Nama : Inggrid Camelia Nim : 22010110110105 PEMERIKSAAN OBSTETRI PENGERTIAN Pemeriksaan obstetri meliputi banyak prosedur yang masing-masing berkaitan dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan. Untuk pemeriksaan obstetri, pada umumnya diperlukan pemeriksaan antenatal, pemeriksaan panggu, palpasi, dan auskultasi. INDIKASI Asuhan antenatal Deteksi dini suatu kondisi patologi dalam kehamilan Merencanakan persalinan Persiapan penyelesaian persalinan Kemajuan perkembangan kehamilan Mengetahui letak, posisi, presentasi, kondisi bayi. Menatalaksana masalah yang ditemukan dalam suatu kehamilan. PEMERIKSAAN ANTENATAL Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan sebanyak 4 kali yaitu : 1. Pemeriksaan kehamilan pertama Yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 0-3 bulan. Pemeriksaan kehamilan ini cukup dilakukan sekali. Pada pemeriksaan kehamilan trimester pertama yang harus diperiksa adalah : Riwayat kesehatan ibu, mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui adanya kelainan genetic, kondisi kesehatan ibu (adakah penyakit kronis), riwayat kehamilan sebelumnya dan keadaan psikososial ibu. Penentuan usia kehamilan sebenarnya. Hal ini bisa dilakukan dengan USG transvaginal atau transabdominal sekalian memastikan adanya janin dalam kandungan atau dengan menanyakan HPHT (hari pertama haid terakhir) ibu. Pemeriksaan fisik secara umum misalnya tekanan darah, berat badan dan pemeriksaan fisik lainnya. Pemeriksaan dalam. Pemeriksaan laboratorium meliputi hemoglobin darah, pemeriksaan urin, golongan darah dan rhesus, TORCH dan tes hepatitis. 2. Pemeriksaan kehamilan kedua Yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 4-6 bulan. Biasanya kunjungan kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 26 minggu. Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah : Anamnesa. Tanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul dan tanda-tanda pergerakan janin. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus, detak denyut janin dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula darah dan hemoglobin terutama bila kunjungan pertama ibu dinyatakan anemia. Pemeriksaan penunjang yang berguna dalam mendeteksi dini kelainan dalam janin juga dapat dilakukan misalnya alpha feto protein (AFP), Chorion Villius Sample (CVS), dan amniosintesis. Pemeriksaan ultrasonografi. Pemeriksaan USG ini berguna untuk mendeteksi kelainan bawaan janin, jumlah janin, pergerakan jantung janin, lokasi plasenta. 3. Pemeriksaan kehamilan Dilakukan saat usia kehamilan mencapai 32 minggu. Pemeriksaan hampir sama dengan pemeriksaan kedua yaitu : Anamnesa. Tanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul dan tanda-tanda pergerakan janin. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri, detak denyut janin, pemeriksaan Leopol dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula darah dan hemoglobin. 4. Pemeriksaan kehamilan keempat. Ini merupakan pemeriksaan kehamilan terakhir dan dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36 minggu. Pada pemeriksaan ini akan dilakukan pemeriksaan : Anamnesa. Tanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul, pergerakan janin, dan tanda kontraksi rahim. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan, dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula darah dan hemoglobin terutama bila kunjungan pertama ibu dinyatakan anemia. Tahapan pemeriksaan antenatal : ANAMNESIS 1.Menanyakan tentang: Riwayat perkawinan Riwayat haid, hari pertama hari terakhir Riwayat penyakit ibu dan keluarga (yang berkaitan dengan masalah kehamilan) Kebiasaan (merokok, obat, jamu, hewan peliharaan) Riwayat persalinan 2. Tentukan usia kehamilan menurut anamnesis haid dan buat taksiran persalinan PEMERIKSAAN 1.UMUM Keadaan umum Tipe badan (astenikus, atletikus, piknikus) Tinggi badan Berat badan Warna konjungtiva, ikterus, edema, kloasma gravidarum Mulut, tenggorok : karies, dentis, tonsil, faring Tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh) Kondisi jantung dan paru Palpasi hati dan limpa 2. KHUSUS (bila kehamilan diatas 20 minggu, langsung ke langkah 5) INSPEKSI Tinggi fundus Hiperpigmentasi (aerola mammae, linea nigra) dan striae PALPASI Tinggi fundus uteri Keadaan dinding perut Massa, cairan bebas/nyeri tekan abdomen 3.Pada kehamilan 16-20 minggu mulai dilakukan auskultasi. Karena pada usia kehamilan tersebut sulit untuk menentukan punggung bayi maka ujung stetoskop Laenec diletkakan pada daerah subumbilikus. Dengan alat Fetoskop Doppler denyut jantung sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu atau lebih. Dengar bunyi dan hitung frekuensi jantung bayi. Untuk membandingkan dengan bising aorta, pegang nadi ibu saat memeriksa bunyi jantung bayi. 4.Status Lokalis INSPEKSI Labium dan perineum Muara urethra Fluor albus atau sekret abnormal INSPEKULO Dinding vagina dan forniks Warna dan besar portio Fluor albus atau sekret dalam lumen vagina PERIKSA DALAM Vagina Besar dan konsistensi porsio Besar dan arah korpus uter Tanda hegar Adneksa 5.Khusus Obstetri INSPEKSI Tinggi fundus uteri, diukur dalam cm setelah kehamilan 20 minggu Hiperpigmentasi dan striae Parut bekas operasi PALPASI Leopold 1 Janin tunggal atau ganda Leopold 2 Leopold 3 Besar janin normal, pjt atau makrosomia Leopold 4 AUSKULTASI Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin ( bila kehamilan telah memasuki usia 38 minggu, pada primigravida dan multigravida yang kepala bayi belum masuk pintu atas panggul, lakukan pemeriksaan panggul) PEMERIKSAAN TAMBAHAN 1. Laboratorium rutin atau khusus 2. Pelvimetri (kehamilan > 36 minggu) 3. USG DAFTAR PUSTAKA Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta