PENUNTUN PRAKTIKUM TAKSONOMI INVERTEBRATA OLEH : Tim Dosen Mata Kuliah Digunakan dalam Lingkungan Sendiri Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar KATA PENGANTAR Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Tiada yang pantas diucapkan selain kata puji dan syukur ke hadirat Allah Azza Wajalla karena berkat izin-Nya jualah sehingga penyusunan Penuntun Praktikum Taksonomi Invertebrata ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Salam dan salawat semoga tercurah kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam, para sahabat, dan orang-orang yang tetap komitmen menjalankan syariat yang di bawah oleh beliau sehingga kita dapat merasakan betapa indahnya memeluk agama Islam yang tercinta ini. Penuntun ini tersusun berdasarkan literatur yang relevan dengan mata kuliah Taksonomi Invertebrata. Tersusunnya penuntun sederhana ini dengan berbagai pertimbangan agar dapat membantu mahasiswa yang sementara memprogramkan mata kuliah Taksonomi Invertebrata sehingga pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk teori dapat diaplikasikan dalam bentuk praktek. Akhirnya diharapkan wawasan mahasiswa semakin bertambah.Akhirnya dengan lapang dada penyusun akan menerima saran-saran yang bersifat membangun. Semoga karya sederhana ini mendapat amal di sisi Allah SWT Insya Allah, dan bermanfaat terutama bagi mahasiswa. Amin. Makassar, April 2014 Tim Penyusun ii B. Cara-cara pengkoleksian di lapangan serta cara DAFTAR ISI mengawetkannya. C. Hasil koleksi (hewan); Susunan sistematikanya minimal hingga Ordo. Serta diskripsi dari hewan yang dikoleksi SAMPUL.................................................................................. i KATA PENGANTAR.............................................................. ii D. Laporan diserahkan kepada asisten/dosen bersamaan dengan DAFTAR ISI ............................................................................ iii jumlah hewan koleksi yang sudah diawetkan dan diberi Praktikum I : Protozoa.................................................... 1 label. Praktikum II : Porifera ..................................................... 6 Praktikum III : Coelenterata.............................................. 9 Praktikum IV : Platynelminthes ........................................ 12 Praktikum V : Nemathelminthes...................................... 15 Praktikum VI : Annellida ................................................. 17 Praktikum VII : Mollusca .................................................. 19 Praktikum VIII : Echinodermata ......................................... 24 Praktikum IX : Arthropoda .............................................. 27 Praktikum X : Praktikum Lapangan ............................... 33 DAFTAR PUSTAKA 35 iii Beberapa jenis habitat yang dapat dijadikan lokasi praktikum PROTOZOA lapangan misalnya ; pesisir pantai (daerah intertidal), hutan Protozoa adalah sekelompok organisme yang bersel satu, bakau, sawah, sungai, danau dan sebagainya. Masing-masing jumlahnya kurang lebih 50.000 species yang telah diidentifikasi habitat mempunyai komunitas tertentu, antara satu dan yang lain dan 20.000 species yang berupa fosil. Ribuan species mungkin akan ditemukan ragam hewan yang berbeda. dideskripsikan sebgai organisme yang bebas sedangkan lainnya Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah jangan mengumpulkan hewan terlalu banyak sehingga dapat merusak hidup secara parasit pada hewan lain. Protozoa hidup secara kosmopolitan sehingga dapat ekosistem, seluruh hewan yang dikumpulkan harus segera dipelajari ekologinya. Protozoa memerlukan lingkungan yang diawetkan serta diusahakan untuk dapat teridentifikasi. basah, misalnya dalam air baik tawar, maupun air bergaram atau Selanjutnya untuk keperluan koleksi (tugas) seluruh hewan yang dalam tanah yang basah sampai kedalaman kurang lebih 20 cm, ada diberi label, dimana diperoleh, pada habitat apa, tanggal, dan dalam tubuh manusia atau hewan tingkat tinggi lainnya yang siapa kolektornya. Perlu hati-hati dalam menangkap hewan yang belum bercairan, atau di semua tempat di mana saja. Alat gerak pada Protozoa bermacam-macam dari yang dikenal, karena mungkin berbahaya. Untuk hewan-hewan yang sederhana berupa pseudopodia sampai flagella dan silia. dikira berbahaya usahakan mengambilnya dengan menggunakan Pseudopodia selalu dibentuk dari ektoplasma, walaupun alat seperti pinset. Kalau habitatnya pantai berkarang usahakan endoplasma akan mengikutinya dan pada tubuh Protozoa akan memakai sepatu. dijumpai plastida dan benda-banda sejenisnya, misalnya Laporan Praktikum Lapangan : Beberapa hal yang khromatofora, piroid, stigmata, pigmen dan alat-alat simbiotik. perlu dilaporkan oleh praktikan adalah; laporan tidak perlu B. Tujuan : berbentuk laporan dengan format ilmiah (standart) hanya perlu 1. Mengamati organisme yang tergolong Protozoa pada ditekankan adalah : A. Deskripsi daerah yang dikunjungi dan habitat-habitat tempat berbagai sumber air yang tergenang. 2. Menggambar bagian-bagiannya serta menuliskan susunan hewan dikumpulkan, kalau perlu dapat dibuatkan suatu peta lokasi lapangan (sebagai lampiran). klasifikasinya. 1 34 PRAKTIKUM LAPANGAN Alat dan bahan Tujuan praktikum lapangan adalah untuk lebih Sampel air yang diperoleh pada berbagai tempat genangan air yang cukup lama atau pada air dasar kolam atau mempelajari dan mengenal organisme-organisme yang tergolong aquarium. hewan-hewan invertebrata pada habitatnya masing-masing, Air rebusan jerami yang sudah dibiarkan beberapa hari mengumpulkan hewan-hewan tersebut untuk belajar dalam Cat methylen blue encer mengawetkan, serta untuk koleksi hewan di laboratorium guna Larutan kanji atau gelatin 1% atau polyvinyl alkohol 15% pendidikan. Mikroskop stereo Alat dan Bahan : Beberapa alat dan bahan yang umum dan kemungkinan diperlukan di lapangan (tergantung jenis Mikoskop biasa Pipet biasa dan pipet pasteur (halus) habitat). - Jaring serangga - Toples (tempat sampel) - Alat bedah (Section Toll) - Tiang/bambu pancang - Tali rapiah (tali yang sejenis) - Perangkap tanah (pit fall trap) Cara Kerja - Perangkat cahaya 1. Sampel air diambil dengan menggunakan pipet, lalu dengan hati-hati diletakkan di atas objek gelas lalu diamati pada mikroskop (usahakan mulai pada perbesar terkecil).Untuk - Bahan pembunuh untuk serangga: Ethyl Acatat, HCN/KCN, jenis-jenis Protozoa misalnya Amoeba sp (karena ukurannya Karbon Tetrakhlorida (CCl4), kloroform. cukup besar) pengamatan pertama sebaiknya dilakuakan - Jaringan plankton (dengan berbagai ukuran) pada mikroskop stereo kemudian diambil dengan pipet halus - Bahan yang lain untuk pengawetan secara basah adalah : (pipet pastereu). Untuk jenis Paramaecium sp karena formalin 10% atau 4% atau dapat juga Alkohol 70%. gerakannya sangat ccepat, dapat ditambahkan 1-2 tetes - Selanjutnya beberapa pengarahan dari asisten atau dosen larutan kanji atau larutan gelatin masing-masing konsetrasi sebelum keberangkatan ke lapangan. 1% atau larutan polyvinyl alkohol 15% pada objek gelas dan dihomogenkan. 2. Amati struktur morfologi ataupun anatomi dari organisme yang ditemukan, catat jenis atau arah pergerakannya. 33 2 3. Organisme tersebut dapat diberi beberapa pewarna, misalnya menghasilkan cairan yang cepat membeku jika kena udara, Methylen blue encer dengan cara meneteskan pada salah sehingga satu sisi dari deck glass dan menghisapya dengan kertas sarangnya. saring pada sisi lain deck glas. membentuk benang halus untuk membuat 3. Gambar pada lembaran laporan dan deskripsikan serta klasifikasikan menurut taksonnya. A Keterangan Gambar 1: A. Monas sp, B. Peronema sp, C. Euglena viridis, D. Chilomonas paramecium, E. Bodo sp, F. Ceratiumn hirundinella B Nephila maculata C D E F Panaeus monodon Gambar 1 3 32 tajam, palp dari maksila terdiri dari 5 ruas, palp dari labium dan mulut. Toraks dengan sepasang kaki pada tiap segmen. Abdomen, amatilah nomor tiap segmen. Pada hewan betina, sternum dari segmen ke-7 memanjang ke arah belakang membentuk kantung genital (genital pouch) yang disebut Keterangan Gambar 2: A. Chilodonella cucullula, B. Coleps octospinus, C. Cydidium sp, D. Vorticella sp, E. Paramecium sp, F. Stylonychia mytilus juga ovipositor. 6. Amati bagian kaki dari arah proksimal ke arah distal; koksa (coxa), trokanter (trochanter) ruas yang pendek, femur ruas yang panjang, tibia ruas yang berduri-duri, dan tarsus. Pada ujung distal dari tarsus terdapat cakar, dan bagian pengisap yang disebut oralium. 7. Amati lubang pernapasannya yang disebut spirakel yang terdapat pada dua segmen toraks dan 8 segmen abdomen di bagian pleuron. Pada segmen dari toraks spirakel ini lebih muda diamati. 1. Nephila maculata (Laba-laba) Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan spesies Nephila maculata yang mana tubuhnya cukup besar untuk dipelajari terutama yang betina. Amati bagian sefalotoraks dan abdomen, kedua bagian ini dihubungkan oleh bagian tubuh yang ramping yang dinamakan tangkai (pedunculus). 2. Amati 4 pasang kaki bagian sefalotoraks. Amati pula bagian Gambar 2 mulut pedipalp dan kelisera (chelicera). Pada bagian abdomen terdapat spineret, suatu kelenjar yang 31 4 2. Amati bagian kepala (caput), toraks (thoraks = dada), dan abdomen. Pada bagian toraks dan abdomen jelas terlihat adanya segmen-segmen. Kulit insekta tebal dan keras Karena A adanya khitin yang berfungsi pula sebagai rangka luar. C B 3. Amati dari dorsal. Bukalah sayap-sayap kanan ke arah lateral, dan jagalah tetap terbuka dengan jarum kepala: ada sepasang mata faset dan sepasang antenna. Thoraks ada 3 D E F amati segmen : protothotaks, segmen terdepan paling besar, G mesotoraks, ditengah. Metathoraks paling belakang. Bagian tergum dari masing-masing segmen tadi disebut pronotum, Gambar 3 Keterangan Gambar 3: A. Arcella sp, B. Difflugia sp, C. Actinosphaeium sp, D. Stentor sp mesonotum dan metanotum. Sayap dengan tumbuh dari E. Euplotes sp, F. Stylonychia sp G. Spirostomum sp mesonotum tebal dan berwarna gelap menutup sayap. Sayap belakang tumbuh dari metanotum tipis seperti selaput dan berlipat-lipat. 4. Amati abdomen, lebar dan lebar pipih. Sebenarnya ada 10 segmen, tetapi tidak semuanya terlihat dengan jelas (pada belalang dapat dilihat dengan jelas). Pada ujung belakang dari abdomen terdapat sepasang sersi anal (anal cerci), dan pada hewan jantan terdapat sepasang stilus. 5. Amati bagian ventarl, akan terlihat kepala, (caput) dengan sepasang mata faset, sepasang antena, fenestra dekat pangkal dari antena, yang terletak medial dari atas ke bawah verteks, Gambar 4 frons, klipeus, labrum, pada bagian lateral gena (pipi) bagian Keterangan Gambar 1: A. Spondylomorum sp B. Chlamidomonas sp, C.Parondina morum, bawah mata, mandibula di bawah gena ujungnya tertutup oleh labrum yang mempunyai bagian pemotong yang bergigi 5 30 dari koksa yang pendek, basis yang agak panjang, endopit PORIFERA dan eksopodit. Seluruh kaki renang (Swimmeret) ada 6 pasang, lima pasangan yang di depan disebut pleopoda, dan Struktur tubuh porifera selain berpori juga memiliki yang ke-enam berbentuk lebar, yang disebut uropod.Amati macam-macam bentuk, dibagi atas tiga tipe yaitu: (1) Ascon, (2) rangka luar yang terdiri lapisan kitin arah dorsal (tergum), Sycon atau Scypha dan (3) Rhagon. Untuk menunjang dinding lateral (pleuron), dan bagian ventral (sternum). tubuh yang lunak, maka porifera mempunyai penyokong tubuh 4. Insang terlindung oleh branchiostegit, karena itu untuk mengamatinya bagian bawah branchiostegit harus dihilangkan dengan membuat potongan dengan gunting berupa mesenchym dan kristal-kristal kecil yang berbentuk seperti duri, bintang atau anyaman-anyaman serabut dari bahan organik. secara memanjang. Insang tadi terdapatnya pada segmenA. segmen yang mengandung maksiliped dan kaki toraks. 5. Untuk organ reproduksi jantan yang disebut petasma, yan Tujuan : Untuk mengamati struktur dan morfologi organisme yang tergolong porifera dan mengklasifikasikannya. tedapat pada pleopod pertama. Petasma ini merupakan modifikasi dari endopit. Sedangkan lubang genital jantan B. Alat dan Bahan: terletak pada koksa dari kaki toraks yang kelima. Lup 6. Amati pula yang betina, disebut thelicum, yang terdapat pada Pinset sternum, diantara koksa kiri dan kanan dari kaki toraks ke 4 Papan seksi dan ke 5. sedangkan lubang genitalnya terdapat pada bagian Mikroskop koksa dari kaki toraks ke 3. Minimal 2 spesiemen porifera mis: Pakhelia ventilabrum, Spongia sp, Grantia sp, Chalina oculata, Theya lyncirum, Peiplaneta orientalis dan Valanga sp dll. 1. Kumpulkan lipas mati sebanyak mungkin dengan cara menyemprotkan insektisida atau perangkap, jika belum langsung dipraktekkan dapat diawetkan dengan alkohol 80%. 29 6 C. Cara Kerja Jenis lain yang memungkinkan sebagai bahan prkatikum 1. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan spesies Grantia Cyclops : Plankton air tawar, pada betina terdapat dua sp yang dilaut, satu contoh dari porifera yang tubuhnya kantung telur disisi tubuh belakang. Calanus : Plankton air laut. terbentuk syconcid. 2. Amati morfologi tubuhnya, lalu amati sayatan melintang Scylla serrata, ketam laut dengan menggunakan mikroskop stereo (perbesaran lemah). Panulirus : udang karang Amati bagian-bagian spongocoel, ostium, saluran masuk Paratelphusa : Ketam sungai (incurrent canal), saluran radial (radial canal). 3. Kemudian ambil tiap bagian di atas, dan lakukan pengamatan dengan menggunkan mikroskop biasa (pengamatan histologi) sehingga bagian-bagian apopil (apopyle) lubang yang menghubungkan saluran radial C. Cara Kerja Panaeus monodon 1. Ambillah Paneus (udang) yang utuh dan segar,dan rentangkan di meja preparat. dengan spongocoel, prosopyl, (prosopyl) lubang yang 2. Amati bagian-bagian morfologi yang terdiri dari depan, yang menghubungkan saluran masuk radial, spikula (spikule) duri- merupakan persatuan dari kepala (caput) dan thoraks yang duri yang membentuk bagian penguat dari tubuh hewan tadi. disebut sefalotoraks yang terdiri dari 13 segmen namun tidak 4. Amati sel-sel berikut : epidermis sel-sel tipis yang membatsi terlihat jelas karena tertutupi oleh karapaks, adanya segmen bagian luar tubuh, spongocoel dan saluran masuk, koanocyt tadi dapat ditunjukkan dengan 13 pasang anggota tubuh sel-sel bulat beerleher (collar) dan berflagelum membatasi (Appendages). Amati juga bagian dorsal dari karapaks, di dinding dalam saluran radial. ujung anterior terdapat rostrum, struktur yang runcing dan 5. Amati diantara epidermis dan koanosit terdapat jaringan bergerigi. Catat berapa gigi atas dan gigi bawah dari rostrum. masenkim yang mengandung spikula dan beberapa macam 3. Bagian belakang disebut abdomen terdiri dari 6 segmen yang sel sebagai berikut amoebasit sel-sel besar yang bentuknya terlihat jelas. Segmen terakhir mempunyai bagian runcing seperti amoeba dan skleroblast sel pembentuk spikula yang yang disebut telson. Tiap segmennya mempunyai anggota pipih dan menempel pada spikula. tubuh (appendage) yang disebut kaki. Pada bagian kaki abdomen terdapat kaki renang yang biramous, yang terdiri 7 28 ARTHROPODA Serangga adalah hewan-hewan bersegmen dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat tambahan bersegmen. Segmentasi itu nampak jelas secara eksternal. Jumlah jenis dalam filum ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua filum lainnya. Baik laut, air tawar, maupun habitat terrestrial didiami oleh serangga. Coelom pada Arthropoda tereduksi. Hoemocoel merupakan sebagian dari sistem sirkulasi. Jenis kelamin terpisah. Namun demikian, pada jenisjenis tertentu reproduksi partenogenesis Chalina oculata merupakan Phakellia ventilabrum karakteristiknya. Sirkulasi terjadi karena gerakan pulsasi jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea selalu dicirikan dengan adanya porus berpasangan pada tiap segmen. A. Tujuan :Mengamati hewan-hewan yang tergolong Tethya lyncurium Arthropoda serta mendeskripsikan dan menyusunnya dalam suatu klasifikasi. B. Alat dan Bahan: Panaeus monodon (Udang windu) Portunus sexdentalus(Kepiting) Peiplaneta orientalis (kecoa) Valanga sp (Belalang) Lup Papan seksi Pinset Nephila maculata (Laba-laba) 27 Esperiopsis sp 8 4. Ambillah dari salah satu dari hewan di atas. Perbedaan COELENTERATA diantara keduanya terletak dari bentuk duri, pada diadema Karang sering kali hanya merupakan bagian rangka kapur atau bagian penguat yang keras, bagian lunaknya sudah tajam dan panjang, sedangkan pada Heterocentrotus agak tebal da tidak runcing. hilang/mati. Untuk pengamatan yang masih hidup, amati dimana 5. Amatilah dari arah oral terlihat mulut di tengah tubuh, letak bagian yang lunak tadi. Hydra merupakan polip yang hidup dikelilingi oleh bagian kulit tipis yang disebut peristoma, dan soliter dalam arti tidak berkoloni, hidup di air tawar misalnya di terlihat 5 gigi. kolam, di empang, di danau, rawa-rawa dan lain-lain. Dapat 6. Amatilah dari arah aboral akan terlihat, periprok keping yang berpindah tempat, tetapi biasanya terikat atau melekat pada suatu di tengah terdapat anus, keping madreporit, yang mempunyai objek, misalnya batu-batuan, pokok kayu, tanaman air dan lain- lubang-lubang halus di tepinya, tempat merekatnya kaki lain tabung. Dari keping-keping yang tadi, ke arah radial terdapat 10 rangkaian keping-keping, masing-masing rangkaian A. Tujuan : Untuk mengamati struktur dan morfologi organime terdiri dari 2 baris. 5 rangkaian membentuk daerah yang tergolong Coelenterata dan mengklasifikasikannya. ambulakral, diselingi oleh 5 daerah interambulakral (yang tidak mempunyai lubang-lubang) 7. Gambarlah seluruh bagian dari hewan tadi, deskripsikan dan B. Alat dan Bahan: Lup Pinset Papan seksi Mikroskop Minimal 2 spesiemen coelenterata misalnya: susun klasiikasinya. Asterias sp 1. Obelia, yang mempunyai dua pergiliran hidup bentuk polip dan medusa. 9 26 2. Metridium, salah satu dari Echinoide; Colobocentrotus, Echinodiscus, Arbacia. Ophiuroidea; Ophiura, Astrophyton anemon laut yang tidak mempunyai bentuk medusa. Holothuroidea (teripang); Holothuria atra, Synapta grisea, Cucumaria frondosa 3. Fungia, karang yang berbentuk seperti jamur. Amati dimana letak bagian lunaknya. 4. Acropora, Karang yang bercabang-cabang. Crinoidea; Antedon 5. Aurelia aurita, ubur-ubur, sangat transparan. 6. Tubipora musica, karang merah yang bentuknya seprti Cara Kerja 1. Amatilah Asteris dari arah dorsal dan dari arah oral, dan tabung organ. kenalilah bagian-bagiannya. Yang meliputi dari aboral: Disc (keping) berada di tengah-tengah, lengan (arm) berjumlah C. Cara Kerja lima ke arah radial dari disc, madreporit berpori-pori 1. Ambillah hydra pada kolam-kolam yang jernih. Ada dua menghubungkan sistem saluran air (water vascular system) macam hydra yang berwarna hijau dan coklat (agak lebih dengan air laut, duri-duri tersebar merata diseluruh besar), biasanya hewan ini melekat pada tumbuhan air atau permukaan tubuh, pediselararia duri yang sangat halus, benda lain. tersebar dipermukaan tubuh. Untuk pengamatan insang dan pediselaria harus menggunakan mikroskop stereo. 2. Letakkan hydra atau spesiemen lain pada papan seksi dan amati di bawah mikroskop stereo, baisanya jika tersentuh 2. Amati bagian dari oral terlihat bagian-bagian mulut di tengah-tengah tubuh, lekuk ambulakral (ambulakral groove) hydra akan mengerut, tunggu beberapa menit hingga tubuhnya terjulur kembali. lekuk radial sepanjang lengan dari bagian peristoma (daerah 3. Amati bagian-bagian tubuh, tentakel, hipostum kerucut sekeliling mulut) sampai ke ujung lengan, kaki tabung (tube pendek yang mengelilingi mulut, mulut ujung oral yang feet) merpakan barisan kaki sepanjang lekuk ambulakral. menghadap ke atas, keping basal yang melekat pada dasar, Kaki-kaki ini dapat dijulurkan, dan pada bagian ujungnya nematocyt terlihat sebagai bintil-bintil pada tentakel yang terdapat penghisap. sedang menjulur, tunas (bud) hydra kecil yang baru tumbuh 3. Gambar Asteris dari seluruh arah, duri, pediselaria, dan (secara vegetatif). insang. Dan juga susun klasifikasinya. 25 10 4. Gambarlah dan deskripsikan ciri-cirinya dan susunan ECHINODERMATA klasifiksasinya. Echinodermata memiliki ciri yang khas yakni bersifat simetri radial dengan penguat tubuh dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri. Kelompok organisme ini semuanya hidup di laut . Pergerakan dari echinodermata termasuk lambat, gerakannya diatur oleh tekanan hidrostatis atau sistem vaskuler air. Sistem saraf terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf radial. Aurelia aurita Sistem ekskresi pada Echinodermata tidak ada sehingga fungsi ekskresi dilakukan melalui penonjolan kulit (brank/ Hydra caulicilata papula). A. Tujuan :Mengamati hewan-hewan yang tergolong Echinodermata serta mendeskripsikan dan menyusunnya dalam suatu klasifikasi. B. Alat dan Bahan: Alat Bedah Papan seksi Asterias sp Linchia leavigata Beberapa contoh hewan yang dapat digunakan sebagai bahan praktikum Asteroidea; Linkian (bintang laut biru), Culcita (bintang laut yang lengannya sangat pendek). 11 24 PLATYHELMINTHES Platyhelminthes adalah kelompok organisme yang tubuhnya pipih, bersifat triploblastik, tidak berselom. Pada umumnya species dari platyhelminthes adalah parasit pada hewan maupun pada hewan. Ektoderm adalah tipis yang dilapisi oleh kutikula yang berfungsi melindungi jaringan dibawahnya dari cairan hospes. System ekskresi hanya saluran utama yang mempunyai lubang pembuangan keluar.tidak memiliki system sirkulasi, maka bahan makanan itu diedarkan oleh pencernaan itu sendiri. Alat reproduksi jantan dan betina terdapat pada tiap-tiap hewan dewasa. Alat jantan terdiri atas sepasang testis, dua pembluh vasa deferensia, kantung vesiculum seminalis, saluran ejakulasi yang berakhir pada alat kopulasi dan penis. A. Tujuan : 1. Mengamati larva-larva trematoda pada stadium cercaria dan redia 2. Melaporkan gerakan-gerakan ataupun morfologinya. B. Alat dan Bahan Siput (Limnea sp) diambil dari sawah atau kolam. Larutan formalin 4% + Gliserol 5% perbandingan 4 : 1 Cawan petri 23 12 Pinset dan pipet 9. Gambarlah cangkang dari arah luar dan arah dalam. Mikroskop stereo dan biasa 10. Untuk pengamatan bagian lunak, bukalah dengan paksa Air suling cangkang kiri, untuk melepaskan otot-otot yang melekat pada cangkang kiri tadi harus dipotong dengan pisau bedah. C. Cara Kerja Lakukan pemotongan pada sebelah luar dari mantel. Jika Pengamatan larva Trematoda mantel kiri disingkap akan terlihat bagian-bagian : 1. Siput diletakkan pada cawan petri yang berisi air suling Insang, Pada sisi terdiri atas 2 lembar (Lamina), lembar luar dan lembar dalam, sifon keluar (siphon ekshala) = sebanyak sepertiganya. 2. Cangkang siput dipecahkan dengan pinset, kemudian cawan diguyangkan untuk melepaskan larva. di bagian posterior sebelah dorsal, mengalirkan air keluar. 3. Amati larva redia ataupun cercaria. Kedua larva ini dapat dibedakan dari pergerakannya serta anatominya. Jika suatu Sifon masuk (sifon inhalan) = bagian posterior ventral, mengalirkan air ke dalam. siput mengandung redia maka umumnya akan juga Kaki, berupa otot tebal yang dijulurkan. ditemukan larva cerceria dalam bentuk yang berbeda-beda. Mulut dengan palp, dibagian anterior-dorsal dari kaki. Larva redia dilihat berupa titik-titik putih yang bergerak cepat (jika sulit mengamatinya gunakan mikroskop stereo), sebaliknya larva cerceria bentuknya lebih besar, panjang dan gerakannya sangat lambat. Ambil larva-larva tersebut dan tempatkan pada objek gelas untuk diamati pada mikroskop biasa. 4. Jika pergerakan larva cepat sehingga sulit diamati, sebaiknya dilakukan pematian dengan menggunakan larutan formalin + gliserol. 5. Gambar dan tuliskan klasifikasinya. 13 22 menggunakan formalin 4%. Amati bagian lunak bagian Pengamatan Fasciola hepatica kepala, leher, kaki dan visceral. 1. F. Hepatica dapat diperoleh pada tempat-tempat pemotongan 4. Potonglah dengan gunting dinding atas dari mulut dengan sapi, kerbau atau kambing pada bagian hati atau saluran arah medio-dorsal. Jangan potong dinding bawah mulut, empedu. Cacing yang diperoleh dapat disimpan sementara pada dinding bawah mulut terdapat Adontohore pada larutan NaCl fisiologis. tempat melekatnya radula. Radula ini berupa gigi-gigi halus dari khitin yang berfungsi sebagai pengunyah makanan. Gambarlah gradula dengan suatu pengamatan mikroskop stereo. Susun klasifikasinya. 2. Amati dengan menggukan mkikroskop stereo atau jika mungkin dengan lup. Pengamatan anatomi harus digunakan preparat awetan yang sudah diwarnai dan dijernihkan. 3. Gambarlah pada posisi sebelah-menyeblah dari cacing 5. Ambillah Loligo yang masih lengkap, sebaiknya dalam tersebut (bilateral-simetris) kondisi segar. 6. Amatilah morfologinya, pada ujung anterior-dorsal dari bagian badannya, buat sedikit luka dan cabutlah cangkangnya yang tertutup oleh suatu mantel 7. Amatilah bentuk cangkang yang juga disebut pena tadi. 8. Ambillah sebelah cangkang, sebaiknya cangkang sebelah kanan; amatilah morfologinya. Di bagian dalam dari cangkang akan terlihat : Garis palial (Palial line = tempat melekatnya mantel pada cangkang). Bekas melekatnya otot-otot, Ligamen, terdapat dibagian dorsal cangkang, biasanya coklat, Engsel, terdapat anterior dari ligamen. Jika cangkang terlihat dari luar akan terlihat, umbo dan garis-garis pertumbuha. 21 14 Beberapa contoh hewan yang dapat digunakan sebagai bahan NEMATHELMINTHES praktikum (ASCHELMINTES) Sepia Pada Nematoda telah ditemukan otot disebelah luar (sotong yang pendek), Nautilus (mempunyai cangkang luar, berbentuk spiral). selom dan bukan sel-sel epitel. Nematoda yang hidup mandiri Spirula (sotong lecil yang cangkangnya berbentuk spiral), mempunyai mulut yang majemuk dan beberapa alat perasa dan Octopus (gurita, tidak bercangkang dengan 8 lengan. mata. System saraf terdiri dari cincin anterior yang mengelilingi Argonauta (semacam gurita yang dapat membentuk esofagus, batang syaraf dorsal dan ventral dan saraf-saraf kecil cangkang tipis. Anadara (Kerang yang umum dikonsumsi), (6 saraf anterior dan 6 saraf posterior). Tridaena (kerang besar), Crassostraea (Cangkang kiri Pada manusia sering ditemukan Ascaris lumbricoides yang biasa disebut cacing gelang. Marga askarid yang terdapat melekat pada karang). Corbicula (kerang kecil yang terdapat di sungai atau danau. pada hewan antara lain Ascaris (babi), Ascaridia (unggas) dan Cara Kerja lain-lain. Semua cacing askarid itu diesius, dan pembuahan 1. Amati dan gambar morfologi bagian-bagian dari cangkang terjadi internal setelah kopulasi. Telur yang mengandung embrio keluar bersama tinja, dan tumbuh menjadi larva stadium kedua yang infektif. bekicot Achantia fulicap (hanya cangkang tanpa isi). 2. Ambillah satu ekor Achantina yang masih hidup, biarkan merayap pada kaca datar. Untuk merangsang hewan tadi agar mengeluarkan bagian lunaknya, potonglah sedikit apeks Cara Kerja cangkangnya dengan tangan atau pinset yang kuat. Amati 1. Ambillah cacing tersebut baik dari penjagalan ataupun dari dari bawah gerakan otot kaki pada waktu siput tadi sedang manusia yang terinfeksi, masukkan dalam larutan fisiologis. merayap. 2. Amati tubuh cacing ini yang tertutup dengan kutikula yang 3. Amati bagian tubuh Achantia yang telah mati. Untuk licin, dengan garis-garis melingkar yang sangat halus. menyiapkannya dengan cara bekicot hidup dimasukkan Dengan mikroskop stereo amati bagian anterior, dorsal dalam bejana dengan air (air yang sudah mendidih), lalu maupun ventral. Pada yang jantan anus terdapat di dekat tutup rapat sehingga O2 tidak ada yang masuk selama 24 ujung posterior, bersatu dengan lubang genital. Pada bagian jam. Bagian lunak akan menjulur keluar, awetkan dengan 15 20 3. ini terdapat sepasang spikula, yakni alat untuk kopulasi, MOLLUSCA Rumahnya secara umum berbentuk spesial. Kaki untuk merayap. Bentuk kepala jelas, dengan tentakel dan mata. Dalam ruang bukal (pipi) terdapat radula (pita bergigi). Pernapasan sedangkan pada betina anus terdapat di dekat ujung posterior, lubang genitalnya atau vulva terdapat pada bagian ventral kira-kira sepertiga bagian tubuh dari depan. dengan insang, paru-paru atau keduanya. Hiduo di laut, air tawar dan darat. Kelamin terpisah, atau hermafrodit, ovipar atau ovovivipar. Contoh : bekicot (Helix aspersa), siput laut (Fissurella sp) dan siput air tawar (Lymnaea j sp, Melania sp). Pada Cephalopoda kepala nampak jelas; mata besar dikelilingi dengan tentakel-tentakel, yaitu sebagai kaki yang bermodifikasi. Sebagian kaki juga menjadi corong yang terbuka pada ruang mantel, menjadi sistem organ yang kompleks. Rumah mungkin ada mungkin tidak ada. Biasanya ada kelenjar tinta. Kelamin terpisah, tidak ada stadium larva. Hewan-hewan muda menetas seperti miniatur hewan dewasa dan langsung berenang. Contoh : Nautilus pompilium, Loligo sp. (gurita), Argonauta sp (cumi-cumi), Octopus sp. Tujuan : Mengamati morfologi dan anatomi dari spesies-spesies yang mewakili Molusca serta mendeskripsikan dan menyusun klasifikasinya. Alat dan Bahan: Alat Bedah Papan seksi Achatina fulica Loligo pealii Anodonta sp 19 16 terdengar bunyi keras pada kertas, yang menunjukkan ANNELIDA adanya setae (secara kasat mata tidak terlihat) kalau Cacing tanah mempunyai bentuk tubuh memanjang, gilig, dengan segmentasi nampak jelas dari luar sebagai lipatan- dibiarkan bergerak di atas tangan maka kita dapat merasakan adanya setae tersebut. lipatan kutikula. Biasanya, cacing tanah mempunyai lebih dari 2. Amati segmen-segmennya. Paling depan disebut prostimium. 100 metamer. Pada tiap segmen, kecuali yang pertama dan Diikuti oleh segmen-segmen berikutnya, pada segmen ke 14, terakhir, terdapat 4 pasang bulu sikat atau setae yang pendek. 15 dan 16 membentuk kitelium (clitelium). Tiap segmen Cacing tanah bernapas melalui kutikula yang menutupi Pheretima (kecuali prostomium) mempunyai beberapa setae. seluruh tubuhnya. Sistem saraf berupa sebuah rantai ganglion 3. Untuk pengamatan morfologi/anatomi terlebih dahulu ventral, tiap segmen dengan satu rantai, mulai dari segmen ke masukkan cacing ke dalam larutan alkohol 20%, setelah empat. Cacing tanah bersifat hermafrodit, tetapi tidak terjadi mati, masukkan ke dalam larutan formal-alkohol dengan fertilisasi oleh dirinya sendiri (self-fertilizing). komposisi: alkohol 70% 96 ml, formaldehida 40% 5 ml, dan borax 0,5 gr. 4. Lakukan penyanyatan cecara melintang dan lakukan Bahan: Pheretima sp / Lumbricus teresteris (cacing tanah) pengamatan dengan mikroskop stereo atau mikroskop biasa Kertas putih dengan perbesaran terkecil. larutan alkohol 20% larutan formal-alkohol (formaldehida 40% 5 ml, dan borax 5. Gambar dan deskripsikan serta klasifikasinya. 0,5 gr) Mikroskop Silet Cara Kerja 1. Amati seekor cacing hidup, letakkan di atas kertas, dan amatilah cara bergeraknya. Pada waktu cacing bergerak 17 18