undangan bagi agregator pasar untuk berpartisipasi dalam program

advertisement
UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM
INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE – CSI) INDONESIA
Informasi Umum
Inisiatif Tungku Sehat Hemat Energi (Clean Stove Initiative – CSI) Indonesia merupakan upaya kolaboratif
antara Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Indonesia, dengan Bank Dunia. Tujuannya adalah meningkatkan akses terhadap
cara memasak dengan energi bersih dan efisien di Indonesia, dengan fokus pada 40% populasi yang
masih mengandalkan biomassa tradisional untuk memasak.
Untuk mendukung Inisiatif CSI Indonesia, sebuah program percontohan diluncurkan dengan tujuan
berikut: menguji coba pendekatan pembiayaan berbasis hasil (Results Based Financing - RBF) dan
mengumpulkan pembelajaran untuk perluasan program secara nasional yang bertujuan mencapai akses
universal terhadap cara memasak tanpa polusi di Indonesia.
Rancangan dari pendekatan pembiayaan berbasis hasil program percontohan ini mencakup pemilihan
tungku yang memenuhi syarat untuk dipromosikan berdasarkan sistem uji kinerja tungku, pengalokasian
insentif berbasis kinerja, dan penerapan sistem pemantauan dan verifikasi. Kampanye publik akan
dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan menstimulasi permintaan akan teknologi memasak
tanpa polusi. Jasa konsultasi sehubungan dengan rancangan, teknologi dan pemasaran tungku juga akan
disediakan untuk membantu produsen dan perancang tungku. Undangan untuk Agregator Pasar tungku
sehat hemat energi ini mengacu pada tahap kedua pemilihan organisasi yang memenuhi syarat untuk
bertindak sebagai peserta rantai pasokan yang penting dalam Program Perintis RBF.
Program ini terbuka untuk menerima aplikasi dari organisasi yang dapat mendemonstrasikan ukuran,
pengalaman dan kemampuan untuk mengkoordinasikan solusi rantai pasok yang dapat mencapai tujuan
Program sehubungan dengan produksi, distribusi dan penjualan Tungku Bersih di Indonesia.
Pemangku Kepentingan Utama
Paragraf berikut menyorot peran dari masing-masing pemangku kepentingan utama dalam Program
Percontohan RBF:
Direktorat Bioenergi adalah lembaga pemerintah yang menjadi tuan rumah Inisiatif CSI Indonesia.
Direktorat ini mengawasi pelaksanaan program percontohan secara menyeluruh. Direktorat juga
bertanggung jawab untuk menerbitkan, mengurus dan memutakhirkan daftar tungku sehat hemat
energi yang memenuhi kualifikasi untuk dijual di bawah program percontohan ini.
Kantor Manajemen Proyek atau Project Management Office (PMO) adalah kantor di bawah Direktorat
Bioenergi, yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pelaksanaan program CSI Indonesia
secara menyeluruh. Sehubungan dengan program insentif percontohan, kantor ini bertanggung jawab
untuk (i) menerbitkan, mengurus dan memutakhirkan daftar tungku bersih yang memenuhi kualifikasi
untuk dijual di pasar; dan (ii) mengawasi dan memberikan pendapat tentang pra-penyaringan Agregator
Pasar oleh Fasilitator Pasar, maupun penggantinya.
Bank Dunia mengelola program CSI Indonesia bersama dengan lembaga pemerintah rekannya Direktorat Bioenergi. Tim Bank Dunia menyediakan dukungan teknis dan non-teknis bagi pelaksanaan
program percontohan serta melaksanakan fungsi fidusia bagi dana donor.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) adalah administrator program Insentif RBF yang ditunjuk.
BRI menerima hibah dari Bank Dunia yang mencakup dana subsidi RBF untuk memberi insentif atas
penggunaan tungku biomassa bersih yang disetujui. BRI mengelola dana tersebut berdasarkan
peraturan dan prosedur yang disepakati dalam Petunjuk Operasi (Operation Manual – OM) bagi Program
Insentif RBF.
Groupe Energies Renouvelables, Environnement et Solidarités (GERES) adalah organisasi mitra yang
mendukung pelaksanaan Program CSI Indonesia, dengan pendanaan dari AFD. Secara khusus, tim GERES
akan menyediakan dukungan teknis di pusat pengujian tungku program percontohan, pengembangan
kapasitas bagi pemain pasar utama, dan pemantauan serta verifikasi atas tungku yang memenuhi syarat
untuk menerima insentif.
Aliansi Tungku Indonesia (ATI) merupakan sebuah jaringan dan platform untuk berbagi pengetahuan
dan pengalaman, kemitraan dan kerja sama sehubungan dengan penggunaan tungku sehat hemat energi
di Indonesia bagi lembaga pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat, lembaga penelitian,
universitas dan perorangan. Kantor sekretariat dari Aliansi Tungku Indonesia saat ini berada di kantor
Yayasan Dian Desa untuk membantu pelaksanaan program percontohan, terutama di bidang
komunikasi, pembelajaran dan promosi kerja sama antar pemangku kepentingan utama.
Agregator Pasar merupakan sebuah entitas berbadan hukum, seperti produsen tungku, pedagang
grosir, distributor, pedagang eceran, Ornop dan perusahaan swasta, yang dipilih untuk berpartisipasi
dalam program insentif percontohan, yang fungsinya mencakup pembuatan tungku yang memenuhi
persyaratan teknis dan mekanisme harga yang dideskripsikan dalam Petunjuk Operasi bagi Program
Insentif RBF, tersedia untuk dibeli oleh konsumen/pengguna energi di wilayah percontohan.
Pusat uji tungku program percontohan merupakan organisasi yang ditunjuk untuk menyediakan jasa
pengujian tungku terhadap tungku yang diajukan sebagai respons terhadap undangan bagi pengajuan
teknologi tungku bagi program percontohan Aliansi Tungku Indonesia. Pusat uji tungku program
percontohan mengikuti metode uji dan evaluasi program percontohan yang telah dipublikasi untuk
menguji dan menilai apakah tungku itu memenuhi syarat bagi program percontohan. Pusat uji tungku
program percontohan akan menyerahkan hasil pengujian dari tungku yang memenuhi syarat ke kantor
manajemen proyek dan merekomendasikan penilaian bagi tungku tersebut. Saat ini, pusat uji tungku
program percontohan adalah lab uji tungku di Yayasan Dian Desa, yang berlokasi di Yogyakarta, dengan
dukungan teknis dari GERES dan ahli internasional lainnya.
Tim verifikasi adalah entitas yang dikontrak oleh program yang bertanggung jawab untuk memverifikasi
penjualan dan penggunaan tungku yang mengklaim insentif. Peran ini telah diserahkan kepada GERES.
Fasilitator pasar adalah fasilitator yang ditunjuk oleh Bank Dunia, dan akan bertanggung jawab untuk
melibatkan dan membantu kandidat Agregator Pasar yang berpotensi untuk berpartisipasi dalam
program insentif percontohan, dan melaksanakan pra-penyaringan Agregator Pasar. Saat ini fasilitator
pasar yang ditunjuk adalah The Apex Consulting Group. Fasilitator pasar ini juga menyediakan dukungan
bisnis dan kajian bagi program dan Agregator Pasar terpilih.
Pengguna akhir adalah rumah tangga atau individu maupun organisasi lain yang membeli tungku yang
dijual di bawah proyek percontohan dan menggunakannya untuk menyiapkan makanan, memanaskan
atau memasak air.
Tinjauan Mekanisme Pembiayaan Berbasis Hasil
Karena insentif pembiayaan berbasis hasil langsung didasarkan pada hasil yang dapat diverifikasi, proses
pembayaran akan tergantung pada hasil yang harus diverifikasi oleh tim verifikasi pihak ketiga yang
independen. Hasil, menurut insentif pembiayaan berbasis hasil, didefinisikan sebagai tungku bersih yang
memenuhi kualifikasi yang terjual dan dipakai oleh pembeli. Oleh karena itu, agregator pasar yang
berpartisipasi dalam program percontohan akan menerima insentif finansial hanya sesudah tim verifikasi
mengonfirmasi bahwa tungku bersih berkualifikasi telah dijual dan digunakan oleh rumah tangga
tersebut. Untuk memastikan bahwa setiap tungku bersih berkualifikasi yang terjual dapat dilacak,
agregator pasar dituntut untuk merekam data penjualan tungku melalui program percontohan dan
menyerahkan data ini kepada BRI, administrator program insentif RBF yang ditunjuk. Data ini akan
mencakup informasi yang memadai bagi tim verifikasi independen untuk melacak pembeli tungku bersih
berkualifikasi dan memverifikasi bahwa tungku bersih tersebut dibeli sebagai tahap pertama verifikasi,
dan digunakan oleh pengguna akhir sebagai tahap kedua verifikasi.
Tingkat Insentif terkait dengan Nilai Tungku
Jumlah insentif yang akan diberikan bagi setiap tungku berkualifikasi bervariasi tergantung pada nilai
tungku. Tungku bersih berkualifikasi dengan nilai bintang akan menerima pembayaran insentif (dengan
asumsi penjualan dan penggunaan dapat diverifikasi) menurut tabel berikut ini:
Tingkat Kinerja Tungku
Bersih
Efisiensi
Emisi
Keamanan,
Lingkungan dan
Ketahanan
Memasa Mendidihkan CO
k
air
(g/MJNET)
PM2.5
(g/MJNET)
Safety
Enviro1/
Ketahana
n
Bintang Satu
>=25%
>=45%
<=12
<=300
Ahli
1 Thn.
Bintang Dua
>=30%
>=55%
<=10
<=200
Ahli
1 Thn.
Bintang Tiga
>=40%
>= 65%
<= 8
<=100
Ahli
1 Thn.
Tungku yang diserahkan akan dinilai dengan bintang dalam tiga tingkatan dengan indikator berikut:
1. Efisiensi: Memasak atau Mendidihkan Air
2. Emisi: Co (g/MJnet)
3. Emisi: PM2.5 (g/MJnet)
Tungku menerima subsidi berdasarkan jumlah nilai bintang mereka. Setiap nilai satu bintang memicu
subsidi Rp 10.000, setiapdua bintang memicu subsidi Rp 30.000 dan setiap tiga bintang memicu subsidi
Rp 50.000. Misalnya memperoleh nilai dua bintang memicu pembayaran untuk bintang yang pertama
maupun kedua, sementara memperoleh bintang tiga akan memicu pembayaran untuk bintang pertama,
kedua dan ketiga. Untuk bisa berpartisipasi dalam program percontohan, sebuah tungku harus lulus
bintang satu untuk ketiga indikator tersebut (insentif Rp 30.000).
Sebagai contoh, jika sebuah tungku mendapatkan bintang satu untuk efisiensi, bintang dua untuk emisi
CO dan bintang tiga untuk emisi PM2,5 maka ada 3 bintang satu, 2 bintang dua dan 1 bintang 3, sehingga
total insentif yang bisa diperoleh adalah Rp 30.000+(2*30.000)+(1*50.000)= Rp 140.000. Jika sebuah
tungku mendapatkan peringkat maksimum: bintang tiga efisiensi, bintang tiga emisi CO dan bintang tiga
emisi PM2,5 maka insentif maksimum adalah Rp 30.000+(3*30,000)+(3*50.000)= Rp 270.000.
Untuk memperoleh subsidi dan dukungan dari program Inisiatif CSI Indonesia, tungku harus lulus
kedua indikator Keamanan, Lingkungan dan Ketahanan. Dua indikator ini adalah:
1. Keamanan Lingkungan
2. Ketahanan
BRI akan melakukan pembayaran dalam Rupiah. Organisasi berbasis internasional memiliki pilihan untuk
menerima Rupiah atau setaranya dalam mata uang asing. Program ini tidak bertanggung jawab atas
fluktuasi nilai tukar mata uang atau biaya transaksi pada bank penerima.
Pembayaran Insentif Pembiayaan Berbasis Hasil (RBF)
Sesudah menerima konfirmasi dari tim verifikasi pihak ketiga yang independen bahwa tungku telah
dijual dan digunakan, BRI akan menentukan jumlah pembayaran insentif bagi setiap agregator pasar,
dan membayarkan dana insentif kepadanya. Pembayaran dibagi dalam dua tahapan: tahap pertama
untuk mengonfirmasi bahwa pengguna akhir telah membeli tungku sehat hemat energi berkualifikasi,
dan tahap kedua untuk mengonfirmasi bahwa pengguna akhir telah menggunakan tungku sehat hemat
energi berkualifikasi itu tiga bulan sesudah tanggal pembelian. Verifikasi tahap pertama akan didasarkan
pada pemeriksaan per telpon dan verifikasi tahap kedua akan didasarkan pada kunjungan lapangan.
Pembayaran pertama yang mencakup verifikasi tahap pertama adalah sejumlah 70 persen dari total
pembayaran insentif yang memenuhi kualifikasi. Pembayaran kedua akan mencakup 30 persen sisanya
dan akan tergantung pada konfirmasi tahap terakhir.
Tabel berikut menunjukkan hubungan antar tahap konfirmasi dan pembayaran insentif untuk tahap
pertama dan kedua verifikasi.
Tingkat Konfirmasi dan Pembayaran Insentif untuk Tahap Pertama Verifikasi
Tingkat Konfirmasi
Pembayaran Insentif
80-100 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif atas semua tungku yang terdata dalam laporan penjualan
70-79 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 90% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
60-69 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 80% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
50-59 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 70% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
40-49 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 50% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
30-39 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 40% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
20-29 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 30% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
Kurang dari 20 persen
terkonfirmasi
Tidak memenuhi kualifikasi untuk insentif
Tingkat Konfirmasi dan Pembayaran Insentif untuk Tahap Terakhir Verifikasi
Tingkat Konfirmasi
Pembayaran Insentif
90-100 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif atas semua tungku yang terdata dalam laporan penjualan
80-89 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 90% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
70-79 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 80% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
60-69 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 70% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
50-59 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 60% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
40-49 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 50% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
30-39 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 40% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
20-29 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 30% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
10-19 persen terkonfirmasi
Bayarkan insentif 20% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
Kurang dari 10 persen
terkonfirmasi
Bayarkan insentif 10% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan
Proses Pembayaran Insentif Pembiayaan Berbasis Hasil
BRI bertanggung jawab mengelola dan membayarkan insentif finansial kepada agregator pasar.
Prosesnya terangkum seperti berikut ini:
1. Agregator Pasar menjual tungku sehat hemat energi berkualifikasi kepada pengguna akhir.
2. Agregator pasar menyerahkan laporan penjualan kepada bank komersial Indonesia yang
ditunjuk yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI). Laporan penjualan haruslah mengandung informasi
termasuk jumlah total tungku sehat hemat energi yang dijual, nomor seri dari tungku yang
dijual, nama, alamat, nomor telpon dan informasi kontak lainnya dari para pembeli tungku sehat
hemat energi, serta lokasi (alamat) di mana tungku tersebut dibeli/dijual.1
3. BRI melanjutkan laporan tersebut kepada tim verifikasi independen yang akan menggunakan
daftar itu untuk memverifikasi bahwa tungku sehat hemat energi memang telah dibeli dan
digunakan oleh pengguna akhir/rumah tangga.
4. Tim verifikasi independen melaksanakan verifikasi.
5. Tim verifikasi menyerahkan laporan kepada BRI yang mengkonfirmasi atau menolak klaim yang
dilakukan oleh agregator pasar.
6. Sesudah menerima konfirmasi positif dari tim verifikasi, BRI akan meninjau ulang laporan
tersebut dan menyalurkan pembayaran insentif.
Proses untuk pembayaran final sama dengan pembayaran pertama, yang dimulai dengan tim verifikasi
independen melaksanakan verifikasi dan menyerahkan laporan kepada BRI yang mengkonfirmasi atau
menolak laporan yang diserahkan oleh agregator pasar. BRI kemudian meninjau ulang dan menyetujui
atau menolak pembayaran.
Proses Aplikasi
Organisasi yang ingin berpartisipasi dalam program harus menyerahkan dokumen berikut ini untuk
dapat dipertimbangkan partisipasinya:
1) Formulir aplikasi resmi (tersedia pada Lampiran A); dan
2) Sebuah rencana bisnis yang telah dilengkapi (format tersedia pada Lampiran B)
Aplikasi yang diserahkan oleh kandidat agregator pasar harus mengandung informasi berikut ini:
1
•
Ringkasan Eksekutif
•
Pendahuluan
•
Beberapa Mitra Bisnis (apabila berlaku)
•
Penunjukan Organisasi Pemimpin (apabila berlaku)
Penting agar semua tungku yang dijual dalam proyek perintis memiliki nomor seri, yang dapat dilacak ke
pembeli/pengguna akhir.
•
Jaringan atau Perjanjian Partisipasi Kemitraan (apabila berlaku)
•
Tata Laku Operasi Bisnis
•
Pengaturan Komersial
•
Jadwal Kegiatan
•
Rencana 100 Hari
Kandidat harus menggunakan format yang disediakan dalam undangan bagi agregator pasar ini untuk
melengkapi rencana bisnis mereka. Aplikasi yang telah dilengkapi harus diserahkan kepada The Apex
Consulting Group melalui e-mail pada alamat berikut: [email protected].
Tenggat waktu untuk menyerahkan aplikasi adalah 6 Januari 2014. Aplikasi akan dikaji secara bergilir.
Mekanisme Pemilihan
Kandidat Agregator Pasar akan dikaji berdasarkan beberapa kriteria seleksi. Pengkajian awal akan
dilakukan oleh Fasilitator Pasar berdasarkan kriteria pengkajian berikut:
•
Kemitraan formal dengan satu atau lebih pemasok/produsen tungku yang disetujui.
•
Sebuah rencana bisnis yang paling mungkin mencapai tujuan komersial dan pengembangan dari
Program.
•
Komitmen dan kemampuan yang teruji untuk dapat memenuhi persyaratan komersial dan
pengembangan dari Program.
Penyaringan dan Pelaksanaan Uji Tuntas (Due Diligence)
Sesudah menerima daftar agregator pasar yang memenuhi kualifikasi yang telah mengindikasikan niat
untuk berpartisipasi dalam program percontohan dari Fasilitator Pasar, BRI akan meninjau ulang dan
melaksanakan penyaringan akhir terhadap aplikasi.
Sebagai langkah pertama penyaringan, BRI akan memverifikasi bahwa tungku biomassa yang diajukan
untuk dijual dalam proyek percontohan (dan terdaftar dalam aplikasi) memang termasuk dalam daftar
tungku biomassa berkualifikasi yang diperoleh dari Kantor Manajemen Proyek (PMO).
Langkah kedua penyaringan akan melibatkan pelaksanaan uji tuntas atas kelengkapan aplikasi. Apabila
ada masalah yang diangkat oleh Kantor Manajemen Proyek mengenai agregator pasar berkualifikasi
tertentu dalam waktu lima hari sejak penerimaan aplikasi dari Fasilitator Pasar, BRI akan menunda
aplikasi sampai masalah tersebut diselesaikan.
Sebagai langkah akhir, sesudah aplikasi kepesertaan dalam proyek percontohan disetujui, BRI dalam
konsultasi dengan Kantor Manajemen Proyek dan Fasilitator Pasar akan: (1) mengesahkan rencana
implementasi sebagaimana diindikasikan dalam aplikasi, (ii) menyediakan alokasi insentif spesifik
berdasarkan rencana, dan (iii) merancang dan menandatangani perjanjian kontraktual dengan agregator
pasar.
Bantuan Tambahan untuk Mendukung Pengembangan Rencana Bisnis Anda
Fasilitator Pasar Inisiatif CSI Indonesia telah mengembangkan Format Rencana Bisnis untuk panduan
Anda.
Format ini opsional namun dapat digunakan dalam pengembangan Rencana Bisnis untuk membantu
Anda merespons komponen perencanaan dan strategi sebagaimana yang dibutuhkan bagi
pengembangan rencana bisnis dan disorot dalam catatan panduan di atas.
Informasi tambahan untuk mendukung pengembangan rencana bisnis Anda juga dapat ditemukan di
www.apex-cg.com/csi-indonesia.
LAMPIRAN A:
Formulir Aplikasi Agregator Pasar untuk Program Percontohan
Nama Organisasi:
Alamat Kantor Pusat:
Nama Narahubung:
Posisi Narahubung:
Nomor Telpon (seluler):
Nomor Telpon (kantor):
Alamat Email:
Jenis dan model tungku bersih yang diajukan untuk dijual dalam proyek percontohan:
Jenis dan
model tungku
Jenis bahan
bakar
biomassa
Nilai bintang
(diberikan oleh
pusat uji)
Jumlah total
tungku yang
hendak dijual
Jangka waktu
(dari bln/thn
ke bln/thn)
Cakupan
wilayah pasar
Perkiraan
harga eceran
per tungku
1)
2)
3)
4)
Mohon deskripsikan secara singkat strategi bisnis yang telah Anda dokumentasikan dalam Rencana
Bisnis Anda (maksimum 300 kata)
LAMPIRAN B:
Format dan Panduan Opsional Rencana Bisnis
1. Kesempatan
Bagian ini haruslah menyediakan rangkuman peluang dari perspektif organisasi.
2. Para Peserta (apabila relevan)
Bagian ini harus memberikan keterangan ringkas tentang masing-masing organisasi mitra,
kekuatan mereka dan kontribusi yang akan mereka berikan (apabila relevan).
3. Organisasi Pemimpin (apabila relevan)
Pernyataan sederhana tentang siapa yang akan bertindak sebagai Agregator Pasar diperlukan
(bertindak atas nama jaringan atau kemitraan - apabila relevan). Rangkuman singkat tentang
peran mereka dalam Jaringan atau Kemitraan juga perlu dimasukkan.
4. Sekilas tentang Tata Laku Operasi Bisnis
Bagian dari rencana bisnis ini harus menyediakan semua rincian yang diperlukan untuk
memberikan pemahaman yang jelas tentang operasi bisnis sehari-hari kepada pihak eksternal.
Dengan kata lain, bagian ini harus memberikan penjelasan terpisah tentang bagaimana
organisasi ini akan melaksanakan bisnisnya.
5. Pertimbangan Komersial
Penting agar pengaturan komersial operasi ditentukan dengan jelas dan dipahami serta
disepakati. Ketika mengembangkan pengaturan komersial untuk bisnis ini, penting agar
pengaturannya adil dan mencerminkan keterkaitan antara input dan penghargaan. Waktu siklus
kas (sejak waktu di mana seseorang membayar sesuatu sampai saat mereka dibayar untuk itu)
harus dipertimbangkan dengan teliti sebagai bagian dari persiapan rencana bisnis program.
6. Tinjauan Tindakan Segera
Rencana 100 hari dapat dikembangkan dan digunakan untuk memandu kegiatan bisnis seharihari. Rencana 100 hari awal akan memberikan arahan bagi pelaksanaan proyek. Rencana 100
hari berikutnya akan fokus pada perbaikan berkelanjutan dan masalah operasional.
Direkomendasikan agar rencana 100 hari dibuat dalam bentuk tabel dan terlampir sebagai
Adendum.
Sebagai alternatif, sebuah jadwal kegiatan haruslah disiapkan untuk memvalidasi dan
menggambarkan alur kegiatan yang hendak diselesaikan. Direkomendasikan agar jadwal ini
ditabulasi dalam adendum.
Download