PENGELUARAN PEMERINTAH Peranan Pemerintah Dalam Perekonomian Y=C+I+G+X-M Peranan Pemerintah Dalam Perekonomian Dapat dilihat dari Format dan Komposisi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) Contohnya pada saat krisis ekonomi tahun 1997, keuangan negara diarahkan pada alokasi belanja rutin untuk peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok rakyat Peranan Pemerintah Dalam Perekonomian Sedangkan pengeluaran pembangunan di arahkan pada proyek-proyek yang dapat menyerap tenaga kerja dan penyediaan sarana sosial untuk memulihkan perekonomian nasional Fungsi Pemerintah Memelihara pertahanan dan keamanan negara Menyelenggarakan tugas-tugas peradilan Menyediakan barang-barang publik (public goods) yang tidak bisa disediakan oleh pihak swasta Peranan Pemerintah Peranan Alokatif Peranan Distributif Peranan Stabilitatif Peranan Dinamisatif Peran Alokatif Yaitu peranan pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi yang ada agar pemanfaatannya bisa optimal dan mendukung efisiensi produksi. Contohnya, adanya barang-barang sosial yang tidak bisa dihasilkan oleh swasta seperti jembatan, jalan, fasilitas umum lainnya. Peran Distributif Yaitu peranan pemerintah dalam mendistribusikan sumber daya, kesempatan dan hasil-hasil ekonomi secara adil dan wajar. Contohnya pemerintah menarik pajak yang lebih tinggi pada segelintir masyarakat yang berpenghasilan tinggi agar dapat didistribusikan pada masyarakat yg berpendapatan rendah. Tujuannya agar terjadi pemerataan pengalokasian sumber daya Peran Stabilitatif Yaitu peranan pemerintah dalam memelihara stabilitas perekonomian dan memulihkannya jika berada dalam keadaan disequilibrium Contohnya adalah ketidakmampuan pihak swasta ketika terjadi resesi, inflasi, serbuan barang-barang impor, tingkat bunga yang tinggi Peran Dinamisatif Yaitu peranan pemerintah dalam menggerakkan proses pembangunan ekonomi agar lebih cepat tumbuh, berkembang dan maju Contohnya adalah dengan perintisan kegiatan kegiatan ekonomi tertentu yang mana pihak swasta tidak berani memasuki karena resiko yng terlalu besar seperti merintis jalur-jalur penerbangan baru, dll Cakupan Statistik Keuangan Negara Keuangan Pemerintah Pusat Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Keuangan Pemerintah daerah Kabupaten/Kota Keuangan Pemerintah Desa Kebijakan Di Bidang Anggaran Anggaran belanja dipertahankan seimbang dalam arti pengeluaran total tidak melebihi penerimaan total baik yg berasal dari dalam maupun dari luar Tabungan pemerintah didorong meningkat dari waktu kewaktu Peningkatan intensifikasi perpajakan dengan memperluas basis pajak Prioritas pengeluaran diberikan pada pengeluaran pembangunan yang produktif Kebijakan anggaran diarahkan utk mendorong pemanfaatan maksimal sumber-sumber dalam negeri Penerimaan Negara (Milyar Rp) Sumber Penerimaan I. Penerimaan Dlm Negeri 1. Penerimaan pajak a.Pjk Dlm Negeri i.Pjk Penghasilan ii.Pjk Pertambahan Nilai iii.Pjk Bumi & bangunan iv.Bea Perolehan Hak atas tanah dan bangunan v.Cukai b. Pajak Perdg Internasional i. Bea masuk ii.Pajak Ekspor 2. Penerimaan Bukan Pajak 2002 298.527 210.067 199.512 101.873 65.153 6.228 2004 349.300 272.176 260.225 133.968 86.272 8.031 1.600 23.189 10.575 10.344 231 2.666 27.671 11.951 11.636 315 Penerimaan Negara (Milyar Rp) 2. Penerimaan Bukan Pajak a. Penrmaan smber daya alam i.Minyak bumi ii.Gas alam iii.Sumber alam lainnya b. Bagian laba BUMN c. Penerimaan bkn pajak II. Hibah 88.440 64.755 47.686 12.325 4.744 9.760 13.925 78 77.124 47.240 28.248 15.754 3.238 11.454 18.430 834 Belanja/Pengeluaran Negara Jenis Pengeluaran I. Belanja Pemerintah pusat 1. Pengeluaran rutin a. Belanja pegawai b. Belanja barang c. Pembayaran bunga htg d. Subsidi e. Pengeluaran rutin lainnya 2. Pengeluaran Pembangunan f.Pembiayaan pembangunan g.Pembiayaan proyek 2002 223.976 188.651 39.480 12.777 87.667 43.628 3.099 37.325 25.608 11.717 2004 255.309 184.438 56.738 17.280 65.651 26.362 70.871 50.500 20.371 Belanja/Pengeluaran Negara II. Anggaran Belanja Utk Daerah 1. Dana Perimbangan a. Dana bagi hasil b. Dana alokasi umum c. Dana alokasi khusus 2. Dana otonomi khusus dan penyeimbang 98.204 94.656 24.884 69.159 613 119.042 112.187 26.928 82.131 3.128 3.548 6.855