The Availability of National Medicine Information Reference to Support the Rational Use of Medicine Dra. Reri Indriani,MSi, Apt 26 October 2009 Outline • • • • • • Badan POM RI SISPOM Mekanisme registrasi obat Approved label Layanan PIO Nas Pemanfaatan IONI Latar Belakang Berdirinya Badan POM PERUBAHAN PARADIGMA SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Desentralistis Sentralistis Ditjen POM BPOM - Politik luar negeri - Pertahanan keamanan - Peradilan - Moneter dan fiskal - Agama UU No. 22/1999 UU No. 32/2004 PP No. 25/2000 PP No. 38/2007 OBYEK PENGAWASAN OBAT & MAKANAN BORDERLESS KEPALA BADAN POM SEKRETARIAT UTAMA 1. INSPEKTORAT 2. 3. 4. PPOMN 1. 2. 3. 4. 5. Biro Perencanaan & Keuangan Biro Kerjasama Luar Negeri Biro Hukum dan Humas Biro Umum Pusat Penyidikan Obat dan Makanan PROM PIOM DEPUTI I DEPUTI II DEPUTI III Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza Bidang pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Dit. Penilaian Obat dan Produk Biologi Dit. Standardisasi Produk Terapetik dan PKRT Dit. Pengawasan Produksi Produk Terapetik dan PKRT Dit. Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT Dit. Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif 1. 2. 3. 4. Dit. Penilaian OT, Suplemen Makanan dan Kosmetik Dit. Standardisasi OT, Kosmetik dan Produk Komplemen Dit. Inspeksi dan Sertifikasi OT, Kosmetik dan Produk Komplemen Dit. Obat Asli Indonesia UPT BALAI POM 1. 2. 3. 4. 5. Dit. Penilaian Keamanan Pangan Dit. Standardisasi Produk Pangan Dit. Inspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan Dit. Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Dit. Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Pusat Informasi Obat dan Makanan PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN Drs. Sukiman Said Umar, Apt SUB BAGIAN TATA USAHA Dra. Helmy Fauziah BIDANG INFORMASI OBAT Budi Djanu P,SH.,M.H. SUB BIDANG LAYANAN INFORMASI OBAT Dra. Tri Asti,M.Pharm SUB BIDANG PENGOLAHAN DATA OBAT Budiadi, SE BIDANG INFORMASI KERACUNAAN Dra. Daya Sundari S.,M.Si BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Dra. Rita Endang, MKes SUB BIDANG LAYANAN INFORMASI KERACUNAN Dra Murti. H SUB BIDANG SISTEM PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK Royanih,S.Kom SUB BIDANG TOKSIKOVIGILANS Drs. Maurits Sitepu SUB BIDANG APLIKASI Irhama, SSi Apt., MTI VISI Obat dan Makanan terjamin aman, bermanfaat dan bermutu MISI : Melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan GRAND STRATEGY I MemperKuat sistem Regulatori was Obat & makanan II Mewujudkan Laboratori um Badan POM yang handal III Meningkat kan kapasitas manaje men Badan POM IV Memantap kan jejaring lintas sektor was obat & makanan JARINGAN PENGAWASAN BADAN POM Lab pengujian di 30 Provinsi Lebih 450 inspektur, 3.600 pegawai, 980 apoteker NAD MEDAN MANADO BATAM P’BARU PADANG JAMBI PONTIANAK SAMARINDA PANGKAL PINANG PALEMBANG BENGKULU LAMPUNG MALUKU UTARA GORONTALO PALU PALANGKA RAYA BANJARMASIN AMBON KENDARI JAKARTA MAKASAR SEMARANG SURABAYA BANDUNG MATARAM YOGYAKARTA DENPASAR BANTEN BADAN POM KUPANG JAYAPURA RUANG LINGKUP TUGAS BADAN POM SESUAI KEPPRES 103/2001(*) • • • • • • • • • Standardisasi dan Regulasi Persyaratan Teknis Obat dan Makanan Sertifikasi sarana sesuai Good Regulatory Practices (GRP) Pemberian izin edar obat dan makanan Pengawasan sarana produksi dan distribusi Pengawasan Mutu & Keamanan produk yang beredar (Postmarket vigilance) Pengawasan ekspor-impor bahan baku dan produk Obat & Makanan (National Single Window) Penyidikan & Penegakan hukum bidang Obat & Makanan Penetapan pedoman penggunaan, konservasi pengembangan dan pengawasan tanaman obat Komunikasi risiko bidang was obat dan makanan, termasuk pemberdayaan masyarakat (*) Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Kewenangan Dan Susunan Organisasi Lembaga Pemerintah Non Departemen DRUG AND FOOD CONTROL SYSTEM (DFCS) Consumer Protection Act Consumers Government Pharm Industries PUBLIC HEALTH PROTECTION • Substandard product : safety, effectiveness, quality • Access to drug • Abuse & misuse drug, narcotic, psychotropics TANTANGAN HARMONISASI & GLOBALISASI Pengawasan semakin kompleks; Peningkatan daya saing produk DN Potensi gangguan pasar O & M dlm negeri Potensi penolakan prod. Ekspor meningkat PERUBAHAN DEMAND New emerging diseases Back to nature Modern Life Style SISPOM Peredaran Produk Ilegal dan atau Palsu TRANS NATIONAL CRIME Narkotika, Psikotropika, Prekursor PENINGKATAN UKM DLM KRISIS EKONOMI Penggunaan BB Penggunaan BKO Higiene Produksi Bio terrorism EKSPEKTASI PUBLIK AKAN PERLINDUNGAN MENINGKAT SISTEM POM DAN DAMPAK TERHADAP KESRA PROSES 3 KOMPONEN PENGAWASAN •PEMERINTAH •INDUSTRI •MASYARAKAT LUARAN HASIL PERLINDUNGAN KONSUMEN KEAMANAN DAMPAK PENCEGAHAN DARI PRODUK YG BERISIKO THDP KES PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT KHASIAT MUTU PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK DN / EKPOR PERKUATAN KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG OBAT DAN MAKANAN (BIOTERRORISM, NARKOBA PERTUMBUHAN EKONOMI RANTAI KEG WAS OBAT (GDRP) DAN TITIK KAJIAN RISIKO TAHAP KEGIATAN FUNGSI PENGAWASAN BADAN POM Was Uji Klinik Disain Produk Produksi/Importasi Produksi/Importasi Quality Control Pelulusan produk (Pengujian) Distribusi Distribusi Pelayanan Penggunaan Was Pasca-pemasaran - Mutu: sampling & pengujian Mapping Sarana Distribusi - Inspeksi Pemenuhan CPOB - Keamanan: MESO - Was penandaan & iklan GDP; GMP; GSmP Penyimpanan - Was pemasukan BBO (NSW) & Obat Impor - Inspeksi Sarana Produksi (Rutin dan Khusus) - Tindak lanjut hasil mapping Sarana Prod QUALITY ASSURANCE Pemberian NIE GDP & GMP Registrasi Was Pre Market - Evaluasi Produk - Inspeksi Sarana Produksi GRevP & GMP Evaluasi 12 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM Pengembangan GCP Penelitian Proses Penerbitan Izin Edar Persetujuan Izin Edar Informasi Obat yang disetujui EVALUATION on EFFICACY and SAFETY Based on Evidence Based Medicine (EBM) 1. PRECLINICAL TEST To see toxicity profile, mutagenicity, carsinogenecity, teratogenicity, lethal dose, maximal dose, etc. 2. CLINICAL TEST PHASE 2 and 3 with level of evidence I and II one or more “Double Blind Randomized Controlled Clinical Trial” NATIONAL DRUG EVALUATION COMMITTEE Consists of experts in the field of clinical pharmacology, pharmacy, biology and related clinicians Recruited from Universities and other relevant Institutions Sign a statement of independency (not to have a conflict of interest) Conduct meetings regularly to discuss evaluation results on Safety, Efficacy and Quality. KETERKAITAN PROGRAM PENGAWASAN PRE-MARKET DAN POST-MARKET KEGIATAN PRE MARKET Pengembangan produk : Formulasi, Stabilitas, BA/BE KEGIATAN POST MARKET Konsistensi Mutu Pemenuhan CPOB Pemeriksaan Sarana Prod. dan Distribusi. Sampling dan Pengujian Konsistensi Keamanan Admin Dossier Evaluasi Produk Efikasi, Keamanan dan Mutu Monitoring ESO dan KIPI Pelaksanaan studi keamanan Post Market Jangka Pendek dan jangka Panjang (PMS) Konsistensi Informasi Monitoring Penandaan Was Iklan/Promo Nomor Izin Edar Post-market control on safety: risk management program Vigilance activities are carried out to ensure that marketed products continue to be safe. Inputs Risk detection Risk assessment Risk minimisation Monitoring ADRs to detect risks and change in risk/benefit profile Assessing riskbenefit profile Minimizing risk by appropriate regulatory actions Process flow of risk management Risk communication Communicating information to optimise safe & effective use WHO’s 12 key interventions WHO advocates 12 key interventions to promote more rational use: • Establishment of a multidisciplinary national body to coordinate policies on medicine use • Use of clinical guidelines • Development and use of national essential medicines list • Establishment of drug and therapeutics committees in districts and hospitals • Inclusion of problem-based pharmacotherapy training in undergraduate curricula • Continuing in-service medical education as a licensure requirement • Supervision, audit and feedback • Use of independent information on medicines • Public education about medicines • Avoidance of perverse financial incentives • Use of appropriate and enforced regulation • Sufficient government expenditure to ensure availability of medicines and staff. Approved label • Sebagai acuan utama layanan informasi obat yang objektif dan terkini • Acuan/reference yang objektif akan mendukung penggunaan obat yang rasional Pustaka Rujukan melakukan layanan informasi obat PIO Nas Referensi untuk obat - Rujukan nasional informasi terstandar obat yang beredar di Indonesia - Bukan merupakan ‘standar treatment’ - Tidak mencantumkan “off-label” Inputs to IONI Standard Reference Texts Approved label Statutory information National Guideline Systematic Reviews Safety Reviews Expert’s comments Pusat Informasi Obat Nasional PIO Nas - merupakan rujukan dalam layanan informasi dan konsultasi obat dalam segala aspek penggunaannya. - menyediakan akses informasi obat terstandar (Approved label) dari semua obat yang diregulasi oleh Badan POM serta approved label dari NRA negara-negara terkemuka di dunia. ORGANISASI PROFESI UNIVERSITAS/ PUSAT PENELITIAN RUMAH SAKIT/ KLINIK / APOTEK PIOM BADAN POM INDUSTRI FARMASI/ PANGAN MEDIA MASSA MASYARAKAT BID/SEKSI SERT. & LAYAN. INF KONS. (DAERAH) Keterangan : Hubungan Jaringan kerja (Pertukaran Secara elektronik : data, katalog, forum diskusi) Pelayanan Informasi Hubungan Struktural Tanya Apoteker, Yuk! Merupakan slogan dari program komunikasi yang bertujuan untuk menyadarkan HAK KONSUMEN atas INFORMASI OBAT TAKER, YUK! • Program ini bertujuan agar masyarakat SEMAKIN SADAR bahwa setiap obat yang dikonsumsi memiliki khasiat dan efek samping pada tubuh. • Munculnya kesadaran konsumen atas hak informasi obat dapat menghasilkan tindakan awal mencari informasi dari obat yang dikonsumsinya. • Informasi obat dapat ditanyakan kepada Apoteker di apotik atau PIO Nasional. • PIO Nas memberikan program pelatihan bagi apoteker Layanan PIO Nas • Menjawab pertanyaan via telp, sms 24 jam, email, datang langsung • Mengelola subsite informasi obat • Melakukan sosialisasi layanan informasi obat Bagaimana menghubungi PIO Nas? Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas) Telp : 021 – 425.9945 Fax : 021 – 4288.9117 HP 24 jam : 0812.1899.530 E-mail : [email protected] Website : www.pom.go.id Subsite Informasi Obat Menu Obat Baru Menu Informasi yang Perlu diketahui Menu Situs Terkait Menu IONI Menu Email Menu: Obat Baru • Berisi Daftar dan informasi Obat Baru yang telah disetujui (Approved Label of New Chemical Entity) Menu: Informasi yang Perlu Diketahui • Berisi informasi yang diangggap penting untuk diketahui oleh seorang profesi kesehatan dan juga untuk masyarakat luas. • Terbagi menjadi 2 menu yaitu informasi untuk Profesi kesehatan dan Informasi untuk Masyarakat Umum Menu: IONI • Informatorium Obat Nasional Indonesia • Buku Informatorium Obat Nasional Indonesia edisi tahun 2000 dalam bentuk elektronik Sosialisasi layanan PIO Nas di media massa • Kompas, Tempo, Nova, Metro bisnis, Media Indonesia, Sinar Harapan, Rakyat Merdeka, Femina, Republika, Human Health, Nakita dll. Sosialisasi di Media Massa (cont.) Talk Show di Radio & Pameran Terima kasih..