliknya sikap yang jauh dari sikap
integritas atau kondisi “disintegritas” ditandai oleh konflik-konflik batin, perasaan
gelisah, sikap bingung, mudah terombang-ambing, tidak memiliki pendirian yang
tetap, antara perkataan dan tindakan tidak sinkron, dan sebagainya. Dengan
kondisi mental yang demikian, seorang yang tidak memiliki integritas akan gagal
menyatakan otoritas kasih Kristus yang membebaskan. Integritas diri yang baik
akan menghasilkan suatu kesiapan diri untuk menerima otoritas Kristus, sehingga
apa yang dikatakan atau dilakukannya selaku hamba-hamba Kristus akan
membawa dampak yang konstruktif bagi orang-orang di sekitarnya. Lebih jauh lagi,
integritas diri yang dilandasi oleh otoritas kasih Kristus umumnya memampukan
kita untuk menarik banyak orang untuk mengikuti keteladanan yang sudah
dibangun. Sehingga sesama di sekitar kita juga bersedia mengikuti sikap iman kita
kepada Kristus.
Saudara-Saudara yang terkasih, Jika demikian janji Kristus bahwa mereka
yang percaya kepadaNya akan menerima kemuliaan perlu dipahami secara tepat.
Kemuliaan yang dimaksudkan bukanlah untuk kemuliaan diri mereka sendiri, tetapi
agar semua orang yang percaya kepada Kristus diangkat martabatnya dalam
kemuliaan Allah. Esensi dari martabat manusia yang paling mulia dan berkenan
kepada Allah manakala seluruh umat manusia memberlakukan kasih. Karena itu
kehidupan setiap orang percaya harus ditandai oleh kasih yang mau peduli dengan
keselamatan sesamanya yang menderita dan mereka yang berada dalam belenggu
Panduan MPPP 2013
Page 86
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
kuasa dosa. Sikap melarikan diri dari tanggungjawab dan cari selamat untuk diri
sendiri bukan hanya dianggap sikap yang kurang etis, tetapi lebih dari pada itu
dianggap oleh Allah sebagai suatu dosa. Setiap orang yang percaya kepada Kristus
diutus untuk memaknai konteks hidupnya dengan kuasa kasih Allah yang telah
dinyatakan di dalam pengorbanan Kristus. Sebab makna terdalam dari pemberitaan
Injil adalah mengkomunikasikan kasih Allah secara nyata dan dilandasi oleh sikap
yang bertanggungjawab sehingga orang-orang di sekitarnya dapat mengalami
anugerah keselamatan dari Kristus.
Bagaimanakah sikap Saudara setelah mendengar firman Tuhan ini? Apakah
kita bersedia untuk memaknai konteks hidup dan lingkungan di sekitar kita dengan
kuasa kasih Kristus? Di tengah-tengah sesama kita yang sekarang banyak
menderita, marilah kita makin peduli dengan menjadi tangan-tangan Kristus yang
terulur untuk menyalurkan air kehidupan secara cuma-cuma. Dan dengan doa dari
Tuhan Yesus, maka pastilah kita selaku umatNya akan dilindungi dari kuasa yang
jahat, sehingga pada akhirnya nama Allah di dalam Kristus makin dipermuliakan.
Amin. (HS)
Nats Pembimbing : Mazmur 97: 1 - 5
Berita Anugerah : Wahyu 22: 14 - 17
Persembahan
: Filipi4 : 18 - 20
Kidung Jemaat:
1. No 454: 1, 2,
2. No. 10: 1,2,3
3. No. 38: 1-3
4. No. 254: 1-4
5. No. 289: 1-secukupnya
6. No. 406: 1-3
Pelengkap Kidung Jemaat:
1. No. 91
2. No. 92
3. No. 126
4. No. 131
5. No. 146
6. No. 185
***
Panduan MPPP 2013
Page 87
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Renungan Minggu Paskah VII
Bacaan: Kisah Para Rasul 16: 16 – 34
Membawa Sesama Untuk Berjumpa Dengan Kristus
Dalam Kisah Para Rasul 16:22-23 menuliskan tentang bagaimana rasul
Paulus dan Silas berkali-kali dianiayai lalu dimasukkan ke dalam penjara
dengan cara kaki mereka dipasung. Tetapi dalam peristiwa tersebut, ternyata
Tuhan tidak membiarkan hambaNya terpasung. Tuhan menyelamatkan mereka
dengan caraNya yang unik. Sebab setelah rasul Paulus dan Silas berdoa dan
memuji Tuhan, terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga pintu dan belenggu
yang mengikat mereka dapat terlepas. Kepala penjara yang bertanggungjawab
dalam penahanan rasul Paulus dan Silas sangat ketakutan sebab dia menyangka
para tahanannya telah melarikan diri. Karena itu kepala penjara tersebut
menghunus pedangnya untuk membunuh diri. Tetapi rasul Paulus berseru
kepadanya: “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!”
(Kis. 16:28). Kepala penjara itu sangat tersentuh hatinya melihat kebaikan hati
rasul Paulus dan Silas, sehingga dia tersungkur di depan kaki mereka, sambil
berkata: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” (Kis.
16: 30). Rasul Paulus dan Silas menjawab dengan menyampaikan ajakan untuk
percaya kepada Tuhan Yesus, yaitu: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus
dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu” (Kis. 16:31). Akhirnya
kepala penjara dan seisi rumahnya menjadi percaya dan mereka semua
kemudian dibaptiskan.
Kisah pertobatan kepala penjara dan seluruh anggota keluarganya
dalam Kisah Para Rasul 16:29-34 tidak akan terjadi manakala rasul Paulus dan
Silas waktu itu memilih melarikan diri pada waktu terjadi gempa bumi dan
belenggu yang mengikat kaki mereka dapat terlepas. Sebenarnya rasul Paulus
dan Silas saat terjadi gempa bumi yang mana pintu serta belenggu mereka
terlepas, mereka mempunyai banyak kesempatan untuk melarikan diri. Tetapi
mereka sengaja tidak mau melarikan diri. Mereka tetap peka dengan
permasalahan tanggungjawab yang diemban oleh kepala penjara kota Filipi.
Sehingga sikap rasul Paulus dan Silas yang mencerminkan kemurahan hati
Allah tersebut dapat menyentuh hati kepala penjara sehingga akhirnya dia
bersama seluruh anggota keluarganya mau percaya kepada Kristus. Bukankah
sikap rasul Paulus dan Silas tersebut juga mencerminkan sikap dari Tuhan
Yesus sendiri?
Dalam rangka memaknai kenaikan Tuhan Yesus ke surga dan hadirnya
Roh Kudus dalam peristiwa Pentakosta kita semua diteguhkan dalam keyakinan
bahwa kita pun diutus untuk senantiasa menyatakan kasih dan kebaikan
Panduan MPPP 2013
Page 88
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Kristus bagi semua orang sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Yesus
Kristus dan diselamatkan. Amin! (HS)
***
Panduan MPPP 2013
Page 89
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
KHOTBAH HARI PENTAKOSTA
DAN PENUTUPAN MPPP 2013
TANGGAL 19 Mei2013
Yohanes 14:8-17, 25-27
Warna Liturgi Merah
Bacaan Leksionari:
Pembacaan Pertama
Kisah Para Rasul 2:1-21 atau Kejadian 11:1-9 ;
Mazmur 104:24-34, 35b
Pembacaan Kedua
Roma 8:14:-17 atau Kisah Para Rasul 2:1-21
Yohanes 14:8-17, (25-27)
ROH KUDUS, TOLONG DONG . . .
SAYA NGGAK DONG !!
Saudara-Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Ada sebuah ilustrasi yang menggambarkan tentang kesalapahaman didalam
memahami orang lain. Ceritanya demikian:
Ada seorang janda yang baru saja ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal
karena sakit, diminta untuk tinggal serumah dengan putera tunggalnya yang sudah
beristeri. Setelah menjalani hidup bersama beberapa tahun lamanya, terjadi
perubahan sikap dalam diri sang menantu terhadap Ibu mertua itu. Banyak hal
telah membuat menantu perempuan itu menjadi semakin membenci Ibu mertuanya,
sampai dia berencana akan menyingkirkannya. Suatu hari, meskipun sebenarnya
dia itu seorang anak Tuhan, dengan diam-diam menantu perempuan itu pergi
membeli racun hama di toko. Setelah mendapatkan racun itu, dengan
memberanikan diri sang menantu segera melakukan rencana jahatnya. Akan tetapi
setelah melaksanakan niatnya, saat itu juga dia merasa berdosa, dan timbul
ketakutan kalau-kalau Tuhan Yesus akan mengganjarnya dengan hukuman yang
berat. Maka sikap sang menantu terhadap Ibu mertuanya berubah 180 derajat, dia
menjadi sangat ramah, hangat dan menunjukkan kasih sayang yang sangat besar.
Sambil berprilaku sebaik itu, hatinya tetap dikuasai ketakutan kalau-kalau maut
segera menjemput Ibu mertuanya. Tapi agaknya racun hama itu tidak berreaksi,
atau kuasa Tuhan Yesus telah menetralkan racun itu. Sang Ibu mertua kelihatan
semakin sehat serta hidupnya semakin bahagia saja. Jalinan kasih di antara kedua
wanita itu menjadi semakin manis dan kuat, juga semakin saling menyenangkan
hati mereka berdua! Dengan demikian tahu-tahu tembok pemisah yang selama ini
ada di antara mereka berdua sudah hancur karena kasih Kristus, dan selanjutnya
mereka bisa hidup dalam damai sejahtera yang indah!
Saudara-Saudara kekasih Kristus,
Kalau kita perhatikan bacaan fiman Tuhan tadi, mungkin agak aneh bagi kita
ketika seseorang telah berjalan bersama-sama dalam waktu yang cukup lama
namun tidak mengenal siapa sesungguhnya selama ini yang sudah berjalan
bersamanya. Hal ini dialami oleh para murid setelah Yesus menyampaikan sebuah
pesan bahwa Ia akan meninggalkan mereka dan mereka akan mencariNya
terus........
“Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu
akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke
tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya
sekarang juga kepada kamu.” (13:33). Sebelum Yesus menjelaskan tentang
keberadaanNya yang bukan dari dunia ini dan akan segera kembali ke tempat
dimana seharusnya Ia berada, dengan gagahnya Petrus menjawab, “"Tuhan,
Panduan MPPP 2013
Page 90
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan
nyawaku bagi-Mu!" (ayat 37).
Tuhan Yesus disini bukan tidak mengetahui siapa dan bagaimana Petrus,
tetapi Ia memberi keleluasaan kepada Petrus untuk menyatakan sikap imannya, dan
menegaskan bahwa Petrus akan menyangkalNya sebelum ayam berkokok tiga kali.
Maka Yesus perlu untuk menjelaskan agar para murid tidak merasa gelisah
dan mempercayai dari mana Yesus berasal, bahwa Ia harus kembali ke rumah
BapaNya untuk menyiapkan tempat bagi setiap orang yang mau percaya dan
menerimaNya. Namun hal inipun dipertanyakan oleh Tomas sehingga Yesus
menegaskan kepada para murid bahwa hanya melalui Dialah, umat manusia akan
mengalami perjumpaan dengan Bapa yang adalah sumber damai sejahtera yang
sejati (14:6).
Penegasan Yesus ini menimbulkan tanya dalam diri Filipus, lalu Filipus minta untuk
ditunjukkan siapa sebenarnya yang dimaksudkan sebagai Bapa oleh Yesus.
Mendengar pertanyaan Filipus yang dikira sudah mengenal, memahami, mengetahui
siapa diriNya, Yesus berkata kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama
kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Disini wajar kalau kemudian
Yesus menegur Filipus atas ketidakmengertiannya. Sebenarya ada banyak
kesempatan bagi Filipus dan murid yang lain untuk mengenal dengan baik siapa
Yesus sesungguhnya, yaitu sebagai penyataan Bapa. Di dalam mengikuti pelayanan
yang dilakukan oleh Yesus, mereka telah menyaksikan secara langsung dengan
mata kepala mereka sendiri semua yang telah dikerjakan Yesus. Orang buta bisa
melihat, orang lumpuh dapat berjalan, orang mati dibangkitkan kembali, dan masih
banyak mujizat lain yang dilakukan Yesus. Namun ternyata hal itu belum cukup
bagi mereka untuk memahami keberadaan Yesus, Guru mereka. Padahal mereka
seharusnya dapat mengetahui bahwa Ia (Yesus) memiliki kekuasaan yang luar bisa,
dimana hal itu hanya datang dari Allah.
Pekerjaan-pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Yesus itu yang nantinya akan
dilanjutkan oleh para murid setelah Yesus kembali ke sorga, bahkan pekerjaanpekerjaan yang lebih besar lagi. Yaitu bahwa mereka harus menyaksikan ke seluruh
penjuru dunia, mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria bahkan sampai ke ujung
bumi. Dan untuk itulah Yesus menjanjikan seorang penolong yang akan
memapukan para murid melakukan pekerjaan-pekerjaan itu.
Lebih dalam lagi, kemudian Yesus menjelaskan kepada mereka untuk
mempercayai hubungan yang begitu intim antara Dia dengan BapaNya. Dan bahwa
Yesus saat itu sedang melaksanakan apa yang dikehendaki BapaNya, maka Ia harus
mentaati semua yang telah menjadi kehendak Bapa dalam kehidupanNya di dunia.
Di sini para murid diajarkan untuk memiliki hubungan yang intim dengan
Bapa melalui Yesus sehingga dalam diri mereka akan muncul ketaatan kepada
Bapa.
Saudara-Saudara kekasih Kristus,
Ketika seseorang mau hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, maka seluruh
kehidupannya akan dijamin oleh Tuhan (ayat 12-13). Satu hal yang perlu dipahami
dalam hidup beriman kita, bahwa sebetulnya tidak ada titik netral. Seperti sebuah
neraca yang bergerak miring ke kiri atau ke kanan, kita semua diperhadapkan
dengan pilihan: Hidup dalam ketaatan kepada Tuhan atau hidup tidak taat kepada
Tuhan. Nah, disinilah Roh Kudus diimani sebagai Allah yang berkuasa
memampukan setiap orang percaya untuk hidup dalam ketaatan sebagai anak-anak
Allah.
Panduan MPPP 2013
Page 91
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Bagi Yesus, disini ada hubungan yang sangat erat antara kasih kepada Allah
dengan ketaatan melakukan kehendaknya (Yoh. 14:15,21,23,24).
Pada ayat 15 Yesus berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
segala perintah-Ku.” Kalau kita perhatikan kata menuruti pada ayat ini, kata ini
berasal dari bahasa Yunani “tereteste”, yang berarti :
 Melakukan segala sesuatu yang diperintahkan dengan sepenuh hati sampai
tuntas.
 Melakukan persis seperti yang diminta dengan tekun, sabar, dan sukacita.
Selanjutnya di dalam Yohanes 14:16, Roh Kudus berperan sebagai “penolong”,
yang berasal dari bahasa Yunani: parakletos. Parakletos adalah Pribadi yang
berjalan bersama untuk membimbing dan menguatkan pribadi yang ditemaninya.
Jadi Roh Kudus yang adalah Parakletos, Ia berjalan bersama kita untuk
menguatkan, menghIbur, dan memperlengkapi kita agar dapat hidup dalam
ketaatan kepada Bapa dan melanjutkan karya Kristus di dunia ini.
Oleh sebab itu hari Pentakosta yang kita rayakan saat ini juga mengingatkan
kita akan peran Roh Kudus dalam diri orang percaya yaitu: mempersatukan semua
orang percaya, membaharui semua orang percaya dan memampukan orang percaya
untuk bersaksi bagi Kristus.
Saudara-Saudara kekasih Kristus,
Bagaimana ciri-ciri orang yang hidup dalam penyertaan Roh Kudus?
1. Lebih mementingkan persatuan daripada perpecahan.
Roh Kudus membebaskan kita dari belenggu fanatisme yang sempit dan keliru.
Hidup dalam Roh Kudus berarti bersedia menerima dan menghargai perbedaan
dan kemudian menciptakan sinergi bagi kehidupan bersama dan bagi
pembangunan jemaat di mana kita berada.
2. Hidup dalam damai sejahtera
Damai Sejahtera (Yunani : Eirene) artinya : sebuah perasaan tenang dalam hati di
tengah berbagai macam tantangan kehidupan yang tengah dialaminya karena
adanya keyakinan bahwa hidup dan mati adalah di tangan Tuhan. Ia tidak
bergumul sendirian, tetapi ada Allah yang bergumul dengannya.
Bagi Yesus, damai sejahtera bukanlah sebuah keadaan tanpa masalah, tanpa
kesukaran, tanpa sakit-penyakit, dan sebagainya; tetapi sebuah ketenangan hati
yang bersumber dari Allah karena kita dimampukan untuk mengatasi semua
tantangan kehidupan kita.
3. Menuntaskan pertandingan hidup beriman kita sampai garis akhir kehidupan
kita.
Pedoman kita dalam pertandingan hidup ini adalah Yesus Kristus (Yohanes
14:25). Ketika Yesus menjadi dasar dan motivasi kita dalam melakukan berbagai
pekerjaan dalam hidup ini, maka Ia di dalam karya Roh Kudus akan menuntun
memampukan kita sampai pada akhir hidup kita.
4. Menjadikan hidup kita sebagai pujian bagi Tuhan (Mazmur 104:33)
Kita perlu menjadikan setiap pengalaman hidup beriman kita sebagai sarana
untuk semakin membawa kita kepada ketaatan hidup kepada Kristus sehingga
hidup dan kehidupan kita merupakan sebuah pujian bagi Allah seumur hidup
kita (Mazmur 104:34)
Kita bersaksi kepada sesama ketika menjalani hidup dengan penuh gairah dan
ketaatan bersama dengan Tuhan. Mengaku diri Kristen berarti siap mengeluarkan
buah (sikap dan tindakan) yang sepadan dan tidak puas hanya dengan simbol
dan status sebagai seorang Kristen.
Panduan MPPP 2013
Page 92
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Saudara-Saudara kekasih Kristus,
Karya Roh Kudus dalam kehidupan kita merupakan manifestasi dari Roh
Kristus yang telah diutus oleh Allah. Karena itu apa yang dilakukan oleh Roh Kudus
dalam kehidupan kita bertujuan untuk membawa kita kepada anugerah
keselamatan yang telah disediakan oleh Kristus. Apabila kuasa Kristus yang
dinyatakan oleh Roh Kudus bekerja dalam kehidupan umat percaya, maka mereka
dimampukan untuk bersaksi tentang kebenaran yang membebaskan. Mereka juga
dimampukan untuk mengalami sukacita yang tidak dapat diberikan oleh dunia ini,
sehingga mereka mampu mengalami makna hidup yang otentik di tengah-tengah
realitas kehidupan yang sering kejam dan jahat.
Saudara-Saudara,
Jika demikian, bagaimanakah dengan kehidupan Saudara sekarang? Apakah
Saudara belum menjadi berkat dan membawa damai dalam kehidupan bersama,
sebaiknya kita memeriksa diri kita: Sudahkah kita hidup di bawah pimpinan Roh
Kudus? Ataukah hidup Saudara masih berfokus pada keinginan-keinginan diri
sehingga hidup Saudara belum bisa menjadi saksi Kristus yang membawa damai.
Berbahagialah, jika Roh Kudus tetap memampukan Saudara untuk mengalami
hidup yang bermakna dan penuh sukacita. Selamat merayakan Pentakosta.......
Selamat menghayati Roh Kudus yang sedang mengerjakan kehendak Bapa di dalam
diri Saudara semua. Tuhan Yesus memberkati. Amin! (YFH)
Nats Pembimbing
Berita Anugerah
Persembahan
Nyanyian
Panduan MPPP 2013
:
:
:
:
Mazmur 104:33-34
Roma 8:14-17
Roma 12:1
1. KJ. 242 : 1-4
2. PKJ.168 : 1-3
3. KJ. 237 : 1-2
4. PKJ. 15
5. KJ. 240a : 1-3
6. KJ. 337 : 1-3
7. KJ. 425 : 1,3
Page 93
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Ranungan Hari Pentakosta
Bacaan Alkitab:
Kisah Rasul 10:34-43, Mazmur 118:1-2, 14-24,
Yohanes 20:1-18; dan Lukas 24:1-12.
Pentakosta dan Perayaan Unduh-unduh
Sebuah gunungan sayuran dan buah-buahan dipikul oleh empat orang
memasuki ruangan tempat kebaktian di sebuah Gereja. Dibelakangannya, dua orang
dengan mengenakan ikat kepala putih sama seperti pembawa gunungan, tampak
memikul satu tandan kelapa kuning. Berbagai hasil budidaya pertanian itu menandai
kebaktian peringatan Pentakosta dan persembahan unduh-unduh.
Persembahan unduh-unduh dapat diartikan sebagai ungkapan syukur dari warga
jemaat atas hasil panen pertanian yang melimpah. Sementara anggota jemaat lain yang
bukan petani, memberikan persembahan berupa uang tunai yang dikemas dalam
amplop.
Gubungan sayuran dan buah-buahan itu kemudian diletakan didepan altar
gereja. Di tempat itu, juga sudah ada sebuah gubug ala petani di tengah sawah beratap
daun anyaman daun kelapa. Isinya-pun juga lengkap dengan berbagai jenis sayuran
dan buah-buahan, serta hasil tanaman palawija.
Sesaat kemudian, Bapak Pendeta memulai kebaktian syukur pentakosta
sekaligus perayaan unduh-unduh. Diawali dengan sebuah pujian ‘Kami Puji dengan
Riang’ dan ‘Hai Mari Sembah’, Seorang Diaken mengawali dengan kata pembuka yang
mendasari tentang makna Pentakosta. “Dalam bilik kekinian yang individualis, ada
desakan untuk menerima universalitas RohMu yang membahana. Dalam bilik kesinian
yang terbelenggu oleh lokalitas pragmatis, ada tantangan kuat untuk berandai-andai
menjelajahi daerah-daerah misi yang belum pernah dikunjungi,” demikian ucap Ibu
Diaken itu.
Sebelum kotbah yang disampaikan, beberapa anggota majelis gereja secara
bergantian membacakan nats leksionari Alkitab dari Kisah Rasul 10:34-43, Mazmur
118:1-2, 14-24, dan ditutup pembacaan oleh pendeta dari Injil Yohanes 20:1-18; dan
Lukas 24:1-12.
Mengawali kotbahnya, Bapak Pendeta memaparkan ilustrasi soal munculnya
kerinduan masyarakat terhadap tokoh Bapak Pembangunan Soeharto dan sang
penyambung lidah rakyat, Soekarno. Ada pendapat masyarakat yang menuliskannya
dalam sebuah kalimat, ‘Piye-piye, Enak Jamanku to’ disertai gambar Soeharto, presiden
RI ke-dua. Disisi lain, ada pula masyarakat yang mengagungkan ketokohan Soekarno.
“Fenomena ini tentu bertanda bahwa masih ada pergumulan di kalangan masyarakat
atas kedua tokoh itu. Soekarno dan Soeharto dinilai mampu mempengaruhi,
menginspirasi dan bahkan mendorong masyarakat untuk selalu mengingatnya,” tandas
Pak Pendeta.
Lalu bagaimana dengan Roh Kudus, tanya Pak Pendeta. Turunnya Roh Kudus yang
setiap tahun diperingati melalui Pentakosta, apakah mampu menggerakan,
menginspirasi dan mendorong kehidupan manusia menjadi lebih baik. ”Apakah Roh
Kudus mampu memperbaharuhi hidup kita? Ataukah dibiarkan begitu saja?”
Ada empat hal Roh Kudus yang berkarya didalam orang-orang percaya dan
menggerakan gereja. Pertama, roh kudus melakukan pemulihan bagi kita. Kedua Roh
Kudus memberikan bimbingan kepada orang percaya yang tidak mungkin dipahami oleh
akal manusia. Kemudian, Roh Kudus memberikan karunia pelayanan kepada umat
manusia yang percaya. Dan keempat, Roh Kudus membawa hidup dalam kekudusan.
”Memang terkadang untuk mencari orang-orang yang tergerak dalam pelayanan di
gereja, cukup sulit. Padahal, setiap orang percaya hidupnya telah dikuasai Roh Kudus.”
Panduan MPPP 2013
Page 94
Panduan Masa Perayaan Paskah dan Pentakosta 2013
Dibagian lain, diungkapkan juga bahwa, di sejumlah tempat keberadaan gerejagereja dihambat oleh orang-orang tertentu. ”Namun, kita yakin Roh Kudus mampu
menggerakannya sehingga gereja-gereja Tuhan mampu tetap berdiri,” ujar Pak Pendeta
dengan mantap.
Usai kebaktian diadakan pembagian bingkisan hasil pertanian berupa buahbuahan seperti jeruk, pisang, salak, kesemek dan bengkoang, yang dikemas dalam
kantong kecil. Bingkisan itu juga dibagikan secara cuma-cuma kepada para abang
becak dan pengemis yang berada di depan gedung gereja, sebagai wujud kepedulian
gereja kepada sesama. Amin! (YFH)
---ooo000ooo---
Panduan MPPP 2013
Page 95
Download