TUGAS A. Ilmu Fiqih 1. Pengertian Ilmu Fiqih Ilmu fiqih adalah ilmu untuk mengetahui hukum Allah yang berhubungan dengan segala amaliah mukallaf baik yang wajib, sunah, mubah, makruh atau haram yang digali dari dalil-dalil yang jelas (tafshili). Produk ilmu fiqih adalah “fiqih”. Sedangkan kaidah-kaidah istinbath (mengeluarkan) hukum dari sumbernya dipelajari dalam ilmu “Ushul Fiqih” “Firman Allah dalam QS At Taubah [9] : 123; “Maka apakah tidak lebih baik dari tiap-tiap kelompok segolongan manusia untuk ber “tafaqquh” (memahami fiqih) dalam urusan agama dan untuk memberi peringatan kaumnya bila mereka kembali; mudah-mudahan kaumnya dapat berhati-hati (menjaga batas perintah dan larangan Allah).” Pembagian Pembahasan Fiqih Ibnu Rusyd dalam kitabnya “Bidayatul Mujtahid” membagi pembahasan fiqih sebagai berikut: 1. Bagian Ibadah. a) Kitab Taharah b) Kitab Kitab Shalat c) Kitab Janazah d) Kitab Zakat e) Kitab Zakat Fitrah f) Kitab Shiyam (puasa) g) Kitab I’tikaf h) Kitab Haji i) Kitab Jihad j) Kitab Aiman (sumpah) 2. Bagian Munakahat a) Kitab Nikah b) Kitab Talak c) Kitab Ila’ (sumpah talak) d) Kitab Dhihar e) Kitab Li’an (mengatakan punggung istrinya sama dengan punggung ibunya) f) g) h) i) j) Kitab Hadlanah (yang berhak memelihara anak) Kitab Radla’i (penyusuan anak) Kitab Nafkah Kitab Nasab Kitab Ihdad (berkabung) 3. Bagian Muamalat Madaniyah a) Kitab Buyu’ (jual beli) b) Kitab ‘Itqi (memerdekakan budak) c) Kitab Kitabah (menebus diri dari perbudakan) d) Kitab Tadbir (kemerdekaan budak setelah tuannya meninggal) e) Kitab Umahatil Aulad (budak yang dijadikan ibu anaknya) 4. Bagian Inayat wa Uqubat (pidana) a) Kitab Qisas (pembunuhan dan melukai) b) Kitab Jarahi (qisas, diat, pembebasan tuntutan) c) Kitab Diyat (denda pembunuhan) d) Kitab Qasamah (sumpah penduduk yang ditemukan mayat di kampungnya) e) Kitab Zina f) Kitab Qadzaf (tukas) g) Kitab Khamr h) Kitab Sariqah (pencurian) i) Kitab Hirabah (perampokan, penjarahan, perusuh) 5. Bagian Peradilan a) Kitab Aqdliyah (kehakiman) b) Kitab Syahadah (kesaksian dan sumpah menolak tuduhan) B. SYARI’AT Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini. Terkait dengan susunan tertib syariat, Al Qur'an dalam surat Al Ahzab ayat 36 mengajarkan bahwa sekiranya Allah dan Rasul-Nya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam tidak diperkenankan mengambil ketentuan lain. Oleh sebab itu, secara implisit dapat dipahami bahwa jika terdapat suatu perkara yang Allah dan Rasul-Nya belum menetapkan ketentuannya, maka umat Islam dapat menentukan sendiri ketetapannya itu. Pemahaman makna ini didukung oleh ayat Al Qur'an dalam Surat Al Maidah (QS 5:101) yang menyatakan bahwa hal-hal yang tidak dijelaskan ketentuannya sudah dimaafkan Allah. Dengan demikian, perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup beribadahnya kepada Allah SWT itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, yaitu apa yang disebut sebagai perkara yang termasuk dalam kategori Asas Syara' dan perkara yang masuk dalam kategori Furu' Syara'. Asas Syara' Yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al Qur'an atau Al Hadits. Kedudukannya sebagai Pokok Syari'at Islam dimana Al Qur'an itu asas pertama Syara' dan Al Hadits itu asas kedua Syara'. Sifatnya, pada dasarnya mengikat umat Islam seluruh dunia dimanapun berada, sejak kerasulan Nabi Muhammad SAW hingga akhir zaman, kecuali dalam keadaan darurat. Furu' Syara' Yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam Al'quran dan Al Hadist. Kedudukannya sebagai cabang Syariat Islam. Sifatnya pada dasarnya tidak mengikat seluruh umat Islam di dunia kecuali diterima Ulil Amri setempat menerima sebagai peraturan / perundangan yang berlaku dalam wilayah kekuasaanya. C. USHUL FIQIH Ushul fiqih (bahasa Arab: )ال ف قه أ صولadalah ilmu hukum dalam Islam yang mempelajari kaidah-kaidah, teori-teori dan sumber-sumber secara terinci dalam rangka menghasilkan hukum Islam yang diambil dari sumber-sumber tersebut. Sejarah Pada mulanya, para ulama terlebih dahulu menyusun ilmu fiqh sesuai dengan Al-Qur an, Hadits, dan Ijtihad para Sahabat. Setelah Islam semakin berkembang, dan mulai banyak negara yang masuk kedalam daulah Islamiyah, maka semakin banyak kebudayaan yang masuk, dan menimbulkan pertanyaan mengenai budaya baru ini yang tidak ada di zaman Rosulullah. Maka para Ulama ahli usul Fiqh menyusun kaidah sesuai dengan gramatika bahasa Arab dan sesuai dengan dalil yang digunakan oleh Ulama penyusun ilmu Fiqh [2] Usaha pertama dilakukan oleh Imam Syafi'i dalam kitabnya Arrisalah. Dalam kitab ini ia membicarakan tentang Qur'an, kedudukan hadits, Ijma, Qiyas dan pokokpokok peraturan mengambil hukum. Usaha Imam Syafi'i ini merupakan batu pertama dari ilmu ushul fiqih yang kemudian dilanjutkan oleh para ahli ushul fiqih sesudahnya. Para ulama ushul fiqih dalam pembahasannya mengenai ushul fiqih tidak selalu sama, baik tentang istilah-istilah maupun tentang jalan pembicaraannya. Karena itu maka terdapat dua golongan yaitu; golongan Mutakallimin dan golongan Hanafiyah.[3] Golongan Mutakallimin dalam pembahasannya selalu mengikuti cara-cara yang lazim digunakan dalam ilmu kalam, yaitu dengan memakai akal-pikiran dan alasan-alasan yang kuat dalam menetapkan peraturan-peraturan pokok (ushul), tanpa memperhatikan apakah peraturan-peraturan tersebut sesuai dengan persoalan cabang (furu') atau tidak. Di antara kitab-kitab yang ditulis oleh golongan ini adalah; Al-Mu'tamad oleh Muhammad bin Ali Al-Burhan oleh Al-Juwaini Al-Mustashfa oleh Al-Ghazali Al-Mahshul oleh Ar-Razy Golongan Hanafiyah dalam pembahasannya selalu memperhatikan dan menyesuaikan peraturan-peraturan pokok (ushul) dengan persoalan cabang (furu'). Setelah kedua golongan tersebut muncullah kitab pemersatu antara kedua aliran tersebut di antaranya adalah; Tanqihul Ushul oleh Sadrus Syari'ah Badi'unnidzam oleh As-Sa'ati Attahrir oleh Kamal bin Hammam Al-Muwafaqat oleh As-Syatibi Selain kitab-kitab tersebut di atas, juga terdapat kitab lain yaitu, Irsyadul Fuhul oleh As-Syaukani, Ushul Fiqih oleh Al-Chudari. Terdapat juga kitab Ushul fiqih dalam bahasa Indonesia dengan nama "Kelengkapan dasar-dasar fiqih" oleh Prof. T.M. Hasbi As-Shiddiqi