BAB III PENERAPAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DARI SUDUT GURU DAN SISWA 3.1 INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR * • Belajar mengajar adalah suatu istilah yang mengandung makna kegiatan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. * • Istilah belajar dan pengajaran atau pembelajaran sering dijumpai dalam kepustakaan asing yaitu learning dan instruction. LEARNING & INSTRUCTION • Learning adalah proses perubahan yang relatif tetap dalam prilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Hal ini mengandung arti bahwa: belajar harus Fontana memungkinkan terjadinya (1981) perubahan prilaku individu, perubahan harus merupakan buah dari Pengalaman dan perubahan itu terjadi pada prilaku individu yang mungkin. LEARNING & INSTRUCTION • Instruction merujuk pada proses pengajaran yang berpusat pada tujuan atau goal direct Romiszowski teaching process yang (1981) dalam banyak hal dapat direncanakan sebelumnya (preplanned). TO BE CONTINUED …. Interaksi yang terjadi dalam situasi pengajaran disebut interaksi pengajaran/interaksi instruksional, yaitu suatu proses yang diupayakan berdasarkan ikatan tujuan pengajaran (tujuan yang telah ditentukan/ditetapkan dan telah disistematiskan secara terarah). Interaksi pengajaran yang berada/terikat oleh situasi dan tujuan pendidikan disebut interaksi pengajaran yang edukatif atau disebut “interaksi edukatif”. TO BE CONTINUED …. Interaksi edukatif juga sering disebut interaksi belajar mengajar, karena di dalam interaksi tersebut terjadi proses belajar dan proses mengajar. Dalam interaksi seperti itu terjadi siswa belajar dan guru mengajar, keduanya untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam setiap interaksi edukatif akan senatiasa mengadung dua unsur pokok, yaitu: unsur normatif dan unsur teknis. Skematis interaksi pengajaran yang edukatif Keterangan: A : Interaksi Edukatif B A C B : Proses/Aspek Normatif C : Proses/Aspek Teknis D : Tujuan Pendidikan D TO BE CONTINUED …. Komunikasi antara guru & siswa disebut sebagai interaksi belajar mengajar. Dalam arti sempit; interaksi belajar mengajar disebut juga interaksi belajar, karena mengajar dilakukan dengan maksud membantu siswa untuk belajar yaitu menyediakan situasi kondisi yang tepat agar siswa dapat belajar. 3.2 DASAR-DASAR INTERAKSI BELAJAR Interaksi bersifat edukatif; interaksi yang berlangsung dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam interaksi belajar mengajar diharapkan; terjadi perubahan tingkah laku pada siswa sebagai hasil belajar mengajar. 3.3 PERANAN & KEDUDUKAN GURU DALAM PROSES INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR PERANAN KEDUDUKAN FASILITATOR PENGAJAR PEMBIMBING PEMIMPIN (Individualistic Non Colaboration) MOTIVATOR PENGGANTI ORANG TUA ORGANISATOR (Individualistic Non Colaboration) 3.4 BENTUK-BENTUK INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR Pendapat Kuno Mengajar hanyalah sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa. Pendapat Lain Integrasi nilai-nilai yang diberikan guru kepada siswa. 1. Pengajaran adalah Transfer pengetahuan kepada siswa GURU MURID 2. Pengajaran adalah mengajar siswa bagaimana caranya belajar GURU SISWA 3. Pengajaran adalah hubungan interaktif antara guru dgn guru dan siswa dgn siswa GURU GURU •SISWA •SISWA 4. Mengajar: proses interaksi siswa dengan siswa dan konsultasi guru SISWA SISWA SISWA 3.5 FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR Ada tujuan yang akan dicapai Ada bahan yang mengisi proses KBM Ada guru yang melaksanakan Ada peserta didik yang mengalami proses KBM 5. Ada metode tertentu untuk mencapai tujuan 6. Proses interaksi tersebut berlangsung dalam ikatan situasional. 1. 2. 3. 4. 1. Faktor Tujuan Tujuan pendidikan atau pengajaran yang bersifat umum atau khusus harus mengacu pada tiga tujuan (Bloom), yaitu: a. Tujuan kognitif, yaitu tujuan yang berhubungan dengan pengertian dan pengetahuan. b. Tujuan afektif, yaitu tujuan yang berhubungan dengan usaha merubah minat, setiap nilai dan alasan. c. Tujuan psikomotor, yaitu tujuan yang berkaitan dengan keterampilan berbuat atau menggunakan telinga, tangan, mata, alat indra dan sebagainya. Fungsi tujuan pengajaran: Menjadi titik sentral perhatian dan pedoman dalam melaksanakan aktivitas/interaksi pengajaran. b. Menjadi penentu arah kegiatan/interaksi pengajaran. c. Menjadi titik sentral perhatian dan pedoman dalam menyususn desain pengajaran. d. Menjadi materi pokok yang akan dikembangkan dalam memperdalam dan memperluas ruang lingkup pengajaran. e. Menjadi pedoman untuk mencegah/menghindari penyimpngan pengajaran. a. Tujuan pengajaran berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan TP TI TK TPU TPK 2. Faktor Materi Pengajaran Penentuan materi pengajaran harus didasarkan pada upaya pemenuhan tujuan pengajaran. 3. Faktor Guru dan Peserta Didik Empat bidang utama guru: a. Guru harus mengenal setiap peserta didik yang dipercayakan kepadanya. b. Guru harus memiliki kecakapan memberi bimbingan. c. Guru harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan/pengajaran. d. Guru harus memiliki pengetahuan bulat dan baru mengenai ilmu yang diajarkan. Terdapat empat hal yang perlu diperhatikan peserta didik. a. Peserta didik harus mendahulukan kesucian jiwa. b. Peserta didik harus bersedia untuk mencari ilmu pengetahuan. c. Jangan menyombongkan diri dengan ilmu yang diperolehnya, apalagi menentang guru. d. Peserta didik harus mengetahui kedudukan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. 4. Faktor Metode Metode adalah suatu cara atau alat untuk mencapai tujuan. Penerapan metode pengajaran harus memiliki relevansi dengan tujuan, materi, kemampuan guru, keadaan peserta didik dan situasi pengajaran. 5. Faktor Situasi Situasi adalah suasana belajar atau suasana kelas pengajaran. Seperti kelelahan dan semangat belajar, keadaan cuaca, keadaan guru dan keadaan kelas-kelas pengajaran. 3.6 PROSES BELAJAR MENGAJAR DITINJAU DARI SUDUT SISWA Dalam proses belajar mengajar peserta didik tentunya tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Guru merupakan model, karena tingkah laku guru mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Mereka menjadikan guru sebagai model yang perlu dicontoh, baik terhadap apa yang dikerjakannya maupun yang dikatakannya. 3.7 PROSES BELAJAR MENGAJAR DARI SUDUT GURU Tugas profesional guru bisa diukur dari seberapa jauh guru mendorong proses pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Karena guru memiliki peran sebagai pengajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru terhadap peserta didiknya: - Kecerdasan dan bakat khusus - Prestasi - Perkembangan jasmani dan kesehatannya TO BE CONTINUED …. - Kecenderungan emosi dan karakternya - Sikap dan Minat belajar - Cita-cita - Kebiasaan belajar dan bekerja - Hobi dan penggunaan waktu senggang - Hubungan sosial disekolah - Latar belakang keluarga - Lingkungan tempat tinggal - Sifat-sifat khusus dan kesulitan peserta didik TO BE CONTINUED …. Secara garis besar terdapat tiga sistem Pengajaran: 1. Enquiry Discovery Learning yaitu belajar mencari dan menemukan sendiri (peserta didik aktif) 2. Expository Learning yaitu guru menyajikan dan mempersiapakan seluruh pengajaran. 3. Mastery Learning Yaitu guru yang mengarahkan upayaupaya yang dapat mengantar kegiatan peserta didiK kearah tercapainya tujuan pengajaran. 3.8 STRATEGI YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM BELAJAR MENGAJAR 1. Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifiksi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. TO BE CONTINUED …. 3. Menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajar. 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga KBM yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional ybs secara keseluruhan. THE END