InfoPOM - Badan Pengawas Obat dan Makanan

advertisement
InfoPOM
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
Vol. 5, No. 1, Januari 2004
Editorial
Pembaca yth,
Setelah berganti tahun, Infopom kali
ini hadir dengan tampilan baru. Jumlah
halaman yang pada edisi tahun-tahun
sebelumnya hanya empat, mulai tahun
ini kami tingkatkan dengan harapan
dapat memenuhi kepuasan membaca
anda.
Untuk edisi kali ini kami sajikan artikel
yang cukup menarik yaitu Penggunaan
Antibiotik Dikaitkan Dengan Resiko
Kanker Payudara. Artikel ini kami
rangkum dari ber bagai su mber
pustaka acuan yang cukup valid.
Walaupun masih diperlukan studi lebih
lanjut untuk memastikannya, temuan
ini memperkuat tentang perlunya kajian
terhadap penggunaan jangka panjang
antibiotik . Hasil studi ini tidak serta
merta menganjurkan wanita untuk
menghentikan penggunaan antibiotik.
Tetap harus dipertimbangkan rasio
antara manfaat dan resiko pada
pemberian antibiotik.
Simak pula artikel lain yang tak kalah
menarik dengan judul Keracunan yang
disebabkan gas Karbon Monoksida
dan Etika dalam Public Relations.
Selain itu kami sampaikan Keterangan
Pers tentang Kinerja Badan POM tahun
2003 agar dapat diketahui hasil
pencapaian Badan POM selama tahun
2003, yang kami sajikan secara
bersambung dengan Infopom edisi
selanjutnya.
Selamat membaca.
Redaksi
Edisi Januari 2004
ISSN 1829-9334
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
DIKAITKAN DENGAN
RESIKO KANKER
PAYUDARA
Pendahuluan
Di Inggris, kanker payudara
merupakan penyakit kanker yang
paling sering ditemukan pada
wanita. Sedangkan di Amerika,
kanker payudara merupakan
penyebab kematian nomor dua
pada wanita dengan angka
perkiraan sekitar 400.000
kematian pertahun. Sejauh ini
faktor resiko yang sudah diketahui
adalah usia penderita, riwayat
kanker pada keluarga penderita,
usia muda saat mulai mendapat
menstruasi, penggunaan alkohol,
post menopausal adiposity dan
Terapi Sulih Hormon.
Nam un dari penelitian yang
dilakukan Velicer dan kawankawan dilaporkan adanya faktor
resiko lain yaitu penggunaan
antibiotik.Penggunaan antibiotik
dapat dikaitkan dengan resiko
kanker payudara melalui efeknya
terhadap fungsi kekebalan,
peradangan dan metabolisme
estrogen dan fitokimia. Namun
demikian, data klinik mengenai
hubungan antara penggunaan
antibiotik dengan resiko kanker
payudara masih jarang. Dari studi
yang dilakukan, masih belum
dapat dipastikan bahwa penggunaan antibiotik terkait dengan
kanker payudara, baik karena
indikasi penggunaannya, melemahnya fungsi kekebalan tubuh
ataupun faktor lain sebagai
pencetusnya.
Walaupun masih diperlukan studi
lebih lanjut untuk memastikannya,
temuan ini memperkuat tentang
Halaman 1
INFOPOM
mengembangkan diri sebagai knowledge
based organization.
5. Memanfaatkan dana pinjaman luar negeri Bank
Dunia, Badan POM melakukan kontrak kerja
sama dengan Lembaga Konsultan
Internasional selama 2 tahun khusus untuk
mengembangkan Badan POM sebagai
learning organization. Untuk meningkatkan
mutu SDM-nya setaraf internasional Badan
POM mengirimkan sejumlah staf muda usia
untuk menempuh pendidikan lanjut/Master
Degree di bidang Public Policy di Universitas
terkemuka di USA. Dalam rangka kerja sama
dengan Pemerintah Jepang, Badan POM
memperoleh bantuan Senior Konsultan yang
bekerja di Badan POM selama 2 tahun. Selain
itu Badan POM akan mengirimkan staf ke
Jepang untuk program doktor di bidang genom
terapi dan ke Australia untuk farmasi klinis dan
farmakologi. Selama tahun 2003 Badan POM
telah mengirimkan lebih dari 50 staf untuk
mengikuti pelatihan internasional termasuk
clinical laboratory technology di Jepang dan
international course on regulatory drug
evaluation. Selain itu juga berperan serta aktif
dalam berbagai pertemuan di tingkat
internasional seperti sidang-sidang kodeks
makanan, Council for TRIPs, ASEAN
Consultative Committee for Standards and
Quality for Pharmaceutical Products dan lainlain.
6. Salah satu prioritas program Badan POM pada
tahun 2003 adalah pengawasan keamanan
pangan. Selama tahun 2003 Badan POM
melakukan sampling dan pengujian
laboratorium terhadap 19.465 sampel produk
pangan yang beredar. Dari hasil uji
laboratorium tersebut 5,6% sampel ditarik dari
peredaran dan dimusnahkan karena tidak
memenuhi mutu dan keamanan pangan yang
dipersyaratkan. Produk pangan yang
Edisi Januari 2004
Badan POM
dimusnahkan tersebut terdiri antara lain dari 185
item yang menggunakan pewarna bukan untuk
makanan; 94 item yang menggunakan boraks
untuk makanan ; 74 item yang menggunakan
formalin untuk makanan dan 52 item
menggunakan benzoat/pengawet melebihi
batas maksimal yang diizinkan.
7. Selain pengambilan sampling terhadap produk
pangan beredar secara umum Badan POM juga
melakukan sampling dan pengujian terhadap
pangan tertentu yang memiliki potensi resiko
tinggi terhadap kualitas SDM jangka panjang
seperti misalnya makanan jajanan anak dan
garam beryodium. Dari 163 sampel makanan
jajanan anak yang diuji di 10 propinsi, 80 sampel
atau sekitar 50%-nya tidak memenuhi
persyaratan mutu dan keamanan dengan pola
pelanggaran yang sama seperti tersebut diatas.
Kepada pihak-pihak terkait telah dimintakan
perhatiannya untuk melakukan upaya melindungi
anak-anak sekolah dari makanan yang beresiko
terhadap kesehatannya.
8. Menyangkut kualitas garam beryodium, hasil
pengujian Badan POM terhadap 5619 sampel
menunjukkan bahwa sekitar 30% masih belum
memenuhi kandungan KIO3 yang dipersyaratkan
bahkan 2,5% tidak mengandung KIO3. Upaya
pembinaan terhadap produsen garam termasuk
petani garam harus terus dilakukan secara lintas
sektor untuk menyadarkan betapa pentingnya
dampak kandungan Yodium pada garam
terhadap IQ/kecerdasan anak bangsa.
9. Selain mengambil sampel dari produk pangan
yang beredar, Badan POM juga melakukan
pemeriksaan terhadap 1.335 sarana industri
makanan dengan temuan: 36 dari 267 industri
makanan yang produknya terdaftar/MD belum
memenuhi persyaratan cara-cara produksi
makanan yang baik. Sedang dari 927 industri
rumah tangga pangan yang sudah memperoleh
Halaman 11
INFOPOM
Badan POM
SP ditemukan 542 sarana masih belum
memenuhi persyaratan higiene perorangan dan
sanitasi pengolahan. Persentasi penyimpangan
ini lebih tinggi pada industri rumah tangga pangan
yang belum memperoleh SP, yakni sekitar 67%.
10.Menyadari bahwa jumlah industri kecil menengah
makanan sangat besar yakni lebih dari 500.000
unit usaha lebih sehingga memiliki potensi
ekonomi rakyat yang cukup signifikan maka
disamping melakukan pengawasan rutin,
Badan POM selama tahun 2003 juga
menyelenggarakan program khusus untuk
meningkatkan kapabilitas Industri Rumah
Tangga bidang Pangan (IRTP) melalui
peningkatan kompetensi pemerintah daerah
Kabupaten/Kota di bidang keamanan pangan.
Sejumlah 992 tenaga pemerintah daerah di
kabupaten/kota secara nasional telah dilatih
sebagai penyuluh keamanan pangan dan
sebanyak 1.145 orang telah dilatih dan lulus
sebagai pengawas pangan IRTP Kab/Kota.
Dengan adanya tenaga-tenaga tersebut
diharapkan pembinaan industri rumah tangga di
bidang pangan dapat lebih ditingkatkan
khususnya mengenai mutu dan keamanan hasil
produksinya. Selama tahun 2003 telah dilatih
sekitar 8000 IRTP dari seluruh Indonesia.
Selanjutnya bekerjasama dengan konsultan dari
Australia, Badan POM juga mengembangkan
program piagam bintang ( star award )
keamanan pangan. Hingga saat ini 207 IRTP
dari 10 propinsi telah menerima piagam bintang
keamanan pangan tersebut.
11.Dalam rangka peningkatan pengamanan
makanan/parsel Hari Raya Idhul Fitri dan Natal/
Tahun Baru, Badan POM telah meningkatkan
operasi pengawasan parsel dengan memeriksa
908 sarana penjual parsel. Dari hasil operasi
tersebut Badan POM telah menarik dari
peredaran dan memusnahkan 1.812 item atau
23.768 kemasan produk pangan yang tidak
memenuhi persyaratan, antara lain: 420 item/
1.568 kemasan produk rusak; 784 item/13.210
produk daluwarsa; 420 item/7512 kemasan
produk tidak terdaftar dan sisanya produk yang
tidak memenuhi persyaratan label.
Jakarta, 8 Januari 2004
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
KEPALA
H.SAMPURNO
Konsultasi Gratis
Telp/Fax. 021-4263333
Senin-Jumat, Jam 08.00-18.00
Unit Layanan Pengaduan
Konsumen (ULPK) Badan POM
Mengenai
Obat, Makanan, Obat Tradisional, PKRT dan Napza
ATAU HUBUNGI
ULPK di Kantor Balai Besar / Balai POM
di seluruh Indonesia
Halaman 12
Edisi
EdisiJanuari
Januari2004
2004
Download