ANALISA RANGKAIAN Jumat, 21 Juli 2017 1 ANALISA RANGKAIAN Pada sub bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada Rangkaian Listrik dengan menggunakan suatu teorema tertentu. Ada beberapa teorema yang dibahas pada sub bab ini , yaitu : 1. Teorema Superposisi 2. Teorema Substitusi 3. Teorema Thevenin 4. Teorema Norton 5. Teorema Transformasi Sumber 6. Teorema Transfer Daya Maksimum 1. TEOREMA SUPERPOSISI 3 TEOREMA SUPERPOSISI Jika ada sejumlah sumber tegangan atau arus dalam suatu rangkaian yang masing-masing sumber bebas dari pengaruh sumber yang lain. Jumat, 21 Juli 2017 4 Ada 4 prosedur perhitungan superposisi : 1. I1 I2 I Salah satu sumber dibuang, rangkaian terbuka. Sehingga dapat dihitung R internal. 4.4 16 2 44 8 2 6 8 Ohm 4 // 4 I1’ I2’ I’ I ' 1 12 Volt 1,5 A 8 I MASUK titik B 2. Arus pada R dan sumber tegangan V yang dibuang, dapat dihitung. Jumat, 21 Juli 2017 I KELUAR titik B I1' I 2' I ' 2I ' 1,5 A 2 I ' I ' I 2' 0,75 A 5 Ada 4 prosedur perhitungan superposisi (Contd.): I1’’ I2’’ I’’ I 2'' 4. 6 Volt 0,94 A 6,4 3. Proses dapat diulang lagi dengan sumber lain. 6.4 24 6 // 4 2,4 6 4 10 2,4 4 6,4 Ohm 6 4 '' '' I1 0,94. 0,38 A I 0,94. 0,56 A 10 10 Jumlah arus secara aljabar akan memberikan nilai yang valid. Kombinasi kedua gambar yang terhubung buka : I1 I1' I1" 1,5 - 0,38 1,12 A I I ' I " 0,75 0,56 1,31 A I 2 I 2' I 2" 0,75 - 0,94 0,19 A Jumat, 21 Juli 2017 6 Teorema Superposisi (Contd.) Teorema superposisi ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier. Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan memenuhi jika y = kx, k = konstanta dan x = variabel. Pada setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan/ sumber arus dapat dihitung dengan cara : Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber independent/ bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/ arus independent/ bebas lainnya diganti dengan tahanan dalamnya. Pengertian dari teorema diatas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas maka dengan teorema superposisi sama dengan n buah keadaan rangkaian yang dianalisis, dimana nantinya n buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Teorema Superposisi (Contd.) Jika terdapat beberapa buah sumber tak bebas maka tetap saja teorema superposisi menghitung untuk n buah keadaan dari n buah sumber yang bebasnya. Rangkaian linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang mempunyai sumber independent atau sumber bebas, sumber dependent / sumber tak bebas linier (sumber dependent arus/ tegangan sebanding dengan pangkat satu dari tegangan/ arus lain, atau sebanding dengan jumlah pangkat satu besaran-besaran tersebut) dan elemen resistor ( R ), induktor ( L ), dan kapasitor ( C ). Analisa rangkaian dengan teorema superposisi Rangkaian berikut ini dapat dianalisa dengan mengkondisikan sumber tegangan aktif/bekerja sehingga sumber arusnya menjadi tidak aktif (diganti dengan tahanan dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit). Oleh sebab itu arus i dalam kondisi sumber arus OC yang mengalir di R10Ω dapat ditentukan. Kemudian dengan mengkondisikan sumber arus aktif/bekerja maka sumber tegangan tidak aktif (diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit). Disini arus i dalam kondisi sumber tegangan SC yang mengalir di R10Ω dapat ditentukan juga. Akhirnya dengan penjumlahan aljabar kedua kondisi tersebut maka arus total akan diperoleh. Contoh 1: Hitunglah arus I yang melewati R3 dan potensial V yang terukur pada hambatan tersebut Jumat, 21 Juli 2017 10 Contoh 2: Tentukan I0 dengan menggunakan superposisi (-0.4706 A) 11 Contoh 3: Tentukan vx dengan menggunakan superposisi (12.5 V) 12 2. TEOREMA SUBSTITUSI 13 Teorema Substitusi Pada teorema ini berlaku bahwa : Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang mengalir (sebesar i) maka pada komponen pasif tersebut dapat digantikan dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melalui komponen pasif tersebut. Jika pada komponen pasifnya adalah sebuah resistor sebesar R, maka sumber tegangan penggantinya bernilai Vs = i.R dengan tahanan dalam dari sumber tegangan tersebut samadengan nol. Analisa rangkaian dengan teorema substitusi Rangkaian berikut dapat dianalisa dengan teorema substitusi untuk menentukan arus yang mengalir pada resistor 2Ω. Harus diingat bahwa elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang mengalir (sebesar i) maka pada elemen pasif tersebut dapat digantikan dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melaluinya. Kemudian untuk mendapatkan hasil akhirnya analisa dapat dilakukan dengan analisis mesh atau arus loop. 3. TEOREMA THEVENIN 16 Dalil2 Thevenin dan Norton : digunakan untuk penyerderhanaan rangkaian Thevenin Norton 17 Dalil2 Thevenin dan Norton Dalil2 Thevenin dan Norton sering digunakan utk penyederhanaan rangk. Perhatikan rangk N dg 2 terminal yg menghubungkannya ke rangk N* sbb : Analisis sistem ini akan menghasilkan suatu set persamaan dlm bentuk pers linier : aV+bI-c = 0, dg a, b dan c independen thd V dan I. 18 Terdapat 2 kasus : Kasus 1 : Jika a ≠ 0, kita dpt menyatakan V dlm I : V = -bI/a + c/a = -RTI + VT Kasus 2 : Jika b ≠ 0, kita dpt menyatakan I dlm V : I = -aV/b + c/b = -V/RN + IN Utk kasus 1, kita dpt menemukan sebuah rangkaian yg memberikan pers linier : V = -RTI + VT. Rumus ini menyatakan hub seri antara tahanan RT dg sumber teg VT sbb : 19 Karena rangkaian ini memiliki sifat yg sama dg sifat rangk N dari sudut pandang N*, maka biasa disebut rangk setara utk rangk N. Hasil ini disebut dalil Thevenin : setiap rangk berterminal 2 yg memp tahanan2 linier, sumber2 linier dpt direpresentasikan dg kombinasi seri antara sebuah tahanan dg sumber teg independen. 20 Rangkaian Setara Thevenin Beberapa sumber tegangan dan beberapa hambatan, diganti dengan sebuah sumber tegangan tetap (tegangan Thevenin, ETH) atau suatu gaya gerak listrik (ggl) dan suatu hambatan seri (hambatan Thevenin, RTH ) dengan ggl tersebut. Dengan teorema ini, rangkaian yang sangat kompleks dapat disederhanakan dengan sumber tegangan ideal terhubung seri dengan hambatan thevenin Jumat, 21 Juli 2017 21 Rangkaian ekivalen Thevenin VTH dan RTH terhubung seri RTH VTH RL VTH = Voc (open-circuit voltage) RTH = R ekivalen (R total) dalam rangkaian Contoh Prosedur : 1. RL terhubung singkat 2. Titik AB terbuka, hitung VOC VA VC ; VCD VAB VOC I . R 2 D I Vth atau VOC I E r R1 R 2 24 volt 1, 5 A 1 3 12 VOC 1, 5.12 18 volt Vth Jumat, 21 Juli 2017 23 Jika diberi beban (RL) seperti gambar di bawah : Terlihat dari rumusan di atas, bahwa jatuh tegangan terjadi oleh adanya arus beban pada RL VO E IR V sebesar ILRL th th o, o Mengukur Eth dan Rth Suatu pengukuran yang sekaligus menentukan Eth dan Rth adalah dari lengkung pembebanan. Yaitu membuat grafik yang menunjukkan hubungan antara VO dengan arus V beban IL. V E 12 R Kemiringan = O O,O th I L 10 Vo 8 I 6 4 2 L V O L Maks R L 0 0 Jumat, 21 Juli 2017 2 4 6 iL 8 10 12 24 Teorema Thevenin 6Ω 4Ω RL 42V Rangkaian ekivalen VTH 10V RTH RL Teorema Thevenin Rangkaian dengan beban VTh IL RTh RL 26 RL VL RL I L VTh RTh RL Contoh : Tentukan rangkaian ekivalen Thevenin dan arus yang melalui RL = 1Ω 2Ω 10V 10Ω 3Ω RL 2Ω Tentukan VTH 10V 6V 6V 2Ω 10Ω 3Ω 10V 2Ω 0V 0V VTH 3 10 6V 23 0V Tentukan RTH 2Ω 10Ω 3Ω 10V 2Ω RTH 10 2 || 3 2 Sumber terhubung singkat 2Ω 10Ω 3Ω 23 10 2 23 13.2 RTH 2Ω Rangkaian ekivalen Thevenin 13.2Ω RL 6V Arus yang melalui RL = 1Ω adalah : 6 0.423 A 13.2 1 Contoh : Tentukan rangkaian ekivalen Thevenin 2Ω 1A 10Ω 3Ω RL 2Ω Tentukan VTH 5V 2Ω 1A 3V 3V 10Ω 3Ω 2Ω 0V 0V VTH 1 3 3V 0V Tentukan RTH 2Ω 1A 10Ω 3Ω 2Ω Sumber arus terhubung buka RTH 10 3 2 15 2Ω 10Ω 3Ω RTH 2Ω Rangkaian ekivalen Thevenin 15Ω 3V RL Contoh: Rangkaian Jembatan Rangkaian ekivalen Thevenin R1=2K R3=4K RL=1K 10V + R2=8K R4=2K Tentukan VTH 10V R1=2K 10V R3=4K 8V 2V R2=8K R4=1K 0V VTH = 8-2 = 6V Tentukan RTH R1=2K R3=4K RTH R2=8K R1=2K R3=4K R2=8K R4=1K R4=1K R1=2K R3=4K R2=8K R4=1K R1=2K R3=4K R2=8K R4=1K RTH 2K || 8K 4K || 1K 1.6K 0.8K 2.4K Rangkaian ekivalen Thevenin 2.4K 6V RL Contoh Thevenin : Tentukan ekivalen Thevenin pada terminal a-b (RTh=6Ω, VTh=20 V) 40 Latihan Thevenin Tentukan ekivalen Thevenin pada terminal a-b (RTh=0.44Ω, VTh=5.33 V) 41 4. TEOREMA NORTON 42 Utk kasus 2, kita dpt menemukan sebuah rangk yg memberikan pers linier : I = -V/RN + IN. Rumus ini menyatakan hub pararel antara tahanan RN dg sumber arus IN sbb : 43 Karena rangkaian ini memiliki sifat yg sama dg sifat rangk N dari sudut pandang N*, maka biasa disebut rangk setara utk rangk N. Hasil ini disebut dalil Norton : setiap rangk berterminal 2 yg memp tahanan2 linier, sumber2 linier dpt direpresentasikan dg kombinasi pararel antara sebuah tahanan dg sumber arus independen. 44 Rangkaian Setara Norton • Jika RO >>RL , maka (arus tetap). Nilai VO akan berubah jika nilai RL juga berubah dimana VO I L .RL • Suatu sumber arus akan bernilai tetap jika RO • Setiap rangkaian yang terdiri dari beberapa sumber tegangan dan beberapa hambatan, dapat diganti Jumat, 21 Juli 2017 dengan sebuah sumber arus tetap (disebut sumber arus Norton, IN) dan sebuah hambatan (disebut hambatan Norton, RO) paralel dengan IN. 45 Apa hubungan antara IN dengan Eth ? RN RTH IO, S I N Jumat, 21 Juli 2017 ETH RO 46 Teorema Norton RN RTh 47 Teorema Norton Cari arus Norton IN ? I N isc VTh IN RTh 48 Ekivalen Tevenin dan Norton VTh voc I N isc voc VTh RTh RN isc IN 49 Rangkaian Ekivalen Norton IN RN RL IN= ISC (short circuit current) RN = RTH …R ekivalen (Rtotal) dalam rangkaian Contoh : Tentukan rangkaian ekivalen Norton dan arus yang melalui RL jika RL = 1Ω 2Ω 10V 10Ω 3Ω RL 2Ω Tentukan IN 2Ω 10V 10Ω 3Ω Isc 2Ω 3 12 4.4 Tentukan R total 2 3 || (10 2) 2 3 12 Tentukan I total V 10 I 2.27 A R 4.4 I SC Pembagi arus 3 2.27 0.45 A 3 12 Tentukan Rn 2Ω 10Ω 3Ω 10V 2Ω RTH 10 2 || 3 2 Sumber tegangan terhubung singkat 2Ω 10Ω 3Ω 23 10 2 23 13.2 RTH 2Ω Rangkaian ekivalen Norton 0.45 13.2 RL Arus yang melalui RL = 1Ω adalah 13.2 0.45 0.418 A 13.2 1 Hubungan antara Rangkaian Thevenin dan Norton RTH RN I VTH I N RTH ISC Kemiringan = - 1/RTH VOC V Rangkaian ekivalen Norton Rangkaian ekivalen Thevenin 13.2 RL 6V RTH RN VTH I N RTH 0.45 13.2 RL Nilai R sama 6 0.45 13.2 Contoh : Tentukan Rangkaian ekivalen norton 2Ω 1A 10Ω 3Ω RL 2Ω Tentukan IN 2Ω 1A 10Ω 3Ω Isc 2Ω Pembagi arus I SC 3 1 0.2 A 3 12 Tentukan RTH 2Ω 1A 10Ω 3Ω 2Ω Sumber arus terhubung buka RTH 10 3 2 15 2Ω 10Ω 3Ω RTH 2Ω Rangkaian ekivalen Norton 0.2 15 RL Rangkaian ekivalen Norton Rangkaian ekivalen Thevenin 15 0.2 15 RL 3V 0.2 x 15 = 3 RL Rangkaian ekivalen dengan sumber yang tidak bebas Kita tidak dapat mencari RTH dalam suatu rangkaian Dengan sumber yang tidak bebas menggunakan metoda resistansi total Tapi kita dapat memakai RTH VOC I SC Contoh : 250 1V 2K 4K + Vx - 80 + 100Vx + RL - Tentukan Rangkaian ekivalen Thevenin dan Norton ? Tentukan Voc 1V HTK loop1 HTK loop2 250 I1 2K 4K + Vx - + 80 I2 + 100Vx - 1 250I1 4000( I1 I 2) 0 4250I1 4000I 2 1 4000( I 2 I1) 2000 I 2 80 I 2 100Vx 0 Vx 4000( I1 I 2) 404000 I1 406080 I 2 0 250 1V I1 2K 4K + Vx - + 80 I2 + 100Vx - Penyelesaian persamaan I1 = 3.697mA I2 = 3.678mA VOC 80 I 2 100Vx 80 I 2 400000( I1 I 2) 80(3.678mA) 400000(3.697 3.678) 7.3V Tentukan Isc 1V HTK loop1 HTK loop2 250 I1 2K 4K + Vx - 80 I2 + I3 Isc 100Vx 1 250I1 4000( I1 I 2) 0 4250I1 4000I 2 1 4000( I 2 I1) 2000 I 2 80( I 2 I 3) 100Vx 0 Vx 4000( I1 I 2) 404000 I1 406080 I 2 80 I 3 0 HTK 80( I 3 I 2) 100Vx 0 loop3 400000I1 400080I 2 80 I 3 0 Tentukan Isc 1V 250 I1 2K 4K + Vx - 80 I2 I3 + 100Vx I1 = 0.632mA I2 = 0.421mA I3 = -1.052 A Isc = I3 = -1.052 A Isc RTH VOC 7.28 6.94 I SC 1.052 Rangkaian ekivalen Norton Rangkaian ekivalen Thevenin 6.94 -7.28V RL -1.052 6.94 RL Contoh Norton : Tentukan ekivalen Norton pada terminal a-b (RN=5Ω, IN=7 A) 69 Latihan Norton : Tentukan ekivalen Norton pada terminal a-b (RN=1Ω, IN=10 A) 70 Penentuan rangkaian setara Thevenin dan Norton Prosedur formal Masalah pd penentuan rangk2 setara Thevenin dan Norton adalah mencari VT, RT, IN dan RN. Karena V = -RTI + VT, maka kita menentukan VT dg mengukur teg terminal V dg I = 0. Ini sama seperti pengukuran teg V rangkaian-terbuka. 71 Demikian pula karena I = -V/RN + IN, maka kita dpt menentukan IN dg mengukur arus I dg V = 0. Ini sama dg pengukuran arus I hub-singkat . IN = iS/C. Kita tuliskan lagi pers utk pengukuran rangk-terbuka dan hub-singkat : -vO/C/RN+IN=0 & -RTiS/C+VT=0. Karena VT=vO/C & IN=iS/C, maka RN=RT=vO/C/iS/C. 72 Jadi prosedur penentuan rangk2 setara Thevenin & Norton : Cari teg rangk-terbuka vO/C, Cari arus hub-singkat iS/C, Nilai2 RT & VT diberikan oleh : RT=vO/C/iS/C, VT=vO/C, Nilai2 RN & IN diberikan oleh : RN=vO/C/iS/C, IN=iS/C. Jadi bila rangk setara Thevenin telah ditemukan, maka kita dpt menyelesaikan rangk setara Norton, dan sebaliknya. Pers2 yg digunakan : IN = VT/RT, VT = INRN, dan RN = RT. 73 Contoh : Mencari rangk setara Thevenin & Norton Dari rumus pembagian teg : vO/C=2x1/(1+1)= 1V. Dari rumus pembagian arus : iS/C=2/(1+½)x½= 2/3A. Jadi : VT = vO/C = 1V dan IN = iS/C = 2/3A. RT = RN = vO/C / iS/C = 3/2 Ohm. 74 Rangkaian setaranya diberikan sbb : 75 Pertukaran berurutan rangk Thevenin & Norton Penyederhanaan rangk dpt dilakukan dg dalil2 Thevenin & Norton. Bila bag rangk yg cocok diisola-si diganti dg rangk Thevenin, maka sebuah simpul dpt dihilangkan. Demikian pula bila bag rangk yg cocok diisolasi diganti dg rangk Norton, maka sebuah simpul dpt dihilangkan. Contoh : 76 Isolasi bag kiri dan ganti dg rangk Thevenin, maka : Tahanan 0,5 Ω diseri dg 2 Ω, lalu konversikan menjadi rangkaian Norton. Maka diperoleh : 77 Sumber arus 1 A dan 2/5 A digabung, maka diperoleh : 78 Konversikan ke rangk Thevenin dan gabungkan dg sumber 3 V, maka diperoleh : 79 80 Resistansi setara berdasarkan inspeksi Kadang2 kita hanya perlu mencari RT atau RN saja, tetapi VT dan IN tdk diperlukan. Caranya : menghubung-singkatkan semua sumber teg dan merangkai-terbukakan semua sumber arus sehingga yg tersisa rangk resistif. Maka RT dan RN adalah sama dg resistansi setara dilihat dari terminal2. Contohnya lihat rangk berikut : 81 Hubung-singkatkan sumber teg dan buka sumber arus dari gbr a, maka diperoleh gbr b. Resistansi setara gbr b adalah : 1+1/(1+1) = 1½ Ω. Jadi RT = RN = 1½ Ω. 82 Bila diinginkan juga menghitung IN dan VT, maka kita lihat bentuk rangk hampir sama spt contoh terdahulu hanya ditambahkan sumber arus 3 A. Pd contoh tsb kita dptkan iS/C = 2/3 A. Dg memperhitungkan arah arus yg berlawanan, maka iS/C = 2/3 – 3 = -7/3 A. Jadi IN = iS/C = -7/3 A. VT = RNIN = 1,5x(-7/3) = -3,5 A Jadi rangk setara Thevenin dan Nortonnya : 83 84 Contoh : Diberikan rangk spt pd gbr berikut Carilah arus pd R5 ! Cari rangk-terbuka melintasi A & B dg menyingkirkan R5. vO/S = V{R4/(R1+R4)R3/(R2+R3) = VT. Resistansi setara RT : (R1//R4)+(R2//R3) = (G1+G2+G3+G4)/ {(G1+G4)(G2+G3)} 85 Rangk setara diperlihatkan pd gbr berikut : Jadi arus pd R5 = VT/(RT+R5) 86 5. TEOREMA TRANSFORMASI SUMBER 87 Teorema Transformasi Sumber Sumber tegangan yang dihubungserikan dengan resistansi dapat diganti dengan sumber arus yang dihubungparalelkan dengan resistansi yang sama atau sebaliknya. Teorema ini berguna untuk menyederhanakan rangkaian dengan multi sumber tegangan atau multi sumber arus menjadi satu sumber pengganti (Teorema Millman) Langkah-langkah analisa • Ubah semua sumber tegangan ke sumber arus • Jumlahkan semua sumber arus paralel dan tahanan paralel it V1 V2 V3 R1 R2 R3 1 1 1 1 Rt R1 R2 R3 • Konversikan hasil akhir sumber arus ke sumber tegangan Vek it .Rt Rek Rt Sumber tegangan secara praktis v L vs Rs iL voc v s i Lsc vs Rs Sumber arus secara praktis vL i L is Rp v Loc R p is i Lsc is Secara praktis kedua sumber ekivalen Arus kepalanya = + RTH RN VTH I N RTH Contoh : Gunakan transformasi sumber untuk mencari nilai Ix 1Ω 1V 2Ω 1A 3Ω Ix 1Ω 2Ω 1A 1V 3Ω Ix 2Ω 1A 1Ω 1A 3Ω Ix 2Ω 1A 1A 1Ω 3Ω Ix 2Ω 2A 1Ω 3Ω Ix 1Ω 2V 2Ω 3Ω 2 2 1 IX A 1 2 3 6 3 Ix 6. TRANSFER DAYA MAKSIMUM 97 TRANSFER DAYA MAKSIMUM Daya maksimum : telah tertransferkan terhadap beban ketika hambatan beban sama dengan hambatan Thevenin (RL = RTh) 98 TRANSFER DAYA MAKSIMUM RL RTh 99 pmax VTh2 4 RTh Contoh Tentukan a) Nilai RL saat terjadinya transfer daya maksimum b) Nilai transfer daya maksimum (RL=9Ω, pmax=13.44 W) 100 Latihan Tentukan a) Nilai RL saat terjadinya transfer daya maksimum b) Nilai transfer daya maksimum (RL=4.22Ω, pmax=2.901 W) 101 Buktikan RTH RL VTH P I RL VTH I RTH RL dan 2 2 2 VTH VTH RL RL P 2 R R ( R R ) L TH L TH dP ( RTH RL ) VTH VTH RL 2( RTH RL ) 0 4 dRL ( RTH RL ) 2 2 2 dP ( RTH RL ) 2 VTH VTH RL 2( RTH RL ) 0 4 dRL ( RTH RL ) 2 2 ( RTH RL ) VTH VTH RL 2( RTH RL ) 2 2 2 ( RTH RL ) 2 RL RTH RL Untuk transfer daya maksimum Contoh Carilah nilai RL untuk transfer daya maksimum dan cari daya nya 2Ω 10V 10Ω 3Ω RL 2Ω Rangkaian ekivalen Thevenin 13.2 6V RL RL seharusnya di set 13.2Ω untuk mendapatkan transfer daya maks 2 2 V ( 6 / 2 ) Daya maksimum : 0.68W R 13.2 Dalil transfer daya maksimum Perhatikan rangk yg dinyatakan dg rangk Thevenin yg ujung2-nya diberi tahanan RL spt gbr berikut : Arus pd RL : I = VT/(RT+RL) Daya pd RL : PL = I2RL = VT2RL/(RT+RL)2 106 PL adalah fungsi dari RL spt pd gbr berikut : Pertanyaan menarik : Brp daya maks pd RL jika RL dpt di-ubah2 ? Diferensiasikan PL thd RL : dPL/dRL = VT2{(RT-RL)/(RT+RL)3} Daya maks bila dPL/dRL = 0, Jadi didptkan : RL = RT. Hasil ini dikenal sbg dalil transfer daya maks, yg 107 Menyatakan bhw utk sumber yg tetap yg diberikan dg tahanan internal RT, transfer daya maks terjadi ketika RL sama dg RT yg diberikan. Contoh : Misal diberikan VT = 10 V, RT = 100 Ω dan kita coba hitung daya pd RL bila RL divariasikan. Kita gunakan rumus : PL = VT2RL/(RT+RL)2. Hasilnya RL (Ω) 0 PL (W) 0 20 40 60 80 100 120 140 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 139 204 234 247 250 248 243 Daya maks terjadi pd RL = 100 Ω = RT. 108 Teorema Transfer Daya Maksimum Teorema ini menyatakan bahwa : Transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban samadengan nilai resistansi sumber, baik dipasang seri dengan sumber tegangan ataupun dipasang paralel dengan sumber arus. Hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan rumus sebagai berikut : PL VL .i i.RL .i i 2 .RL dim ana : i Vg R g RL sehingga : PL ( Vg R g RL ) 2 .R L Dengan asumsi Vg dan Rg tetap, dan PL merupakan fungsi RL, maka untuk mencari nilai maksimum PL adalah : PL ( Vg R g RL ) 2 .R L Vg 2 ( R g RL ) .R L V g ( R g R L ) 2 R L 2 2 dPL 2 V g ( R g R L ) 2 2( R g R L ) 3 R L dRL 2 RL 1 0 Vg 2 3 ( R R ) ( R R ) g L g L Rg RL 2 0 Vg 3 ( R R ) g L sehingga : RL R g 2 Teorema transfer daya maksimum adalah daya maksimum yang dikirimkan ketika beban RL sama dengan beban intern sumber Rg. 2 V Maka didapatkan daya maksimumnya : g PLmax 4Rg PEKERJAAN RUMAH 2 1.Buatlah rangkaian ekivalen Thevenin dari rangkaian d bawah ini jika R =120 dan E = 6 volt ? 2.Hitunglah berapa jatuh tegangan suatu rangkaian setara Thevenin jika hambatan R1 dan R2 diberi 100 ohm dengan hambatan beban 1 Kohm. 3.Buatlah rangkaian setara Thevenin untuk rangkaian di bawah ini. Hitung tegangan keluaran bila diambil arus 3 mA. Berapa nilai hambatan beban RL yang harus dipasang ? 4. Dari contoh soal pada rangkaian ekivalen Thevenin di atas, susunlah rangkaian ekivalen Nortonnya. Dari keduanya manakah yang lebih baik ? Jumat, 21 Juli 2017 111 5.Tentukanlah rangkaian setara Norton Jumat, 21 Juli 2017 112