Pemikiran Islam di India / Pakistan Beserta Tokohnya Presented by

advertisement
Pemikiran Islam di
India / Pakistan
Beserta Tokohnya
Presented by :
Ganjar Ramadhan (108091000114)
Fandi Mutiara S (108091000115)
Faktor Yang Mempengaruhi
• Ajaran Islam sudah bercampur baur dengan paham dan
praktek keagamaan dari Persia, Hindu atau Animisme
dan lain – lain
• Pintu ijtihad tertutup
• Kemajuan kebudayaan dan peradaban Barat telah dapat
dirasakan oleh orang-orang India, baik orang Hindu
maupun kaum Muslimin, namun orang Hindu-lah yang
banyak menyerap peradaban Barat, sehingga orang
Hindu lebih maju dari orang Islam dan lebih banyak
dapat bekerja di Kantor Inggris.
Pembaharuan di India
Pembaharuan pemikiran Islam di India terbagi menjadi
dua periode, yakni periode Gerakan Mujahiddin dan
periode Gerakan Aligarh. Sebenarnya Gerakan Aligarh
ini merupakan gerakan yang dilakukan oleh para murid
Sayyid Ahmad Khan. Jadi pemikiran-pemikiran yang
mereka perjuangkan tidak jauh berbeda dengan
Gerakan Mujahiddin.
Tokoh Gerakan Mujahiddin
• Abdul Aziz (1746-1823)
• Sayyid Ahmad Syahid (1786-1831)
• Sayyid Ahmad Khan (1817-1898)
Abdul Aziz (1746-1823)
Tentang Abdul Aziz :
Abdul Aziz lahir di Delhi pada tahun 1746 M dan wafat
pada tahun 1823 M.
Hasil pemikiran beliau adalah ajaran Islam terutama
Tauhid harus dititikberatkan pada dua hal :
• Pintu Ijtihad harus selalu terbuka
• Roh wali tidak mempunyai kekuatan dan tidak dapat
menolong orang dari kesulitan dan kesengsaraan.
Sayid Ahmad Syahid (1786-1831)
Tentang Sayid Ahmad Syahid
Dikenal juga dengan nama Sayid Ahmad Barelvi. Ia lahir
pada tahun 1786 di Rae Bareli, suatu tempat yang
terletak dekat Locnow. Pendidikannya khusus dalam
bidang agama dimulai dari kota kelahirannya, kemudian
melanjutkan ke Delhi, dan di sinilah ia menjadi salah
seorang murid Abdul Aziz.
Sayid Ahmad Syahid (1786-1831)
Hasil pemikirannya diantara lain :
• Usaha pemurnian dan pembersihan dalam Tauhid diarahkan
kepada menyembah kepada Allah dilakukan secara langsung,
bukan dengan perantara dan tanpa upacara yang berlebihlebihan.
• Kepada semua makhluk tidak boleh disifatkan dengan sifat
Tuhan, Malaikat, Roh wali dan lain-lain sama lemahnya
dengan manusia ia tidak dapat memberikan pertolongan
dalam mengatasi segala kesulitan.
• Kebiasaan membaca tahlil dan menghiasi kuburan adalah
bidah yang menyesatkanyng harus dijauhi, sedangkan
sunnah yang diterima hanyalah sunnah Nabi dan
Khulafaaurrasyidin.
Sayid Ahmad Khan (1817-1898)
Tentang Sayid Ahmad Khan :
Sayyid Ahmad Khan berasal dari keturunan Husein, cucu
Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah dan Ali dan dia
dilahirkan di Delhi pada tahun 1817 M. Nenek dari Syyaid
Ahmad Khan adalah Syyid Hadi yang menjadi pembesar
istana pada zaman Alamaghir II ( 1754-1759 ) dan dia sejak
kecil mengenyam pendidikan tradisional dalam wilayah
pengetahuan Agama dan belajar bahasa Arab dan juga pula
belajar bahasa Persia. Ia adalah sosok orang yang gemar
membaca buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan
dia ketika berumur belasan tahun dia bekerja pada serikat
India Timur. Bekerja pula sebagai Hakim, tetapi pada tahun
1846 ia kembali pulang ke kota kelahirannya Delhi.
Sayid Ahmad Khan (1817-1898)
Pemikiran Sayid Ahmad Khan :
Sayyid Ahmad Khan berpendapat bahwa peningkatan
kedudukan umat Islam India, dapat diwujudkan hanya dengan
bekerja sama dengan Inggris. Inggris merupakan penguasa
yang terkuat di India dan menentang kekuasaan, itu tidak
akan membawa kebaikan bagi umat Islam India. Hal ini akan
membuat mereka tetap mundur dan akhirnya akan jauh
ketinggalan dari masyarakat Hindu India.
Jalan yang harus ditempuh umat Islam untuk memperoleh
ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan itu bukanlah
bekerja sama dengan Hindu dalam menentang Inggris tetapi
memperbaiki dan memperkuat hubungan baik dengan Inggris.
Sayid Ahmad Khan (1817-1898)
Usaha yang telah dicapai Sayid Ahmad Khan :
• Merubah sikap mental umat yang tadinya tidak mempercayai
kekuatan akal dan adanya hukum alam. Hal ini ia usahakan
melalui tulisan-tulisan dalam bentuk buku dan artikel-artikel
dalam bentuk majalah Tahzib Al Akhlaq. Usaha melalui
pendidikan juga ia tidak lupakan, bahkan pada akhirnya
kedalam lapangan inilah ia curahkan perhatian dan pusatkan
usahanya. Di tahun 1876 ia dirikan sekolah Inggris di
Muradabad.
• Di tahun 1879 ia mendirikan sekolah Muhammedan Anglo
Oriental College (MAOC) di Aligarh yang merupakan
karyanya yang bersejarah dan berpengaruh dalam citacitanya untuk memajukan umat Islam India.
Tokoh Gerakan Aligarh
•
•
•
•
Sayyid Amir Ali (1849-1928)
Dr. Muhammad Iqbal (1877- 1938)
Muhammad Ali Jinnah (1876-1948)
Maulana Abul Kalam Azad (1888-1958)
Ide-ide pembaharuan yang dicetuskan Sir Sayyid Ahmad
Khan dianut dan disebarkan selanjutnya oleh murid serta
pengikut dan timbullah apa yang dikenal dengan gerakan
Aligarh. Pusatnya adalah sekolah MAOC yang didirikan
pemimpin pembaharuan Islam India itu di Aligarh.
Sayid Amir Ali (1849-1928)
Amir Ali adalah murid Sayyid Khan yang memandang bahwa kondisi
masyarakat yang senantiasa berubah menuntut Islam yang bersifat
universal dan senantiasa relevan dengan perkembangan zaman.
Usahanya untuk turut memajukan umat Islam dalam menghadapi
tantangan jaman ia tuangkan dalam karyanya "Ruhul Islam"
(Spritual Islam).
"Sesungguhnya sikap prisip-prinsip Islam yang kaku dan tidak
beradaptasi terhadap kondisi dan pemikiran masa kini,
mengakibatkan berkurangnya eksistensi Islam sebagai agama
universal. Untuk memurnikan nilai hukum serta pemahaman Islam
yang dibawa oleh Muhammad, sebagian orang yang adil dalam
mencari kebenaran harus menampakkkan bahwa prinsip-prinsip
Islam bersifat sementara, sehingga terus disesuaikan dengan
tuntutan-tuntutan jaman sekarang".
Dr. Muhammad Iqbal (1877- 1938)
Dr. Muhammad Iqbal sendiri dilahirkan di Sialkot, Wilayah
Punjab (pakistan barat) pada tahun 1877. Iqbal berasal dari
keluarga Brahma Kashmir, tetapi nenek moyang Muhammad
Iqbal telah memeluk islam 200 tahun sebelum Ia dilahirkan.
Ayah muhammad Iqbal, Nur Muhammad adalah penganut
islam yang taat dan cenderung ke pada ilmu tasawuf.
Dengan lingkungan dan asuhan yang ada dalam rumah
muhammad Iqbal, sedikit banyak telah menanamkan roh
islam dalam jiwa Muhammad Iqbal, Ia masuk sekolah dasar
dan menengah di Sialkot. pada masa yang sama Ia
mendapatkan pendidikan agama secara langsung dari
seorang guru yang bernama Mir Hassan, dari guru beliau ini
ia memahami islam secara mendalam, mengajarinya sikap
kritis dan mengasah bakatnya dalam dunia kesusastraan.
Dr. Muhammad Iqbal (1877- 1938)
Dr. muhammad Iqbal adalah salah seorang tokoh abad ke-20 yang
menjadi kebanggaan dunia islam, dulu, kini dan akan datang. Beliau
telah memberikan sumbangan besar pada dunia islam bahkan
dunia internasional, Tokoh yang berasal dari Pakistan ini selain
terkenal sebagai penyair besar dalam peradaban dunia sastra islam
juga terkenal sebagai pemikir, filosof, ahli perundang-undangan,
reformis, politikus, ahli kebudayaan dan pendidikan.
Kalau kita perhatikan karya-karyanya yang dituangkan dalam syairsyair dan puisinya dapat kita tangkap beliau tidak hanya
menyerukan rasa hatinya dalam pembentukan atau kemerdekaan
negara Pakistan dari tangan penjajah, tetapi juga tentang
kegemilangan zaman islam di Spanyol, mengenai nasib Umat islam
seperti faktor-faktor yang menjadi penyebab kemunduran umat
islam dan faktor-faktor yang mendorong kebangkitan umat islam,
beliau juga menyinggung tentang keburukan dan kebaikan budaya
barat dan sebagainya.
Muhammad Ali Jinnah (1876-1948)
Muhammad Ali Jinnah adalah anak seorang saudagar dan lahir di
Karachi pada tanggal 25 Desember 1876. di masa remaja ia telah pergi
ke London untuk meneruskan studi dan di sanalah ia memperoleh
kesarjanaannya dalam bidanghukum di tahun 1896. Pada tahun itu
juga ia kembali ke India dan bekerja sebagai pengacara di Bombay.
Tiada lama sesudah itu ia menggabungkan diri dengan Partai Kongres.
Pada tahun 1913 Jinnah dipilih menjadi Presiden Liga Muslimin. Pada
waktu itu ia masih mempunyai keyakinan bahwa kepentingan umat
Islam India dapat dijamin melalui ketentuan-ketentuan tertentu dalam
Undang-Undang Dasar. Untuk itu ia mengadakan pembicaraan dan
perundingan dengan pihak Kongres Nasional India. Salah satu hasil
dari perundingan ialah perjanjian Lucknow 1916. menurut perjanjian itu
ummat Islam India akan memperoleh daerah pemilihan terpisah dan
ketentuan ini akan dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar India
yang akan disusun kelak kalau telah tiba waktunya.
Muhammad Ali Jinnah (1876-1948)
Dalam Konferensi Meja Bundar London yang diadakan pada tahun 1930-1932
ia menjumpai hal-hal yang menimbulkan perasaan kecewa dalam dirinya. Ia
memutuskan mengundurkan diri dari lapangan polotik dan menetap di London.
Di sana ia bekerja sebagai pengacara. Dalam pada itu Liga Muslimin perlu pada
pimpinan baru lagi aktif, maka di tahun 1934 ia diminta pulang oleh temantemannya dan pada tahun itu juga ia dilih menjadi Ketua tetap dari Liga
Muslimin. Dibawah pimpinan Jinnah kali ini, Liga Muslimin berobah menjadi
gerakan rakyat yang kuat.
Para Perdana Menteri Punjab, Bengal dan Sindi juga mulai mengadakan
kerjasama dengan Jinnah. Sokongan ummat Islam India kepada Jinnah dan
Liga Muslimin bertambah kuat lagi dan ini ternyata dari hasil pemilihan 1946.
Kedudukan Jinnah dalam perundingan dengan Inggris dan Partai Kongres
Nasional India mengenai masa depan Ummat Islam India bertambah kuat. Pada
tanggal 14 Agustus 1947 Dewan Konstitusi Pakistan dibuka dengan resmi dan
keesokan harinya 15 Agustus 1947 Pakistan lahir sebagai negara bagi ummat
Islam India. Jinnah diangkat menjadi Gubernur Jenderal dan mendapat gelar
Qaid-i-Azam (pemimpin Besar) dari rakyat Pakistan.
Maulana Abul Kalam Azad (1888-1958)
Azad lahir di Mekkah pada 1888 dan tinggal di sana sampai berusia tujuh
tahun. Ayahnya Khairuddin, seorang tokoh sufi berasal dari Calcutta West
Bengal. Di bawah pengawasan ketat ayahnya, Azad melanjutkan
mempelajari ilmu-ilmu agama, walaupun dia kurang suka dengan cara dan
metode restriktif dan otoritarian dalam pengajaran silabusnya. Oleh karena
itu, atas prakarsa sendiri, Azad muda secara diam-diam mempelajari juga
buku-buku dalam bahasa Urdu dan syair-syair Persia dan bahkan belajar
memainkan sitar.
Pada umur 14 sampai 22 tahun, menurut penuturannya sendiri, dia
mengalami masa-masa menjadi atheis. Dalam kurun waktu masa
remajanya dia tampak akrab dengan tokoh revolusi Hindu Bengal.
Gabungan dari perjalanan singkatnya ke Timur Tengah dan
kemampuannya membaca buku-buku berbahasa Arab akhirnya
membawanya ke dalam ide-ide reformis Sheikh Muhammad Abduh, Mesir
dan nasionalisme dan anti-imperialisme-nya Mustafa Kamal.
Maulana Abul Kalam Azad (1888-1958)
Sepeninggal M.A. Ansari pada 1936, Azad menjadi tokoh Muslim paling berpengaruh
di Congress. Pada 1939 dia terpilih menjadi Presiden partai Congress, walaupun dia
bukan Muslim pertama yang menduduki posisi itu. Pada periode 1930-an Muslim
League di bawah kepemimpinan Ali Jinnah mendapat angin, yang disebabkan antara
lain oleh kekecewaan sebagian kalangan Muslim atas sikap pemerintahan propinsi
yang dipimpin Congress. Pidato kepresidenan Azad dalam sesi Ramgarh partai
Congress pada 1940 yang terjadi hanya selang beberapa hari sebelum Pakistan
Resolution-nya Jinnah yang historik di samping mengartikulasikan pandangan
kalangan Muslim nasionalis, juga menjadi pernyataan klasik tentang sekularisme
India dan penolakannya atas teori dua negara.
Maulana Abul Kalam Azad (1888-1958)
Saat India merdeka, dia memegang jabatan Menteri Pendidikan selama sepuluh
tahun. Dan walaupun bukan seorang administrator yang efektif, tetapi selama masa
jabatannya sempat membuat beberapa kebijakan penting seperti mengadakan
pendidikan teknis bagi perempuan dan orang dewasa, pendirian akademi sastra, dan
menolak membuang bahasa Inggris sebagai bahasa nasional. Sebagaimana pada
masa-masa sebelumnya, dia tetap tidak dapat memproyeksikan dirinya dalam
kesalihan mistis seperti, umpamanya, Baba Farid yang dibutuhkan untuk menarik
massa Muslim dan Hindu padanya; tetapi kepercayaannya pada pluralisme agama
dan butuhnya sebuah pandangan humanistik semakin berkembang. Dia bahkan
secara terbuka sering menyatakan dalam sejumlah pidatonya akan adanya
persamaan antara pemikiran Veda dan Sufi. Masa-masa terakhirnya ditandai dengan
kesedihan dan kesepian, sebuah konsekuensi logis dari kehidupan yang dilalui
secara sangat individualistik. Maulana Abul Kalam Azad wafat pada 1958 akibat
stroke dan dikebumikan dalam sebuah tempat terhormat di Old Delhi dekat Jama
Masjid.
Download