PELAYANAN KESEHATAN MELALUI CITIZEN

advertisement
PELAYANAN KESEHATAN
MELALUI CITIZEN CHARTER
DI PUSKESMAS TANGGUNG KOTA BLITAR
RATNA JUWITA PUTRI, Drs. MARGONO M. Pd M.Si,
RUSDIANTO UMAR S.H, M.HUM
Prodi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang
Email: [email protected]
Abstrak: Permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Apa isi
Citizen Charter di Puskesmas Tanggung kota Blitar? (2) Bagaimana penerapan
Citizen Charterdi Puskesmas Tanggung kota Blitar? (3) Bagaimana cara
perumusan Citizen Charterdi Puskesmas Tanggung kota Blitar? (4) Bagaimana
kendala dalam pelayanan kesehatan mengenai Citizen Charterdi Puskesmas
Tanggung kota Blitar? (5) Bagaimana upaya mengatasi kendalan dalam
pelayanan kesehatan mengenai Citizen Charterdi Puskesmas Tanggung kota
Blitar?. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui isi Citizen Charter di
Puskesmas Tanggung Kota Blitar, mengetahui penerapan Citizen Charter di
Puskesmas Tanggung Kota Blitar, mengetahui cara membuat atau perumusan
Citizen Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar, mengetahui kendala
dalam pelayanan publik kesehatan mengenai Citizen Charter di Puskesmas
Tanggung Kota Blitar, mengetahui upaya mengatasi kendala dalam pelayanan
publik kesehatan mengenai Citizen Charter di Puskesmas Tanggung Kota
Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan adapun jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Subjek
penelitiannya adalah pelaksanaan Citizen Charterdi Puskesmas Tanggung kota
Blitar. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model
interaktif melalui tiga tahapan: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh temuan sebagai berikut:
(1) isi dari Citizen Charterdi Puskesmas Tanggung kota Blitar sudah sesuai
dengan 5 unsur pelayanan publik menurut Keputusan Menpan Nomor 63
Tahun 2003 yaitu: a) Visi dan Misi, b) Standar Pelayanan, c) Alur Pelayanan
d)Penyampaian keluhan, e) Sanksi, hak dan kewajiban bagi penyedia dan
pengguna layanan. (2) penerapan Citizen Charterdi Puskesmas Tanggung kota
Blitar dapat diketahui bahwa adanya Citizen Charterini terdapat perkembangan
yang sangat pesat tidak hanya dilihat dari segi pasien yang berobat setiap
harinya di Puskesmas Tanggung, tetapi dari segi alur pelayanan serta etika
pelayanan petugas Puskesmas juga dapat terorganisir sangat baik dan sangat
memuaskan, sehingga ini dapat mempengaruhi pencapaian retribusi bagi
Puskesmas sendiri. (3) cara perumusan Citizen Charterdi Puskesmas Tanggung
sudah memenuhi syarat perumusan Citizen Charteryang ditetapkan PSKK
UGM yaitu penyelenggara dan pengguna layanan beserta pihak-pihak terkait
mengadakan suatu forum untuk membuat dan menyepakati secara bersamasama isi dari Citizen Charteryang berlaku di Puskesmas Tanggung kota Blitar.
(4) kendala yang dialami Puskesmas Tanggung dalam menyelenggarakan
Citizen Charterini adalah kurangnya peralatan medis sehingga pasien dengan
masalah kesehatan serius harus di rujuk ke Rumah Sakit setempat, dan
kurangnya tenaga medis yang menyebabkan antrian padat pada masing-masing
poli. (5) upaya yang ditempuh guna mengatasi kendala tersebut adalah dengan
memberikan surat rujukan kepada pasien bila pasien membutuhkan peralatan
medis yang lebih lengkap serta memberlakukan sistem shift untuk petugas
puskesmas serta mengandalkan tenaga magang guna memenuhi pelayanan
pada Puskesmas Tanggung kota Blitar.
Kata Kunci: Pelayanan Publik, Citizen Charter
Latar Belakang Masalah
Pelayanan publik merupakan kegiatan pelayanan yang dilaksananakan oleh penyelenggara
layanan publik sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan. Pada
hakikatnya pemerintah merupakan pelayan kepada masyarakat. Adanya pemerintah bukan
untuk melayani diri sendiri melainkan melayani masyarakat serta membentuk kondisi
memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya
demi kepentingan bersama. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik mengatur tentang peran masyarakat dalam pengembangan sistem pelayanan
publik, diantaranya sebagai bagian dari organisasi penyelenggara, pengguna yang aktif, serta
sebagai pemangku kepentingan yang memiliki hak untuk mengadu dan ikut terlibat dalam
perumusan standar pelayanan. Kementrian Pendayagunaaan Aparatur Negara (MENPAN)
melakukan pendekatan baru untuk melibatkan warga dalam penyelenggaraan pelayanan
publik dengan mengeluarkan maklumat dengan mengadopsi Citizen Charter dengan
mengembangkan maklumat pelayanan, yaitu perjanjian dari penyelenggara kepada pengguna
tentang bagaimana pelayanan akan diselenggarakan. Puskesmas Tanggung merupakan
Puskesmas yang menyelenggarakan Citizen Charterdibidang pelayanan kesehatan.
Landasan Teori
Pelayanan Publik adalah Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagi upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan [Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (Menpan) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003].Citizen Charter atau Kontrak
Pelayanan adalah hasil kesepakatan antara setidaknya dua pihak, penyelenggara dan
pengguna pelayanan tentang praktek pelayanan yang akan diwujudkan. Citizen Charter
adalah suatu pendekatan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang menempatkan
pengguna layanan sebagai pusat pelayanan. Artinya kebutuhan dan kepentingan pengguna
layanan harus menjadi pertimbangan utama dalam keseluruhan proses penyelenggaraan
pelayanan publik.
Permasalahan Penelitian
1. Apa isi Citizen Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar.
2. Bagaimana penerapan Citizen Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar.
3. Bagaimana cara perumusan Citizen Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar.
4. Bagaimana kendala dalampelayanan kesehatan mengenaiCitizen Charter di Puskesmas
Tanggung kota Blitar.
5. Bagaimana upaya mengatasi kendala dalam pelayanan kesehatan mengenaiCitizen
Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar.
Harapan Hasil Penelitian
1. Bagi Mahasiswa: Bagi mahasiswa diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan bahan
masukan untuk
meningkatkan pengetahuan akan pelayanan publik di bidang kesehatan
melalui Citizen Charter dan bila terjun di masyarakat mahasiswa dapat mengaplikasikan hal
tersebut.
2. Bagi pegawai puskesmas: Bagi pegawai puskesmas diharapkan hasil penelitian ini dapat
menjadi tolok ukur dan refleksi atas pelayanannya selama ini sehingga dapat memberi
pelayanan publik yang baik terhadap masyarakat
3. Bagi masyarakat: Bagi masyarakat diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi
pengetahuan agar mereka menjadi kritis akan kegiatan pemerintah dalam memberikan
pelayanan
METODE
Penelitian yang membahas Pelayanan Kesehatan melalui Citizen Charter di Puskesmas
Tanggung Kota Blitar menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berusaha mengungkapkan
gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan kontek (holistik - konteksual) melalui
pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen
kunci Informasi yang digali lewat wawancara mendalam terhadap informan diperoleh melalui
wawancara dan pengamatan terdiri atas kepala Bakesbangpol, dan Kasubag Puskesmas
Tanggung Kota Blitar. Dari observasi dan wawancara diharapkan mampu menggali Apa isi
Citizen Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar, Bagaimana penerapan Citizen Charter
di Puskesmas Tanggung Kota Blitar, Bagaimana cara perumusan Citizen Charter di
Puskesmas Tanggung Kota Blitar, Bagaimana kendala dalampelayanan
kesehatan
mengenaiCitizen Charter di Puskesmas Tanggung kota Blitar serta bagaimana upaya
mengatasi kendala dalam pelayanan
kesehatan mengenaiCitizen Charter di Puskesmas
Tanggung Kota Blitar. Jenis penelitian ini merupakan Studikasus yaitu suatu penelitian yang
dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau
gejala tertentu.
Kehadiran peneliti di lapangan adalah penyusun rencana kegiatan, melaksanakan
penelitian,
mengumpulkan
data
dan
melaksanakan
wawancara
dengan
subyek
penelitian.Kehadiran ini dilakukan secara rutin, agar memperoleh informasi yang selengkaplengkapnya dari objek yang diteliti. Dalam pelaksanannya peran peneliti disini sebagai
pengamat penuh, karena peneliti melakukan pengamatan sendiri secara langsung dengan
hadir di lokasi penelitian dimana peneliti mengamati Pelayanan Kesehatan melaluicitizen
charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar.
Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti bertempat di Puskesmas Tanggung Blitar
karena termasuk kedalam salah satu dari program Citizen Charter di Indonesia. Sumber data
dari penelitian ini adalah 1.Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh dari
hasil wawancara maupun dari hasil observasi peneliti di lapangan Data ini diperoleh secara
langsung dari KASUBAG Puskesmas Tanggung Kota Blitar. 2. Sumber Data Sekunder
merupakan sumber data dalam bentuk tertulis yang merupakan bahan tambahan yang berasal
dari sumber tertulis. pada penelitian ini sumber data sekunder dari dokumen profil sejarah
Puskesmas Tanggung Kota Blitar dan dokumen-dokumen lain yang sifatnya melengkapi
data-data primer.
Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi. Analisis data telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Data
yang dianalisis secara kualitatif pada penelitian ini adalah data tentang Pelayanan Kesehatan
melalui Citizen Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar.Pengecekan keabsahan data
guna memperoleh hasil penelitian kualitatif yang akurat dan dapa dipercaya semua pihak dan
disetujui kebenarannya oleh informan yang diteliti, peneliti menggunakan teknik dalam
pengecekan keabsahan adalah perpanjangan kehadiran, ketekunan pengamatan, dan
triangulasi. Tahap penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yakni:
1. Tahap Pralapanganmeliputi hal-hal sebagai berikut; a) Studi eksplorasi yang bertujuan
untuk mengenal situasi dan keadaan lokasi penelitian. b) Penyusunan desain penelitiaan
dimana peneliti mulai menentukan fokus penelitian serta mencari sumber pustaka untuk
membantu menyelesaikan permasalahan penelitian. Disamping itu, peneliti juga memilih
metode penelitian yang sesuai dengan penelitian ini. Penyusunan desain penelitian ini juga
diperlukan untuk mengurus surat izin penelitian serta sebagai panduan bagi peneliti dalam
melaksanakan penelitian.c) Mengurus perizinan hal yang dilakukan peneliti sebelum
melakukan penelitian adalah meminta izin kepada pihak Puskesmas sebagai tempat yang
dijadikan penelitian, setelah mendapat izin, peneliti kemudian mengurus surat pengantar izin
penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang yang nantinya akan
ditindaklanjuti oleh BAKESBANGPOLIMAS kota Blitar dan Dinas Kesehatan kota Blitar,
dan yang terakhir surat rekomendasi penelitian dari BAKESBANGPOLIMAS kota Blitar
diserahkan kepada pihak Puskesmas Tanggung kota Blitar sebagai lokasi penelitian.
2. Tahap Pelaksanaanini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:
a) Pengumpulan data yakni peneliti berupaya mengumpulkan data-data yang diperlukan
untuk memecahkan permasalahan penelitian. Melalui berbagai teknik pengumpulan data,
seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.b) Penyusunan data dimana Setelah peneliti
memperoleh dan mengumpulkan data yang ada di lapangan, maka peneliti mulai melakukan
penyusunan data yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian
kualitatif deskriptif, maka penyusunan dan penyajian data dilakukan dalam bentuk narasi
deskriptif. Penyusunan data oleh peneliti bertujuan untuk mempermudah dalam proses
analisis data.c) Analisis data, data yang telah disusun peneliti selanjutnya dianalisis
menggunakan analisis deskriptif, dimana analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan
sepanjang proses penelitian berlangsung. Proses analisis data dilakukan untuk memberikan
gambaran terhadap objek penelitian yaitu mengenai Pelayanan Kesehatan melalui Citizen
Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar. d) Menarik kesimpulan yang diambil oleh
peneliti adalah kesimpulan data yang berdasarkan data-data yang dikumpulkan dari lapangan
dan telah dilakukan proses analisis data sebelumnya, agar dapat menghasilkan suatu
kesimpulan data yang objektif.
3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan merupakan tahap terakhir dalam penelitian ini. Setiap peneliti
melakukan pengumpulan data, penyusunan laporan penelitian, serta analisis data peneliti
selalu berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Dari hasil konsultasi inilah peneliti dapat
memperbaiki data-data yang dirasakan masih kurang dan untuk selanjutnya dianalisis lagi.
Setelah informasi yang diharapkan cukup, maka peneliti menyusunnya dalam bentuk laporan
penelitian sesuai dengan pedoman yang berlaku di Universitas Negeri Malang.
HASIL
Hasil penelitian dilapangan diketahui isi dari Citizen Charter di Puskesmas Tanggung kota
Blitar meliputi (1) Visi dan Misi yang berisi visi, misi dan slogan, (2) Standar Pelayananyang
berisi waktu pelayanan, lama layanan tiap penderita per poli, ruang pelayanan, tarif
pelayanan, (3) Alur pelayanan yang dimulai dari loket pendaftaran kemudian menuju ke poli
untuk melakukan pemeriksaan, anamnesa, tindakan medis, dan konseling. Pembayaran jasa
tindakan dan obat bagi pengunjung umum juga dilakukan di masing-masing poli. Jika
diperlukan diagnosa lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan di laboratorium, pojok gizi,
dan klinik sanitasi. Pelayanan diakhiri dengan pengambilan obat di apotek (jika diperlukan)
dan pengambilan surat rujukan (bila diperlukan). Surat rujukan bagi peserta JPS dan
pengunjung umum diambil di poli, sedangkan bagi beserta Akses diambil di TU. (4)
Penyampaian keluhan dan saran dapat melalui Kotak saran Puskesmas Tanggung, telepon,
kepala Puskesmas Tanggung, dan dokter Puskesmas Tanggung. (5) Sanksi, hak dan
kewajiban pengguna dan penyelenggara layanan.
Penerapan Citizen Charterdi Puskesmas Tanggung Kota Blitar
Puskesmas Tanggung kota Blitar setiap tahunnya telah melaksanakan evaluasi guna
memperbaiki sistem pelayanannya. Terjadi perubahan yang signifikan dari adanya Citizen
Charter dengan sistem yang lama. Untuk rata-rata kunjungan pasien setiap harinya
bertambah, dengan alur pelayanan yang lebih disederhanakan dan memudahkan pengguna
layanan. Jadi dapat dikatakan bahwa pelaksanaan Citizen Charter lebih efektif dan tertata
daripada sistem lama yang dianut
Tabel 3.1 Perkembangan Puskesmas Tanggung sebelum dan sesudah Citizen Charter
URAIAN
TAHUN 2003
(sebelum diterapkan
TAHUN 2004
(Setelah diterapkan CC)
CC)
Rata-rata kunjungan/hari
Alur Pelayanan
60-80 orang
70-100 orang
Pembayaran tindakan dan
Pembayaran tindakan dan obat
obat di loket pembayaran
di masing-masinng poli (lebih
disederhanakan)
Etika pelayanan
Belum merupakan hal
Merupakan hal yang mendasar
yang mendasar karena
(pengguna layanan sebagai
belum tahu menjadi
pusat perhatian)
pelayan yang baik
Pencapaian restribusi
Target: 69,955.00,-
Target: 69,955.00,-
Induk dan Pustu
Pencapaian: 72.592.00,-
Pencapaian: 92,365.000,-
Jumlah kunjungan induk
18.360
20.843
Dalam 1 tahun
Rata-rata kunjungan/hari
60-80 orang
70-100 orang
Cara perumusan Citizen Charterdi Puskesmas Tanggung Kota Blitar
Perumusan Citizen Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar adalah pertama dilakukan
pelatihan oleh PSKK UGM kepada pihak Puskesmas Tanggung mewakili pelayanan dibidang
kesehatan.Kemudian dibuatlah forum dengan masyarakat selaku pengguna layanan dan
beberapa pemangku kepentingan untuk menyusun suatu Kontrak Pelayanan.Setelah itu
diresmikannya Kontrak Pelayanan tersebut pada tanggal 22 juli 2003.Kemudian Puskesmas
Tanggung mensosialisasikan Citizen Charter kepada masyarakat.
Gambar 3.5 Sarasehan Uji Publik CC
Gambar 3.6 internalisasi CC petugas
Kendala dalam pelayanan kesehatan mengenai Citizen Charter di Puskesmas
Tanggung kota Blitar
Kendala yang dihadapi Puskesmas Tanggung dalam pelayanan kesehatan melalui Citizen
Charter ini adalah masalah kurangnya peralatan medis dan kurangnya tenaga kesehatan.
Sehingga kendala tersebut membuat pasien harus dirujuk dan terjadi antrian pada masingmasing poli untuk menunggu pemeriksaan
Gambar 3. 11 Antrian Pasien di
Gambar 3.12 Antrian Pasien di
Poli Anak
Poli Umum
Upaya mengatasi kendala dalam Pelayanan Kesehatan melalui Citizen Charter di
Puskesmas Tanggung kota Blitar
Upaya Puskesmas Tanggung Kota Blitar dalam mengatasi hambatan tersebut adalah
menggunakan rujukan ke Rumah Sakit terdekat apabila penyakit yang dialami pasien tidak
dapat dirawat karena terbatasnya peralatan medis di Pukesmas Tanggung kota Blitar.
Kemudian mengadakan sistem shift untuk petugas-petugas kesehatan sehingga tidak ada
kekosongan petugas dalam praktek pelayanan kesehatan tersebut. Dan dengan menggunakan
tenaga magang dari sekolah-sekolah kesehatan yang ada di daerah Blitar.
Gambar 3.14 Petugas Puskesmas
Gambar 3.15 petugas magang yang yang bekerja
pada shift hari itu
membantu petugas Puskesmas
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Bertolak dari temuan penelitian dan pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan
sebagai berikut.
a. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan isi dari Citizen
Charter di Puskesmas Tanggung kota Blitar meliputi (1) Visi dan Misi yang berisi visi,
misi dan slogan, (2) Standar Pelayananyang berisi waktu pelayanan, lama layanan tiap
penderita per poli, ruang pelayanan, tarif pelayanan, (3) Alur pelayanan yang dimulai dari
loket pendaftaran kemudian menuju ke poli untuk melakukan pemeriksaan, anamnesa,
tindakan medis, dan konseling. Pembayaran jasa tindakan dan obat bagi pengunjung
umum juga dilakukan di masing-masing poli. Jika diperlukan diagnosa lebih lanjut dapat
dilakukan pemeriksaan di laboratorium, pojok gizi, dan klinik sanitasi. Pelayanan diakhiri
dengan pengambilan obat di apotek (jika diperlukan) dan pengambilan surat rujukan (bila
diperlukan). Surat rujukan bagi peserta JPS dan pengunjung umum diambil di poli,
sedangkan bagi beserta Akses diambil di TU. (4) Penyampaian keluhan dan saran dapat
melalui Kotak saran Puskesmas Tanggung, telepon, kepala Puskesmas Tanggung, dan
dokter Puskesmas Tanggung. (5) Sanksi, hak dan kewajiban pengguna dan penyelenggara
layanan.
b. Puskesmas Tanggung kota Blitar setiap tahunnya telah melaksanakan evaluasi guna
memperbaiki sistem pelayanannya. Terjadi perubahan yang signifikan dari adanya Citizen
Charter dengan sistem yang lama. Untuk rata-rata kunjungan pasien setiap harinya
bertambah, dengan alur pelayanan yang lebih disederhanakan dan memudahkan pengguna
layanan. Jadi dapat dikatakan bahwa pelaksanaan Citizen Charter lebih efektif dan tertata
daripada sistem lama yang dianut
c. Perumusan Citizen Charter di Puskesmas Tanggung Kota Blitar adalah pertama dilakukan
pelatihan oleh PSKK UGM kepada pihak Puskesmas Tanggung mewakili pelayanan
dibidang kesehatan. Kemudian dibuatlah forum dengan masyarakat selaku pengguna
layanan dan beberapa pemangku kepentingan untuk menyusun suatu Kontrak Pelayanan.
Setelah itu diresmikannya Kontrak Pelayanan tersebut pada tanggal 22 juli 2003.
Kemudian Puskesmas Tanggung mensosialisasikan Citizen Charter kepada masyarakat.
d. Kendala yang dihadapi Puskesmas Tanggung dalam pelayanan kesehatan melalui Citizen
Charter ini adalah masalah kurangnya peralatan medis dan kurangnya tenaga kesehatan.
Sehingga kendala tersebut membuat pasien harus dirujuk dan terjadi antrian pada masingmasing poli untuk menunggu pemeriksaan
e. Upaya Puskesmas Tanggung Kota Blitar dalam mengatasi hambatan tersebut adalah
menggunakan rujukan ke Rumah Sakit terdekat apabila penyakit yang dialami pasien tidak
dapat dirawat karena terbatasnya peralatan medis di Pukesmas Tanggung kota Blitar.
Kemudian mengadakan sistem shift untuk petugas-petugas kesehatan sehingga tidak ada
kekosongan petugas dalam praktek pelayanan kesehatan tersebut. Dan dengan
menggunakan tenaga magang dari sekolah-sekolah kesehatan yang ada di daerah Blitar.
Saran
Berdasarkan penelitian pelayanan kesehatan melalui Citizen Charter di Puskesmas
Tanggung kota Blitar ini peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
Kepada Petugas Puskesmas Tanggung:
- Mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas kepada pengguna
layanan dalam penyelenggaraan kesehatan melalui Citizen Charter sesuai dengan visi dan
misi yang sudah ada
- Mengikuti tata laksana pelayanan kesehatan yag menjadi peraturan dalam isi Citizen
Charter sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
- Menjadikan keluhan pengguna sebagai saran dan masukan untuk memperbaiki serta
mengembangkan pelayana kesehatan yang baik
- Merekrut tanaga kerja profesional di bidang kesehatan guna untuk memenuhi pelayanan
masyarakat secara baik
Saran untuk pengguna layanan atau pasien adalah:
- Dapat menggunakan hak dan kewajiban yang tercantum dalam Citizen Charter sesuai
dengan kebutuhannya
- Menggunakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dan mengikuti peraturan yang
berlaku di Puskesmas Tanggung kota Blitar
DAFTAR RUJUKAN
Agus Dwiyanto, dkk., Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Yogayakarta:
PSKK-UGM, 2003.
Agus Dwiyanto.2007. Kinerja Tata Pemerintahan Daerah di Indonesia. Yogyakarta: PSKK
UGM.
Agus Dwiyanto.2011. Manajemen pelayanan publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif: UGM
Press.
Arikunto, Suharsimi. 2010. ProsedurPenelitian: SuatuPendekatanPraktik. Jakarta: PT.
RinekaCipta.
Jones, R. 1994. “The Citizen’s Charter Program: an Evaluation, UsingHirchman’s Concept
of ‘Exit’ and ‘Voice’” in Review of Policy Issues Vol1.(Summer).
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
(MenPAN)
Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003.
Kaufman, Daniel.2009.”Governance Matters VIII: Agregate and individual governance
indicators 1996-2008”, Policy Research Working Paper 4978, The world Bank.
Maani, Karjuni Dt. 2004. Charter Terobosan Baru dalam Penyelenggaraan Layanan Publik,
(Online),
(http://www.google.com/citizen
charter
terobosan
baru
dalam
penyelenggaraan layanan publik.html), diakses tanggal 10 januari 2013.
Mahmudi.2007.Kajian Bisnis dan Manajemen: Kemitraan Pemerintah daerah dan efektivitas
pelayanan publik.Yogyakarta: Sinergi.
Mahmudi.2005.Manajemen kinerja sektor publik. Yogyakarta:UPP AMP YKPN.
Mardalis. 2002. Metodepenelitian: suatupendekatan proposal. Jakarta: bumiaksara.
Moleong, Lexy J. 2011. MetodologiPenelitianKualitatif. EdisiRevisi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Puskesmasmantup.wordpress.com. 2011. Standart Pelayanan Publik dengan Kontrak
Layanan Citizens-Charter, (online), (http://www.google.com/ standart-pelayananpublik-dengan-kontrak-layanan-citizens-charter.html), diakses tanggal 19 mei 2012.
Ratminto & Atik Septi Winarsih.2010. Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen
Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Rasyid&Widodo.2001. Good governance telaah dari dimensi akuntabilitas dan kontrol
birokrasi pada era desentralisasi dan otonomi daerah. Surabaya: Insan Cendekia.
Siap-bos.blogspot.com. 2010. Kontrak Pelayanan Citizens Charter rsu, (Online)
(http://www.google.com/kontrak-pelayanan-citizens-charter-rsu.html), diakses
tanggal 19 mei 2012.
Sugiono, 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Suyanto dan Sutinah. 2008. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.
Universitas Negeri Malang. 2010.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri
Malang. Malang:UM Press.
Download