PENYUSUNAN Hara Perkiraan Sendiri (HPS/OE) Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Disampaikan oleh : IGN. SURANTO (Procurement Specialist) 7/18/2017 5 BAHASAN MENGENAI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) 1. PENGERTIAN 2. APA GUNANYA HPS/OE 3. PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE 4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN HPS/OE 5. TEKNIK / PROSEDUR PEMBUATAN HPS/OE 6. HPS PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA 7. HPS PENGADAAN BARANG/JASA LAINNYA 8. HPS PENGADAAN JASA KONSULTANSI 6 1. PENGERTIAN HPS HPS/OE adalah perhitungan biaya atas pekerjaan barang/jasa sesuai dengan syaratsyarat yang ditentukan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, dikalkulasikan secara keahliaan dan berdasarkan data yang dapat dipertanggung-jawabkan. HPS/OE dibuat dan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 7 REFERENSI PENGERTIAN PERKIRAAN BIAYA National Estimating Society-USA mendefinisikan “perkiraan biaya” sebagai seni memperkirakan (the art of approximating) kemungkinan besarnya biaya yang diperlukan dalam suatu kegiatan dengan mendasarkan atas informasi yang tersedia pada saat itu. Hal ini berarti bahwa dalam menyusun perkiraan biaya perlu dilakukan pengkajian atas biaya kegiatan terdahulu sebagai masukan, serta melihat masa depan, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal yang akan atau mungkin terjadi. MASTER Ketentuan Umum HPS HPS disusun dan ditetapkan oleh PPK, kecuali untuk kontes/sayembara ULP/pejabat pengadaan mengumumkan nilai total HPS Nilai HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia, sedangkan rinciannya bersifat rahasia HPS disusun paling lama 28 hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran HPS bukan sebagai dasar untuk menentukan besaran kerugian Negara Riwayat HPS harus didokumentasikan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 9 Diumumkan nilai total HPS Disusun dan ditetapkan Konsep Dokumen HPS Tim Pendukung PPK Pejabat Pembuat Komitmen ULP/Pejabat Pengadaan Dokumen HPS SAH Sah jika:ditandatangani oleh: Pejabat Pembuat Komitmen (sebagai yg menetapkan). Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 10 Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi: a. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh BPS; b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan; c. Daftar biaya/tarif B/J yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal; d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya; e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia; f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain; g. perkiraan perhitungan biaya oleh konsultan perencana (engineer’s estimate); h. norma indeks; dan/atau i. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan HPS telah memperhitungkan PPn dan ( overhead + Profit yang wajar maks 15 %) HPS TIDAK BOLEH memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain dan PPh penyedia barang/jasa 2. GUNANYA HPS/O’E 1. Untuk menilai kewajaran harga penawaran yang disampaikan pihak penyedia (evaluasi harga) dan sebagai batas penawaran tertinggi kecuali pekerjaan jasa konsultansi 2. Sebagai dasar bagi penetapan nilai nominal jaminan penawaran (1-3% dari HPS) 3. Untuk menetapkan tambahan nilai jaminan pelaksanaan, bilamana penawaran kurang dari 80% dari OE, dinaikan menjadi 80% HPS 12 Lanjutan… 4. Sebagai acuan menetapkan harga satuan timpang yang nilainya lebih besar dari 110% dari HPS Contoh : Pengadaan Komputer No. Jenis Barang 1 Komputer 2 Printer 3 Scanner 4 CD Writter Volume 10 4 2 5 Harga Jumlah HPS % Penawaran Penawaran Harga Jumlah terhadap HPS 4.800.000 48.000.000 5.000.000 50.000.000 96 4.700.000 18.800.000 4.000.000 16.000.000 118 1.450.000 2.900.000 1.500.000 3.000.000 97 2.500.000 12.500.000 3.250.000 16.250.000 77 82.200.000 85.250.000 96 klarifikasi tidak dimaksudkan untuk mencari/menawarkan/ mengijinkan perubahan harga/substansi penawaran 13 Lanjutan… 5. Sebagai patokan dalam hal seluruh penawaran di atas pagu anggaran Dalam hal terjadi seleksi gagal karena seluruh penawaran di atas pagu, maka HPS/OE dapat dilakukan dua hal berkut : (i) perubahan spesifikasi teknis, atau (ii) dilakukan revisi PO/LK 6. Sebagai acuan bila ada indikasi kuat KKN 7. Sebagai bahan perhitungan penyesuaian harga/eskalasi 8. Sebagai acuan dalam negosiasi harga pada proses penunjukan/pemilihan langsung/pengadaan jasa 14 konsultansi 3 Alat untuk menilai kewajaran penawaran harga termasuk rinciannya Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah Dasar untuk menetapkan besaran Jaminan Pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya lebih rendah dari 80% nilai total HPS HPS bukan sebagai dasar untuk menentukan besaran kerugian negara. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN MENETAPKAN HPS ULP/PEJABAT PENGADAAN MENGUMUMKAN NILAI TOTAL HPS Rp PENYEDIA BARANG/ JASA Harga optimal/ wajar Memperhitungkan semua komponen biaya Perhitungkan keuntungan penyedia + overhead (maks 15%) TIDAK “MARK-UP” Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 15 3. PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE 1. Setiap pengadaan harus dibuat HPS/OE 2. HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggung-jawabkan, disusun oleh panitia/pejabat pengadaan, disahkan pengguna barang/jasa 3. Nilai total HPS tidak bersifat rahasia (dicantumkan pengumuman pelaksanaan pengadaan) sebagai upaya transparansi dan menjadi bahan pertimbangan penyedia dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh 4. Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk mencegah pencontohan dalam metoda pelaksanaan pekerjaan dan 16 Lanjutan… 5. HPS memperhitungkan PPN, overhead & profit (paling tingggi 15% ), 6. Tidak boleh memperhitungkan PPh, biaya lain-lain, biaya tidak terduga. 7. Dilarang penerapan sistim koridor, misalnya Penawaran memenuhi syarat > 80% HPS dan < 100% HPS 17 4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN HPS/OE a) Ketentuan Umum 1) Setiap pengadaan wajib dibuat HPS/OE 2) HPS, disusun oleh panitia/pejabat pengadaan, disahkan pengguna barang/jasa 3) Nilai total HPS tidak bersifat rahasia sebagai upaya transparansi dan menjadi bahan pertimbangan penyedia dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh 4) Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk mencegah keseragaman dalam metoda pelaksanaan pekerjaan 5) Ketentuan HPS pada Perpres-54 Th 2010 Pasal 11 dan Pada Lampiran II/III/IV/V butir A,3 b) FUNGSI HPS/OE 1. Menilai kewajaran total harga dari penawaran yang disampaikan penyedia barang/jasa beserta rinciannya. 2. Menetapkan besarnya nilai jaminan penawaran dari penyedia barang/jasa. 3. Menetapkan tambahan nilai jaminan pelaksanaan bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah (kurang dari 80 % dari nilai OE). 4. Tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan penawaran . MASTER c)RUANG LINGKUP HPS 1) Untuk Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya meliputi : kuantitas dan spesifikasi teknis 2) Untuk Barang meliputi : jenis, jumlah, spesifikasi teknis barang, dan distribusi 3) Untuk Jasa Konsultan meliputi : kuantitas, dan kualifikasi tenaga ahli dan pendukung yang dibutuhkan (pendidikan dan pengalaman), serta lama penugasan yang keseluruhannya dituangkan dalam TOR/KAK MASTER 5. TEKNIK / PROSEDUR PEMBUATAN HPS a) Pemilihan jenis HPS menurut bidang Pengadaan : 1) Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya 1) Jasa Konsultansi 1) Barang/Jasa Lainnya b) BAGAN ALIR PENYUSUNAN HPS (NON KONSULTANSI) SASARAN PAKET PEKERJAAN (Judul Pagu/DED/EE/RAB) DITUANGKAN DALAM BOQ) CARA 2 Kuantitas Pekerjaan CARA 1 Harga Satuan Dasar SPESIFIKASI Kebutuhan Bahan Produksi Bahan Biaya Biaya Bahan Peralatan Perhitungan Biaya B Umum & Biaya Untung Upah Pelaksanaan Di Lapangan Kebutuhan Peralatan Perhitungan Waktu DATA HARGA Optimasi Ruang Lingkup Penyesuaian Penggunaan Peralatan HARGA SATUAN TIDAK BIAYA TOTAL ? OK OK SELESAI WAKTU PELAKSANAAN ? TIDAK 5 Mengecek besarnya pagu dana dari DIPA/PO Menjumlahkan semua biaya untuk seluruh mata pembayaran. Menghitung PPN Mempelajari Dokumen Perencanaan Umum (DIPA/DPA, KAK dan RAB) Menghitung jumlah biaya untuk` setiap mata pembayaran Menentukan Besarnya HPS Mengecek Harga Satuan yang berlaku di pasar Menghitung/ menetapkan harga satuan Catatan: Jika HPS lebih besar dari Pagu Dana, maka dapat dilakukan 1. Perubahan spesifikasi teknis 2. Revisi PO/LK. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 23 3 Mengecek besarnya pagu dana dari DIPA/PO Menghitung jumlah biaya untuk setiap mata pembayaran Menjumlahkan semua biaya untuk seluruh mata pembayaran. Mempelajari dokumen Perencanaan Umum Menghitung/ menetapkan harga satuan Menghitung PPN Mengecek Harga satuan dasar untuk bahan, upah dan alat Hitung analisa harga untuk setiap mata pembayaran (pay-item) Menentukan Besarnya HPS Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 24 5 Mengecek besarnya pagu dana dari DIPA/PO Menjumlahkan semua biaya untuk seluruh item pembayaran. Menghitung PPN Mempelajari Dokumen Perencanaan Umum a.l : KAK dan RAB Menghitung jumlah biaya untuk setiap item pengeluaran Menentukan Besarnya HPS Menghitung Komponen Biaya (Biaya Langsung Personil/Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost). Menghitung Harga satuan untuk biaya Tenaga Ahli per-satuan waktu tertentu Catatan: Biaya langsung non-personil tidak melebihi 40% dari biaya total , KECUALI untuk pekerjaan yang bersifat khusus Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 25 ANALISIS SASARAN PAKET / PAGU ANGGARAN 1. Teliti dana pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yg dipersamakan. Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE. Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa, terutama yang terkait dengan instruksi kepada penyedia jasa, syarat umum/khusus kontrak, gambar, spesifikasi teknis, serta hasil peninjauan kondisi lapangan; Dibuat Daftar Kuantitas dan Harga berisi ko;om Mata Pembayaran, Satuan, Volume, Harga Satuan, FORMAT BOQ / HARGA PERKIRAAN SENDIRI Pekerjaan ………. . MATA PEMBAYARAN 1. SATUAN PERSIAPAN a. b. 2. a. b. 3. a. b. 4. a. b. JUMLAH PPN (10%) TOTAL PEMBULATAN 27 VOLUME HARGA SATUAN HARGA 2. Untuk pekerjaan dengan kontrak harga satuan, volume pekerjaan yang dibuat dalam HPS/OE sama dengan volume pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Bill of Quantity (BQ) dokumen pemilihan penyedia jasa. Sementara khusus untuk pekerjaan dengan kontrak lump sum kecuali volume dapat diputuskan tetap menggunakan atau tidak menggunakan sepenuhnya volume pekerjaan, metode pekerjaan yang digunakan dalam perhitungan penawaran 3. Perhitungkan harga satuan dasar dari bahan, upah, dan alat yang bersandarkan harga pasar setempat hingga di job-site (biaya angkutan turut diperhitungkan). Kalau harga pasar setempat tidak diperoleh, gunakan data harga yang termuat dalam SPK/kontrak sebelumnya dengan memperhitungkan kemungkinan perubahan harganya berdasarkan indeks dari Badan Pusat Statistik (BPS); 4. Hitung analisa harga untuk setiap pembayaran (pay-item) dengan formula/rumus yang sudah digunakan dalam perhitungan untuk mendapatkan RAB sebagai berikut ; Analisa harga satuan Pekerjaan ………. Satuan …….. KOMPONEN SATUAN BAHAN 1. 2. ALAT 1. 2. UPAH 1. 2. JUMLAH BIAYA UMUM & KEUNTUNGAN HARGA SATUAN PEMBULATAN 30 VOLUME HSD (RP) HARGA (RP) 5. Tetapkan harga satuan : analisa harga + 15 % (keuntungan dan bieya umum. OVERHEAD : ◦ OPERASIONAL & PENGELUARAN KANTOR PUSAT YANG BUKAN BAGIAN DARI BIAYA PENGADAAN UNTUK SETIAP MATA PEMBAYARAN; ◦ MANAJEMEN, AKUTANSI, PELATIHAN & AUDITING; ◦ PERIJINAN, REGISTRASI DAN LAINNYA ◦ BIAYA PERIKLANAN, HUMAS & PROMOSI ◦ DAN LAIN SEBAGAINYA PROFIT : ◦ TERMASUK RESIKO PEKERJAAN 6. Hitung jumlah biaya pada setiap masa pembayaran : jumlah volume dikalikan harga satuan; 7. Jumlahkan semua biaya untuk seluruh masa pembayaran dari pekerjaan yang akan dilaksanakan; 8. Hitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 10 % jumlah biaya untuk seluruh mata pembayaran; 9. Total harga pekerjaan yang dituangkan dalam HPS/OE = Jumlah biaya seluruh mata pembayaran + PPN 10 % 10. tidak memperhitungkan biaya tak terduga, lainlaindan (PPh) 11. nilai total HPS tidak rahasia didokumentasikan secara baik. 12. tidak dapat digunakan sebagai perhitungan kerugian negara. MENGHITUNG AHS (bila diperlukan) a. MASUKAN b. PROSES c. KELUARAN d. HARGA SATUAN MATA PEMBAYARAN POLA PIKIR PEMBUATAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN MASUK-AN Bahan Harga Satuan Dasar Bahan (Bahan Dasar) Berupa data otentik yang tersedia Harga Satuan Bahan Olahan - Masukan : 1. Jarak Quarry 2. Harga Satuan Bahan Dasar 3. Harga Satuan Dasar Alat 4. Kapasitas Alat 5. Faktor Efisiensi Produksi Alat 6. Faktor Kehilangan Material - Proses : 1. Biaya Kerja Alat 2. Kebutuhan Bahan Dasar 3. Proses Pencampuran - Keluaran : Harga Satuan Dasar Bahan (Agregat Kasar dan Halus) Alat Masukan : 1. Asumsi 2. Jenis Alat 3. Kapasitas Alat 4. Masukan biaya Pasti a. Umur Ekonomis Alat b. Jam Kerja Alat per Tahun c. Harga Pokok Alat d. Nilai Sisa Alat e. Tingkat Suku Bunga Pinjaman 5. Masukan Biaya Operasi & Pemel.; a. Tenaga Mesin (HP) b. Harga Satuan Dasar Tenaga c. Harga Satuan Dasar Bahan Bakar d. Harga Satuan Dasar Minyak Pelumas a. Proses : 1. Biaya Pass 2. Biaya Operasi & Pemeliharaan a. Kekuatan : Harga Satuan Dasar Alat Upah Tenaga Hari Orang Standa (HO atau MD) Jam Orang Standar ( JO atau MH) Berupa data otentik yang tersedia Resume : Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja Biaya Umum & Keuntungan Biaya Umum Keuntungan Resume : Biaya Umum + Keuntungan (Max. 10 %) Sesuai Surat Edaran Menteri PU Nomor : ……………………….. PROSES KELUARAN Saluran Mata pembayaran Bahan Harga Satuan Setiap Mata Pembayaran Asumsi Faktor-faktor Komposisi Campuran Dalam Spec. Koefisien Bahan Harga Satuan Dasar Bahan Volume Pekerjaan Alat Jenis Alat Yang Dipewrlukan Kapasitas Alat Faktor Produksi Alat Waktu Siklus Kerja Alat (Cycle Time) Hasil Produksi Alat / Satuan Waktu Koefisien Alat Harga Satuan Komponen Alat/Satuan Waktu Harga Pekerjaan Setiap Mata Pembayaran Upah Tenaga Kerja Harga Total Seluruh Mata Pembayaran Jenis Tenaga Yang Diperlukan Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Yang Diperlukan Koefisien Tenaha Kerja Harga Satuan Dasar Alat PPN 10% Biaya Umum & Laba Perkiraan (Estimasi) Biaya Proyek (EE/OE) Biaya Umum + Keuntungan ( Maksimum 10 % ) 34 BAHAN (Contoh) Harga Satuan Bahan Dasar Berupa data otentik yang tersedia Harga Satuan Bahan Olahan - Masukan : 1. Jarak Quarry 2. Harga Satuan Bahan Baku 3. Harga Satuan Dasar Alat 4. Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja 5. Kapasitas Alat 6. Faktor Efisiensi Produk Alat 7. Faktor Kehilangan Material - Proses : 1. Biaya Kerja Alat 2. Kebutuhan Bahan Dasar 3. Perhitungan Tenaga Kerja yang diperlukan 4. Proses Pencampuran - Keluaran : Harga Satuan Dasar Bahan (misal agregat kasar & agregat halus) ALAT - Masukan - Proses - Keluaran : 1. 2. 3. 4. (Contoh) Asumsi Jenis Alat Kapasitas Alat Masukan Biaya Pasti : a. Umur Ekonomis Alat b. Jam Kerja Alat per tahun c. Harga Pokok Alat d. Nilai Sisa Alat e. Tingkat Suku Bunga Pinjaman 5. Masukan Biaya Operasi & Pemeliharaan a. Tenaga Mesin (HP) b. Harga Satuan Tenaga c. Harga Satuan Dasar Bahan Bakar d. Harga Satuan Dasar Minyak Pelumas : 1. Biaya Pasti 2. Biaya Operasi & Pemeliharaan : Harga Satuan Dasar Alat TENAGA KERJA (Contoh) Hari Orang Standar (HO atau MD) Jam Orang Standar (JO atau MH) Berupa data otentik yang tersedia Resume : Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja BIAYA UMUM & KEUNTUNGAN Biaya Umum Keuntungan Resume : Biaya Umum & Keuntungan (OE/EE maks.15%) Sesuai surat Lampiran Juknis Keppres Tahun 2003 Perhitungan HPS IIsesuai PerpresNo.18 54 Th 2011 b. PROSES • HARGA SATUAN DASAR “BAHAN” (Asumsi, Faktor-faktor, Komposisi dalam Spec, Koefisien Bahan, Harga Satuan Dasar Bahan) HARGA SATUAN DASAR “ALAT” (Jenis Alat Yang Dipewrlukan, Kapasitas Alat, Faktor Produksi Alat, Waktu Siklus Kerja Alat , Hasil Produksi Alat / Satuan Waktu, Koefisien Alat, Harga Satuan, Komponen Alat/Satuan Waktu) • HARGA SATUAN DASAR “TENAGA KERJA” (Jenis Tenaga Yang Diperlukan, Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Yang Diperlukan, Koefisien Tenaha Kerja, Harga Satuan Dasar Alat) OVERHEAD & PROFIT (Biaya Umum + Keuntungan, Maksimum 15 % ) c. KELUARAN HARGA SATUAN SETIAP ITEM HARGA PEKERJAAN SETIAP ITEM HARGA TOTAL SELURUH ITEM HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) d. HARGA MATA PEMBAYARAN ESTIMASI BIAYA Harga Satuan Setiap Mata Pembayaran Kuantitas Pekerjaan Harga Pekerjaan Setiap Mata Pembayaran Harga Total Seluruh Mata Pembayaran PPN (10%) Perkiraan (Estimasi) Biaya Proyek PENYESUAIAN (OPTIMASI) ATAS HASIL PERHITUNGAN HPS/OE Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari suatu item pekerjaan/barang dipasar setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih besar dari pagu anggaran tersedia, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengubah spesifikasi teknis dari pekerjaan/barang yang akan dilaksanakan. 2) Bila hal ini terjadi , maka perubahan spesifikasi teknis dapat berupa menurunkan dan atau peningkatan 3) Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran tersedia. MASTER 5. Prosedur Penyusunan HPS/OE atas Pekerjaan Barang/Jasa Lainnya 1. Teliti besaran dana dari pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yang dipersamakan. Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE. Nilai HPS/OE diupayakan lebih kecil dari Pagu Anggaran; 2. Pelajari dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, terutama yang terkait dengan instruksi kepada penyedia barang/jasa lainnya, syarat umum/ khusus kontrak, dan spesifikasi teknis. Berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, kemudia dapatkan informasi mengenai merk barang atau jenis jasa lainnya yang sesuai dengan spesifikasi dimaksud dan harganya. 3. Hitung harga satuan dasar dari barang/jasa lainnya, dengan mengacu pada rata-rata harga barang/jasa lainnya dari seluruh barang/jasa lainnya yang memenuhi spesifikasi teknis, yang didasarkan pada data harga pasar setempat. Kalau harga pasar setempat tidak diperoleh, gunakan data harga yang termuat dalam SPK/kontrak sebelumnya dengan memperhitungkan kemungkinan perubahan harganya berdasarkan indeks dari Badan Pusat Statistik (BPS); 4. Hitung harga satuan : harga satuan dasar + 10 % (laba penyedia jasa). 5. Hitung jumlah biaya untuk setiap item barang/jasa lainnya yaitu: jumlah volume barang/jasa lainnya x harga satuan 6. Jumlah semua biaya untuk seluruh item barang/jasa lainnya yang diadakan 7. Hitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 10 % jumlah biaya untuk seluruh item barang/jasa lainnya 8. Total harga pekerjaan yang dituangkan dalam HPS/OE = Jumlah biaya seluruh masa pembayaran + PPN 10 % HPS BARANG Teliti besaran dana dari pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/dokumen lain yang dipersamakan. PENDANAAN Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE. Oleh karenanya nilai HPS/OE lebih kecil dari Pagu Anggaran. (laba penyedia jasa). HPS BARANG DOKUMEN PENGADAAN BARANG Mempelajari dan meneliti dokumen pengadaan terutama : ◦ instruksi kepada penawar, ◦ syarat-syarat kontrak, ◦ spesiflkasi teknis dan ◦ gambar-gambar termasuk meneliti barang yang akan dibeli apakah barang fabrikasi, barang fabrikasi yang akan dipasang (install) dan uji coba atau barang yang dibuat sendiri. HPS BARANG HARGA PASAR Meneliti harga-harga pasar dari barang yang dapat memenuhi spesifikasi teknis sesuai ketentuan di dalam dokumen pengadaan. HPS BARANG KANDUNGAN LOKAL Meneliti jumlah kandungan lokal barang dari barang yang memenuhi spesifikasi teknis sesuai dokumen pengadaan, dan selanjutnya di dalam penyusunan OE mempertimbangkan barang yang jumlah kandungan lokalnya lebih tinggi. HPS BARANG ANGKUTAN & ASURANSI Meneliti tarif biaya angkutan dan biaya asuransi. HPS BARANG Pengadaan barang yang akan dipasang dan atau yang dirakit sendiri terlebih dahulu diteliti harga satuan dasar : ◦ bahan/material, BARANG RAKITAN ◦ peralatan di pasaran ◦ tenaga kerja dan ◦ upah selanjutnya dihitung harga satuan barang. TEKNIS PERHITUNGAN HPS BARANG 1. 2. 3. 4. 5. Menetapkan harga satuan : data harga satuan atau analisa harga satuan berdasarkan harga dasar dengan memperhitungkan keuntungan dan biaya umum Dihitung jumlah biaya untuk setiap item barang, yaitu jumlah volume barang x harga satuan Dijumlah semua biaya untuk seluruh item barang yang akan diadakan. Dihitung PPN yaitu 10% x jumlah semua biaya untuk seluruh item barang. Total harga pekerjaan HPS/OE ialah jumlah biaya seluruh item barang + PPN 10% PENYESUAIAN (OPTIMASI) ATAS HASIL PERHITUNGAN HPS/OE Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari suatu item pekerjaan/barang dipasar setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih besar dari pagu anggaran tersedia, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengubah spesifikasi tekni dari Barang yang akan dilaksanakan. 2) Bila perubahan spesifikasi teknis dapat berupa menurunkan maupun peningkatan. 3) Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran tersedia. MASTER 6. Prosedur Penyusunan HPS/OE atas Pekerjaan Jasa Konsultansi Untuk jasa konsultansi lebih berfokus pada biaya personel, dengan prosedur sebagai berikut : 1. Prosedur awal, sama dengan prosedur sebelumnya, dan merupakan prosedur dasar, bahwa pengecekan besaran dana dari pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/PO/DASK/RKAP/dokumen lain yang dipersamakan. 2. Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa, terutama hal-hal yang terkait dengan instruksi kepada penyedia jasa, Kerangka Acuan Kerja/Terms of References, sehingga dapat diketahui kualifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan, data/fasilitas pelaksanaan jasa yang diperlukan da sistem pelaporannya. 3. Komponen biaya secara garis besar terdiri dari dua komponen, yaitu • biaya langsung personil (renumeration) dan • biaya langsung non personil (direct reimbursable cost), • PPN 10% dengan komposisi biaya langsung non personil yang diperkenankan maksimal sebesar 40 % dari total biaya pekerjaan. Dikecualikan dari ketentuan dimaksud adalah pekerjaan konsultansi tertentu : pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran, dan penyelidikan tanah, dan lain-lain sesuai metoda pelaksanaannya. Bila suatu pekerjaan dilakukan oleh konsultan perorangan (individual consultant) maka biaya langsung personil konsultan perorangan tersebut tidak boleh dibebankan biaya overhead dan keuntungan/laba; 4. Harga satuan biaya langsung personil per satuan waktu, pada dasarnya disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku. Bilamana harga pasar tidak tersedia, dapat menggunakan harga satuan pada kontrak sejenis dengan tetap mempertimbangkan terjadinya perubahan harga berdasarkan indeks dari BPS; Bila diperlukan , dapat digunakan perhitungan eskalasi harga dari harga yang dihasilkan berdasarkan tambahan pengalaman yang layak dalam pelaksanaan pekerjaan 5. Dari juklak tersebut perhitungan biaya langsung personil (BLP) menggunakan formula sebagai berikut : BLP = GD + BBS + BBU + TP + K GD = Gaji Dasar BBS = Beban Biaya Sosial BBU = Beban Biaya Umum TP = Tunj. Penugasan K = Laba Apabila penugasan konsultan dihitung dalam satuan selain bulan (month), maka konversi maksimum biaya langsung personil per satuan waktu adalah sebagai berikut: SBOM = SBOB : 4,1 SBOH = (SBOB : 22) x 1,1 SBOJ = (SBOH : 8) x 1,3 Dimana : • SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan • SBOM = Satuan Biaya Orang Minggu • SBOH = Satuan Biaya Orang Hari • (Person Day Rate) SBOJ = Satuan Biaya Orang Jam (Person Hour Rate) (Person Month Rate) (Person Week Rate) Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No 1203/D.II/03/2000 : SE-38/A/2000 BLP = GD + BBS + BBU + TP + K Komponen BLP Undangan Nasional 1 x GD (0,3 s.d 0,4) x GD Internasional 1 x GD (0,3 s.d 0,6) x GD Beban Biaya Umum - BBU (Overhead Cost) (0,5 s.d 1,3) x GD (0,7 s.d 1,4) x GD Tunjangan Penugasan – TP (0,1 s.d 0,3) x GD (0,1 s.d 0,3) x GD 0,1 x (GD+BBS+BBU) 0,1 x (GD+BBS+BBU) (2,2 s.d 3,1) x GD (2,4 s.d 3,6) x GD Gaji Dasar – GD (Basic Salary ) Beban Biaya Sosial- BBS (Social Charge) Keuntungan TOTAL Biaya Langsung Personil HARGA PERKIRAAN LAYANAN JASA KONSULTANSI a. BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) • • • • • BIAYA TENAGA AHLI, ASISTEN TA, TENAGA PENDUKUNG OH, OB BERDASARKAN KEAHLIAN DAN PENGALAMAN TA GAJI KONTRAK TERAKHIR YANG TELAH DIAUDIT (AUDITED PAY ROLL) TERMASUK BBS), (BBU), DAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM 10% BEBAN BIAYA SOSIAL (BBS) DIBAYARKAN KEPADA TA TETAP (PERMANEN): tunjangan hari libur cuti tahunan cuti sakit tunjangan pengobatan tunjangan transportasi tunjangan pensiun asuransi tenaga kerja tunjangan sosial lainnya BEBAN BIAYA UMUM (BBU) TUNJANGAN HARI LIBUR Biaya manajemen dan administrasi kantor Gaji tenaga adm, juru ketik, pesuruh, pengemudi, dsb Biaya jasa hukum, auditor, dsb Biaya kantor/ruang kerja Biaya listrik, air, telpon, dsb Biaya karena kekosongan kerja Biaya depresiasi Bunga modal Biaya penelitian dan pengembangan Bu lainnya. KEUNTUNGAN (K) keuntungan perusahaan deviden/bonus dana cadangan dan investasi pajak perusahaan TUNJANGAN PEKERJAAN (TP): tunjangan khusus untuk tenaga ahli penugasan tertentu ha-hal lain: b. Biaya Langsung Non Personil (direct reimbursable cost), seperti : - biaya pelaporan, - komunikasi, - perjalanan, - biaya sewa kantor dan fasilitas kerja, - biaya pengurusan surat ijin, - biaya sewa kendaraan dll tidak melebihi 40% (empat puluh persen) dari total biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat khusus, seperti: pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran, penyelidikan tanah, dan lain-lain. 6. Hitung jumlah biaya setiap item pengeluaran, baik untuk biaya langsung personil (BLP) maupun biaya langsung non personil (BLNP), dengan cara sebagai berikut : BLP = Jml Personil x Lama Penugasan x Imbalan per satuan waktu BLNP = Jumlah volume pekerjaan x harga satuan Jumlah personil = tenaga ahli/tenaga pendukung sesuai dengan pendidikan/pengalamannya. Data yang dipakai untuk menyusun HPS berdasarkan pada data harga setempat yang diperoleh berdasarkan hasil survey menjelang dilaksanakannya pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi: • informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh BPS • informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan; • biaya kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya; • inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia; • hasil perbandingan dengan kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain; perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan • perencana (engineer’s estimate); • norma indeks; dan/atau • informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan. SEBAGAI REFERENSI Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 : SE-35/A/21/0298 UNDANGAN NASIONAL PENDIDIKAN S1 UNDANGAN NASIONAL PENDIDIKAN S2/S3 KELOMPOK AHLI TAHUN PENGALAMAN RUPIAH (PER BULAN) KELOMPOK AHLI TAHUN PENGALAMAN RUPIAH (PER BULAN) AHLI MUDA 1-4 4,400,000 - 5,200,000 AHLI 1-4 5,200,000 - 6,100,000 AHLI 5-8 5,500,000 - 7,100,000 AHLI UTAMA 5-8 6,500,000 - 7,800,000 AHLI UTAMA 9 - 12 7,500,000 - 9,000,000 9 - 12 8,200,000 - 9,800,000 13 - 16 9,500,000 - 11,100,000 13 - 16 10,400,000 - 13,100,000 17 - 20 11,700,000 - 12,900,000 17 - 20 14,300,000 - 18,600,000 AHLI KEPALA AHLI KEPALA PENYESUAIAN (OPTIMASI) ATAS HASIL PERHITUNGAN HPS/OE Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari suatu item pekerjaan/barang dipasar setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih besar dari pagu anggaran tersedia, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengubah spesifikasi teknis (KAK)dari pekerjaan Jasa Konsultansi yang akan dilaksanakan. 2) Bila hal perubahan terjadi pada tenaga ahli jasa konsultansi, maka perubahan spesifikasi teknis dapat berupa menurunkan (downgrade) kualifikasi tenaga ahlinya (konsultan pendidikan S2 menjadi S1 atau pendidikannya tetap sama namun persyaratan pengalamannya diturunkan. 3) Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran tersedia. MASTER 7. Prosedur Penyusunan HPS/OE atas Pekerjaan Konstruksi 1. Teliti dana pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA/PO/DASK/ RKAP/dokumen lain yang dipersamakan. Besaran pagu anggaran ini merupakan batas maksimal untuk perhitungan HPS/OE. Pelajari dokumen pemilihan penyedia jasa, terutama yang terkait dengan instruksi kepada penyedia jasa, syarat umum/khusus kontrak, gambar, spesifikasi teknis, serta hasil peninjauan kondisi lapangan; Dibuat Daftar Kuantitas dan Harga berisi ko;om Mata Pembayaran, Satuan, Volume, Harga Satuan, Harga/Biaya, dan baris Sub Total, PPN dan Total HPS sebagai berikut : Pilih cara 1 atau 2 pada uraian prosedur penyusunan HPS 2. Pelajari dokumen paket pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi, terutama yang terkait dengan instruksi kepada penyedia , syarat umum/ khusus kontrak, dan spesifikasi teknis. Berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan , kemudia dapatkan informasi mengenai spesifikasi dimaksud dan yang terkait dengan harganya. 3. Hitung harga satuan dasar , dengan mengacu pada ratarata data harga yang didapat dari seluruh mata pembayaran yang memenuhi spesifikasi teknis, yang didasarkan pada data harga pasar setempat. Kalau harga pasar setempat tidak diperoleh, gunakan data harga yang termuat dalam SPK/kontrak sebelumnya dengan memperhitungkan kemungkinan perubahan harganya berdasarkan indeks dari Badan Pusat Statistik (BPS); 4. Hitung harga satuan : harga satuan dasar + 10 % (laba penyedia jasa). 5. Hitung jumlah biaya untuk setiap item barang/jasa lainnya yaitu: jumlah volume barang/jasa lainnya x harga satuan 6. Jumlah semua biaya untuk seluruh item barang/jasa lainnya yang diadakan 7. Hitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 10 % jumlah biaya untuk seluruh item barang/jasa lainnya 8. Total harga pekerjaan yang dituangkan dalam HPS/OE = Jumlah biaya seluruh masa pembayaran + PPN 10 % DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Proyek / Bagpro : No. Paket Kontrak : Nama Paket : Prop / Kab / Kodya : No. Mata (Contoh) Uraian Pembayaran a b Satuan Perkiraan Harga Jumlah Kuantitas Satuan (Rupiah) Harga-Harga (Rupiah) e f = (d x e) c d DIVISI 1. UMUM 1.2 Mobilisasi LS 1.0 438,310,000 1.8 (1) Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas LS 1.0 22,626,056 22,626,056 1.8 (2) Pemasangan dan Pemeliharaan Jembatan Sementara LS 1.0 121,795,484 121,795,484 Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 438,310,000 582,731,540 DIVISI 2. DRAINASE 2.1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 10,000.0 16,258.75 162,587,500 2.2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 598.0 363,058.22 217,108,816 2.3 (1) Gorong-Gorong Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam < 45 cm M1 23.0 177,997.17 4,093,935 2.3 (2) Gorong-Gorong Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 45-<75 cm M1 23.0 252,705.21 5,812,220 2.3 (3) Gorong-Gorong Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 75-<95 cm M1 23.0 398,363.27 9,162,355 2.3 (4) Gorong-Gorong Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 95-120 cm M1 23.0 524,402.92 12,061,267 2.3 (5) Gorong-Gorong Beton Tanpa Tulang Diameter Dalam 20-30 Cm M1 235.0 71,433.66 16,786,910 2.3 (6) Gorong-Gorong Pipa Baja Bergelombang Ton 2.3 9,893,851.45 22,755,858 2.4 (1) Timbunan Porus atau Bahan Penyaring M3 24.0 178,265.33 4,278,368 2.4 (2) Anyaman Filter Plastik M2 24.0 16,857.50 404,580 2.4 (3) Pipa Berlubang Banyak Untuk Pek. Drainase di Bawah Permukaan M1 24.0 24,532.41 588,778 Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) 455,640,587 (Contoh) Cumm % Thd. No. Mata Total Pembayaran Uraian Satuan d e Perkiraan Harga Jumlah % for Kuantitas Satuan Harga-Harga Major (Rupiah) (Rupiah) Items g h i Biaya a c 0.1472 7.6 (18) Pengujian Pembebanan Statis Pada Tiang dgn. Dia. s/d 600 mm Buah Buah f 4.0 10,573,063 42,292,250 0.2034 7.6 (19) Pengujian Pembebanan Statis Pada Tiang dgn. Dia. > 600 mm 4.0 14,609,305 58,437,222 26.1327 5.1 (2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 26,750.0 280,650 7,507,398,200 15.2901 5.1 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 16,050.0 273,679 4,392,552,765 7.7870 6.3 (5) Lapis Aus Aspal Beton (AC-WC) t = 5 cm M2 74,900.0 29,867 2,237,038,300 9.3947 6.3 (6) Lapis Pengikat Aspal Beton (AC-BC) t = 5 cm M3 3,745.0 720,672 2,698,916,003 5.6424 4.2 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 5,936.0 273,072 1,620,954,680 2.2249 3.1 (1) Galian Biasa M3 31,890.0 20,043 639,158,833 1.6678 7.2 (1) a 8.0 59,892,502 479,140,018 1.6710 6.5 (1) Campuran Aspal Dingin Untuk Pelapisan Kembali M3 651.0 737,418 480,058,949 7.5152 3.2 (2) Timbunan Pilihan M3 10,000.0 215,896 2,158,956,700 1.7387 8.4 (1) Marka Jalan Thermoplastic M2 4,400.0 113,523 499,499,836 1.7252 6.3 (4) Asphalt Treated Base (ATB) M3 634.0 781,708 495,602,612 0.8556 7.3 (1) Baja Tulangan U24 Polos Kg 43,750.0 5,618 245,798,423 1.5257 1.2 Mobilisasi LS 1.0 438,310,000 438,310,000 0.6257 7.6 (9) a Pengadaan Tiang Pnc. Beton Bertulang Pracetak Ukuran 40x40cm M3 76.0 2,365,231 179,757,542 0.7557 2.2 Pasangan Batu dengan Mortar M3 598.0 363,058 217,108,816 0.5660 2.1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 10,000.0 16,259 162,587,500 0.4710 7.6 (10) a Pengadaan Tiang Pnc. Beton Pratekan Pracetak Ukuran Dia.40cm M3 76.0 1,780,272 135,300,657 0.7734 7.10 (1) Pasangan Batu Kosong Yang Diisi Adukan M3 710.0 312,924 222,176,352 0.5659 8.1 (5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor M3 200.0 812,834 162,566,856 0.5243 6.1 (2) Lapis Perekat Liter 46,850.0 3,215 150,634,931 0.5224 6.3 (3) Lataston (HRS) M2 6,330.0 23,711 150,089,237 0.4240 1.8 (2) Pemasangan dan Pemeliharaan Jembatan Sementara LS 1.0 121,795,484 121,795,484 0.5565 6.2 (1) Agregat Penutup BURTU M2 34,800.0 4,594 159,883,032 0.2860 7.6 (8) Pengadaan Tiang Pancang Baja Kg 7,600.0 10,809 82,150,908 0.4154 7.1 (6) Beton K175 M3 200.0 596,615 119,322,964 0.3417 6.3 (1) Latasir (SS) Kelas A M2 6,310.0 15,559 98,174,892 0.5009 8.1 (1) Lapis Pondasi agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor M3 500.0 287,787 143,893,720 0.3424 7.1 (5) Beton K250 M3 150.0 655,766 98,364,899 0.2853 6.3 (2) Latasir (SS) Kelas B M2 6,320.0 12,969 81,964,017 Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang ...31.60.... meter Buah REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN Proyek / Bagpro No. Paket Kontrak Nama Paket Prop / Kab / Kodya : : (Contoh) : : No. Divisi Uraian Jumlah Harga Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum 2 Drainase 3 Pekerjaan Tanah 3,167,917,967 4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 1,787,997,295 5 Pekerasan Non Aspal 6 Perkerasan Aspal 6,852,461,415 7 Struktur 2,465,995,206 8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 1,046,643,138 9 Pekerjaan Harian 188,739,021 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin 105,485,011 10 (A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) (B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) (C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) Terbilang : 582,731,540 455,640,587 12,074,420,321 28,728,031,501 2,872,803,150 31,600,834,651 …………………………………………………………………………………….................................... …………………………………………………………………………………….................................... ..............., ................. 20... Menyetujui / Mengesahkan Proyek / Bagpro ...................... Pinpro / Pinbagpro, Panitia Pelelangan Ketua, □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ SATUAN MATA PEMBAYARAN BAHAN Faktor Kembang Susut dan Faktor Kehilangan Kuantitas (diperoleh dari Spesifikasi) Harga Satuan Dasar Bahan ALAT Jenis Kapasitas Faktor Produksi Waktu Siklus Kerja (Cycle Time) Hasil Produksi/Satuan Waktu Kuantitas Jam Kerja Harga Satuan Dasar Alat TENAGA KERJA Kualifikasi Jumlah Kuantitas Jam Kerja Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja BIAYA UMUM & KEUNTUNGAN Biaya Umum & Keuntungan (OE/EE mak simum 15%) 1. KOMPONEN BAHAN • DIPEROLEH DARI SPESIFIKASI : – LANGSUNG : DAPAT DIAMBIL DARI TABEL ATAU DIHITUNG DARI FORMULA YANG TERSEDIA DALAM SPESIFIKASI – TIDAK LANGSUNG : HARUS DIHITUNG DARI GRADASI ATAU KETENTUAN LAIN YANG DISYARATKAN DALAM SPESIFIKASI DENGAN SUATU ASUMSI 2. Komponen Alat 1) Biaya Pasti 2) Biaya Operasi dan Pemeliharaan 3) Rumus Umum Kapasitas Produksi 3. OVERHEAD & PROFIT • OVERHEAD : – OPERASIONAL & PENGELUARAN KANTOR PUSAT YANG BUKAN BAGIAN DARI BIAYA PENGADAAN UNTUK SETIAP MATA PEMBAYARAN; – MANAJEMEN, AKUTANSI, PELATIHAN & AUDITING; – PERIJINAN, REGISTRASI DAN LAINNYA – BIAYA PERIKLANAN, HUMAS & PROMOSI – DAN LAIN SEBAGAINYA • PROFIT : – TERMASUK RESIKO PEKERJAAN (Contoh) ESTIMASI BIAYA Harga Satuan Setiap Mata Pembayaran Kuantitas Pekerjaan Harga Pekerjaan Setiap Mata Pembayaran Harga Total Seluruh Mata Pembayaran PPN (10%) Perkiraan (Estimasi) Biaya Proyek PENYESUAIAN (OPTIMASI) ATAS HASIL PERHITUNGAN HPS/OE Berdasarkan data paling mutakhir/baru dari suatu item pekerjaan/barang dipasar setempat hasil HPS/OE yang dihitung lebih besar dari pagu anggaran tersedia, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengubah spesifikasi tekni dari pekerjaan Pekerjaan Konstruksi yang akan dilaksanakan. 2) Bila perubahan spesifikasi teknis dapat berupa menurunkan maupun peningkatan. 3) Revisi Anggaran atas kegitan dilakukan, bila setelah dilakukan perubahan spesifikasi teknis masih mempunyai nilai HPS/OE lebih besar dari pagu anggaran tersedia. MASTER MATERI TAMBAHAN (hanya sebagai referensi) PERHITUNGAN HARGA SATUAN PERALATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PERHITUNGAN HARGA SATUAN PERALATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SUMBER : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENGEMBAGAN SUMBER DAYA MANUSIA KRITERIA PERALATAN • Uraikan jenis peralatan yang dipakai dalam kodenya, umpamanya wheel loader (E 15), dump truck (F 08), P. tyre roller (E 18), alat bantu, dll peralatan sesuai spesifikasi peralatan Jalan Kabupaten. • Tentukan satuan waktu bekerja alat, umpamanya jam, lumpsum. • Tentukan kuantitas atau koefisien alat dalam desimal, umpamanya 0,0005; 1.000 dll. • Hitung harga satuan masing-masing jenis alat memproduksi satu satuan jenis Pekerjaan. • Hitung harga masing-masing jenis alat sesuai kuantitas atau koefisien pemakaian dikaliakan harga satuan. • Jumlahkan harga komponen alat-alat. HARGA DASAR SATUAN PERALATAN Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi harga satuan Peralatan adalah : • Kondisi Alat 90 s/d 100% (baru) Kondisi peralatan 90% s/d 100%,berlaku untuk peralatan yang baik dan keadaan siap pakai, dengan kemampuan minimal 70%, sudah dipakai tetapi belum melebihi 1 (satu) tahun/ 1000 jam kerja. (belum pernah di-overhoul) • Peralatan kondisi 70 s/d 89 % , ialah peralatan yang baik lama dalam keadaan siap pakai operasi dengan kemampuan minimal 70% (sesuai ketentuan pabrik). • Peralatan kondisi 60 s/d 69 % ialah peralatan dengan keadaan rusak ringan operasi yang masih layak dioperasikan dengan kemampuan minimal adalah 60% sesuai ketentuan pabrik. Peralatan tersebut adalah yang sudah lebih dari 2 tahun/3000 jam kerja. FAKTOR PRODUKSI PERALATAN 1. 2. 3. 4. Faktor Peralatan – Untuk peralatan yang baik baru …………… = 1,00 – Untuk peralatan yang baik lama …….…….. = 0,90 – Untuk peralatan yang rusak ringan operasi …. = 0,80 Faktor Operator – Untuk Operator kelas I …………………. = 1,00 – Untuk Operator kelas II …………………. = 0,80 – Untuk Operator kelas III …………………. = 0,70 Faktor Material (bahan) Faktor Material mencakup : – Berat / Volume material (lampiran 1) – Faktor Kohesip : non kohesip = 0,60 – 1,00 kohesip = 0,75 – 1,10 – Konversi volume material (lampiran 2). 5. 6. 6. Faktor Menejemen dan sifat manusia Faktor menejemen dan sifat manusia dengan keadaan : Sempurna = 60/60 = 1,00 Baik = 55/60 = 0,92 Sedang = 50/60 = 0,82 Buruk = 45/60 = 0,75 Faktor Cuaca Faktor cuaca dengan keadaan : baik = 1,00 sedang = 0,80 Faktor Perlengkapan (Attachment) Faktor attachment untuk jenis dan tipe peralatan Faktor Kondisi Lapangan : Berat = 0,70 Sedang = 0,80 Ringan = 1,00 MENGHITUNG BIAYA SEWA PERALATAN • Harga alat dalam contoh analisis tersebut mengacu kepada Buku Panduan Analisa harga Satuan Ditjen Bina Marga, Dep. PU, No. 028/T/BM/1995. • Biaya pemakaian suatu alat dapat dirinci ke dalam dua komponen biaya utama : – Biya Pemilikan (Biaya Pasti = ‘Initial Cost’ atau ‘ Capital Cost’) – Biaya Operasi dan Biaya Pemeliharaan (‘Direct Operational and Maintenance Cost’) HARGA SEWA ALAT/JAM BIAYA PEMILIKAN (PENGEMBALIAN ) MODAL DAN BUNGA) BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN/JAM Biaya Pemilikan (Biaya Pasti = ‘Initial Cost’ atau ‘Capital Cost’) (B – C) x D + F G= W G = Biaya pemilikan (biaya pasti) per jam B = Harga alat setempat C = Nilai sisa (‘Salvage Value’sebesar 10% ), yaitu nilai/harga dari peralatan yang bersangkutan setelah umur ekonomisnya berakhir D = Faktor pengembalian modal dan factor angsuran, biasa disebut C.R.F. dan dapat dihitung dengan rumus F = Biaya asuransi, pajak dan lain-lain per tahun diambil sebesar 2 permil dari ‘initial cost’ atau 2 permil dari nilai sisa alat. = 0,002 x B atau = 0,02 x C W = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun Ix(1+I)A D ( C.R.F ) = ----------------------- dimana (1+I)A–1 D i A = Faktor pengembalian modal = Bunga tiap tahun = Umur pemakian dalam tahun atau umur ekonomis peralatan (‘Economic Life Years’) dalam tahun yang lamanya tergantung dari tingkat penggunaan dan standar dari pabrik pembuatannya. W = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun • Bertugas berat (memungkinkan bekerja secara terus menerus sepanjang tahun) dianggap bekerja 8 jam/hari dan 250 hari/tahun, – W = 8 x 250 x 1 = 2.000 jam/tahun • Bagi peralatan yang bertugas sedang dianggap bekerja 8 jam/hari dan 200 hari/tahun, – W = 8 x 200 x 1 = 1.600 jam/tahun • Bagi peralatan yang bertugas ringan dianggap bekerja 8 jam/hari dan 150 hari/tahun, maka – W = 8 x 150 x 1 = 1.200 jam/tahun Biaya Operasi Peralatan • Bahan Bakar (H), Oli, Pelumas (I) dan ‘Filter’ ( FL ) – H (dalam liter) = 12,50 % x HP/jam, untuk alat yang bertugas ringan – H (dalam liter) = 17,50 % x HP/jam, untuk alat yang bertugas berat – I (dalam liter) = 1 % x HP/jam, untuk peralatan sederhana, termasuk pelumas dan grease – I(dalam liter) = 2 % x HP/jam, untuk peralatan cukup kompleks, termasuk pelumas dan grease. Biaya Perawatan dan Pemeliharaan ( Woorkshop (J) ) Biaya perawatan dan perbaikan peralatan (termasuk penggantian ban) yang harus disediakan, dihitung sebesar 60% dari biaya pengembalian modal. Hal ini ditunjukan sebagai berikut : Biaya Perawatan Perbaikan Per Jam Biaya Pengembalian Modal x 0,6 = Waktu Operasi (Jam Dalam Tahun) Tabel II.4. DAFTAR HARGA SEWA PERALATAN (BUKAN NILAI SEKARANG) INFORMASI UMUM ATURAN SEWA 1. 2. 3. 4. Jam kerja efektif dalam 1 hari 7.0 jam Asuransi, Pajak, dsb. untuk Peralatan = 0.002 x Harga Pokok Alat Tingkat Suku Bunga Investasi Alat =20.00 % Biaya Umum dan Keuntungan = 10.00 % x Biaya Langsung DEPRESIASI ALAT BERAT Depresiasi terdiri dari tiga macam : (BUKAN NILAI SEKARANG) 1. Straight Line Method / Garis Lurus 2. Declining Balance Method / Sum of the year method 3. Double Declining Balance Method STRAIGHT LINE METHOD • Harga alat berat Rp. 330 juta • Nilai sisa 10 % Rp. 30 juta • Umur alat berat = 5 tahun = 10,000 jam kerja Rp.300 juta – Rp. 30 juta DEPRESIASI = ----------------------------------- = Rp. 54 juta/ tahun 5 tahun Rp. 300 juta – Rp. 30 juta ------------------------------------- = Rp. 27.000 / jam 10.000 DECLINING BALANCE METHOD / SUM OF THE YEAR METHOD • • • • • • • Harga alat berat Rp. 300 juta. Umur alat berat 5 tahun : 1+2+3+4+5 = 15 Depresiasi tahun ke 1 = 5/15 x (Nilai alat – Nilai Depresiasi tahun ke 2 = 4/15 x (Nilai alat – Nilai Depresiasi tahun ke 3 = 3/15 x (Nilai alat – Nilai Depresiasi tahun ke 4 = 2/15 x (Nilai alat – Nilai Depresiasi tahun ke 5 = 1/15 x (Nilai alat – Nilai sisa) sisa) sisa) sisa) sisa) = = = = = Rp.90 juta. Rp.72 juta Rp.54 juta. Rp. 56 juta. Rp.18 juta. FAKTOR DEPRESIASI NILAI ALAT Akhir tahun ke 1 0 1 2 3 4 5 Faktor Depresiasi 2 0 5/15 4/15 3/15 2/15 1/15 Depresiasi akhir tahun ke Rp….. juta 3 0 90 72 54 36 18 Nilai buku Rp….. Juta 4 300 180 108 54 18 0 DOUBLE DECLINING BALANCE METHOD • • • • • • • • • • • • • Harga alat berat Rp. 300 juta Umur alat berat = 5 tahun Depresiasi rata-rata tiap tahun = 20 % Faktor depresiasi = 2 x 20 % = 40 % Depresiasi tahun ke-1 = 40 % x Rp. 300 juta 120 juta Nilai sisa / Nilai buku= Rp.300 juta – Rp.120 juta Depresiasi tahun ke-2 = 40 % x Rp. 180 juta 72 juta Nilai sisa / Nilai buku= Rp.180 juta – Rp.72 juta 108 juta Depresiasi tahun ke-3 = 40 % x Rp. 180 juta 43,2 juta Nila sisa / Nilai buku = Rp.180 juta – Rp.43.2 juta Depresiasi tahun ke-4 = 40 % x Rp.64,8 juta 25,9 juta Nilai sisa / Nilai buku= Rp.64,8 juta – Rp. 25,9 juta Depresiasi tahun ke-5 = 40 % x Rp. 38,9 juta = Rp. = Rp. 180 juta = Rp. = Rp. = Rp. = Rp. 64,8 juta = Rp. = Rp. = Rp. 38,9 juta 15,6 juta Produktivitas per jam V x E x 60 Q = -----------------jam, W 500 x 0.83 x 60 Q = -----------------jam 10 = = 2,490 M3 / M3 / Atau koef per m3 memerlukan waktu 1/Q = 0,4025 jam Untuk pekerjaan pasangan batu dengan adukan yang dikerjakan secara mekanis, produksi adukan yang dihasilkan oleh concrete mixer : Q = 2,490 m3 / jam atau untuk 1 m3 adukan yang dihasilkan oleh conrete mixer diperlukan waktu selama 1 / Q = 0,4025 jam, maka koefisien alat adalah : 0,4025 KOEFISIEN ALAT • Koefisien alat adalah faktor yang menunjukkan lamanya pelaksanaan pekerjaan untuk menghasilkan satu satuan volume yang diproduksi alat tersebut. • Jenis Pekerjaan : Pasangan Batu dengan Adukan ( Mekanik ) Analisa E1 – 22. Peralatan diperlukan : • • • • • – – – – Concrete mixer Kapasitas alat V= 5001 Faktor efisiensi E = 0,83 Waktu siklus WS, terdiri dari : Memuat T 1 = 3,00 menit Mengaduk T 2 = 4,00 menit Menuang T 3 = 1,00 menit Tunggu dll = 2,00 menit WS = T1 + T2 + T3 + T4 =10..00 menit • PRODUKSI PERALATAN – – – – – – Q = PRODUKSI PER JAM Q = KAPASITAS ALAT PER SIKLUS N = JUMLAH SIKLUS N = 60/ws E = EFISIENSI KERJA TOTAL WS = WAKTU SIKLUS DALAM MENIT • EFISIENSI PRODUKSI – – – – FAKTOR FAKTOR FAKTOR FAKTOR BUCKET (SHOVEL & LOADER) BUCKET (EXCAVATOR) POSISI (EXCAVATOR) SUDU (BULDOZER) WAKTU SIKLUS • WAKTU YANG DIBUTUHKAN MULAI DARI GERAKAN AWAL SAMPAI PADA GERAKAN MULAI KEMBALI. BULDOZER WS= P D F R ………….. + ………… + Z EXCAVATOR HIDROLIS WS : – WAKTU GALI – WAKTU PUTAR 2 x – WAKTU BUANG DUMP TRUCK • • • • • WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU MUAT ANGKUT BUANG KEMBALI TUNGGU DAN TUNDA MOBILISASI ALAT PERHITUNGAN JUMLAH [n] ALAT MOBILISASI • Mobilisasi ke-lokasi – Fasilitas angkutan yang ada. – Fasilitas Jalan yang di-lalui. – Mana yang lebih murah menggunakan.fasilitas angkutan lainnya • Asumsi Perhitungan Mobilisasi untuk Peralatan. – Jumlah Alat yang akan di-pakai di-Proyek – Jenis Peralatan yang diperlukan.disesuaikan dg item Pekerjaan. – Kapasitas Peralatan yang cocok dg setuasi medan. Perencanaan beberapa lokasi Proyek yang direncanakan diantaranya : Perencanaan Peralatan di-Lokasi pekerjaan yang punya no-Pembayaran. Perencanaan Peralataan Utama Di Quaray. Perencanaan Peralatan Pendukung alat Utama di Quaray Perencanaan Peralatan Pemeliharaan. Perencanaan Peralatan untuk Pengaspalan Perencanaan Peralatan untuk Konstruksi Jembatan. Perencanaan Peralatan Utama di Base Camp. Perencanaan Peralatan Pendukung di Base Camp Perhitungan Jumlah Peralatan • Dalam kontrak pelaksanaan suatu proyek jalan, umumnya telah ditentukan jangka waktu pelaksanaaan untuk setiap jenis pekerjaan serta volume pekerjaan yang harus diselesaikan. • Dari koefisien alat yang telah dihitung sebelumnya dapat ditentukan jumlah alat yang diperlukan untuk setiap jenis pekerjaan dari suatu proyek jalan berdasarkan suatu kontrak tertentu. TABEL II.7. PERHITUNGAN JUMLAH PERALATAN No 1 A. 1. 2. 3. 4. Jenis Pekerjaan 2 Dump truck (E08) Pek. Tanah 2.1 3.1 (1) 3.1 (1) Base : 5.1 (1) Aspal 6.1 (1) 6.1 (2) 6.1 (2) 6.1 (3) 6.1 (3) 6.1 (5) Pek. Lainnya Waktu (dari jadwal pelaksanaan) Jumlah jam efektif Jum lah Bula n 3 Jumlah hari efektif 4 Per hari Total Volume pekerjaan (dalam satuan pekerjaan ) Target produksi pekerjaan (dlm satuan pekerjaan) 5 6=4x5 7 8 = 7:6 Koef. Alat per jenis pek (dari analisa) 9 Kebutuhan Alat Total per Perjenis Pekerjaa kelompo k n (Unit) pekerjaa n 10=8x9 11=E10 Pembula tan Jumlah 12 6 6 6 152 150 150 7 7 7 1.064 1.050 1.050 20.000 88.000 44.000 18.797 83.810 41.905 0.0840 0.0840 0.0880 1.579 7.040 3.688 12.07 13 unit 14 343 7 2.401 40.000 16.660 0.2720 4.531 4.531 5 unit 14 14 12 12 12 14 274 274 223 223 240 274 7 7 7 7 7 7 1.918 1.918 1.561 1.561 1.680 1.918 210.000 280.000 176.000 316.000 344.000 22.000 109.489 145.985 112.748 202.343 204.762 11.470 0.0020 0.0020 0.0174 0.0020 0.0114 0.3870 0.219 0.292 1.962 0.405 2.334 4.439 9.651 10 unit Jumlah 35 unit RUMUS RUMUS UMUM : Jumlah Volume Jumlah Alat = Kapasitas alat x Target Waktu • • • • • Untuk setiap satu jenis Alat. Jumlah hari Effektip Jumlah Volume Kapasitas Alat per/jam Penjumlahan dari setiap jenis alat dalam perhitungan merupakan keperluan alat yang dikehendaki dalam setiap nomor pekerjaan PERHITUNGAN JUMLAH TRUK UNTUK PEKERJAAN DIPLAN • Kapasitas AMPdalam ton/jam,adalah 90,5 ton/batch. • [waktu penuangan per batch=0.5 menit ] Jarak antara AMP ke lokasi proyek=30 km. • Kapasitas Dump Truck = 10 ton. • Kecepatan rata-rata = 30 km/jam. • Travel Time = 30 km = 36 menit 50 km/jam • Loading Time = 10 menit • Dumping & manuver =8 menit • Cycle Time = 10 + [2x36]+8=90 menit [1,5 jam] • Jumlah truck = 60 ton /jam x 1,5 jam = 9 buah. 10 ton Kapasitas AMP x Cycle Time Jumlah Truck = Kapasitas Truck. • Dengan scedulle Peralatan jangan ada yang Idle (nganggur ) • Apabila masih kedodoran, tidak masuk target volume yang berkaitan dengan alat,maka sangat perlu ada tambahan alat lagi atau di-lemburkan. • Disarankan jenis alat yang operasinya menggunakan track ( rantai ) sebaiknya untuk perpindahan alat dari lokasi asal kelokasi lain diangkut dg Trailer) • Disarankan pemakaian operator dan mekanik menggunakan : operator kelas 1, apabila kita menggunakan sembarangan akan mengakibatkan biaya maintenance yang mahal dan membuangbuang waktu. Produksi Aggregat (Stone crusher) • Diperlukan ukuran 10-20mm 40.000 ton/tahun • 1 tahun = 200 hari = 1.600 jam • Teoritis 25 ton/jam diambil kapasitas Primer 50ton/jam • 10-20mm = 12%; • 0-10mm = 12%; • >20mm = 76% • Produk I = 6 ton/jam • Feeder ke II 76%=40ton/jam dipilih kapasitas secondary 40ton/jam • Asumsi setting 85% discharge 20mm produksinya 0-10=35%; 10-20mm=50%; >20mm=15% • Produk II 10-20mm =19ton/jam • Total = I+ II • = 6Ton +19Ton • =25ton/jam • Pilihan Primer=50TPH; Secondary=40 TPH DUMP TRUCK • Asumsi Kapasitas 5 ton; kecepatan=15km/jam; waktu muat+bongkar=5menit; jarak = 2 km • Satu cycle =4km/15km/jam+5menit = 21 menit • Produksi DT = 60menit/21menit x 5ton = 14 ton/jam • Untuk memenuhi kebutuhan 50 ton/jam diperlukan DumpTruck = 50 /14 = 3,6 unit dibulatkan menjadi 4 Unit Dump Truck Wheel Loader • Kapasitas Loader 1,5m3 • Jarak stock pile 25m; kecepatan rata-rata 5 km/jam; • bongkar muat 1 menit • Cycle time • = 0.050km/5km+1menit = 1,6 menit • • Produksi Loader = 60 menitx1,5m3/1,6menit • • = 56,25 m3/jam • • Faktor eff diambil = 0,6; berat jenis = 1,85 Produksi Loader =56,25x0,6x1,85=62ton/jam Diperlukan Loader 1 Unit untuk mengisi crusher Untuk quarry 1 unit Loader Primer Jaw crusher 50 tph Secondary cone crusher 40tph Dump truck 5 ton 4 unit Loader 1,5m3 sebanyak 2 unit URAIAN ANALISA HARGA SATUAN I. ASUMSI II. URUTAN KERJA III. PEMAKAIAN – – – BAHAN ALAT TENAGA KERJA KOEFISIEN BAHAN KOEFISIEN ALAT KOEFISIEN TENAGA