PETROLEUM PETROLEUM DISTILLATES 1. N a m a Golongan (8) Hidrokarbon Sinonim / Nama Dagang (1, 2) Aliphatic petroleum naphtha; Petroleum naphtha; Rubber solvent; Base oil; Coal liquid; Coal oil; Petroleum ether, fuel; Rock oil; Seneca oil. Nomor Identifikasi (1, 5) Nomor CAS : 8002-05-9 Nomor EU/EINECS : 232-298-5 Nomor RTECS : SE7449000 2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan (8) Petroleum Deskripsi (1, 6, 8) Cairan berwarna kuning gelap hingga coklat atau hijau kehitaman, berbau ringan; Titik didih 86 – 460 oF (30 – 238 oC); Titik beku -99oF (-73oC); Tidak larut dalam air; Tekanan uap 40 mmHg pada 68oF (20oC); Kerapatan uap >1 (udara = 1); Berat jenis 0,78 – 0,97 (air = 1). Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya (6) Peringkat NFPA ( Skala 0-4 ) : Kesehatan 1 = tingkat keparahan rendah Kebakaran 1 = dapat terbakar Reaktivitas 0 = tidak reaktif 3. Penggunaan (5, 8) Pembuatan produk minyak bumi, industri pelumas. 4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan organ sasaran (1) Bahaya utama terhadap kesehatan: Menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, dermatitis, menyebabkan kerusakan paru-paru, menyebabkan efek pada sistem saraf pusat. Organ sasaran: Sistem saraf pusat. Rute paparan (1, 8) Paparan jangka pendek Terhirup Terhirup dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan efek pada sistem saraf pusat dengan ciri-ciri mual, sakit kepala, pusing, pingsan dan koma. Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi pada kulit dengan ciri-ciri kemerahan, kering dan inflamasi. Kontak dengan mata Dapat menyebabkan iritasi mata. Tertelan Sama seperti yang dilaporkan pada kondisi terhirup. Menyebabkan iritasi pada saluran gastrointestinal, dengan gejala mual, muntah dan diare. Paparan jangka panjang Terhirup Menyebabkan iritasi pada paru-paru. Paparan berulang dapat menyebabkan bronkitis dengan gejala batuk berdahak dan napas yang pendek. Kontak dengan kulit Paparan dalam jangka waktu lama dan berulang dapat menyebabkan dermatitis. Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi. Tertelan Tidak tersedia informasi. 5. Stabilitas dan Reaktivitas (1) Stabilitas kimia: Stabil pada suhu ruangan pada wadah tertutup di bawah kondisi penyimpanan normal. Kondisi yang harus dihindari: Hindari panas berlebih, sumber api dan bahan yang inkompatibel/ tak tercampurkan/ tan campurkan. Inkompatibilitas/ tak tercampurkan/ tancampurkan: Oksidator kuat, nitrogen tetroksida. Dekomposisi: Produk dekomposisi: karbon monoksida, karbon dioksida. Polimerisasi: Tidak dilaporkan. 6. Penyimpanan (6) Simpan di tempat tertutup rapat yang sejuk dengan ventilasi baik. Jauhkan dari bahan yang tidak kompatibel, makanan dan minuman. Lindungi dari sinar matahari. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jangan disimpan di wadah yang tidak berlabel. 7. Toksikologi Toksisitas (1, 7) Data pada manusia : Tidak tersedia informasi. Data pada binatang : LD50 oral-tikus > 4300 mg/kg; LD50 oral-mencit > 4300 mg/kg; LC50 inhalasi-tikus >211 mg/L; LD50 kulit-tikus >2 g/kg; Uji Draize mata-kelinci 100 mg, ringan; Uji Draize kulit-kelinci 500 mg/24 jam, sedang. Data Mutagenik (4) Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella typhimurium 1 mg/cawan. Data Reproduksi (4) TDLo kulit-tikus 10 gm/kg betina, 0-19 hari setelah konsepsi. Informasi Ekologi (3) Toksisitas akuatik : LC50/96 jam Salmo gairdneri 258 mg/L (statis); EC50/24 jam Daphnia magna 36 mg/L; EC50/48 jam Daphnia magna <0,26 mg/L (statis). 8. Efek Klinis (3,8) Keracunan akut Terhirup Dapat mengiritasi hidung, tenggorokan, paru-paru, menyebabkan batuk, bersin dan/atau napas pendek. Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar pada kulit. Kontak dengan mata Dapat menyebabkan iritasi rasa terbakar pada mata. Tertelan Dapat menyebabkan gangguan pada saluran gastrointestinal, termasuk mual, muntah, dan diare serta berpengaruh pada sistem saraf pusat. Keracunan kronik Terhirup Menyebabkan iritasi pada paru-paru. Paparan berulang dapat menyebabkan bronkitis dengan gejala batuk berdahak dan napas yang pendek. Kontak dengan kulit Paparan dalam jangka waktu lama dan berulang dapat menyebabkan dermatitis. Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi. Tertelan Tidak tersedia informasi. 9. Pertolongan Pertama (6) Terhirup Pindahkan korban ke tempat berudara bersih. Jika terjadi iritasi, segera hubungi bantuan medis. Kontak dengan kulit Basuh kulit yang terkena paparan bahan dengan air yang banyak. Segera lepaskan pakaian, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Jika timbul iritasi, segera hubungi bantuan medis. Kontak dengan mata Periksa dan lepaskan lensa kontak. Segera bilas mata pasien dengan air yang banyak kurang lebih selama 10 menit, sekali kali buka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai tidak ada lagi bahan kimia yang tersisa. Segera hubungi bantuan medis. Tertelan Jangan menginduksi muntah kecuali langsung oleh petugas medis. Jika terjadi muntah, kepala harus tetap rendah agar muntahan tidak masuk ke dalam paruparu. Jangan memberikan apapun ke mulut jika korban dalam keadaan pingsan. Segera hubungi bantuan medis. 10. Penatalaksanaan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan, yaitu memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida, Bila terinhalasi disarankan berikan oksigen c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit : - Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. - Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit. - Hindari bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya. - Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera kirim/konsul ke dokter mata. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. - Cuci segera bagian kulit yamg terkena dengan air mengalir air dingin atau hangat dan sabun minimal 10 menit. - Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. - Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. - Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. - Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. c. Dekontaminasi saluran cerna Tidak tersedia informasi. 11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan (8) OSHA PEL : 500 ppm, 8 jam TWA NIOSH PEL : 88 ppm, 10 jam TWA; 450 ppm, plafon (15 menit) IDLH : 1100 ppm Ventilasi (3) : Gunakan ventilasi yang memadai untuk menjaga konsentrasi uap agar tetap berada di bawah batas paparan kerja yang telah ditentukan, terutama di ruang terbatas. Perlindungan mata: Gunakan kacamata pengaman tahan percikan bahan kimia. Sediakan keran pencuci mata keadaan darurat (emergency eye wash fountain) dan semprotan air deras (quick drench shower) di area kerja. Pakaian: Gunakan pakaian yang tahan bahan kimia Sarung tangan: Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia Respirator (8) : Dalam kondisi paparan lebih dari 88 ppm, gunakan respirator pemasok udara dengan pelindung wajah lengkap yang dioperasikan sesuai kebutuhan tekanan atau mode tekanan positif lain. Untuk menambah perlindungan, gunakan kombinasi peralatan pernapasan tambahan atau silinder pelepas udara darurat. 12. Manajemen Pemadam Kebakaran (8) Bahaya ledakan dan kebakaran: Cairan mudah terbakar. Uap bahan lebih berat dari udara dan dapat berpindah jauh hingga menyebabkan kebakaran atau ledakan. Aliran atau agitasi dapat membangkitkan daya elektrostatik. Bahan dapat membentuk uap yang mudah menyala dalam tangki atau wadah yang tertutup. Media pemadaman: Bahan kimia kering, karbon dioksida, dan busa resisten alkohol atau busa pemadam lain. Penggunaan air tidak efektif dalam memadamkan api. Pemadaman api: Gunakan semprotan air untuk mendinginkan wadah yang terkena api. 13. Manajemen Tumpahan (8) Tumpahan di tempat kerja: Hentikan tumpahan jika tanpa risiko. Pindahkan wadah dari area tumpahan. Serap cairan dengan pasir kering, tanah atau bahan yang tidak mudah terbakar dan tempatkan ke dalam wadah pembuangan limbah. Jauhkan bahan dari tempat yang terbatas. Jangan biarkan tumpahan bahan masuk ke dalan saluran air. 14. Daftar Pustaka 1. https://fscimage.fishersci.com/msds/05545.htm 2. http://www.osha.gov/dts/chemicalsampling/data/CH_260900.html 3. http://www.hess.com/ehs/msds/6607CrudeOilSweet.pdf 4. http://www.guidechem.com/msds/8002-05-9.html 5. http://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd0492.html 6. http://webfiles.acuitysp.com/MSDS/1550_1_EN1_USA.PDF 7. http://www.setonresourcecenter.com/msdshazcom/htdocs//MSDS/M/masterch emical/rp06.pdf 8. http://nj.gov/health/eoh/rtkweb/documents/fs/2648.pdf ------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------