STANDAR KOMPETENSI Dokter Layanan Primer Indonesia Pokja PP-DLP Subpokja Kompetensi November 2014 LATAR BELAKANG DVT Masalah kesehatan di Indonesia Masalah/penyakit terkait sosial budaya sangat tinggi: Kematian ibu, kematian bayi, Pelayanan kesehatan belum dapat menatalaksana masalah secara menyeluruh dan memutuskan masalah dari akar permasalahan Masalah/penyakit terkait lingkungan sangat tinggi: Diare, Malaria, DBD, TB,dll Masalah/penyakit terkait gaya hidup sangat tinggi: PPOK, DM, HT, dll DVT 4.5 100 4 90 3.5 CDR & Success Rate Kasus TB Paru BTA Positif, Indonesia 1995-2011*) PREVALENCE OF TUBERCULOSIS IS INCREASING 91 87 86 86.1 86.7 91 91 91 91 91.2 88.1 81 80 73.8 3 78.3 75.7 70 3.3 2.5 % 89.5 58 60 69.8 68 72.8 54 2 50 73.1 3.9 54 1.5 40 1 30 0.4 0.5 20 0.99 20 21 12 Riskesdas 2007 7.5 1.4 1995 4.6 1996 1997 1998 1999 Riskesdas 2010 2000 2001 2002 2003 Tahun SR *) sd triwulan 1 DVT 0.4 30.6 19 100 0 0.7 37.6 2004 Riskesdas 2013 2005 2006 2007 2008 2009 2010 CDR Diagnosis Monev TB Nasional, Batam 2011 Target CDR RPJMN 73%, Global 70% D/G Target SR RPJMN & Global ≥ 85% Period prevalence of Acute Respiratory Tract Infection Urban Rural Indonesia D D/G D D/G D D/G Pneumonia 0.2% 1.6% 0.2% 2% 0.2% 1.8% ARTI 13.2% 24.1% 14.4% 26% 13.8% 25% Tabel 1. Comparison of urban and rural in terms of prevalence in urban and rural setting D = diagnosed 1 month prior to the data collection D/G = all together: cases and symptoms only DVT Increasing prevalence of tuberculosis by age, Riskesdas 2007, 2010, 2013 1.4 1.2 Possible UNDERLYING CAUSE: Prevalensi TB (%) 1 • Diabetes mellitus • Other degenerative disorders 0.8 • Using long-term steroid / medication that lower immune response 0.6 2007 2010 2013 0.4 0.2 0 <1 thn 1-4 thn DVT 5-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 > 74 thn thn thn thn thn thn thn thn Sumber Riskesdas 2007, 2010, 2013 4500 3926 4000 Nasional 21.511 3500 3028 2912 3000 2500 2000 1737 1416 1337 1500 1110 1000 792 500 314 26 133 203 230 335 40 132 0 DVT : Dinas Kesehatan Provinsi, 2012 272 465 395 110 242 46 88 535 524 392 212 86 71 8 195 7 92 40 35 30 25 20 2010 2011 15 2012 10 5 0 DVT : Direktorat PPML, Update 28 Februari 2013 Sumber Capaian Nasional 2010 : 278 Kab/Kota 2011 : 335 Kab/Kota, 2012 : 375 Kab/Kota Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi Penyebab • • Penyebab langsung: – – – – – – Perdarahan Hipertensi disorder Infeksi/sepsis Komplikasi pasca persalinan Aborsi Emboli,dsb Berkaitan dengan kemampuan dan fasilitas teknis medis klinis Penyebab tidak langsung – – 3 terlambat (mengambil keputusan untuk dirujuk termasuk mengenali tanda bahaya, sampai di fasilitas pelayanan kesehatan saat darurat, menerima pelayanan adekuat di sarana pelayanan kesehatan) 4 terlalu (muda, sering,rapat dan tua untuk melahirkan) Erat terkait dengan faktor sosial budaya Azwar A. MHC Handbook and the Millenium Development Goals: Indonesia Experience. Presented DVT at the Workshop on Strengthening Maternal, Newborn and Child by Introduction of MHC books in Africa. AMREF-JICA, Nairobi 1-2 March 2010. Program: PONED PONEK Jampersal dsb Peningkatan SDM: Pelatihan2 teknis medis klinis Program: EMAS Kelas ibu hamil Rumah tunggu dsb Peningkatan SDM: Pelatihan2 Kompetensi budaya ??? Direktorat Bina Kesehatan Anak. Upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Indonesia HARAPAN TERHADAP DOKTER DVT PENDIDIKAN & KOMPETENSI DOKTER DALAM ERA JKN SAAT INI ERA JKN Kompetensi Family Medicine Primary Care Medicine Dokter Sub-Spesialis Spesialis II Dokter Layanan Primer Ib Kedokteran Dasar Bidang ilmu kedokteran Marjinalisasi Dokter di Pelayanan Primer Revitalisasi Dokter Pelayanan Primer melalui program pendidikan dokter DVT Dimodifikasi dari slide dr Gatot Soetono, PB IDI 2013 III Ia GOAL Biaya pelayanan Etc Dermatology Ophthalmology I Pediatrics II Surgery Spesialis Obs-Gynecology Internal Medicine III Mahal Terjangkau Dokter yg mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan kesehatan individu & keluarga Harapan pelayanan kedokteran terhadap dokter : • pasien dan keluarganya menjadi mitra dokter dalam penatalaksanaan kesehatan1 • diharapkan berkompeten dalam berkomunikasi dengan pasiennya, apapun latarbelakang pasien, apapun bahasa yang digunakan pasien • dokter harus terlatih untuk dapat berhadapan dengan pasien yang beragam latar belakangnya2 1.General Medical Council of United Kingdom ; 2006. Good Medical Practice. http://www.gmc-uk.org/static/documents/content/GMP_0910.pdf DVT 2. Cooper-Patrick L, Gallo JJ, Gonzales JJ, et al. Race, Gender, and Partnership in the Patient-Physician Relationship. JAMA. 1999;282(6):583589. Dokter di primer menjadi koordinator jaringan kerja antara pelayanan di komunitas dan mitra lainnya RUMAH SAKIT IGD Unit Kesehatan Jiwa komunitas PELAYANAN SPESIALISASI Pusat Laporan konsultasi pengendalian Tuberkulosis Rujukan resistensi obat Klinik Rujukan Diabetes Mellitus komplika si Kelompok pengobat lain PUSAT DIAGNOSTIK CT SCAN Lab sitologi Kecelakaan lalulintas Plasenta previa lainnya Tim Layanan Primer: bersinambung, komprehensif, berpusat pada pasien Kader kesehatan Pemeriksaan penunjang Instalasi obgin Instalasi bedah Herrnia Layanan sosial komunitas lainnya Pap’s smear Anak dan orangtua terlantar Pengendalian sampah dan bahan berbahaya Lab AMDAL bidang kesehatan DVT PELAYANAN PENCEGAHAN KHUSUS Mamografi Pengobatan kronis Panti Rumah Singgah Pusat skrining kanker ORGANISASI NON PEMERINTAH Fungsi dokter di layanan primer pada kolaborasi • Siap untuk bekerja dengan tenaga medis lain, tenaga kesehatan lain dan pekerja sosial lainnya • Berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam tim multidisiplin kesehatan primer untuk melaksanakan tugas multifungsi dengan baik • Dapat menjadi narasumber utama untuk pasien dan keluarga serta bekerjasama dengan pasien dan keluarga untuk penatalaksanaan yang komprehensif DVT Boelen, et al 2002 Dokter piawai melakukan pelayanan yang berpusat pada pasien Menggali pengalaman sakit dan penyakit sebelumnya Memahami pasien sebagai manusia seutuhnya Menyimpulkan hasil penggalian Anamnesis, pemeriksaan fisis, lab Penyakit Tampilan pasien konteks MASALAH2 Individu pasien Sakit Sakit Penyakit Gejala, persepsi, pengalaman, kekuatiran, harapan Hubungan dokter-pasien yang ditingkatkan TUJUAN2 PERAN2 Melaksanakan promosi kesehatan dan intervensi Steward, 2003, The Patient-Centered Clinical Method DVT Realistis Keputusan yang bermanfaat bagi pasien dan dokter DIBUTUHKAN DOKTER YANG AHLI UNTUK BERPRAKTIK SEBAGAI UJUNG TOMBAK PELAYANAN , SEBAGAI PIMPINAN FASYANKES DI PRIMER DAN SEBAGAI KOORDINATOR PELAYANAN YANG HANDAL DVT Definisi DLP • Dokter Layanan Primer adalah dokter generalis yang mendapatkan pendidikan setara spesialis, yang mengintegrasikan Kedokteran Keluarga, Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat serta mampu memimpin dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama / primer yang berkualitas DVT Penjelasan definisi ‘DLP’: • Kompetensi Generalis: – Kompetensi yang didapat setelah lulus dari Institusi Pendidikan Kedokteran dan menyandang gelar ‘Dokter’ – Mampu menyelesaikan berbagai masalah kesehatan sesuai kompetensi yang tercantum dalam SKDI • Mampu memimpin dan menyelenggarakan pelayanan: – Adalah kompetensi tambahan yang diperoleh dari pendidikan dokter layanan primer (penjelasan Pasal 8 UU Dikdok) • Pelayanan Kesehatan Primer: – Strata pelayanan yang merupakan bagian dari sistim pelayanan kesehatan yang menjadi bagian dari suatu komunitas di masyarakat dan merupakan fasilitas kontak pertama pasien dengan profesional dalam bidang kesehatan – Pelayanan kesehatan yang mudah diakses dan disajikan oleh klinisi yang akuntabel untuk menyelesaikan sebagian kebutuhan pelayanan kesehatan individu, menjalankan kemitran yang sinambung yang baik dengan pasien, dan menerapkannya dalam konteks keluarga dan komunitas (Institute of Medicine) DVT Penjelasan definisi ‘DLP’: • Kualifikasi Setara Dokter Spesialis: – Menempuh pendidikan dengan kualitas yang sama dengan kualitas pendidikan dokter spesialis (72 SKS – Dikti 2014), KKNI 8 • Ilmu Kedokteran Keluarga: – Sebuah cabang Ilmu Kedokteran yang memfokuskan pada pelayanan kontak pertama yang komprehensif dan sinambung, dengan memperhatikan bahwa setiap individu secara utuh, unik dan spesifik, tanpa memandang usia, jenis kelamin dan penyakit, melayani individu dalam konteks keluarga, komunitas, dan masyarakat. DVT Penjelasan definisi ‘DLP’: • Ilmu Kedokteran Komunitas: – Sebuah cabang Ilmu Kedokteran yang memfokuskan pada pelayanan individu dalam komunitasnya yang spesifik, antara lain kedokteran kerja, kedokteran olah raga, kedokteran penerbangan, kedokteran kelautan, kedokteran hiperbarik, dan sebagainya • Ilmu Kesehatan Masyarakat: – Sebuah disiplin ilmu yang memfokuskan pada upaya peningkatan status kesehatan masyarakat dengan metode pendekatan prevensi dan promosi, prolonging life melalui upaya kesehatan dasar yakni sanitasi lingkungan, pengendalian penyakit infeksi, promosi dan pemberdayaan masyarakat (basic 6 WHO, 2009) • Kompetensi dokter layanan primer diwarnai oleh sebagian besar Ilmu Kedokteran Keluarga dan ditunjang Ilmu Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. DVT KOMPETENSI DLP DVT KOMPETENSI DLP 1. Manajemen fasyankes primer 2. Pelayanan primer berorientasi komunitas dan pemberdayaan masyarakat 3. Aplikasi Kedokteran Keluarga di layanan primer 4. Pendalaman kemampuan klinis 5. Etika, hukum dan profesionalisme di layanan primer 6. Kepemimpinan 7. Komunikasi holistik, komprehensif dan kecakapan budaya DVT Kompetensi DLP dan prosentasi substansi pembelajaran dalam kompetensi Pendalaman kemampuan klinis Manajemen fasyankes primer Komunikasi holistik, komprehensif dan kecakapan budaya Etika, hukum & profesionalisme di layanan primer Kepemimpinan Aplikasi kedokteran keluarga di layanan primer DVT Pelayanan primer berorientasi komunitas dan pemberdayaan masyarakat Kompetensi DLP dan prosentasi substansi pembelajaran dalam kompetensi Pendalaman kemampuan klinis 25% Manajemen fasyankes primer 15% Komunikasi holistik, komprehensif dan kecakapan budaya 10% Etika, hukum & profesionalisme di layanan primer 10% Kepemimpinan 10% Aplikasi kedokteran keluarga di layanan primer 15% DVT Pelayanan primer berorientasi komunitas dan pemberdayaan masyarakat 15% Kompetensi DLP dan deskripsi kualifikasi 8 sesuai KKNI – KKI untuk masing2 kompetensi 1. Mampu mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan, teknologi, dan atau seni berpraktik di dalam bidang ilmu kedokteran keluarga melalui riset dan atau pelayanan kedokteran di tingkat primer berkualitas, hingga menghasilkan karya kreatif, original dan teruji Pendalaman kemampuan klinis Manajemen fasyankes primer 25% 15% BerkeTuhanan, etika, hukum , mawas diri, belajar sepanjang hayat & profesionalisme di layanan primer 10% 2. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni berpraktik di dalam bidang ilmu kedokteran keluarga melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner di layanan primer. DVT 4. Mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan manajemen dalam mengelola fasilitas pelayanan kesehatan primer yang bermanfaat bagi masyarakat, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional. Komunikasi holistik, komprehensif dan kecakapan budaya 10% Kepemimpinan 10% Aplikasi kedokteran keluarga di layanan primer 15% Pelayanan primer berorientasi komunitas dan pemberdayaan masyarakat 15% 3. Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan pelayanan primer berorientasi komunitas dan pemberdayaan masyarakat yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun intemasional. KOMPONEN KOMPETENSI DAN CONTOH PENYEBARANNYA DALAM KURIKULUM DVT Tahap Pendidikan DLP MANAJEMEN PELAYANAN PRIMER TAHAP PENGAYAAN 72 SKS DVT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER MANAJEMEN PEMBIAYAAN PELAYANAN PRIMER METODOLOGI RISET HUBUNGAN ANTAR PROFESI EBM in PRIMARY CARE Diagnosis komunitas Primary Care leadership Wellness Promkes MANAJEMEN PAISEN MANAJEMEN KLINIS PENELITIAN KLINIS PANDUAN PRAKTIK KLINIS MANAJEMEN PELAYANAN PENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR PENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYAKIT TDK MENULAR PELAYANAN PALIATIF & HOSPIS PEMERIKSAAN PENUNJANG TEKHNOLOGI INFORMASI DLM PRAKTIK Kepemimpinan Filosofi & spiritual Komunikasi pemimpin QA Aplikasi KEKI MD & LLL Komunikasi DLP Ujung tombak pelayanan Pemberdayaan masysrakat HKI Rekam medik Profesiona lisme Kompetensi budaya TAHAP MAGANG MELANJUTKAN MODUL-MODUL TAHAP PENGAYAAN DENGAN CARA APLIKASI DI FASILITAS LAYANAN KESEHATAN PRIMER DIBAWAH PENGAWASAN SUPERVISOR TAHAP PRAKTIK MELAKSANAKAN APLIKASI MODUL-MODUL TAHAP PENGAYAAN DAN MAGANG HINGGA TUJUAN PENDIDIKAN TERCAPAI DI FASILITAS LAYANAN KESEHATAN PRIMER SECARA MANDIRI DAN BERBASIS PADA PORTFOLIO, PEMBIMBINGAN THESIS Sumber: KKI, 2006 - SPPDS (Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis), Standar 2.3 – 2.4 , KKI no.12 thn 2013 – Penerapan KKNI dalam Pendidikan Kedokteran, Psl.6 (3), 1. Manajemen fasyankes primer 1. 2. 3. 4. DVT Merencanakan dan berkontribusi dalam manajemen intra dan multidisiplin terkait bidang ilmu kedokteran keluarga, kedokteran komunitas dan kesehatan masyarakat yang bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu kesehatan masyarakat serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional Mengelola manajemen pelayanan dan pembiayaan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang berkualitas dan mendapat pengakuan secara lokal, nasional dan internasional Memimpin manajemen pelayanan dan pembiayaan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang berkualitas dan mendapat pengakuan secara lokal, nasional dan internasional Menjalin hubungan kerja secara intra, multi dan lintas sektoral dalam menciptakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang berkualitas dan mendapat pengakuan secara lokal, nasional dan internasional 1. Manajemen fasyankes primer T. Pengayaan T. Praktik SKS Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Manajemen pelayanan primer 1 Manajemen pelayanan primer 2 Manajemen pelayanan primer 3 Manajemen pelayanan primer 4 Manajemen pelayanan primer 5 Manajemen pelayanan primer 6 4 Manajemen pembiayaan pelayanan primer 1 Manajemen pembiayaan pelayanan primer 2 Manajemen pembiayaan pelayanan primer 3 2 Primary care leadership 1 Primary care leadership 2 Primary care leadership 3 1 Advokasi kesehatan 3 Advokasi kesehatan 4 4 Hubungan antarprofesi 1 DVT T. Magang Advokasi kesehatan 1 Hubungan antarprofesi 2 Advokasi kesehatan 2 2. Pelayanan primer berorientasi komunitas dan pemberdayaan masyarakat 1. Merencanakan dan berkontribusi dalam sebuah riset multidisiplin terkait bidang ilmu kedokteran keluarga dan kedokteran komunitas untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran bidang ilmu kedokteran keluarga yang bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu kesehatan serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional. 2. Mengelola riset melalui pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tekologi kedokteran di bidang ilmu kedokteran keluarga dan kedokteran komunitas yang hasilnya dapat diaplikasikan pada tahap internasional dan layak dipublikasikan di tingkat nasional dan internasional. 3. Mengelola riset untuk menapis ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini di bidang ilmu kedokteran keluarga dan komunitas yang aplikasinya sesuai dan bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan ditingkat nasional dan internasional 4. Mengidentifikasi perhatian masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan 5. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan risiko masalah kesehatan serta populasi yang berisiko 6. Mengembangkan dan menerapkan intervensi dengan tekhnologi praktis terkini yang efisien dan efektif 7. Mengevaluasi program kesehatan masyarakat yang sedang diselenggarakan 8.DVT Memberdayakan potensi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bersangkutan 2. Pelayanan primer berorientasi komunitas dan pemberdayaan masyarakat T. Pengayaan Semester 1 Pelayanan Kesehatan Primer 1 Metodologi riset 1 Evidence based practice in primary care 1 Diagnosis komunitas 1 Semester 2 Pelayanan Kesehatan Primer 2 Wellness 1 T. Magang Semester 3 Semester 4 Pelayanan Pelayanan Kesehatan Kesehatan Primer 3 Primer 4 Metodologi riset Metodologi riset 2 3 DVT Semester 5 Pelayanan Kesehatan Primer 5 SKS Semester 6 Pelayanan Kesehatan Primer 6 1 2 Evidence Evidence based practice based practice in primary care in primary care 2 3 2 Diagnosis komunitas 2 Diagnosis komunitas 3 1 Wellness 2 Wellness 3 1 Promosi Promosi kesehatan 1 kesehatan 2 Program Program Program Program jaminan mutu 1 jaminan mutu 2 jaminan mutu 3 jaminan mutu 4 Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat 1 masyarakat 2 T. Praktik Promosi kesehatan 3 Promosi kesehatan 4 1 2 Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat 3 masyarakat 4 1 3. Aplikasi kedokteran keluarga di layanan primer 1. Merangkum interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, ujilaboratorium, dan prosedur yang holistik dan komprehensif untuk menegakkan diagnosis, dengan mengacu pada evidencebased medicine. 2. Melakukan prosedur klinis dalam bidang ilmu kedokteran keluarga sesuai masalah, kebutuhan pasien dan kewenangannya, berdasarkan kelompok nama penyakit serta masalah tanda atau gejala klinik termasuk kedaruratan klinis. 3. Mengembangkan konsep atau prinsip baru dalam bidang ilmu biomedik, klinik, ilmu perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat secara holistik, komprehensif, bersinambung, sadar biaya dan sadar mutu 4. Memimpin tim untuk menyelesaikan masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif dalam konteks pelayanan kesehatan primer yang berkualitas 5. Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran keluarga mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum. 6. Mengelola sumber daya manusia dan sarana – prasarana pelayanan kesehatan dalam bidang kedokteran keluarga secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer yang berkualitas 7. Mendidik peserta program pendidikan dokter, dokter layanan primer setara spesialis DVT 3. Aplikasi kedokteran keluarga di layanan primer T. Pengayaan Semester 1 Semester 2 T. Magang Semester 3 Semester 4 T. Praktik Semester 5 Semester 6 Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen pasien 1 pasien 2 pasien 3 pasien 4 pasien 5 pasien 6 Manajemen Manajemen Manajemen klinis 1 klinis 4 klinik 6 Penelitian Penelitian Penelitian Thesis 1 Thesis 2 Thesis 3 klinis 1 klinis 2 klinis 3 Koordinasi Koordinasi di klinik 1 di klinik 2 Panduan Panduan Panduan Panduan praktik klinis praktik klinis praktik klinis praktik klinis 1 2 3 4 Manajemen Manajemen Manajemen pelayanan 1 pelayanan 2 pelayanan 3 Pendidikan kedokteran DVT 1 SKS Koordinasi di klinik 3 2 1 4 1 1 1 Pendidikan kedokteran 2 1 4. Pendalaman klinis 1. Mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini guna meningkatkan ketrampilan klinik praktis dalam bidang ilmu kedokteran keluarga dan komunitas di layanan primer 2. Melakukan prosedur klinis untuk penapisan penyakit sesuai masalah, kebutuhan pasien dan kewenangannya, berdasarkan kelompok nama penyakit serta masalah tanda atau gejala klinik 3. Melakukan prosedur klinis untuk kegawat daruratan klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan kewenangannya, berdasarkan kelompok nama penyakit serta masalah tanda atau gejala klinik di layanan primer 4. Melakukan prosedur klinis untuk pelayanan paliatif dan hospis serta perawatan di rumah sesuai masalah, kebutuhan pasien dan kewenangannya, berdasarkan kelompok nama penyakit serta masalah tanda atau gejala klinik 5. Melakukan prosedur klinis untuk rehabilitasi komunitas, okupasi dan sosial sesuai masalah, kebutuhan pasien dan kewenangannya, berdasarkan kelompok nama penyakit serta masalah tanda atau gejala klinik 6. Mampu mengaplikasikan pengembangan ilmu pengetahuan baru melalui praktik layanan primer dalam bidang ilmu kedokteran keluarga dan komunitas. 7. Mampu mengembangkan teknologi kedokteran baru yang inovatif, kreatif dan teruji dalam bidang ilmu kedokteran keluarga dan komunitas melalui kegiatan riset dalam bidang ilmu kedokteran keluarga dan komunitas DVT 4. Pendalaman klinis T. Pengayaan Semester 1 Semester 2 T. Magang Semester 3 Semester 4 T. Praktik Semester 5 Semester 6 Penegakkan Penegakkan Penegakkan Penegakkan masalah Penegakkan Penegakkan masalah diagnosis masalah kesehatan pria diagnosis masalah kesehatan terkait penyakit tidak kesehatan bayi, dewasa dan penyakit menular kesehatan ibu lingkungan dan menular anak dan remaja masalah terkait pekerjaan gaya hidup Penapisan Penapisan Penapisan Penapisan Penapisan masalah tumbuh penyakit tidak penyakit dan penyakit menular kesehatan ibu kembang menular kecelakaan kerja Penatalaksanaan Penatalaksanaan Penatalaksanaan Penatalaksanaan Penatalaksanaan kegawatan sistim kegawatan kegawatan sistim kegawatan bayi, kegawatan sirkulasi dan metabolik dan reproduksi anak, remaja traumatik respirasi neurologik Pelayanan Pelayanan Pelayanan paliatif dan paliatif dan paliatif dan hospis 1 hospis 2 hospis 3 Rehabilitasi Rehabilitasi Rehabilitasi komunitas, komunitas, komunitas, okupasi dan okupasi dan okupasi dan sosial 1 sosial 2 sosial 3 Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan penunjang 1 penunjang 2 penunjang 3 penunjang 4 penunjang 5 penunjang 6 Tekhnologi Tekhnologi Tekhnologi informasi dalam informasi dalam informasi dalam DVT praktik 1 praktik 1 praktik 1 SKS 3 2 3 2 2 4 2 5. BerkeTuhanan, etika, hukum, mawas diri, belajar sepanjang hayat & profesionalisme di layanan primer 1. Mengaplikasikan filosofi percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kegiatan praktik dan atau pelayanan kedokterannya 2. Memahami dan menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia. 3. Memahami aspek medikolegal dalam praktik kedokteran dalam masyarakat Indonesia dengan budaya yang aneka ragam 4. Memahami hak dan kewajiban dokter di layanan primer dan sebagai gate-keeper dalam sistem pelayanan kesehatan nasional 5. Mendokumentasikan berbagai informasi medis berkekuatan hukum seperti rekam medis, status pasien dan sertifikat kesehatan secara akurat 6. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik kedokterannya dan mempraktikkan belajar sepanjang hayat dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan praktek kedokteran mutakhir. 7. Berperilaku professional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan baik sebagai pribadi maupun dalam suatu tim pelayanan kesehatan DVT 5. BerkeTuhanan, etika, hukum, mawas diri, belajar sepanjang hayat & profesionalisme di layanan primer T. Pengayaan Semester 1 Semester 2 Filosofi & spiritual 1 Semester 3 Filosofi & spiritual 3 Aplikasi kode etik kedokteran Hukum kedokteran Indonesia Ujung tombak pelayanan 1 Rekam medik berorientasi pasien 1 ProfesionalDVT isme 1 T. Magang Semester 4 T. Praktik Semester 5 Filosofi & spiritual 5 Semester 6 SKS 1.5 0.5 0.5 1 1 Mawas diri & belajar sepanjang hayat 2 Profesionalisme 2 1 1.5 6. Kepemimpinan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. DVT Menunjukkan gaya dan ketrampilan kepemimpinan individual yang diterima oleh masyarakat Mendemonstrasikan ketrampilan dan tehnik komunikasi sebagai pemimpin dengan norma dan nilai yang sesuai Membangun hubungan positif individual maupun kelompok Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan Memelihara kebugaran dan image diri Beradaptasi dan menyesuaikan diri secara positif dalam berbagai situasi kepemimpinan Menjadi pemimpin tim, fasilitas, dan jaringan pelayanan kesehatan primer Berinteraksi dan berbicara pada media mengenai pelayanan kesehatan 6. Kepemimpinan T. Pengayaan Semester 1 Semester 2 Kepemimpinan 1 Komunikasi pemimpin 1 T. Magang Semester 3 Kepemimpinan 2 Semester 4 T. Praktik Semester 5 Kepemimpinan 3 1.5 Komunikasi pemimpin 2 1 Dinamika kelompok 1 DVT Semester 6 SKS Problem solving 1 Dinamika kelompok2 Problem solving 2 Fitness 1 Fitness 2 0.5 Adaptasi 1 Adaptasi 2 0.5 Kerja tim 1 Kerja tim 2 0.5 Komunikasi massa 1 Komunikasi massa 2 1 1 1 7. Komunikasi holistik, komprehensif dan kecakapan budaya 1. Meningkatkan komunikasi efektif keluarga dan masyarakat dalam penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga, komunitas dan masyarakat dalam situasi apapun termasuk lintas budaya 2. Menjelaskan kembali dengan bahasa pasien mengenai penerapan ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu kedokteran klinik, dan ilmu kesehatan masyarakat/ kedokteran pencegahan / kedokteran komunitas yang terkini untuk membangkitkan motivasi partisipasi keluarga dan masyarakat dalam mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif 3. Mengembangkan koordinasi dan kolaborasi dalam mewujudkan komunikasi efektif interprofesional dan multidisiplin di layanan primer maupun di berbagai tingkat pelayanan DVT 7. Komunikasi holistik, komprehensif dan kecakapan budaya T. Pengayaan T. Magang T. Praktik SKS Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Komunikasi DLP 1 Komunikasi DLP 2 Komunikasi DLP 3 Komunikasi DLP 4 Komunikasi DLP 5 Komunikasi DLP 6 4 Kompetensi budaya 1 Kompetensi budaya 2 Kompetensi budaya 3 Kompetensi budaya 4 Kompetensi budaya 5 Kompetensi budaya 6 2 Kolaborasi 1 Kolaborasi 2 Kolaborasi 3 Kolaborasi 4 1 DVT PERBEDAAN DENGAN DOKTER & DSP DVT DVT Dr DLP Dr.Sp STR v v v Praktik primer v v v v - v Kapitasi Kapitasi INA-CBG n n+X - 5+1int 5+1int+3 5+1int+ (3 s/d 5) CBT + OSCE CBT + Portfolio Portfolio + Board Tugas akhir Skripsi Evidence Based Case Report (EBCR) Thesis Serkom Dokter DLP Dr Spesialis 7 8 8-9 Provider BPJS Sistim pembiayaan Nilai kapitasi Lama pendidikan setelah SMA (tahun) Uji kompetensi KKNI DVT PENCAPAIAN DLP MASA TRANSISI DVT RANCANGAN PROGRAM TRANFORMASI SETELAH MASA TRANSISI Melalui Recognized Prior Learning Kompetensi dokter Riwayat praktik , pelatihan dan pendidikan setelah lulus menjadi dokter RPL dengan modul dan penyelenggara yang telah diakreditasi oleh Kolegium DLP DVT Modul tahap pengayaan & magang yang diperlukan sesuai hasil validasi Tahap praktik = uji kompetensi dengan metoda portfolio selama 1 semester di tempat praktik DLP Recognized Prior Learning pada masa transisi (Konversi) TAHAP PRAKTIK : uji kompetensi berupa portfolio dengan workplace-based strategy TAHAP MAGANG 1 th 1 th 1 th TAHAP PENGAYAAN VALIDASI RPL : riwayat praktik, pelatihan, pendidikan setelah menjadi dokter Dokter praktik > 10 tahun DVT Dokter praktik 5 10 tahun Dokter praktik < 5 tahun Oktober 2014 Pokja PP DLP November 2014 Penyiapan -6 orang home base dosen - Wahana pendidikan - Biaya pendirian & pendidikan - PP DLP - Penentuan nomenklatur Desember 2014 DVT Pembentukan Departemen Primary Care (IKK / Fam Med) di FK dan RS Pendidikan Sept 2015 mulai pendidikan Prodi DLP pada FK kelompok 1 Pembinaan FK kelompok 2 dan 3 April 2015 Penerimaan Prodi DLP Januari 2016 mulai pendidikan prodi kelompok 2 Februari 2015 Proposal program studi disetujui Program Studi sudah didirikan di FK Januari 2015 Penyiapan jejaring pendidikan DLP Wilayah Sept 2016 mulai pendidikan prodi kelompok 3 2019 : Terdapat 16 FK akreditasi A telah membuka prodi DLP dan membina FK akreditasi B untuk membuka prodi sehingga cukup untuk kebutuhan DLP di Indonesia