TEORI TERJEMAH PRESENTASI KEDUA PERAN TERJEMAH berperan besar dalam pembangunan bangsa dan kemajuan peradaban dan kebudayaan manusia sejak dahulu sampai sekarang. berperan besar dalam komunikasi antarbangsa dan antarindividu yang berkebudayaan dan berbahasa berbeda, pertukaran informasi, pengalihan atau pentransferan kebudayaan lanjutan Amerika Serikat, sebagai negara maju, setiap tahunnya mengalokasikan dana khusus menerjemahkan hasil penelitian dan artikelartikel ilmiah dari Rusia Di negara-negara maju dibangun bank-bank istilah elektronik, dikembangkan teknologi penerjemah dengan komputer. pasar bersama Eropa menganggarkan 40 % dari total anggarannya untuk membiayai penerjemahan dari dan ke bahasa-bahasa anggotanya. Di Indonesia Kegiatan terjemah di Indonesia telah dimulai sejak abad ke-4 Masehi. Banyak karya sastra asing diterjemahkan; sastra pengaruh Persia, sastra pengaruh Hindu, sastra pengaruh Islam, ceritacerita panji, sastra kesejarahan (babad), sastra tasawuf, dan sebagainya. Hal ini berlanjut dan menjadi lebih pesat pada masa-masa berikutnya. Banyak orang di Indonesia yang berprofresi utama sebagai penerjemah, di samping ada pula yang menjadikan terjemah sebagai profesi sampingan. Di pasaran beredar banyak sekali buku-buku terjemahan di bidang sastra, agama, dan sedikit terjemahan di bidang ilmu pengetahuan. Bahkan, para penerbit terlihat lebih memilih menerbitkan karya terjemahan daripada karya asli penulis Indonesia. lanjutan Kenyataan di atas menunjukkan adanya kebutuhan yang besar di satu sisi akan tenaga-tenaga penerjemah yang mampu mengalihbahasakan bukubuku ilmu pengetahuan dan teknologi maju agar perekembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut dapat dibaca dalam bahasa Indonesia, di samping buku-buku agama, sastra, film, dan lain-lain yang masih banyak menunggu tangan penerjemah. Hal ini berarti profesi penerjemah merupakan peluang besar yang menunggu untuk diisi. Definisi penerjemahan merupakan pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Maknalah yang dialihkan dan harus dipertahankan, sedangkan bentuk bahasa boleh diubah. penerjemahan adalah penggantian materi teks dalam suatu bahasa (bahasa sumber) dengan meteri teks yang setara (ekuivalen) dalam bahasa lain (bahasa sasaran) SIMPULAN Dengan demikian terjemah adalah sebuah kegiatan manusia mengalihkan atau mengomunikasikan seperangkat informasi, keterangan, pesan, gagasan, materi, atau makna, baik verbal maupun non-verbal dari informasi asal atau informasi sumber atau dari bahasa asal atau bahasa sumber ke dalam informasi sasaran atau informasi target atau bahasa sasaran atau bahasa target. Klasifikasi Terjemah Secara umum: terjemah lisan (live translation) dan terjemah tulisan (written translation). objek yang diterjemahkan: terjemah faktual dan terjemah kesenisastraan. tataran bahasa: terjemah terikat dan terjemah bebas Lanjutan: hubungan terjemah dengan bahasa sumbernya Terjemah kata demi kata (word-for-word translation). Terjemah harfiah (literal translation) Terjemah setia (faithful translation). Terjemah Semantik (Semantik Translation). Terjemah adaptasi (adaptation). Terjemah bebas (free translation) Terjemah idiomatik (idiomatic translation). Terjemah komunikatif (communicative translation) Prinsip-prinsip Dasar Penerjemahan penerjemah haruslah sepenuhnya memahami isi dan maksud pengarang yang tertuang di dalam bahasa sumber, penerjemah haruslah mempunyai pengetahuan bahasa yang sempurna, baik bahasa sumber maupun bahasa sasarannya, penerjemah haruslah menghindari kecenderungan menerjamahkan kata per kata karena akan merusak makna kata yang asli dan merusak ekspresi, penerjemah haruslah mampu mempergunakan ungkapanungkapan yang biasa dipergunakan sehari-hari, penerjemah haruslah mampu menyajikan nada (tune) dan “warna asli” bahasa sumber dalam karya terjemahannya. Prinsip umum Pada prinsipnya, apabila dikatakan di depan bahwa menerjemahkan identik dengan mengomunikasikan keterangan, gagasan, pesan, makna, ide yang ditulis pengarang asli di dalam bahasa sasaran maka setidaknya atau sekurang-kurangnya seorang penerjemah harus memenuhi prinsip-prinsip komunikasi. Tiga faktor yang merupakan prinsip utama komunikasi yang selanjutnya harus menjadi perhatian penerjemah adalah: sumber pesan, media yang dipergunakan, penerima pesan. lanjutan Memperhatikan sumber pesan berarti mengangkut keadaan penulis pesan, keadaan lingkungan tempat tinggal penulis, status sosial penulis, ideologi penulis, dan lain-lain. Semakin lengkap informasi tentang diri penulis akan semakin membantu penerjemah melakukan pekerjaannya. Faktor kedua adalah media yang dipergunakan. Dalam hal ini berarti, seorang penerjemah harus menguasai dengan baik kedua bahasa yang menjadi medianya, yaitu bahasa sumber dan bahasa sasaran dan mengetahui dengan baik keistimewaan dan kekurangan kedua bahasa tersebur. lanjutan Untuk prinsip komunikasi yang ketiga berarti seorang penerjemah harus mengetahui betul untuk siapa terjemahan itu ditujukan: kalangan tertentu, umum (khalayak banyak), pembaca dewasa, anak-anak, remaja, pria, wanita, dan lain sebagainya. Dengan menentukan dan mengetahui dengan benar untuk siapa terjemahan itu ditujukan akan mempermudah untuk menentukan bentuk dan gaya bahasa serta tingkat bahasa yang akan dipergunakan. Tahap-tahap Terjemah mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks budaya dari teks bahasa sumber, menganalisis teks bahasa sumber untuk menemukan maknanya, mengungkapkan kembali makna yang sama itu dengan menggunakan leksikon dan stuktur yang sesuai dengan bahasa tujuan dan konteks budayanya. Alat Terjemah kamus eka bahasa: kamus Arab – Arab untuk lebih memahami kata atau istilah yang ada’ dan kamus Indonesia - Indonesia. Kamus dua bahasa: kamus Arab – Indonesia, kamus Arab – Inggris, untuk membandingkan pengertian yang diperoleh dari kamus Arab – Indonesia apabila mengalami keraguan. Aturan tentang ejaan dalam bahasa sasaran, dalam hal ini Ejaan Yang Disempurnakan, dan aturan pembuatan kalimat, paragraf, dan sebagainya dari bahasa sasaran. Objek Terjemah surat-surat perjanjian, berita-berita booklet leaflet buku-buku karya sastra Film aturan penggunaan suatu produk dagang atau keperluan komersial lainnya, aturan penggunaan obat