Seminar Tugas Akhir September 2016 DIFFERENTIAL WHITE BLOOD CELL COUNTER WITH SOUND INDICATOR (Naufal Irsyad Arzada1, M. Ridha Mak’ruf2, Triana Rahmawati 3) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya ABSTRAK Differential white blood cell counter with sound indicator merupakan alat elektromedik yang digunakan untuk menghitung jenis sel darah putih. Pengamatan dari hasil hitung jenis sel darah putih dapat memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses perkembangan suatu penyakit. Dasar utama dalam menghitung jenis sel darah putih adalah perhitungan menggunakan alat baku (standar). Dilihat dari pentingnya perhitungan jenis sel darah putih, maka penulis bermaksud merancang alat yang berjudul “Differential White Blood Cell Counter With Sound Indicator”. Modul ini berbasis ATMEGA 8535 yang menggunakan 6 push button untuk mewakili tiap jenis sel darah putih yang akan dihitung dan 1 push button untuk pengurangannya apabila terjadi kelebihan dalam perhitungannya. Modul ini juga menggunakan ISD 2560 untuk menyimpan suara sel yang akan dihitung. Selanjutnya diolah oleh mikrokontroller ATMEGA 8535 dan ditampilkan pada lcd. Kata Kunci: Differential Counter, Sel Darah Putih, ISD2560 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Differential Counter merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total (sel/μl) (Ripani,2010). Differential counter di ruang laboratorium dalam pengambilan data masih dijumpai kelebihan penghitungan sel jenis leukosit, sehingga tenaga medis harus mencatat kelebihan jenis sel yang telah terhitung di selembar kertas, dikarenakan jika tidak dicatat dapat mempengaruhi proses diagnosa suatu penyakit. Differential Counter yang digunakan saat ini dalam menghitung jenis sel darah putih (leukosit) masih secara manual, maka penulis akan merubah ke sistem mikrokontroller. Alat ini menggunakan tombol dalam menghitung, tiap tombol mewakili sebagai penghitung jumlah tiap sel leukosit. Sumber dari alat ini adalah baterai dan dilengkapi output suara tiap nama jenis sel yang akan dihitung. Dari masalah tersebut, maka tugas akhir ini penulis membuat alat yang berjudul “Differential White Blood Cell Counter with Sound Indicator”. 1.2 Batasan Masalah Agar tidak terjadi perluasan masalah maka akan dibatasi masalah tersebut, antara lain : 1. Khusus untuk hitung jenis sel leukosit. 2. Menggunakan LCD 16x4 sebagai display. 3. Menggunakan IC ISD2560 beserta modulnya. 4. Setiap menekan tombol counter, keluar suara jenis sel yang dihitung. 5. Output berupa suara tiap jenis sel yang akan dihitung. 1.3 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan masalah 1 Seminar Tugas Akhir yaitu: “Dapatkah dibuat alat “Differential White Blood Cell Counter with Sound Indicator?”” 1.4 Tujuan Penelitian 1.4..1 Tujuan Umum Dirancangnya alat Differential White Blood Cell Counter with Sound Indicator. 1.4.2 Tujuan Khusus Dengan acuan permasalahan di atas, maka secara operasional tujuan khusus pembuatan alat ini antara lain : 1.4.2.1 Membuat desain mekanik secarakeseluruhan. 1.4.2.2 Membuat minimum sistem untukLCD karakter 16x4 dan charger baterai. 1.4.2.3 Merekam suara pada modul IC ISD2560. 1.4.2.4 Membuat program pemanggilan suara yang telah direkam pada mikrokontroller. 1.4.2.5 Membuat program untuk menampilkan hasil counter hitung jenis sel darah pada LCD karakter 16x4. 1.4.2.6 Melakukan uji fungsi alat. 1.5 Manfaat 1.5.1 Manfaat Teoritis 1.5.1.1 Meningkatkan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa teknik elektromedik di bidang alat – alat kesehatan, khususnya alat laboratrium yaitu Differential White Blood Cell Counter with Sound Indicator. 1.5.2 Manfaat Praktis 1.5.2.1 Meningkatkan daya ingat, ketelitian mata dalam menghitung satu per satu setiap jenis sel yang telihat. 1.5.2.2 Agar memudahkan pekerjaan operator dalam pengoperasian, karena dalam pengoperasian alat ini dapat bekerja dengan mengeluarkan suara tiap jenis sel yang dihitung dan nantinya akan dioutputkan pada speaker dengan tampilan September 2016 LCD untuk hasil hitung setiap jenis sel darah. 2. Telaah Pustaka 2.1 Darah 2.1.1 Pengertian Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo-atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Darah manusia merupakan cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekulmolekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantungmelalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa Seminar Tugas Akhir September 2016 metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. (https://id.wikipedia.org/wiki/Darah) 1. 2.1.2 Leukosit Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia. 2.1.2.1Jenis Sel Darah Putih (Leukosit) Tabel 2.1 Jenis Leukosit Tipe Gambar %Leukosit Keterangan Neutrofil Segment 50 - 70 Neutrofil Batang 2-6 Eosinofil 1-3 Basofil 0-1 Limfosit 20 - 40 Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi b akteri serta proses peradanga n kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah. Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit. Basofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksialergi dan a ntigen dengan jalan mengeluarkan his tamin kimia yang menyebabkan peradangan Limfosit lebih umum dalam sistem 2. limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit: Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikatpatogen lalu menghancurkann ya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori'.) Sel T: CD4+(pemban tu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) serta penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD8 +(sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus. Sel natural killer: Sel pembunuh alami(natural killer, NK)dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus at au telah menjadi kanker. 2.2 IC Mikrokontroller ATMEGA 8535 Gambar 2.1 IC ATMega8535 ATMEGA 8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis Seminar Tugas Akhir arsitektur RISC. Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATMega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain: 1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, terdiri atas Port A, B, C dan D 2. ADC (Analog to Digital Converter) 3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan 4. CPU yang terdiri atas 32 register 5. Watchdog Timer dengan osilator internal 6. SRAM sebesar 512 byte 7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while write 8. Unit Interupsi Internal dan External. 9. Port antarmuka SPI untuk mendownload program ke flash. 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi serial. 2.3 IC Suara ISD 2560 Gambar 2.2 Modul IC ISD2560 ISD2560 merupakan salah satu chip recorder yang memiliki kualitas bagus untuk melakukan perekaman atau putar ulang selama 60 detik. Perlengkapan CMOS juga termasuk didalamnya, microphone preamplifier, automatic gain control (AGC), antialiasing filter, smoothing filter, dan speaker amplifier (Anonim, 2003). Dalam hal kualitas suara, ISD2560 memiliki masukan sampling September 2016 frequency sekitar 8.0 KHz. Contoh suara akan disimpan secara langsung ke dalam IC pada bagian nonvolatile memory tanpa proses digitalisasi dan kompresi, sehingga suara yang tersimpan tidak akan hilang jika sumber daya pada IC dilepas. Penyimpanan suara analog secara langsung dengan bantuan microphone, sedangkan tiruan dari suara asli, musik, nada, dan efek suara bisa dimasukkan ke dalam IC ini dengan bantuan kabel keluaran audio yang disambungkan dengan salah satu pin dari IC. Selain itu, ISD2560 juga bisa dihubungkan dengan mikrokontroler. Jalur alamat dan jalur kendali bisa dihubungkan dengan input/output pada mikrokontroler dan dapat dimanipulasi untuk menampilkan variasi dari tugas. Termasuk didalamnya kumpulan pesan yang terekam, urutan pesan suara, serta pengelolaan pesan suara yang ada di dalam ISD2560. Fitur yang dimiliki ISD2560 sebagai berikut (Anonim, 2003): 1. Mudah untuk menggunakan ISD2560 sebagai perekam dan putar ulang. 2. Memiliki kualitas yang bagus pada suara asli ataupun suara tiruan. 3. Saklar manual ataupun mikrokontroler bisa digunakan pada saat putar ulang, yaitu dengan memberikan pulsa aktivasi. 4. Memiliki durasi rekam atau putar ulang selama 60 detik. 5. Jika membutuhkan durasi yang lebih panjang, IC bisa disambungkan secara seri. 6. Jika pesan suara yang direkam ada banyak, bisa digunakan alamatalamat yang terdapat pada ISD2560. Seminar Tugas Akhir September 2016 counter (berjumlah 6 tombol, karena 3. Metode Penelitian 3.1 Diagram Mekanik ada 6 jenis sel yang akan dihitung) ditekan, maka setiap tombol tersebut akan mengeluarkan suara jenis sel yang terhitung dioutputkan pada speaker dan LCD setiap counter up. Tombol -1 berfungsi untuk counter down ketika Gambar 3.1 Diagram Mekanik terjadi kelebihan penghitungan sel. Keterangan: BAS: tombol untuk mengitung jenis sel basofil EOS: tombol untuk mengitung jenis sel eosinofil STAB: tombol untuk mengitung jenis sel stab SEG: tombol untuk mengitung jenis sel segment LIM: tombol untuk mengitung jenis sel limfosit MONO: tombol untuk mengitung jenis sel monosit -1: tombol pengurangan sel saat kelebihan penghitungan 3.3 Diagram Alir 3.2 Diagram Blok Gambar 3.3 Diagram Alir Penjelasan Diagram Alir: Ketika start, mikrokontroller melakukan inisialisasi program, kemudian terjadi penghitungan sel maka akan keluar suara setiap jenis sel yang dihitung. Saat terjadi kesalahan penghitungan, maka tekan tombol -1. Ketika selesai menghitung, hasilnya ditampilkan pada LCD. 3.1 Urutan Kegiatan Gambar 3.2 Diagram Blok Penjelasan Diagram Blok: Ketika tombol on/off ditekan, maka supply tegangan yang berasal dari baterai masuk ke mikro untuk menjalankan program. Saat tiap tombol Dalam penelitian dan pembuatan modul ini, penulis terlebih dahulu mengadakan urutan kegiatan persiapan untuk kelancaran jalannya proses pembuatan dan pengamatan yang meliputi di bawah ini : 1. Mempelajari teori – teori yang berhubungan dengan permasalahan Seminar Tugas Akhir yang dibahas melalui studi kepustakaan. 2. Mempelajari dan merancang teknis pembuatan modul tersebut. 3. Membuat diagram blok sistem. 4. Membuat diagram alir sebagai urutan cara kerja alat. 5. Merencanakan anggaran biaya pembuatan modul. 6. Menyusun proposal. 7. Menyiapkan bahan berupa komponen, box dan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan modul. 8. Membuat layout rangkaian mikrokontroller, LCD, dan tombol counter. 9. Memasang komponen pada PCB. 10. Menyatukan semua rangkaian. 11. Mengintegrasikan semua rangkaian 12. Menyusun program untuk menyalakan system. 13. Melakukan uji coba modul. 14. Melakukan kalibrasi modul. 15. Menyusun laporan KTI. 4. Pengambilan Data dan Analisis September 2016 Tabel 4.3 Hitung Jenis Sel Stab Tabel 4.4 Hitung Jenis Sel Segment Tabel 4.5 Hitung Jenis Sel Limfosit Pengambilan data jenis sel leukosit: Tabel 4.3 Hitung Jenis Sel Basofil Tabel 4.6 Hitung Jenis Sel Monosit Tabel 4.3 Hitung Jenis Sel Eosinofil Berdasarkan data-data dan perhitungan, maka didapati tidak ada nilai error. Seminar Tugas Akhir September 2016 ditekan. Kemudian IC ISD2560 tersebut 5. PEMBAHASAN akan mengeluarkan suara sesuai dengan 5.1 Rangkaian tombol yang ditekan melalui speaker. a. Rangkaian Minsis Ketika total telah mencapai 100% maka tidak dapat melanjutkan perhitungan dan +5v R1 1K +5v C1 100nF SW1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 J8 22pF 1 2 Y1 C3 Reset +5v XTAL U1 10 CON2 13 12 J5 PORT A 8 7 6 5 4 3 2 1 +5v J1 1 2 3 4 5 6 7 8 40 39 38 37 36 35 34 33 J3 8 7 6 5 4 3 2 1 PORTB 1 2 3 4 5 6 7 8 PC0/SCL PC1/SDA PC2/TCK PC3/TMS PC4/TDO PC5/TDI PC6/TOSC1 PC7/TOSC2 XTAL1 XTAL2 PA0/ADC0 PA1/ADC1 PA2/ADC2 PA3/ADC3 PA4/ADC4 PA5/ADC5 PA6/ADC6 PA7/ADC7 PB0/T0/SCK PB1/T1 PB2/AIN0/INT2 PB3/AIN1/OC0 PB4/SS PB5/MOSI PB6/MISO PB7/SCK PD0/RXD PD1/TXD PD2/INT0 PD3/INT1 PD4/OC1B PD5/OC1A PD6/ICP1 PD7/OC2 22 23 24 25 26 27 28 29 R4 10k sesaat. 220 R5 5.3 Kelemahan/Kekurangan Sistem LCD J7 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 4 5 6 7 8 +5v 1. Keunggulan sistem +5v PORT D AVCC AREF AGND 30 32 31 a. Menggunakan output suara R3 20K 11 CON8 RESET GND 9 VCC 22pF ditandai bunyi buzzer sebagai indikator +5v J4 C2 J9 6 5 4 3 2 1 b. Terdapat tombol untuk PROGRAMER R10 pengurangan jika terjadi kelebihan 220 saat hitung jenis sel. 2. Kekurangan b. Rangkaian Minsis ISD Title <Title> Size B Date: R6 R R7 R R8 R R9 R a.Tidak bisa melakukan perhitungan Rev <Rev Code> Wednesday , December 02, 2015 Sheet 1 of 1 secara cepat +5V R4 R5 R R Document Number <Doc> R10 R R11 R R12 R R13 R R2 R R3 R R14 R +5V SW DIP-6 U1 SW7 +VCC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SW10 A0/M0 A1/M1 A2/M2 A3/M3 A4/M4 A5/M5 A6/M6 A7 A8 A9 SW DIP-4 SW2 CE VCC VssD VssA SP+ SPAUXIN 23 SW3 24 PD SW4 27 P/R 25 22 26 ANAIN 28 C3 22uF 1 2 11 Berdasarkan hasil perencanaan, 20 C8 0,1uF 21 pembuatan modul, penulisan dan analisa 5k1 EOM MICREF OVF MIC AGC 18 17 19 +5V C4 0,1uF R16 1k R1 470 R17 10k C7 0,1uF J2 C5 220uF MIC data dapat disimpulkan sebagai berikut ini: 2 1 C6 4,7uF R18 10k 6.1.1 Rangkaian pengolah suara dapat merekam dan diputar ulang 5.2 Kinerja Sistem Keseluruhan Saat saklar dalam kondisi ON maka rangkaian Kesimpulan SPEAKER ISD2560 semua 6.1 J1 14 15 R15 ANAOUT C2 0,1uF 13 P/R XCLK C1 0,1uF 12 CE PD 6. PENUTUP 16 mendapatkan supply sesuai alamat yang telah diatur sebelumnya. Selain itu dalam tegangan dari baterai. Dengan demikian perekaman suara disarankan agar minimum sistem dan modul suara mendapat mengkondisikan lingkungan tegangan. Ketika melakukan perhitungan, setiap tombol jenis sel ditekan, maka akan mengirim logika untuk memanggil alamat suara yang telah direkam sebelumnya pada IC ISD2560 sesuai dengan tombol yang yang tenang atau sepi dengan level suara rata-rata 79 dB dan jarak sumber suara dengan mic condenser sekitar 1 cm agar Seminar Tugas Akhir didapat hasil rekaman yang 6.1.2 September 2016 6.2 Saran bagus. Berikut ini adalah beberapa saran yang Minimum sistem mampu dapat dipertimbangkan untuk menjalankan program sehingga penyempurnaan penelitian lebih lanjut: dapat melakukan counter up dan 6.2.1 juga memerintahkan IC ISD2560 untuk mengeluarkan suara hasil 6.1.3 lebih rapi. 6.2.2 Output suara diperjelas lagi agar setiap menekan tombol jenis sel dapat meningkatkan ketelitian yang dihitung. pada operator. Program akan bekerja dengan Biodata Penulis Nama NIM TTL : : Naufal Irsyad Arzada : P27838013073 :Malang, 10 November 1995 berjalan sesuai dengan Alamat urutannya, terbukti modul dapat No. HP Pendidikan :Perumahan Taman Permata Asri :085791356605 :SMA Laboratorium UM Malang baik saat berada apada tegangan 5VDC. 6.1.4 Memperkecil ukuran box agar Software yang telah dibuat dapat menghitung jenis sel dan mengeluarkan suara sesuai penekanan tombol hitung.