BAB 7 DAN 8

advertisement
BAB 7
GENDER DAN KEMISKINAN
Oleh
Dr. Tin Herawati, SP., M.Si.
LATAR BELAKANG
Lapangan
Pekerjaan
Pertambahan
Jumlah
Penduduk
Penduduk
Miskin
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin
di Indonesia
No
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2005*
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah Penduduk Miskin
Orang
Persentase
36.100.000
16,0
39.300.000
17,8
37.170.000
16,6
34.963.300
15,4
32.530.000
14,2
31.023.400
13,3
30.018.930
12,5
12.%
28 550 000
11,5%
Sumber: Menkesra, 2004. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Nasional. TKP3KPK.
Jakarta; BPS 2007; BPS 2011
Batas Garis Kemiskinan, Jumlah dan
Presentase Penduduk Miskin
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Batas Garis
Persentase
Kemiskinan
Penduduk Miskin
(Rp/Kapita/bulan)
Kota
Desa
Desa
Kota
150.799 117.259
11,68 19,98
174.290 130.584
13,47 21,81
187.942 146.837
12,52 20.37
204.896 161.831
11,65 18,93
222.123 179.835
10.72 17,35
232.989 192.354
9,87 16,56
253.016 213.395
9,23 15,72
Hasil Susenas Desember 1998; BPS 1998; Susenas Agustus 2011
Jumlah
Penduduk
Miskin (Juta)
Desa Kota
12,40 22,70
14,49 24,81
13,56 23,61
12,77 22,19
11,91 20,62
11,10 19,93
11,05 18,97
Pengangguran
Tahun/
Jenjang
Pendidikan
Tidak/
Belum
pernah
sekolah/
belum
tamat SD
SD
SMP
SMA/
SMK
Diploma
I/II/
Akademi
Universitas
Total
2004
1.004.296 2.275.281 2.690.912 3.695.504
237.251 348.107 10.251.351
2005
937.985 2.729.915 3.151.231 5.106.915
308.522 395.538 12.630.106
2006
781.920 2.589.699 2.730.045 4.156.708
278.074 395.554 10.932.000
2007
532.820 2.179.792 2.264.198 4.070.553
397.191 566.588 10.011.142
2008
547.038 2.099.968 1.973.986 3.812.522
362.683 598.318
9.394.515
2009
637.901 1.531.671 1.770.823 3.879.471
441.100 701.651
8.962.490
2010
757.807 1.402.858 1.661.449 3.344.315
443.222 710.128
8.319.779
2011 BPS 2011
877.265 1.120.090 1.890.755 3.074.946
Sumber:
244.687 492.343
7.700.086
Adanya kemiskinan seringkali :
1. Memaksa anak dan perempuan bekerja serta memaksa
remaja terutama perempuan untuk bekerja sebagai seks
komersial
2. Anak jalanan meningkat ( dari 50 000 menjadi 150 000-200
000) pada tahun 2000
3. Jumlah anak terlantar mencapai 3.7 juta jiwa (separuh
penduduk swedia)
4. Anak yang dilacurkan mencapai 40 000 – 70 000 tersebar di
seluruh Indonesia
5. Kekerasan dalam rumah tangga meningkat
6. Kesenjangan gender yang semakin parah
Kontribusi Perempuan
Status Perempuan
Kontribusi Ekonomi
Tenaga Kerja di Industri Sandang Kontribusi terhadap pendapatan
Di Propinsi Bali7.1.
keluarga adalah sebesar 29,55%
untuk bordir, 35,70% untuk
konveksi dan 34,85% untuk
tenun.
Pedagang usaha warung makan Kontribusi sebesar 66,2%
di lingkar kampus IPB
terhadap pendapatan keluarga.
Branangsiang dan Dramaga,
Bogor7.2.
Pedagang Pasar Tradisional di
Kontribusi sebesar 61,2 %
Kabupaten Aceh Besar dan
terhadap pendapatan keluarga.
Kabupaten Pidie, Nanggroe
Aceh Darussalam7.3.
Kontribusi Perempuan
Status Perempuan
Kontribusi Ekonomi
Pengolah usaha perikanan di Kontribusi sebesar 38,14 %Desa Tasikagung Kecamatan
43,47% terhadap pendapatan
Rembang Kabupaten Rembang keluarga.
Jawa Tengah7.4.
Petani , pedagang dan usaha di Kontribusi sebesar 46,56 %
bidang pertanian7.5.
terhadap pendapatan total
keluarga.
Kontribusi Perempuan
Status Perempuan
Kontribusi Ekonomi
Pembuat dan pengolah Rata-rata curahan jam kerja sebesar 4,27
makanan 7.6.
jam per hari dengan nilai Rp.3.594,00
per jam. Apabila dibandingkan dengan
produktivitas berdasarkan UMR kota
Denpasar sebesar Rp.3.118,00 per jam,
maka produktivitas responden termasuk
dalam kategori produktif.
Petani dan peternak di Perempuan menyumbang 66,56 persen
Ikwuano Local
dari total kebutuhan tenaga kerja
Government Area of
peternakan-usaha pertanian keluarga.
Abia State, Nigeria7.7.
TERIMA KASIH
BAB 8
GENDER DAN
MASALAH SOSIAL
KEHIDUPAN
KELUARGA DI
INDONESIA
Oleh
Dr. Tin Herawati, SP., M.Si.
Masalah Kekerasan dalam Rumahtangga
Kesulitan Ekonomi
Keluarga
Kesenjangan Gender
Eksploitasi
Perempuan dan Anak
Deklarasi Penghapusan
Diskriminasi
Bentuk-bentuk Kekerasan menurut UU PKDRT
Nomor 23 tahun 2004
Kekerasan
Fisik
• Perbuatan yang mengakibatkan rasa
sakit, jatuh sakit atau luka berat
Kekerasan
Psikis
• Mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa
percaya diri dan kemampuan untuk
bertindak, rasa tidak berdaya, penderitaan
psikis
Kekerasan
Seksual
• Pemaksaan hubungan seksual
Pelantaran
Rumahtangga
• Tidak memberikan kehidupan,
perawatan, atau pemeliharaan
Bentuk-bentuk Kekerasan
Kekerasan dalam
Area Domestik
Kekerasan dalam
Area Publik
Kekerasan dalam
Lingkup Negara
• Pelaku dan
korbannya
memiliki
hubungan
keluarga/hubun
gan kedekatan
lain
• Kekerasan yang
terjadi di luar
hubungan
keluarga atau
hubungan
personal lain
• Kekerasan secara
fisik, seksual,
psikologis yang
dilakukan,
dibenarkan, atau
didiamkan oleh
negara dimanapun
terjadinya
Fakta Kekerasan dalam Rumahtangga
• Kasus KDRT di Indonesia pada
tahun 2006 berjumlah 16.709
kasus, tahun 2007 mencapai
sekitar 22.517 kasus, tahun 2008
mengalami peningkatan hingga
mencapai 35.398 kasus, dan di
tahun 2009 meningkat kembali
menjadi 56.000 kasus.
Fakta Kekerasan dalam Rumahtangga
• Kekerasan pada anak tahun 2003 terdapat 481
kasus menjadi 547 kasus (221 kekerasan seksual,
80 kekerasan psikis, 140 kekerasan fisik, 106
kekerasan lainnya) di tahun 2004. Pergantian
tahun 2004-2005; 1) kekerasan fisik, meningkat
sebesar (60%), dari 140 kasus menjadi 233
kasus, 2) kekerasan seksual meningkat sebesar
(67.58%), dari 221 kasus menjadi 327 kasus, 3)
kekerasan psikis, meningkat sebesar (45.45%),
dari 80 kasus menjadi 176 kasus. Sepanjang
tahun 2009 Komisi Nasional Perlindungan Anak
menerima pengaduan sebanyak 1.998 kasus
(tahun 2008: 1.736 kasus.
Data Kasus Kekerasan dalam Rumahtangga
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah
Perkosaan Pencabulan
10
1
3
0
4
4
1
0
0
0
1
3
56
21
Sumber: Database Kasus KBG SPEK-HAM
KDRT
37
20
25
19
33
42
249
Trafficking
0
0
0
0
0
7
7
Jumlah
48
23
33
20
33
53
333
Data kasus KDRT tahun 2005-2009 wilayah Kota dan
Kabupaten Bogor
Tahun
Bentuk Kekerasan
2005
2006
2007
11
11
14
6
9
51
Psikis
0
3
1
10
13
27
Seksual
0
0
0
0
3
3
Penelantaran/Ekonomi
6
2
6
4
6
24
17
16
21
20
31
105
Fisik
Jumlah
Sumber: Lembaga Pratista Indonesia (LPI)
2008
2009 Jumlah
Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi
kekerasan fisik (n=30).
Kekerasan Fisik
Suami memukul tanpa
menggunakan benda tertentu.
Suami memukul dengan
menggunakan benda tertentu
seperti bambu, ikat pinggang,
rotan, dll.
Suami mencubit.
Suami mencakar.
Suami menampar.
(1)
(2)
(3)
(4)
%
%
%
%
(2)Modu
(4)
s
%
30.0 26.7 36.7 6.7
(3)
70.0
86.7
3.3
(1)
13.3
76.7 23.3 0.0 0.0
73.3 23.3 3.3 0.0
23.3 43.3 33.3 0.0
(1)
(1)
(2)
23.3
26.7
76.7
6.7
3.3
(1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan
(4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan
Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi
kekerasan fisik (n=30).
Kekerasan Fisik
Suami menyiram air (keterangan
panas/dingin).
Suami menganiaya dengan
menggunakan benda tertentu
seperti rokok, setrika, bensin, dll.
Suami melempar barang.
Suami menarik/menjambak
rambut.
Suami menusukan benda tajam
pada bagian badan.
Suami mendorong hingga terjatuh.
Suami menendang.
(1)
(2)
(3)
(4)
%
%
%
%
Modus
(2)(4)
%
83.3
6.7 10.0
0.0
(1)
16.7
93.3
6.7
0.0
0.0
(1)
6.7
46.7
30.0 16.7
6.7
(1)
53.3
60.0
20.0 20.0
0.0
(1)
40.0
3.3
0.0
(1)
6.7
40.0 23.3
23.3 13.3
0.0
3.3
(2)
(1)
63.3
40.0
93.3
36.7
60.0
3.3
(1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan
(4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan
Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi
kekerasan psikis (n=30).
Kekerasan Psikis
Suami mengusir/ menyuruh
minggat.
Suami mengatakan bahwa Anda
bukanlah wanita yang diinginkan
untuk menjadi pendampingnya
(isteri).
Suami mengatai Anda dengan
menggunakan sebutan yang tidak
menyenangkan seperti bodoh,
tolol, jelek, dll.
Suami menyalahkan Anda atas
segala masalah yang ada dalam
keluarga.
(1)
%
(2)
%
(3)
%
(4)
%
Modus
(2)-(4)
%
63.3 16.7
20.0
0.0
(1)
36.7
66.7 20.0
13.3
0.0
(1)
33.3
33.3 26.7
23.3
16.7
(1)
66.7
16.7 40.0
40.0
3.3
(2) &
(3)
83.3
(1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan
(4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan
Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi
kekerasan psikis (n=30).
Kekerasan Psikis
Suami mengatai Anda sebagai isteri yang tidak
becus mengurus rumahtangga dan anak.
Suami mengeritik dengan pedas tanpa
perasaan.
Suami mengancam akan disiksa/dibunuh.
Suami mengurung.
Suami mengatai Anda sebagai isteri yang tidak
berguna/sialan.
Suami mengatai Anda sebagai manusia
rendah/miskin.
Suami mengatai Anda untuk mati saja.
Suami tidak menegur dalam waktu yang cukup
lama.
(1)
%
(2)
%
(3)
%
(4)
%
(2)-(4)
%
43.3
23.3
30.0
3.3
56.7
20.0
13.3
50.0
16.7
80.0
66.7
83.3
26.7
6.7
6.7
6.7
0.0
3.3
33.3
16.7
56.7
33.3
10.0
0.0
43.3
70.0
16.7
13.3
0.0
30.0
80.0
13.3
6.7
0.0
20.0
10.0
40.0
33.3
16.7
90.0
(1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan
(4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan
Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi
kekerasan seksual (n=30).
Kekerasan Seksual
Suami meraba-raba/ menyentuh bagian
sensitive secara paksa hingga terluka.
Suami memaksa untuk melakukan
hubungan seksual ketika sedang datang
bulan.
Suami melakukan kekerasan pada saat
berhubungan intim hingga Anda merasa
kesakitan.
Suami memaksa Anda untuk menjadi
orang lain pada saat berhubungan
intim.
(1)
%
(2)
%
(3)
%
(4)
%
(2)-(4)
%
86.7
6.7
3.3
3.3
13.3
66.7 20.0 13.3
0.0
33.3
86.7
6.7
3.3
3.3
13.3
96.7
3.3
0.0
0.0
3.3
(1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan
(4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan
Sebaran keluarga berdasarkan bentuk dan frekuensi
kekerasan sosial (n=30).
Kekerasan Sosial
Suami mengucilkan Anda.
Suami mengasingkan Anda dari
keluarga besar.
Suami memaksa Anda untuk
melakukan sesuatu demi
kepentingan ekonomi. misal
mengemis, mencuri, Dll.
Suami tidak menafkahi.
%
%
%
53.3 26.7 16.7
%
3.3
(2)(4)
%
46.5
80.0
6.7
6.7
6.7
20.0
96.7
3.3
0.0
0.0
3.3
(1)
(2)
(3)
(4)
30.0 13.3 13.3 43.3 70.0
(1) Tidak pernah, (2) Jarang atau 1 kali , (3) Cukup sering atau 2-4 kali tiap bulan
(4) Sangat sering atau >4 kali tiap bulan
Sebaran contoh berdasarkan dampak kekerasan terhadap
anak (KTA) pada keadaan psikologis dan perilaku anak
No
Pernyataan
Dampak Ringan
1 Sedih
2 Merasa malu/ rendah diri
3 Takut untuk keluar rumah
4 Merasa Biasa-biasa saja
5 Merasa ingin dapat pertolongan
6 Pendiam
7 Minat sekolah memudar
8 Anda tidak berani mengungkapkan apa
yang Anda pikirkan dan Anda rasakan
9 Merasa teraniaya
0=Tidak
%
1=Ya
%
8.6
25.7
37.1
94.3
51.4
28.6
28.6
14.3
91.4
74.3
62.9
5.7
48.6
71.4
71.4
85.7
22.9
77.1
Sebaran contoh berdasarkan dampak kekerasan terhadap
anak (KTA) pada keadaan psikologis dan perilaku anak
No
Pernyataan
Dampak Sedang
10 Merasa tertekan/ takut/ selalu paranoid
11 Merasa terancam
12 Merasa bersalah terhadap diri sendiri
13 Sensitif (mudah marah, menagis, dll)
14 Ingin pergi dari rumah/ minggat
15 Anda suka berbohong untuk melindungi diri
Anda
16 Cenderung menghindar dari kegiatan sosial
17 Menarik diri dari lingkungan
18 Selalu teringat perilaku kekerasan yang
dilakukan pelaku
0=Tidak
%
1=Ya
%
11.4
8.6
37.1
17.1
80.0
40.0
88.6
91.4
62.9
82.9
20.0
60.0
22.9
31.4
28.6
77.1
68.6
71.4
Sebaran contoh berdasarkan dampak kekerasan terhadap
anak (KTA) pada keadaan psikologis dan perilaku anak
No
Pernyataan
Dampak Berat
19 Menggunakan Narkotika dan obatobatan terlarang
20 Perilaku seks yang menyimpang
21 Merasa dendam/ benci
22 Merasa ingin bunuh diri saja
23 Merasa hidup tidak berguna
24 Ingin membunuh si pelaku
0=Tidak
%
1=Ya
%
97.1
2.9
88.6
11.4
88.6
65.7
80.0
11.4
88.6
11.4
34.3
20.0
Data contoh kasus anak korban kekerasan
Pelaku
Keadaan
(siapa,
Proses Pengaduan
Korban
usia, JK)
Tidak Tetangga Disetubu Kakak korban curiga
Sekola korban,
hi hingga dengan keadaan
h
45 th, L. hamil
perut korban yang
semakin membesar,
setelah diketahui
bahwa korban hamil
dan mengetahui
siapa pelakunya,
keluarga dibantu
dengan tetangga
melapor ke
kepolisian.
Usia JK Pendi
(th) (L/P) dikan
17
P
Waktu
Terjadi
Korban
lupa persis
waktu
kejadian
karena
seringnya
perbuatan
tersebut
dilakkukan
pelaku
Data contoh kasus anak korban kekerasan
Pelaku
Keadaan
Waktu
(siapa,
Proses Pengaduan
Korban
Terjadi
usia, JK)
Tamat Tetangga Dicabuli, Korban yang merasa Oktober
SD
korban,
hingga
dibohongi oleh
2009
33 th, L.
menggal pelaku, setelah
ami luka terjadinya 4 kali
di
dicabuli merasa kesal
kemalua dan membicarakan
n.
kejadian ini kepada
orangtua. Orangtua
melapor kepada
aparat setempat,
kemudian ke
kepolisian.
Pendi
Usia JK
(th) (L/P) dikan
11
P
Data contoh kasus anak korban kekerasan
Usia JK Pendid
(th) (L/P) ikan
9
P
SD
(Kelas
4)
Pelaku
(siapa,
usia, JK)
Tetangga
korban, 33
th, L.
Keadaan
Korban
Dicabuli,
hingga
menggala
mi luka di
kemaluan
.
Proses Pengaduan
Waktu
Terjadi
Ketika kejadian pencabulan Oktober
pada korban terjadi untuk
2009
ketiga kalinya, ibu dan kakak
korban merasa heran
dengan korban yang pulang
sore-sore beda dengan
biasanya. Akhirnya korban
ditanya oleh keluarga dan
menjelaskan semua apa
yang terjadi. Ayah korban
yang berprofesi sebagai
polisi mendatangi rumah
pelaku dan memproses
kejadian ini
Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan pelaku
kekerasan
Pertanyaaan
Siapakah yang melakukan kekerasan?
1. Orangtua kandung
2. Orangtua tiri
3. Saudara
4. Pacar
5. Teman
6. Tetangga
7. Guru
8. Majikan
9. Orang tidak dikenal
n
5
3
1
5
4
12
1
1
3
%
14,3
8,6
2,9
14,3
11,4
34,3
2,9
2,9
8,6
Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan pelaku
kekerasan
Pertanyaaan
Apakah Anda mengenali pelaku yang
melakukan kekerasan pada Anda?
1. Tidak
2. Ya
Apakah usia pelaku kekerasan lebih tua dari
Anda
1. Tidak
2. Ya
Jenis kelamin pelaku kekerasan?
1. Laki-laki
2. Perempuan
n
%
3
32
8,6
91,4
1
34
2,9
97,1
27
8
77,1
22,9
Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan kekerasan fisik
yang diterima
Pernyataan
Dipukul oleh pelaku tanpa menggunakan benda ttt
Dipukul oleh pelaku dengan menggunakan benda
tertentu, amboo amboo, ikat pinggang, rotan, dll
Dicubit
Ditampar
Dicakar
Didorong hingga jatuh
Ditendang
Disiram air (keterangan panas/ dingin)
Dianiaya oleh pelaku dengan menggunakan benda,
misalnya rokok, setrika, bensin, dll
Dilempar barang
Ditarik rambutnya/ dijambak
Ditusuk benda tajam
1
%
80,0
2
%
8,6
3
%
0,0
4
%
11,4
2-4
%
20,0
88,6
2,9
2,9
5,7
11,4
94,3
80,0
88,6
74,3
88,6
100,0
0,0
11,4
11,4
11,4
5,7
0,0
0,0
0,0
0,0
5,7
0,0
0,0
5,7
8,6
0,0
8,6
5,7
0,0
5,7
20,0
11,4
11,4
11,4
0,0
97,1
2,9
0,0
0,0
2,9
97,1
91,4
100,0
2,9
2,9
0,0
0,0
5,7
0,0
0,0
0,0
0,0
2,9
2,9
0,0
Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan kekerasan psikis
yang diterima
Pertanyaan
Diusir/ disuruh minggat
Mengatakan bahwa Anda anak yang tidak diinginkan
Disalahkan atas segala masalah yang ada dalam keluarga
Mengatai dengan menggunakan sebutan yang tidak
menyenangkan, seperti bodoh, tolol, jelek, tidak berguna, dll
Mengatai anak nakal/ anak tidak tahu adat
Dikritik dengan pedas tanpa perasaan
Diancam untuk disiksa/dibunuh
Dikurung
Dibiarkan melihat tayangan porno
Dibiarkan melihat atau menggunakan Narkoba
Mengatai malas
Mengatai anda sebagai manusia haram/ manusia
sundel/terkutuk/sialan
Mengatai manusia rendah/ tidak berguna
Mengatai anda mati saja
1
%
85,7
2
%
2,9
3
%
5,7
4
%
5,7
2-4
%
14,3
94,3
2,9
0,0
2,9
5,8
94,3
0,0
2,9
2,9
5,8
82,9
8,6
5,7
2,9
17,1
80,0
68,6
74,3
68,6
85,7
5,7
17,1
5,7
0,0
2,9
0,0
5,7
2,9
0,0
5,7
14,3
8,6
17,1
31,4
5,7
20,0
31,4
25,7
31,4
14,3
85,7
5,7
0,0
8,6
14,3
82,9
2,9
5,7
8,6
17,1
97,1
2,9
0,0
0,0
2,9
94,3
100,0
5,7
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
5,7
0,0
Sebaran contoh kasus korban anak yang mengalami kekerasan
seksual
Pertanyaan
Pelaku meraba-raba bagian sensitif secara
paksa (kemaluan, payudara)
Pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual
Pelaku memperlihatkan gambar porno
Melibatkan Anda dalam pembicaraan berbau
porno
Pelaku memperlihatkan alat kelamin
Melibatkan Anda dalam prostitusi (menjual
Anda untuk dijadikan pekerja seks komersial)
Dicium/ dicumbu daerah-daerah yang sensitif
Dipaksa untuk memegang alat kelamin si
pelaku
Ditindih dengan badan pelaku
1= Tidak Pernah
2=Jarang (1 kali/bulan)
1
%
2
%
3
%
4
%
2-4
%
20,0
28,6
2,9
48,6
80,0
34,3
74,3
25,7
0,0
2,9
0,0
37,1
25,7
65,7
25,7
48,6
11,4
2,9
37,1
51,4
37,1
25,7
0,0
37,1
62,9
82,9
8,6
0,0
8,6
17,1
22,9
22,9
5,7
48,8
77,1
40,0
17,1
2,9
40,0
60,0
51,4
11,4
52,9
34,3
48,6
3= Kadang-kadang (2-4 kali/bulan)
4= Sering (> 4 kali/bulan)
Sebaran contoh kasus korban anak berdasarkan kombinasi jenis
kekerasan
Kombinasi Jenis Kekerasan
Fisik
Seksual
Psikis-Seksual
Psikis-Sosial
Seksual-Sosial
Fisik-Psikis-Seksual
Fisik-Seksual-Sosial
Psikis-Seksual-Sosial
Fisik-Psikis-Sosial
Fisik-Psikis-Seksual-Sosial
Total
n
2
10
2
3
2
3
1
9
1
2
35
%
5.7
28.6
5.7
8.6
5.7
8.6
2.9
25.7
2.9
5.7
100,0
Data kasus kekerasan pada anak Tahun 2005-2009 di wilayah
Kota dan Kabupaten Bogor
Kekeras
an
Fisik
Psikis
Seksual
Sosial
Jumlah
Total
2005
L P
2 0
0 0
1 3
1 2
4 5
9
2006
L P
2 0
3 0
0 14
0 0
5 14
19
Tahun
2007
L P
2 3
0 1
0 15
0 0
2 19
21
2008
L P
1 6
4 3
0 21
1 2
6 32
38
2009
L P
1 3
1 1
0 0
0 7
2 11
13
Jumla
h
Total
L P
8 12 20
8 5 13
1 60 61
2 4
6
19 81 100
100
Data kasus kekerasan pada anak Tahun 2005-2009 di Kota Bogor
Kekerasan
Fisik
Psikis
Seksual
Ekonomi
Total
2005
0
0
14
0
14
2006
0
0
17
0
17
Tahun
2007
1
0
29
0
30
2008
0
0
27
0
27
2009
0
0
31
0
31
Total
1
0
108
0
109
Tujuan trafficking ke Luar Negeri dan Dalam
Negeri
Kategori
Cross Border
81.01%
Kategori
Internal
Trafficking
18.99%
Tujuan Negara
Malaysia
Saudi Arabia
Singapore
Japan
Kuwait
Tujuan Negara
Riau Islands
DKI Jakarta
East Java
North Sumatra
South sulawesi
Frekuensi Kasus
2.859
68
29
27
21
Frekuensi Kasus
226
140
87
77
67
%
92.40
2.20
0.94
0.87
0.68
%
31.00
19.20
11.93
10.56
9.19
Jumlah Kasus Trafficking Tahun 2006-2010
No Tahun
1
2
3
4
5
2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah
Kasus
84
177
199
142
105
Korban
Dewasa
494
334
519
208
86
Korban
Anak
129
240
88
67
57
Pelaku
155
240
291
163
123
Jumlah kasus trafficking berdasarkan
kewarganegaraan (sampai dengan Juni 2011
Nationality
Indonesian
Myanmar
Uzbekistan
Ukrain
Colombia
Moldova
Cambodian
Total
Total
3.909
13
9
5
4
1
2
3.943
%
99,14
0,33
0,23
0,13
0,10
0,03
0,05
100
Korban trafficking ?
Jumlah kasus trafficking berdasarkan asal provinsi
(sampai dengan Juni 2011).
Asal Provinsi
Jawa Barat
Kalimantan Barat
Jawa timur
Jawa Tengah
Sumatra Utara
Nusa Tenggara Barat
Lampung
Nusa Tenggara Timur
Total
920
722
478
445
256
256
194
168
%
23,33
18,31
12,12
11,29
6,49
6,49
4,92
4,26
Pendapatan dari trafficking dibandingkan dengan
kejahatan lain
Jenis Kejahatan
Pelacuran
Illegal Logging
Narkoba
Trafficking
Pendapatan
Per Tahun (Rp triliun)
29,7
15,4
12
26-32
KOTAK 1 "Siapakah pengirim SMS itu?”
Pagi itu saat bangun tidur, korban tidak sengaja melihat HP pelaku tergeletak di atas
kasur. Tidak bermaksud mencurigai pelaku berselingkuh dengan perempuan lain,
korban membuka inbox HP pelaku dan menemukan sebuah pesan singkat dari
seorang wanita yang tidak dikenal oleh korban. Dari situlah korban menanyakan
kepada pelaku mengenai hubungan antara pelaku dengan perempuan yang tertulis
dalam pesan singkat tersebut.
Pada awalnya korban menanyakan dengan cara baik-baik, hanya ingin sekedar
mengetahui siapa perempuan tersebut. Akan tetapi jawaban yang diberikan pelaku,
membuat korban menjadi juriga sehingga membuat korban semakin menanyakan
keberadaan perempuan tersebut. Semakin korban bertanya membuat pelaku
semakin tidak peduli dengan pertanyaan korban, sehingga membuat korban merasa
terpancing dan kecurigaan tersebut membuat cemburu dan terjadilah percecokan
antara pelaku dan korban. Percecokan yang tadinya hanya perang mulut antara
pelaku dan korban, membuat korban tidak dapat mengontrol emosinya, sehingga
membuat korban melemparkan HP pelaku yang masih berada di genggamannya
hingga HP tersebut terjatuh dan rusak. Keadaan tersebut sangat tidak bisa diterima
oleh pelaku, sehingga pelaku marah besar dan memukul bagian kiri muka korban
sehingga membuat mata kiri korban memar.
KOTAK 2 “Diperlakukan kasar ketika melakukkan hubungan intim”
Kekerasan fisik dan psikis merupakan hal yang biasa diterima korban, bahkan kekerasan
seksual. Salah satu kejadian yaitu ketika korban sedang mengandung anak terakhir, pelaku
memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual. Pada awalnya korban sempat
menolak permintaan tersebut, akan tetapi pelaku tetap memaksa hingga dengan perlakuan
kasarnya mendorong korban hingga terjatuh di atas kasur. Saat kejadian tersebut korban
sudah tidak dapat melakukan apapun, karena kondisi hamil membuat korban menjadi semakin
lemah.
Menurut pengakuan korban, perlakuan kasar lainnya ketika berhubungan seksual
hingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa pun kerap diterima korban. Hal inilah yang
membuat korban semakin tidak dapat bertahan menerima perlakuan kasar pelaku karena bila
korban menolak paksaan pelaku untuk melakukan hubungan seksual, pelaku akan semakin
memperlakukan kasar korban. Salah satu kejadiannya adalah ketika suatu malam, saat itu
korban sedang menemani anak-anaknya menonton televisi. Pelaku dengan tiba-tiba
menghampiri korban dan menyuruh korban untuk secepatnya membawa anak-anak meraka
kedalam kamar dan menidurkannya. Setelah korban menuruti permintaan pelaku, pelaku
langsung menyeret korban kedalam kamar untuk melakukan hubungan seksual seperti
biasanya. Saat itu korban berusaha menolak hingga terjadi pertengkaran dan korban
memutuskan untuk tidur di ruang televisi dengan maksud menghindari pelaku. Ketika
beberapa saat setelah korban menidurkan badannya diatas tiker depan televisi, pelaku tibatiba menghampiri korban dan tanpa disangka pelaku langsung mengencingi korban.
TERIMA KASIH
Download