BAB VII - BP3IP Jakarta

advertisement
BAB VII
JENIS UDARA
Kalau suatu masa udara berdiam beberapa hari lamanya di atas suatu daerah
tertentu. Maka akhirnya udara yang bersangKan akan memperoleh sifat-sifat yang
khusus berlaku untuk daerah permukan bumi tersebut. Kalau misalnya daerah yang
bersangkutan panas dan lembab. maka massa udara tersebut akan menjadi panas
dan lembab pula dan kalau daerah yang bersangkutan dingin dan kering, maka
udara tersebut akan menjadi dingin dan kering pula
Suatu masa udara yang telah memperoleh sifat-sifat yang khusus berlaku untuk
daerah permukaan bumi yang telah dialami sekian lama itu disebut JENIS UDARA.
Untuk jelasnya, maka definisi JUNIS UDARA adalah sebagai berikut JENIS
UDARA ADALAH SUATU MASA UDARA YANG LUASNYA BERJUTA-JUTA KM2,
DAN TEBALNYA SEKURANG-KURANGNY SATU KILOMETER, UDARA MANA
TELAH MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT FISIK YANG SAMA UNTUK TIAP-TIAP IRISAN
HORIZONTAL. (Dalam hal ini. maka yang dimaksud dengan SIFAT-SIFAT FISIK
adalah LEMBAB UDARA DAN TEMPERATUR
Daerah permukaan bumi di atas mana dapat berbentuk suatu jenis udara
disebut : DAERAH SUMBER JENIS UDARA tidak setiap daerah permukaan bumi
dapat berfungsi sebagai daerah Sumber Jenis udara. Untuk dapat berfungsi sebagai
Daerah Sumber jenis Udara. maka daerah permukaan bumi yang bersangkutan
harus memenuhi dua buah syarat yaitu
1)
Daerah yang bersangkutan harus luas sekali, sehingga massa udara yang
berukuran luas berjuta-juta km2 itu dapat berada beberapa hari Iamanya di atas
daerah tersebut.
2)
Daerah yang bersangkutan harus mempunyai permukaan yang homogen
(sejenis) seperti misalnya padang pasir yang amat luas ,atau suatu padang
salju yang amat luas dan sebagainya.
PEMBAGIAN JENIS UDARA
Secara geografis, maka jenis udara dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu:
1.
Jenis Udara Equatorial, yaitu jenis udara yang terbentuk di daerah sekitar
Equator antara lintang 20° Selatan dan lintang 20° Utara.
60
2.
Jenis Udara TROPIKA, yaitu jenis udara yang terbentuk didaerah Sub Tropika
antara lintang 20° U/S dan 50° U/S.
3.
Jenis udara POLARIS adalah jenis udara yang terbentuk didaerah Sedang
antara lintang 50° U/S dan 70° U/S
4.
Jenis udara ARKTRIS yaitu jenis udara yang terbentuk di daerah kutub antara
lintang 70° U/S dan lintang 90° US.
Mudahlah di mengerti. Bahwa jenis udara equatorial adalah lebih panas dari pada
jenis udara Polans. dan bahaw janis udara arktris adalah lebih dingin dan pada jenis
udara Polaris.
Berdasarkan sifat daerah Sumber udaranya. jenis udara dapat dibagi dalam dua
golongan, ialah sebagai berikut:
1.
Jenis udara MARITIM, yaitu jenis udara yang terbentuk di atas permukaan laut
2.
Jenis udara KONTINENTAL, yaitu jenis udara yang terbentuk di atas benua
(=darat).
Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan jenis udara Tropika
Maritim adalah jenis udara yang terbentuk di atas lautan di daerah SUbtropika, dan
yang dimaksud dengan jenis udara Kontinental adalah jenis udara yang terbentuk di
atas daratan di daerah sedang, dan sebagainya.
Setelah terbentuk, maka jenis udara tidak menetap untuk selama-lamanya di atas
daerah sumber jenis udaranya, melainkan akhirnya jenis udara itu akan
meninggalkan daerah sumber jenis udaranya, dan bergeser-geser pindah ke daerah
lain. Dan dalam perjalanannya di luar daerah sumber jenis udaranya itu jenis udara
yang bersangkutan akan melalui daerah-daerah yang sifat permukaannya berbeda
dengan sifat permukaan daerah asalnya sehingga jenis udara tersebut mengalami
suatu TRANSFORMASI (= perubahan sifat).
Dan makin lama waktu yang berselang setelah jenis udara yang bersangkutan
meninggalkan daerah sumbernya, maka makin besarlah perubahan sifat-sifat fisik
yang dialami oleh jenis udara yang bersangkutan, sehingga makin sukarlah untuk
mengenai kembali dari mana jenis udara tersebut berasal.
UMUR suatu jenis udara dihitung mulai saat jenis udara yang bersangkutan
meninggalkan daerah sumber jenis udaranya. Makin ianjut umur suatu jenis udara,
maka makin sukarlah untuk mengenal kembali daerah asal jenis udara yang
bersangkutan.
61
BIDANG FRONT dan FRONT CUACA
Kalau dua buah jenis udara saling bertemu, maka kedua jenis udara tersebut
tidak akan dapat bercampur dengan segera, melainkan antara kedua jenis udara
tersebut akan berbentuk suatu dinding pemisah. Dinding pemisah itu disebut
BIDANG FRONT. Bidang Front itu tidak berkedudukan tegak lurus terhadap
permukaan bumi, melainkan berkedudukan MIRING terhadap permukaan bumi,
sedangkan sedemikian rupa hingga udara yang Iebih panas (= Iebih ringan) terletak
di atas bidang front. sedangkan jenis udara yang Iebih dingin (= Iebih berat) terletak
di bidang front (lihat lukisan-lukisan dibawah ini).
Lukisan a :
A = bidang front
B = Permukaan bumi
Di sebelah kiri A terdapat jenis udara panas dan di sebelah kanan bidang front
A terdapat jenis udara dingin. Garis potong antara bcang A dan bidang B ialah ganis
C-D disebut garis FRONT CUACA.
Aliran udara ( angin), apabila bertemua dengan sebuah bidang front, tidak akan
dapat menembus bidnag front yang bersangkutan, melainkan terpaksa MELUNCUR
ke bidang front tersebut. Dengan meluncurnya ke atas, maka udara yang
bersangkutan menjadi dingin (secara diabatis), sehingga terbentuklah awan-awan
pada bidang front yang biasanya dapat menghasilkan hujan (lihat lukisan-lukisan
dibawah)
62
Lukisan
a) Menggambarkan jenis udara panas yang meluncur ke atas pada
bidnag front cuaca
Lukisan
b) Menggambarkan pembentukan awan-awan pada bidang front yang
disebabkan karena udara meluncur ke atas.
Awan-awan tersebut menimbulkan hujan yang jatuh disekitar garis front cuaca.
Hujan tersebut jatuh disekitar garis front cuaca (lihat lukisan b) di atas. Sehingga
garis front cuaca yang terdapat pada peta cuaca merupakan tempat kedudukan
(=Iocus) cuaca buruk. Front cuaca tersebut biasanya bergerak dalam arah tertentu
dengan kecepatan tertentu. Dengan mengetahui arah dan kecepatan geser suatu
front cuaca, maka dapatlah kita meramalkan keadaan cuaca untuk tempat-tempat
yang akan dilalui oleh front cuaca yang bersangkutan.
PENGGOLONGAN FRONT CUACA
Berdasarkan arah geraknya, maka front cuaca dapat dibagi dalam golongangolongan sebagai berikut:
a. Front Stasioner = sebuah front cuaca yang tidak bergeser
b. Front Panas
= front cuaca yang bergeser, dimana jenis udara panas
menggeserkan jenis udara yang Iebih dingin
c. Front Dingin
= sebuah front cuaca bergerak, dimana jenis udara dingin
menggeserkan jenis udara yang Iebih panas. (lihat lukisanlukisan berikut).
63
Lukisan a) Menggambarkan bentuk sebuah bidang front stasioner
Lukisar b) Menggambarkan penampang vertikal dan bentuk sebuah bidang front
panas. Bagian bawah bidang front panas berbentuk runcing, Ieh sebab
jenis udara dingin yang didesak jenis udara panas mengalami gaya
gesekan permukaa bumi sehingga cenderung untuk “melekat permukaan
bumi.
Lukisan c) Menggambarkan penampang vertical dan bentuk sebuah bidang front
dingin. Bagian bawah bidang front dingin berbentuk tumpul, oleh sebab
jenis udara pegas yang didesak oleh jenis udara dingin itu mengalami
gaya gesekan permukaan bumi, sehingga jenis udara panas itu
cenderung untuk “melekat pada permukaan bumi”.
Secara geografis, front cuaca dibagi dalam empat golongan ialah :
1. Front Equatorial, ialah front cuaca yang terbentuk di daerah Equatorial, dan
terjadi karena adanya pertemuan antara jenis udara equatorial yang satu dengan
jenis udara equatorial yang lain, akan tetapi belakangan ini istilah Front Equatorial
sudah tidak dipakai lagi, dan telah diganti dengan istilah :lntertorpical
Convergence Zone dengan singkatan I C.Z.
2. Front Pasat, ialah front cuaca yang terbentuk dibawah Sub Tropika dan terjadi
karena adanya pertemuan antara jenis udara tropika yang satu dengan jenis
udara tropika yang lain.
3. Front Polair, ialah front cuaca yang terbentuk didaerah sedang dan terjadi karena
adanya pertemuan antara jenis udara torpika dengan jenis udara Polair. Front
Polair Secundair ialah front cuaca yang terbentuk di daerah Sedang, dan terjadi
karena adanya pertemua antara jenis udara Polair yang satu dengan jenis sudara
Polair yang lain.
4. Front Arktis adalah front cuaca yang terbentuk didaerah Kutub dan terjadi karena
adanya pertemuan antara jenis udara Polair dengan jenis udara Arktis.
Berdasarkan gerakan-gerakan vertikal jenis udara panas dan jenis udara dingin
di sekitar bidang front, maka front cuaca dibagi dalam golongan-golongan sebagai
berikut:
1. Front ++, ialah sebuah front cuaca yang dimana jenis udara panas bergerak ke
atas, dan jenis udara dinginnya pun bergerak ke atas.
64
2. Front +, ialahsebuah front cuaca dimana jenis udara panas bergerak ke atas
sedangkan jenis udara dinginnya bergerak ke bawah.
3. Front, +, ialah sebuah front cuaca dimana jenis udara panas bergerak ke bawah
sedangkan jenis udara dinginnya bergerak ke atas.
4. ……..ialah sebuah front cuaca dimana jenis udara panasnya maupun jenis udara
dinginnya bergerak ke bawah.
Dalam kenyataannya front, - + dan front - - jarang terjadi, dan kalau hal ini terjadi,
hanya pada tingkat bahagian atas bidang front. Front panas biasanya bersifat front
++, dan front dingin biasanya bersifat front + - (lihat lukisan-lukisan berikut).
a)
b)
Lukisan a) = front ++ pada front ++
Lukisan b) = front +- pada front +
terbentuk awan-awan disebelah atas
terbentuk awan-awan disebelah atas
maupun disebelah bawah bdang front
bidang front, sedangkan disebelah
bawahnya tidak terbentuk awan
c)
d)
Lukisan c) = front -+ pada front -+
Lukisan d) = front - - pada front - -
terdapat pembentukan awan-awan
terdapat pembentukan awan-awa seperti
seperti terlukis diatas
terlukis diatas.
65
Dari keempat buah lukisan (a,b,c dan d) di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa
awan-awan terbentuk pada tempat-tempat dimana udara mengalir kebawah
melenyapkan awan-awan.
Berdasarkan perubahan sudut antara bidang front dengan permukaan bumi
(selanjutnya disebut SUDUT BIDANG FRONT), maka front-front cuaca dibagi dalam
golongan-golongan sebagai berikut:
1. Front Isoklin, yaitu front cuaca dimana Sudut Bidang frontnya tidak berubah
2. Front Kataklin, ialah front cuaca dimana Sudut Bidang frontnya berubah menjadi
lebib kecil
3. Front Anaklin. yaitu front cuaca dimana sudut bidang frontnya berubah menjadi
Iebih besar.
Pada front kataklin. udara dapat meluncur ke atas dengan Iebih mudah, sehingga
keadaan ucaca bertambah buruk. Pada front Anaklin, gerakan udara ke atas akan
berkurang lancar, sehingga keadaan cuaca buruk akan berkurang.
BESARNYA SUDUT BIDANG FRONT adalah tergantung pada tiga buah faktor, ialah
sebagai berikut:
1) Perbedaan temperatur antara lain udara panas dengan jenis udara dingin yang
terdapat disebelah-menyebelah bidang front makin besar selisih temperaturnya
maka makin kecillah sudut bidang front. Dan makin kecil selisih temperaturnya
maka makin besarlah sudut bidang front yang bersangkutan.
2) Perbedaan kecepatan komponen angin yang sejajar dengan garis front cuaca
yang terdapat disebelah-menyebelah bidang front, makin besar perbedaan
kecepatan angin tersebut, maka makin besarlah sudut bidang front. Dan makin
kecil perbedaan kecepatan angin tersebut, maka makin kecilah sudut bidang front
yang bersangkutan.
3) Lintang geografis di mana front cuaca yang bersangkutan berada. Makin tinggi
Iintangnya, maka makin besarlah sudut bidang frontnya.
Tabel-tabel
(=
daftar-daftar)
dibawah
menggambarkan
pengaruh-pengaruh
LlNTANG, SELISIH KECEPATAN ANGIN, DAN SELISIH TEMPERATUR terhadap
nilai sudut Bidang Front.
66
Untuk jelasnya, maka untuk mengetahui nilai Sudut rumus berikut: dapat digunakan
Bidang Front :
Tg <=
2 w Sin O V1 T2  V2 T1
, dimana :
T2  T1
G
Tg
= Sudut Bidang Front
w
= Kecepatan berputarnya bumi dalam satuan RADIAL
Ǿ
= Kecepatan geografis dimana front cuaca yang bersangkutan berada.
G
= Nilai gaya tank bumi
T1 dan T2 = Temperatur udara dalam satuan derajat Kelvin
Vi dan V2 = komponen kecepatan angin (= kecepatan sejajar) yang terdapat didalam
jenis udara panas dan didalam jenis udara dingin.
67
Rinqkasan :
Jenis udara adalah suatu masa udara yang Iuasnya berjuta-juta kilometer persegi
dan tebalnya sekurang-kurangnya satu kilometer, yang mempunyai sifat-sifat fisik
yang sama untuk setiap irisan horizontal. Daerah permukaan bumi di atas mana
terbentuk jenis udara disebut : “daerah sumber jenis udara”. Jenis udara dibagi
dalam golongan-golongan secara geografis dan berdasarkan sifat daerah sumber
jenis udaranya.
Bidang front adalah dinding pemisah antara dua jenis udara yang bertemu. Garis
perpotongan antara bidangg front dan permukaan bumi disebut garis front cuaca.
Front cuaca digolongkan berdasrkan arah geraknya, secara geografis berdasarkan
gerakan vertical dari jenis udara panas dan jenis udara dinginya dan berdasarkan
perubahan sudut bidang frontnya. Besar sudut bidang front tergantung pada tiga
faktor : perbedaan temperatur antara jenis udara dingin dan udara panas di sebelah
menyebelah bidang front, perbedaan kecepatan dan komponen angin yang sejajar
dengan garis bidang front yang terletak sebelah-menyebelah bidang front, dan
lintang geografis dimana front cuaca bersangkutan berada.
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan jenis udara dan bagaimanakah terbentuknya?
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat fisik dan jenis udara?
3. Jelaskan penggolongan jenis udara secara geografis dan berdasarkan daerah
sumber jenis udaranya.
4. Terangkan apa yang dimaksud dengan “umur” dan suatu jenis udara dan
“transformasi”
5. Apakah front cuaca dan bagaimanakah bentuknya?
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “bidang front” dan “garis bidang front,
7. Bagaimanakah penggolongan dan sifat-sifat dari front cuaca menurut:
-
Arah geraknya
-
Letak geografis
-
Gerak vertikal sudut bidang frontnya
-
Peru bahan sudut bidang frontnya
8. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besar sudut bidang front? Tuliskan
rumusnya
9. Bagaimanakah keadaan cuaca pada front cuaca?
68
Download