sistem pencernaan

advertisement
PENGEMBANGAN FUNNY BIOLOGY MODULE
BERBASIS JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS)
SISTEM PENCERNAAN
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh
Anita Safarini
4401407030
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul “Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang” disusun berdasarkan
hasil penelitian saya dengan arahan dari dosen pembimbing. Sumber informasi
atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis
di perguruan tinggi manapun.
Semarang, 19 Mei 2014
Penyusun
Anita Safarini
4401407030
ii
iii
ABSTRAK
Safarini, Anita. 2014. Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah
Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang.
Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si. dan Dr. Lisdiana, M.Si.
Kendala dalam proses pembelajaran yang dialami oleh siswa, yaitu
kurangnya bahan ajar/modul yang dapat menarik minat mereka untuk belajar,
modul yang menyenangkan dan sesuai dengan umur mereka saat ini, yaitu mulai
dari sampul yang menarik, bahasa yang digunakan dalam penyampaian materi,
dan juga harus sesuai dengan kurikulum. Materi sistem pencernaan bersifat
abstrak juga menjadi salah satu masalah, pada dasarnya materi langsung
berkenaan dengan kehidupan anak, karena dialami secara langsung setiap hari.
Siswa perlu inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat mendorong siswa untuk
menerapkan konsep biologi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa butuh bahan ajar
yang menarik sehingga dapat menarik minat siswa untuk membaca. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui prototipe Funny Biology Module berbasis
Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan, dan efektivitas pengggunaan
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di
SMP Nurul Ulum Semarang.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian riset dan pengembangan
(Research and Development). Penelitian dilaksanakan di SMP Nurul Ulum
Semarang dengan menggunakan siswa kelas VIII A dan VIII B sebagai subjek
penelitian. Data penelitian meliputi hasil analisis kebutuhan bahan ajar, penilaian
kelayakan modul, hasil belajar, penilaian aktivitas siswa, serta tanggapan guru
dan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian hasil pengembangan modul
lolos penilaian oleh pakar materi, pakar media, dan pakar JAS. Berdasarkan uji
coba pemakaian modul menunjukkan bahwa hasil belajar kelas uji lebih tinggi
dibanding kelas kontrol yaitu ketuntasan klasikal kelas uji mencapai 90%,
sedangkan kelas kontrol 70%. Aktivitas siswa menunjukkan ≥80% siswa memiliki
tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif. Tanggapan siswa dan guru terhadap
modul sangat baik.
Simpulan yang dapat diambil yaitu: 1) Hasil belajar kelas uji lebih baik
dibanding kelas kontrol, 2) Hasil pencapaian tingkat ketuntasan belajar secara
klasikal 90% siswa mencapai KKM (70), 3) Hasil tingkat keaktifan siswa secara
klasikal menunjukkan ≥80% siswa dikategorikan aktif dan sangat aktif, dan 4)
Tanggapan guru dan siswa secara klasikal 100% guru dan siswa memberi
tanggapan baik dan sangat baik.
Kata Kunci : Funny Biology Module, pendekatan JAS, sistem pencernaan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan segala karunia, nikmat, serta hidayah-Nya sehingga skripsi yang
berjudul Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang.
dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati, penulis mengucapkan untaian terimakasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang selama ini.
2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang, yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
3. Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian dan
banyak kemudahan.
4. Ibu Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si., sebagai dosen pembimbing I serta Ibu Dr.
Lisdiana, M.Si., sebagai dosen pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan, pengarahan-pengarahan serta bantuan dalam
penyusunan skripsi.
5. Bapak Andin Irsadi, S.Pd. M.Si., sebagai dosen penguji utama yang telah
meluangkan waktunya untuk mengevaluasi, memberikan arahan serta
masukan.
6. Ibu drh. Wulan Ch, M.Si. sebagai pakar materi,BapakAndin Irsadi, S.Pd. M.Si
sebagai pakar media, serta ibu Dra. Aditya Marianti, M.Si. sebagai pakar JAS.
7. Dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu dan bermacam
pengetahuan.
v
8. Kepala Sekolah SMP Nurul Ulum Semarang yang telah memberikan ijinjin
penelitian.
9. Ibu Ika Hertianasari selaku guru kelas VIIIA dan VIIIB yang telah membantu
dalam proses penelitian.
10. Bapak/ibu guru beserta staf, karyawan, dan siswa kelas di SMP Nurul ulum
Semarang yang dengan terbuka menyambut penulis.
11. Almarhum abah, Ibu, suami dan saudara yang telah mencurahkan rasa kasih
sayang kepada penulis.
12. Anakku tersayang yang selalu membuat saya tegar dan memotivasi saya untuk
sukses.
13. Teman-teman Pendidikan Biologi ‟07 yang saling memberikan semangat
persahabatan.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan tidak
dapat disebut satu-persatu.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis berharap skripsi ini bisa
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Semarang, 19 Mei 2014
Penyusun
Anita Safarini
4401407030
vi
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ii
PENGESAHAN.........................................................................................
iii
ABSTRAK.................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR...............................................................................
v
DAFTAR ISI.............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL.....................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................
C. Penegasan Istilah..............................................................
D. Tujuan Penelitian..............................................................
E. Manfaat Penelitian............................................................
1
5
5
6
6
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka...............................................................
B. Kerangka Berpikir.............................................................
8
15
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ..........................................
B. Desain Penelitian..............................................................
C. Prosedur Penelitian...........................................................
D. Data dan Metode Pengumpulan Data...............................
E. Metode Analisis Data........................................................
F. Indikator Keberhasilan Penelitian.....................................
16
16
16
22
23
28
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.................................................................
B. Pembahasan.......................................................................
30
42
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan...........................................................................
B. Saran.................................................................................
48
48
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
49
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................
51
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.
Hasil uji validasi soal uji coba .........................................................
17
2.
Hasil uji tingkat kesukaran soal uji coba19 .....................................
19
3.
Hasil uji daya pembeda soal uji coba ..............................................
20
4.
Tanggapan siswa sebelum dikembangkan .......................................
31
5.
Hasil penilaian Tahap II pakar materi .............................................
32
6.
Perbaikan dari pakar materi .............................................................
33
7.
Hasil penilaian Tahap II pakar media ..............................................
34
8.
Perbaikan dari pakar media .............................................................
34
9.
Hasil validasi pakar JAS ..................................................................
35
10.
Perbaikan pakar JAS ........................................................................
35
11.
Hasil tanggapan siswa terhadap Funny Biology Module berbasis
JAS Sistem pencernaan ...................................................................
37
12.
Uji homogenitas kelas uji dan kelas kontrol ....................................
38
13.
Uji normalitas kelas uji dan kelas kontrol .......................................
39
14.
Rekapitulasi nilai akhir siswa kelas uji dan kelas kontrol ...............
39
15.
Rekapitulasi hasil uji-t nilai akhir kelas uji dan kelas kontrol .........
40
16.
Tingkat keaktifan siswa kelas uji selama kegiatan observasi ..........
40
17.
Tingkat keaktifan siswa kelas uji dan kelas kontrol selama
kegiatan pembelajaran .....................................................................
41
Tingkat keaktifan siswa kelas uji dan kelas kontrol selama
kegiatan praktikum ..........................................................................
42
18.
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.
Bagan kerangka berpikir ..................................................................
15
2.
Langkah penggunaan metode Research and Development yang
dimodifikasi dari Sugiyono (2010) ..................................................
16
Bagian kerja siswa yang sudah direvisi ...........................................
37
3.
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Silabus kelas kontrol ...............................................................................
51
2.
Silabus kelas uji ......................................................................................
53
3.
RPP kelas kontrol pertemuan I................................................................
56
4.
RPP kelas kontrol pertemuan II ..............................................................
59
5.
RPP kelas uji pertemuan I .......................................................................
62
6.
RPP kelas uji pertemuan II......................................................................
65
7.
Penilaian tanggapan siswa sebelum penggunaan FBM berbasis JAS .....
69
8.
Hasil wawancara guru sebelum penggunaan FBM berbasis JAS ...........
70
9.
Rekapitulasi analisis uji coba soal ..........................................................
72
10. Rekapitulsi uji validitas soal uji coba .....................................................
76
11. Rekapitulasi reliabilitas soal uji coba......................................................
77
12. Rekapitulasi tingkat kesukaran soal uji coba ..........................................
78
13. Rekapitulasi daya pembeda soal uji coba ...............................................
79
14. Penilaian pakar materi .............................................................................
80
15. Penilaian pakar media .............................................................................
83
16. Penilaian pakar pendekatan JAS .............................................................
87
17. Hasil tanggapan siswa terhadap FBM berbasis JAS Sistem Pencernaan
pada skala terbatas ..................................................................................
89
18. Daftar nilai ulangan kelas uji sebelum ujicoba .......................................
90
19. Daftar nilai ulangan kelas kontrol sebelum ujicoba ................................
91
20. Rekapitulasi uji homogenitas nilai ulangan sebelum ujicoba. ................
92
21. Daftar nama siswa kelas uji ....................................................................
93
22. Daftar nama siswa kelas kontrol .............................................................
94`
23. Rekapitulasi nilai akhir kelas uji .............................................................
95
24. Rekapitulasi nilai akhir kelas kontrol......................................................
96
25. Rekapituasi uji normalitas nilai akhir kelas uji .......................................
97
26. Rekapituasi uji normalitas nilai akhir kelas kontrol................................
98
27. Rekapitulasi uji-t ....................................................................................
99
28. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama observasi .........
101
x
Lampiran
Halaman
29. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama pembelajaran ..
102
30. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas kontrol selama
pembelajaran ...........................................................................................
103
31. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama praktikum I ......
104
32. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama praktikum II .....
105
33. Rata-rata nilai aktivitas praktikum kelas uji ...........................................
106
34. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas kontrol selama
praktikum I ..............................................................................................
107
35. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas kontrol selama
praktikum II.............................................................................................
108
36. Rata-rata nilai aktivitas praktikum kelas kontrol ....................................
109
37. Rekapitulasi tanggapan siswa terhadap penggunaan FBM berbasis JAS
sistem pencernaan ...................................................................................
110
38. Rekapitulasi tanggapan guru terhadap penggunaan FBM berbasis JAS
Sistem pencernaan...................................................................................
112
39. Soal evaluasi siswa..................................................................................
113
40. Kunci jawaban evaluasi ..........................................................................
117
41. Lembar jawab evaluasi siswa ..................................................................
118
42. Lembar penilaian aktivitas siswa selama observasi ................................
119
43. Lembar penilaian aktivitas siswa selama pembelajaran .........................
120
44. Lembar penilaian aktivitas siswa selama praktikum...............................
121
45. Tanggapan siswa terhadap penggunaan FBM berbasis JAS sistem
Pencernaan ..............................................................................................
122
46. Tanggapan guru terhadap penggunaan FBM berbasis JAS sistem
Pencernaan ..............................................................................................
123
47. Surat penetapan dosen pembimbing .......................................................
127
48. Surat izin penelitian ................................................................................
128
49. Surat keterangan penelitian .....................................................................
129
50. Dokumentasi penelitian...........................................................................
130
51. Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar(JAS) Sistem
Pencernaan ..............................................................................................
131
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang berkualitas dimulai dari proses belajar yang
menyenangkan, belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan. Suasana yang menyenangkan sebagai syarat mutlak yang
diperlukan supaya siswa suka belajar. Hal ini tercantum didalam peraturan
pemerintah Republik Indonesia, pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa: Proses
pendidikan pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Salah satu cara guru yang dapat dilakukan agar proses belajar
menyenangkan adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran. Dengan
pembelajaran menyenangkan maka dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru pada siswa dan rangsangan mengikuti kegiatan. Dalam mengungkap
fenomena alam sekitar tidak hanya dengan kerja ilmiah saja, tetapi dapat juga
dengan mengembangkan sumber belajar yaitu bahan ajar/modul yang dapat
menemani siswa dalam mengungkap fenomena alam. Salah satu bahan ajar/modul
yang dapat digunakan untuk menemani siswa adalah Funny Module. Funny
Module merupakan bahan ajar/modul yang disusun semenarik mungkin,
menggunakan bahasa yang sedang in di kalangan siswa SMP sehingga
memungkinkan siswa untuk belajar sendiri di rumah dengan atau tanpa bantuan
guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Buku Teks Pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa “Buku teks pelajaran adalah
buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran
dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan
kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan
dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan
standar nasional pendidikan”. Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa
1
2
“Buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan
pendidikan dasar dan menengah dipilih dari buku teks pelajaran yang telah
ditetapkan oleh Menteri berdasarkan rekomendasi penilaian kelayakan dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP)”.
Kendala dalam proses pembelajaran yang dialami oleh sebagian siswa
SMP yaitu kurangnya bahan ajar/modul yang dapat menarik minat mereka untuk
belajar, modul yang menyenangkan dan sesuai dengan umur mereka yaitu mulai
dari sampul yang menarik, bahasa yang digunakan dalam penyampaian materi,
dan juga harus sesuai dengan kurikulum. Hasil observasi di SMP Nurul Ulum
Semarang khususnya di kelas VIII, diperoleh gambaran bahwa guru hanya
menggunakan satu bahan ajar dalam proses pembelajaran, yaitu buku teks IPA
terpadu dari BSE. Buku Standar Elektronik (BSE) adalah buku yang diterbitkan
oleh Dinas Pendidikan Nasional. Bahan ajar yang digunakan sudah cukup relevan
dengan tujuan belajar dan sangat membantu guru dalam penyampaian materi,
sehingga siswa lebih mudah memahami materi. Hasil wawancara dengan siswa,
buku teks yang diberikan kepada siswa jarang dibaca bahkan ada beberapa siswa
yang mengaku tidak pernah membaca buku teks tersebut. Hal ini ironis sekali,
karena buku teks sebenarnya adalah alat bantu untuk siswa agar lebih dapat
memahami materi yang sudah diajarkan di sekolah. Siswa cenderung lebih tertarik
membaca buku yang full colour, mudah dipahami, ditulis dengan menggunakan
bahasa sehari-hari seperti majalah, tabloid, komik, dan sebagainya. Proses
pembelajaran juga sudah melakukan aktivitas diskusi dan praktikum, namun pada
saat diskusi di kelas dalam presentasi dan mengemukakan pendapat siswa kurang
aktif.
Penelitian tentang Funny Biology Module dan bahan ajar berbasis JAS
yang dilakukan oleh beberapa peneliti, Fitriyani (2011) menyimpulkan bahwa
siswa butuh bahan ajar yang mampu menciptakan suasana belajar yang menarik
dan menyenangkan, bahan ajar berbentuk komik berpendekatan JAS pada materi
sistem hormon sangat layak untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa SMP dan
efektif digunakan dalam pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Indah
(2011), menyimpulkan bahwa pengembangan modul yang dihubungkan dengan
lingkungan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang
3
dilakukan oleh Pertiwi (2011), menyimpulkan bahwa pemanfaatan
Funny
Biology Module dapat dipertimbangkan sebagai suatu alternatif media
pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran biologi.
Biologi sebagai salah satu bidang IPA memiliki kekhasan dibandingkan
dengan ilmu alam yang lain, yaitu pada objek kajiannya yang berupa makhluk
hidup beserta proses kehidupannya, sehingga memberikan konsekuensi kepada
pembelajarnya,
yaitu pembelajaran
yang diharapkan
dapat
memberikan
pengalaman kepada siswa dalam menyelidiki fenomena tersebut (Saptono 2003).
Lingkungan sangat berperan penting pada proses belajar siswa, siswa dapat
menemukan sendiri konsep belajar dari pengalaman yang mereka lakukan. Proses
penemuan sendiri konsep belajar dapat tersimpan dalam memori jangka panjang
siswa. Dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar siswa diharapkan dapat
menemukan sendiri konsep belajarnya, proses belajar dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya belajar biologi sesuai dengan hakikat belajar biologi, serta
dapat di aplikasikan dalam kehidupannya. Siswa lebih selektif dan waspada ketika
dihadapkan pada kondisi yang dapat berdampak gangguan-gangguan atau
kelainan pada sistem organ mereka.
Berdasarkan masalah tersebut, solusi yang diberikan peneliti untuk
mengatasi permasalahan di atas adalah dengan mengembangkan bahan ajar berupa
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS). Penelitian ini
bermaksud mendesain modul yang ditulis dengan kemasan yang lebih menarik,
lebih diminati siswa karena full colour dan menggunakan bahasa yang sedang
“in” di kalangan siswa serta untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang
dipelajarinya. Modul ini berisi variasi soal, dan beberapa praktikum yang dapat
dilakukan pada materi sistem pencernaan serta dilengkapi dengan evaluasi.
Materi yang dipilih dalam penyusunan modul adalah materi sistem
pencernaan. Materi pencernaan merupakan salah satu materi yang diberikan pada
siswa kelas VIII semester gasal. Materi sistem pencernaan berisi tentang zat
makanan, alat pencernaan, proses pencernaan makanan serta gangguan/kelainan
pada sistem pencernaan manusia. Pada sub bab proses pencernaan makanan
bersifat abstrak sehingga siswa kesulitan untuk memahami materi tersebut.
4
Dengan menerapkan Funny Biology Module berbasis JAS pada materi
sistem pencernaan yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh
alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi sistem pencernaan sehingga
proses belajar mengajar lebih bervariasi dan tercapainya tujuan pembelajaran pada
materi sistem pencernaan. Pada akhirnya siswa mampu menemukan dan
menggunakan konsep yang telah mereka hafal untuk menjelaskan fenomena
dalam kehidupan yang berhubungan dengan konsep dan fakta yang telah mereka
hafal dan ketahui.
Kelayakan modul yang telah dikembangkan dinilai dengan menggunakan
instrumen dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) tahun 2006, sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496)
Pasal 43 Ayat (5) menyatakan bahwa “Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan
kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri”. Komponen kelayakan isi meliputi cakupan materi, akurasi
materi, kemutakhiran, dan merangsang keingintahuan. Komponen kelayakan
kebahasaan
meliputi
kesesuaian
dengan
tingkat
perkembangan
siswa,
komunikatif, dialogis, dan interaktif, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir,
kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, dan penggunaan istilah
dan simbol/lambang. Komponen kelayakan penyajian meliputi teknik penyajian,
penyajian pembelajaran dan kelengkapan penyajian. Komponen kegrafikaan
meliputi ukuran/format buku, desain bagian kulit, desain bagian isi, kualitas
kertas, kualitas cetakan, dan kualitas jilidan. Modul dikatakan efektif digunakan
sebagai bahan ajar apabila hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas kontrol dan aktivitas siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut
aktif dalam kegiatan praktikum (Pertiwi 2011).
Berdasarkan uraian yang sudah dijabarkan di atas, maka perlu dilakukan
penelitian tentang pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam
Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, permasalahan yang
akan dibahas adalah :
1. Bagaimana prototipe Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan?
2. Bagaimana efektivitas penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah
Alam Sekitar di SMP Nurul Ulum Semarang?
C. Penegasan Istilah
Untuk memberikan batasan ruang lingkup penelitian skripsi dengan judul
“Pengembangan Funny Biology Module Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada
Materi Sistem Pencernaan”, maka ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Funny Biologi Module
Modul adalah paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian
pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk
membantu peserta didik mencapai tujuan belajar menurut Mulyasa dalam Pertiwi
(2011). Funny Biology Module adalah modul yang digunakan sebagai bahan ajar
pada pokok materi tertentu yang dikemas semenarik mungkin, yang di dalamnya
juga berisi suntikan motivasi agar siswa mempunyai ketertarikan yang lebih untuk
mau membacanya. Dalam Funny Biology Module bahasa yang digunakan adalah
bahasa yang sedang “in” dan full colour yang disesuaikan dengan anak SMP.
Selain itu, di dalam Funny Biology Module juga terdapat LDS (Lembar Diskusi
Siswa) yang menarik, permainan dalam pembelajaran, dan LKS (Lembar Kerja
Siswa) sehingga akan membuat siswa lebih aktif berfikir dalam pembelajaran.
2. Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) adalah suatu pendekatan
pembelajran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan siswa,
lingkungan fisik, sosial, teknologi, maupun budaya sebagai objek belajar biologi
yang fenomenanya dipelajari melalui kinerja ilmiah, Marianti dan Kartijono;
Mulyani et al. ( 2008).
Dalam modul yang dikembangkan harus mencakup komponenkomponen JAS, antara lain; eksplorasi, konstruktivisme, proses sains, masyarakat
6
belajar, bioeduteinment, dan assesmen autentik. Pengembangan Funny Biology
Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) adalah modul yang dikemas
semenarik mungkin sehingga bisa membuat siswa merasakan nyaman, senang,
tidak membosankan dengan memanfaatkan fenomena alam sekitar.
3. Materi Sistem Pencernaan
Materi sistem pencernaan adalah materi yang diajarkan pada kelas VIII
semester I (gasal). Materi sistem pencernaan memiliki standar kompetensi
memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi yang
diharapkan dicapai adalah mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan
hubungannnya dengan kesehatan (BSNP 2006).
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu, untuk
mengetahui:
1.
Prototipe Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem
Pencernaan.
2.
Efektivitas penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang.
E. Manfaat Penelitian
Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Sistem Pencernaan diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi siswa
Menjadikan proses belajar menyenangkan sehingga memudahkan siswa untuk
memahami materi dan menemukan sendiri konsep yang mereka pelajari, serta
dapat mengkaitkan konsep tersebut dengan kejadian yang terjadi di sekitar
mereka.
2. Bagi guru
a. Memotivasi guru untuk lebih mengoptimalkan sumber belajar yang
aktual.
b. Sebagai masukan dan memotivasi guru untuk menyusun modul sebagai
bahan ajar.
c. Memberikan alternatif bahan ajar kepada guru.
7
3. Bagi Sekolah
Sekolah dapat mengembangkan modul yang mampu memotivasi siswa untuk
terus belajar sehingga sekolah mampu mencetak lulusan yang berkualitas
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Bagi Peneliti
Sebagai bekal dan wawasan dalam mengembangkan kreativitas menjadi pribadi
yang unggul dan bermanfaat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Funny Biology Module
Modul merupakan salah satu dari berbagai macam bahan ajar cetak yang
sudah dikenal selain hand out, buku, LKS, brosur, leaflet, dan wallchart. Menurut
Mulyasa dalam Citra (2011), modul adalah paket belajar mandiri yang meliputi
serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara
sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar. Pada buku
Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan oleh Diknas dalam
Prastowo (2012), modul diartikan sebagai sebuah buku yang ditulis dengan tujuan
agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru.
Dengan demikian, sebuah modul harus dapat dijadikan bahan ajar sebagai
pengganti fungsi guru sebagai pendidik. Jika guru mempunyai fungsi menjelaskan
sesuatu, maka modul harus mampu menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang
mudah diterima siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya.
Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Setiap modul harus memberikan informasi dan memberikan petunjuk
pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang siswa.
2. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk
melibatkan sebanyak mungkin karakteristik siswa.
3. Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Materi pelajaran disajikan secara logis dan sistematis.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006) menyatakan bahwa
sebuah modul minimal harus terdiri dari empat komponen, yaitu:
1. Komponen kelayakan isi
Di dalam modul harus ada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
tercantum secara implisit dan isi buku harus sesuai dengan SK dan KD.
8
9
2. Komponen kebahasaan
Modul yang dibuat untuk siswa harus bisa membuat keterpahaman siswa dalam
materi yang dibuat dalam modul tersebut, serta bahasa yang interaktif sehingga
dapat memotivasi siswa untuk merespon pesan yang disampaikan dalam modul
tersebut.
3. Komponen penyajian
Syarat minimal sebuah modul di dalamnya harus ada daftar isi, peta konsep,
keywords/kata kunci, pertanyaan/soal latihan pada setiap bab dan daftar
pustaka.
4. Komponen kegrafikaan
Modul yang dibuat harus memenuhi kriteria kegrafikaan yang mencakup
kegrafikaan sebuah buku, mulai dari ukuran/format buku, desain bagian kulit,
desain bagian isi, kualitas kertas, kualitas cetakan, dan kualitas jilidan.
Sebuah modul harus sesuai dengan perkembangan ilmu yang terbaru (up
to date) sehingga materi yang disampaikan memiliki keakuratan fakta/teori dan
memiliki konsep, prinsip/hukum yang benar. Selain itu juga, sebuah modul harus
mampu menumbuhkan rasa ingin tahu, kemampuan siswa untuk berpikir kritis
dan menumbuhkan semangat untuk berinovatif dan kreatif.
Bahasa yang digunakan di dalam modul harus sesuai dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa dan sesuai dengan tingkat perkembangan sosialemosional siswa. Modul harus bersifat komunikatif, sehingga pada saat siswa
membaca dapat membuatnya paham akan pesan yang ingin disampaikan di dalam
modul tersebut. Modul disajikan secara sistematis, di dalamnya terdapat teks,
gambar dan skema-skema yang dapat memudahkan siswa untuk memahami
materi yang disampaikan, menurut Prastowo (2012). Selain itu juga, harus bisa
memotivasi siswa untuk mau belajar. Funny Biology Module merupakan modul
yang dikemas semenarik mungkin sehingga bisa membuat siswa merasakan
nyaman, senang, tidak membosankan dan akan kembali membacanya karena
menggunakan bahasa yang sedang “in” di kalangan siswa SMA/MA (Fibonacci
2008). Di dalam Funny Biology Module berbasis JAS terdapat beberapa segmen
yang sangat menarik yang dimodifikasi dari kriteria bahan ajar oleh BSNP,
diantaranya adalah : (a) seluk beluk materi; (b) materi; (c) aku ingin tahu; (d) yang
10
sudah aku pahami; (e) it‟s easy; (f) cari hiburan yuk; (g) mini eksperiment fun; (h)
nyobain soal yuk; (i) glosarium.
B. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan siswa baik
lingkungan fisik, sosial maupun budaya sebagai objek belajar biologi dan
fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah, menurut Marianti dan Kartijono;
Mulyani et al. (2008). Pendekatan pembelajaran JAS secara komprehensif
memadukan berbagai pendekatan antara lain eksplorasi, konstruktivisme,
ketrampilan proses, dengan pembelajaran kooperatif. Mulyani et al. (2008)
mengemukakan bahwa “pendekatan pembelajaran JAS adalah salah satu inovasi
pendekatan pembelajaran biologi maupun bagi kajian ilmu lain yang bercirikan
memanfaatkan lingkungan sekolah dan simulasinya sebagai sumber belajar
melalui kinerja ilmiah, serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada
siswa”.
Ciri-ciri kegiatan pembelajaran JAS antara lain:
1. Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun menggunakan
media.
2. Selalu ada kegiatan peramalan (prediksi), pengamatan dan penjelasan.
3. Ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, gambar, atau
audiovisual.
Pendektan JAS memiliki beberapa komponen yang dilaksanakan secara
terpadu. Komponen JAS menurut Mulyani et al. (2008) antara lain:
1. Eksplorasi
Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya, seseorang akan
berinteraksi dengan fakta yang ada di lingkungan sehingga menemukan
pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan dan masalah. Dengan
adanya masalah manusia akan melakukan kegiatan berfikir untuk
menyelesaikan masalah. Lingkungan yang dimaksud disini tidak hanya
lingkungan fisik saja, akan tetapi juga meliputi lingkungan sosial, budaya dan
teknologi. Dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS)
11
komponen eksplorasi ditampilkan dalam kegiatan praktikum, menjelajah
internet, dan observasi di lingkungan sekitar siswa.
2. Konstruktivisme
Pengetahuan dahulu dianggap sebagai kumpulan fakta, tetapi sekarang
pengetahuan lebih dianggap sebagai suatu proses pembentukan (konstruksi)
yang terus menerus berubah dan berkembang. Sarana bagi seseorang untuk
mengetahui sesuatu adalah dengan alat inderanya. Interaksi dengan
lingkungannya melalui alat indera, seseorang akan memperoleh pengetahuan.
Jadi pengetahuan ada dalam diri seseorang yang sedang mengetahui.
Pengetahuan tidak dapat dipindah begitu saja, tetapi siswa yang membangun
pengetahuannya sendiri dengan menyesuaikan dengan pengalaman mereka
sebelumnya. Millar et al. dalam Fitriyati (2011), menyatakan bahwa anakanak usia 14 tahun menggambarkan dua jenis pengetahuan ketika
menanggapi tugas investigasi yaitu pengetahuan deklaratif yang mengacu
pada konsep ilmu dan penyelidikan, serta pengetahuan prosedural yang
mengacu pada keterampilan dan proses penyelidikan. Dalam Funny Biology
Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS) komponen konstruktivisme
ditampilkan pada berbagai kegiatan yang dirancang akan membuat siswa
mengkonstruksi
sendiri
pengetahuannya,
misalnya
praktikum diawal
pembelajaran akan membuat siswa menemukan sendiri konsep materi
pembelajaran.
3. Proses sains
Proses sains atau proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang mengamati
sesuatu. Sesuatu diamati karena menarik perhatian, selanjutnya akan
memecahkan pertanyaan atau permasalahan. Permasalahan yang ada perlu
dipecahkan dengan metode ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan. Dalam
Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS) komponen proses
sainsditampilkan pada aktivitas praktikum yang akan dilakukan siswa.
4. Masyarakat belajar
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh
dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing dengan
teman, antar kelompok, antar yang tahu, dan antar yang belum tahu. Dalam
12
pelaksanaannya
guru
disarankan
melaksanakan
pembelajaran
dalam
kelompok belajar, baik kelompok besar maupun kecil. Masyarakat belajar
dapat terbentuk jika terjadi komunikasi dua arah. Kelompok belajar
menyediakan kelompok kerja dan membantu siswa untuk bertemu, mengenal
dan bekerjasama dengan siswa lain. Kelompok belajar dalam pembelajaran
juga merupakan cara yang sangat efektif untuk mempermudah siswa belajar
materi. Model pembelajaran kolaborasi juga mengurangi sikap malas dan
bosan siswa, menumbuhkan keberanian dan sikap percaya diri dalam
berpendapat, siswa merasa dihargai pendapat dan karyanya, suasana kelas
dinamis, kreatif dan siswa terbiasa memberikan masukan dan penilaian atas
kinerja kelompok lain. Hasil belajar yang dicapai akan semakin baik dan
meningkat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif (cooperative
learning). Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
menitik beratkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan
akademik yang berbeda kedalam kelompok kecil. Dalam Funny Biology
Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS) komponen masyarakat belajar
ditampilkan dalam beberapa tugas yang dilakukan secara berkelompok .
5. Bioeduteinment
Strategi bioeduteinment menekankan kegiatan pembelajaran yang dikaitkan
dengan situasi nyata, sehingga ini memungkinkan seluruh peserta didik dapat
mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkan dengan kehidupan nyata,
sehingga hasil belajarnya lebih berdaya dan berhasil guna. Strategi
pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan diluar kelas atau di dalam
kelas. Strategi pembelajaran dengan pendekatan JAS bercirikan eksplorasi
sumber daya alam serta eksplorasi potensi siswa. Dalam Funny Biology
Module berbasis Jelajah alam sekitar (JAS) komponen bioeduteinment
ditampilkan dalam beberapa kegiatan yang dikemas dalam bentuk
permaianan yang dapat menarik motivasi belajar siswa.
6. Asesmen autentik
Asesmen adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa. Asesmen dilakukan selama proses
pembelajaran, terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, bukan hanya pada
13
akhir periode pembelajaran saja. Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar
menilai karya siswa adalah: proyek (kegiatan dan laporannya), pekerjaan
rumah, kuis, kerja siswa, presentasi (penampilan siswa), demonstrasi,
laporan, jurnal, hasil tes tertulis dan karya tulis. Model pembelajaran
kolaboratif berbasis asesmen autentik terbukti meningkatkan kualitas
pembelajaran. Dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar
(JAS) komponen asesmen autentik ditampilkan dengan laporan hasil
observasi di lingkungan sekitar siswa.
Pendekatan JAS ini harapannya nanti dapat tertanamnya sikap ilmiah
pada siswa, diantaranya: kejujuran, toleransi, ketelitian, objektif, menghargai
pendapat orang lain, kerja keras, disiplin, dan bertanggung jawab. Penerapan
pendekatan JAS dalam pembelajaran dapat mengoptimalkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Pendekatan JAS terbukti membawa siswa belajar biologi dengan
cara yang benar dan tidak hanya itu mereka juga belajar dari lingkungan sosial
yang kelak akan mereka hadapi.
C. Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah alam sekitar
(JAS)
Modul yang dikembangkan disini adalah modul yang menyenangkan dan
sesuai dengan pendekatan JAS yaitu modul yang didalamnya berisikan
karakteristik atau ciri khas dari pendekatan JAS itu sendiri yaitu dengan adanya
eksplorasi,
konstruktivisme,
proses
sains,
masyarakat
belajar
(learning
community), bioeduteinment, dan asesmen autentik. Modul yang dikembangkan
tidak hanya disesuaikan dengan rumusan pendekatan JAS tetapi harus juga
komponen-komponen yang telah ditetapkan oleh BNSP.
D. Karakteristik Materi Sistem Pencernaan
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran IPA terpadu
SMP kelas VIII semester I (gasal), dengan Kompetensi Dasar: mendeskripsikan
sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Karakteristik materi sistem pencernaan meliputi, mendeskripsikan macammacam zat makanan seperti: karbohidrat atau zat tepung sebagai sumber energi,
14
misal: beras, jagung, terigu, kentang. Protein sebagai bahan pembangun tubuh,
misal: daging, ikan, tahu, tempe, susu. Lemak sebagai sumber energi dan
cadangan energi, misal: daging, mentega, kacang-kacangan. Mineral sebagai
pelindung dan pengatur, misal: garam dapur, zat besi, phosphor, yodium. Vitamin
tidak menghasilkan energi, mutlak harus ada, sumber: buah-buahan, sayuran,
minyak ikan. Mendeskripsikan proses pancernaan zat makanan pada manusia
yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Membedakan antara kelenjar pencernaan
(Kelenjar ludah, Hati dan Pankreas) dan saluran pencernaan. Mendata
kelainan/penyakit pada sistem pencernaan serta menjelaskan cara menjaga
kesehatan dan cara mengatasi gangguan sistem pencernaan.
15
E. Kerangka Berfikir
Ketentuan kurikulum




Belajar yang
menyenangkan
Media belajar yang
menyenangkan
Buku teks pelajaran
yang sesuai dengan
penilaian kelayakan
dari BSNP
Pendekatan yang
sesuai dengan hakikat
belajar biologi
Fakta yang ditemui





Hanya menggunakan satu bahan ajar
Sudah menggunakan beberapa model
pembelajaran, namun siswa kurang
aktif
Siswa kurang gemar membaca buku
Siswa lebih tertarik membaca buku
yang full colour, mudah dipahami,
menggunakan bahasa sehari-hari
Siswa kesulitan memahami materi
proses pencernaan makanan karena
bersifat abstrak
Pengembangan Funny Biology Module
Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Sistem Pencernaan.
Indikator efektivitas penggunaan Funny Biology Module Berbasis JAS
Sistem Pencernaan:
1. Hasil belajar kelas uji lebih baik dibanding kelas kontrol.
2. Pencapaian tingkat ketuntasan belajar secara klasikal yaitu ≥85%
siswa mencapai KKM (70).
3. Tingkat keaktifan siswa yaitu ≥80% siswa dikategorikan memiliki
aktivitas aktif dan sangat aktif.
4. Tanggapan guru dan siswa secara klasikal ≥80% guru dan siswa
memberi tanggapan baik dan sangat baik.
Gambar 1. Bagan kerangka berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di SMP Nurul Ulum Semarang, waktu
penelitian di luar jam pembelajaran siswa yaitu jam pulang sekolah pada Semester
Genap Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Desain penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian Research and
Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu
digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan
penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan
pengembangan ini bersifat bertahap. Adapun tahapan pada penelitian ini meliputi:
Potensi dan
masalah
Ujicoba skala
luas
Pengumpulan data
Desain
modul
Validasi
desain
Ujicoba skala
terbatas
Revisi
modul
Revisi
desain
Modul efektif digunakan
Gambar 2. Langkah penggunaan metode Research and Development
yang dimodifikasi dari Sugiyono (2010)
C. Prosedur penelitian
1. Persiapan penelitian
Persiapan penelitian meliputi:
a. Peneliti melakukan observasi tentang penggunaan bahan ajar biologi yang
digunakan di SMP Nurul Ulum Semarang khususnya kelas VIII.
16
17
b. Menyusun perangkat pembelajaran, berupa silabus dan RPP.
c. Membuat instrumen penelitian, yaitu soal-soal yang akan diujikan, lembar
penilaian kelayakan modul oleh pakar materi, pakar media dan pakar
Jelajah Alam Serikat, lembar penilaian modul oleh siswa, lembar
penilaian modul oleh guru, lembar observasi aktivitas siswa dalam
praktikum
d. Analisis hasil uji coba soal
1) Analisis validitas soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan butir soal. Butir soal yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi. Validitas dihitung dengan
menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
rxy 
N  XY  ( X )( Y )
{N  X 2  ( X ) 2 }{N  Y 2  ( Y ) 2 }
Keterangan :
rxy
= koefisien korelasi
= jumlah peserta
= jumlah skor total
= jumlah skor item
= jumlah perkalian skor item dengan skor total
= jumlah kuadrat skor item
= jumlah kuadrat skor total
N
ΣY
ΣX
ΣXY
ΣX²
ΣY²
Setelah diperoleh harga rxy kemudian dikonsultasikan dengan
harga rtabel product moment dengan taraf signifikansi 5%. Apabila
harga rxy > harga rtabel maka butir soal tersebut valid (Arikunto 2006).
Contoh untuk butir soal nomor satu, n= 20 diperoleh rtabel = 0.444, r
hitung= 0.
7117, karena r hitung > r tabel maka soal no.1 valid.
Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil uji validitas soal uji coba*
Uji Validitas
Valid
Nomor Soal
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 31, 32,
33, 34, 35
Tidak Valid
11, 18, 19, 26, 29
* Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 dan 10
Jumlah Soal
30
5
18
2) Analisis reliabilitas soal
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga (Arikunto 2006). Reabilitas dapat diukur dengan rumus K – R 21
sebagai berikut.
 K  M K  M  
1 

K .Vt 
 K  1 
r11= 
Keterangan :
r 11
K
M
Vt
= reliabilitas instrumen
= banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
= skor rata-rata
= varians total
Suatu instrumen yang reliabel atau yang sahih mempunyai reliabilitas
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang reliabel berarti memiliki
reliabilitas rendah. Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:
r11< 0,2
0,2≤ r11<0,4
0,4≤r11<0,6
0,6≤r11<0,8
0,8≤r11≤1,0
= reliabilitas sangat rendah
= reliabilitas rendah
= reliabilitas sedang
= reliabilitas tinggi
= reliabilitas sangat tinggi
Kemudian hasil r11 dikonsultasikan dengan
kriteria reliabilitas yang
tersaji pada Tabel 2. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes
(mendekati 1), makin tinggi pula keajegan atau ketepatannnya
(Arikunto 2006). Dari hasil perhitungan untuk seluruh item soal
diperoleh harga r
hitung
sebesar 0, 9509 karena r
hitung
>r
tabel
= 0,444
maka alat ukur tersebut memiliki reliabilitas tinggi. Perhitungan
selnegkapnya dapat di lihat pada Lampiran 11.
3) Analisis tingkat kesukaran soal
Taraf kesukaran didefinisikan sebagai proporsi peserta tes yang
menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang
biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks kesukaran ini pada
19
umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang berkisar antara 0,00
sampai 1,00. Semakin besar indeks kesukaran maka semakin mudah
soal itu. Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran butir soal
(Arikunto 2006).
TK 
B
JS
Keterangan :
TK= tingkat kesukaran.
B =banyaknya siswa yang menjawab benar butir soal.
JS =jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi tingkat kesukaran soal
0,00 – 0,30
= soal tergolong sukar
0,31 – 0,70
= soal tergolong sedang
0,71 – 1,00
= soal tergolong mudah
Contoh perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran.
Tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Tingkat kesukaran soal uji coba*
Tingkat Kesukaran
Mudah
Sedang
Sukar
Nomor Soal
8, 17, 20, 21, 27, 29, 30
1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 18, 19, 22, 23, 24, 25,
26, 28, 31, 32, 33, 34, 35
5
Jumlah Soal
7
27
1
* Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 dan 12
4) Analisis daya pembeda soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk
mengetahui daya beda tiap soal dapat menghitungnya dengan
menggunakan rumus:
D
BA BB
  PA  PB
J A JB
Keterangan:
D = daya beda soal
BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = banyak peserta kelompok atas
JB = banyak peserta kelompok bawah
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
20
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Setelah perhitungan daya beda sudah diketahui kemudian dimasukkan
dalam
klasifikasi
daya
pembeda,
dimana
daya
beda
dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (Arikunto 2006).
0,71-1,00 = baik sekali
0,41-0,70 = baik
0,21-0,40 = cukup
0,01-0,20 = jelek
≤ 0,00 = sangat jelek
Contoh perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 13. Daya
pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil uji daya pembeda soal uji coba*
Uji daya pembeda
Baik
Cukup
Jelek
Nomor Soal
1, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 19, 20, 21, 23,
24, 25, 27, 30, 31, 33, 34, 35
2, 3, 7, 9, 17, 19, 22, 28, 29, 32
11, 14, 16, 18, 26
Jumlah Soal
20
10
5
* Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 dan 13
2. Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dimodifikasi dari prosedur penelitian oleh Sugiyono
(2010), adapun langkah-langkah penelitiannya antara lain:
a. Potensi dan masalah
Pengembangan modul JAS ini dilatar belakangi dari hasil observasi di SMP
Nurul Ulum Semarang, bahwa dalam pembelajaran materi sistem pencernan
guru belum pernah membuat bahan ajar sendiri, hanya menggunakan bahan
ajar yang sudah ada. Perlu kiranya materi sistem pencernaan dilaksanakan
dengan pembelajaran berbasis JAS dan memicu siswa berfikir kritis
mengkaitkan fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar dengan konsep
yang dipelajari.
b. Pengumpulan data
Mengumpulkan data tentang kebutuhan akan modul serta keluhan terhadap
bahan ajar yang telah digunakan dalam mata pelajaran biologi oleh guru.
Mencatat semua kekurangan pada bahan ajar yang digunakan untuk dijadikan
bahan kajian dalam pengembangan modul yang sesuai dengan JAS dan
standar BSNP.
21
c. Desain modul
Setelah pengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah menyusun Funny
Biology Module berbasis JAS. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
2. Menyusun petunjuk siswa,
3. Menyusun materi dalam modul,
4. Menyusun lembar diskusi dan lembar kerja siswa,
5. Menyusun lembar kegiatan pengamatan siswa,
6. Menyusun evaluasi, dan
7. Menyusun kunci jawaban
d. Validasi desain
Funny Biology Module yang dikembangkan dengan pendekatan Jelajah Alam
Sekitar (JAS) selanjutnya divalidasi mengenai kelayakannya kepada pakar
materi, pakar modul, pakar JAS.
e. Revisi desain
Setelah modul divalidasi dan diketahui kelemahan dan kekurangannya, maka
selanjutnya modul diperbaiki sesuai komentar dan saran dari para pakar.
f. Uji coba skala terbatas
Setelah modul divalidasi dan diperbaiki, maka modul tersebut diuji cobakan. Uji
coba modul dilakukan dikelas (VIII C) SMP Nurul Ulum Semarang. Uji coba
dilakukan dengan pengisian instrumen penilaian Funny Biology Module
berbasis JAS materi sistem pencernaan oleh 10 siswa, yang dipilih guru
pengajar berdasarkan hasil belajar siswa yang memperoleh nilai baik pada
pembelajaran sebelumnya.
g. Revisi modul
Mengevaluasi hasil uji coba modul, mengkaji setiap kekurangan dan
menyempurnakan kekurangan yang ada. Menyiapkan untuk uji coba skala
luas.
22
h. Uji coba skala luas
Selanjutnya modul akan diterapkan pemakaiannya di 2 kelas (VIII A dan B)
SMP Nurul Ulum Semarang, kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas
VIII B sebagai kelas uji,. Uji coba dilakukan dengan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan modul yang telah dikembangkan. Penelitian ini
menggunakan desain Post-Test Only Control Design. Cara yang dilakukan
yaitu dengan memberikan kepada satu kelompok perlakuan suatu kondisi
perlakuan (treatment) dan kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu
kelompok pembanding yang tidak diberikan kondisi perlakuan.
Pola desain Post-Test Only Control Design adalah :
E
R
X
O1
K
O2
K
O2
Keterangan :
X = Perlakuan dengan Funny Biology Module berbasis JAS
O1= Hasil post-test kelompok perlakuan
O2= Hasil post-test kelompok pembanding
R = Randomisasi
E = Kelompok perlakuan
K = Kelompok pembanding
Setelah dilakukan eksperimen, dapat diketahui keefektifan Funny Biology
Module berbasis JAS yang diuji cobakan pada skala luas. Dalam uji coba
modul ini, data yang dikumpulkan meliputi hasil belajar siswa, hasil
observasi aktivitas siswa, serta tanggapan guru dan siswa terhadap
penggunaan Funny Biology Module berbasis JAS.
i. Modul efektif digunakan
Produk Funny Biology Module berbasis JAS efektif digunakan sebagai bahan
ajar untuk siswa.
D. Data dan cara pengambilan data
1.
Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakar materi, pakar
media, pakar pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS), guru, dan siswa
23
2.
Jenis data
Jenis data yang didapat adalah data kualitatif dan kuantitatif, yang terdiri dari:
a) Data penilaian kelayakan modul oleh pakar materi, pakar media, pakar
pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).
b) Data penilaian modul oleh siswa.
c) Data hasil belajar siswa
d) Data aktivitas siswa
e) Data tanggapan guru dan siswa terhadap penggunaan modul
3.
Cara pengambilan data
1) Data kelayakan modul oleh pakar diambil menggunakan lembar penilaian
kelayakan modul.
2) Data tanggapan guru terhadap modul diambil dengan menggunakan
angket.
3) Data tanggapan siswa terhadap modul diambil dengan menggunakan
angket
4) Data tentang hasil belajar siswa diambil dari nilai laporan praktikum, nilai
tugas, dan nilai evaluasi
5) Data aktivitas siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas siswa.
E. Metode analisis data
1) Analisis Data Tahap Awal
Sebelum sampel diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu melalui uji
normalitas, homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata. Hal ini dilakukan
supaya berangkat dari titik awal yang sama.
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data nilai evaluasi
sampel berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan chikhuadrat. Rumus yang digunakan adalah :
24
χ 
2
k
O i  Ei 2
i 1
Ei

Keterangan :
χ2
Oi
Ei
K
= Chi-kuadrat
= frekuensi pengamatan
= frekuensi yang diharapkan
= banyaknya kelas interval
Hasil perhitungan dibandingkan dengan harga Chi-kuadrat Tabel
dengan dk = n-1 dan taraf signifikan 5%. Jika
χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka
data berdistribusi normal (Sudjana 2005).
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua
kelas sebelum penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau
homogen. Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui tingkat
homogenitas. Dalam Sudjana (2005) untuk menguji kesamaan beberapa
varians mengunakan uji Bartlett. Rumus yang digunakan adalah :
s
2
 (n  1)s

 (n  1)
i
2
i
i
B  (log s 2 ) (ni  1)

 2  Ln10 B   (ni  1) log si
2

Keterangan =
X2
B
s2
si
ni
= Chi-kuadrat
= harga satuan Bartlet
= varian total
= varian masing-masing kelompok
= jumlah masing-masing kelompok
Hasil perhitungan dibandingkan dengan harga Chi-kuadrat Tabel dengan
taraf signifikan 5%. Jika χ2
hitung
<
χ2
tabel
maka menunjukkan bahwa
25
χ 2 hitung < χ 2 (1-α) (k-1) diperoleh dari daftar
populasi homogen. Nilai
distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1-α) dan dk=(k-1).
2) Analisis data kelayakan Funny Biology Module berbasis JAS materi
sistem pencernaan.
a) pakar materi dan pakar modul.
Kriteria kelayakan oleh BSNP:
i. Penilaian tahap I = semua butir penilaian mendapat jawaban “Ya”.
ii. Penilaian tahap II =
rerata skor komponen kelayakan isi minimal 2,75.
rerata skor setiap komponen kebahasaan, subkomponen penyajian,
dan subkomponen kegrafikaan minimal 2,50.
b) deskriptif kualitatif untuk pakar JAS.
3) Hasil belajar
a) Data hasil belajar siswa terdiri atas nilai harian siswa dan nilai
evaluasi. Nilai harian siswa meliputi nilai praktikum, nilai word
square, nilai gambar dan nilai observasi. Perhitungan skor dengan
rumus sebagai berikut:
i. Perhitungan skor kelas kontrol
Praktikum (P)
=
Word square (WS)
=
Gambar
(G)
=
Observasi (O)
=
Yang aku pahami (YAP) =
Evaluasi (E)
=
Nilai harian
=
Nilai akhir
=
Nilai rata-rata kelas =
(
) (
)
26
ii. Perhitungan skor kelas kontrol
Praktikum (P)
=
Evaluasi (E)
=
Nilai harian=
Nilai akhir =
(
) (
)
b) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
P=
 ni
n
x 100%
Keterangan:
P
∑ni
∑n
= ketuntasan belajar siswa secara klasikal
= jumlah siswa yang tuntas belajar secara individu
= jumlah total siswa
c) Untuk uji perbedaan rata-rata hasil belajar yang bertujuan untuk
mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas uji lebih tinggi daripada
hasil belajar kelas kontrol.
Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan
hipotesis statistik sebagai berikut:
Ho = rata-rata hasil belajar kelas eksperimen kurang dari atau sama
dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol (µ1 = µ2).
Ha = rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada
rata-rata hasil belajar kelas control (µ1 > µ2).
Rumus uji-t satu pihak menurut Sudjana (2005) adalah:

t

1   2
1
1
S

n1 n 2
(n1  1) s1  (n2  1) s2
n1  n2  2
2
s2 
, dengan
Keterangan:
x1
x2
= rata-rata nilai kelas eksperimen
= rata-rata nilai kelas kontrol
2
27
S = simpangan baku
S12 = varians kelas eksperimen
S22
= varians kelas kontrol
n1
= jumlah subjek kelas eksperimen
n2 = jumlah subjek kelas kontrol
Kriteria pengujian hipotesis adalah:
Ha diterima jika thitung ≥ t (1-α)(n1+n2-2), dengan taraf signifikansi 5%.
4) Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa.
Data yang diperoleh kemudian di analisis secara diskriptif kuantitatif
dengan cara mengubah skor menjadi nilai. Langkah-langkah dalam
menganalisis data pada lembar observasi akktivitas siswa adalah:
a. Menghitung jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing
siswa.
b. Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMI) pada setiap penilaian
aktivitas kegiatan siswa.
c. Menentukan kategori aktivitas setiap siswa dari hasil skor,
berdasarkan langkah membuat daftar distribusi frekuensi oleh
Sudjana (2005).
a) Kriteria aktivitas selama penugasan
18-20
= sangat aktif
15-17
= aktif
12-14 = cukup aktif
9-11 = kurang aktif
6-8
= tidak aktif
b) Kriteria aktivitas selama pembelajaran
16-18
= sangat aktif
13-15
= aktif
10-12 = cukup aktif
7-9 = kurang aktif
4-6
= tidak aktif
c) Kriteria aktivitas selama praktikum
16-18
= sangat aktif
13-15
= aktif
10-12 = cukup aktif
7-9 = kurang aktif
4-6 = tidak aktif
28
d.
Menghitung rata-rata skor aktivitas siswa secara klasikal dengan
rumus
P
 ni  100%
n
Keterangan:
P
∑ni
= tingkat keaktifan klasikal
= jumlah perolehan skor siswa dengan kriteria aktif
dan sangat aktif
= jumlah maksimal skor seluruh siswa
∑n
5) Tanggapan siswa dan guru
Data tanggapan siswa dalam proses pembelajaran diukur dengan
rating scale dengan interval 5, kemudian dipresentasikan dengan
rumus:
P
F
 100%
N
Keterangan :
P = Persentase tanggapan
F = banyaknya responden yang memiliki jawaban ya
N = banyaknya responden yang menjawab kuesioner
Hasil presentasi data dideskipsikan dengan kiteria sebagai berikut:
80% ≤ P < 100%
60% ≤ P < 80%
40% ≤ P < 60%
20% ≤ P < 40%
< 20%
= Sangat baik
= Baik
= Cukup baik
= Kurang baik
= Tidak baik
F. Indikator Keberhasilan Penelitian
Pengembangan Funny Biology Module berbasis JAS dikatakan efektif
digunakan sebagai bahan ajar apabila indikator yang diharapkan tercapai.
Indikator tersebut antara lain:
1. Hasil belajar kelas uji lebih baik dibanding kelas kontrol.
2. Pencapaian tingkat ketuntasan belajar secara klasikal yaitu ≥85% siswa
mencapai KKM (70).
29
3. Tingkat keaktifan siswa pada setiap aktivitas yaitu ≥80% siswa dikategorikan
memiliki aktivitas aktif dan sangat aktif.
4. Tanggapan guru dan siswa secara klasikal ≥80% memberi tanggapan baik dan
sangat baik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pengembangan
Data hasil pengembangan yaitu berupa Funny Biology Module berbasis
Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan yang dikembangkan dari produk
yang sudah ada serta mendapatkan penilaian dari para pakar. Sesuai dengan tujuan
dalam penelitian ini, yaitu mengetahui prototipe Funny Biology Module berbasis
Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan, dan efektivitas pengggunaan
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan di
SMP Nurul Ulum Semarang.
Pengembangan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan ini mengikuti metode Research and Development yang
meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain modul, (4)
validasi modul, (5) revisi modul, (6) ujicoba skala terbatas, (7) revisi modul, (8)
uji coba skala luas, (9) modul efektif digunakan. Hasil pengembangan dari setiap
tahap dalam pengembangan modul ini adalah sebagai berikut.
1. Potensi dan masalah
Kendala dalam proses pembelajaran yang dialami oleh siswa, yaitu
kurangnya bahan ajar/modul yang dapat menarik minat mereka untuk belajar,
modul yang menyenangkan dan sesuai dengan umur mereka saat ini, yaitu mulai
dari sampul yang menarik, bahasa yang digunakan dalam penyampaian materi,
dan juga harus sesuai dengan kurikulum, serta materi sistem pencernaan bersifat
abstrak juga menjadi salah satu masalah, pada dasarnya materi langsung
berkenaan dengan kehidupan anak, karena dialami secara langsung setiap hari.
Siswa perlu inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat mendorong siswa untuk
menerapkan konsep biologi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa butuh bahan ajar
yang menarik sehingga dapat menarik minat siswa untuk membaca. Guru juga
setuju apabila Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat
dikembangkan untuk pembelajaran Sistem Pencernaan. Hasil wawancara guru
selengkapnya pada Lampiran 8.
30
31
Selain itu, data juga diperoleh dari angket tanggapan siswa mengenai
bahan ajar sebelum dikembangkan. Hasil angket tanggapan siswa dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 4. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar sebelum dikembangkan*
No.
1.
Pernyataan
Pembelajaran biologi hanya menggunakan satu
bahan ajar
2. Bahan ajar mudah dipahami
3. Bahan ajar menarik untuk dipelajari
4. Bahan ajar dapat menumbuhkan minat belajar
5. Bahan ajar dapat mengajak siswa untuk
menerapkan materi dalam kehidupan nyata
6. Setuju bila ada bahan ajar lain yang menunjang
pembelajaran biologi materi sistem pencernaan
7. Setuju bila bahan ajar dikembangkan menjadi
Funny Biology Module berbasis jelajah alam
sekitar sebagai sumber belajar biologi materi
sistem pencernaan
*Data selengkapnya pada Lampiran 7
∑
responden
25
Menjawab
ya
22
Persentase
(%)
88%
25
25
25
25
18
11
12
14
72%
44%
48%
56%
25
23
92%
25
25
100%
Berdasarkan hasil observasi tanggapan siswa, siswa masih sangat
membutuhkan bahan ajar yang menarik untuk dipelajari, bahan ajar yang mampu
menumbuhkan minat belajar dan mengajak siswa untuk menerapkan materi dalam
kehidupan nyata, hal ini ditunjukkan dengan persentase pernyataan kurang dari
60%. Gagasan untuk mengembangkan modul yang dikemas secara menarik dan
siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya, yaitu dibuat
Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan.
2. Pengumpulan data dan desain modul
Sebelum memulai pengembangan modul, terlebih dahulu melakukan
kajian pustaka tentang cara mengembangkan modul yang akan dibuat, yaitu
mengumpulkan informasi tentang panduan pembuatan modul yang baik dan
lengkap dengan spesifikasinya. Kemudian membuat desain modul yaitu modul
yang dikembangkan dari bahan ajar yang sudah ada yaitu buku biologi BSE dan
gambar-gambar tentang materi dari internet. Modul didesain sesuai materi dengan
mengacu silabus dan kriteria modul yang baik berdasarkan BSNP.
3. Hasil validasi dan revisi modul
Tahap ini merupakan tahap validasi dan revisi modul Funny Biology
module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan oleh pakar materi,
32
pakar media dan pakar JAS. Hasil analisis terhadap validasi yang dilakukan para
pakar digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi modul yang sedang
dikembangkan. Apabila modul yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria
kelayakan, maka modul siap untuk dilakukan uji pemakaian pada skala kecil.
a) Validasi oleh pakar materi
Validasi oleh pakar materi terdiri dari penilaian Tahap I dan Tahap II yang
didasarkan pada penilaian buku teks oleh BSNP. Hasil validasi oleh pakar
materi pada Tahap I, semua butir penilaian mendapatkan jawaban “Ya”. Hal
tersebut berarti penilaian kelayakan modul Tahap I oleh pakar materi
dinyatakan “Lolos”. Penilaian selanjutnya yaitu penilaian Tahap II, hasil
penilaian tahap II dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil penilaian Tahap II*
No
1
2
3
Komponen
Kelayakan isi
Kebahasaan
Penyajian
Rerata Skor
3,76
3,64
3,74
Kriteria
Lolos
Lolos
Lolos
*Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 14.
Setiap kali penilaian mendapatkan saran yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam mengembangkan Funny Biology module berbasis Jelajah
Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan. Perbaikan dari pakar materi dapat
dilihat di Tabel 6.
33
Tabel 6. Perbaikan dari pakar materi
Penilaian
ke1
Desain
Sebelum perbaikan
Saran


Desain
setelah perbaikan
Gambar sebaiknya
dari foto sendiri
Kalimat tidak perlu
panjang
untuk
menjelaskan
Diganti foto
Kalimat
dipersingkat
Kalimat terlalu
panjang
2


Dalam
satu
halaman tidak usah
banyak warna dan
gambar, backgroud
sebaiknya
polos/putih
Materi kurang jelas
(tambahkan)
34
b) Validasi oleh pakar media
Validasi oleh pakar media juga terdiri dari penilaian Tahap I dan Tahap II
yang didasarkan pada penilaian buku teks oleh BSNP. Hasil validasi oleh
pakar media pada Tahap I, semua butir penilaian mendapatkan jawaban “Ya”.
Hal tersebut berarti penilaian kelayakan modul Tahap I oleh pakar materi
dinyatakan “Lolos”. Penilaian selanjutnya yaitu penilaian Tahap II, hasil
penilaian tahap II dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil penilaian Tahap II*
No.
1
2
3
4
Komponen Tahap II
Kelayakan isi
Kebahasaan
Penyajian
Kegrafikaan
Kriteria
Lolos
Lolos
Lolos
Lolos
Rerata Skor
3,1
3
3,15
3,26
*Data selengkapnya dapat di lihat dalam Lampiran 15
Proses validasi oleh pakar media juga mendapatkan saran yang digunakan
untuk perbaikan pengembangan modul, adapun perbaikan dari saran pakar
media dapat dilihat di Tabel 8.
Tabel 8. Perbaikan oleh pakar media
Desain sebelum perbaikan

Saran
Cek lagi katakata
yang
digunakan untuk
pertanyaan
Pertanyaan kurang jelas
Desain setelah perbaikan
Pertanyaan diperjelas
c) Validasi oleh pakar Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Validasi oleh pakar Jelajah Alam Sekitar (JAS) dilaksanakan melalui tiga kali
proses penilaian. Hasil validasi oleh pakar JAS selengkapnya dapat dilihat di
Tabel 9.
35
Tabel 9. Hasil validasi pakar JAS*
Komponen
Eksplorasi
Konstruktivisme
1
Sudah nampak kegiatan
eksplorasi melalui kegiatan
laboratorium pembelajaran,
akan lebih baik lagi jika
siswa diberi pengalaman
wawancara dengan
lingkungan sekitar tentang
problem pencernaan
Penilaian ke2
Modul sudah memuat
kegiatan eksplorasi dalam
pembelajaran
3
Modul sudah memuat
kegiatan eksplorasi
dalam pembelajaran
yang dikembangkan
Sudah muncul, berbagai
kegiatan yang dirancang
akan membuat siswa
mengkonstruk sendiri
pengetahuannya, hanya
inkuirinya masih kurang
nampak, karena masih
sangat terbimbing.
Modul sudah memuat sifatsifat konstruktivisme
Sifat-sifat konstruktivis
sudah tampak dalam
modul
Sudah muncul melalui
kegiatan praktikum
Modul sudah menampilkan
proses sains dalam proses
pembelajarannya
Proses sains sudah
ditampilkan dalam
modul
Masyarakat
belajar (learning
community)
Karena beberapa tugas
dikerjakan berkelompok
maka masyarakat belajar
Sudah nampak karena
beberapa kegiatan dikemas
dalam bentuk permaianan
Kegiatan-kegiatan yang
dikembangkan dalam modul,
memungkinkan dilakukan
berkelompok, hanya tidak
disebut
Kegiatan-kegiatan yang
dikembangkan dalam
modul, memungkinkan
dilakukan berkelompok
Asesmen autentik
Belum nampak karena
evaluasinya masih paper dan
pensil test
Belum ada asesmen
autentiknya misal asesmen
untuk menilai kinerja siswa
selama praktikum
Sudah ada asesmen
autentik
Proses sains
*Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 16
36
Tabel 10. Perbaikan oleh pakar JAS
Penilaian
ke1
Desain
sebelum perbaikan
Komentar/saran
 Penambahan untuk
asesmen autantik
tidak hanya paper
dan pencil test
 Siswa diberi
pengalaman
wawancara dengan
lingkungan
sekitarnya
 Inkuiri kurang
nampak
2
3
 Untuk learning
community
ditambahkan
didalam petunjuk
praktikum
 Asesmen autentik
ditambah angket
kinerja
 Halaman judul
sebaiknya
dicantumkan
modul untuk kelas
berapa
Desain
setelah perbaikan
37
4. Uji coba skala terbatas
Uji coba skala terbatas dilakukan untuk memperoleh respon dan komentar
dari siswa yang bertujuan untuk penyempurnaan modul sebelum digunakan dalam
uji coba skala luas. Uji coba skala terbatas ini dilakukan dengan subjek 10 orang
siswa kelas VIII C. Instrumen yang digunakan adalah modul yang sudah valid
dan lembar tanggapan yang diberikan kepada subjek yaitu siswa. Hasil tanggapan
siswa disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil tanggapan siswa terhadap Funny Biology Module berbasis JAS
Sistem Pencernaan pada skala terbatas*
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pertanyaan
Funny Biology Module berbasis JAS menarik
Dengan menggunakan Funny Biology Module berbasis
JAS ini, anda lebih mudah dalam belajar dan
memahami materi
Bahasa yang digunakan dalam Funny Biology Module
berbasis JAS mudah dipahami
Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
menambah referensi (sumber bacaan) belajar anda.
Anda menyukai pemberian tugas mencari informasi
yang dilakukan diinternet
Penggunaan huruf cetak (tulisan) pada Funny Biology
Module berbasis JAS ini dapat terbaca dengan jelas dan
mudah
Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
memberikan pengalaman belajar yang baru bagi anda
Anda tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan
Funny Biology Module berbasis JAS
Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
mengarahkan anda untuk belajar mandiri
Rata-rata
∑
Responden
10
Mejawab
"Ya"
10
Persentase
(%)
100
10
10
100
10
7
70
10
10
100
10
10
100
10
10
100
10
10
100
10
10
100
10
10
100
97%
*Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 17
Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui bahwa modul yang dikembangkan
perlu diadakan perbaikan dalam penggunaan bahasa agar lebih komunikatif
sehingga mudah dipahami, ditunjukkan dengan 70% siswa menyatakan mudah
dipahami. Perbaikan yang dilakukan yaitu penggunaan kalimat diperjelas dengan
gambar agar lebih mudah dipahami.
38
Penggunaan
kalimat
diperjelas
dengan
gambar
Gambar 3. Bagian kerja siswa yang sudah direvisi
5. Uji coba skala luas
Setelah dilakukan uji coba skala terbatas dan revisi modul, kemudian
dilanjutkan dengan uji coba skala luas dengan jumlah siswa yang lebih banyak.
Uji coba skala luas dilakukan untuk memperoleh data efektivitas produk modul
yang dikembangkan dalam menunjang hasil belajar siswa. Selain itu pada uji coba
modul ini juga dilakukan pengambilan data tanggapan siswa dan guru terhadap
penggunaan Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem
Pencernaan dalam pembelajaran.
Uji coba skala luas menggunakan dua kelas, satu kelas sebagai kelas uji
(VIII B) dan satu kelas sebagai kelas kontrol (VIII A). Kelas uji diberikan
pembelajaran menggunakan Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan, sementara kelas kontrol diberikan pembelajaran
menggunakan buku IPA terpadu dari BSE. Pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan 2 kali pertemuan. Instrumen yang digunakan antara lain Funny
Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan yang
telah direvisi, soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa, angket tanggapan
siswa dan guru terhadap Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan. Data hasil uji coba skala luas berupa data hasil belajar
dan keaktifan siswa dalam kegiatan, serta tanggapan guru dan siswa mengenai
Funny Biology module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan.
a. Uji homogenitas
Uji homogenitas dengan menggunakan nilai ulangan materi sebelumnya,
dilakukan untuk mengetahui bahwa kedua sampel mempunyai varian yang
sama (homogen).
39
Tabel 12. Uji homogenitas kelas uji dan kelas kontrol*
Varians (s2)
Kelas perlakuan
Kelas uji (VIII B)
83,34
Kelas kontrol (VIII A)
82,51
Keterangan
x2hitung =
1,0101 < x2tabel= 2,3638
maka, kedua kelas mempunyai varians
yang sama (homogen)
*Data selengkapnya pada Lampiran 20
Berdasarkan
Tabel
12
didapatkan
data
bahwa
X2hitung<X2tabel, maka
menunjukkan bahwa populasi kelas tersebut mempunyai varian yang sama atau
homogen.
b. Hasil belajar siswa
Nilai akhir yang diperoleh digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar
siswa secara klasikal. Nilai tersebut kemudian di analisis dan diperoleh nilai
hasil belajar siswa kelas uji dan kelas kontrol.
1) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan mengetahui apakah data nilai akhir kedua kelas
berdistribusi normal atau tidak.
Tabel 13. Uji normalitas kelas uji dan kelas kontrol*
Kelas perlakuan
x2hitung
Keterangan
Kelas uji (VIII B)
3,8204
Kelas kontrol (VIII A)
9,3229
X2hitung < X2tabel maka, nilai akhir
kedua kelas berdistribusi normal
*Data selengkapnya pada Lampiran 25-26
Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa X2hitung<X2tabel dengan taraf
signifikan 5%, yaitu data nilai akhir kelas uji dan kelas kontrol lebih kecil
dari X2 tabel = 11.07, maka nilai akhir kedua kelas tersebut berdistribusi
normal.
2) Pengukuran nilai akhir (NA) hasil belajar
Hasil belajar materi Sistem Pencernaan berhasil apabila 85% siswa
mencapai KKM 70. Hasil rekapitulasi analisis nilai akhir kelas uji dan
kelas kontrol disajikan dalam Tabel 14.
40
Tabel 14. Rekapitulasi nilai akhir siswa kelas uji dan kelas kontrol*
Data
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Rata-rata kelas
Jumlah seluruh siswa
Jumlah siswa yang tuntas
Data
Jumlah siswa yang tidak tuntas
Kelas
Uji (VIIIB)
Kontrol (VIIIA)
90,22
65,22
77,02
30
27
89,17
64,17
73,49
30
21
Kelas
Uji
(VIIIB)
3
Kontrol (VIIIA)
90%
Ketuntasan klasikal
*Data selengkapnya pada Lampiran 23-24
9
70%
Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan
pada kelas uji menunjukkan hasil lebih baik daripada kelas kontrol, hal tersebut
terlihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
3) Hasil uji t nilai akhir kelas uji dan kelas kontrol
Hasil belajar yang akan di uji t adalah rerata hasil nilai akhir dari kelas uji dan
kelas kontrol.
Tabel 15. Rekapitulasi hasil uji t nilai akhir kelas uji dan kelas kontrol*
Kelas perlakuan
Rerata
Kelas uji (VIII B)
77,02
Kelas kontrol (VIII A)
73,49
*Data selengkapnya pada Lampiran 27
dk
58
t hitung
2,311
t table
1,952
Hasil perhitungan Uji t rerata nilai akhir menunjukkan bahwa thitung > ttabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa ada
perbedaan rata-rata nilai hasil belajar antara kedua kelas sehingga dapat
dikatakan bahwa kelas uji lebih baik daripada kelas kontrol.
c. Aktivitas siswa
Data aktivitas siswa untuk kelas uji meliputi nilai aktivitas selama penugasan,
nilai aktivitas selama pembelajaran dan nilai aktivitas selama praktikum. Pada
kelas kontrol aktivitas siswa di nilai dari aktivitas selama pembelajaran dan
aktivitas praktikum.
41
1)
Penilaian aktivitas siswa kelas uji selama kegiatan penugasan
Pada kelas uji diberikan tugas penugasan sebagai bagian dari komponen
Jelajah Alam Sekitar (JAS). Hasil penilaian tingkat aktivitas siswa kelas
uji selama kegiatan penugasan dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Tingkat keaktifan siswa kelas uji selama kegiatan penugasan*
No
1
2
3
4
5
Kategori
-
6
9
12
15
18
8
11
14
17
20
Kriteria
Tidak aktif
Kurang ktif
Cukup aktif
Aktif
Sangat aktif
∑ siswa
0
0
1
14
15
Persentase (%)
0,00
0,00
3,33
46,67
50,00
*data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 28
Berdasarkan Tabel 16, kriteria keaktifan siswa selama kegiatan penugasan
menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang tergolong aktif dan sangat aktif
berjumlah 29, dengan persentase 96,67%. Hal tersebut berarti bahwa tingkat
keaktifan siswa selama kegiatan penugasan telah memenuhi kriteria pencapaian
tingkat keaktifan pada indikator efektivitas.
2) Penilaian aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
Aktivitas siswa selama kegiatan belajar ini mencakup kegiatan diluar praktikum.
Rekapitulasi hasil penilaian keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran
dapat di lihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Tingkat keaktifan siswa kelas uji dan kelas kontrol selama kegiatan
pembelajaran*
No
1
2
3
4
5
Kategori
4
7
10
13
16
-
Kriteria
6
9
12
15
18
Tidak aktif
Kurang aktif
Cukup aktif
Aktif
Sangat aktif
Kelas uji
∑siswa
0
0
2
19
9
%
0,00
0,00
6,67
63,33
30,00
Kelas kontrol (%)
∑siswa
%
0
0,00
0
0,00
7
23,33
21
70,00
2
6,67
*Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 29-30
Berdasarkan Tabel 17 pada kelas uji tingkat keaktifan siswa selama kegiatan
pembelajaran menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang tergolong aktif dan
sangat aktif berjumlah 28 siswa, dengan persentase 93,33%, sedangkan pada
kelas kontrol tingkat keaktifan siswa menunjukkan bahwa aktivitas siswa yg
tergolong aktif dan sangat aktif berjumlah 23 siswa, dengan persentase
76,67%. Hal tersebut berarti bahwa aktivitas belajar siswa kelas uji yang
42
menggunakan media Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan telah memenuhi kriteria tingkat keaktifan.
3) Penilaian aktivitas siswa selama praktikum
Aktivitas siswa selama praktikum merupakan salah satu aktivitas yang dinilai
dalam pembelajaran. Hasil penilaian aktivitas siswa selama kegiatan praktikum
pada kelas uji dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Tingkat keaktifan siswa kelas uji dan kelas kontrol selama
praktikum*
No
1
2
3
4
5
Kategori
4
7
10
13
16
-
Kriteria
6
9
12
15
18
Tidak aktif
Kurang aktif
Cukup aktif
Aktif
Sangat aktif
Kelas uji
∑siswa
0
0
4
23
3
%
0,00
0,00
13,33
76,67
10,00
Kelas kontrol (%)
∑siswa
%
0
0,00
0
0,00
9
30,00
21
70,00
0
0
*Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 31-36
Berdasarkan Tabel 18 pada kelas uji tingkat keaktifan siswa selama kegiatan
praktikum menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang tergolong aktif dan sangat
aktif berjumlah 26 siswa, dengan persentase 86,67%, sedangkan pada kelas
kontrol tingkat keaktifan siswa menunjukkan bahwa aktivitas siswa yg
tergolong aktif dan sangat aktif berjumlah 21 siswa, dengan persentase 70%.
Hal tersebut berarti bahwa aktivitas praktikum siswa kelas uji yang
menggunakan media Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan telah memenuhi kriteria tingkat keaktifan.
d. Tanggapan siswa dan guru
Tanggapan guru dan siswa diperoleh dari lembar angket, melalui angket tersebut
dapat diketahui kualitas dan tingkat kesesuaian modul dengan kebutuhan siswa
akan bahan ajar yang menarik dan menyenangkan saat dipelajari. Hasil
tanggapan siswa terhadap penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah
Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan dikategorikan pada hasil yang sangat
baik dengan hasil persentase 100%. Begitu pula dengan hasil tanggapan guru,
100% guru merespon “Ya” dan dikategorikan bahwa tanggapan guru sangat
baik. Rekapitulasi tanggapan siswa dan guru dapat di lihat pada Lampiran 37
dan 38.
43
B. Pembahasan
1) Prototipe Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem
Pencernaan
Modul dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Modul
adalah paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang
direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan belajar. Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan merupakan hasil pengembangan dari buku IPA terpadu
dari BSE, bahan ajar/modul yang dirancang dan direncanakan semenarik mungkin
sehingga bisa membuat siswa merasa nyaman, senang, tidak membosankan
dengan memanfaatkan fenomena alam sekitar siswa.
Desain Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Sistem Pencernaan menarik untuk dipelajari siswa, desain yang dirancang
berdasarkan usia siswa SMP, mulai dari penggunaan gambar, bahasa yang
komunikatif, skema-skema yang dapat memudahkan siswa untuk memahami
materi, evaluasi yang menarik, dan penggunaan warna yang dapat memotivasi
siswa untuk membaca. Desain Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam
Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan sudah diuji kelayakan/validasi oleh pakar
materi, makar media dan pakar pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).
Berdasarkan Tabel 5, Tabel 7 dan Tabel 9 dapat diketahui bahwa Funny Biology
Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan siap dipakai
untuk diuji cobakan.
Perencanaan pembelajaran dalam Funny Biology Module berbasis Jelajah
Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan dirancang dengan mengacu pada kriteria
bahan ajar dari BSNP dan komponen JAS. Dalam Funny Biology Module berbasis
Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan terdapat beberapa segmen yang
sangat menarik, diantaranya adalah: a) intip SK, KD dan indikator; b) seluk beluk
materi; c) mini eksperiment fun; d) materi asyik; e) it’s easy; f) aku ingin tahu; g)
cari hiburan yuk; h) rumus cakep; i) yang sudah aku pahami; j) introspeksi diri
yuk; k) nyobain soal yuk; l) glosarium. Komponen JAS menurut Mulyani et al.
(2008) diantaranya adalah: eksplorasi; konstruktivisme; proses sains; masyarakat
belajar (learning community); bioeduteinment; assesmen autentik.
44
Kegiatan pembelajaran menggunakan Funny Biology Module berbasis
Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan dimulai dengan kegiatan pada
segmen mini eksperiment fun, kegiatan ini termasuk dalam komponen eksplorasi,
konstruktivisme, proses sains, dan masyarakat belajar. Pembelajaran dilanjutkan
dengan segmen materi asyik yang termasuk dalam komponen proses sains, di
dalam segmen
ini juga terdapat segmen it’s easy dan aku ingin tahu yang
termasuk dalam komponen eksplorasi dan proses sains. Pembelajaran selanjutnya
yaitu segmen cari hiburan yuk, segmen ini termasuk dalam komponen eksplorasi,
masyarakat belajar, dan bioeduteinment. Pada segmen introspeksi diri yuk,
termasuk dalam komponen asesmen autentik.
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem
Pencernaan yang dirancang terbukti dapat menarik motivasi siswa untuk belajar
lebih aktif, berdasarkan Tabel 16, Tabel 17, dan Tabel 18 menunjukkan bahwa
aktivitas klasikal siswa kelas uji yang menggunakan Funny Biology Module
berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan dalam pembelajaran lebih
aktif bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan demikian Funny Biology
Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan dapat digunakan
sebagai salah satu bahan ajar/modul untuk membantu siswa dalam proses
pembelajaran.
2) Efektivitas penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Sistem Pencernaan di SMP Nurul Ulum Semarang
Data hasil penelitian yang digunakan sebagai bahan uji efektivitas
penggunaan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem
Pencernaan adalah hasil belajar siswa berupa nilai akhir, tingkat keaktifan siswa
selama proses pembelajaran, serta tanggapan siswa dan guru selama proses
pembelajaran.
Hasil belajar siswa menunjukkan bahwa kelas uji lebih baik dibanding
kelas kontrol. Pada kelas uji diketahui tingkat ketuntasan klasikal 90%, 3 siswa
dinyatakan tidak tuntas. Setelah dicermati faktor tidak tuntas tersebut dipengaruhi
oleh aktivitas siswa. Pada lampiran 29, 31, dan 32, aktivitas siswa yang
memperoleh nilai tidak tuntas menunjukkan bahwa siswa cukup aktif, aktivitas
45
siswa tersebut kurang baik bila dibandingkan dengan siswa yang memperoleh
hasil tuntas. Penyebab lain tidak tuntasnya hasil belajar siswa kelas uji, ketiga
siswa tersebut “celengean” karena terlalu asyik dengan temannya selama proses
pembelajaran
berlangsung
dan
sering
bergurau,
mungkin
juga
karena
pembelajaran dilakukan pada jam pulang sekolah, sehingga konsentrasi siswa
kurang fokus pada proses pembelajaran. Suasana hati seseorang juga dapat
berpengaruh pada apa yang sedang dikerjakan, mungkin masalah keluarga, teman,
ataupun lingkungan, begitu pula yang mungkin dialami ketiga siswa yang tidak
tuntas tersebut, bisa saja karena suasana hati mereka sedang kurang baik sehingga
mempengaruhi segala aktivitasnya, termasuk proses belajar disekolah.
Kegiatan yang ditampilkan dalam modul membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi untuk belajar, hal tersebut ditunjukkan dari hasil penilaian aktivitas
siswa selama kegiatan penugasan, yaitu 96,67% siswa dengan tingkat keaktifan
aktif dan sangat aktif. Desain Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam
Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan menarik untuk dipelajari siswa, desain yang
dirancang berdasarkan usia siswa SMP, mulai dari penggunaan gambar, bahasa
yang komunikatif, skema-skema yang dapat memudahkan siswa untuk memahami
materi, evaluasi yang menarik, dan penggunaan warna yang dapat memotivasi
siswa untuk membaca. Sesuai dengan pendapat Prastowo (2012), bahwa modul
yang disajikan secara sistematis, yang di dalamnya terdapat teks, gambar dan
skema-skema dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang
disampaikan. Keaktifan siswa kelas uji pada kegiatan pembelajaran memperoleh
bahwa tingkat keaktifan telah memenuhi kriteria pada indikator efektivitas,
ditunjukkan oleh 93,33% siswa masuk dalam kriteria aktif dan sangat aktif. Aspek
yang dinilai pada aktivitas selama pembelajaran antara lain: siswa aktif
memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru, aktif bertanya bila
mengalami kesulitan dalam pembelajaran, sangat aktif mencatat materi penting
saat proses pembelajaran, aktif bekerjasama dengan teman kelompok, sangat aktif
mengemukakan ide, dan aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Pada
penilaian keaktifan siswa kelas uji selama kegiatan praktikum, tingkat
keaktifannya juga memenuhi kriteria pada indikator efektivitas. Hal tersebut
ditunjukkan oleh 86,67% siswa masuk dalam kriteria aktif dan sangat aktif. Aspek
46
yang dinilai pada aktivitas antara lain: kelengkapan menyiapkan alat dan bahan,
bekerja sama melakukan pengamatan, melakukan cara kerja, merangkai alat dan
bahan dan memperhatikan keselamatan kerja. Penilaian tingkat keaktifan pada
kelas kontrol menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
dan kegiatan praktikum belum memenuhi kriteria tingkat keaktifan dalam
indikator efektivitas, yaitu 76,67% siswa pada aktivitas selama pembelajaran dan
70% siswa pada aktivitas selama praktikum.
Keefektifan penggunaan modul ini, selain didukung oleh hasil belajar
dan aktivitas siswa, juga dipengaruhi oleh tanggapan siswa dan guru terhadap
penggunaan modul dalam proses pembelajaran juga. Hasil tanggapan siswa
memperoleh hasil yang sangat baik, tanggapan tersebut antara lain: modul sangat
menarik, dengan menggunakan modul ini siswa mudah dalam belajar dan
memahami materi, bahasa yang digunakan dalam modul mudah dipahami, mampu
menambah referensi atau sumber bacaan, siswa menyukai pemberian tugas
mencari informasi yang dilakukan di internet, penggunaan huruf cetak pada
modul dapat dibaca dengan mudah dan jelas, modul mampu memberikan
pengalaman belajar yang baru bagi siswa, siswa tidak mengalami kesulitan dalam
menggunakan modul, dan modul mampu mengarahkan siswa untuk belajar
mandiri. Hal tersebut mungkin disebabkan karena pembelajaran dengan
menggunakan modul merupakan hal yang baru, sebelumnya siswa belum pernah
menggunakan media seperti itu dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa
bosan terhadap pembelajaran yang ada, lebih memudahkan siswa dalam
memahami materi, siswa lebih termotivasi untuk belajar dengan menggunakan
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan.
Tanggapan guru terhadap penggunaan modul juga memperoleh hasil
yang sangat baik, tanggapan tersebut antara lain: modul dapat membantu dan
mempermudah beliau dalam mengajar, isi dari modul sudah sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh BSNP, penggunaan
bahasa dalam modul mudah dipahami dan komunikatif, konsep materi sesuai
dengan pokok bahasan, modul dapat menambah referensi belajar siswa, tugas dan
pertanyaan dalam modul mampu membantu siswa untuk memahami materi,
urutan penyajian dalam modul runtut dan sistematis sehingga mudah dipahami,
47
penggunaan dapat terbaca jelas, modul sesuai dengan tingkat perkembangan
individual siswa, isi dari modul membantu siswa menemukan konsep materi yang
diajarkan, beliau tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan modul serta
tertarik untuk menerapkan modul pada materi biologi yang lain, dan modul dapat
menunjang pembelajaran yang aktif, efektif dan berpusat pada siswa.
Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem
Pencernaan efektif digunakan sebagai bahan ajar/modul yang dapat digunakan
siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pertiwi (2011) bahwa modul dikatakan efektif digunakan sebagai bahan ajar
apabila hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol dan aktivitas siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut aktif dalam
kegiatan praktikum. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama penelitian
berlangsung, terdapat kekurangan dalam penggunaannya. Kekurangan dari
pembelajaran dengan menggunakan Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam
Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan antara lain adalah: pada saat guru menjelaskan
masih ada beberapa siswa yang asyik dengan modulnya, sehingga ada yang
kurang memperhatikan penjelasan guru. Pengembangan Funny Biology Module
berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat dikembangkan oleh guru untuk
memperkaya wawasan dan pemahaman siswa.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan, bahwa “Funny
Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Sistem Pencernaan” efektif
digunakan sebagai bahan ajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan:
1. Hasil belajar kelas uji lebih baik dibanding kelas kontrol.
2. Hasil pencapaian tingkat ketuntasan belajar secara klasikal 90% siswa
mencapai KKM (70).
3. Tingkat keaktifan mencapai >80% pada setiap aktivitas siswa yang
dikategorikan memiliki aktivitas aktif dan sangat aktif.
4. Tanggapan guru dan siswa secara klasikal 100% memberi tanggapan baik dan
sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka saran yang diajukan adalah Funny
Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) dapat dikembangkan untuk
materi-materi lain.
48
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT
Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Instrument Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar Dan
Menengah. Jakarta. On line at http: www.bsnp-indonesia.org.
Cheong CM & WS cheung. 2008. Online discussion and critical thinking skills a
case study in a Singapore secondary school. Australian Journal Of
Education Technology Vol 24, No.5: 556-573.
Christijanti W dan A. Marianti. 2008. aktivitas mahasiswa dalam perkuliahan
fisiologi hewan dengan pendekatan JAS. Jurnal Penelitian Pendidikan
Vol.24, No.1, April 2008: 72-79.
Depdiknas. 2006. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah . Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2006. Permendiknas RI Nomor 81 Tahun 2006 Tentang Penetapan
Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk Digunakan
Dalam Proses Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Fitriyati N. 2011. Pengembangan Bahan Ajar berbentuk Komik Berpendekatan
Jas Pada Materi Sistem Hormon Di Smp 2 Mejobo Kudus (Skripsi).
Semarang: UNNES.
Indah D. 2010. Pengembangan Modul Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pada
Materi Fotosintesis (Skripsi). Semarang:UNNES.
Mulyani S, A Marianti, NE Kartijono, T Widianti, S Saptono, K K Pukan & SH
Bintari. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran
Biologi. Semarang : Biologi FMIPA UNNES.
Pertiwi C P. 2011. Pengaruh Penggunaan Funny Biology Module Sebagai Media
Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Materi Sistem Pencernaan Kelas XI
MA Al-Irsyad Demak (Skripsi). Semarang:UNNES.
Prastowo A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
DIVA Press.
Rudyatmi E & A Rusilowati. 2009. Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran.
Semarang: Biologi FMIPA UNNES.
49
50
Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: Biologi FMIPA
UNNES.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kualitatif, kuantitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
51
Lampiran 1. Silabus Kelas Kontrol
SILABUS
Sekolah
: SMP NURUL ULUM
Kelas
: VIII
Mata Pelajaran
: IPA
Semester
: 1 (SATU)
Standar Kompetensi : 1. Memahami Berbagai Sistem Dalam Kehidupan
Kompetensi
Dasar
Materi
Kegiatan pembelajaran
Indikator
pokok/
pencapaian
pembelaja
kompetensi
ran
1.4 Mendeskripsi- Sistem
 Siswa diskusi tentang  Menjelaskan
kan
sistem pencerjenis dan fungsi zat
jenis dan
pencernaan
naan
makanan
fungsi
pada manusia manusia
makanan
 Study pustaka tentang
dan
berdasarkan
saluran pencernaan dan
hubungannya
kandungan zat
kelenjar pencernaan
dengan
yang ada
kesehatan
didalamnya.
 Praktikum tentang zat  Menjelaskan
fungsi saluran
makanan serta proses
pencernaan
pencernaan mekanik dan
dan kelenjar
kimiawi
pencernaan
 Study pustaka tentang  Menjelaskan
proses
kelainan/penyakit pada
teknik
Tertulis
Penilaian
Bentuk
Contoh
instrumen
instrumen
Pilihan
ganda
1. Kelompok
bahan
makanan
berikut yang
banyak
menghasilka
n energi
adalah…
a. Telur, ikan,
dan susu
b. Kentang,
nasi, dn roti
c. Jeruk,
mangga, dan
melon
d. Daging
Alokasi
waktu
Sumber
belajar
5x40 menit  Buku
(2kali
BSE
pertemuan)
52
53
Lampiran 2. Silabus Kelas Uji
SILABUS
Sekolah
: SMP NURUL ULUM
Kelas
: VIII
Mata Pelajaran
: IPA
Semester
: 1 (SATU)
Standar Kompetensi
: 1. Memahami Berbagai Sistem Dalam Kehidupan
Kompetensi Dasar
Materi
Kegiatan
Indikator
pokok/
pembelajaran
pencapaian
teknik
pembelajaran
kompetensi
1.4
mendeskripsikan Sistem
sistem
pencernaan
pencernaan
manusia
pada manusia
dan
hubungannya
dengan
kesehatan

Praktikum
zat 
makanan sesuai
petunjuk dalam
Funny
Biology
Module berbasis JAS

Studi
pustaka 
tentang jenis zat
makanan
dan
fungsi
zat
makanan dalam
Penilaian
Bentuk
Contoh
instrum
instrument
en
Tertulis Hasil
Bahan makanan
Menjelaskan
praktiku apa
yang
jenis makanan dan
pengam m
dan mengandung
berdasarkan
lembar
karbohidrat,
kandungan zat atan
observasi lemak,
dan
yang
ada
aktivitas protein?
didalamnya.
siswa
.
Tertulis Word
Mineral
yang
Menjelaskan
square
berfungsi
untuk
fungsi makanan
pembentukan
tulang?
Funny
Biology
Module berbasis JAS


Siswa
mengerjakan
“cari
hiburan
yuk” dalam Funny
Menjelaskan
fungsi saluran
pencernaan dan
Tertulis
kelenjar
gambar
buta
Lengkapilah
keterangan pada
Alokasi
waktu
Sumber
belajar
5 x 40  Funny
menit
Biology
(2kali
Module
pertem
berbasis
uan)
JAS
 Lingkung
an sekitar
siswa
54
Biology
Module
berbasis JAS

Siswa melakukan

praktikum tentang
proses
pencernaan
mekanik
dan
kimiawi
dalam
pencernaa.
Menjelaskan
proses
pencernaan.
gambar ini
Tertulis
dan
pengam
atan
Funny
Biology
Module berbasis JAS

Siswa melakukan 
observasi tentang
kelainan/penyakit
tentang
sistem
pencernaan
di
lingkungan tempat
tinggal siswa dan
hasilnya
diulas
dikelas
Mendata contoh Tertulis
kelainan
dan
penyakit pada
sistem
pencernaan

Studi
tentang 
kelainan/penyakit
pada
sistem
pencernaan
manusia
dalam
Tertulis
Funny Biology
Hasil
praktiku
m
dan
lembar
observasi
aktivitas
siswa
Apa warna akhir
tabung
A?
masyarakat
dilingkungameng
apa demikian?
Hasil
Kelainan/penyakit
observasi apa saja yang
dialami
masyarakat
di
lingkungan
tempat
tinggalmu?
Uraian
Yang sudah aku
pahami?
55
56
Lampiran 3. Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol pertemuan I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP Nurul Ulum
Mata Pelajaran
: IPA Terpadu
Kelas/Semester
: VII / 1
Pertemuan
: I (pertama)
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan
B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada
didalamnya.
2. Menjelaskan fungsi makanan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaksanakan proses pembelajaran, siswa mampu :
1. Menjelaskan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada
didalamnya.
2. Menjelaskan fungsi makanan
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi paling utama makanan adalah menyediakan energi untuk
melakukan semua bentuk kerja.Macam zat makanan yang terkandung dalam
makanan meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam mineral dan air.
Makanan yang mengandung karbohidrat contohnya beras, gandum, roti. Protein
contohnya kacang hijau, kedelai, telur. Lemak contohnya alpukat, susu, keju.
Vitamin contohnya buah-buahan.
F. METODE PEMBELAJARAN
kerja kelompok
57
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Kegiatan
Waktu
Metode
5 menit
diskusi
1
Pendahuluan:
Apersepsi:
 Guru mengucap salam
 Guru bertanya kepada siswa, tahukah
kalian zat makanan yang terkandung
dalam makanan yang kalian makan
tadi? Apa fungsi masing-masing
makanan yang kalian makan tadi?
2
Kegiatan inti
60 menit
Eksplorasi
 Guru membagi siswa menjadi 7
kelompok, masing-masing 3-4 siswa
 Siswa melakukan diskusi tentang zat
makanan
 Guru membimbing jalannya proses
diskusi
Elaborasi
 Siswa tanya jawab tentang hasil dikusi
dengan kelompok
lain, dengan
dibimbing guru
Konfirmasi
 Guru menjelaskan materi zat makanan
kepada siswa
15 menit
Penutup
 Guru dan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran pada pertemuan ini
 Guru menutup proses pembelajaran
dengan mengucap salam
3
H. SUMBER PEMBELAJARAN

Buku BSE
58
59
Lampiran 4. Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol pertemuan II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP Nurul Ulum
Mata Pelajaran
: IPA Terpadu
Kelas/Semester
: VII / 1
Pertemuan
: II (kedua)
Alokasi Waktu
: 3 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan
B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan.
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan fungsi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
2. Menjelaskan proses pencernaan
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan
4. Menjelaskan cara menjaga kesehatan sistem pencernaan dan cara
mengatasi gangguan sistem pencernaan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaksanakan proses pembelajaran, siswa mampu :
1. Menjelaskan fungsi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
2. Menjelaskan proses pencernaan
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan
4. Menjelaskan cara menjaga kesehatan sistem pencernaan dan cara
mengatasi gangguan sistem pencernaan.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Sistem pencernaan makanan pada manusia meliputi saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan adalah alat-alat yang dilalui oleh
makanan, yang meliputi; mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
rectum, dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan adalah bagian yang
60
menghasilkan enzim untuk membantu mencerna makanan, yang meliputi; kelenjar
ludah, lambung, hati, dan pankreas. Makanana diproses mulai dari mulut sampai
anus dengan bantuan enzim. Kelainan-kelainan dan penyakit pada system
pencernaan antara lain penyakit yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme
(diare, dan disentri ameba), apendisitis, sembelit, parotitis dan xerostamia.
F. METODE PEMBELAJARAN
kerja kelompok, diskusi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan
Waktu
10 menit
1
Pendahuluan
Apersepsi
 Guru membuka proses pembelajaran
dengan mengucap salam
 Guru memberi pertanyaan kepada
siswa, pernahkah kalian berpikir
bagaimana makanan yang barusan kita
makan bisa menjadi feses? Bagaimana
proses pencernaan di dalam tubuh
kita?
70 menit
2
Kegiatan inti
Eksplorasi
 Siswa melakukan praktikum zat
makanan serta proses pencernaan
mekanik dan kimiawi dengan teman
kelompok.
 Guru membimbing siswa dalam
kegiatan praktikum
Elaborasi
 Siswa
mempresentasikan
hasil
praktikumnya dengan dibimbing guru
Konfirmasi
 Guru menjelaskan kepada
materi proses pencernaan
manusia
siswa
pada
Metode
Kerja
kelompok,
diskusi
61
62
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Uji pertemuan I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP Nurul Ulum
Mata Pelajaran
: IPA Terpadu
Kelas/Semester
: VII / 1
Pertemuan
: I (pertama)
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan
B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada
didalamnya.
2. Menjelaskan fungsi makanan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaksanakan proses pembelajaran, siswa mampu :
1. Mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan
fungsinya bagi tubuh melalui kegiatan mini eksperiment fun pada Funny
Biology Module berbasis JAS.
2. Menjelaskan fungsi makanan
dan berbagai zat makanan bagi tubuh
manusia melalui kegiatan pada Funny Biology Module berbasis JAS.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi paling utama makanan adalah menyediakan energi untuk
melakukan semua bentuk kerja.Macam zat makanan yang terkandung dalam
makanan meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam mineral dan
air. Makanan yang mengandung karbohidrat contohnya beras, gandum, roti.
Protein contohnya kacang hijau, kedelai, telur. Lemak contohnya alpukat,
susu, keju. Vitamin contohnya buah-buahan.
63
F. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi, kerja kelompok, dan menggunakan pendekatan Jelajah Alam Sekitar
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Kegiatan
Waktu
Metode
5 menit
Kerja
1
Pendahuluan:
kelompok,
Apersepsi:
diskusi,
 Guru mengucap salam
 Guru bertanya kepada siswa, tahukah
kalian zat makanan yang terkandung
dalam makanan yang kalian makan tadi?
Apa fungsi masing-masing makanan yang
kalian makan tadi?
2
Kegiatan inti
60 menit
Eksplorasi
 Guru membagi siswa menjadi 7
kelompok, masing-masing kelompok 3-4
siswa
 Siswa melakukan praktikum uji zat
makanan sesuai petunjuk dalam Funny
Biology Module berbasis JAS
 Guru membimbing siswa dalam kegiatan
praktikum
Elaborasi
 Satu kelompok mempresentasikan hasil
praktikumnya kepada kelompok yang
lain,
 Tanya jawab antar kelompok presentasi
dengan audien,
 Guru membimbing jalannya presentasi
Konfirmasi
 Guru menjelaskan materi zat makanan
kepada siswa dalam Funny Biology
Module berbasis JAS
64
65
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Uji pertemuan II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP Nurul Ulum
Mata Pelajaran
: IPA Terpadu
Kelas/Semester
: VII / 1
Pertemuan
: II (kedua)
Alokasi Waktu
: 3 x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan
B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan fungsi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
2. Menjelaskan proses pencernaan
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan
4. Menjelaskan cara menjaga kesehatan sistem pencernaan dan cara
mengatasi gangguan sistem pencernaan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melaksanakan proses pembelajaran, siswa mampu :
1. Menjelaskan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan melalui kegiatan
pada Funny Biology Module berbasis JAS.
2. Membedakan proses pencernaan mekanik dan kimiawi melalui penjelasan
Funny Biology Module berbasis JAS.
3. Menganalisis kelainan/penyakit pada sistem pencernaan melalui kegiatan
pada Funny Biology Module berbasis JAS.
4. Menjelaskan cara menjaga kesehatan sistem pencernaan dan cara
mengatasi gangguan sistem pencernaan melalui penjelasan pada Funny
Biology Module berbasis JAS.
E. MATERI PEMBELAJARAN
66
Sistem pencernaan makanan pada manusia meliputi saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan adalah alat-alat yang dilalui
oleh makanan, yang meliputi; mulut, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rectum, dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan adalah bagian
yang menghasilkan enzim untuk membantu mencerna makanan, yang
meliputi; kelenjar ludah, lambung, hati, dan pankreas. Makanana diproses
mulai dari mulut sampai anus dengan bantuan enzim. Kelainan-kelainan dan
penyakit pada system pencernaan antara lain penyakit yang disebabkan oleh
masuknya mikroorganisme (diare, dan disentri ameba), apendisitis, sembelit,
parotitis dan xerostamia.
F. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi, kerja kelompok, dan menggunakan pendekatan Jelajah Alam Sekitar
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan
Waktu
10 menit
1 Pendahuluan
Apersepsi
 Guru membuka proses pembelajaran
dengan mengucap salam
 Guru memberi pertanyaan kepada siswa,
pernahkah kalian berpikir bagaimana
makanan yang barusan kita makan bisa
menjadi feses? Bagaimana proses
pencernaan di dalam tubuh kita?
70 menit
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
 Siswa mengerjakan “cari hiburan yuk”
dalam Funny Biology Module berbasis
JAS
 Siswa melakukan praktikum proses
pencernaan mekanik dan kimiawi
dengan
teman
kelompok
pada
pertemuan sebelumnya, sesuai petunjuk
dalam Funny Biology Module berbasis
JAS
 Guru membimbing siswa dalam
kegiatan praktikum
Elaborasi
Metode
Kerja
kelompok,
diskusi
67

Siswa
mempresentasikan
hasil
praktikumnya dengan dibimbing guru
Konfirmasi
 Guru menjelaskan kepada siswa materi
proses pencernaan pada manusia dalam
Funny Biology Module berbasis JAS
 Guru membahas hasil penugasan siswa
mengenai kelainan/penyakit pada sistem
pencernaan
40 menit
Penutup
 Siswa mengerjakan „yang sudah aku
pahami” dalam Funny Biology Module
berbasis JAS
 Siswa mengerjakan “nyobain soal yuk”
dalam Funny Biology Module berbasis
JAS
 Guru dan siswa menyimpulkan materi
pembelajaran pada pertemuan ini
 Guru menutup proses pembelajaran
dengan mengucap salam
3
H. SUMBER PEMBELAJARAN

Funny Biology Module berbasis Jelajah Alam Sekitar

Lingkungan sekitar
I. PENILAIAN
1. Teknik

tes tertulis

pengamatan
68
lampiran 7. Penilaian tanggapan siswa sebelum penggunaan FBM berbasis
JAS
No
Kode
1 Ahmad Bayu Saputro
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Andrian Sukmajati
Anita Oktavia
Arni Erlasari
Bagas Ghofur Nur Rochim
Benny Setiawan
Danar Pratama Putra
Dedy Bagus Setiawan
Deus Archa Findyando
Early Intan Nindyarini
Endriawan
Erixco Galang Wibowo
Eva Dinda Pratiwi
Fikri Danang Prasetyo
Nur Ruliati Setianingrum
Nuri Eka Saputri
Prakas Setiaji
Putri Nadia Sari
Rizky Ardiyanto
Salma Roma Dhani
Septian Tri Prasetyo
Sultan Wirta Adi Wicaksana
Vike Nila Santika
Zulfa Mufidah
Ilham Rosyadi
Jumlah
Persentase (%)
Rata-rata
Jawaban
4
5
1
2
3
6
7
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
22
88
1
1
1
18
72
0
0
0
11
44
1
0
1
15
60
1
0
1
23
92
1
1
1
25
100
1
1
1
12
48
72%
69
Lampiran 8. Hasil wawancara guru sebelum penggunaan Funny Biology Module
berbasis JAS
LEMBAR WAWANCARA GURU
MENGENAI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISTEM
HORMON
Sebagai sarana pengumpulan data dalam rangka penelitian skripsi dengan
tema: ”Pengembangan Funny Biology Module Berbasis Jelajah Alam Sekitar
(JAS) Materi Sistem Pencernaan”.
Nama
: Ika Hertianasari S,Pd
Profesi
: Guru IPA Terpadu di SMP Nurul Ulum
Petunjuk: Setiap pertanyaan dijawab dengan jelas disertai dengan penjelasan dan
saran apabila diperlukan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah pendapat bapak/ibu tentang sifat materi sistem pencernaan?
Jawaban:
a. Penting sekali karena dalam SK dan KD termasuk materi yang harus
diajarkan di kelas VIII.
b. Bersifat abstrak. Artinya, materi yang dipelajari tidak dapat diamati secara
langsung oleh siswa,
c. Materinya langsung berkenaan dengan kehidupan anak, karena dialami
secara langsung setiap hari.
2. Menurut Bapak/ibu, apakah perlu digunakan sumber belajar materi sistem
pencernaan yang sesuai dengan kebutuhan siswa?
Jawaban:
Perlu sekali karena dengan inovasi pembelajaran, anak lebih tertantang dalam
mengeskplorasi diri mereka dengan kehidupan sehari-hari.
3. Bentuk bahan ajar apa saja yang digunakan sebagai sumber belajar materi sistem
pencernaan?
Jawaban:
70
Bentuk bahan ajar yang biasa digunakan adalah buku pelajaran BSE dengan
metode diskusi, ceramah, tanya jawab, serta evaluasi
4. Bagaimana respon dan/atau kondisi siswa terhadap bahan ajar yang digunakan
selama proses pembelajaran sistem pencernaan berlangsung?
Jawaban:
Respon siswa kurang antusias karena bahan ajar tersebut kurang menarik minat
membaca siswa.
5. Menurut ibu, bagaimana jika bahan ajar materi sistem pencernaan
dikembangkan/dikemas menjadi bentuk Funny Biology module berbasis JAS?
Jawaban:
Bagus. Artinya, ada inovasi pembelajaran sehingga dalam pembelajaran
tersebut tidak monoton atau membosankan sehingga menciptakan suasana
KBM yang menyenangkan, dan kami mendukung sekali, apalagi sekarang
anak-anak malas sekali membaca buku ajar karena alas an mereka buku ajar
yang
digunakan
kurang
menarik.
71
Lampiran 9. Rekapitulasi analisis uji coba soal
ANALISIS UJI COBA SOAL
No
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
rak
15
16
17
18
19
20
Siswa
UC 02
UC 10
UC 13
UC 16
UC 12
UC 11
UC 17
UC 04
UC 06
UC 09
UC 07
UC 19
UC 01
UC 14
UC 03
UC 05
UC 15
UC 08
UC 18
UC 20
X
X2
rxy
rtabel
Validitas
M
Vt
k
r11
Reliabilitas
P
Tingkat
Kesukaran
BA
BB
D
Daya
Pembeda
Keterangan
No Butir Soal
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
10
100
0,71168
0,444
valid
20,6
111,06
35
0,95085
Reliabel
0,5
2
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
12
144
0,46099
0,444
valid
3
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
12
144
0,49005
0,444
valid
4
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
11
121
0,66567
0,444
valid
5
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
25
0,62455
0,444
valid
6
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
9
81
0,65995
0,444
valid
7
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
8
64
0,57527
0,444
valid
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
15
225
0,6355
0,444
Valid
9
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
10
100
0,52414
0,444
valid
0,6
0,6
0,55
0,25
0,45
0,4
0,75
0,5
sedang
8
2
0,6
sedang
8
4
0,4
sedang
8
4
0,4
sedang
9
2
0,7
sukar
5
0
0,5
sedang
8
1
0,7
sedang
6
2
0,4
Mudah
10
5
0,5
sedang
7
3
0,4
baik
cukup
cukup
baik
baik
baik
cukup
Baik
Cukup
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
72
10
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
7
49
0,61275
0,444
Valid
11
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
13
169
-0,1154
0,444
tidak
12
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
12
144
0,62563
0,444
Valid
13
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
11
121
0,60845
0,444
Valid
14
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
10
100
0,48394
0,444
valid
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
12
144
0,56752
0,444
valid
16
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
12
144
0,53847
0,444
valid
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
20
400
0,48394
0,444
valid
18
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
12
144
-0,43
0,444
tidak
0,35
sedang
6
1
0,5
Baik
Dipakai
0,65
sedang
7
6
0,1
jelek
Tidak
0,6
Sedang
9
3
0,6
Baik
Dipakai
0,55
Sedang
8
3
0,5
Baik
Dipakai
0,5
sedang
6
4
0,2
jelek
Dipakai
0,6
sedang
9
3
0,6
baik
Dipakai
0,6
sedang
7
5
0,2
jelek
Dipakai
1
mudah
10
6
0,4
cukup
Dipakai
0,6
sedang
5
7
-0,2
jelek
Tidak
73
19
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
11
121
0,29373
0,444
tidak
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
15
225
0,65742
0,444
valid
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
15
225
0,47115
0,444
valid
22
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
10
100
0,54087
0,444
valid
23
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
9
81
0,47875
0,444
valid
24
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
11
121
0,57984
0,444
valid
25
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
13
169
0,4516
0,444
valid
26
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
12
144
-0,275
0,444
tidak
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
15
225
0,53689
0,444
valid
28
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
13
169
0,51129
0,444
valid
0,55
sedang
7
4
0,3
cukup
0,75
mudah
10
5
0,5
baik
0,75
mudah
10
5
0,5
baik
0,5
sedang
7
3
0,4
cukup
0,45
sedang
7
2
0,5
baik
0,55
sedang
9
2
0,7
baik
0,65
sedang
9
4
0,5
baik
0,6
sedang
5
7
-0,2
jelek
0,75
mudah
10
5
0,5
baik
0,65
sedang
8
5
0,3
cukup
Tidak
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Tidak
Dipakai
Dipakai
74
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
17
289
0,35344
0,444
tidak
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
14
196
0,68539
0,444
valid
31
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
12
AG
0,68374
0,444
Valid
32
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
12
144
0,54815
0,444
Valid
33
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
11
121
0,63706
0,444
valid
34
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
12
144
0,74185
0,444
valid
35
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
9
81
0,60273
0,444
valid
0,85
mudah
10
7
0,3
cukup
Tidak
0,7
mudah
10
4
0,6
baik
Dipakai
0,6
Sedang
9
3
0,6
Baik
Dipakai
0,6
Sedang
8
4
0,4
Cukup
Dipakai
0,55
sedang
8
3
0,5
baik
Dipakai
0,6
sedang
10
2
0,8
baik
Dipakai
0,45
sedang
7
2
0,5
baik
Dipakai
Skor
Total (Y)
32
49
30
29
29
29
28
25
24
22
19
19
18
16
13
15
10
6
6
5
424
Y^2
1024
2401
900
841
841
841
784
625
576
484
361
361
324
256
169
225
100
36
36
25
11210
75
Lampiraan 10. Rekapitulasi uji validitas soal ujicoba
REKAPITULASI UJI VALIDITAS SOAL UJICOBA
Rumus:
rxy 
  

2

  2  
2
2

Butir soal Valid jika rxy >
rtabel
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan pada soal nomor 1
No.
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
UC 10
UC 12
UC 02
UC 04
UC 16
UC 17
UC 13
UC 06
UC 11
UC 07
UC 09
UC 19
UC 01
UC 14
UC 03
UC 05
UC 08
UC 15
UC 18
UC 20
Jumlah
Butir soal
no.1 (X)
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
10
Total
skor (Y)
32
49
30
29
29
29
28
25
24
22
19
19
18
16
13
15
10
6
6
5
424
X2
Y2
XY
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
100
1024
2401
900
841
841
841
784
625
576
484
361
361
324
256
169
225
100
36
36
25
11210
32
49
30
29
29
29
28
0
24
0
19
0
18
0
0
0
0
0
0
0
287
rtabel = 0,444
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
(20 X 287) - (10) (424)
rxy =
{(20 X 100) - (10)²} {(20 X 11210) - (424²}
₌
0,71168
Hasil perhitungan bahwa nilai rhitung adalah =
Karena r hitung > r tabel, maka soal no 1 valid.
0,71168
76
Lampiran 11. Rekapitulasi reliabilitas soal ujicoba
REKAPITULASI RELIABILITAS SOAL UJICOBA
Rumus:
 k   M(k  M 
r11  
 1 

kVt 
 k -1  
Keterangan:
k = Banyaknya butir soal
M = Rata-rata skor total
Vt = Varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis soal uji coba diperoleh:
k = 35
M = 20,6
(424)²
20
11210Vt =
20
r11 =
35
35- 1
r11 =
0,95085
=
1 -
111,06
20,6 (35-20,6)
35 x 111,06
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
77
Lampiran 12. Rekapitulasi tingkat kesukaran soal ujicoba
REKAPITULASI TINGKAT KESUKARAN SOAL UJICOBA
Rumus :
P
B
JS
Keterangan:
P : Indeks Kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab benar
JS : Jumlah
siswa
Kriteria :
Interval
0,00 - 0,30
Kriteria
Sukar
0,31 - 0,70
Sedang
0,71 - 1,00
Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal
no. 1
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kode
UC 10
UC 12
UC 02
UC 04
UC 16
UC 17
UC 13
UC 06
UC 11
UC 07
UC 09
UC 19
UC 01
UC 14
UC 03
UC 05
UC 08
UC 15
UC 18
UC 20
Jumlah
Skor
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
10
P=
10
20
P=
0,5
Berdasarkan kriteria, maka
soal nomor 1 mempunyai tingkat kesukaran
sedang.
78
Lampiran 13. Rekapitulasi daya pembeda soal ujicoba
REKAPITULASI DAYA PEMBEDA SOAL UJICOBA
Rumus :
DP 
BA BB

JA JB
Keterangan:
DP
Daya
: Pembeda
BA
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
BB
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JA
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
Banyaknya siswa pada kelompok
: bawah
JB
Kriteria
Interval DP
0,00 < DP <
0,20 < DP <
0,40 < DP <
0,70 < DP <
Perhitungan
Kriteria
Jelek
Cukup
Baik
Sangat Baik
0,20
0,40
0,70
1,00
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara
yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas
Kode
UC 02
UC 10
UC 13
UC 16
UC 12
UC 11
UC 17
UC 04
UC 06
UC 09
Jumlah
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
DP
Skor
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
8
8
2
10
10
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kelompok Bawah
Kode
UC 07
UC 19
UC 01
UC 14
UC 03
UC 05
UC 15
UC 08
UC 18
UC 20
Jumlah
Skor
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
2
=
=
0,60
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik
79
Lampiran 14. Penilaian pakar materi
Penilaian tahap I
No
I.
1
2
3
Komponen
Jawaban “Ya”
Kelayakan isi
Stabdar Kompetensi (SK) tercantum secara eksplisit
Kompetensi dasar (KD) tercantum secara eksplisit
Kesesuaian isi buku dengan SK dan KD
II.
Penyajian
1
Daftar Isi
2
Peta konsep atau ringkasan
3
Kata kunci/keywords
4
Pertanyaan/soal latihan pada setiap bab
5
Daftar pustaka
Kriteria
Lolos tahap I
Penilaian tahap II
Skor
No
KOMPONENEN
I
KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A. CAKUPAN MATERI
1 Keluasan Materi
2 Kedalaman materi
B. AKURASI MATERI
1 Akurasi fakta
2 Kebenaran konsep
3 Akurasi Teori
4 Kebenaran prinsip/hokum
C. KEMUTAKHIRAN
1 Kesesuaian dengan perkembangan ilmu
2 Keterkinian/ketermasaan fitur (contoh-contoh)
3 Rujukan termasa (up to date)
D. MENGANDUNG WAWASAN PRODUKTIVITAS
1 Menumbuhkan semangat kewirausahaan
2 Menumbuhkan etos kerja
3 Menumbuhkan semangat inovatif/kreativitas
4 Menumbuhkan daya saing
E. MERANGSANG KEINGINTAHUAN
1 Menumbuhkan rasa ingin tahu
2 Kemampuan merangsang berpikir kritis
3 Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh
F. MENGEMBANGKAN KECAKAPAN HIDUP
1 Mengembangkan kecakapan personal
2 Mengembangkan kecakapan social
3 Mengembangkan kecakapan akademik
4 Mengembangkan kecakapan vokasional
G. MENGEMBANGKAN WAWASAN KEBHINEKAAN
1 Apresiasi terhadap keanekaragaman hayati dan mengembangkan rasa
syukur peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa
1
2
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
80
2
Apresiasi terhadap kekayaan potensi keanekaragaman hayati Indonesia
H. MENGANDUNG WAWASAN KONTEKSTUAL
Menyajikan contoh-contoh konkret dari lingkungan
local/nasional/regional/internasional
2 Apresiasi terhadap pakar perintis perkembangan ilmu biologi
RERATA SKOR
RERATA KOMPONEN KELAYAKAN ISI
II KOMPONEN KEBAHASAAN
A. SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik
2 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional peserta didik
1
B. KOMUNIKATIF
Keterpahaman peserta didik terhadap pesan
Kesesuaian ilustrasi dengan substansi pesan
C. DIALOGIS DAN INTERAKTIF
1 Kemampuan memotivasi peserta didik untuk merespons pesan
2 Menciptakan komunikasi interaktif
D. LUGAS
1 Ketepatan4 struktur kalimat
2 Kebakuan Istilah
E. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR
1 Keutuhan makna dalam bab/subbab/alinea
2 Ketertautan antarbab/subbab/alinea/kalimat
F. KESESUAIAN DENGAN KAIDAH BAHASA INDONESIA
1 Ketepatan tata bahasa
2 Ketepatan Ejaan
G. PENGGUNAAN ISTILAH DAN SIMBOL LAMBANG
1 Konsistensi penggunaan istilah
2 Konsistensi penggunaan simbol/lambing
3 Ketepatan penulisan nama ilmiah/asing
RERATA SKOR
RERATA SKOR KOMPONEN KEBAHASAAN
III KOMPONEN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN
1 Konsistensi sistematika sajian dalam bab
2 Kelogisan penyajian
3 Keruntutan Konsep
4 Keseimbangan substansi antarbab/subbab
B. PENDUKUNG PENYAJIAN MATERI
1 Kesesuaian/ketepatan ilustrasi dengan materi
2 Penyajian teks, tabel, gambar, dan lampiran disertai dengan rujukan/sumber
acuan
3 Identitas tabel, gambar, dan lampiran
4 Ketepatan penomoran dan penamaan tabel, gambar dan lampiran
5 Advance organizer (pembangkit motivasi belajar) pada awal bab
6 Pengantar
7 Glosarium
8 Indeks
9 Daftar Pustaka
10 Rangkuman
C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1 Keterlibatan peserta didik
2 Berpusat pada peserta didik
1
2
4
4
4
4
4
4
3
3,58
3
3,75
3,76
3
3,96
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3,33
4
4
3
3,6
3,64
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
81
3 Kesesuaian dengan karakteristik mata pelajaran
4 Menyajikan umpan balik untuk evaluasi diri
5 Kemampuan merangsang kedalaman berpikir peserta didik
RERATA SKOR
RERATA SKOR KOMPONEN PENYAJIAN
4
4
4
3,68
4
4
4
3,63
3,74
4
4
4
3,89
82
Lampiran 15. Penilaian pakar media
Penilaian tahap 1
No
I.
1
2
3
Komponen
Jawaban “Ya”
Kelayakan isi
Stabdar Kompetensi (SK) tercantum secara eksplisit
Kompetensi dasar (KD) tercantum secara eksplisit
Kesesuaian isi buku dengan SK dan KD
II.
Penyajian
1
Daftar Isi
2
Peta konsep atau ringkasan
3
Kata kunci/keywords
4
Pertanyaan/soal latihan pada setiap bab
5
Daftar pustaka
Kriteria
Lolos tahap I
Peniaian tahap II
No
I
Butir
KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A. CAKUPAN MATERI
1. Keluasan Materi
2. Kedalaman materi
B. AKURASI MATERI
1. Akurasi fakta
2. Kebenaran konsep
3. Akurasi Teori
4. Kebenaran prinsip/hokum
C. KEMUTAKHIRAN
1. Kesesuaian dengan perkembangan ilmu
2. Keterkinian/ketermasaan fitur (contoh-contoh)
3. Rujukan termasa (up to date)
D. MENGANDUNG WAWASAN PRODUKTIVITAS
1. Menumbuhkan semangat kewirausahaan
2. Menumbuhkan etos kerja
3. Menumbuhkan semangat inovatif/kreativitas
4. Menumbuhkan daya saing
E. MERANGSANG KEINGINTAHUAN (CURIOSITY)
1. Menumbuhkan rasa ingin tahu
2. Kemampuan merangsang berpikir kritis
3. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh
F.
MENGEMBANGKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)
1. Mengembangkan kecakapan personal
2. Mengembangkan kecakapan social
3. Mengembangkan kecakapan akademik
4. Mengembangkan kecakapan vokasional
G. MENGEMBANGKAN WAWASAN KEBINEKAAN
(SENSE OF DIVERSITY)
1. Apresiasi terhadap keanekaragaman hayati dan mengembangkan rasa
syukur peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa
Skor
Rerata
skor
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
3
3
3,33
3
3
3
3
3
3
3
83
2.
Apresiasi terhadap kekayaan potensi keanekaragaman hayati Indonesia
H. MENGANDUNG WAWASAN KONTEKSTUAL
Menyajikan contoh-contoh konkret dari lingkungan
local/nasional/regional/internasional
2. Apresiasi terhadap pakar perintis perkembangan ilmu biologi
RERATA KOMPONEN KELAYAKAN ISI
II KOMPONEN KEBAHASAAN
A. SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik
2. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional peserta
didik
B. KOMUNIKATIF
1. Keterpahaman peserta didik terhadap pesan
2. Kesesuaian ilustrasi dengan substansi pesan
C. DIALOGIS DAN INTERAKTIF
1. Kemampuan memotivasi peserta didik untuk merespons pesan
2. Menciptakan komunikasi interaktif
D. LUGAS
1. Ketepatan struktur kalimat
2. Kebakuan Istilah
E. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR
1. Keutuhan makna dalam bab/subbab/alinea
2. Ketertautan antarbab/subbab/alinea/kalimat
F.
KESESUAIAN DENGAN KAIDAH BAHASA INDONESIA
1. Ketepatan tata bahasa
2. Ketepatan Ejaan
G. PENGGUNAAN ISTILAH DAN SIMBOL LAMBANG
1. Konsistensi penggunaan istilah
2. Konsistensi penggunaan simbol/lambing
3. Ketepatan penulisan nama ilmiah/asing
RERATA SKOR KOMPONEN KEBAHASAAN
III KOMPONEN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIAN
1. Konsistensi sistematika sajian dalam bab
2. Kelogisan penyajian
3. Keruntutan Konsep
4. Keseimbangan substansi antarbab/subbab
B. PENDUKUNG PENYAJIAN MATERI
1. Kesesuaian/ketepatan ilustrasi dengan materi
2. Penyajian teks, tabel, gambar, dan lampiran disertai dengan
rujukan/sumber acuan
3. Identitas tabel, gambar, dan lampiran
4. Ketepatan penomoran dan penamaan tabel, gambar dan lampiran
5. Advance organizer (pembangkit motivasi belajar) pada awal bab
6. Pengantar
7. Glosarium
8. Indeks
9. Daftar Pustaka
10. Rangkuman
C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN
1. Keterlibatan peserta didik
2. Berpusat pada peserta didik
3. Kesesuaian dengan karakteristik mata pelajaran
4. Menyajikan umpan balik untuk evaluasi diri
5. Kemampuan merangsang kedalaman berpikir peserta didik
1.
3
4
3,5
3
3,10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3,25
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3,2
3
84
RERATA SKOR PENYAJIAN
IV. KOMPONEN KEGRAFIKAAN
A. UKURAN BUKU
1.
Ukuran/format
1.1 Kesesuaian buku dengan standar IBO
1.2 Kesesuaian format dengan materi isi buku
B. BAGIAN KULIT BUKU
2.
Desain
1.1 Penampilan unsure tata letak pada kulit muka, belakang dan punggung
memiliki kesatuan (unity)3
1.2 Memiliki pusat pandang (point center) yang baik
1.3 Komposisi unsur letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll) seimbang
dan seirama dengan tata letak isi
1.4 Ukuran unsur tata letak proporsional
1.5 Proporsi tampilan tata letak setiap unsur sesuai
1.6 Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi
1.7 Memiliki tingkat kekontrasan yang baik
3.
Tata letak
2.1 Penempatan unsur tata letak konsisten (sesuai pola)
2.2 Memberi kesan irama yang baik (muka, belakang, dan punggung)
2.3 Menampilkan seluruh unsur tata letak secara proporsional dan
harmonis
2.4 Menggunakan dan menenpatkan unsur tata letak konsisten dan dalam
satu seri
4.
Tipografi
3.1 Ukuran judul buku lebih dominan dibandingkan (nama pengarang dan
penerbit)
3.2 Warna judul buku kontras daripada warna latar belakang
3.3 Ukuran huruf proporsional dibandingkan dengan ukuran buku
3.4 Tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf
3.5 Tidak menggunakan huruf hias/dekorasi
3.6 Sesuai dengan jenis huruf isi buku
5.
Ilustrasi
4.1 Ilustrasi dapat menggambarkan isi/materi buku
4.2 Ilustrasi mampu mengungkap karakter buku
4.3 Bentuk, ukuran, obyek ilustrasi proporsional dan sesuai realita
4.4 Warna obyek ilustrasi sesuai realita
C. BAGIAN ISI
1.
Tata letak
1.1 Penempatan unsur tata letak konsisten
1.2 Jarak antar paragraf jelas serta tidak ada widow atau ophan
1.3 Setiap penempatan judul bab seragam/ konsisten
1.4 Bidang cetak dan marjin duan halaman yang berdampingan
1.5 Kesesuaian bentuk, warna dan ukuran unsur tata letak
1.6 Judul bab
1.7 Sub judul
1.8 Angka halaman
1.9 Ilustrasi
1.1
0
1.1
1
2.1
2.2
Keterangan gambar (caption)
Ruang putih (white space)
2.
Tipografi
Tidak teerlalu banyak menggunakan jenis huruf
Tidak menggunakan huruf hias/dekoratif
3,15
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3,25
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3,33
3,25
3
85
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.1
0
2.1
1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, small capital) tidak
berlebihan
Panjang baris kalimat antara 45-75 karakter (sekitar 10-12)
Spasi baris susunan teks normal
Jenis huruf sesuai dengan materi isi
Jarak antara huruf/ kerning normal
Jenjang/hierarki judul-judul jelas dan konsisten
Jenjang/hierarki judul-judul proporsional
Tidak terdapat alur putih dalam susunan teks
Tanda pemotongan kata (hyphenation) maksimum 3 baris
3.
Ilustrasi
Mampu mengungkap makna/arti dari objek
Bentuk proporsional
Bentuk akurat dan realistis
Keseluruhan ilustrasi serasi
Goresan garis dan raster tegas dan jelas
Mengungkapkan konsep kreatif
3.7 Penggunaan warna sesuai objek
3.8 Dinamis
RERATA SKOR KOMPONEN KEGRAFIKAAN
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3,26
86
Lampiran 16. Penilaian pakar pendekatan JAS
REKAPITULASI KELAYAKAN MODUL
OLEH PAKAR JAS
PENILAIAN I
No
1
Komponen JAS
Eksplorasi
2
Konstruktivisme
3
4
5
Proses sains
Masyarakat
belajar
(learning
community)
Bioeduteinment
6
Asesmen autentik
Penilaian
Sudah Nampak kegiatan eksplorasi melalui kegiatan
laboratorium menjelajah internet, akan lebih baik lagi jika
siswa diberi pengalaman wawancara dengan lingkungan
sekitar tentang problem pencernaan
Sudah muncul, berbagai kegiatan yang dirancang akan
membuat siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya,
hanya saja inkuirinya masih kurang nampak, karena
masih sangat terbimbing
Sudah muncul melalui kegiatan praktikum
Karena beberapa tugas dikerjakan berkelompok maka
masyarakat belajar
Sudah Nampak karena beberapa kegiatan dikemas dalam
bentuk permaianan
Belum nampak karena evaluasinya masih paper dan
pensil.
Saran:
Untuk asesmen autentik perlu ditambah tidak hanya paper dan pensil test, tetapi
termasuk penilaian portofolio siswa selama berkegiatan. Secara umum modul
yang dibuat sudah bagus dan memenuhi kriteria-kriteria JAS.
PENILAIAN II
No
1
Komponen JAS
Eksplorasi
2
Konstruktivisme
3
Proses sains
4
5
Masyarakat
belajar
(learning
community)
Bioeduteinment
6
Asesmen autentik
Penilaian
Modul sudah memuat kegiatan-kegiatan eksplorasi dalam
pembelajaran yang dikembangkan
Modul sudah memuat sifat-sifat konstruktivisme dalam
pembelajaran
Modul sudah menampilkan proses sains dalam proses
pembelajarannya, tetapi masih terlalu banyak bacaan
yang sifatnya memberitahu bukan proses sains
Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam modul,
memungkinkan dilakukan berkelompok, hanya tidak
disebutkan bagian pelaksanaan kegiatan
(berkelompok/mandiri)
Sudah tampak didalam modul dalam bentuk TTS, Word
square
Belum ada asesmen autentiknya misal asesmen untuk
menilai kinerja siswa selama praktikum asesmen untuk
menilai portofolio siswa dsb.
87
Saran :
Untuk learning community mungkin bisa ditambahkan didalam petunjuk
praktikum kegiatan dikerjakan kelompok, untuk asesmen autentik dalam bentuk
chek list, angket kinerja, instrument observasi, dsb.
PENILAIAN III
No
1
Komponen JAS
Eksplorasi
2
3
4
Konstruktivisme
Proses sains
Masyarakat belajar
(learning
community)
Bioeduteinment
5
6
Asesmen autentik
Saran :
Penilaian
Modul sudah memuat kegiatan eksplorasi dalam
pembelajaran yang dikembangkan
Sifat-sifat konstruktivis sudah tampak dalam modul
Proses sains sudah ditampilkan dalam modul
Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam
modul memungkinkan dilakukan berkelompok
Sudah tampak didalam modul dalam bentuk TTS,
Word square
Sudah ada asesmen autentik
Di halaman judul sebaiknya dicantumkan modul untuk kelas berapa
88
Lampiran 17. Hasil tanggapan siswa terhadap Funny Biology module berbasis
JAS Sistem Pencernaan pada skala terbatas
PENILAIAN SKALA TERBATAS
No
Pertanyaan
1
2
Funny Biology Module berbasis JAS menarik
Dengan menggunakan Funny Biology Module berbasis
JAS ini, anda lebih mudah dalam belajar dan
memahami materi
Bahasa yang digunakan dalam Funny Biology Module
berbasis JAS mudah dipahami
Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
menambah referensi (sumber bacaan) belajar anda.
Anda menyukai pemberian tugas mencari informasi
yang dilakukan diinternet
Penggunaan huruf cetak (tulisan) pada Funny Biology
Module berbasis JAS ini dapat terbaca dengan jelas dan
mudah
Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
memberikan pengalaman belajar yang baru bagi anda
Anda tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan
Funny Biology Module berbasis JAS
Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
mengarahkan anda untuk belajar mandiri
Rata-rata
3
4
5
6
7
8
9
∑
Responden
Mejawab
"Ya"
Persentase
(%)
10
10
100
10
10
100
10
7
70
10
10
100
10
10
100
10
10
100
10
10
100
10
10
100
10
10
100
97
89
Lampiran 18. Daftar nilai ulangan kelas uji sebelum ujicoba
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
Ahmad Nugroho Aji Agung
Alfian
Alvina Dewi Maulidya
Bella Rizki Maudi
Berlian Wisesa Timur
Desy Andriyani
Desy Krismo Nita
Dika Randika Danissisa
Dimas Dwi fajar
Dini Fitri Widyanti
Dwi Kartiko Sari
Eko Yulianto
Gus Maulana Fatchur Reza
Hazian Hatta S
Hestiningrum
Idham Kholit
Kamiliatun Nissa
Kunasah
Milenia Prima Devi
Muh. Ichbar Rahmawijaya
Muhammad Bagas P
Muhammad Shoikhul Hadi
Muhammad Yhoga Kharisma
Ratna Adela C
Rifa Fatkhurrohhim Fatha
Rika Malia
Rina Mualifah
Tutik Sri W
Wahyu Setyo Aji
Zidan Muhamad Ramadhan
Nilai
68
52
56
56
64
60
64
48
52
68
80
56
56
56
48
76
72
76
60
64
64
50
52
72
56
73
61
52
58
50
90
Lampiran 19. Daftar nilai ulangan kelas kontrol sebelum ujicoba
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
Alfian Aqila P
Anika Novania
Avita Milenia Fiqriya
Ayu Febriana
Bagus Lutfiyanto
David Bekham Ardiyanto
Dwiki Agus Budiyanto
Halimatus Sa'diah
M.Adi Nugroho
M.Rizal Khoiril A
Moh Soleh
Muchamad Afrizal
Muhamad Joni
Muhammad Efendi
Mutiara Pangesti
Nailul Muna
Nailul Muna
Ngatimah
Nuri Annisa
Ratna Kartika Dewi
Rindiyani
Riska Ainiya Choirun N
Rizal Choirul Niam
Rizki Anwar Sholeh
Rohmah
Roni Zulfikar
Setia Puji Lestari
Wahyu Nur Oktafianto
Wahyu Setio Utomo
Zella Aditya V
Nilai
52
52
64
78
68
68
48
64
80
56
53
56
56
56
64
76
64
56
68
76
52
50
56
60
60
50
55
61
67
75
91
Lampiran 20. Rekapitulasi homogenitas nilai ulangan sebelum ujicoba
UJI HOMOGENITAS
Hipotesis
: 12 =
22
Ha
: 12 =
Uji Hipotesis
22
Ho
Untuk menguji hipotesis digunakan
rumus:
Varians terbesar
F
Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi
Uji
Kontrol
Jumlah
n
1533
30
1526
30
x
Varians (s2)
Standart deviasi (s)
51,10
83,34
9,13
50,87
82,51
9,08
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F
=
83,3400
82,5100
Pada a = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1
dk penyebut = nk -1
F (0.025)(29:29)
=
=
=
1,0101
30
30
-
1 =
1 =
29
29
= 2,3638
1,0101
2,3638
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama (homogen).
92
Lampiran 21. Daftar nama siswa uji
DAFTAR NAMA KELAS UJI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
Alfian Aqila P
Anika Novania
Avita Milenia Fiqriya
Ayu Febriana
Bagus Lutfiyanto
David Bekham Ardiyanto
Dwiki Agus Budiyanto
Halimatus Sa'diah
M.Adi Nugroho
M.Rizal Khoiril A
Moh Soleh
Muchamad Afrizal
Muhamad Joni
Muhammad Efendi
Mutiara Pangesti
Nailul Muna
Nailul Muna
Ngatimah
Nuri Annisa
Ratna Kartika Dewi
Rindiyani
Riska Ainiya Choirun N
Rizal Choirul Niam
Rizki Anwar Sholeh
Rohmah
Roni Zulfikar
Setia Puji Lestari
Wahyu Nur Oktafianto
Wahyu Setio Utomo
Zella Aditya V
Kode
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
E15
E16
E17
E18
E19
E20
E21
E22
E23
E24
E25
E26
E27
E28
E29
E30
93
Lampiran 22. Daftar nama kelas kontrol
DAFTAR NAMA KELAS KONTROL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Nama
Ahmad Nugroho Aji Agung
Alfian
Alvina Dewi Maulidya
Bella Rizki Maudi
Berlian Wisesa Timur
Desy Andriyani
Desy Krismo Nita
Dika Randika Danissisa
Dimas Dwi fajar
Dini Fitri Widyanti
Dwi Kartiko Sari
Eko Yulianto
Gus Maulana Fatchur Reza
Hazian Hatta S
Hestiningrum
Idham Kholit
Kamiliatun Nissa
Kunasah
Milenia Prima Devi
Muh. Ichbar Rahmawijaya
Muhammad Bagas P
Muhammad Shoikhul Hadi
Muhammad Yhoga Kharisma
Ratna Adela C
Rifa Fatkhurrohhim Fatha
Rika Malia
Rina Mualifah
Tutik Sri W
Wahyu Setyo Aji
Zidan Muhamad Ramadhan
Kode
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
K13
K14
K15
K16
K17
K18
K19
K20
K21
K22
K23
K24
K25
K26
K27
K28
K29
K30
94
Lampiran 23. Rekapitulasi nilai akhir kelas uji
REKAPITULASI NILAI AKHIR KELAS UJI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kode
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
E15
E16
E17
E18
E19
E20
E21
E22
E23
E24
E25
E26
E27
E28
E29
E30
PI
70
78
83
75
70
70
75
78
70
84
83
85
78
70
75
84
83
78
78
83
84
75
83
85
84
85
75
84
85
85
PII
73
80
78
83
73
73
83
80
73
75
78
80
80
73
83
75
78
80
80
78
75
83
78
80
75
80
83
75
80
80
W
80
70
70
80
80
80
80
70
80
80
70
90
70
80
80
80
70
70
70
70
80
80
70
90
80
90
80
80
90
90
G
77
66
77
88
77
77
88
66
77
77
77
88
66
77
88
77
77
66
66
77
77
88
77
88
77
88
88
77
88
88
Rata-rata
77,02
Nilai tertinggi
90,22
Nilai terendah
65,22
Jumlah siswa
30
Siswa tuntas
27
Siswa tidak tuntas
Ketuntasan klasikal
3
90%
O
71
80
78
75
71
71
75
80
71
82
78
85
80
71
75
82
78
80
80
78
82
75
78
85
82
85
75
82
85
85
YAP
83
70
75
81
83
55
84
80
73
78
75
80
60
83
75
75
70
69
75
73
70
75
70
80
73
70
70
65
85
80
E
60
73
76
73
73
76
63
86
73
70
66
80
73
80
90
73
76
73
73
76
70
90
76
73
83
83
83
73
90
93
NH
75,67
74,00
76,83
80,33
75,67
71,00
80,83
75,67
74,00
79,33
76,83
84,67
72,33
75,67
79,33
78,83
76,00
73,83
74,83
76,50
78,00
79,33
76,00
84,67
78,50
83,00
78,50
77,17
85,50
84,67
NA
65,22
73,33
76,28
75,44
73,89
74,33
68,94
82,56
73,33
73,11
69,61
81,56
72,78
78,56
86,44
74,94
76,00
73,28
73,61
76,17
72,67
86,44
76,00
76,89
81,50
83,00
81,50
74,39
88,50
90,22
Keterangan
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
95
Lampiran 24. Rekapitulasi nilai akhir kelas kontrol
REKAPITULASI NILAI AKHIR KELAS UJI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kode
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
E15
E16
E17
E18
E19
E20
E21
E22
E23
E24
E25
E26
E27
E28
E29
E30
PI
78
70
75
70
80
70
78
70
78
70
70
78
83
75
75
80
70
78
70
70
75
83
83
80
80
70
83
75
80
83
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai terndah
Jumlah siswa
Siswa tuntas
Siswa tidak tuntas
Ketuntasan klasikal
P II
80
75
78
75
85
75
80
75
80
75
75
80
80
78
78
85
75
80
75
75
78
80
80
85
85
75
80
78
85
80
73,49
89,17
64,17
30
21
9
70%
E
66
60
86
80
60
80
60
70
66
80
60
76
66
73
86
66
63
66
63
80
86
93
76
66
73
60
83
63
73
76
NH
79,00
72,50
76,50
72,50
82,50
72,50
79,00
72,50
79,00
72,50
72,50
79,00
81,50
70,00
76,50
82,50
72,50
79,00
72,50
72,50
76,50
81,50
81,50
82,50
82,50
72,50
81,50
76,50
82,50
81,50
NA
70,33
64,17
82,83
77,50
67,50
77,50
66,33
70,83
70,33
77,50
64,17
77,00
71,17
67,33
82,83
71,50
66,17
70,33
66,17
77,50
82,83
89,17
77,83
71,50
76,17
64,17
82,50
67,50
76,17
77,83
Keterangan
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TIDAK_TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
96
Lampiran 25. Rekapitulasi Uji normalitas nilai akhir kelas uji
NORMALITAS HASIL BELAJAR KELAS UJI
Hipotesis
Ho :
Data berdistribusi normal
Ha :
Data tidak berdistribusi normal
Pengujian
Hipotesis: Kriteria yang digunakan
Rumus yang digunakan:
 
2
k
Oi  E i 2
i 1
Ei

Ho diterima jika X2 < X2 tabel
Peluang
No
Kelas
batas
Interval
kelas
Oi
Me(X)
1
64
-
69
63,5
2
77,02
S
5,91
2
70
-
75
69,5
13
77,02
3
4
5
76
83
89
-
82
88
94
75,5
82,5
88,5
10
4
1
Zscore
[Zscore]
Untuk Z
Luas
Kelas
Ei
(Oi-Ei)²
Untuk Z
Ei
-2,29
2,29
0,4889
0,0906
2,7167
0,1891
5,91
-1,27
1,27
0,3984
0,2969
8,9071
1,8807
77,02
5,91
-0,26
0,26
0,1015
0,2216
6,6485
1,6895
77,02
5,91
0,93
0,93
0,3231
0,1509
4,5258
0,0611
77,02
5,91
1,94
1,94
0,4740
Jumlah
3,8204
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh
X² tabel =
11,0705
N
∑
log n
Khitung
Max
Min
Rentang
Rata-rata
Panjang kelas
S2
S
34,89
5,91
30
2310,49
1,47712
5,87450
90,22
65,22
25
77,02
4,25568
3,8204
11,0705
Karena X2(hitung)<X2(tabel),maka data tersebut berdistribusi
normal
97
Lampiran 26. Rekapitulasi uji normalitas nilai akhir kelas kontrol
NORMALITAS HASIL BELAJAR KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho :
Data berdistribusi normal
Ha :
Data tidak berdistribusi normal
Pengujian
Hipotesis: Kriteria yang digunakan
Rumus yang digunakan:
 
2
k
Oi  E i 2
i 1
Ei

Ho diterima jika X2 < X2 tabel
C2(a)(K-3)
No
1
2
3
4
5
Kelas
batas
Z[ZInterval
kelas Oi Me(X)
S
score score]
64
- 69 63,5 9
73,49 6,69
-1,49
1,49
70
- 75 69,5 6
73,49 6,69
-0,60
0,60
76
- 82 75,5 9
73,49 6,69
0,30
0,30
83
- 88 82,5 4
73,49 6,69
1,35
1,35
89
- 94 88,5 1
73,49 6,69
2,24
2,24
Jumlah
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh
X² tabel =
11,0705
N
30
2204,66
∑
log n
1,47712
Khitung
5,87450
Max
89,17
Min
64,17
Rentang
25
Rata-rata
73,49
Panjang kelas 4,25568
9,3229
=
44,7100
34,8900
Luas
Kelas
Untuk
Z
0,2078
0,1065
0,2929
0,4110
Ei
6,2355
3,1940
8,7868
12,3293
(Oi-Ei)²
Ei
1,2257
2,4651
0,0052
5,6270
9,3229
11,0705
Karena X2(hitung)<X2(tabel),maka data tersebut berdistribusi
normal
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F
Peluan
g
Untuk
Z
0,4324
0,2246
0,1181
0,4110
=
1,2815
98
Lampiran 27. Rekapitulasi Uji t
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR
Hipotesis
Ho
:
m1
<
m2
Ha
:
m1
>
m2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t 
1
 x
2
1
1

n1
n 2
s
s
Dimana,
n 1
 1s12  n 2  1s 22
n1  n 2  2
Ho ditolak apabila t > t(1-½a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber Variasi
Jumlah
N
Kelompok Uji
2310
30
Kelompok Kontrol
2205
30
X
77,02
73,49
34,89
34,99
5,91
5,92
2
Varians (s )
Standart deviasi
(s)
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
(
)
s=√
=√
= 5,911
t=
√
(
)
99
= 2,311
Pada a = 5% dengan dk = 30+ 30 - 2 = 58 diperoleh t (0.975)(58) =
1,952
2,311
Karena t hitung > dari t tabel (t hitung berada di daerah penerimaan Ho),
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik
dari pada kelas kontrol
1,952
100
Lampiran 28. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa selama penugasan
REKAPITULASI PENILAIAN AKTIVITAS SISWA SELAMA PENUGASAN
Jenis Aktivitas
Skor Total
1
2
3
4
5
1
U-1
4
3
3
3
4
17
2
U-2
3
3
3
4
3
16
3
U-3
4
4
4
4
3
19
4
U-4
3
3
3
3
3
15
5
U-5
3
3
3
3
3
15
6
U-6
4
4
4
4
3
19
7
U-7
3
3
3
3
4
16
8
U-8
3
4
4
4
3
18
9
U-9
4
3
3
3
3
16
10
U-10
3
3
3
3
4
16
11
U-11
4
3
4
4
4
19
12
U-12
3
3
3
3
4
16
13
U-13
4
4
4
4
3
19
14
U-14
3
3
3
3
3
15
15
U-15
4
3
3
3
3
16
16
U-16
4
4
4
3
4
19
17
U-17
4
4
4
4
4
20
18
U-18
3
3
3
3
3
15
19
U-19
4
4
4
4
4
20
20
U-20
4
3
4
4
4
19
21
U-21
3
3
3
3
3
15
22
U-22
4
3
4
3
4
18
23
U-23
4
4
4
4
4
20
24
U-24
3
3
4
3
4
17
25
U-25
4
3
4
4
3
18
26
U-26
3
2
3
3
2
13
27
U-27
3
3
3
3
3
15
28
U-28
4
3
4
4
4
19
29
U-29
4
4
4
4
4
20
30
U-30
4
4
4
4
4
20
*Jenis aktivitas:1) terlibat dalam penyusunan LKS, 2) aktif berkonsultasi dengan guru, 3)
berpartisipasi aktif dalam observasi, 4) terlibat dalam penyusunan laporan, 5) berpartisipasi aktif
dalam menjawab pertanyaan
No
Kode
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif = 14 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan sangat aktif = 15 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif = 29 siswa
Persentase siswa aktif dan sangat aktif = 96,67%
Kriteria tingkat keaktifan = sangat aktif
Kriteria
Aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Sangat_aktif
Sangat_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Sangat_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Sangat_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Cukup_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Sangat_aktif
Sangat_aktif
101
Lampiran 29. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama pembelajaran
PENILAIAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI SELAMA PEMBELAJARAN
Jenis Aktivitas
Skor Total
Kriteria
1
2
3
4
5
6
1
U-1
2
2
2
2
2
2
12
Cukup_aktif
2
U-2
2
2
3
2
3
3
15
Aktif
3
U-3
2
3
3
3
2
3
16
Sangat_aktif
4
U-4
2
2
3
2
2
3
14
Aktif
5
U-5
3
3
2
3
3
3
17
Sangat_aktif
6
U-6
2
2
3
2
2
3
14
Aktif
7
U-7
2
3
2
2
2
3
14
Aktif
8
U-8
3
2
2
3
3
3
16
Sangat_aktif
9
U-9
2
2
3
2
3
3
15
Aktif
10
U-10
2
3
3
3
2
2
15
Aktif
11
U-11
2
2
2
2
2
2
12
Cukup_aktif
12
U-12
3
3
3
3
3
3
18
Sangat_aktif
13
U-13
2
2
3
2
2
3
14
Aktif
14
U-14
3
3
2
3
2
3
16
Sangat_aktif
15
U-15
2
3
3
2
3
3
16
Sangat_aktif
16
U-16
2
2
3
3
2
2
14
Aktif
17
U-17
2
3
3
1
3
3
15
Aktif
18
U-18
3
2
3
3
3
3
17
Sangat_aktif
19
U-19
3
2
2
2
2
2
13
Aktif
20
U-20
2
2
3
2
2
2
13
Aktif
21
U-21
3
2
3
3
2
3
16
Sangat_aktif
22
U-22
3
3
2
2
3
2
15
Aktif
23
U-23
1
2
3
3
3
2
14
Aktif
24
U-24
3
2
2
2
3
2
14
Aktif
25
U-25
2
3
3
2
2
3
15
Aktif
26
U-26
3
2
3
3
3
2
16
Sangat_aktif
27
U-27
2
2
2
3
3
3
15
Aktif
28
U-28
2
2
3
1
3
3
14
Aktif
29
U-29
2
3
3
2
3
2
15
Aktif
30
U-30
2
3
2
2
3
2
14
Aktif
*jenis aktivitas: 1) saya memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru, 2) saya bertanya bila
mengalami kesulitan dalam pembelajaran, 3) saya mencatat materi penting saat proses
pembelajaran, 4) saya bekerjsama/berintreksi dengan teman kelompok, 5) saya aktif
mengemukakan ide, 6) saya menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
No
Kode
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif = 19 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan sangat aktif = 9 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif = 28 siswa
Persentase siswa aktif dan sangat aktif = 93,33%
Kriteria tingkat keaktifan = sangat aktif
102
Lampiran 30. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas kontrol selama
pembelajaran
Jenis Aktivitas
Skor Total
Kriteria
1
2
3
4
5
6
1
U-1
2
2
2
3
2
2
13
Aktif
2
U-2
2
2
2
2
2
2
12
Aktif
3
U-3
2
2
3
2
2
3
14
Aktif
4
U-4
2
2
3
2
2
3
14
Aktif
5
U-5
2
3
2
2
2
2
13
Aktif
6
U-6
2
2
3
2
2
3
14
Aktif
7
U-7
2
2
2
2
2
2
12
Cukup_aktif
8
U-8
3
2
2
3
3
3
16
Sangat_aktif
9
U-9
2
2
2
2
2
2
12
Cukup_aktif
10
U-10
2
3
3
3
2
2
15
Aktif
11
U-11
2
3
2
2
3
2
14
Aktif
12
U-12
2
2
2
2
2
2
12
Cukup_aktif
13
U-13
2
2
3
2
2
3
14
Aktif
14
U-14
2
2
2
2
2
2
12
Cukup_aktif
15
U-15
2
3
3
2
3
3
16
Sangat_aktif
16
U-16
2
2
2
3
2
2
13
Aktif
17
U-17
2
2
3
2
3
2
14
Aktif
18
U-18
3
2
2
2
2
3
14
Aktif
19
U-19
2
2
2
2
2
2
12
Cukup_aktif
20
U-20
2
2
3
2
2
2
13
Aktif
21
U-21
3
2
2
3
2
2
14
Aktif
22
U-22
3
3
2
2
3
2
15
Aktif
23
U-23
1
2
3
3
3
2
14
Aktif
24
U-24
3
2
2
2
2
2
13
Aktif
25
U-25
2
3
3
2
2
3
15
Aktif
26
U-26
2
2
2
2
2
2
12
Cukup_aktif
27
U-27
2
2
2
2
2
3
13
Aktif
28
U-28
2
2
2
3
2
2
13
Aktif
29
U-29
2
3
3
2
3
2
15
Aktif
30
U-30
2
3
2
2
3
2
14
Aktif
*jenis aktivitas: 1) saya memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru, 2) saya bertanya bila
mengalami kesulitan dalam pembelajaran, 3) saya mencatat materi penting saat proses
pembelajaran, 4) saya bekerjsama/berintreksi dengan teman kelompok, 5) saya aktif
mengemukakan ide, 6) saya menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
No
Kode
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif = 21 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan sangat aktif = 2 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif = 23 siswa
Persentase siswa aktif dan sangat aktif = 76,67%
Kriteria tingkat keaktifan = aktif
103
Lampiran 31. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama praktikum 1
PENILAIAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI SELAMA PRAKTIKUM 1
No
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
U-1
U-2
U-3
U-4
U-5
U-6
U-7
U-8
U-9
U-10
U-11
U-12
U-13
U-14
U-15
U-16
U-17
U-18
U-19
U-20
U-21
U-22
U-23
U-24
U-25
U-26
U-27
U-28
U-29
U-30
Jumlah
Persentase (%)
Kriteria
1
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
1
3
2
3
2
2
2
2
67
74,44
Aktif
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
69
76,67
Aktif
Jenis Aktivitas
3
4
2
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3
3
3
1
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
3
1
3
2
3
2
77
67
85,56 74,44
Sangat aktif
Aktif
5
2
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
76
84,44
Akif
6
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
Skor
Total
12
15
16
14
17
14
12
16
15
14
12
16
14
16
16
14
15
13
12
13
16
15
14
14
13
16
14
14
15
15
Kriteria
Cukup_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Sangat_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
76
84,444
Aktif
*jenis aktivitas: 1) kelengkapan menyiapkan alat dan bahan, 2) bekerjasama
melakukan pengamatan, 3) melakukan cara kerja, 4) merangkai alat dan bahan, 6)
memperhatikan keselamatan kerja
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif = 18 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan sangat aktif = 8 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif = 26 siswa
Persentase siswa aktif dan sangat aktif = 86,67%
Kriteria tingkat keaktifan = sangat aktif
104
Lampiran 32. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas uji selama praktikum 2
PENILAIAN AKTIVITAS SISWA KELAS UJI SELAMA PRAKTIKUM 2
No
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
U-1
U-2
U-3
U-4
U-5
U-6
U-7
U-8
U-9
U-10
U-11
U-12
U-13
U-14
U-15
U-16
U-17
U-18
U-19
U-20
U-21
U-22
U-23
U-24
U-25
U-26
U-27
U-28
U-29
U-30
1
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
2
3
3
1
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
Jenis Aktivitas
3
4
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
3
1
2
3
2
2
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
1
3
2
2
2
5
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
6
2
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
Skor
Total
12
15
14
14
17
14
12
14
15
13
12
18
14
15
15
13
15
15
13
13
16
15
14
14
13
14
15
14
15
14
Kriteria
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
*jenis aktivitas: 1) kelengkapan menyiapkan alat dan bahan, 2) bekerjasama
melakukan pengamatan, 3) melakukan cara kerja, 4) merangkai alat dan bahan, 6)
memperhatikan keselamatan kerja
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif = 24 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan sangat aktif = 3 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif = 27 siswa
Persentase siswa aktif dan sangat aktif = 90,00%
Kriteria tingkat keaktifan = sangat aktif
105
Lampiran 33. Rata-rata aktivitas siswa kelas uji selama kegiatan praktikum
No
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
U-1
U-2
U-3
U-4
U-5
U-6
U-7
U-8
U-9
U-10
U-11
U-12
U-13
U-14
U-15
U-16
U-17
U-18
U-19
U-20
U-21
U-22
U-23
U-24
U-25
U-26
U-27
U-28
U-29
U-30
Skor siswa
Praktikum I Praktikum II
12
12
15
15
16
14
14
14
17
17
14
14
12
12
16
14
15
15
14
13
12
12
16
18
14
14
16
15
16
15
14
13
15
15
13
15
12
13
13
13
16
16
15
15
14
14
14
14
13
13
16
14
14
15
14
14
15
15
15
14
Rerata skor
Kriteria
12
15
15
14
17
14
12
15
15
13,5
12
17
14
15,5
15,5
13,5
15
14
12,5
13
16
15
14
14
13
15
14,5
14
15
14,5
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif = 23 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan sangat aktif = 13 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif = 26 siswa
Persentase siswa aktif dan sangat aktif = 86,67%
Kriteria tingkat keaktifan = sangat aktif
106
Lampiran 34. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas kontrol selama
praktikum 1
No
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
U-1
U-2
U-3
U-4
U-5
U-6
U-7
U-8
U-9
U-10
U-11
U-12
U-13
U-14
U-15
U-16
U-17
U-18
U-19
U-20
U-21
U-22
U-23
U-24
U-25
U-26
U-27
U-28
U-29
U-30
1
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
Jenis Aktivitas
3
4
2
2
2
2
2
3
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
5
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
6
2
2
2
2
1
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
2
1
2
2
2
2
Skor Total
13
12
13
13
10
13
12
14
15
13
12
13
13
12
13
12
11
15
11
15
13
13
14
15
13
12
13
12
14
13
Kriteria
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Cukup_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
*jenis aktivitas: 1) kelengkapan menyiapkan alat dan bahan, 2) bekerjasama
melakukan pengamatan, 3) melakukan cara kerja, 4) merangkai alat dan bahan, 6)
memperhatikan keselamatan kerja
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif = 20 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan sangat aktif = 0 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif = 20 siswa
Persentase siswa aktif dan sangat aktif = 66,67%
Kriteria tingkat keaktifan = cukup aktif
107
Lampiran 35. Rekapitulasi penilaian aktivitas siswa kelas kontrol selama
praktikum 2
No
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
U-1
U-2
U-3
U-4
U-5
U-6
U-7
U-8
U-9
U-10
U-11
U-12
U-13
U-14
U-15
U-16
U-17
U-18
U-19
U-20
U-21
U-22
U-23
U-24
U-25
U-26
U-27
U-28
U-29
U-30
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
Jenis Aktivitas
3
4
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
1
3
2
2
2
5
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
6
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
Skor
Total
15
12
14
14
12
14
12
13
15
13
12
16
14
13
15
13
12
15
12
14
16
15
14
14
13
12
15
14
15
15
Kriteria
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
cukup_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Sangat_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
*jenis aktivitas: 1) kelengkapan menyiapkan alat dan bahan, 2) bekerjasama
melakukan pengamatan, 3) melakukan cara kerja, 4) merangkai alat dan bahan, 6)
memperhatikan keselamatan kerja
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif = 21 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan sangat aktif = 2 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif = 23 siswa
Persentase siswa aktif dan sangat aktif = 76,67%
Kriteria tingkat keaktifan = aktif
108
Lampiran 36. Rata-rata aktivitas siswa kelas kontrol selama kegiatan praktikum
No
Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
U-1
U-2
U-3
U-4
U-5
U-6
U-7
U-8
U-9
U-10
U-11
U-12
U-13
U-14
U-15
U-16
U-17
U-18
U-19
U-20
U-21
U-22
U-23
U-24
U-25
U-26
U-27
U-28
U-29
U-30
Skor siswa
Praktikum Praktikum
I
II
13
15
12
12
13
14
13
14
10
12
13
14
12
12
14
13
15
15
13
13
12
12
13
16
13
14
12
13
13
15
12
13
11
12
15
15
11
12
15
14
13
16
13
15
14
14
15
14
13
13
12
12
13
15
12
14
14
15
13
15
Rerata
skor
Kriteria
14
12
13,5
13,5
11
13,5
12
13,5
15
13
12
14,5
13,5
12,5
14
12,5
11,5
15
11,5
14,5
14,5
14
14
14,5
13
12
14
13
14,5
14
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Cukup_aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Cukup_aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Aktif
Keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif = 21 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan sangat aktif = 0 siswa
∑siswa yang memiliki tingkat keaktifan aktif dan sangat aktif = 21 siswa
Persentase siswa aktif dan sangat aktif = 70,00%
Kriteria tingkat keaktifan = aktif
109
Lampiran 37. Rekapitulasi tanggapan siswa terhadap penggunaan Funny Biology
Module berbasis JAS Sistem Pencernaan
Rekapitulasi Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Funny Biology Module
Berbasis Jas Sistem Pencernaan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kode
U-1
U-2
U-3
U-4
U-5
U-6
U-7
U-8
U-9
U-10
U-11
U-12
U-13
U-14
U-15
U-16
U-17
U-18
U-19
U-20
U-21
U-22
U-23
U-24
U-25
U-26
U-27
U-28
U-29
U-30
Jumlah
Persentase
(%)
Rata-rata
Kriteria
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
100
100
100
100
Jawaban
5
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
30
100
100
100%
Sangat aktif
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
100
100
100
110
No
Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Funny Biology Module berbasis JAS menarik
Dengan menggunakan Funny Biology Module berbasis
JAS ini, anda lebih mudah dalam belajar dan memahami
materi
Bahasa yang digunakan dalam Funny Biology Module
berbasis JAS mudah dipahami
Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
menambah referensi (sumber bacaan) belajar anda.
Anda menyukai pemberian tugas mencari informasi yang
dilakukan diinternet
Penggunaan huruf cetak (tulisan) pada Funny Biology
Module berbasis JAS ini dapat terbaca dengan jelas dan
mudah
Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
memberikan pengalaman belajar yang baru bagi anda
Anda tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan
Funny Biology Module berbasis JAS
Funny Biology Module berbasis JAS ini mampu
mengarahkan anda untuk belajar mandiri
Rata-rata
Kriteria
∑
Responden
30
∑ Jawaban
"Ya"
30
Persentase
(%)
100
30
30
100
30
30
100
30
30
100
30
30
100
30
30
100
30
30
100
30
30
100
30
30
100
100
Sangat
baik
111
Lampiran 38. Rekapitulasi tanggapan guru terhadap penggunaan Funny Biology Module
berbasis JAS Sistem Pencernaan
Tanggapan Guru Terhadap Penggunaan Funny Biology Module Berbasis Jas Sistem
Pencernaan
No
Pertanyaan
1
Funny Biology module berbasis JAS dapat membantu dan
mempermudah bapak/ibu dalam mengajar materi sistem
pencernaan.
Isi dari Funny Biology module berbasis JAS sudah sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
ditetapkan oleh BNSP.
Penggunaan bahasa dalam Funny Biology module berbasis JAS
ini mudah dipahami dan komunikatif.
Bapak/ibu tidak menemukan konsep-konsep materi yang ada
dalam Funny Biology module berbasis JAS ini yang tidak
sesuai dengan pokok bahasan.
Funny Biology module berbasis JAS dapat menambah referensi
belajar peserta didik
Tugas-tugas dan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam Funny
Biology module berbasis JAS mampu membantu peserta didik
untuk memahami materi.
Urutan penyajian dalam Funny Biology module berbasis JAS
sudah runtut dan sistematis, sehingga mudah dipahami
Penggunaan huruf cetak (tulisan) dalam dapat terbaca dengan
jelas.
Funny Biology module berbasis JAS sudah memperhatikan dan
sesuai tingkat perkembangan dan perbedaan individual pada
diri siswa.
Isi dari Funny Biology module berbasis JAS mampu membantu
siswa memahami dan menemukan konsep-konsepmateri yang
diajarkan.
Bapak/ibu tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan ini.
Bapak/ibu tertarik untuk menerapkan Funny Biology module
berbasis JAS pada materi biologi yang lain.
Funny Biology module berbasis JAS dapat menunjang
pembelajaran yang aktif, efektif dan berpusat pada siswa.
Rata-rata
Kriteria
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
∑
Responden
(n)
2
∑ Jawaban
"Ya" (f)
Persentase
(%)
2
100
2
2
100
2
2
100
2
2
100
2
2
100
2
2
100
2
2
100
2
2
100
2
2
100
2
2
100
2
2
2
2
100
100
2
2
100
100
Sangat aktif
112
Lampiran 39. Soal evaluasi siswa
SOAL EVALUASI SISWA
113
114
115
116
Lampiran 40. Kunci jawaban evaluasi
KUNCI JAWABAN EVALUASI
1. D
2. C
3. B
4. B
5. B
6. D
7. D
8. B
9. B
10. C
Rubrik pensekoran
skor tiap nomor benar
skor maksimal
11. B
12. A
13. C
14. C
15. A
16. C
17. A
18. C
19. B
20. B
=1
= 30
21. B
22. C
23. C
24. B
25. D
26. B
27. B
28. B
29. C
30. D
117
Lampiran 41. Lembar jawab evaluasi siswa
LEMBAR JAWAB EVALUASI SISWA
118
Lampiran 42. Lembar penilaian aktivitas siswa selama observasi
119
Lampiran 43. Lembar penilaian aktivitas siswa selama pembelajaran
120
Lampiran 44. Lembar penilaian aktivitas selama praktikum
121
Lampiran 45. Tanggapan siswa terhadap penggunaan Funny Biology module
berbasis JAS Sistem Pencernaan
122
Lampiran 46. Tanggapan guru terhadap penggunaan Funny Biology module
berbasis JAS Sistem Pencernaan
123
124
125
126
Lampiran 47. Surat penetapan dosen pembimbing
127
Lapiran 48. Surat ijin penelitian
128
Lampiran 49. Surat keterangan penelitian
129
Lampiran 50. Dokumentasi penelitian
Aktivitas pembelajaran
Aktivitas praktikum
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Aktivitas diskusi siswa
Aktivitas praktikum
Foto bersama siswa
130
Lampiran 51. Funny Biology module berbasis JAS Sistem Pencernaan
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
Download