UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE – CSI) INDONESIA Informasi Umum Inisiatif Tungku Sehat Hemat Energi (Clean Stove Initiative – CSI) Indonesia merupakan upaya kolaboratif antara Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, dengan Bank Dunia. Tujuannya adalah meningkatkan akses terhadap cara memasak dengan energi bersih dan efisien di Indonesia, dengan fokus pada 40% populasi yang masih mengandalkan biomassa tradisional untuk memasak. Untuk mendukung Inisiatif CSI Indonesia, sebuah program percontohan diluncurkan dengan tujuan berikut: menguji coba pendekatan pembiayaan berbasis hasil (Results Based Financing - RBF) dan mengumpulkan pembelajaran untuk perluasan program secara nasional yang bertujuan mencapai akses universal terhadap cara memasak tanpa polusi di Indonesia. Rancangan dari pendekatan pembiayaan berbasis hasil program percontohan ini mencakup pemilihan tungku yang memenuhi syarat untuk dipromosikan berdasarkan sistem uji kinerja tungku, pengalokasian insentif berbasis kinerja, dan penerapan sistem pemantauan dan verifikasi. Kampanye publik akan dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan menstimulasi permintaan akan teknologi memasak tanpa polusi. Jasa konsultasi sehubungan dengan rancangan, teknologi dan pemasaran tungku juga akan disediakan untuk membantu produsen dan perancang tungku. Undangan untuk Agregator Pasar tungku sehat hemat energi ini mengacu pada tahap kedua pemilihan organisasi yang memenuhi syarat untuk bertindak sebagai peserta rantai pasokan yang penting dalam Program Perintis RBF. Program ini terbuka untuk menerima aplikasi dari organisasi yang dapat mendemonstrasikan ukuran, pengalaman dan kemampuan untuk mengkoordinasikan solusi rantai pasok yang dapat mencapai tujuan Program sehubungan dengan produksi, distribusi dan penjualan Tungku Bersih di Indonesia. Pemangku Kepentingan Utama Paragraf berikut menyorot peran dari masing-masing pemangku kepentingan utama dalam Program Percontohan RBF: Direktorat Bioenergi adalah lembaga pemerintah yang menjadi tuan rumah Inisiatif CSI Indonesia. Direktorat ini mengawasi pelaksanaan program percontohan secara menyeluruh. Direktorat juga bertanggung jawab untuk menerbitkan, mengurus dan memutakhirkan daftar tungku sehat hemat energi yang memenuhi kualifikasi untuk dijual di bawah program percontohan ini. Kantor Manajemen Proyek atau Project Management Office (PMO) adalah kantor di bawah Direktorat Bioenergi, yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pelaksanaan program CSI Indonesia secara menyeluruh. Sehubungan dengan program insentif percontohan, kantor ini bertanggung jawab untuk (i) menerbitkan, mengurus dan memutakhirkan daftar tungku bersih yang memenuhi kualifikasi untuk dijual di pasar; dan (ii) mengawasi dan memberikan pendapat tentang pra-penyaringan Agregator Pasar oleh Fasilitator Pasar, maupun penggantinya. Bank Dunia mengelola program CSI Indonesia bersama dengan lembaga pemerintah rekannya Direktorat Bioenergi. Tim Bank Dunia menyediakan dukungan teknis dan non-teknis bagi pelaksanaan program percontohan serta melaksanakan fungsi fidusia bagi dana donor. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) adalah administrator program Insentif RBF yang ditunjuk. BRI menerima hibah dari Bank Dunia yang mencakup dana subsidi RBF untuk memberi insentif atas penggunaan tungku biomassa bersih yang disetujui. BRI mengelola dana tersebut berdasarkan peraturan dan prosedur yang disepakati dalam Petunjuk Operasi (Operation Manual – OM) bagi Program Insentif RBF. Groupe Energies Renouvelables, Environnement et Solidarités (GERES) adalah organisasi mitra yang mendukung pelaksanaan Program CSI Indonesia, dengan pendanaan dari AFD. Secara khusus, tim GERES akan menyediakan dukungan teknis di pusat pengujian tungku program percontohan, pengembangan kapasitas bagi pemain pasar utama, dan pemantauan serta verifikasi atas tungku yang memenuhi syarat untuk menerima insentif. Aliansi Tungku Indonesia (ATI) merupakan sebuah jaringan dan platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, kemitraan dan kerja sama sehubungan dengan penggunaan tungku sehat hemat energi di Indonesia bagi lembaga pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat, lembaga penelitian, universitas dan perorangan. Kantor sekretariat dari Aliansi Tungku Indonesia saat ini berada di kantor Yayasan Dian Desa untuk membantu pelaksanaan program percontohan, terutama di bidang komunikasi, pembelajaran dan promosi kerja sama antar pemangku kepentingan utama. Agregator Pasar merupakan sebuah entitas berbadan hukum, seperti produsen tungku, pedagang grosir, distributor, pedagang eceran, Ornop dan perusahaan swasta, yang dipilih untuk berpartisipasi dalam program insentif percontohan, yang fungsinya mencakup pembuatan tungku yang memenuhi persyaratan teknis dan mekanisme harga yang dideskripsikan dalam Petunjuk Operasi bagi Program Insentif RBF, tersedia untuk dibeli oleh konsumen/pengguna energi di wilayah percontohan. Pusat uji tungku program percontohan merupakan organisasi yang ditunjuk untuk menyediakan jasa pengujian tungku terhadap tungku yang diajukan sebagai respons terhadap undangan bagi pengajuan teknologi tungku bagi program percontohan Aliansi Tungku Indonesia. Pusat uji tungku program percontohan mengikuti metode uji dan evaluasi program percontohan yang telah dipublikasi untuk menguji dan menilai apakah tungku itu memenuhi syarat bagi program percontohan. Pusat uji tungku program percontohan akan menyerahkan hasil pengujian dari tungku yang memenuhi syarat ke kantor manajemen proyek dan merekomendasikan penilaian bagi tungku tersebut. Saat ini, pusat uji tungku program percontohan adalah lab uji tungku di Yayasan Dian Desa, yang berlokasi di Yogyakarta, dengan dukungan teknis dari GERES dan ahli internasional lainnya. Tim verifikasi adalah entitas yang dikontrak oleh program yang bertanggung jawab untuk memverifikasi penjualan dan penggunaan tungku yang mengklaim insentif. Peran ini telah diserahkan kepada GERES. Fasilitator pasar adalah fasilitator yang ditunjuk oleh Bank Dunia, dan akan bertanggung jawab untuk melibatkan dan membantu kandidat Agregator Pasar yang berpotensi untuk berpartisipasi dalam program insentif percontohan, dan melaksanakan pra-penyaringan Agregator Pasar. Saat ini fasilitator pasar yang ditunjuk adalah The Apex Consulting Group. Fasilitator pasar ini juga menyediakan dukungan bisnis dan kajian bagi program dan Agregator Pasar terpilih. Pengguna akhir adalah rumah tangga atau individu maupun organisasi lain yang membeli tungku yang dijual di bawah proyek percontohan dan menggunakannya untuk menyiapkan makanan, memanaskan atau memasak air. Tinjauan Mekanisme Pembiayaan Berbasis Hasil Karena insentif pembiayaan berbasis hasil langsung didasarkan pada hasil yang dapat diverifikasi, proses pembayaran akan tergantung pada hasil yang harus diverifikasi oleh tim verifikasi pihak ketiga yang independen. Hasil, menurut insentif pembiayaan berbasis hasil, didefinisikan sebagai tungku bersih yang memenuhi kualifikasi yang terjual dan dipakai oleh pembeli. Oleh karena itu, agregator pasar yang berpartisipasi dalam program percontohan akan menerima insentif finansial hanya sesudah tim verifikasi mengonfirmasi bahwa tungku bersih berkualifikasi telah dijual dan digunakan oleh rumah tangga tersebut. Untuk memastikan bahwa setiap tungku bersih berkualifikasi yang terjual dapat dilacak, agregator pasar dituntut untuk merekam data penjualan tungku melalui program percontohan dan menyerahkan data ini kepada BRI, administrator program insentif RBF yang ditunjuk. Data ini akan mencakup informasi yang memadai bagi tim verifikasi independen untuk melacak pembeli tungku bersih berkualifikasi dan memverifikasi bahwa tungku bersih tersebut dibeli sebagai tahap pertama verifikasi, dan digunakan oleh pengguna akhir sebagai tahap kedua verifikasi. Tingkat Insentif terkait dengan Nilai Tungku Jumlah insentif yang akan diberikan bagi setiap tungku berkualifikasi bervariasi tergantung pada nilai tungku. Tungku bersih berkualifikasi dengan nilai bintang akan menerima pembayaran insentif (dengan asumsi penjualan dan penggunaan dapat diverifikasi) menurut tabel berikut ini: Tingkat Kinerja Tungku Bersih Efisiensi Emisi Keamanan, Lingkungan dan Ketahanan Memasa Mendidihkan CO k air (g/MJNET) PM2.5 (g/MJNET) Safety Enviro1/ Ketahana n Bintang Satu >=25% >=45% <=12 <=300 Ahli 1 Thn. Bintang Dua >=30% >=55% <=10 <=200 Ahli 1 Thn. Bintang Tiga >=40% >= 65% <= 8 <=100 Ahli 1 Thn. Tungku yang diserahkan akan dinilai dengan bintang dalam tiga tingkatan dengan indikator berikut: 1. Efisiensi: Memasak atau Mendidihkan Air 2. Emisi: Co (g/MJnet) 3. Emisi: PM2.5 (g/MJnet) Tungku menerima subsidi berdasarkan jumlah nilai bintang mereka. Setiap nilai satu bintang memicu subsidi Rp 10.000, setiapdua bintang memicu subsidi Rp 30.000 dan setiap tiga bintang memicu subsidi Rp 50.000. Misalnya memperoleh nilai dua bintang memicu pembayaran untuk bintang yang pertama maupun kedua, sementara memperoleh bintang tiga akan memicu pembayaran untuk bintang pertama, kedua dan ketiga. Untuk bisa berpartisipasi dalam program percontohan, sebuah tungku harus lulus bintang satu untuk ketiga indikator tersebut (insentif Rp 30.000). Sebagai contoh, jika sebuah tungku mendapatkan bintang satu untuk efisiensi, bintang dua untuk emisi CO dan bintang tiga untuk emisi PM2,5 maka ada 3 bintang satu, 2 bintang dua dan 1 bintang 3, sehingga total insentif yang bisa diperoleh adalah Rp 30.000+(2*30.000)+(1*50.000)= Rp 140.000. Jika sebuah tungku mendapatkan peringkat maksimum: bintang tiga efisiensi, bintang tiga emisi CO dan bintang tiga emisi PM2,5 maka insentif maksimum adalah Rp 30.000+(3*30,000)+(3*50.000)= Rp 270.000. Untuk memperoleh subsidi dan dukungan dari program Inisiatif CSI Indonesia, tungku harus lulus kedua indikator Keamanan, Lingkungan dan Ketahanan. Dua indikator ini adalah: 1. Keamanan Lingkungan 2. Ketahanan BRI akan melakukan pembayaran dalam Rupiah. Organisasi berbasis internasional memiliki pilihan untuk menerima Rupiah atau setaranya dalam mata uang asing. Program ini tidak bertanggung jawab atas fluktuasi nilai tukar mata uang atau biaya transaksi pada bank penerima. Pembayaran Insentif Pembiayaan Berbasis Hasil (RBF) Sesudah menerima konfirmasi dari tim verifikasi pihak ketiga yang independen bahwa tungku telah dijual dan digunakan, BRI akan menentukan jumlah pembayaran insentif bagi setiap agregator pasar, dan membayarkan dana insentif kepadanya. Pembayaran dibagi dalam dua tahapan: tahap pertama untuk mengonfirmasi bahwa pengguna akhir telah membeli tungku sehat hemat energi berkualifikasi, dan tahap kedua untuk mengonfirmasi bahwa pengguna akhir telah menggunakan tungku sehat hemat energi berkualifikasi itu tiga bulan sesudah tanggal pembelian. Verifikasi tahap pertama akan didasarkan pada pemeriksaan per telpon dan verifikasi tahap kedua akan didasarkan pada kunjungan lapangan. Pembayaran pertama yang mencakup verifikasi tahap pertama adalah sejumlah 70 persen dari total pembayaran insentif yang memenuhi kualifikasi. Pembayaran kedua akan mencakup 30 persen sisanya dan akan tergantung pada konfirmasi tahap terakhir. Tabel berikut menunjukkan hubungan antar tahap konfirmasi dan pembayaran insentif untuk tahap pertama dan kedua verifikasi. Tingkat Konfirmasi dan Pembayaran Insentif untuk Tahap Pertama Verifikasi Tingkat Konfirmasi Pembayaran Insentif 80-100 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif atas semua tungku yang terdata dalam laporan penjualan 70-79 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 90% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 60-69 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 80% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 50-59 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 70% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 40-49 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 50% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 30-39 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 40% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 20-29 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 30% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan Kurang dari 20 persen terkonfirmasi Tidak memenuhi kualifikasi untuk insentif Tingkat Konfirmasi dan Pembayaran Insentif untuk Tahap Terakhir Verifikasi Tingkat Konfirmasi Pembayaran Insentif 90-100 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif atas semua tungku yang terdata dalam laporan penjualan 80-89 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 90% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 70-79 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 80% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 60-69 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 70% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 50-59 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 60% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 40-49 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 50% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 30-39 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 40% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 20-29 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 30% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan 10-19 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 20% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan Kurang dari 10 persen terkonfirmasi Bayarkan insentif 10% dari tungku yang terdata dalam laporan penjualan Proses Pembayaran Insentif Pembiayaan Berbasis Hasil BRI bertanggung jawab mengelola dan membayarkan insentif finansial kepada agregator pasar. Prosesnya terangkum seperti berikut ini: 1. Agregator Pasar menjual tungku sehat hemat energi berkualifikasi kepada pengguna akhir. 2. Agregator pasar menyerahkan laporan penjualan kepada bank komersial Indonesia yang ditunjuk yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI). Laporan penjualan haruslah mengandung informasi termasuk jumlah total tungku sehat hemat energi yang dijual, nomor seri dari tungku yang dijual, nama, alamat, nomor telpon dan informasi kontak lainnya dari para pembeli tungku sehat hemat energi, serta lokasi (alamat) di mana tungku tersebut dibeli/dijual.1 3. BRI melanjutkan laporan tersebut kepada tim verifikasi independen yang akan menggunakan daftar itu untuk memverifikasi bahwa tungku sehat hemat energi memang telah dibeli dan digunakan oleh pengguna akhir/rumah tangga. 4. Tim verifikasi independen melaksanakan verifikasi. 5. Tim verifikasi menyerahkan laporan kepada BRI yang mengkonfirmasi atau menolak klaim yang dilakukan oleh agregator pasar. 6. Sesudah menerima konfirmasi positif dari tim verifikasi, BRI akan meninjau ulang laporan tersebut dan menyalurkan pembayaran insentif. Proses untuk pembayaran final sama dengan pembayaran pertama, yang dimulai dengan tim verifikasi independen melaksanakan verifikasi dan menyerahkan laporan kepada BRI yang mengkonfirmasi atau menolak laporan yang diserahkan oleh agregator pasar. BRI kemudian meninjau ulang dan menyetujui atau menolak pembayaran. Proses Aplikasi Organisasi yang ingin berpartisipasi dalam program harus menyerahkan dokumen berikut ini untuk dapat dipertimbangkan partisipasinya: 1) Formulir aplikasi resmi (tersedia pada Lampiran A); dan 2) Sebuah rencana bisnis yang telah dilengkapi (format tersedia pada Lampiran B) Aplikasi yang diserahkan oleh kandidat agregator pasar harus mengandung informasi berikut ini: 1 • Ringkasan Eksekutif • Pendahuluan • Beberapa Mitra Bisnis (apabila berlaku) • Penunjukan Organisasi Pemimpin (apabila berlaku) Penting agar semua tungku yang dijual dalam proyek perintis memiliki nomor seri, yang dapat dilacak ke pembeli/pengguna akhir. • Jaringan atau Perjanjian Partisipasi Kemitraan (apabila berlaku) • Tata Laku Operasi Bisnis • Pengaturan Komersial • Jadwal Kegiatan • Rencana 100 Hari Kandidat harus menggunakan format yang disediakan dalam undangan bagi agregator pasar ini untuk melengkapi rencana bisnis mereka. Aplikasi yang telah dilengkapi harus diserahkan kepada The Apex Consulting Group melalui e-mail pada alamat berikut: [email protected]. Tenggat waktu untuk menyerahkan aplikasi adalah 6 Januari 2014. Aplikasi akan dikaji secara bergilir. Mekanisme Pemilihan Kandidat Agregator Pasar akan dikaji berdasarkan beberapa kriteria seleksi. Pengkajian awal akan dilakukan oleh Fasilitator Pasar berdasarkan kriteria pengkajian berikut: • Kemitraan formal dengan satu atau lebih pemasok/produsen tungku yang disetujui. • Sebuah rencana bisnis yang paling mungkin mencapai tujuan komersial dan pengembangan dari Program. • Komitmen dan kemampuan yang teruji untuk dapat memenuhi persyaratan komersial dan pengembangan dari Program. Penyaringan dan Pelaksanaan Uji Tuntas (Due Diligence) Sesudah menerima daftar agregator pasar yang memenuhi kualifikasi yang telah mengindikasikan niat untuk berpartisipasi dalam program percontohan dari Fasilitator Pasar, BRI akan meninjau ulang dan melaksanakan penyaringan akhir terhadap aplikasi. Sebagai langkah pertama penyaringan, BRI akan memverifikasi bahwa tungku biomassa yang diajukan untuk dijual dalam proyek percontohan (dan terdaftar dalam aplikasi) memang termasuk dalam daftar tungku biomassa berkualifikasi yang diperoleh dari Kantor Manajemen Proyek (PMO). Langkah kedua penyaringan akan melibatkan pelaksanaan uji tuntas atas kelengkapan aplikasi. Apabila ada masalah yang diangkat oleh Kantor Manajemen Proyek mengenai agregator pasar berkualifikasi tertentu dalam waktu lima hari sejak penerimaan aplikasi dari Fasilitator Pasar, BRI akan menunda aplikasi sampai masalah tersebut diselesaikan. Sebagai langkah akhir, sesudah aplikasi kepesertaan dalam proyek percontohan disetujui, BRI dalam konsultasi dengan Kantor Manajemen Proyek dan Fasilitator Pasar akan: (1) mengesahkan rencana implementasi sebagaimana diindikasikan dalam aplikasi, (ii) menyediakan alokasi insentif spesifik berdasarkan rencana, dan (iii) merancang dan menandatangani perjanjian kontraktual dengan agregator pasar. Bantuan Tambahan untuk Mendukung Pengembangan Rencana Bisnis Anda Fasilitator Pasar Inisiatif CSI Indonesia telah mengembangkan Format Rencana Bisnis untuk panduan Anda. Format ini opsional namun dapat digunakan dalam pengembangan Rencana Bisnis untuk membantu Anda merespons komponen perencanaan dan strategi sebagaimana yang dibutuhkan bagi pengembangan rencana bisnis dan disorot dalam catatan panduan di atas. Informasi tambahan untuk mendukung pengembangan rencana bisnis Anda juga dapat ditemukan di www.apex-cg.com/csi-indonesia. LAMPIRAN A: Formulir Aplikasi Agregator Pasar untuk Program Percontohan Nama Organisasi: Alamat Kantor Pusat: Nama Narahubung: Posisi Narahubung: Nomor Telpon (seluler): Nomor Telpon (kantor): Alamat Email: Jenis dan model tungku bersih yang diajukan untuk dijual dalam proyek percontohan: Jenis dan model tungku Jenis bahan bakar biomassa Nilai bintang (diberikan oleh pusat uji) Jumlah total tungku yang hendak dijual Jangka waktu (dari bln/thn ke bln/thn) Cakupan wilayah pasar Perkiraan harga eceran per tungku 1) 2) 3) 4) Mohon deskripsikan secara singkat strategi bisnis yang telah Anda dokumentasikan dalam Rencana Bisnis Anda (maksimum 300 kata) LAMPIRAN B: Format dan Panduan Opsional Rencana Bisnis 1. Kesempatan Bagian ini haruslah menyediakan rangkuman peluang dari perspektif organisasi. 2. Para Peserta (apabila relevan) Bagian ini harus memberikan keterangan ringkas tentang masing-masing organisasi mitra, kekuatan mereka dan kontribusi yang akan mereka berikan (apabila relevan). 3. Organisasi Pemimpin (apabila relevan) Pernyataan sederhana tentang siapa yang akan bertindak sebagai Agregator Pasar diperlukan (bertindak atas nama jaringan atau kemitraan - apabila relevan). Rangkuman singkat tentang peran mereka dalam Jaringan atau Kemitraan juga perlu dimasukkan. 4. Sekilas tentang Tata Laku Operasi Bisnis Bagian dari rencana bisnis ini harus menyediakan semua rincian yang diperlukan untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang operasi bisnis sehari-hari kepada pihak eksternal. Dengan kata lain, bagian ini harus memberikan penjelasan terpisah tentang bagaimana organisasi ini akan melaksanakan bisnisnya. 5. Pertimbangan Komersial Penting agar pengaturan komersial operasi ditentukan dengan jelas dan dipahami serta disepakati. Ketika mengembangkan pengaturan komersial untuk bisnis ini, penting agar pengaturannya adil dan mencerminkan keterkaitan antara input dan penghargaan. Waktu siklus kas (sejak waktu di mana seseorang membayar sesuatu sampai saat mereka dibayar untuk itu) harus dipertimbangkan dengan teliti sebagai bagian dari persiapan rencana bisnis program. 6. Tinjauan Tindakan Segera Rencana 100 hari dapat dikembangkan dan digunakan untuk memandu kegiatan bisnis seharihari. Rencana 100 hari awal akan memberikan arahan bagi pelaksanaan proyek. Rencana 100 hari berikutnya akan fokus pada perbaikan berkelanjutan dan masalah operasional. Direkomendasikan agar rencana 100 hari dibuat dalam bentuk tabel dan terlampir sebagai Adendum. Sebagai alternatif, sebuah jadwal kegiatan haruslah disiapkan untuk memvalidasi dan menggambarkan alur kegiatan yang hendak diselesaikan. Direkomendasikan agar jadwal ini ditabulasi dalam adendum.